• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH UAS PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR

N/A
N/A
AHMAD SAIFUDIN

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH UAS PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH UAS PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR ANALISI 5 SUMBER BELAJAR

(AR, VR, AI, WEBSITE, BUKU)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pengembangan Sumber Belajar Yang Dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Syaad Patmanthara, M.Pd.

Oleh:

Ahmad Saifudin (220534600320)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

MEI 2024

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...1

BAB I PENDAHULUAN...2

1.1 Latar Belakang...2

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Tujuan...2

1.4 Manfaat...2

BAB II PEMBAHASAN...3

2.1 Augmented Reality...3

2.2 Virtual Reality...3

2.3 Artificial Intellegence...4

2.4 Website...5

2.5 Buku...7

BAB III KESIMPULAN...8

DAFTAR PUSTAKA...9

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam proses pendidikan, sumber belajar memegang peran yang sangat penting dalam memberikan pengalaman pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Sumber belajar mencakup segala hal yang digunakan oleh siswa dan pendidik untuk memfasilitasi pembelajaran, mulai dari buku teks, materi digital, hingga perangkat pembelajaran interaktif. Namun, tidak semua sumber belajar memiliki kualitas yang sama. Analisis mendalam terhadap sumber belajar menjadi penting untuk memastikan bahwa peserta didik mendapatkan pengalaman pembelajaran yang efektif fan berkualitas. Dalam analisis sumber belajar, terdapat beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan, seperti kesesuaian dengan kurikulum, keterjangkauan, keterbacaan, keberagaman konten, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sumber belajar juga semakin beragam, mulai dari sumber belajar konvensional hingga sumber belajar digital yang interaktif. Oleh karena itu, analisis sumber belajar juga harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi tersebut.

Melalui makalah ini, saya akan melakukan analisis terhadap sumber belajar dalam konteks pendidikan modern, diantaranya yaitu, Augmented Reality, Virtual Reality, Artificial Intellegence, Website dan Buku. Saya akan mengeksplorasimetodologi analisis sumber belajar yang efektif serta implikasi dari hasil analisis tersebut terhadap penyusunan materi pembelajaran yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari sumber belajar berupa Augmented Reality, Virtual Reality, Artificial Intellegence, Website, dan Buku?

2. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari macam macam sumber belajar di atas?

3. Bagaimana cara mengatasi keterbatasan sumber belajar di atas?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui macam macam sumber belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran.

2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing masing sumber belajar.

3. Menganalis keterbatasan sumber belajar untuk mengetahui kualitas dari sumber belajar tersebut.

1.4 Manfaat

1. Membantu pendidik dalam pemilihan dan penggunaan sumber selajar.

2. Mendorong penelitian dan pengembangan selanjutnya.

3. Memberikan pemahaman yang mendalam mengenai sumber belajar.

(4)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Augmented Reality

Augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara realitas dalam waktu nyata.

Realitas tertambah dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk pendengaran, sentuhan, dan penciuman. Selain digunakan dalam bidang-bidang seperti kesehatan, militer, industri manufaktur maupun dunia pendidikan. Teknologi AR ini dapat menyisipkan suatu informasi tertentu ke dalam dunia maya dan menampilkannya di dunia nyata dengan bantuan perlengkapan seperti webcam, komputer, HP Android, maupun kacamata khusus.

Augmented reality sering juga disebut dengan realitas tertambat. Aplikasi ini sering diterapkan dalam sebuah game. Seperti yang dilansir dari inet.detik.com (2015) menyebutkan bahwa Xbox Development dari Microsoft tidak hanya menghadirkan game dalam bentuk Virtual Reality namun juga menghadirkan game dalam bentuk Augmented Reality. Teknologi yang masih tergolong baru ini masih sedikit pemanfaatannya di Indonesia. Dilansir dari republika.co.id (2015) menyebutkan bahwa penggunaan Augmented Reality di Indonesia belum terlalu besar. Masih minimnya pengetahuan masyarakat mengenai teknologi ini menjadi salah satu penyebabnya.

Dalam sebuah sistem pasti terdapat kelebihan dan kekurangan, tak terkecuali Augmented Reality. Kelebihan dari Augmented Reality adalah sebagai berikut : 1) Lebih interaktif, 2) Efektif dalam penggunaan, 3) Dapat diimplementasikan secara luas dalam berbagai media, 4) Modeling obyek yang yang sederhana, karena hanya menampilkan beberapa obyek, 5) Pembuatan yang tidak memakan terlalu banyak biaya, 6) Mudah untuk dioperasikan. Sedangkan kekurangan dari Augmented Reality adalah: 1) Sensitif dengan perubahan sudut pandang, 2) Pembuat belum terlalu banyak, 3) Membutuhkan banyak memori pada peralatan yang dipasang.

Penggunaan Augmented Reality di Indonesia belum terlalu besar. Masih minimnya pengetahuan masyarakat, padahal Augmented Reality sebagai salah satu alternatif media pembelajaran, diharapkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran dapat lebih menarik bagi siswa. Manfaat lain yang diperoleh adalah media pembelajaran yang lebih maju dengan memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini. Melalui Augmented Reality dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi modul ataupun trainer yang cukup mahal dan tidak mampu dibeli oleh sekolah. Siswa tetap dapat melakukan praktikum dengan melihat barang seperti aslinya, namun dalam bentuk virtual.

2.2 Virtual Reality

(5)

Virtual Reality dalam pendidikan merujuk pada penggunaan teknologi VR untuk menciptakan lingkungan simulasi yang dapat siswa jelajahi. Dengan menggunakan headset VR, siswa dapat dimasukkan ke dalam pengalaman pembelajaran yang sepenuhnya imersif, di mana materi pelajaran menjadi hidup dan interaktif.

Manfaat pemanfaatan media pembelajaran virtual reality dalam pembelajaran cukup banyak. Salah satu manfaatnya adalah dapat memperkaya pengalaman belajar siswa. Dalam pembelajaran konvensional, siswa hanya belajar melalui buku dan gambar-gambar yang statis. Namun dengan VR, siswa dapat merasakan dan mempelajari topik yang diajarkan secara langsung. Hal ini dapat membantu siswa memahami konsep dengan lebih baik dan mengingatnya dengan mudah. Selain itu, pengalaman belajar yang berbeda dari biasanya dapat meningkatkan daya ingat siswa.

Dengan VR, siswa dapat mengalami hal-hal yang sulit dijelaskan dengan kata-kata atau gambar. Hal ini dapat membantu siswa untuk mengingat informasi yang diajarkan dengan lebih baik.

Manfaat lainnya dari penggunaan VR dalam pembelajaran adalah mengurangi biaya pembelajaran. Dalam pembelajaran tradisional, beberapa materi pembelajaran hanya dapat dipelajari dengan cara mengunjungi tempat-tempat tertentu. Namun dengan VR, siswa dapat mengunjungi tempat-tempat tersebut secara virtual dan tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi dan tiket masuk. Ini dapat membantu menghemat biaya bagi sekolah dan orang tua.

Selain itu, penggunaan VR dalam pembelajaran juga dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. VR dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan interaktif. Selain itu, siswa juga dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran karena mereka dapat berinteraksi dengan lingkungan virtual. Dengan demikian, VR dapat membantu meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran dan memotivasi mereka untuk belajar lebih keras.

Kelebihan dari Virtual reality yaitu, pembelajaran immersive, skenario dapat di ulangi, simulasi yang dapat di sesuaikan, memungkinkan pembelajaran langsung, menawarkan fleksibilitas dan aksesibilitas dan lain lain, sedngkan untuk kekurangannya yaitu, biaya pengadaan yang tinggi, kesulitan teknis,potensi gangguan, kurangnya interaksi sosial, bahkan sampe berpotensi kecanduan.

Tantangan implementasi VR dalam pendidikan yaitu terutama pad biaya pengadaan yang sangat tinggi, guru dan siswa membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan teknologi VR karena butuh waktu untuk menjadi nyaman menggunakan perangkat baru, dan juga ketersediaan konten edukasi yang berkualiatas dan relevan dengan kurikulum juga masih sangat sulit, solusi terkait tantangan ini diantaranya yaitu kerjasama dengan penyedia teknologi VR untuk mendapatkan perangkat dan konten dengan harga yang terjangkau, pelatihan dan pengembangan konten kolaborasi juga bisa digunakan untuk mengatasi ketersedian konten edukasi yang berkualitas dan sesuai dengan kurikulum.

2.3 Artificial Intellegence

Artificial Intelligence dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengembangan sumber belajar, termasuk pembelajaran adaptif, evaluasi otomastis, dan peronalisasi pembelajaran. Artificial Intelligence memiliki potensi untuk mengubah cara kita mengembangkan sumber belajar dengan meningkatkan adaptabilitas, akurasi, dan personalisasi. Sistem pembelajaran adaptif menggunakan algoritma cerdas untuk menyesuaikan materi pembelajaran dengan tingkat pemahaman dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan siswa secara individual.

Evaluasi otomatis memungkinkan pemberian umpan balik yang cepat dan konsisten kepada siswa, mengurangi beban kerja pendidik dan mempercepat proses

(6)

pembelajaran. Personalisai pembelajaran berdasarkan individu seperti preferensi belajar, tingkat pemahaman, dan kecepatan pembelajaran siswa dapat meningkatkan keterlibatan dan hasil belajar.

Danpak integrasi AI dalam pengembangan sumber belajar terhadap pengalaman belajar siswa dan efektivitas pengajaran oleh pendidik, termasuk peningkatan keterlibatan siswa, peningkatan retensi materi, dan efisensi waktu. Integrasi AI dapat meningkatkan pengalaman belajar siswa dengan menyediakan materi yang lebih relevan dan menarik, serta memberikan umpan balik yang lebih tepat waktu dan terarah. Bagi pendidik, AI dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang kebutuhan individual siswa dan memfasilitasu diferensiasi instruksi.

Kelebihan AI dalam dunia pendidikan yaitu mempermudah pekerjaan mereka, mulai dari membuat rencana pembelajaran, menghasilkan ide proyek siswa, hingga membuat kuis dalam waktu hanya hitungan detik saja.kecerdasan buatan juga dapat mempersonalisasi pembelajaran siswa dengan menganalisis data peforma siswa, alat yang didukung AI dapat menentukan siswa mana yang memerlukan dukungan untuk meningkatkan pengalaman belajar mereka, dan cara terbaik untuk membantu siswa tersebut. Adapun kekurangannya yaitu, kecerdasan buatan hanya mempunyai pengetahuan sebesar informasi yang telah di latihnya, terkadang juga menghasilkan informasi yang salah, mengakibatkan siswa berbuat kecurangan dan mengakibatkan siswa lebih memilih isolasi diri atau sering berinteraksi dengan perangkat lunak dibandingkan dengan gurunya.

Tangtangan dan hambatan yang dihadapi dalam menerapkan teknologi AI dalam pengembangan sumber belajar, sperti keterbatasan data, biaya implementasu, resistansi pengguna, serta potensi bias algoritma. Seperti saat ini tantangan dengan adanya AI adalah siswa bahkan mahasiswa ini banyak yang bergantung kepada AI untuk membantu mereka menjawab soal yang diberikan oleh guru atau dosen. Dan kebanyakan dari mereka ini menyepelekan tugas yang diberikan oleh dosen dikarenakan ada AI yang senantiasa dapat menjawab pertanyaan mereka dalam hitungan detik saja. Namun dibalik ini juga banyak manfaat adanya AI, tetapi banyak juga Tantangan dalam menerapkan AI dalam pengembangan sumber belajar termasuk keterbatasan data yang berkualitas, biaya implementasi yang tinggi, serta resistansi atau ketidaknyamanan pengguna terhadap teknologi baru. Penting untuk memperhatikan potensi bias algoritma AI dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalisir dampaknya. Menyeimbangkan keunggulan kecerdasan buatan dalam pendidikan dengan potensi kelemahannya memerlukan perencanaan dan pertimbangan yang matang, serta evaluasi yang berkelanjutan. AI dapat memberdayakan pendidik, mempercepat pembelajaran, dan mempersonalisasi pengalaman pendidikan, dengan cepat dan mudah. Di sisi lain, risiko bias, misinformasi, dan isolasi siswa memerlukan pengawasan yang cermat. Guru harus mengeksplorasi potensi AI agar dapat menjadi advokasi yang efektif bagi siswanya dan diri mereka sendiri.

2.4 Website

Jauh sebelum Android dilahirkan teknologi website sudah menjadi “penghubung”

dunia. Bahkan saat Android sudah semakin canggih, website tetap saja penting, bahkan bisa berjalan berdampingan. Media pembelajaran berbasis website mempunyai banyak sekali keunggulan. Diantaranya adalah kemampuannya berjalan di banyak sistem operasi (OS). Media pembelajaran berbasis website tentu bisa dijalankan di Android, iOS, Blackberry, Windows, Linux, Mac dan masih banyak lagi. Bayangkan bila kita mengembangkan media pembelajaran yang berbasis Android, maka tentu akan ribet

(7)

bila ingin menjalankannya di Windows, dan juga pasti terbayangkan repotnya bila menggunakan Mac ataupun yang lainnya. Media pembelajaran berbasis website membuat materi pembelajaran bisa diakses kapan saja di mana saja, dan yang terpenting mengunakan gawai apa saja. Ukuran layar gawai yang bermacam-macam membuat desain media harus fleksibel. Teknologi responsif website telah menjawab tantangan itu.

Website menjadi sarana promosi dan sumber bahan ajar yang dapat digunakan oleh berbagai kalangan, sehingga hampir setiap lembaga dan sekolah memiliki website. Melalui website setiap orang dapat mengetahui informasi atau perkembangan disuatu tempat. Salah satu platform website yang familiar bagi pengguna internet adalah Word Press. Word Press memiliki berbagai fitur gratis dan berbayar yang sama- sama mudah digunakan. Beberapa keunggulannya yaitu tema yang menarik dan mudah diganti, memiliki tampilan yang menarik dan sederhana, cepat terideks Google, dapat diinstal dan diakses di komputer jinjing dan gawai, mempunya fasilitas export dan impor data sehingga penggunan mudah dalam memasukkan data atau konten ke dalam website, mempunyai multi bahasa termasuk bahasa Indonesia, dan banyak berbagai fitur baru yang dapat digunakan sesuai kebutuhan (Budiarto, 2010:1).

Untuk mewujudkan hali ini perlua adanya pemahaman dan pengeutan bagi guru dalam mengelola website atau blog. Pemahaman pemanfaatan website atau blog sebagai sumber belajar merupakan informasi penting bagi pendidik untuk menggunakan media dalam pembeljaran. Andriyanto, A., & Muslikh, M. (2019)

“Bentuk pelatihan seperti ini merupakan bentuk yang sangat efektif yang memberikan penyegaran dan wawasan serta pengetahuan baru di bidang Media Blog sebagai alternatif media pembelajaran bagi guru. Sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan serta keterampilan guru di tempat Mitra sehingga bisa menjadikan pembelajaran lebih berfariasi dalam praktek pembelajaran”.

Kelebihan dari pembelajaran berbasis web ini sendiri yaitu diantaranya adalah dapatdiakses dengan mudah, biaya lebih terjangkau, waktu belajar lebih fleksibel, dan kesempatan peserta didik untuk memperoleh wawasan yang luas. Namun kekurang pembelajaran berbasis web ini sendiri yaitu diantaranya adalah keterbatasan akses internet atau jaringan bagi masyarakat yang berada di pelosok desa, berkurangnya interaksi dengan pengajar, pemahaman terhadap materi yang direspon ini berbeda beda tergantung pada pengguna. Beberapa orang mungkin dapat menangkap materi dengan lebih cepat hanya dengan membaca, namun ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama sampai benar-benar paham. Bahkan ada juga yang membutuhkan penjelasan dari orang lain agar dapat memahami materi yang dipelajari. Serta juga minimnya pengawasan dalam belajar.

Kombinasi dari berbagai tekonologi ini menghadirkan banyak sekali fitur untuk mewujudkan imajinasi para penggunanya. Website jadi semakin indah, lengkap dan fleksibel.

Kita bisa melakukan banyak sekali eksplorasi terutama terkait dengan media pembelajaran yang menarik dan powerfull. Penyampaian materi melalui website atau blog dapat dilakukan kapan pun di dalam atau di luar kelas. Jumlah materi dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan guru dan peserta didik. Berbeda dengan pengajaran konvensional penyampaian materi dan tugas terbatas ruang dan waktu. Dengan pemanfaatan website atau blog guru dan peserta didik dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar lebih cepat dan prkatis. Hasil penelitian Nugroho (2018) “website atau blog dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik, menyennagkan, membuat siswa belajar aktif, interaktif, dan fleksibel”.

(8)

2.5 Buku

Buku teks atau buku pelajaran merupakan buku yang digunakan siswa dalam mendukung kegiatan belajar yang berisi uraian mengenai materi tertentu yang disusun secara sistematis dengan tujuan tertentu, buku teks pelajaran ini digunakan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, biasanya selain memuat materi juga memuat soal-soal yang dapat dikerjakan siswa untuk melatih kegiatan belajar mandiri siswa.

Selain buku teks juga terdapat buku latihan dan buku kerja yang digunakan siswa untuk melatih siswa dalam mengerjakan soal-soal berdasarkan bidang kajian tertentu.

Bila buku latihan merupakan buku yang didalamnya sudah memuat soal-soal latihan tertentu yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa, maka buku kerja merupakan buku yang diperuntukan bagi siswa untuk menuliskan hasil latihan yang diberikan oleh guru. Banyaknya jenis buku yang digunakan terutama dalam dunia pendidikan baik oleh guru maupun siswa, maka perpustakaan sekolah harus mampu memberikan kontribusi positif bagi penggunanya terutama buku-buku yang digunakan oleh siswa sebagai subjek belajar. Beberapa jenis buku yang seringkali digunakan oleh siswa dalam proses belajar mengajar ialah buku teks pelajaran karena sesuai dengan fungsinya buku teks pelajaran merupakan buku utama yang digunakan oleh siswa dalam proses belajar mengajar. Keberadaan buku teks pelajaran ini wajib dikelola oleh perpustakaan sebagai sumber belajar bagi siswa yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas dan sebagai sumber belajar siswa. Buku teks pelajaran merupakan buku yang berisi uraian materi pembelajaran mengenai bidang studi tertentu dan pembuatan buku teks pelajaran ini dibuat oleh para ahli pendidikan sesuai bidang studinya. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 tahun 2008 tentang Buku menjelaskan bahwa: Buku teks pelajaran pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi yang selanjutnya disebut buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Buku teks pelajaran sebagai buku pendidikan yang berstandar tentu keberadaannya telah diatur dalam aturan baku yang dibuat oleh lembaga pendidikan terutama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Berikut ini merupakan standar jumlah koleksi Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru pada tingkat satuan pendidikan SMA/MA menurut Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (2011)

Kelebihan buku sebagaisumber belajar yaitu, informasi yang disampaikan tersrtuktur, pengetahuan yang standar sesuai dengan kurikulum, sebagai sumber daya untuk pengerjaan pekerjaan rumah dan revisi, alat bantu pengajaran terutama bagi guru baru. Kekurangan buku sebagai sumber belajar yaitu, kurangnya keterlibatan kepada siswa dikarenakan informasi yang padat dan prosa yang kering, informasi kadaluarsa, perspektif yang terbatas, dan pendekatan hanya satu ukuran untuk semua, yang membuat siswa kesulitan dalam menentukan gaya belajar mereka.

Buku teks adalah kumpulan pengetahuan, konsep, dan prinsip dari suatu topik atau mata kuliah yang dipilih. Biasanya ditulis oleh satu atau lebih guru, profesor perguruan tinggi, atau pakar pendidikan yang berwenang di bidang tertentu. Sebagian besar buku teks disertai dengan panduan guru, yang memberi Anda bahan ajar tambahan, ide, dan aktivitas untuk digunakan sepanjang tahun ajaran. Jadi buku masih

(9)

tetap menjadi sumber belajar yang relevan karena memuat informasi langsung dari pakarnya.

BAB III KESIMPULAN

Setiap jenis sumber belajar memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri. Pilihan terbaik akan tergantung pada konteks pendidikan, tujuan pembelajaran, serta kebutuhan dan ketersediaan sumber daya. Kombinasi yang bijaksana antara berbagai jenis sumber belajar dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memenuhi kebutuhan peserta didik secara holistik.

AR dan VR menawarkan pengalaman pembelajaran yang mendalam dan imersif, memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan konten secara langsung dalam lingkungan virtual. Namun, penggunaan teknologi ini memerlukan investasi yang signifikan dalam perangkat keras dan konten yang sesuai.

AI dapat meningkatkan personalisasi pembelajaran dengan menyediakan konten yang disesuaikan dengan kebutuhan individual siswa. Namun, implementasi AI memerlukan data yang cukup dan perlindungan privasi yang ketat.

Website tetap menjadi sumber belajar yang penting dan mudah diakses, namun perlu perhatian khusus terhadap desain yang responsif dan kualitas konten agar efektif dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Buku teks masih merupakan sumber belajar yang klasik dan relevan, namun perlu dikembangkan dengan menyesuaikan dengan perkembangan konten dan teknologi.

Dalam mengintegrasikan sumber-sumber belajar ini, pendidik perlu mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik siswa, serta ketersediaan sumber daya yang ada. Kombinasi yang bijaksana antara berbagai jenis sumber belajar dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang beragam dan menyeluruh bagi siswa.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Azhar Arsyad. (1997). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sigit Ady P. 2014. Augmented Reality Tata Surya sebagai Sarana Pembelajaran Interaktif Bagi Siswa Sekolah Dasar Berbasis Android. Laporan Penelitian. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Krokos, Evan, Edward V. DeGuzman, and Tanya C. Babski-Reeves. "The impact of virtual reality on implicit racial bias against Blacks." Journal of Broadcasting &

Electronic Media 63, no. 3 (2019): 470-488.

Sherman, William R., and Alan B. Craig. "Understanding virtual reality: Interface, application, and design." Morgan Kaufmann, 2018.

Muslich, Masnur.(2010). Text book writing: Dasar-dasar pemahaman, penulisan, dan pemakaian buku teks.Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Imanullah, M., Onsardi, O., Toyib, R., Hidayat, M. T., Wahyudi, I., Abimanyu, A., &

Susanto, A. (2021). Pengenalan Website Sekolah Dasar Muhammmadiyah 1 Unggulan Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pembelajaran Dan Promosi Sekolah.

Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia, 4(1), 483–492.

https://doi.org/10.36085/jpmbr.v4i1.1217

Latif Anshori Kurniawan. 2014. Pengoptimalan Blog dalam Upaya Menunjang Keterampilan Menulis Mahasiswa. Jurnal Sasindo: Pendidikan Bahasa dan Sastra.

Vol. 2 No. 1 Januari 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis secara mendalam mengenai hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi, serta untuk mengumpulkan data yang

Lembar validasi buku teks pelajaran merupakan lembar aspek kelayakan isi, penyajian materi, grafika, bahasa dan representasi kimia pada model buku teks pelajaran

Penerapan metode pembelajaran yang belum optimal mengakibatkan siswa menjadi bosan.Siswa hanya diberikan buku teks pelajaran yang berisi bermacam-macam materi

tertulis atau cetak yang berisi materi pembelajaran, metode, tujuan pembelajaran, petunjuk kegiatan belajar, dan latihan yang disusun secara sistematis dan menarik untuk

Buku Teks Bahan ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara.. sistematis yang digunakan guru dan siswa

Dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah seperangkat buku yang berisi informasi atau materi yang tersusun secara sistematis untuk memudahkan peserta didik dalam belajar atau mencari

Literasi: Peserta didik diperintahkan untuk membaca dan memahami, uraian materi dan contoh permasalahan terkait “alquran” pada Buku Teks Pelajaran BTP, ataupun sumber belajar lainnya

Dokumen berisi rangkuman materi belajar untuk pelajaran di