• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DALAM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DALAM "

Copied!
148
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Penerapan kepemimpinan yang digunakan oleh pimpinan sekolah masih menghadapi permasalahan yang cukup kompleks, terkait pencegahan penyalahgunaan NAPZA. Manajemen kepala sekolah belum bekerja untuk mempengaruhi, mengarahkan, membimbing dan memotivasi siswa dalam mencegah siswa dari pengaruh negatif narkoba.

Batasan Masalah

Pengelolaan POAC (Planning, Organizing, Acting and Controlling) sudah dilakukan oleh kepala sekolah, namun belum berjalan dengan lancar. Hasil klien dalam mengantisipasi bahaya penyalahgunaan narkoba tidak sesuai dengan penatalaksanaan yang ada.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Mengembangkan potensi keilmuan bagi sekolah khususnya di kalangan siswa SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah dalam memberikan informasi terkait strategi manajemen kepala sekolah dalam mengantisipasi bahaya narkoba. Untuk memperluas dan memperdalam khasanah ilmu penulis khususnya yang berkaitan dengan manajemen kepala sekolah dalam mengantisipasi bahaya narkoba pada siswa SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah.

Definisi Operasional

Sistematika Penulisan

LANDASAN TEORI

Manajemen Kepala Sekolah

Sedangkan kepala sekolah sebagai pemimpin merupakan wujud implementasi kepemimpinan nasional yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai kepala sekolah harus mampu melaksanakan berbagai kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sahertian, Pengawasan Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 20. kepala sekolah itu sendiri.

Indikator yang mengukur tugas kepala sekolah adalah: (1) Tercapainya tujuan sekolah (2) Memanfaatkan sumber daya yang ada di sekolah (3) Memenuhi kebutuhan bawahan (4) Terciptanya kemitraan antara sekolah dan Komunitas. .

Kiat-Kiat Mengantisipasi Bahaya Narkoba

Penyalahgunaan zat adalah penggunaan narkoba bukan untuk pengobatan, tetapi untuk tujuan menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebihan yang tidak teratur dan berlangsung cukup lama sehingga menimbulkan gangguan kesehatan. Di antara jenis-jenis narkotika yang telah diuraikan di atas, Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 menyatakan bahwa pengguna narkotika hanya diperbolehkan untuk tujuan pengobatan dan/atau tujuan ilmu pengetahuan dengan tunduk pada syarat-syarat yang ditentukan oleh undang-undang. Dari berbagai kegunaan di atas, banyak sekali penyebab penyalahgunaan narkoba, namun semua kemungkinan penyebab seseorang menyalahgunakan narkoba secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, antara lain:67 a.

Ada banyak alasan mengapa anak-anak berurusan dengan narkoba, karena penyalahgunaan narkoba terjadi karena interaksi setidaknya tiga faktor: individu, lingkungan dan ketersediaan narkoba. Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba bukan untuk pengobatan, tetapi karena ingin menikmati efeknya secara berlebihan, tidak teratur dan berlangsung cukup lama sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, mental dan sosial. Pengaruh terhadap pengguna juga berasal dari jenis narkoba yang digunakan, kepribadian pengguna dan kondisi pengguna.

Penyalahgunaan narkoba merusak/menghancurkan kesehatan seseorang baik secara fisik, psikis, emosional, dan kewajiban, merusak susunan saraf pusat di otak, organ lain seperti hati, jantung, paru-paru, usus, dan komplikasinya, menimbulkan gangguan psikis pada perkembangan normal remaja, ingatan, perasaan, persepsi dan pengendalian diri yang merusak sistem reproduksi, seperti berkurangnya produksi sperma, berkurangnya hormon testosteron, rusaknya skrotum, keguguran dan gangguan seksual lainnya. Menanam ganja di Indonesia adalah ilegal, khususnya di Aceh, dan ternyata sangat mudah menanam ganja di berbagai jenis tanah di Indonesia, yang biasanya ditanam di daerah pegunungan/hutan yang sulit diakses dan diketahui penyebabnya. masalah hukum tersendiri dalam pemberantasannya sistem peredaran geng narkoba sangat tertutup dan menggunakan sistem sel, berjenjang, sehingga sangat sulit dideteksi, apalagi membutuhkan orang penting dari geng tersebut, menurut sistem hukum di indonesia, pencucian uang adalah kejahatan yang berkaitan dengan kejahatan narkoba, sangat sulit diberantas dan dibuktikan, penanggulangan penyalahgunaan narkoba yang jumlahnya sangat besar, melelahkan, membutuhkan banyak tenaga, pikiran dan biaya dalam mengungkapnya. Dengan pendekatan ini, mereka yang masih 'bersih' dari dunia narkoba selalu ditanamkan ajaran agama yang dianutnya.

Penelitian yang Relevan

Bagi mereka yang telah larut dalam 'kehidupan gelap' narkoba, pendekatan ini dapat digunakan untuk menentukan apakah mereka termasuk dalam kategori kepribadian ekstrovert (terbuka), introvert (tertutup) atau sensitif. Dengan mengetahui latar belakang kepribadian mereka, diharapkan pendekatan ini mampu membawa mereka kembali ke kehidupan nyata, menata kembali potongan-potongan jalan hidup mereka yang sebelumnya terpencar, sehingga menjadi utuh kembali. Baik yang belum, maupun yang sudah terjerumus ke 'sisi gelap' narkoba, menggunakan pendekatan ini untuk menyadari bahwa mereka adalah bagian penting dari keluarga dan lingkungannya.

Dengan beberapa pendekatan diatas diharapkan mampu menggugah hati para remaja dan dewasa muda yang masih belia. Dan bagi mereka yang terjerumus dalam “perebusan” dunia narkoba, melalui beberapa pendekatan tersebut, diharapkan mampu menyadarkan kembali akan pentingnya hidup ini, yang sayang sekali jika mereka dijanjikan dengan kepuasan relatif. Dari apa yang telah disampaikan di atas, disarankan agar Kementerian Agama tidak terlalu banyak memberikan tugas kepada kepala sekolah agar kepala sekolah lebih berperan di sekolahnya.

Strategi Manajemen Kepala Sekolah Dalam Membangun Karakter Bangsa Pada Siswa SD I Batu Sangkar” didalamnya membahas mengenai strategi/pola dan metode yang dilakukan Kepala Sekolah untuk meningkatkan dan mengembangkan karakter yang berwatak kebangsaan pada siswa SD I Batu Sangkar. 80. 80 Adrianto Sulaiman , Strategi Manajemen Kepala Sekolah dalam Membangun Karakter Bangsa Siswa SD I Batu Sangkar, (Disertasi: 2010). Beberapa strategi yang dikatakan efektif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba adalah program kegiatan cermat pencegahan pemberantasan penyalahgunaan narkoba. dan Penyaluran (P4GN), pembentukan kader anti narkoba serta pendataan dan pemetaan wilayah rawan penyalahgunaan dan perdagangan gelap Narkoba.81.

Paradigma Penelitian

Karena perilaku (sebagai fakta) tidak dapat dipisahkan atau dipisahkan begitu saja dari setiap konteks yang mendasarinya, dan tidak dapat disederhanakan menjadi hukum tunggal yang bersifat deterministik dan bebas konteks.

METODE PENELITIAN

  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Subjek / Informan Penelitian
  • Sumber Data Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Keabsahan Data
  • Teknik Analisa Data

Dimana peneliti mendeskripsikan manajemen direktur dalam mengantisipasi bahaya narkoba pada siswa SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah. Upaya kepala sekolah dalam mengantisipasi bahaya narkoba di kalangan siswa SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah antara lain. Rata-rata guru yang mengajar di SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah semuanya dilibatkan dalam mengantisipasi bahaya narkoba oleh kepala sekolah.

Begitu pula dengan kepala sekolah SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah yang kerap mengadakan lomba-lomba ekstrakurikuler. Implementasi yang dilakukan kepala sekolah untuk memprediksi bahaya narkoba pada siswa SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah antara lain: 131. Pembinaan/pelatihan yang dilakukan kepala sekolah dalam mengantisipasi bahaya narkoba pada siswa SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah.

Kemudian terdapat beberapa kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam mengawasi bahaya narkoba di SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah. Hasil yang dicapai manajemen kepala sekolah dalam melihat bahaya narkoba pada siswa SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah. Manajemen yang digunakan kepala sekolah untuk memprediksi penyalahgunaan narkoba pada siswa SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian (POAC).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Dari hasil wawancara menurut salah satu siswa SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah terkait dengan perencanaan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai berikut. Kepala sekolah selalu berkoordinasi dengan bawahannya dalam hal ini wakil ketua kesiswaan untuk membicarakan rencana atau pengaturan dalam pencegahan bahaya narkoba di SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah. Dalam hal ini kepala sekolah sebagai ujung tombak berperan aktif dalam mengantisipasi bahaya narkoba.

Adapun upaya kepala sekolah berorganisasi dalam mengantisipasi bahaya narkoba pada siswa SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah sudah dilaksanakan, meskipun masih ada kendala dan hambatan di lapangan. Dari wawancara di atas dapat disimpulkan tentang peran guru dalam mengantisipasi bahaya narkoba. semuanya melibatkan kepala sekolah SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah. Dengan keterlibatan guru SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah dalam mengantisipasi bahaya narkoba, apakah pengorganisasian yang diterapkan kepala sekolah dalam mengantisipasi bahaya narkoba pada siswa SMA Negeri 4 Bengkulu sudah berjalan?

Terkait sosialisasi bahaya narkoba yang dilakukan pihak sekolah, kata Kepala SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah. Pada saat observasi di SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah tentang bagaimana kepala sekolah mengantisipasi bahaya narkoba di kalangan siswa dalam hal ini tentang pengawasan sekolah. Dari kesimpulan di atas, terdapat beberapa pemikiran mengenai pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam memprediksi bahaya narkoba.

Sebenarnya ada langkah atau kebijakan yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam mengantisipasi bahaya narkoba. Mengenai kinerja kepala sekolah dalam mengantisipasi bahaya narkoba di SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah, hal ini terlihat dari kinerja kepala sekolah dan guru yang mengajar di SMA tersebut.

Pembahasan

Begitu pula dengan kepala sekolah SMA Negeri 4 Bengkuu Tengah yang berperan penting dalam pendidikan guru dan siswa. Diantaranya kepala sekolah berperan dalam mengedukasi seluruh guru dan siswa agar tidak ada siswanya yang menggunakan narkoba. Sebagai kepala sekolah yang bertugas menanamkan nilai-nilai keislaman pada setiap siswanya, mencegah atau memberantas penyalahgunaan narkoba merupakan bagian dari tugasnya.

Upaya yang harus dilakukan direktur untuk mengantisipasi bahaya narkoba dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut. Dengan upaya tersebut diharapkan kepala sekolah dapat membantu siswa yang tidak terkontaminasi narkoba untuk tidak mencoba-coba mendekati barang-barang terlarang tersebut. Selain itu, kepala sekolah selalu menyampaikan kepada orang tua siswa untuk memantau perkembangan anak di luar sekolah guna mewujudkan sekolah bebas narkoba.

Pencapaian yang telah dicapai oleh manajemen direktur SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah dalam mengantisipasi bahaya narkoba sudah dapat dilihat dari kebijakan atau aturan yang ditetapkan oleh direktur seperti membuat spanduk, pamflet dan sering mengedukasi siswa tentang bahaya narkoba. Selain itu, direktur selalu memantau kegiatan proses pembelajaran dan di luar jam pelajaran. Kepala sekolah dan guru lebih aktif menasihati siswa untuk menjauhi barang-barang terlarang seperti narkoba.

PENUTUP

Saran

Sebaiknya sosialisasi tidak diberikan hanya dalam bentuk ceramah biasa, tetapi dari waktu ke waktu harus ada inovasi baru dalam mensosialisasikan bahaya narkoba, misalnya mahasiswa diajak langsung rehabilitasi narkoba agar mahasiswa dapat melihat lebih dekat dari pada negatif. efek obat itu nyata. Kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak lain seperti orang tua dan badan hukum dalam menangani masalah narkoba harus lebih ditingkatkan lagi agar seluruh siswa SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah benar-benar bebas narkoba.

Gambar 7  Foto Bersama
Gambar 7 Foto Bersama

Gambar

Gambar 7  Foto Bersama
Gambar Stiker tentang Narkoba di SMA Negeri 4 Bengkulu Tengah

Referensi

Dokumen terkait

Bagi Guru BK, penelitian ini diharapkan dapat membantu guru BK untuk menuntuaskan permasalahan terkhusus tentang penerapan teknik disensitisasi sistematis

Proses mengidentifikasi bahan pustaka yang akan ditambahkan pada koleksi yang telah ada di perpustakaan dan dilakukan oleh pengelola perpustakaan, Kepala Sekolah dan guru..