• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ny

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ny"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Remaja perempuan yang mengalami PMS sering merasa sedih dan tidak punya harapan, yaitu sebesar 29,6%. Remaja yang mengalami stres lebih besar kemungkinannya untuk mengalami PMS dibandingkan remaja yang tidak mengalami stres.

Ruang Lingkup

Ada pula permasalahan yang terjadi pada remaja putri di Pondok Pesantren Guppi Gowa yang menderita sindrom pramenstruasi berupa gangguan fisik dan mental yaitu sakit perut, nyeri payudara, sakit kepala dan perubahan suasana hati atau mood swing, sehingga remaja putri berjalan-jalan. risiko lebih besar mengalami stres dan depresi (Data Sekunder 2021). Mengingat jumlah kasus sindrom pramenstruasi yang semakin meningkat setiap tahunnya dapat menimbulkan komplikasi yang lebih serius dan berdampak pada status kesehatan ibu dan anak, maka peran bidan sangat penting terutama dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang pola istirahat. dibutuhkan remaja. dengan kasus premenstrual syndrome dan mampu memberikan perawatan pada ibu untuk mengurangi keluhan yang dialaminya.

Tujuan

Informasi diperoleh dari berbagai sumber mengenai penjelasan intervensi tidak dilanjutkannya perawatan pada masa premenstrual syndrome di Pondok Pesantren Guppi Samata. Informasi diperoleh dari berbagai sumber mengenai pernyataan dan kesimpulan dari berbagai sumber, yang menjadi dasar evaluasi pada masa premenstrual syndrome di Pondok Pesantren Guppi Samata.

Manfaat Penulisan

Metode Penulisan

Sistematika Penulisan

Pada Bab II terdapat tinjauan pustaka yang akan menguraikan gambaran umum remaja, gambaran umum masa pramenstruasi, gambaran umum sindrom pramenstruasi dalam perspektif Islam, proses manajemen asuhan kebidanan dan dokumentasi asuhan kebidanan. Pada bab IV yaitu pembahasan akan membahas hasil penelitian pembelajaran berbasis bukti 7 langkah perawatan Varney berdasarkan hasil penelitian di berbagai referensi dan implikasi mengenai masa premenstrual syndrome berdasarkan semua referensi.

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Umum Tentang Remaja

  • Pengertian Remaja
  • Asuhaan Giazi Remaja

Tinjauan Sindrom Pre Menstruasi

  • Defenisi sindrom pre menstruasi
  • Faktor Resiko Sindrom Pre Menstruasi
  • Etiologi Sindrom Pre Menstruasi
  • Diagnosis Sindrom Pre Menstruasi
  • Komplikasi Sindrom Pre Menstruasi
  • Tipe Sindrom Pre Mestruasi

Tinjauan Umum Sindrom Pre Menstruasi Dalam Pandangan Islam

Darah haid adalah darah yang keluar pada saat haid yaitu pada usia 9 tahun ke atas. Hubungan seksual saat itu belum memunculkan hubungan intim antar pasangan, apalagi dengan darah yang selalu siap keluar. Darah yang berbau tidak sedap dan tidak enak dipandang menjadi salah satu aspek yang menjadi perhatian para pria, selain emosi wanita yang tidak stabil juga.

Penyebutan kata mahidh juga untuk memberikan gambaran bahwa darah yang keluar dari vagina wanita – misalnya istihadhah – tidak selalu menimbulkan gangguan yang sama seperti gangguan yang dialami saat menstruasi.

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

  • Pengertian Maanajemen Aahan Keabidanan
  • Tahapan dalam Manajemen Kebidanan
  • Pendokumentasiaan Tindaakan Asuhaan Kebidanaan

Data yang diperoleh untuk kasus sindrom pramenstruasi diperoleh dengan mengumpulkan data klien secara lengkap dengan menilai kondisi klien melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pada langkah ini, bidan mengidentifikasi diagnosis atau masalah berdasarkan interpretasi akurat dari data yang telah dikumpulkan. Pada langkah ini, bidan mengidentifikasi kemungkinan masalah atau diagnosis lain berdasarkan kumpulan masalah dan diagnosis yang telah diidentifikasi.

Pada langkah ini, rencana perawatan komprehensif yang dijelaskan pada langkah lima diterapkan secara efisien dan aman.

OKTOBER 2021

  • Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Remaja Nn “A” Dengan Sindrom Pre
  • Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Tanggal 10 Oktober 2021
  • Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Tanggal 24 Oktober 2021

Wajah : Simetris kiri dan kanan, ekspresi wajah pasien terlihat cemas, tidak nyaman dan pucat, tidak ada edema atau nyeri tekan. Mulut : Bibir pucat, tidak ada borok, tidak ada gigi goyang dan tidak ada karies pada gigi. Ekstremitas : simetris kiri dan kanan, tidak ada varises, tidak ada edema, refleks patella kiri (+) kanan.

Mulut : Bibir tidak pucat, tidak terdapat ulkus, tidak terdapat gigi tanggal, dan tidak terdapat karies pada gigi. Tungkai simetris kiri dan kanan, tidak ada varises, tidak ada edema, refleks patela kiri (+) kanan. Tidak ada bekas luka operasi dan tidak ada benjolan atau nyeri tekan di perut.

PEMBAHASAN

Langkah I. Identifikasi data dasar

Pasien mengatakan tidak pernah menjalani pengobatan dan pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap obat-obatan dan pasien mengatakan tidak menderita dan tidak pernah menderita penyakit menular, menahun atau menahun seperti jantung berdebar (palpitasi), sering makan, minum dan buang air kecil. (DM), sesak napas, sesak napas (asma), tekanan darah >140/90 mmHg (hipertensi), penyakit kuning (hepatitis), kejang hingga berbusa (epilepsi) dan keputihan gatal (PMS). Pada bagian leher tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis serta payudara tampak simetris kiri dan kanan, puting menonjol, tidak terdapat benjolan atau nyeri tekan. Tidak ada bekas operasi pada perut dan tidak ada benjolan atau nyeri tekan, tidak ada kelainan pada alat kelamin, tidak ada pembengkakan dan nyeri tekan, tidak ada wasir pada anus.

Ada banyak teori tentang etiologi PMS, dan tidak ada teori atau patofisiologi tunggal yang diterima secara universal.

Langkah II. Identifikasi diagnosa masalah aktual

Hal ini sesuai dengan teori bahwa sindrom pramenstruasi diartikan sebagai masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa atau remaja atau ketika seseorang menunjukkan perilaku tertentu seperti tidak terkendali, merasa bersemangat dan sebagainya. Gejala yang dialami sebagian besar wanita yang mengalami sindrom pramenstruasi adalah iritabilitas (merasa mudah tersinggung), nyeri punggung atau nyeri otot, dan rasa bengkak (atau mengalami edema) (Rukiyah. Pemberian hormon progesteron terkadang dilakukan untuk mengurangi gejala, namun beberapa peneliti mengatakan, pada penderita sindrom pramenstruasi mungkin terjadi kekurangan vitamin B6 dan magnesium.

Penderita sindrom pramenstruasi sebaiknya banyak mengonsumsi makanan berserat dan membatasi atau mengurangi minum kopi.

Langkah III. Antisipasi diagnosa/masalah potensial

Hipertensi adalah tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 mmHg yang disebabkan oleh berbagai faktor. Nilai normal tekanan darah seseorang disesuaikan dengan tingkat aktivitas dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHg. Namun secara umum jumlah pemeriksaan tekanan darah menurun pada saat tidur dan meningkat pada saat beraktivitas dan berolahraga (Rukiyah.

Pada kasus Ny “A”, penulis tidak menemukan adanya kelainan atau komplikasi pada pasien yang dapat terjadi pada kasus sindrom pramenstruasi, karena sindrom pramenstruasi pada pasien telah ditangani sesuai teori, sehingga tidak ada potensi diagnosa. dan tidak ada kesenjangan antara kasus dan teori.

Langkah IV. Identifikasi Perlunya Tindakan Segera atau Kolaborasi

Langkah V. Rencana Tindakan

36,5oC, P : 18x/menit, ekspresi wajah ibu terlihat cemas, gelisah dan lelah, kedua konjungtiva terlihat pucat dan sklera berwarna putih, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis, payudara dibiarkan simetris. dan benar, putingnya menonjol, tidak ada benjolan atau nyeri tekan. Tidak ada kelainan, tidak ada pembengkakan dan nyeri tekan pada alat kelamin, tidak ada wasir pada anus dan ekstremitas kiri dan kanan simetris, tidak ada varises, tidak ada edema, refleks patella kiri (+) kanan (+) didapatkan hasil laboratorium dari pemeriksaan penunjang. Hb : 11,9 gr%. Beritahukan kepada pasien mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan, jelaskan kepada pasien mengenai nyeri yang dialaminya yaitu pasien mengalami nyeri haid yang disebut dengan PMS, dan jelaskan hal-hal yang dapat menimbulkan nyeri haid berlebihan atau PMS yaitu gejala fisik. . yang sering dirasakan pada saat premenstrual syndrome adalah kram, sakit perut, sakit kepala.

Rencana asuhan kebidanan disusun berdasarkan diagnosis/permasalahan yang ada saat ini dan yang mungkin terjadi, yang menunjukkan bahwa tidak terdapat kesenjangan antara teori dan manajemen asuhan kebidanan dalam penerapan studi kasus dalam praktik.

Langkah VI. Penatalaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Menjelaskan tindakan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dan menyembuhkan nyeri haid yaitu menghindari stres yang menimbulkan rasa cemas, menjaga pola makan secara teratur, istirahat yang cukup, tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, berolahraga secara teratur, mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein, memperbanyak konsumsi sayur-sayuran. . , buah-buahan, daging ikan dan yang mengandung vitamin B6. Jelaskan pada pasien bahwa kondisinya saat ini sudah normal dan jelaskan kembali tindakan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dan menyembuhkan nyeri haid yaitu menghindari stres yang menimbulkan kecemasan, pola makan teratur, istirahat yang cukup, tidak merokok, tidak minum alkohol, tidak minum alkohol, olahraga teratur, kurangi konsumsi. makanan dan minuman yang mengandung kafein, perbanyak konsumsi sayur, buah, ikan dan yang mengandung vitamin B6. Pengobatan nyeri haid selain terapi obat adalah dengan pola hidup sehat, mengompres bagian yang nyeri dengan air hangat, melakukan posisi lutut dada, mandi air hangat dan konseling.

Pengobatan nyeri haid selain pengobatan dengan obat terdiri dari pola hidup sehat, meremas daerah nyeri dengan air hangat, melakukan posisi lutut dada, mandi dengan air hangat, anjurkan pasien istirahat yang cukup, dan anjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan yang seimbang. mengkonsumsi makanan bergizi seperti sayur mayur, buah-buahan, ikan, tahu, tempe untuk mengurangi resiko terjadinya sindrom pramenstruasi dan melakukan pendokumentasian.

Langkah VII. Evaluasi Hasil Asuhan kebidanan

Pendokumentasian

Pasien mengatakan belum pernah berobat, dan pasien mengatakan tidak mempunyai alergi obat. Pasien mengatakan bahwa tidak ada seorang pun di keluarganya yang saat ini atau pernah menderita penyakit menular, menahun dan menahun seperti dada berdebar-debar (jantung), sering makan, minum dan buang air kecil (DM), sesak nafas (asma), tekanan darah >140. /90 mmHg (hipertensi), penyakit kuning (hepatitis), kejang berbusa (epilepsi) dan keputihan gatal (PMS). Keputihannya (BAB) dengan frekuensi 1x sehari, konsistensinya kencang dan warnanya kuning tua dan tidak ada masalah.

80x/menit, S : 36,5˚C, P : 18x/menit, ekspresi wajah ibu tampak cemas, gelisah dan tampak pucat, tidak ada edema dan nyeri tekan, kedua konjungtiva tampak agak pucat dan sklera putih, bibir pucat, tidak ada sariawan, gigi tidak rontok dan tidak terjadi karies pada gigi. Hasil pemeriksaan semua tanda vital dalam batas normal dan didapatkan ekspresi wajah pasien tampak cemas, gelisah dan pucat, tidak ada edema atau nyeri tekan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari pemantauan pertama hingga pemantauan terakhir semuanya berjalan baik, tidak terjadi komplikasi pada ibu maupun janin.

PENUTUP

Kesimpulan

Saat mengumpulkan data dasar tentang Ny. "A" dengan sindrom pramenstruasi, kami mengumpulkan data subjektif dari wawancara dimana pasien mengatakan dia mengalami sakit perut. Identifikasi diagnosa atau permasalahan yang sebenarnya terjadi dengan pendataan yang teliti dan akurat, sehingga diperoleh diagnosa kebidanan pada Ny. “A” dengan premenstrual syndrome. Perencanaan perawatan yang komprehensif, dalam hal ini rencana perawatan yang diterapkan, bertujuan untuk membantu pasien memperbaiki pola makan dan pola istirahat serta mendorong ibu untuk tidak terlalu stres.

Evaluasi, setelah dilakukan tindakan kebidanan remaja penderita premenstrual syndrome didapatkan hasil UC anak baik dan tidak terdapat komplikasi maupun hal-hal yang tidak diinginkan.

Saran

Faktor Dominan Premenstrual Syndrome pada Mahasiswa Perempuan (Studi pada Mahasiswa Perempuan Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia). Hubungan status gizi dengan sindrom pramenstruasi pada remaja putri di SMA Brother Don Bosco Manado. Hubungan Fisik dengan Terjadinya Premenstrual Syndrome pada Siswa DIII Obstetri 210 Kebidanan Fisik dan Depresi dengan Terjadinya Sindroma Pramenstruasi.

Relationship between anxiety and interleukin 10 in female soccer players with and without premenstrual syndrome (PMS).

Referensi

Dokumen terkait

S: Pasien mengatakan nyeri luka operasi yang dirasakan seperti disayat-sayat di abdomen kuadran kanan dan kiri bawah regio suprapubik, intensitas nyeri sedang

Diagnosa ini diprioritaskan sebagai prioritas pertama karena didasarkan pada keluhan yang dirasakan pasien saat itu yaitu subyektif pasien mengatakan nyeri pada

T P1A0 umur 24 tahun dengan perawatan luka perineum post episiotomi yaitu Beri tahu ibu tentang hasil pemeriksaan, Jelaskan pada ibu tentang rasa nyeri pada luka jahitan

1) Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa ibu dalam keadaan kurang baik ditandai dengan suhu dan respirasi ibu di atas normal. 2) Memberitahu ibu

Subyektif merupakan Data yang di peroleh dari hasil wawancara (anamnesa) dengan pasien atau dengan seseorang yang mengetahui keadaann pasien selama ini. Data subyektif

Adapun rencana tindakan yang dilakukan Ny “J” mulai hari pertama hingga hari ke empat yang dilakukan berdasarkan diagnosa dan tinjauan kepustakaan, tindakan yang dilakukan

dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang tinggi tentang menstruasi dan melakukan penanganan terhadap sindrom premenstruasi yaitu sebanyak

Pengaruh dari nyeri punggung dalam masa kehamilan adalah apabila nyeri terlalu berlebihan ibu akan mengalami gangguan tidur yang akan menyebabkan keletihan dan