• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAr{ASIswA BK zori srrsp pGRt SUMATERA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MAr{ASIswA BK zori srrsp pGRt SUMATERA BARAT"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

/rgg /;fu

' *,%,,

PROFIL KOMI.INIKASI INTERPERSONAL

MAr{ASIswA BK zori srrsp pGRt SUMATERA BARAT

JURNAL

FELLY SAFRIMA NPM.

12060128

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

i}

(2)

THEPROFILE INTERPERSONAL COMMUNICATION OF STUDENT’S GUIDANCE AND COUNSELING 2012 STKIP PGRI WEST SUMATERA

oleh:

FELLY SAFRIMA

STUDENT’S GUIDANCE AND COUNSELINGSTUDY PROGRAM STKIP PGRI WEST SUMATERA

ABSTRACT

The background of this research is by the presence of students who can not communicate well.

The purpose of this research was to described: 1) The profile interpersonal communication of students’ guidance and counseling 2012 can be seen from openness, 2) The profile interpersonal communication of students’ guidance and counseling 2012 can be seen from empathy, 3) The profile interpersonal communication of students’ guidance and counseling 2012 can be seen from supportiveness, 4) The profile interpersonal communication of students’ guidance and counseling 2012 can be seen from positiveness, 5) The profile interpersonal communication of students’ guidance and counseling 2012 can be seen from equality. This research is descriptive quantitative. The population in this research is the students’ guidance and counseling 2012 that the totally 241 students.

The technique sample was done by using Simple Random Sampling. Equally 71 students. The instrument that used in this research is questionnaire. Then, the researcher used persentage technique for analysis of the data.

Based on the result of the research about the students’ interpersonal communcation guidance and counseling 2012 at STKIP PGRI Sumatera Barat can be concluded are: in generally, the students’

interpersonal communication guidance and counseling 2012 in the unfavorable category and specifically for each indicator, namely: 1) Indicator of openness is quite well category, 2) Indicator of emphaty is unfavorable category, 3) Indicator of supportiveness is quite well category, 4) Indicator of positiveness are quite well category and unfavorable category, and 5) Indicator of equality is quite wellcategory. Then, the researcher gets the conlusion that the students’ interpersonal communication guidance and counseling 2012 in the unfavorable category. Based on the result of this research is recommended to the students’ guidance and counselingto get apply the interpersonal effective communication.

Keywords : communication, interpersonal communication, student.

PENDAHULUAN

Manusia merupakan makhluk sosial artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Untuk berinteraksi dibutuhkan komunikasi.

Komunikasi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari demi kelangsungan hidup satu sama lainnya.

Dengan komunikasi, manusia dapat menyampaikan informasi, menyampaikan

keinginannya, mengutarakan perasaannya, serta dapat mempengaruhi orang lain dan sebagainya.

Komunikasi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, segala bentuk interaksi yang terjadi baik di rumah, di sekolah, di tempat umum dan bahkan di tempat-tempat ibadah komunikasi akan terjadi tanpa disadari oleh setiap individu. Dalam kehidupan sehari-hari sering

(3)

kita jumpai adanya perbedaan pendapat, ketidaknyamanan dalam berkomunikasi, bahkan menyebabkan terjadinya konflik akibat kesalahan berkomunikasi. Untuk itu dibutuhkan efektifitas dalam berkomunikasi agar tidak terjadi misscomunication.

Menurut Hidayat (2012:41) ada beberapa bentuk komunikasi yaitu:

komunikasi interpersonal, komunikasi intrapersonal, komunikasi kelompok dan komunikasi massa. Komunikasi interpersonal merupakan keharusan bagi setiap manusia, karena dengan komunikasi kebutuhan manusia akan bisa terpenuhi. Komunikasi interpersonal dapat diibaratkan sebagai urat nadi kehidupan manusia. Tidak dapat dibayangkan bagaimana bentuk dan corak kehidupan manusia di dunia ini seandainya tidak ada komunikasi interpersonal antara satu orang atau sekelompok orang.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Pieter (2012:101) “Ciri-ciri komunikasi yang efektif adalah: (1) Keterbukaan (openess), (2) Empati (empathy), (3) Dukungan (supportiveness), (4) Rasa Positif (positiveness), (5) Kesetaraan atau Kesamaan (equality). Komunikasi interpersonal dapat berjalan dengan efektif apabila individu dapat, Pertama, terbuka maksudnya dapat mengemukakan pendapat, gagasan, dan ide- ide terhadap masalah umum. Kedua, empati yaitu mampu memahami apa yang dirasakan oleh orang lain. Ketiga, dukungan yaitu saling merespon terhadap pesan yang disampaikan. Keempat, positif yaitu berpikiran positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Kelima, kesamaan, komunikasi akan efektif apabila pelaku komunikasi mempunyai kesamaan seperti watak, perilaku dan kebiasaan.

Berdasarkan pengamatan peneliti selama masa perkuliahan dan dalam kegiatan sehari-hari, peneliti melihat adanya mahasiswa yang belum bisa berkomunikasi dengan baik selama perkuliahan, adanya mahasiswa yang tidak dapat mengemukakan pedapatnya. Selain itu, adanya mahasiswa yang tidak mau untuk menerima masukan dan kritikan dari temannya, kesulitan dalam menerima informasi, gagasan, pesan serta kesulitan dalam menjalin komunikasi seperti

kurang mampu berkomunikasi dengan baik, kurang membuka diri ketika berdiskusi tugas, kurang terbuka dalam mengungkapkan perasaan, sulit membangun kepercayaan, tidak saling mendukung ketika berkomunikasi dan tidak percaya diri untuk mengajukan pertanyaan serta takut untuk mengemukakan pendapat.

Kenyataan yang ada di lapangan, Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan pada hari Jum’at tanggal 8 April 2016 di STKIP PGRI Sumatera Barat dengan salah satu mahasiswa BK 2012 bahwasanya pada proses perkuliahan banyak yang tidak mengeluarkan pendapatdan mahasiswa belum mampu berkomunikasi antar pribadi dengan baik ini dilihat dari mahasiswa yang tidak bertanya pada hal mereka tidak mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh temannya sehingga terjadi kesalahpahaman.

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Profil Komunikasi Interpersonal Mahasiswa BK 2012 STKIP PGRI Sumatera Barat” karena Adanya mahasiswa yang belum bisa berkomunikasi dengan baik selama perkuliahan, Adanya mahasiswa yang tidak dapat mengemukakan pedapatnya, Adanya mahasiswa yang tidak mau untuk menerima masukan dan kritikan dari temannya, kesulitan dalam menerima informasi, gagasan, pesan serta kesulitan dalam menjalin komunikasi seperti kurang mampu berkomunikasi dengan baik, kurang membuka diri ketika berdiskusi tugas, kurang terbuka dalam mengungkapkan perasaan, sulit membangun kepercayaan, tidak saling mendukung ketika berkomunikasi dan tidak percaya diri untuk mengajukan pertanyaan serta takut untuk mengemukakan pendapat.

Dan adanya Mahasiswa belum mampu berkomunikasi antar pribadi dengan baik ini dilihat dari mahasiswa yang tidak bertanya pada hal mereka tidak mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh temannya sehingga terjadi kesalahpahaman.

Berdasarkan permasalahan yang di kemukakan di atas maka tujuan penelitian ini adalah;

(4)

1. Profil komunikasi interpersonal mahasiswa BK 2012 dilihat dari keterbukaan (openess)

2. Profil komunikasi interpersonal mahasiswa BK 2012 dilihat dari empati (empathy)

3. Profil komunikasi interpersonal mahasiswa BK 2012 dilihat dari dukungan (supportiveness)

4. Profil komunikasi interpersonal mahasiswa BK 2012 dilihat dari rasa positif (positiveness)

5. Profil komunikasi interpersonal mahasiswa BK 2012 dilihat dari kesetaraan atau kesamaan (equality) METODE PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif. Menurut Yusuf (2005:83) penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena seacara detail.

Populasi adalah objek atau sasaran dalam penelitian, maka populasi dalam penelitian ini mahasiswa BK 2012 yang berjumlah 241 orang.

Menurut Arikunto (2013:172)

“sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh”. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sumber data adalah orang atau subjek yang dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan masalah yang diungkap oleh peneliti.Sumber data yang digunakan jika menggunakan alat koesioner atau angket, maka sumber data disebut responden.

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian, dalam hal ini mahasiswa BK 2012 Di STKIP PGRI Sumatera Barat. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan, yaitu data yang didapatkan dari administrasi prodi BK.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi data komunikasi interpersonal mahasiswa BK 2012 STKIP PGRI Sumatera Barat.

1. Deskripsi Umum.

Mendeskripsikan bahwa distribusi skor secara umum yaitu 3 mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang tidak baik (4.2%), 27 mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang kurang baik (38.1%), 26 mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang cukup baik (36.6%), 15 mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang baik (21.1%). Dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal mahasiswa dilihat secara umum berada pada kategori kurang baik.

Apa yang ditemukan oleh peneliti setelah melakukan pengolahan data mampu menjelaskan bahwa komunikasi interpersonal mahasiswa BK 2012 STKIP PGRI Sumatera Barat berada pada kategori kurang baik. Hal ini dapat dilihat di dalam tabel, bahwa ada 27 orang mahasiswa dari 71 responden yang mengalami komunikasi interpersonal yang kurang baik dengan persentase 38%.

2. Deskripsi khusus

a.Komunikasi Interpersonal Mahasiswa BK 2012 STKIP PGRI Sumatera Barat Dilihat dari Indikator Keterbukaan (Openess)

Mendeskripsikan bahwa distribusi skor dari indikator keterbukaan (openess) yaitu 11 (15.4%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang tidak baik, 19 (26.8%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang kurang baik, 21 (29.6%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang cukup baik, 12 (16.9%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang baik dan 8 (11.3%) mahasiswa memiliki

(5)

komunikasi interpersonal yang sangat baik.

Pieter (2012:101)

menyimpulkan bahwa ciri-ciri komunikasi interpersonal yaitu, keterbukaan (openness). Keterbukaan adalah kemauan seseorang menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima dalam menghadapi hubungan interpersonal.

b. Komunikasi Interpersonal Mahasiswa BK 2012 STKIP PGRI Sumatera Barat Dilihat dari Indikator Empati (Empathy)

Mendeskripsikan bahwa distribusi skor dari indikator empati (empathy) yaitu 14 (19.7%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang tidak baik, 21 (29.6%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang kurang baik, 19 (26.8%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang cukup baik, 14 (19.7%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang baik dan 3 (4.2%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang sangat baik.

Pieter (2012:101)

menyimpulkan bahwa ciri-ciri komunikasi interpersonal yaitu, empati (empathy). Komunikasi interpersonal dapat berlangsung kondusif apabila komunikator (pengirim pesan) menunjukkan rasa empati pada komunikan (penerima pesan). Istilah empati menggambarkan sejauh mana seseorang ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain.

c.Komunikasi Interpersonal Mahasiswa BK 2012 STKIP PGRI Sumatera Barat Dilihat dari Indikator Dukungan (Supportiveness)

Mendeskripsikan bahwa distribusi skor dari variabel komunikasi interpersonal mahasiswa BK dilihat dari indikator dukungan (supportiveness) yaitu 9 (12.7%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang tidak baik, 23 (32.4%) mahasiswa memiliki

komunikasi interpersonal yang kurang baik, 24 (33.8%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang cukup baik, 14 (19.7%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang baik dan 1 (1.4%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang sangat baik.

Pieter (2012:101)

menyimpulkan bahwa ciri-ciri komunikasi interpersonal yaitu, dukungan (supportiveness). Dalam komunikasi interpersonal diperlukan sikap memberi dukungan dari pihak komunikator, agar komunikan mau berpartisipasi dalam komunikasi.

Dukungan merupakan pemberian dorongan atau pengobaran semangat kepada orang lain pada suasana hubungan komunikasi. Adanya dukungan dalam situasi tersebut, komunikasi interpersonal akan bertahan lama karena tercipta suasana yang mendukung.

d. Komunikasi Interpersonal Mahasiswa BK 2012 STKIP PGRI Sumatera Barat Dilihat dari Indikator Rasa Positif (Positiveness)

Mendeskripsikan bahwa distribusi skor dari indikator rasa positif (positiveness) yaitu 5 (7.1%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang tidak baik, 25 (35.2%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang kurang baik, 25 (35.2%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang cukup baik, 11 (15.4%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang baik dan 5 (7.1%) memiliki komunikasi interpersonal yang sangat baik.

Pieter (2012:101)

menyimpulkan bahwa ciri-ciri komunikasi interpersonal yaitu, rasa positif (positiveness). Komunikasi interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif pada diri mereka sendiri.

e.Komunikasi Interpersonal Mahasiswa BK 2012 STKIP PGRI Sumatera Barat

(6)

Dilihat dari Indikator Kesetaraan atau Kesamaan (Equality)

Mendeskripsikan bahwa distribusi skor dari variabel komunikasi interpersonal mahasiswa BK dilihat dari indikator kesetaraan atau kesamaan (equality), yaitu 7 (9.9%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang tidak baik, 13 (18.3%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang kurang baik, 27 (38.0%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang cukup baik, 17 (23.9%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang baik dan 7 (9.9%) mahasiswa memiliki komunikasi interpersonal yang sangat baik.

Pieter (2012:101)

menyimpulkan bahwa ciri-ciri komunikasi interpersonal yaitu, kesetaraan atau kesamaan (equality).

Kesetaraan adalah perasaan sama dengan orang lain, sebagai manusia tidak tinggi atau rendah, walaupun ada perbedaan dalam kemampuan tertentu, latar belakang keluarga atau sikap orang lain terhadapnya.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang komunikasi interpersonal mahasiswa BK 2012 STKIP PGRI Sumatera Barat dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Dilihat dari indikator keterbukaan (openness), komunikasi interpersonal mahasiswa BK berada pada kategori cukup baik

2. Dilihat dari indikator empati (empathy), komunikasi interpersonal mahasiswa BK berada pada kategori kurang baik

3. Dilihat dari indikator dukungan (supportiveness), komunikasi interpersonal mahasiswa BK berada pada kategori cukup baik.

4. Dilihat dari indikator rasa positif (positiveness), komunikasi interpersonal mahasiswa BK berada

pada kategori kurang baik dan cukup baik.

5. Dilihat dari indikator kesetaraan atau kesamaan (equality), komunikasi interpersonal mahasiswa BK berada pada kategori cukup baik.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait, sebagai berikut:

1. Mahasiswa

Dalam berkomunikasi hendaknya melihat situasi dengan siapa dia sedang berkomunikasi dan mengetahui bagaimana ciri-ciri komunikasi interpersonal.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai pedoman bagi peneliti berikutnya yang berminat mengadakan penelitian lebih lanjut agar lebih mencermati dan lebih memahami tentang komunikasi interpersonal yang dikaitkan dengan variabel lain sehingga banyak lagi informasi yang bisa dihasilkan.

3. Bagi Dosen khususnya BK

Agar lebih meningkatkan cara komunikasi yang baik antar sesama.

Serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan kampus maupun lingkungan masyarakat.

KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Hidayat, Dasrun. 2012. Komunikasi Antarpribadi dan Medianya.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Pieter, Herri Zan. 2012. Pengantar Komunikasi dan Konseling dalam Praktik Kebidanan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Yusuf, A Muri. 2007. Metodologi Penelitian Dasar-Dasar Penyelidikan Ilmiah.Padang: UNP Press.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui profil kematangan emosi mahasiswa BK STKIP PGRI Sumatera Barat dilihat dari aspek menganalisis situasi dengan kritis