MODUL PRAKTIKUM 3
GDB 208 – SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MANAJEMEN DATA ATRIBUT
LABORATORIUM SISTEM INFORMASI SPASIAL PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...1
1. PENDAHULUAN...2
2. MAKSUD DAN TUJUAN...2
3. MATERI...3
3.1 Data Spasial...3
3.2 Data Atribut Spasial...3
3.3 Manajemen Data...4
4. PELAKSANAAN PRAKTIKUM...5
DAFTAR PUSTAKA...12
MANAJEMEN DATA ATRIBUT
1. PENDAHULUAN
Data spasial merupakan suatu data yang mengacu pada posisi, objek, dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Data spasial merupakan salah satu item dari informasi, dimana didalamnya terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfir (Rajabidfard dan Wlliamson, 2000). Menurut Muludi, K., Hijriani, A., & Zhia, K. (2014), Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan bumi. Umumnya direperentasikan berupa grafik, peta, gambar, dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu. Sumber data spasial dibagi menjadi dua yaitu sata perimer dan data sekunder.
Data spasial primer dapat didapatkan secara langsung atau meninjau lokasi penelitian secara langsung, sedangkan data sekunder dapat didapatkan melalui pihak kedua seperti peta meteorologi, peta topografi, dan lain-lain.
Pelaksanaan praktikum kali ini terkait manajemen data yang merupakan sistem untuk memudahkan setiap user data melakukan pengarsipan data, pemodelan data jaringan, rasional, dan bertingkat, serta pencarian atribut dan database yang berorientasi pada objek.
Sistem manajemen basis data spasial (SDBMS) adalah sistem manajemen basis data yang dirancang khusus untuk menyimpan dan mengelola data spasial, yaitu data yang mencakup komponen geografis atau spasial. SDBMS menggunakan tipe data dan struktur data khusus untuk mewakili data spasial dan mendukung kueri dan analisis spasial.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa/i dapat memahami konsep akuisisi data GNSS.
b. Mahasiswa/i mampu konsep manajemen data atribut.
c. Mahasiswa/i mampu melakukan join atribut menggunakan data tabular dan vector.
d. Mahasiswa/i dapat menghitung luasan suatu area menggunakan data atribut pada SHP.
3. MATERI 3.1 Data Spasial
Data spasial yaitu data yang menyimpan kenampakan- kenampakan permukaan bumi, seperti jalan,sungai,pemukiman jenis penggunaan tanah, jenis tanah dan lain-lain. Model data spasial dibedakan menjadi dua yaitu, model data raster dan model data vektor, sebagai berikut:
a. Model data vektor diwakili oleh simbol – simbol yaitu titik, garis, area, dan permukaan seperti:
- Data titik (node/point) merupakan sepasang koordinat (X,Y) tanpa dimensi.
- Data Garis (Arc/Line) merupakan pasangan– pasanagn koordinat dimana titik awal dan titik akhir (X , Y1 : X2, Y2).
- Data luasan/area (polygon) merupakan kumpulan pasangan–pasangan koordinat dimana titik awal sama dengan titik akhir (X, Y1 = X2, Y2). atau loop, disebut berdimensi dan mempunyai dimensi ukuran panjang dan luas.
- Data permukaan (surface) merupakan area dengan besaran (X, Y, Z) disebut berdimensi 3, dan mempunyai ukuran panjang luas dan ketinggian.
b. Model data raster merupakan data sangat sederhana, dimana setiap informasi disimpan dalam petak petak bujur sangkar (grid), yang membentuk sebuah bidang.
Petak–petak bujur sangkar itu disebut dengan pixel (picture element). Posisi sebuah pixel dinyatakan dengan baris ke- m dan kolom ke-n. Data yang disimpan dalam format ini data hasil scanning , seperti gambar digital (citra dengan format BMP, JPG dan lain – lain), citra satelit digital (landsat , SPOT dan lain – lain).
3.2 Data Atribut Spasial
Data atribut adalah data yang mendeskripsikan data spasial. Biasanya data atribut adalah data berbentuk teks. Data atribut dapat dideskripsikan dengan dua cara, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Dalam deskripsi kualitatif maka data atribut akan mendeskripsikan tipe atau klasifikasi suatu objek. Sedangkan secara kuantitatif, data atribut akan dideskripsikan berdasarkan tingkatan.
Data atribut spasial dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk:
- Pemetaan: data atribut spasial digunakan untuk membuat peta yang menunjukkan lokasi dan karakteristik fitur geografis.
- Analisis spasial: data atribut spasial dapat digunakan untuk menganalisis pola spasial, seperti penyebaran penyakit.
- Pemodelan: data atribut spasial dapat digunakan untuk membuat model sistem dunia nyata, seperti model limpasan air atau model penyebaran penyakit.
3.3 Manajemen Data Atribut
Manajemen data ini berisikan fungsi-fungsi untuk menyimpan dan memanggil kembali data. Data-data masukan dalam SIG dikelola sedemikian rupa dalam suatu sistem basis data.
Basis data didefinisikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan bersama dengan sedikit redundansi serta mampu melayani lebih dari satu pemakai.
Organisasi konseptual dalam suatu basis data disebut dengan model data. Ada tiga model data yang dipergunakan dalam mengorganisasi data atribut yaitu: model data hirarki, jaringan dan relasional. Sedangkan model data spasial dapat berupa data vektor dan data raster.
4. PELAKSANAAN PRAKTIKUM A. Konversi Data
No. Ilustrasi Keterangan
1 Buka tools open data
source manager, pada toolbar quantum GIS.
2 Pada Data Source
Manager buka tools
demited text
selanjutnya add data tabular point yang akan dikonversi menjadi data vektor.
3 add data tabular yang
akan dikonversi menjadi data vektor.
4 Selanjutnya sesuaikan geometri definition sesuai dengan format data tabular dan setelah itu.
5 add data tabular.
berikut hasil data konversi dari data tabular menjadi data vektor berupa point.
6 Save as data yang
sudah dikonversi, dalam bentuk (.shp)
B. Join Data Spasial
No. Ilustrasi Keterangan
1 Siapkan data yang
akan dilakukan untuk Join Data Spasial yang merupakan data tabular dan vektor.
2 Sesuaikan koderisasi
yang akan dilakukan join, memiliki ID yang sama sebagi relasi antara data atribut yang akan di lakukan join ke data vektor.
3 Buka Properties pada
data vektor yang akan dilakukan join atribut.
4 Pada properties pilih tools join, dan add data pada tools join.
5 Selanjutnya pada tools
join pastikan setting sudah sesuai dengan tampilan di atas lalu klik ok.
6 Berikut adalah hasil
dari join atribut antara data tabular dan data vektor.
C. Processing Data Atribut Spasial (Menghitung Luas)
No. Ilustrasi Keterangan
1 Buka atribut pada shp dengan klik kanan >
open atribut table.
2 Pada Atribut Table
pilih toolbar toggle editing, lalu klik
3 Selanjutnya pada
toolbar atribut pilih add new field.
4 Selanjutnya saat
proses pembuatan table baru, atur penamaan pada table, type table nya menggunakan
decimal, lalu setelah itu klik ok.
5 Selanjutnya untuk menghitung luasan, pada atribut toolbar buka tools open field calculate.
6 Pada field calculate,
ceklis update existing field, lalu pada menu expression tuliskan script ($area)>selanjut nya klik ok.
7 Lalu akan keluar nilai
luasan dalam satuan meter.
DAFTAR PUSTAKA
Hamdani, M. A., & Utomo, S. (2021). Sistem Informasi Geografis (Sig) Pariwisata Kota Bandung Menggunakan Google Maps Api Dan PHP. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, 11(1).
Erriza. 2020. MANAJEMEN DATA SPASIAL: PEMETAAN LAHAN KRITIS BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS: Universitas Negeri Surabaya.
Budi M. 2015. MANAJEMEN DATA SPASIAL MENGGUNAKAN PostgreSQL. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI.
Rajabidfard, Abbas& Williamson, I.P. (2000). Spatial Data Infrastruktur: Concept, SDI Hierarchy, and Future Direction. Research Report, Journal Spatial Data Research Group. Victoria: Department of Geomatics, The University of Melbourne.
Muludi, K., Hijriani, A., & Zhia, K. (2014). Perancangan Aplikasi Desktop Sistem Informasi Geografis (SIG) Penyebaran Wisata Kuliner di Kota Bandar Lampung. Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA Unila