• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makna Sumpah Pemuda Bagi Generasi Milenial

N/A
N/A
Ahmad Saifullah

Academic year: 2024

Membagikan "Makna Sumpah Pemuda Bagi Generasi Milenial"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN PATRIOTISME

JUDUL TUGAS

MAKNA HARI SUMPAH PEMUDA BAGI GENERASI MILENIAL

Dosen Pengampu :

Ir. Rini Rahayu Sihmawati MP., MM

ANGGOTA KELOMPOK

1442100019_Ahmad Saifullah 1442100026_Dayyan R 1442100062_ROBBY IWW 1442100063_ Khoirul Ashab

FAKULTAS TEKNIK PRODI ARSITEKTUR Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Tahun 2023

(2)

2

KATA PENGANTAR

Tiada kalimat yang pantas penulis ucapkan kecuali rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul "Makna Hari Sumpah Pemuda Bagi Generasi Milenial".

Tidak lupa pula dukungan baik secara materi dan nonmateri yang diberikan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, izinkan penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada:

Ir. Rini Rahayu Sihmawati MP., MM.

Penulis sadar bahwa makalah yang disusun ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Surabaya, Mei 2023

Ahmad Saifullah

Dayyan R ROBBY IWW Khoirul Ashab

(3)

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... 1

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB I PENDAHULUAN ... 4

1.1 Latar Belakang ... 4

1.2 Masalah Penelitian ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

BAB II PEMBAHASAN ... 6

2.1 Pemahaman dan Pemaknaan Generasi Muda Masa Kini terhadap Isi Sumpah Pemuda ... 6-7 2.2 Melemahnya Semangat Persatuan di Kalangan Generasai Muda Masa Kini... 7-8 2.3 Upaya Membangkitkan Kembali Semangat Sumpah Pemuda Guna Menjaga Persatuan dan Kesatuan NKRI ... 8

BAB III PENUTUP ... 9

3.1 Kesimpulan ... 9

3.2 Saran ... 9

3.3 Pelaksanaan Kegiatan ... 9

DAFTAR PUSTAKA ... 10

(4)

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemuda merupakan generasi penerus yang akan bertanggung jawab atas kemajuan Bangsa. Pemuda sebagai penggerak revolusi harus mempunyai semangat juang tinggi untuk bertindak demi kemajuan Bangsa. Genap 90 tahun yang lalu, tepat pada tanggal 28 Oktober Sumpah pemuda diikrarkan sebagai bentuk perlawanan terhadap Kolonialisme Belanda sekaligus roh perjuangan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. “Berikan aku 10 pemuda, maka akan kuguncangkan dunia” perkataan Bung Karno yang tak asing ditelinga telah mengobarkan semangat para pemuda untuk berjuang merebut kemerdekaan.

Di era milenium, musuh kita bukan lagi penjajah Belanda, perjuangan kita bukan lagi merebut kemerdekaan Indoensia. Musuh kita saat ini adalah dari dalam bangsa Indonesia yang citranya kini nyaris tak terlihat. Dengan pesatnya perkembangan teknologi, tantangan anak muda untuk tetap semangat memilih juga semakin besar. Anak muda dulu sibuk dengan istirahatnya, tapi anak muda sekarang sibuk dengan jejaring sosialnya.

Remaja yang meneriakkan kemerdekaan, kini banyak anak muda yang sibuk meneriakkan iseng. Di masa lalu, para pemuda bersenjatakan bambu runcing melawan para penyerbu, namun kini banyak pemuda yang terlalu sibuk untuk bertahan hidup dengan alat-alat tersebut.

Generasi milenial yang sangat erat dengan kemajuan teknologi hakikatnya mempunyai potensi besar menjadi penggerak revolusi Bangsa, namun kemudahan teknologi yang membuat generasi milenial cenderung dimanja sehingga semangatnya tergerus akibat kemudahan-kemudahan yang ada. Semangat sumpah pemuda yang pernah menyatukan para pemuda di setiap daerahnya dapat dijadikan tauladan untuk pemuda milenial untuk terus menggali potensi di daerahnya sehingga dapat memberi kontribusi bagi kemajuna daerah masing-masing yang kemudian akan memberi pengaruh besar bagi Indonesia.

Dikhawatirkan interaksi sosial yang nyata akan berubah menjadi interaksi virtual, yang akan mendorong generasi milenial menjadi apatis dan kehilangan kepekaan terhadap kondisi sosial masyarakat sekitar. Hal ini merupakan salah satu permasalahan sosial budaya generasi milenial. Dari sisi politik, generasi milenial memiliki pengaruh besar dalam menentukan kepemimpinan bangsa untuk beberapa tahun ke depan. Generasi milenial yang selalu modern memiliki akses informasi yang mudah sehingga mereka dapat membangun wawasan politik yang terus berkembang. Di sisi lain, informasi yang disampaikan di media harus dicek silang agar tidak mudah terombang-ambing oleh berita bohong yang justru memprovokasi satu pihak ke pihak lain. Oleh karena itu, generasi milenial perlu mengimbangi dengan literasi yang ada untuk mendapatkan perspektif bagaimana cara berpikir mereka dalam mengolah informasi di media sosial.

(5)

5 Dalam bidang ekonomi, generasi milenial memunculkan potensi dirinya sebagai interpreneur. Generasi milenial juga mulai sadar akan kelemahan diri yang harus diperbaiki dan potensi diri yang harus dikembangkan karena mereka sadar bahwa diluar sana banyak pemuda yang mempunyai potensi yang tidak kalah hebat dari dirinya sehingga terbangun jiwa kompetitif dalam berfikir dan bertindak. Didukung dengan teknologi digital yang mereka manfaatkan untuk menggali informasi sekaligus memperluas partnership dalam membangun sebuah bidang usaha.

Dihadapkan dengan berbagai tantangan dan permasalahan baru bagi generasi milenial, mereka harus tetap menjaga semangat Sumpah Pemuda sebagai roh perjuangan yang pernah diikrarkan oleh pemuda-pemudi Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 yang mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu, Bangsa Indonesia dan menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

1.2 Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda dapat membangkitkan kesadaran sejarah akan sikap nasionalisme?

2. Bagaimana Kontribusi Nilai-nilai Sumpah Pemuda terhadap Sikap Nasionalisme bagi generasi milenial?

1.3 Tujuan Penelitan

Maka berdasarkan uraian diatas maka didapatkan tujuan sebagai berikut

1. Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda dapat membangkitkan kesadaran diri akan sikap nasionalisme.

2. Untuk mengetahui Kontribusi Nilai-nilai Sumpah Pemuda terhadap Sikap Nasionalisme.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberi manfaat berupa :

1. Menambah ilmu pengetahuan serta sebagai bantuan pemikiran bagi pembaca 2. Sebagai bahan informasi bagi pembaca mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda dan Kontribusinya terhadap sikap nasionalisme.

(6)

6

BAB II PEMBAHASAN

2.1

Pemahaman dan Pemaknaan Generasi Muda Masa Kini terhadap Isi Sumpah Pemuda

Pemahaman dan pemaknaan generasi muda masa kini terhadap isi Sumpah Pemuda dapat berbeda-beda tergantung dari latar belakang, pendidikan, dan pengalaman hidup masing-masing individu. Namun, secara umum, generasi muda masa kini memiliki pemahaman yang cukup baik mengenai isi Sumpah Pemuda.

Isi Sumpah Pemuda terdiri dari tiga butir, yaitu:

1. Kebangsaan: "Kami putra dan putri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia."

Pemahaman generasi muda masa kini terhadap butir ini adalah pentingnya rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Mereka menyadari bahwa Indonesia merupakan tempat kelahiran mereka, tempat mereka tumbuh dan berkembang, serta tempat mereka akan membangun masa depan. Oleh karena itu, generasi muda masa kini memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan memperjuangkan keutuhan dan keberagaman bangsa Indonesia.

2. Kemanusiaan: "Kami putra dan putri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bertoempah darah jang satoe, menghadoepkan satoe tanah air Indonesia."

Pemahaman generasi muda masa kini terhadap butir ini adalah pentingnya menghargai dan menghormati keberagaman dalam masyarakat Indonesia. Mereka menyadari bahwa setiap orang memiliki hak yang sama untuk hidup dengan martabat yang sama, tanpa memandang suku, agama, ras, atau jenis kelamin. Oleh karena itu, generasi muda masa kini memiliki tanggung jawab untuk memperjuangkan hak asasi manusia dan keadilan sosial.

3. Kerakyatan: "Kami putra dan putri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia satu, kami poenja."

Pemahaman generasi muda masa kini terhadap butir ini adalah pentingnya peran serta masyarakat dalam pembangunan bangsa. Mereka menyadari bahwa bangsa Indonesia hanya dapat maju dan berkembang jika seluruh lapisan masyarakat ikut serta dalam proses pembangunan. Oleh karena itu, generasi muda masa kini memiliki tanggung jawab untuk aktif berpartisipasi dalam proses demokrasi dan memperjuangkan hak-hak masyarakat.

(7)

7 Secara keseluruhan, generasi muda masa kini memiliki pemahaman yang cukup baik mengenai isi Sumpah Pemuda dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Mereka menyadari bahwa Sumpah Pemuda merupakan momen bersejarah dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan menjadi inspirasi dalam membangun bangsa yang lebih baik ke depannya.

2.2 Melemahnya Semangat Persatuan di Kalangan Generasai Muda Masa Kini

terdapat kecenderungan melemahnya semangat persatuan di kalangan generasi muda masa kini. Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi antara lain:

1. Perbedaan pandangan politik dan agama

Perbedaan pandangan politik dan agama seringkali menjadi penyebab utama terjadinya perpecahan di kalangan generasi muda. Hal ini terlihat dari seringnya terjadi polarisasi di media sosial yang menyebabkan masyarakat terbelah menjadi kubu-kubu yang saling bertentangan.

2. Globalisasi

Globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat membuka akses informasi yang lebih luas dan bebas. Namun, hal ini juga dapat menyebabkan munculnya pandangan yang berbeda-beda dan tidak selalu sejalan antara satu generasi dengan generasi lainnya. Hal ini membuat semangat persatuan menjadi berkurang karena generasi muda tidak lagi memiliki pandangan yang sama mengenai hal-hal penting seperti nilai-nilai budaya dan agama.

3. Kesenjangan sosial dan ekonomi

Kesenjangan sosial dan ekonomi yang semakin melebar juga dapat menjadi faktor penyebab melemahnya semangat persatuan di kalangan generasi muda.

Ketidakadilan sosial dan ekonomi yang dialami oleh sebagian masyarakat dapat memicu ketidakpuasan dan ketidakpercayaan pada pemerintah dan lembaga negara, serta memperburuk hubungan antarwarga negara.

Untuk mengatasi melemahnya semangat persatuan di kalangan generasi muda, dibutuhkan upaya dari berbagai pihak seperti keluarga, pendidik, dan lembaga negara.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain:

1. Meningkatkan pendidikan karakter yang mengedepankan nilai-nilai kebangsaan, seperti rasa persatuan, kesetaraan, dan keberagaman.

2. Meningkatkan pengawasan dan regulasi di media sosial untuk mencegah penyebaran informasi yang memicu konflik dan polarisasi.

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan, serta memperkuat peran lembaga negara dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara.

(8)

8 Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan semangat persatuan di kalangan generasi muda dapat kembali terjaga dan memperkuat kekuatan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan ke depannya.

2.3 Upaya Membangkitkan Kembali Semangat Sumpah Pemuda Guna Menjaga Persatuan dan Kesatuan NKRI

Sumpah Pemuda adalah suatu momen bersejarah yang melambangkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Untuk membangkitkan kembali semangat Sumpah Pemuda dan menjaga persatuan serta kesatuan NKRI, dapat dilakukan beberapa upaya sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemahaman sejarah dan nilai-nilai Sumpah Pemuda

Generasi muda perlu diberikan pemahaman yang baik mengenai sejarah dan nilai- nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda. Hal ini bisa dilakukan melalui pembelajaran sejarah yang tepat dan berkualitas di sekolah serta di luar sekolah, seperti melalui seminar, diskusi, dan pameran.

2. Mengadakan kegiatan-kegiatan yang memperkuat persatuan dan kesatuan Kegiatan-kegiatan seperti upacara bendera, perayaan Hari Kemerdekaan, dan kegiatan sosial seperti donor darah, bakti sosial, dan penggalangan dana untuk bencana dapat menjadi media untuk membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan.

3. Membangun dialog antar kelompok masyarakat

Membangun dialog antar kelompok masyarakat yang berbeda pandangan politik, agama, atau budaya dapat membantu menciptakan pemahaman yang lebih baik satu sama lain dan menciptakan toleransi serta menghargai perbedaan.

4. Menggunakan media sosial dengan bijak

Media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan, namun juga dapat menyebarkan konten yang dapat memicu perpecahan. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan media sosial dengan bijak dan menyebarluaskan konten-konten yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan.

5. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan kebangsaan

Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan kebangsaan seperti

pemilihan umum, aksi sosial, dan kegiatan-kegiatan nasional dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan kepedulian satu sama lain.

Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, diharapkan semangat persatuan dan kesatuan dapat kembali terjaga dan menjadi semangat yang kuat untuk menjaga NKRI.

(9)

9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Generasi muda masa kini kurang memahami inti dari sumpah pemuda itu adalah semangat persatuan/kebangsaan. Dan mereka cenderung memaknai hal tersebut hanya sebagai sejarah.

2. Kurangnya pemahaman dan pemaknaan seperti itu menjadi faktor penting yang menyebabkan semangat persatuan generasi muda semakin luntur.

3. Umumnya generasi muda sadar bahwa semangat sumpah pemuda itu perlu dibangkitkan dengan upaya-upaya antara lain : membentuk organisasi pemuda lintas SARA, Melakukan kegiatan-kegiatan bersama, dan menguatkan kembali lembaga kepanduan/kepramukaan.

3.2 Saran

Generasi muda sekarang perlu berusaha menghayati semangat persatuan yang terkandung dalam Sumpah Pemuda, sebagai sumber kekuatan untuk bersatu padu dalam berjuang mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dari ancaman dari dalam (bangsa sendiri) maupun ancaman dari luar (bangsas lain).

(10)

10

DAFTAR PUSTAKA

https://www.umm.ac.id/id/berita-ilmiah/semangat-sumpah-pemuda-generasi- milenial.html.

Siti Soendari dan Agni Udayati, (ed), 1996, Hukum Adat (Dalam Alam

Kemerdekaan Nasional dan Persoalannya Menghadapi Era Globalisasi, Kumpulan Lima Makalah dari Prof.Dr.H.Moh. Koesnoe,SH, Ubhara Press, Surabaya.

Referensi

Dokumen terkait

Denotasi cross culture generasi milenial dalam film “My Generation” adalah bahwa generasi milenial mengalami benturan (cross culture) dengan generasi sebelumnya (Gen-X)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap makna dari bahasa gaul atau prokem yang biasa digunakan oleh generasi milenial dalam media sosial.. Penelitian ini

Penulis berharap dengan perancangan tugas akhir ini, pemuda Indonesia bisa mengetahui perjuangan pemuda terdahulu di Museum Sumpah Pemuda dan menanamkan

Manfaat dari sumpah pemuda ialah dapat memberikan sebuah pandangan tentang bagai mana bersikap sebagai pemuda bangsa yang memiliki semangat nasionalisme dan menjadikan

Pedidikan karakter sangat dibutuhkan bagi generasi milenial Jika kita lihat dari beberapa fenomena permasalahan yang dialami dan dilakukan oleh para generasi milenial saat ini

Teks pidato ini memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-95 dan menyoroti pentingnya persatuan dan kesatuan di kalangan pemuda

Latar Belakang Lahirnya Sumpah Pemuda Semangat Nasionallisme diantara para pemuda yang akhirnya bersepakat untuk mengadakan kongres pemuda Indonesia sebagai bukti mulai munculnya

PENDIDIKAN MODDERASI BERAGAMA UNTUK GENERASI MILENIAL : STUDI KASUS ‘LONE WOLF’ PADA ANAK DI MEDAN Judul : Pendidikan Moderasi Beragama untuk Generasi Milenial : Studi Kasus ‘Lone