Kelompok II
Nama Anggota : Anis dwi silviandari (200308031) Nicholas Tampubolon (200308091) Eferman (200308056)
Ramadhan Adyaksa
Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Air (Studi Kasus) Dosen Pengampu :Delima Lailan Sari Nasution S.TP, M.Sc
Ulasan Studi Kasus
Judul :KAJIAN IDENTIFIKASI POTENSI DAN
PERMASALAHAN SUMBERDAYA AIR (Studi Kasus : Kabupaten Belitung)
Pengarang : Asep Hariyanto dan K. Herry Iskandar
Publikasi : 2011
1. Pendahuluan
Latar Belakang : Dalam menghadapi ketidakseimbangan antara ketersediaan air yang cenderung menurun dan kebutuhan air yang semakin meningkat, sumberdaya air wajib dikelola dengan memperhatikan fungsi sosial, lingkungan hidup, dan ekonomi secara selaras. Salah satu faktor belum efektifnya pengelolaan sumberdaya air di Kabupaten Belitung adalah belum dimilikinya informasi tentang sumberdaya air di daerah, kalaupun ada, data masih kurang lengkap dan belum terintegrasi dengan baik, selain itu informasi –informasi tersebut masih tersebar di berbagai institusi. Selain itu, perusakan sumberdaya alam khususnya lahan dan air tidak dapat dihindari. Air sungai yang semula dapat digunakan untuk keperluan sehari – hari oleh penduduk, sekarang telah mengalami pelumpuran (sedimentasi debris) yang parah, terkontaminasi oleh limbah industri, limbah perumahan, limbah tambang, dan limbah pertanian sehingga penurunan kualitas air tidak terhindarkan. Secara umum laju pembangunan yang selalu meningkat, mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas sumberdaya alam dan lingkungan sebagai konsekuensi yang sangat kompleks. Khususnya sumberdaya air yang merupakan salah satu
sumberdaya alam yang sangat vital bagi kelangsungan hidup dan kehidupan di berbagai sektor, dan perlu mendapat perhatian sebelum kondisinya semakin parah.
Tujuan : Mengkaji tentang ketersediaan air yang ada di kabupaten Bangka Belitung, serta menganalisis kualitas sumber daya air yang ada, serta tingkat pencemaran air yang ada di kabupaten tersebut.
2. Metode Penelitian
Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey primer dan metode survey sekunder. Metode survey primer meliputi : survey air tanah, survey mata air, survey air permukaan.
Sedangkan metode survey sekunder dilakukan melalui pengumpulan data sekunder dan bersifat konfirmasi terhadap hasil studi terdahulu ataupun berdasakan informasi dari instansi yang terkait. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Metode Mock”. Metode Mock adalah suatu metode untuk memperkirakan debit suatu daerah aliran sungai berdasarkan konsep water balance. Metode Mock memperhitungkan volume air yang masuk, keluar, dan yang disimpan dalam tanah (soil storage).
3. Pembahasan
Hasil: 1) Analisis Potensi SumberDaya Air
● Air tanah, ketersediaan air tanah merupakan hasil perkalian antara base flow dan luas daerah. Potensi air tanah di daerah Kabupaten Belitung yaitu 86.067 liter/detik.
● Sungai dan daerah aliran sungai, Total potensi sumberdaya air Kabupaten Belitung dari sungai yang tersebar adalah 1.047,02 liter/detik; total potensi sumberdaya air untuk irigasi sebesar 1.390,81 liter/detik; total potensi sumberdaya air jika ditampung baik melalui bendungan. Danau, atau kolong sebesar 2.038,30 liter/detik.
● Danau dan Kolong, besaran potensi sumberdaya air danau atau kolong yang tersebar disetiap kecamatan pada Kabupaten Belitung
● Daerah Irigasi, di Pulau Belitung terdapat 24 daerah irigasi yang tersebar di masing – masing kecamatan yang ada di Kabupaten Belitung maupun Belitung Timur.
2) Analisis Permasalahan SumberDaya Air
● Pencemaran air, di Kabupaten Belitung pada umumnya bersumber dari kegiatan pertambangan, industri, pertanian dan rumah tangga.
● Banjir, masalah-masalah penyebab banjir terjadi dapat diinventarisir sebagai berikut penggerusan DAS, erosi yang tinggi di daerah DAS
● Kekeringan, Masalah kekeringan yang disebabkan karena kondisi bebatuan yang terdapat di Kabupaten Belitung.
3) Kualitas Sumber Daya Air
● pH yang terdapat pada air tanah Kabupaten Belitung berkisar antara 5.9 - 6.25.
4. Kesimpulan
Kebutuhan air bersih untuk masyarakat Kabupaten Belitung jika pengambilan pemakaian paling banyak, adalah sebesar ± 24.145.017,6 liter/hari masih terbilang belum terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat serta aktivitas lainnya Kabupaten Belitung dapat diperoleh melalui beberapa potensi sumber sumberdaya air, seperti
● DAS dan Sungai yang memiliki debit andal cukup besar.
● Kolong - kolong bekas tambang, dimana secara topografi bagus untuk dimanfaatkan sebagai tabungan sumber air baku sebagai embung penampung yang memanfaatkan air sungai dan air hujan
● Air Tanah
Selain potensi tersebut terdapat juga permasalahan yang ada seperti banjir, pencemaran air, dan kekeringan.
Pandangan Mengenai Artikel Terkait
● Pendahuluan
Studi kasus yang akan dibahas dalam pandangan ini berfokus pada potensi sumber daya air dan permasalahan yang terjadi pada daerah kabupaten
Bangka Belitung. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis tentang ketersediaan air yang ada di kabupaten Bangka Belitung, kualitas sumber daya air yang ada, dan tingkat pencemaran air di kabupaten tersebut.
● Identifikasi Masalah
Kesulitan pemanfaatan sumberdaya air dan layanan air bersih terjadi di kabupaten Bangka Belitung dimana salah satu faktor belum efektifnya pengelolaan sumberdaya air ini di karenakan belum dimilikinya atau kurang terintegrasi informasi tentang sumberdaya air di daerah tersebut.
Selain itu perusakan sumberdaya alam khususnya lahan dan air tidak dapat dihindari, sehingga penurunan kualitas air tidak terhindarkan.
● Analisis Masalah
Studi kasus ini menggunakan metode survey primer, survey sekunder, dan metode Mock. Ketiga metode digunakan untuk menganalisis data yang diperlukan pada penelitian dengan masing - masing metode berfungsi sesuai analisisnya. Seperti Metode Mock yang berfungsi untuk menganalisis potensi sumber daya air yang tersedia di daerah Kabupaten Bangka Belitung.
● Hasil
Kabupaten Bangka Belitung memiliki potensi sumber daya air yang signifikan. Terdapat beberapa air tanah, aliransungai, danau, dan kolong di wilayah ini, yang memberikan pasokan air yang penting. Potensi ini memberikan peluang bagi pengembangan pertanian yang berkelanjutan, penyediaan air minum yang memadai, serta pengembangan sektor industri yang bergantung pada sumber daya air. Namun, kabupaten Bangka Belitung memiliki sejumlah permasalahan yang dihadapi seperti banjir, kekeringan, dan pencemaran air.
● Kesimpulan
Pada studi kasus ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di daerah kabupaten Bangka Belitung dapat menggunakan potensi sumber daya air yang tersedia, akan tetapi juga dihadapkan pada sejumlah permasalahan dalam pengelolaannya. Untuk menjaga keberlanjutan
sumber daya air, diperlukan langkah-langkah yang komprehensif, termasuk perbaikan pengelolaan, perlindungan ekosistem perairan, peningkatan efisiensi penggunaan air, dan pengembangan infrastruktur yang sesuai. Selain itu, perlunya peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas dan kuantitas sumber daya air menjadi kunci dalam mencapai pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan di kabupaten Bangka Belitung.