MANAJEMEN KEUANGAN
LANJUTAN
MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN
Mahasiswa Manajemen
1.Residual Dividen
Diketahui:
Capatal Budgeting= Rp 1 M Struktur Modal:
Ekuitas 60% = 600 jt Utang 40%= 400jt
Asumsi net income= 800jt
Ditanya: Dividen yang harus dibayar berdasarkan kondisi di atas?
Jawab:
Dividen= 800jt - (60% x 1.000.000.000) Dividen=800jt-600jt
Dividen= 200 jt
Rasio dividen= Dividen/Laba bersih (net income) Rasio dividen = 200jt/800jt
Rasio dividen= 25%
Model Dividen Residu
Dividen = Laba Bersih – (Rasio Ekuitas Target x Total Anggaran Modal)
2.Cash Conversion Cycle (CCC)
CCC= Days Inventory Outstanding (DIO) + Days Sales Outstanding (DSO) - Days Payable
Outstanding (DPO)
2.Cash Conversion Cycle (CCC)
Persediaan: 500 cup+ sedotan,10 pack bubuk teh+gula (nilai total 1jt)
Semua persediaan terjual dalam waktu 2 hari Profit/cup=Rp1000
Persediaan: 500 cup+ sedotan,10 pack bubuk teh+gula (nilai total 1jt)
Semua persediaan terjual dalam waktu 10 hari
Profit/cup= Rp1000
Asumsikan semua penjualan dan pembelian dilakukan secara tunai
Penjual A
Penjual B
PT Seturan Motors melaporkan:
-Persediaan awal sebesar $1.000 dan persediaan akhir sebesar $3.000 untuk tahun fiskal yang berakhir pada tahun 2018 dengan biaya penjualan (HPP) sebesar $40.000.
-Piutang awal sebesar $4.000 dan piutang akhir sebesar $6.000 untuk tahun fiskal yang berakhir pada tahun 2018, beserta penjualan kredit sebesar $120.000.
-Mencatat utang usaha awal sebesar $1.000 dan utang usaha akhir sebesar $2.000 untuk tahun fiskal yang berakhir pada tahun 2018, beserta biaya penjualan sebesar (HPP) $40.000.
Pertanyaan: Berapa cash conversion cyclenya?
Jawaban:
2.Cash Conversion Cycle (CCC)
CCC= 18,25+15,20+13,69 = 19,76
Maka PT Seturan Motors memerlukan waktu sekitar 20 hari untuk mengubah investasi kas awal dalam persediaan kembali menjadi uang tunai
3.Additional Fund Needed (AFN)
Perhitungan Additional Fund Needed
AFN menggunakan formula lebih cepat karena langsung menghitung
kebutuhan dana tambahan berdasarkan proyeksi keuangan. Metode Financial Statement (Percentage Sales Method) lebih baik karena memberikan
gambaran yang lebih komprehensif tentang kinerja keuangan perusahaan di masa depan.
Kesimpulan:
AFN Formula: Lebih cepat dan sederhana,tetapi tidak memperhitungkan perubahan dalam rasio profitabilitas atau efisiensi operasional
Percentage Sales Method: Lebih baik dan akurat,tetapi memakan waktu
dan lebih kompleks karena memerlukan analisis mendalam terhadap laporan
keuangan
4.Derivative
Diketahui:
Harga opsi jual = Rp500
Harga Strike/exercise price = Rp5.500
a. Pada saat jatuh tempo, jika harga saham PT. ANDA Tbk sebesar Rp 6.000,00, opsi jual tersebut tidak direalisasikan. Opsi jual hanya direalisasikan (atau dieksekusi) ketika harga pasar saham lebih rendah dari harga strike/exercise price. Dalam kasus ini, harga saham di pasar (Rp 6.000,00) lebih tinggi dari harga strike (Rp 5.500,00). Pemegang opsi jual tidak akan mendapatkan keuntungan dengan menjual saham pada harga strike, karena mereka bisa menjual di pasar dengan harga yang lebih tinggi.
b.Apabila harga saham PT. ANDA Tbk sebesar Rp 4.000,00, berapa keuntungan pemegang opsi Jual tersebut?
Harga strike/exercise= 5.500 Harga Pasar Saham = 4.000 Selisih harga =5.500- 4.000
Keuntungan (per opsi) = 1.500 - 500 (harga beli opsi) = Rp1.000/opsi
4.Derivative
c. Pemegang opsi jual berharap harga saham PT. ANDA Tbk. akan turun di bawah harga pelaksanaan/exercise price (Rp 5.500,00) sehingga mereka bisa menjual saham tersebut pada harga yang lebih tinggi (harga pelaksanaan) dan memperoleh keuntungan.
d. Kerugian atau keuntungan pembeli dan penjual opsi tidak selalu sama. Pembeli opsi mendapatkan keuntungan jika harga saham turun, sedangkan penjual opsi rugi.
Sebaliknya, penjual opsi untung jika harga saham tidak turun, sedangkan pembeli opsi rugi. Kerugian maksimal pembeli opsi adalah premi yang dibayarkan (Rp 500,00).
Kerugian maksimal penjual opsi adalah selisih antara harga pelaksanaan dan harga saham saat jatuh tempo, ditambah premi yang diterima. Keuntungan maksimal penjual opsi adalah premi yang diterima.