• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makna Rumah Gadang Mandeh Rubiah Di Kenagarian

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Makna Rumah Gadang Mandeh Rubiah Di Kenagarian"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Makna Rumah Gadang Mandeh Rubiah Di Kenagarian Lunang Kabupaten Pesisir Selatan

Dari :

Ira Maharani*Yeni Erita**Aslan Sari Thesiwati**

Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP Sumatera Barat

**Dosen department geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Fokus masalah dalam penelitian ini adalah makna rumah gadang Mandeh Rubiah di Kenagarian Lunang Kabupaten Pesisir Selatan.Penelitian bertujuan untuk mengungkapkan secara mendalam tentang makna rumah Mandeh Rubiah bagi generasi penerus, makna rumah gadang Mandeh Rubiah bagi masyarakat.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang dilakukan di Nagari Lunang Kecamatan Lunang Silaut Kabupaten Pesisir Selatan.Informan dalam penelitian ini adalah Bapak Wali Nagari, generasi penerus Mandeh Rubiah ke VII, masyrakat di sekitar rumah gadang Mandeh Rubiah.Sumber data primer meliputi mencari unformasi melalui observasi dan wawancara dan dokumentasi.Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data, verifikasi, membuat laporan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah gadang Mandeh Rubiah adalah tempat masyarakat melakukan acara adat istiadat, karena rumah gadang Mandeh Rubiah ini memiliki kekuatan gaib, serta rumah gadang Mandeh Rubiah ini dikatakan rumah yang keramat.

Kata kunci: Makna Rumah Gadang Mandeh Rubiah, Generasi Penerus, Masyarakat

(3)

Meaning of the Tower House Mandeh Rubiah In Kenagarian Lunang South Coastal District

By:

Ira Maharani*Yeni Erita**Aslan Sari Thesiwati**

StudentsOf Geography Education STKIP PGRI Sumatera West

**Lecturer Of Geography STKIP PGRI West Sumatera

ABSTRACT

The focus of this research problemis the meaning of the long house Mandeh Rubiah in Kenagarian Lunang South Coastal District. The study aims to reveal the depth of the meaning of home Mandeh Rubiah for the next generation, meaning the long house Mandeh Rubiah for the community.

powers, and the long house Mandeh Rubiah is said to house the sacred.The research is aqualitative study, which was conducted in Nagari Lunang Lunang Silaut District of South Coastal District. Informants in this study were Mr.Wali Nagari, the next generation Mandeh Rubiah to VII, the community around the long house Mandeh Rubiah. Primary data sources in clude the search for informasi through observation and interview sand documentation. Techniques of data analysis through data reduction, data

presentation, verification,makeareport.

The results showed that the long house community Mandeh Rubiah is doing custom event, because the long house Mandeh Rubiah has magical

Keywords: Meaning Of The Tower House Mandeh Rubiah, For The Next Generation, Community

(4)

1 PENDAHULUAN

Indonesia merupakan bangsa yang memiliki beribu-ribu kepulauan, beranekaragam kekayaan alam serta keunikan kekayaan alam, yang menjadikan masyarakat Indonesia yang hidup diberbagai kepulauan mempunyai ciri dan coraknya masing-masing.

Hal ini membawa akibat pada adanya perbedaan latar belakang, kebudayaan, corak kehidupan, dan termasuk juga pola pemikiran masyarakatnya. Kenyataan ini yang menyababkan Indonesia terdiri dari masyarakat yang memiliki latar belakang budaya, etnis , agama, kondisi masyarakat seperti ini yang disebut dengan masyarakat multikultural atau masyarakat banyak budaya.

Namun suatu hal yang membanggakan meskipun tingkat kemajemukan bangsa Indonesia tergolong tinggi,tetapi tetap kokoh sebagai suatu kesatuan (Muin, 2002:121).

Negara Indonesia merupakan negara yang terdiri dari pulau–pulau dan terbagi dalam beberapa Provinsi. Salah satunya Provinsi Sumatera Barat. Provinsi Sumatera Barat ini merupakan wilayah sebagian besar daerahnya adalah pesisir.Daerah Pesisir sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata pulau.

Sumatera Barat telah ditetapkan pemerintah sebagai pusat daerah tujuan utama Nasional Wilayah Sumatera Barat. Tujuan pariwisata Indonesia yaitu untuk memperkenalkan kebudayaan, keindahan alam kepribadian bangsa Indonesia hal yang penting adalah untuk disikapi kembali secara mendalam. Oleh karena itu pengembangan pariwisata harus ditunjang oleh kerja sama antara unsur–unsur kepariwisataan dan partisipasi masyarakat.

Selain adanya unsur-unsur kepariwisataan adanya unsur- unsur kebudayaan yang saling berhubungan erat.

Kebudayaan dapat juga sebagai alat untuk memahami lingkungan dimana manusia tinggal, ini dapat dilihat dari defenisi kebudayaan. Salah satunya tempat pariwisata yang ada di daerah Pesisir Selatan yaitu Rumah Gadang Mandeh Rubiah di Kenagarian Lunang. Dirumah Gadang Mandeh Rubiah ini banyak terdapat benda–benda pusaka yang dipakai oleh nenek moyang dahulunya dan sampai sekarang masih disimpan dan dijaga.

Dari tahun ke tahun Rumah Gadang Mandeh Rubiah dijadikan tempat pariwisata bagi masyarakat Lunang dan sekitarnya.

Lunang merupakan daerah yang termasuk kedalam Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat.Sebelum dibukanya daerah transmigrasi oleh pemerintah sekitar tahun 1970-an, Lunang merupakan wilayah yang tidak begitu terkenal oleh masyarakat luas.Namun setelah dibukanya wilayah ini terutama sejak kedatangan transmigran dari Jawa, secara perlahan-lahan Lunang mulai dikenal masyarakat luas. Pengenalan Lunang tidak saja dikenal sebagai wilayah transmigrasi, tetapi juga memiliki warisan peninggalan sejarah yang dahsyat, terutama kisah-kisah Mandeh Rubiah 1 dan pengganti- penggantinya. (Herwandi dkk, 2006:2)

Padadasarnya Minangkabau mengenal empat bentuk adat yakni, adat nan sabana adat, adat nan diadatkan, adat istiadat,dan adat nan teradat. Adat nan sabana adat biasa diistilahkan dengan tak lakang dek paneh,tak lapuak dek hujan. Adat ini terkait dengan prilaku manusia yang sifatnya alamiah, tentang budi atau akhlak sebagai alat batin manusia untuk mempertimbangkan baik dengan yang buruk. Adat nan diadatkan merupakan paninggalan dari peletak dasar adat Minangkabau, terkait dengan hidup bersuku dan sistem kekerabatan matrilineal. Adat istiadat adalah resamatau kebiasaan setiap nagari, meliputi tata cara adat nikah kawin, adat andan pasumandan, adat babako babaki.

Sementara adat nan eradat adalah ketentuan- ketentuan yang berlaku diselingkar nagariatas hasil keputusan bersama atau keputusan ninik mamak (penghulu) dalam nagari. (Herwandi dkk, 2006:64)

Nagari Lunang merupakan bagian dari keanekaragaman adat istiadat di Minangkabau.

Adat istiadat yang berlaku di Nagari Lunang mempunyai karakteristik tersendiri yang sudah dijalankan secara turun-temurun. Hampir sebagaian besar adat di Nagari Lunang tidak terlepas dari keberadaan dan peranan Mandeh Rubiah. Dalam setiap kebiasaan adat yang dilakukan peran Mandeh Rubiah ditempatkan pada sisi yang diagungkan seperti dalam urusan perkawinan, tradisi peladangan, dan upacara adat lainya. (Herwandi ddk, 2006:2)

Menurut Herwandi dkk,(2006:2) mengemukakan Mandeh Rubiah di Nagari Lunang merupakan generasi ke-VII dari keturunan Bundo Kanduang di Pagaruyuang, yang mewarisi kebesaran Bundo Kanduang dan dianggap sangat penting oleh masyarakat Nagari Lunang tidak hanya secara simbolik

(5)

2 tapi berlaku dalam berbagai kegiatan adat, agama, bahkan pemerintahan.

Pengaruh Rumah Gadang Mandeh Rubiah masih terasa kuat bahkan semakin meluas.Banyak orang diluar daerah Pesisir, seperti Jambi, Bengkulu dan juga Kerinci mendatangi Rumah Gadang Mandeh Rubiah.Karena sebelumnya pengunjung hanya mengunjungi Rumah Gadang Mande Rubiah hanya untuk berziarah, membayar nazar, menghadiri perhelatan upacara agama dan tradisi budaya Rumah Gadang saja.

Menurut Bujang Sabaleh orang yang dipercayai oleh saat ini untuk menceritakan kaba tersebut bahwa Rekana, Mandeh Rubiah yang hidup sekarang ini sudah merupakan generasi ke-VII dari keturunan Bundo Kanduang yang mewarisi kebesaran Bundo Kanduang dan dianggap sangat penting oleh masyarakat Lunang. Perlu juga diingat pewarisan jabatan tidak selalu dipihak perempuan saja, tetapi perjalanan sejarahnya terdapat beberapa orang laki-laki yang mewarisi jabatan Bundo Kanduang.

Khusus untuk laki-laki yang mewarisi jabatan tersebut diberi gelar dengan Labai Daulat, didalam silsilah Lunang terdapat tiga orang lelaki yang telah menduduki kedudukan tersebut antara lain: Jaja Dukun, Labai Sabida, dan Raka. Baik orang yang dipercaya sebagai Mandeh Rubiah atau sebagai Labai Daulatyang dipercayai sebagai pemimpin tradisional yang memiliki kekuatan magis yang tinggi. Begitu juga dengan Rekana Mandeh Rubiah VII dianggap memiliki kesaktian-kesaktian dan diakui oleh masyarakat sekitarnya, yang dibuktikan dengan kunjungan, ziarah, ataupun meminta berkah seperti dalam prosesi perkawinan yang diilustrasikan. (Herwandi dkk, 2006:4)

Berdasarkan uraian diatas diperlukan suatu tinjauan untuk mengungkap kan bagaimana makna dari simbol rumah Gadang Mandeh Rubiah. Oleh karena itu penulis mengangkat suatu tulisan yang berjudul

“MaknaRumah Gadang Mandeh Rubiah diKenagarian Lunang Kabupaten Pesisir Selatan”

Sesuai dengan pertanyaan penelitian diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Apa makna rumah gadang bagi generasi penerus

2. Bagaimana makna rumah gadang bagi masyarakat Nagari Lunang.

Penelitian relevan yang dilakukan oleh Putri Mega Novita(2011) dengan judul

“Pelestarian Rumah Gadang Sebagai Potensi Pariwisata Budaya di Perkampungan Adat Jorong Padang Ranah Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumah Gadang memang berpotensi menunjang pengembangan Pariwisata di Kabupaten Sijunjung. Dari pelestarian Rumah Gadang memang belum ada upaya yang dilakukan secara fisik, baru dalam bentuk program. Program tersebut baru akan digerakkan tahun 2012. Kemudian ada kendala-kendala dalam pelestarian Rumah Gadang, namun pemerintah dan seluruh komponen terkait akan berusah untuk mengatasinya.

Jaharsen Handre (2010) dengan judul

“Peranan Bundo Kanduangdalam melaksanakan adat istiadat minangkabau di Nagari Simabur Kabupaten Tanah Datar”.

Dalam studi ini difokuskan terhadap peranan Bundo Kanduang sebagai Pusek Jalo Kumpulan Tali. Hal ini terlihat dari peranan Bundo Kanduang dalam pelaksanaan rapat Nagari tentang adat istiadat dan tentang pengangkatan penghulu di Nagari Simabur.

METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan jenis penelitian yang akan dilakukan, penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu penelitian yang berusaha untuk mengemukakan dan membahas fenomena yang berkaitan dengan kehidupan sosial, sesuai dengan penelitian yang akan penulis lakukan. Yang berusaha untuk membahas dan melihat bagaimana makna Rumah Gadang Mandeh Rubiah di Nagari Lunang Kabupaten Pesisir Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.

Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian ilmu-ilmu sosial yang mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata (lisan maupun tulisan)dan perbuatan-perbuatan manusia, bukan menganalisis angka-angka. Tidak berarti dalam penelitian kualitatif peneliti tabu dengan angka-angka, akan tetapi angka-angka tersebut bukanlah data utama dalam penelitianya melainkana hanya sebagai pendukung data kualitatif (Afrizal, 2008: 14).

Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi, orang yang

(6)

3 diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi ataupun fakta dari suatu objek penelitian (Bungin, 2011:111).

Dalam hal ini peneliti harus mengetahui bahwa orang-orang yang dipilihnya dapat memberikan informasi yang diinginkan sesuai dengan permasalahan penelitian. Informan dalam penelitian ini adalah Rakena Mandeh Rubiah Generasi ke VII, Masyarakat,Tokoh Masyarakat Nagari Lunang. Teknik dan Pengumpulan Data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan ada tiga yaitu reduksi data, Penyajian Data,Verifikasi, Membuat Laporan.

HASIL PENELITIAN

1. Makna Rumah Gadang Bagi Generasi Penerus.

Sebenarnya rumah gadang mandeh rubiah ini bukan rumahnya yang besar tapi makna yang besar bagi masayarakat.Karena rumah gadang ini banyak sekali maknanya, bukan hanya tempat melaksanakan acara adat tetapi rumah gadang ini adalah peniggalan dari ratu pagaruyuang kita yaitu Bundo Kanduang dari Pagaruyuang.Dan juga dari sekian banyak tiang yang ada di rumah gadang mandeh rubiah ini adalah simbol dari beberapa suku yang ada di Nagari Lunang Kabupaten Pesisir Selatan.Karena di Nagari Lunang ini ada 8 buah suku, itu lah sebabnya tiang rumah gadang Mandeh Rubiah ada 8 buah tiang.

2. Makna Rumah Gadang Bagi Masyarakat.

Makna rumah gadang mandeh rubiah ini adalah sebagai simbol, juga sebagai objek wisata budaya bagi masyarakat Lunang. Serta sebagai sejarah peningglan bundo kanduang dengan keluarganya. Bundo kanduang menetap dan tinggal di nagari lunang ini.

Karena dulunya bundo kanduang dengan keluarganya pergi melarikan diri karena bundo kanduang dan keluarganya ada pertentang dengan kerajaan sriwijaya.Sampai saat sekarang ini bundo kanduang merubah namnya dengan mandeh rubiah.Juga banyak masyarakat yangdatang ke rumah gadang mandeh rubiah untuk membayar nazar dan juga sekedar berkunjung untuk melihat barang-barang yang ada di rumah gadang mandeh rubiah.

KESIMPULAN

Sesuai dengan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat di simpulkan sebagai berikut.

1. Makna rumah gadang bagi generasi penerus yaitu untuk bisa menjaga adat istiadat yang di tinggalkan oleh keluarga Bundo Kanduang, juga bisa menjadi pandutan masyarakat. Karena Mandeh Rubiah ini adalah keturunan dari Bundo Kanduang dan harus bisa menjaga nama baik dari keluarga Bundo Kanduang. Juga keluarga Mandeh Rubiah bisa menjadi suatu kebanggaan dan penghormatan atas tanggung jawab yang diberikan dari nenek moyang nya. Kalau di lihat dari besar rumahnya, rumah gadang ini tidak besar, tetapi makna yang besar bagi masyarakat. Karena rumah gadang Mandeh Rubiah ini memiliki banyak sejarahnya, dan juga memiliki keitimewaan dari rumah yang lainnya.

2. Makna rumah gadang Mandeh Rubiah bagi masayarakat adalah tempat untuk melaksanakan kegiatan adat istiadat. Dimana rumah gadang Mandeh Rubiah ini juga memiliki kekuatan gaib. Juga tempat pariwisata buadaya di Nagari Lunang. Adapun makna yang lain seperti rumah Gadang Mandeh Rubiah ini adalah tempat peninggalan sejarah di Minangkabau, juga menjadi usat kegiatan adat istiadat di Nagari Lunang.

Apabila melakukan kegiatan atau acara harus minta izin dulu kepada Mandeh Rubiah.

Apabila ada masyarakat Lunang ini yang melaksanaka pernikahan, maka kedua mempelai harus meminta izin dan meminta doa restu pada Mandeh Rubiah.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada Rakena Mandeh Rubiah agar bisa menjaga dengan baik atas kepercayaan yang diberikan. juga bisa menjadi pandutan masyarakat di Nagari Lunang ini.

2. Diharapkan kepada masyarakat agar bisa menjaga aturan-aturan yang ada dirumah gadang Mandeh Rubiah, juga bisa menjaganama baik rumah gadang Mandeh Rubiah ini.

(7)

4 DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. 2008. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Dari Pengertian Sampai Penulisan Laporan. UNAND:

Laboratrium Sosiologi FISIP Unand.

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif(

Komonikasi, Eknomi, Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial Lainnya).Jakarta Kencana.

Herwandi, dkk. 2006. Rakena: Mandeh Rubiah Penerus Kebesaran Bundo Kanduang dalam Penggerogotan Tradisi, Padang: Museum Adityawarman, Dinas Parsenibud Sumatera Barat, Dinas Persenibud Pesisir Selatan, Pusat studi Humaniora Unand.

Muin.Indianto. 2002. Sosiologi. Jakarta:

Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

134 كاشلما ّلح دصق مهموق دئادشب ينبحرم يرغ ةداسلا كئلوأ ناكو ؟لا فيكو ،ةشيعلما سيل هنأكو ،ل ،بعشلا ةداع ةدشلا تحبصأ ،ساسلأا كلذ لىعو .ةيدنجلاو ةيطارقميدلا لاجر نم ةداس مهل

Elektro 13 Retno Wulansih, S.Aq Pendidikan Aqama Budha T Elekho 14 Tedy Rismawan, S.Kom, M.Cs Stuktur Data Sistem Operasi Praktrkum Sistem Operasi Teknologi lnformasi Multimedia