• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANFAAT KOMPRES ES PADA PENURUNAN RASA NYERI SAAT MENGALAMI CEDERA

N/A
N/A
aisyah hanadiya taisir

Academic year: 2023

Membagikan "MANFAAT KOMPRES ES PADA PENURUNAN RASA NYERI SAAT MENGALAMI CEDERA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MANFAAT KOMPRES ES PADA PENURUNAN RASA NYERI SAAT MENGALAMI CEDERA

Aisyah Hanadiya Taisir

Program Studi Fisioterapi Universitas Politeknik Unggulan Kalimantan aisyahhanadiyat@gmail.com

ABSTRAK

Rasa nyeri pada saat terjadinya cedera merupakan salah satu gangguan muskoloskeletal yang sering terjadi dan menyebabkan penurunan performa bagi para atlet. Tujuan dari terapi kompres es yaitu pengurangan peradangan, penghilangan rasa nyeri dan memperlambat pendarahan. Cedera tersebut merupakan penyebab utama, bagi para atlet tidak dapat memberikan hasil terbaik pada saat latihan maupun pertandingan.

Penanganan yang kurang baik saat terjadinya cedera dapat menghambat performa pemain dan mengakibatkan gangguan atau keterbatasan fisik. Salah satu cara yang dapat menurunkan rasa nyeri pada saat cedera yaitu dengan terapi kompres es/ice compress.

Kesimpulan pada terapi dingin dengan kompres es adalah terapi manipulasi yang merupakan salah satu cara nonfarmakologi yang sering digunakan dalam mengatasi cedera, menurunkan rasa nyeri dan diameter bengkak. Namun penting untuk menggunakan kompres es dengan benar. Terlalu lama atau terlalu sering dalam menggunakan kompres es dapat menyebabkan kerusakan kulit.

PENDAHULUAN

Banyak atlet terutama pada olahraga sepak bola, di usia muda mereka sudah merasakan cedera yang mungkin salah satunya disebabkan oleh kurangnya pemanasan.

Cedera yang mereka alami seperti cedera goresan, robek pada ligamen, atau patah tulang. Cedera yang di alami tersebut biasanya membutuhkan pertolongan yang profesional. Cara yang lebih efektif dalam mengatasi cedera adalah memahami beberapa jenis cedera dan mengenali bagaimana tubuh kita memberikan respon terhadap

(2)

cedera tersebut. Namun pada momen terjadinya cedera kita memerlukan pertolongan pertama seperti kompres es.

Kompres es adalah salah satu metode yang umum digunakan untuk meredakan rasa nyeri pada berbagai kondisi medis atau cedera. Kompres es juga membantu meredakan peradangan seperti area luka atau bengkak dan dapat mengurangi aliran darah pada area yang terluka.

Namun, penting untuk menggunakan kompres es dengan benar. Terlalu lama atau terlalu sering menggunakan kompres es dapat menyebabkan kerusakan kulit atau jaringan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengikuti panduan yang disarankan oleh profesional medis atau petunjuk penggunaan yang ada untuk mencegah komplikasi.

Selain itu, kompres es biasanya digunakan dalam kombinasi dengan pengobatan lain, seperti istirahat, elevasi, dan penggunaan obat pereda nyeri jika diperlukan, tergantung pada kondisi atau cedera yang Anda alami. Jika Anda mengalami rasa nyeri yang berkepanjangan atau tidak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan profesional medis untuk evaluasi lebih lanjut.

PEMBAHASAN

Menurut Veqar Z (2013), dalam penelitiannya “Causes and Management of Delayed Onset Muscle Soreness” disebutkan bahwa aplikasi terapi dingin (cold therapy) bermanfaat untuk menurunkan rasa nyeri pada terjadinya cedera. Terapi dingin yang banyak digunakan berupa ice massage, ice packs atau kompres es, cold bath/water immersion dan vapocoolant sprays.

Kompres es merupakan bagian dari penatalaksaan cedera olahraga terutama dilakukan pada fase akut decera, dengan efek mengurangi proses pembengkakan, mengurangi nyeri, mengurangi spasme otot dan resiko kematian sel.

Menurut Krityakiarana et al (2014), dalam penelitiannya “Effect of Ice Bag, Dinamic Stretching, and Combined Treatments on the Prevention and Treatment of Delayed Onset Muscle Soreness” disimpulkan bahwa kombinasi antara semua treatment tidak terlalu berpengaruh, ice bag atau dynamic stretching merupakan pilihan terbaik untuk menangani rasa nyeri pada cedera.

(3)

Gerakan yang dilakukan pada keadaan otot tidak siap dapat mengakibatkan ketegangan berlebihan yang tidak dapat dikendalikan otot. Kejang otot ringan terjadi di awal latihan dan bertambah berat saat seseorang mengalami kelelahan. Banyak yang menyebutkan bahwa nyeri pada cedera dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti penumpukan asam laktat atau olahraga yang intens (overload). Proses pembuangan penumpukan zat beracun yang tidak lancar menyebabkan terjadinya stimulus nyeri.

Melakukan latihan yang tidak terprogram dengan Latihan eksentrik dapat menyebabkan terjadinya cedera karena pemberian latihan yang berulang ulang atau overload. Jika latihan yang dilakukan secara overload maka akan menimbulkan cedera pada otot dan akan menyebabkan terjadinya kerusakan otot karena efek latihan yang berat. Latihan yang tidak dikontrol dengan baik tersebut dapat menyebabkan timbulnya kerusakan otot, peradangan, dan nyeri serta menurunnya lingkup gerak sendi.

Menurut Fondy (2012: 52) terapi dingin sangat efektif, mudah dilakukan, cepat, dan ekonomis diantara terapi lain. Selain itu Peterson dan Renstrom (2001: 94) juga mengungkapkan bahwa manfaat terapi dingin yaitu pasien dengan cepat merasakan adanya perbaikan pada gejala, perawatan mudah dilakukan, dan ditoleransi dengan baik, sedikit resiko serta tidak mahal. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang banyak digemari hampir di seluruh dunia termasuk masyarakat Indonesia. Mulai dari anak- anak, remaja, sampai orang dewasa. Sebagai olahraga yang menyehatkan dan menjadi sarana rekreasi penghilang kejenuhan, olahraga sepak bola memiliki perbedaan dengan olahraga-olahraga lain, yaitu membutuhkan kematangan skill kecepatan, kekuatan, dan daya tahan yang menjadi kunci selama pertandingan berlangsung. Mempunyai kondisi fisik yang prima diharuskan bagi para pemainnya, karena kondisi fisik yang buruk akan berdampak buruk juga pada kemampuan teknik dasar seorang pemain. Sehebat apapun seorang pemain sepak bola dalam hal teknik tetapi tanpa didasari oleh kondisi fisik yang baik, maka kemampuan yang dimiliki tidak akan maksimal.

Dari hasil penelitian ada pengaruh pemberian ice compress/kompres es teerhadap penurunan rasa nyeri. Nyeri adalah segala hal yang dikatakan oleh orang yang mengalami nyeri dan terjadi kapan saja orang tersebut mengatakan bahwa ia merasakan nyeri (Wahyuni Lestari, 2021). Hal tersebut didukung oleh penelitian Ermala (2010) yang melakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan kompres es dalam pengurangan nyeri punggung. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan kompres

(4)

dingin merupakan suatu metode yang dilakukan secara nonfarmakologi yang salah satu kegunaannya untuk menurunkan atau menguragi rasa sakit (nyeri). Kompres dingin efektif meredakan nyeri punggung bawah melalui suatu mekanisme yaituvasokonstriksi membuat aliran darah menurun dan metabolisme yang lambat mengumpulkan respon inflamsi, sehingga mengurangi kadar oksigen, membatasi pembekakan, dan mengontrol peredaran darah, juga menghambat zat pemicu nyeri (Metules,2016). Hal tersebut sejalan dengan penelitian Khodijah (2011) yang melakukan penelitian tentang efektivitas kompres dingin terhadap penurunan nyeri pasien fraktur. Dalam mengkonsumsi obat-obat dan efek samping. Mereka dapat menggunakan tindakan non farmakologis tanpa harus memikirkanefek samping.

KESIMPULAN

Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa kompres es pada cedera dapat membantu mengurangi rasa nyeri. Saran yang dapat diberikan pada pertolongan pertama saat terjadinya cedera yaitu dengan menerapkan kompres es/ice compress.

Kompres es memiliki manfaat besar dalam penurunan rasa nyeri saat mengalami cedera.

Ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengurangan Peradangan: Kompres es membantu mengurangi peradangan pada area yang cedera. Ini membantu mengurangi pembengkakan, yang sering kali menjadi penyebab utama rasa nyeri.

2. Penghilangan Rasa Sakit: Suhu dingin dari kompres es mengurangi aktivitas saraf di area yang cedera, sehingga mengurangi persepsi rasa sakit.

3. Memperlambat Pendarahan: Es dapat membantu memperlambat perdarahan pada cedera ringan dengan menyempitkan pembuluh darah.

4. Kebas dan Kesejukan: Sensasi dingin dari kompres es memberikan efek kebas dan kesejukan yang dapat memberikan kenyamanan dan mengalihkan perhatian dari rasa nyeri.

DAFTAR PUSTAKA

(5)

Ermala, S (2010). Pengaruh penggunaan kompres dingin dalam pengurangan nyeri punggung di Klinik Hj. Hamidah Nasution Medan tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah Program D IV Bidan Pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara.

Fondy, T. (2012). Merawat dan Mereposisi Cedera Tubuh. Banten: Pustaka Tumbur

Hakiki, Q. S., & Kushartanti, W. (2018). PENGARUH KOMPRES ES DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENYEMBUHAN CEDERA ANKLE PASCA MANIPULASI TOPURAK PADA PEMAIN FUTSAL. MEDIKORA, XVII(2), 136–

144.

Kesehatan Medika Saintika, J., Aisyah Nur, S., Minas Sari, P., Diana Morika, H., Komala Sari, I., & Syedza Saintika, S. (2022). PENGARUH KOMPRES ES UNTUK MENGURANGI NYERI SAAT PENYUNTIKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI THE EFFECT OF ICE COMPRESS TO REDUCE PAIN WHEN INJECTION MEASLES IMMUNIZATION IN BABIES. Jurnal Kesehatan Medika Saintika.

Khodijah, S. (2011). Efektifitas kompres dingin terhadap penurunan intesitas nyeri pasien fraktur di Rindu B Rsup. H. Adam Malik, Medan. Skripsi Fakultas Keperawatan Universitas Sumetra Utara.

Krityakiarana, W., Budworn, J., Khajohnanan, C., Suramas, N., & Puritasang, W. (2014).

Effect of Ice Bag, Dinamic Stretching, and Combined Treatments on the Prevention and Treatment of Delayed Onset Muscle Soreness. International Journal of Physiotherapy and Research. Vol 2(6): 799-05. ISSN: 2321-1822.

Metules, T.J. 2016. Hands-Non Help Pratical Tips for the Bedside : Hot and Cold Packs.

Health Care Traveler, 14 (9), 36-40.

Mirawati, D., Sapti, A., & Leni, M. (2018). Manfaat Ice Compress Terhadap Penurunan Nyeri Akibat Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) pada Otot Gastrocnemius.

Peterson, L. & Renstrom, P. (2001). Sport Injuries Theie prevention and Treatment. UK:

Martin Dunitz Ltd.

Purnamasari, E., Program Studi, A. S., Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang, I., Program Studi, D. S., & Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang, D.

(2014). EFEKTIFITAS KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR DI RSUD UNGARAN.

Putu Martha Anggarani, A., & Kurniawan Djoar STIKES Katolik StVincentius Paulo Surabaya, R. (2020). Pendidikan Kesehatan Tentang Kompres Es Dan Massage Untuk Mengurangi Nyeri Tumit (Vol. 4, Issue 2).

Romdhoni, Fuad. (2021). PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS SETELAH OPERASI REKONSTRUKSI RUPTUR ANTERIOR CRUSIATUM LIGAMEN S.

Shofy Ramadanty, R., Fatmarizka, T., Eko Susilo, T., Studi Profesi Fisioterapi, P., & Ilmu Kesehatan, F. (2022). Kombinasi kompres es dan terapi latihan pada sprain ankle: studi kasus. Journal Physical Therapy UNISA, 2(1), 10–14.

(6)

Veqar, Z. (2013). Causes and Management of Delayed Onset Muscle Soreness: A Review.

Elixir Human Physio. No 55 (2013) 1305-13211. ISSN: 2229-712X.

Wahyuni Lestari, A. (2021). Pengaruh Terapi Dingin Kompres Es Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri pada Penderita Nyeri Punggung Bawah di Desa Risa Wilayah Kerja Puskesmas Woha Tahun 2021.

Wayan Artanayasa, I., Putra, A., Pendidikan Jasmani, J., & dan Rekreasi, K. (2014).

CEDERA PADA PEMAIN SEPAKBOLA. In Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA IV Tahun.

Referensi

Dokumen terkait

Kompres panas lebih efektif dibandingkan dengan kompres dingin karena menurut pengamatan yang peneliti lakukan selama penelitian, perbedaan penurunan nyeri pada responden

Uji statistik hitung untuk menilai perbedaan intensitas nyeri RA pada kelompok intervensi dan kontrol juga menyimpulkan bahwa Ho diterima yaitu kompres dingin tidak

Hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan efektivitas penurunan nyeri antara hold relax dan kompres hangat dengan hold relax dan kompres dingin pada

Mengingat pentingnya manfaat hold relax, kompres hangat dan kompres dingin sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi nyeri. Maka penulis ingin

Kesimpulan : Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa dengan trapi kompres dingin dapat menurunkan nyeri post oprasi tonsilektomi.. Kata Kunci : tonsilitis, post

Kompres panas lebih efektif dibandingkan dengan kompres dingin karena menurut pengamatan yang peneliti lakukan selama penelitian, perbedaan penurunan nyeri pada responden

Hasil penelitian pengaruh terapi kompres panas terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien lansia dengan nyeri rematik di PSTW Budi Sejahtera Provinsi Kalimantan

Efektifitas Terapi Kompres Ice Gel dengan Terapi Distraksi Menggenggam Es Batu Terhadap Skala Nyeri Anak yang dilakukan Pemasangan Infus di RSUD Ungaran Tabel 4 Efektifitas Terapi