• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Keperawatan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Manajemen Keperawatan"

Copied!
564
0
0

Teks penuh

Langkah konkritnya dapat berupa penataan sistem model keperawatan profesional (MAKP), mulai dari staf/pasien, pembentukan sistem MAKP, hingga penyempurnaan dokumentasi keperawatan dengan prinsip SME (sesuai standar, mudah diterapkan dan efektif). dan efisien). Penyusunan buku Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Profesi Keperawatan Edisi 4 ini merupakan langkah awal penulis bekerjasama untuk mewujudkan tujuan peningkatan mutu pelayanan.

Tren Isu Pengelolaan Perubahan Manajemen

Keperawatan

Konsep Dasar Perubahan

Tuntutan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat di era global akan terus berubah karena masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat juga akan terus berubah. Masalah keperawatan sebagai bagian dari masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat selalu berubah karena berbagai faktor yang mendasarinya juga terus berubah.

Jenis dan Proses Perubahan

Teori-teori Perubahan

Teori Kurt Lewin (1951)

Kebutuhan dalam keperawatan ini dimaknai sebagai upaya perawat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Faktor penghambat perubahan adalah ancaman terhadap kepentingan pribadi, persepsi yang tidak tepat, reaksi psikologis dan toleransi yang rendah terhadap perubahan.

Teori Roger (1962)

Teori Lipitts (1973)

Manajer akan dapat memberikan masukan dan solusi terbaik untuk perubahan dan dia dapat bertindak sebagai mentor yang baik. Hal tersebut harus dilaksanakan secara bertahap agar individu yang terlibat memiliki tanggung jawab yang lebih besar dan dapat mempertahankan perubahan yang telah terjadi.

Tabel 1.1  Perbandingan Perubahan Berdasarkan Tiga Teori Perubahan
Tabel 1.1 Perbandingan Perubahan Berdasarkan Tiga Teori Perubahan

Strategi Membuat Perubahan

Visi yang Jelas

Iklim atau Budaya Organisasi yang Kondusif

Sistem Komunikasi yang Jelas Singkat dan Berkesinambungan

Komunikasi satu arah (dari atas ke bawah) tidaklah cukup dan seringkali menimbulkan kebingungan karena orang tidak tahu apa yang diharapkan.

Keterlibatan Orang yang Tepat

Kunci Sukses Strategi untuk

Terjadinya Perubahan yang Baik

Mulai Diri Sendiri

Mulai dari Hal-Hal yang Kecil

Mulai Sekarang Jangan Menunda

Tahap dan Pedoman Pengelolaan Perubahan

Pedoman untuk Pelaksanaan Perubahan

Setiap orang yang terlibat harus mempercayai agen perubahan dan agen perubahan juga harus mempercayai staf yang terlibat dalam perubahan.

Agen Pembaru

DAFTAR PUSTAKA

Profesionalisasi keperawatan merupakan suatu proses dinamis dimana profesi keperawatan yang telah terbentuk (1983) mengalami perubahan dan perkembangan karakteristik sesuai dengan tuntutan profesi dan kebutuhan masyarakat. Untuk mencapai pengakuan tersebut, perawat masih harus memperjuangkan langkah profesionalisasi sesuai dengan keadaan dan lingkungan sosial di Indonesia.

Pengelolaan Tren dan Isu Perubahan

Profesionalisasi adalah proses pengakuan terhadap sesuatu yang secara spontan dirasakan, dihargai dan diterima oleh masyarakat. Profesi ini baru mendapat pengakuan dari profesi lain, sehingga diharapkan dapat mengembangkan diri agar dapat berpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat.

Keperawatan Indonesia dalam

Proses Profesionalisasi

Proses ini menjadi tantangan bagi perawat Indonesia dan harus dipersiapkan dengan baik, terencana dan berkesinambungan. Inovasi dalam empat aspek tersebut di atas menjadi fokus utama keperawatan Indonesia dalam proses profesionalisasi dan persiapan terbaiknya untuk menghadapi tantangan keperawatan di masa depan.

Kebijaksanaan Pemerintah

Depkes) Tentang Profesionalisasi Keperawatan

Dengan demikian, kami berharap ada perubahan mendasar dalam upaya aktif untuk mensukseskan program pemerintah yang memiliki wawasan luas tentang profesi keperawatan. Perubahan yang terjadi di era global akan memberikan dampak positif dan negatif terhadap pelayanan keperawatan.

Perubahan Profesi Keperawatan di Indonesia

Pelayanan kesehatan menghadapi dilema, di satu sisi sebagian alokasi anggaran harus dikurangi, sedangkan di sisi lain kualitas pelayanan kesehatan/keperawatan harus ditingkatkan. Telah terjadi pergeseran praktik yang sebelumnya lebih menekankan pada penyediaan pelayanan kesehatan/keperawatan dari “berbasis rumah sakit” menjadi “berbasis masyarakat”.

Dampak Perubahan

Pengaturan praktik keperawatan di masa mendatang mencakup pengaturan klinis, seperti rumah sakit, komunitas, dan praktik mandiri di rumah/kelompok. Batas kewenangan praktik keperawatan yang tidak jelas pada setiap jenjang pendidikan menjadi tantangan bagi profesi keperawatan.

 Figur 2.1  Diagram Proses dalam Praktik Keperawatan
Figur 2.1 Diagram Proses dalam Praktik Keperawatan

Permasalahan

Dengan demikian, tren peningkatan penuaan populasi juga akan menjadi pusat pengembangan kurikulum pendidikan keperawatan di masa depan. Riset keperawatan menjadi kebutuhan dasar yang harus dilakukan oleh perawat di era global.

Peran Perawat Profesional yang Belum Optimal

Terlambatnya Pengakuan Body of Knowledge Profesi Keperawatan

Terlambatnya Pengembangan Pendidikan Keperawatan Profesional

Terlambatnya Pengembangan Sistem Pelayanan/Asuhan Keperawatan Profesional

Antitesis (Antithetical) terhadap Perkembangan Ilmu Keperawatan

Rendahnya Rasa Percaya Diri/Harga Diri (Low Self Confidence/

Self Esteem)

Kurangnya Pemahaman dan Sikap untuk Melaksanakan Riset Keperawatan

Pendidikan Keperawatan Hanya Difokuskan pada Pelayanan Kesehatan yang Sempit

Rendahnya Standar Gaji bagi Perawat

Sangat Minimnya Perawat yang Menjadi Pimpinan di Institusi Kesehatan

Langkah Strategis dalam Menghadapi Tren dan Isu

Perubahan Keperawatan di Masa Depan

Peningkatan Pendidikan bagi Perawat Pelaksana (Practicioners)

Pengembangan Ilmu Keperawatan

Perubahan Paradigma dan Lingkup Riset Keperawatan

Perilaku yang terkait dengan mode ini merupakan manifestasi dari tingkat adaptasi individu dan menghasilkan penggunaan mekanisme koping. Nursalam (2007) mendefinisikan bahwa tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan respon adaptif yang berkaitan dengan empat mode respon adaptif.

Perumusan Masalah Riset Keperawatan

Pengaruh pelaksanaan komunikasi terapeutik terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Prenatal Y. • Faktor yang berpengaruh : pengetahuan, sikap, dukungan suami dan faktor demografi : paritas, biaya, jarak rumah, budaya, dan lain-lain.

Figur 2.4  Alur Perumusan Masalah Penelitian (Nursalam, 2013)
Figur 2.4 Alur Perumusan Masalah Penelitian (Nursalam, 2013)

Perubahan dan Pengembangan

Peran Perawat Profesional di Masa Depan

Profil Peran Perawat Profesional di Masa Depan

Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, perawat harus selalu berpedoman pada nilai-nilai etik keperawatan dan standar keperawatan serta pengetahuan keperawatan yang ada. Ke depan, perawat harus memiliki pelatihan dan keahlian yang memadai saat memberikan perawatan kepada pasien.

Perubahan Penataan Model Pemberian Asuhan Keperawatan

Perawat profesional (Perawat) memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan praktik keperawatan di rumah sakit dengan sikap dan keterampilannya. Dengan pendekatan dan model implementasi yang sama seperti yang dijelaskan untuk praktik keperawatan rumah sakit.

Perubahan Model Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan

Asuhan Keperawatan Profesional yang Ditawarkan

Kunci Sukses Pengelolaan Perubahan

Potret perawat masa depan adalah perawat yang produktif, memiliki kegiatan profesional yang bermanfaat bagi anggota profesinya. Perawat masa depan harus menerapkan reformasi dalam desain organisasi profesi, pendidikan, praktek dan ilmu keperawatan.

Etik Keperawatan

Penerapan Etik dan Legal dalam Praktik

Keperawatan Profesional

Pengantar dan Masalah

Hal ini dapat dilakukan jika perawat dalam setiap pengambilan keputusan etik selalu berpijak pada pengambilan keputusan etik dan pengambilan keputusan klinis.

Sistem Regulasi dalam Praktik Keperawatan

Apa Penyebab dari Masalah Etik?

Tantangan Etik Keperawatan

Konsep Etik Keperawatan

Perkembangan Moral

Perbedaan Etik dan Hukum Keperawatan

Teori Etik

Utilitarianism

Deontology

Perbedaan “Scientific and Ethical”

A Good Nurse is One Who

Prinsip dan Asas Etik Keperawatan JABVC

KODE ETIK KEPERAWATAN DI INDONESIA (PPNI) CODE OF ETHICS FOR NURSES–

INDONESIA

Lima Prinsip

Dalam memberikan pelayanan keperawatan, perawat selalu menjaga lingkungan yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, adat istiadat dan mata pencaharian keagamaan pasien. Perawat selalu menjaga kualitas pelayanan keperawatan yang tinggi disertai dengan integritas profesional dalam penerapan pengetahuan dan keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan pasien.

Indikator Kecerobohan (Indicators of Negligence—4D)

Perawat secara aktif berpartisipasi dalam upaya profesi untuk membangun dan mempertahankan kondisi kerja yang kondusif untuk pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi.

Informed Consent

Unsur Informed Consent

Tujuan Informed Consent

Fungsi Informed Consent

Bentuk Informed Consent

Pemberi Informed Consent

Pengabaian Informed Consent

Kriteria–Gawat (Informed Consent)

Informed Consent Tidak Sah Jika

EDM (Ethical Decision Making) in Nursing

Decision Making

Strategy E-D-M

Autonomy dan Informed Concent

  • Klarifikasi Dilema Etik (Clarify Ethical Dillema)
  • Mengumpulkan Data Tambahan (Gathering Additional Data)
  • Identifikasi Pilihan (Identify Option)
  • Membuat Keputusan (Make a Decision)
  • Implementasi (Implementation)
  • Evaluasi (Evaluation)

Dasar hukum yang melindungi tim kesehatan (termasuk perawat) jika tetap melakukan tindakan menurut Sdr. A. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MenKes/148/. Pasien (Tn. A), pasien Parkinson dengan depresi, menolak dipasang PEG (percutaneous endoscopy gastrotomy) untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Tabel 3.1  Peringkat masing-masing alternatif dalam skala 1–3 (sumber??)
Tabel 3.1 Peringkat masing-masing alternatif dalam skala 1–3 (sumber??)

Konsep Manajemen dan Kepepimpinan

Manajemen dan Kepemimpinan

Ilmu Manajemen

Prinsip Manajemen

Langkah-Langkah dalam Pengembangan Kerja

Manajemen Hubungan Antarmanusia (1930–1970)

Pengembangan Teori Kepemimpinan

Teori Bakat (Trait Theory)

Teori Perilaku

Gaya kepemimpinan yang dilakukan dengan menimbulkan rasa takut dan menggunakan ancaman dan hukuman merupakan bentuk implementasi dari Teori X. Berikut adalah beberapa gaya kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard (1997) dan karakteristik dari masing-masing gaya kepemimpinan tersebut.

Figur 4.1 Tipe Kepemimpinan Situsional Hersey dan Blanchard (dalam Supriyanto, 2010).
Figur 4.1 Tipe Kepemimpinan Situsional Hersey dan Blanchard (dalam Supriyanto, 2010).

Teori Kontingensi dan Situasional

Dalam suatu kelompok harus ada komitmen yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi; persaingan antar anggota kelompok dapat dikurangi; dan komunikasi serta kekompakan yang dapat ditingkatkan, sehingga tujuan organisasi yang optimal dapat tercapai.

Teori Kontemporer (Kepemimpinan dan Manajemen)

Teori Motivasi

Kebijakan yang mendukung perubahan, menerapkan kepemimpinan yang tepat serta memiliki visi dan misi organisasi yang jelas.

Teori Z

Teori Interaktif

Kinerja dan produktivitas seseorang dipengaruhi oleh tugas yang harus dilakukan, kemampuan, pengalaman dan motivasi seseorang.

Menurut Hollander (1978), seorang pemimpin yang efektif membutuhkan kemampuan untuk menggunakan proses pemecahan masalah, mempertahankan kelompok secara efektif, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, menunjukkan kejujuran dalam memimpin, kompeten, kreatif dan kemampuan untuk mengembangkan identifikasi kelompok.

The ABC’s of Management

Price System

Ambil langkah-langkah untuk mengarahkan perawat ke arah pelaksanaan tugas dengan cara yang terencana dengan baik. Perawat Anda, yang biasanya dapat mengambil alih, tidak mengulangi standar yang baru saja Anda tetapkan.

Instrumen Penilaian

Mengambil langkah-langkah untuk membimbing bawahan dalam melakukan tugas dengan merencanakan tugas dengan perencanaan yang baik.

Kecenderungan Gaya Kepemimipinan

Perencanaan dan Pengaturan

Motivasi, Kinerja, dan Kepuasan Kerja

Teori Motivasi dan Manajemen

Pengertian

Unsur Motivasi

Motivasi ekstrinsik tidak dapat dipisahkan dari motivasi intrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar/lingkungan. Contoh: Motivasi ekstrinsik dalam belajar meliputi penghargaan, pujian, hukuman atau kritikan dari guru, teman atau keluarga.

Berbagai Teori Motivasi (Stoner dan Freeman, 1995)

Ibu yang memiliki kebutuhan berafiliasi tinggi akan selalu berusaha mematuhi norma dan nilai yang ada di lingkungannya untuk mengimunisasi anaknya secara lengkap. Ibu yang memiliki kebutuhan kekuasaan yang tinggi akan berusaha untuk melengkapi status vaksinasi anaknya karena orang tua memiliki pengaruh dan kontrol terhadap anaknya.

Motivasi Kerja

Jika hanya orang tua yang divaksinasi lengkap, anak juga harus divaksinasi lengkap.

Prinsip-Prinsip dalam Memotivasi Kerja Pegawai

Karyawan harus diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh manajer dalam upaya memotivasi kerja. Hal ini akan membuat pegawai yang berminat termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pimpinan.

Peran Manajer dalam Menciptakan Motivasi

Manajer akan memberi karyawan bawahan wewenang atau kekuasaan untuk membuat keputusan tentang pekerjaan yang mereka lakukan setiap saat. Berikan kesempatan kepada staf untuk menyelesaikan tugas mereka dan mengambil tantangan yang akan memberikan pengalaman yang berarti.

Peran Mentor Sebagai Instrumen Peningkatan Motivasi Kerja

Motivasi Diri untuk Manajer

Penampilan dan Kepuasan Kerja

Faktor yang Memengaruhi Penampilan dan Kepuasan Kerja

Motivasi akan menjadi masalah jika keterampilan yang diperoleh tidak digunakan dan dikembangkan dalam pelaksanaan tugasnya. Peran manajer juga dapat mempengaruhi faktor lain, tergantung pada pekerjaan manajer (cara kerja manajer dalam suatu organisasi).

Keberhasilan Penyelesaian Tugas Sebagai Strategi Meningkatkan

Produktivitas (Kopelmen)

Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang dinyatakan dalam produk dan layanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat diatasi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita untuk masa depan. Kemampuan seseorang dalam melakukan sesuatu, ada banyak aspek yang dapat dinilai dari variabel kemampuannya, antara lain kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.

Kinerja (Performance)

Jadi kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan perencanaan strategis dan operasional organisasi (usaha) oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, baik secara kuantitas maupun kualitas, sesuai dengan kewenangan dan pertanggungjawabannya, secara sah dan sah. tidak bertentangan dengan hukum, etika dan moral. Kinerja adalah perilaku nyata yang diperlihatkan oleh setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.

Figur  5.3 Diagram  Skematis  Teori  Perilaku  dan  Kinerja  (Gibson,  James  L.,  Ivancevich,  John  M.,  dan  Donelly JR, James H., 1997)
Figur 5.3 Diagram Skematis Teori Perilaku dan Kinerja (Gibson, James L., Ivancevich, John M., dan Donelly JR, James H., 1997)

Faktor yang Memengaruhi Kinerja

Kepuasan

Teori Model Kepuasan

Model, Kebutuhan, Keinginan, Utilisasi

Menurut model kebutuhan, kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan dan harapan pasien dapat terpenuhi oleh produk atau jasa yang dikonsumsi. Oleh karena itu, kepuasan pasien adalah perbandingan kualitas yang dirasakan pasien dibagi dengan kebutuhan, keinginan dan harapannya.

Model Kesenjangan (The Expectancy-Disconfirmation Model)

Kondisi ini disebut permintaan yang terpenuhi sedangkan jika orang tidak mendapatkan apa yang diminta dan diharapkan maka disebut permintaan yang tidak terpenuhi. Permintaan yang tidak terpenuhi adalah mereka yang ingin berobat ke puskesmas, tetapi akhirnya mencari obat tradisional karena kendala ekonomi atau jarak.

Kepuasan pelanggan (pasien)

Faktor-faktor yang memengaruhi kepuasaan

Komunikasi yaitu tata cara informasi yang diberikan oleh penyedia layanan dan keluhan pasien. Seberapa cepat keluhan pasien diterima oleh pemberi pelayanan khususnya perawat dalam memberikan pendampingan terhadap keluhan pasien.

Indeks kepuasan

Sebagai pengelola ruang bedah rumah sakit, Anda memiliki dua tim perawat terdaftar dan perawat terdaftar D-3, dan sebagian besar perawat tidak berhasil, mereka malas memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, sering datang terlambat dan tidak disiplin. Identifikasi masalah yang ada dan buatlah rencana untuk memecahkan masalah tersebut sehingga Perawat X akan terus bekerja di departemen Anda.

Pendelegasian dan Supervisi

Ketidakefektifan dalam Pendelegasian

Pendelegasian yang Terlalu Sedikit (Under-delegation)

Pendelegasian yang Berlebihan (Over-delegation)

Pendelegasian yang Tidak Tepat (Improper-delegation)

Konsep Pendelegasian

Konsep Dasar Pendelegasian yang Efektif

Setelah PA melaksanakan tugas yang diberikan, PP harus menunjukkan keyakinan bahwa PA dapat menangani asuhan keperawatan secara mandiri. Jika timbul masalah, PP harus selalu bertanya "Apa yang bisa kami lakukan?" Pemberdayaan meliputi pemberian kewenangan kepada seseorang untuk melakukan tugas secara kritis dengan otonomi, menciptakan kemudahan dalam melaksanakan tugas, dan membangun rasa kebersamaan dan hubungan yang harmonis.

Pedoman Pelimpahan Wewenang yang Efektif

Proses pendelegasian membuat seseorang melaksanakan tanggung jawabnya, mengembangkan wewenang yang didelegasikan dan mengembangkan kemampuan untuk mencapai tujuan organisasi. Hari ini adalah hari ketiga MRS dan pasien seharusnya sudah bisa bernapas normal pada hari kelima.

Prinsip Utama Pendelegasian

Cara Pendelegasian

Apakah staf Anda telah menerima pelatihan, pengalaman, dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas tersebut. Kurangnya kontrol juga akan berdampak negatif pada pendelegasian, dengan staf menjadi tidak produktif dalam pelaksanaan tugas dan berdampak signifikan pada hasil yang diharapkan.

Tempat dan Waktu Pendelegasian

Anda harus dapat menentukan apa yang perlu diawasi, kapan melakukannya dan bantuan apa yang dapat diberikan. Staf tidak akan dapat menjalankan tanggung jawab dengan baik dan Anda akan terfokus hanya pada hal-hal yang tidak didelegasikan kepada Anda.

Kegagalan Manajer dalam Pendelegasian dan Mengapa Staf Menjadi Resistan

Kegiatan yang Tidak Boleh Didelegasikan

Keberhasilan Pendelegasian

Pertanyaan: Siapkan manajemen delegasi yang sesuai berdasarkan skenario Anda. Memperhatikan prinsip tanggung jawab, akuntabilitas dan otoritas).

Komunikasi

Proses Komunikasi

Model umum dasar dari proses komunikasi ditunjukkan pada Gambar 8.1 yang menunjukkan bahwa dalam setiap komunikasi pasti ada pengirim pesan dan penerima pesan. Kedua belah pihak (pengirim dan penerima pesan) harus peka terhadap faktor internal dan eksternal, seperti persepsi komunikasi ditentukan oleh lingkungan eksternal yang ada.

   Figur 7.1  Diagram Proses Komunikasi (Marquis dan Huston, 1998:290)
Figur 7.1 Diagram Proses Komunikasi (Marquis dan Huston, 1998:290)

Prinsip Komunikasi Manajer Keperawatan

Model Komunikasi

Komunikasi Tertulis

Komunikasi Secara Langsung

Komunikasi Nonverbal

Manajer yang efektif akan melakukan komunikasi verbal dan non verbal sehingga individu (atasan atau bawahan) dapat menerima pesan dengan jelas.

Komunikasi Via Telepon

Strategi Komunikasi dalam Praktik Keperawatan di Rumah Sakit

Situasi ini penting untuk diperhatikan mengingat perubahan budaya dalam manajemen merupakan aspek penting dari proses perubahan yang efektif. Setiap perubahan di rumah sakit harus selalu didukung dengan rencana Sistem Informasi Kesehatan (HIS) yang efektif.

Figur 7.2  Diagram Strategi Komunikasi yang Terbaik dalam Praktik Keperawatan (Walker, Evas,  dan Robbson, 1996)
Figur 7.2 Diagram Strategi Komunikasi yang Terbaik dalam Praktik Keperawatan (Walker, Evas, dan Robbson, 1996)

Aplikasi Komunikasi dalam Asuhan Keperawatan

Komunikasi Saat Serah Terima Tugas (Overan)

Wawancara/Anamnesis

Komunikasi melalui Komputer

Komunikasi tentang Kerahasiaan

Komunikasi melalui Sentuhan

Dokumentasi Sebagai Alat Komunikasi

Komunikasi yang baik akan meningkatkan hubungan profesional antara perawat dengan tim kesehatan lainnya seperti dokter, ahli gizi, fisioterapis dan lain-lain. Mengembangkan model praktik keperawatan profesional merupakan salah satu cara untuk meningkatkan komunikasi antara perawat dan tim kesehatan lainnya.

Manajemen Konflik, Kolaborasi, dan

Negosiasi

Sejarah Terjadinya Manajemen Konflik

Sumber Konflik

Kategori Konflik

Konflik Intrapersonal

Konflik Interpersonal

Konflik Antarkelompok (Intergroup)

Proses Konflik

Penyelesaian Konflik

Langkah-Langkah

Hindari respons emosional: Marah karena setiap orang memiliki respons berbeda terhadap kata-kata, ekspresi, dan tindakan.

Kunci Langkah dalam Manajemen Konflik

Beberapa Strategi Penyelesaian Konflik

Dalam kerjasama, kedua pihak yang terlibat menetapkan tujuan bersama dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut. Selama negosiasi, berbagai pihak yang terlibat menyerah dan lebih menekankan pada rekonsiliasi perbedaan antara keduanya.

Kunci Sukses dalam Melakukan Negosiasi

Pengelolaan

Pelaksanaan dalam Praktik Keperawatan

Profesional

Model Metode

Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)

Pendahuluan

Faktor-faktor yang Berhubungan dalam Perubahan MAKP

Kualitas Pelayanan Keperawatan

Standar Praktik Keperawatan

Model Praktik

Beberapa perawat profesional membuka praktik keperawatan 24 jam bagi masyarakat yang membutuhkan asuhan keperawatan dalam model yang dijelaskan pada Pendekatan dan Penerapan Praktik Keperawatan di Rumah Sakit dan Rumah. Bentuk praktik keperawatan ini sangat dibutuhkan oleh kelompok/kelompok masyarakat yang tinggal jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan, terutama yang dikembangkan oleh pemerintah.

Metode Pengelolaan Sistem

Jenis praktik keperawatan ini dapat mengatasi berbagai jenis masalah keperawatan yang dihadapi masyarakat dan dinilai perlu di masa depan. Perawat profesional senior dan berpengalaman membuka praktik keperawatan mandiri/individual pada jam praktik tertentu untuk memberikan asuhan keperawatan, khususnya konseling keperawatan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Pemberian Asuhan Keperawatan Profesional

Lama rawat inap pasien di rumah sakit harus dipersingkat, karena biaya berobat di rumah sakit diperkirakan akan terus meningkat.

Dasar Pertimbangan Pemilihan Model Metode Asuhan Keperawatan (MAKP)

Jenis Model Metode Asuhan Keperawatan (MAKP)

Tanggung jawab anggota tim: . A. memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang berada di bawah tanggung jawabnya; . B. kolaborasi dengan anggota tim dan antar tim; Keperawatan tim tidak digunakan murni karena tanggung jawab keperawatan pasien terfragmentasi di seluruh tim yang berbeda.

Figur 9.2 Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan Fungsional (Marquis dan Huston, 1998: 138)     Kelebihan:
Figur 9.2 Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan Fungsional (Marquis dan Huston, 1998: 138) Kelebihan:

Metode Penghitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan

Perhitungan menggunakan rumus : . rata-rata jam perawatan/hari × rata-rata jumlah pasien/hari jumlah jam kerja/hari. Rata-rata jam/hari perawatan × rata-rata jam/hari perawatan Jumlah jam/hari kerja efektif.

Tabel 9.4 Standar waktu pelayanan pasien rawat jalan
Tabel 9.4 Standar waktu pelayanan pasien rawat jalan

Penghitungan Beban Kerja

Gambar

Tabel 1.1  Perbandingan Perubahan Berdasarkan Tiga Teori Perubahan
 Figur 2.1  Diagram Proses dalam Praktik Keperawatan
Figur 2.3  Masalah Riset Keperawatan
Figur 2.4  Alur Perumusan Masalah Penelitian (Nursalam, 2013)
+7

Referensi

Dokumen terkait

ZI and his friends have learned from the model how to build self-confidence in personal-social roles, mainly by avoiding public speaking—following developmental