MANAJEMEN PROYEK
PENGENDALIAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI
Pertemuan ke-29, Semester VI Oleh : Muji Rifai
DEFINSI PENGENDALIAN
• Menuntun (dalam arti memantau), mengkaji dan bila perlu mengadakan koreksi agar hasil kegiatan sesuai dengan yang telah ditentukan. Lalu hasil-hasil
pelaksanaan kegiatan selalu diukur dan dibandingkan
dengan rencana (dibuat tolok ukur anggaran, standar
mutu, waktu penyelesaian pekerjaan).
PENGENDALIAN PROYEK
Pengendalian : proses/cara untuk mengarahkan, monitoring, mengawasi, memeriksa, mengukur, membandingkan,
mengevaluasi dan melakukan perbaikan terhadap suatu pelaksanaan proyek konstruksi.
Tujuan Pengendalian : Agar pelaksanaan dan sasaran proyek sesuai atau lebih baik dari perencanaan yang telah ditetapkan
Obyek Pengendalian : • BMW (biaya, waktu dan mutu) Material, Tenaga, Alat.
DASAR PENGENDALIAN:
• Tiap-tiap pekerjaan yang dilaksanakan harus benar-benar diinspeksi dan dicek oleh konsultan pengawas dilapangan, apakah sudah sesuai dengan spesifikasi atau belum.
• Dengan pengendalian yang baik thd pelaksanaan kegiatan yg ada, maka keterlambatan jadwal yg mengakibatkan pembengkakan biaya proyek dapat dihindari.
• Untuk mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yg tidak pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktu dlm mengendalikan seluruh unsur pekerjaan proyek, diperlukan konsep pengendalian yg efektif (Management By Exeption) yaitu dengan membandingkan antara perencanaan dgn parameter proyek yg dpt diukur setiap saat.
LINGKUP PENGENDALIAN PROYEK
Secara garis besar obyek pengendalian ada 3 hal : 1. Penilaian mutu/kualitas konstruksi
2. Penilaian biaya 3. Penilaian waktu
Penilaian/pengendalian thd mutu dilakukan secara tersendiri oleh
pengawas teknis melalui gambar-gambar rencana, spesifikasi teknis dan hasil uji/lab.
Penilaian/ pengendalian jadwal dan biaya proyek mencakup pemantauan kemajuan pekerjaan (progress fisik beserta analisis biayanya).
PROSES PENGENDALIAN
Proses pengendalian berjalan sepanjang proyek guna mewujudkan pelaksanaan yg baik dalam setiap tahap. Pemantauan harus dilakukan selama
pelaksanaan proyek, untuk mengetahui
prestasi/kemajuan yg telah dicapai. Hasil pemantauan berguna untuk pengambilan tindakan yg tepat
terhadap masalah yang timbul selama pelaksanaan.
Begitu pelaksanaan dimulai, fungsi manajemen di
dominasi oleh kegiatan pengendalian.
PENGELOLAAN BIAYA, WAKTU & MUTU ( COST, TIME SCHEDULE & QUALITY
MANAGEMENT )
• Merupakan salah satu sasaran utama dari suatu proyek.
• Keterlambatan akan menimbulkan kerugian,
misalnya : Biaya, Kehilangan Kesempatan, dan lainnya.
• Pengelolahan waktu (Time Management) mempunyai tujuan utama agar proyek dapat selesai tepat atau
lebih cepat dari waktu yang direncanakan dengan
memperhatikan BIAYA, MUTU, dan LINGKUP PROYEK
PENGELOLAAN BIAYA (COST MANAGEMENT)
Perencanaan Sumber Daya
Perkiraan Biaya
Budgeting
Output
• Keperluan Sumber Daya per kegiatan
Output
• Estimasi Biaya (RAB, RAP)
• Data Pendukung
Output
• Tindakan Koreksi
• Revisi angka Anggaran Pengendalian
Biaya
Output
• Budget perkegiatan
• Renc. Penarikan Termijn
Teknik & Metode Bersangkutan (Data History, Data Bank, Katalog, Parametris,
Cost & Schedule Control)
PENGELOLAAN WAKTU DAN JADWAL (TIME & SCHEDULE MANAGEMENT)
Identifikasi
Kegiatan Output
• Daftar kegiatan Penyusunan
Urutan Kegiatan
Output
• Daftar kegiatan
• Jaringan Kerja
Perkiraan Kurun Waktu
Output
• Jaringan kerja dgn kurun waktu
Penyusunan Jadwal
Output
• Jadwal Induk
Pengendalian Waktu dan Jadwal
Output
• Tindakan Koreksi
• Jadwal Revisi
Teknik & Metode Bersangkutan antara lain :
Bagan Balok (kurva S), CPM, PDM, PERT, Data Bank, Historical Record,
Resource Leveling
(Pemerataan Alokasi Sumber Daya), dll
PENGELOLAAN MUTU (QUALITY MANAGEMENT)
Meliputi kegiatan-kegiatan yang diperlukan agar hasil proyek memenuhi persyaratan, kriteria, dan spesifikasi yang ditentukan.
Program Pengelolaan Mutu
Quality Assurance
Quality Control
Output
• Policy, Organisasi, Rencana Kerja
Output
• Document QA / QC
Output
• Hasil Test, Hasil Inspeksi, Acceptance, Re-work
Teknik & Metode Bersangkutan antar lain :
Destruction Test, Performance Test, Control Chart, Sampling
PROYEK DIANGGAP SUKSES JIKA :
– Produk/mutu yang dihasilkan diterima oleh pelanggan dengan memuaskan
– Produk yang dihasilkan tepat waktu
– Produk yang dihasilkan sesuai dengan
anggaran (RAB/RAP) yang dibuat
ASPEK BIAYA
YANG DIKENDALIKAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI
1. PENGENDALIAN BIAYA BAHAN 2. PENGENDALIAN BIAYA UPAH
3. PENGENDALIAN BIAYA SUB KONTRAKTOR *( jika ada) 4. PENGENDALIAN BIAYA PERALATAN
5. PENGENDALIAN WAKTU
PENGENDALIAN BIAYA BAHAN
(1. PENGENDALIAN VOLUME)
Sebagai tolok ukur dan pedoman pengendalian adalah : a)Rencana kebutuhan bahan
b)Bon penerimaan barang c)Bon pengeluaran barang d)Kartu stok
e)Pemasukan dan pengeluaran bahan dicatat dlm kartu stok
f)Setiap bulan dibuat Evaluasi bahan ( laporan evaluasi bahan ) g)Dari data laporan tsb, dpt diketahui jenis bahan dan besarnya
penyimpangan
h)Manajer Proyek harus segera mengambil Tindakan mengatasi kenaikan biaya yg terjadi
BAGAIMANA MENCEGAH KERUGIAN
Barang-barang yang mudah dicuri harus ditempatkan dalam gudang tertutup dan dikunci
Pasir dan kerikil diberi penyekat, sehingga tidak tercampur
Barang-barang yg mudah rusak terkena air/ panas (PC, triplek, kayu dll) disimpam dlm gudang tertutup diberi atap pelindung
Sistem pengeluaran hrs tertib dan ketat, hrs ada persetujuan dari petugas yg diberi wewenang
Pengeluaran secukupnya untuk kebutuhan hari itu saja, untuk mengurangi risiko atau hilang.
Mencari penawaran dari beberapa pemasok/ supplier agar terjadi persaingan harga.
Pembelian dgn cara kontan/ tunai atau memperpendek jangka waktu pembayaran. Hal ini dpt ditempuh kalau kondisi keuangan memungkinkan.
Menggunakan pemasok yg sudah sering dipakai/sudah
langganan, shg mendapatkan pelayanan harga yg lebih murah.
Kepandaian dlm negosiasi/ tawar menawar untuk memperoleh pot harga/ discount yg lebih besar.
PENGENDALIAN BIAYA BAHAN
(2. MENEKAN HARGA)
Mengurangi barang.bahan yg terbuang karena kesalahan perencanaan pemotongan
Pekerjaan dilaksanakan dgn hati-hati, agar tdk terjadi kesalahan/ kerusakan shg banyak perbaikan-perbaikan
Memanfaatkan bahan-bahan sisa, potongan potongan
Pengawasan terhadap mandor, tukang, pekerja hrs betul – betul ketat, agar tdk terjadi kesalahan dlm pelaksanaan
Pekerjaan dilaksanakan dgn metode/ cara yg benar dan tepat( alat, tenaga dll)
PENGENDALIAN BIAYA BAHAN
(3. PENGHEMATAN DALAM PEMAKAIAN)
PENGENDALIAN BIAYA UPAH
Dalam setiap kegiatan proyek, pengendalian upah mengkaji
kegiatan yg sangat penting dan menentukan keberhasilan suatu proyek
Macam – macam pembayaran upah:
1. Upah harian langsung : Dibayar langsung kpd tukang/pekerja untuk mengerjakan pekerjaan yg belum diborongkan.
2. Upah harian mandor : Dibayarkan melalui mandor, untuk
pekerjaan yg diserahkan mandor, tetapi belum masuk dalam SPK Borongan
3. Upah Borongan : Dibayarkan kpd mador berdasarkan volume pekerjaan yg sudah diborongkan dlm SPK
BAGAIMANA CARA PENGENDALIAN UPAH
1. Menghitung vol pekerjaan sesuai dgn lingkup pekerjaan dalam kontrak
2. Mencocokan dgn volume yg tertera dlm RAP
3. Melakukan negosiasi (tawar menawar) dgn mandor sampai mencapai harga yg paling rendah/ efisien
4. Membuat SPK yg semaksimal mungkin mencapai volume 80 – 90 % total volume pekerjaan.
5. Biaya dlm SPK dihitung/ dirinci dgn jelas, dan sudah termasuk pekerjaan pendudung misal pembesian, alat kerja, langsir
bahan dll
6. Dihindari kerja lembur, karena upah lembur lebih tinggi sedangkan hasil kerjanya lebih kecil.
PENGENDALIAN BIAYA SUB- KONTRAKTOR
1. Membuat sub kontraktor yg bersifat Lump Sum, Fixed Price, artinya biaya yg disubkontrakan, sudah fixed/ tetap
2. Pelaksanaan pekerjaan tdk boleh terlambat dpt mengakibatkan kenaikan biaya.
3. Cara pembayaran kepada sub kontraktor, disesuikan dgn cara pembayaran dari pemilik proyek, disebut dgn back to Back payment
4. Apabila ada pekerjaan tambah, hrs dgn memo tertulis atau SPK baru yg sudah jelas lingkup pekerjaan dan biayanya
5. Nilai subkontrak tdk melampaui RAP
FAKTOR YG DIPERHATIKAN
DALAM PEMILIHAN SUB-KON
Kemampuan keuangan modal kerja
Kemampuan teknis tenaga pelaksana, peralatan
Pengalaman kerja SPK yg telah dikerjakan
Kinerja ketepatan waktu pelaksanaan
PENGENDALIAN BIAYA PERALATAN
1. Mengusahakan pengoperasian alat secara optimal, artinya memperkecil idle time ( waktu kosong, tdk beroperasi )
2. Kebutuhan alat ringan/berat sebaiknya dipenuhi secara outsourching artinya menyewa dari pihak luar, untuk
mengurangi biaya perawatan, penyimpanannya, investadi dll 3. Menggunakan/ mempekerjakan tenaga operator yg sudah
trampil dan sesuai dgn keahliannya, shg produktifitasnya dpt lebih tinggi
4. Menggunakan peralatan yg cocok dgn jenis pekerjaan, volume, medan kerja, cuara dll.
PENGENDALIAN WAKTU (JADWAL)
1. Pengendalian waktu pelaksanaan proyek, umumnya
dilakukan dgn menggunakan alat bantu, yaitu Bar Chart, Kurva S, sbg indikator terlambat/ tidaknya proyek tersebut 2. Evaluasi kemajuan fisik dilalukan secara periodik :
- Kemajuan pisik mingguan - Kemajuan pisik bulanan
3. Keterlambatan yg terjadi, kmd dibahas dlm rapat-rapat proyek, baik mingguan/ bulanan.
4. Apabila keterlambatan cukup besar, rapat pembahasannya diperluas dgn mengundang pengawas, komsultan.
APA YANG MENYEBABKAN TERJADINYA
KETERLAMBATAN
1. Karena gangguan cuaca/ hujan
2. Karena bencana alam: longsor, banjir, jalan terputus,dll 3. Perubahan gambar
4. Keterlambatan pendatangan bahan/ alat
5. Peralatan sering rusak, penggantian/ perbaikannya tidak dpt diselesaian dgn cepat
6. Pembayaran kepada suplier/pemasok dan sub Kontraktor tidak/ kurang lancar.
7. Koordinasi yang kurang baik, intern maupun extern ( sub Kontraktor, mandor, tukang, dll )
BAGAIMANA MENGATASI KETERLAMBATAN
1. Menambah tenaga kerja atau menambah jam kerja/ lembur 2. Untuk bahan yg sulit dicari di pasaran, hrs dipesan jauh
sebelumnya, apalagi barang yg hrs diimpor
3. Mendatangkan tenaga kerja/tukang yg memiliki ketrampilan khusus yg sesuai dgn jenis pekerjaannya.
4. Mengatur rencana kerja dgn memperhatikan keadaan cuaca atau kondisi alam daerah sekitarnya
5. Diupayakan agar pendatangan bahan tdk terlambat.
Pendatangan direncanakan dgn baik, disesuaikan pemakaiannya
6. Meningkatkan koordinasi antar subkontraktor atau pengaturan/ pekerja tdk tumpang tindih
KOORDINASI DALAM PROYEK
A. Kick Off meeting B. Tool Box meeting C. Rapat harian
D. Rapat mingguan
E. Rapat bulanan
A. Kick Off Meeting
Penjelasan menyeluruh dari manajer proyek tentang :
• Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP )
• Target Waktu Pelaksanaan
• Target Mutu yg hrs dicapai
• Koordinasi dgn Sub-kontraktor, mandor, dll yg terkait
• Keuangan , peralatan dll
• Pembagian tugas pekerjaan
• Menyusun Standar Operation Procedure (SOP)
• Menyusun program jangka pendek
B. Tool Box Meeting 1. Peserta Rapat
Site Manajer, Kepala pelaksana, Para pelaksana, Administrasi,
Logistik, Peralatan, Sub Kontraktor 2. Membahas
a. Metode kerja tg akan diterapkan b. Personil/ unit kerja yg terkait
c. Lay out penempatan bahan dan alat
d. Mencari tenaga ( mandor, tukang dll)
C. Rapat Harian 1. Peserta Rapat
Kepala pelaksana, para pelaksana , mandor.
Dipimpin oleh Site Manajer 2. Agenda Rapat
Melakukan evaluasi apakah target hari itu tercapai
Membicarakan hambatan/ kesulitan yg terjadi pada hari itu
Menetapkan target/ rencana untuk esok hari
3. Waktu : Diadakan pd siang/ sore, dimana para pekerja
sdh mengerjakan target dg lancar
D. Rapat Mingguan 1. Peserta Rapat :
a. Site Manajer, staf teknik, staf administrasi, staf logistik, peralatan
b. Dipinpin oleh Manajer Proyek atau site Manajer
c. Bila perlu dapat mengundang pengawas lapangan 2. Membahas :
a. Pencapaian prestasi fisik minggu lalu b. Langkah percepatan kalau terlambat
c. Membuat rencana kerja minggu yg akan datang
E. Rapat Bulanan
Peserta rapat terdiri dari unsur proyek, Kontraktor dan pengawas
Manajer Proyek, site manajer, kepala pelaksana, staf teknik, staf administrasi
Konsultan pengawas
Kalau ada masalah yang lebih komplek : wakil pimpro,
wakil pemilik
F. Rapat Khusus membahas masalah-masalah yg sangat penting a.l:
Evaluasi biaya: penyimpangan dari RAP
Kinerja Proyek: untung/ rugi
Penerapan rencana mutu
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3 )
Program minggu/ bulan depan
Keuangan ( penerimaan termyn, pembayaran utang, pajak dll)
Personalia
PENGENDALIAN MUTU
Jaminan dan Pengendalian Mutu
Cakupan jaminan dan Pengendalian mutu
Mutu bahan yg dipasok
Proses Sesuai dengan standar
Hasil rujukan dan persyaratan
Meminimalisir kegagalan
Obyek :
Bahan
Proses Pelaksanaan
Pengujian
Hasil Akhir
OBYEK PENGENDALIAN MUTU
Bahan, Misal Beton Proses Pelaksanaan
Air - Campuran beton
Agregat Kasar - Pencampuran
Agregat halus - Pengecoran
Semen - Pemadatan - Perawatan
Pengujian Hasil Akhir
Air - Contoh uji
Agregat Kasar - Pengerjaan Akhir
Agregat halus - Perbaikan
Semen
SIFAT BAHAN BETON
Beton adalah suatu canpuran yang terdiri dari : air, semen, Agregat kasar, agregat halus, dan bila diperlukan bahan tambah dengan komposisi perbandingan tertentu
Agregat
Halus Kasar Bahan
Pengisi
Bahan Pengaku Semen sbg
Bahan pengikat
Air Media pencampur
Bahan Tambahan
Bahan pengubah
Pasta/
Perekat
Beton bersifat plastis pada awalnya dan kemudian berubah menjadi keras
MUTU ?
TAHAP PENGENDALIAN MUTU BETON
Sebelum Pelaksanaan
Pada saat
Pelaksanaan Setelah
Pelaksanaan Seleksi
Material Rancangan
Campuran (mix design)
Peralatan - Jumlah - kondisi
Penakaran sesuai mix design ( berat, volume)
Pencampuran ( homogenitas, kapasitas mixer)
Transportasi ( cara, alat, Travel time) Penempatan sesuai
Jenis konstruksi Pemadatan ( alat, cara, waktu)
finishing
Parawatan ( curing ) Cara, Waktu
PENGENDALIAN MUTU DALAM PELAKSANAAN
Acuan
Pengecoran
Pemadatan
Sambungan konstruksi
Pembongkaran acuan
Perawatan (curing )
Permukaan(pengerjaan Akhir biasa)
Permukaan (pengerjaan Akhir Khusus)
Identifikasi kerusakan dan perbaikan
Pengujian (laboratorium dan lapangan )
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT