• Tidak ada hasil yang ditemukan

efikasi diri mahasiswa bk stkip pgri sumatera barat dalam

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "efikasi diri mahasiswa bk stkip pgri sumatera barat dalam"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

EFIKASI DIRI MAHASISWA BK STKIP PGRI SUMATERA BARAT DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

(Studi Deskriptif terhadap Mahasiswa Angkatan 2011) By:

Darma Yulia*

Yuzarion Zubir, S.Ag., S.Psi., M.Si **

Alfaiz, S.Psi. I., M,Pd.***

*Student

** Lecturers

Student Guidance and Counseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

The rationale of this research was still found a phenomena in the academic life that some students does not have sufficient confidence in their ability in completing their thesis. This obviously becomes a crucial issue to reveal as the thesis completion is one of the requirements for students to graduate. The purpose of this research is to revealing students- self-efficacy at Guidance and Counseling Department of STKIP PGRI in completing their thesis on level dimension and strength dimension. This research was descriptive quantitative approach. The population of this research is the overall students of Guidance and Counseling of year 2011. That consist of 285, and taken as a sample 166 students. The sample was taken through proportional random sampling technique by using Slovin formula. The data was collected through self-efficacy scale that using Rating scale and to analyze the data use a technique percentage. The findings of the research show that self-efficacy of students of Guidance and Counseling Department in completing their thesis observed from both variables, namely level and strength dimension. It is found that 121 students (72,89%) are categorized as good pursuant to level dimension and 84 students (50,60%) are categorized good pursuant to strength dimension. Referring to the findings it can be concluded that most of students of Guidance and Counseling Department are capable and possessing good self-efficacy in completing their thesis. Finally, it is suggested that students should have good self-efficacy in finishing their final project. Students may not be worried of the final project.

Keyword: Level dimension, strength dimension, and self-efficacy.

Pendahuluan

Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya wawasan dan pengetahuan dalam akademik. Jenjang pendidikan formal terdiri atas jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas dan pendidikan tinggi.

Lembaga pendidikan tinggi yaitu Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Sumatera Barat merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai kompetensi bermutu, khususnya melahirkan calon konselor yang profesional. Bicara tentang perguruan tinggi tentu sebelum mahasiswa melakukan pengabdian dan menerapkan ilmu kepada masyarakat serta

sekolah, terlebih dahulu di bangku perkuliahan mahasiswa harus mendapat gelar sarjana keguruannya agar sesuai posisi dan kedudukannya di sekolah. Dengan itu di bangku perkuliahan mahasiswa harus menyelesaikan skripsi, dimana skripsi merupakan karya ilmiah yang diakui serta diuji keabsahannya dihadapan penguji.

Menurut Sofyan (Maulana, 2012: 7) skripsi merupakan salah satu dari karya tulis ilmiah yang identik dengan makalah, laporan kerja, kertas kerja (paper), tesis dan disertasi. Agar mahasiswa mampu menerapkan ilmu dan kemampuan sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki kedalam kenyataan yang dihadapi, skripsi juga merupakan tolak ukur sejauhmana tingkat pemahaman mahasiswa terhadap ilmu yang

(3)

dimiliki. Harapan mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi tepat waktu terkadang tidak sama dengan realitas yang terjadi. Jika mahasiswa merasa tidak yakin dengan kemampuan dirinya sendiri, maka mahasiswa tidak akan mendapatkan ketenangan dalam menyelesaikan skripsinya. Konsentrasi mahasiswa akan buyar dan itu bisa mengakibatkan kegagalan mahasiswa untuk bisa menyelesaikan skripsinya sesuai dengan target yang ditentukan. Jadi keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri itu sangat penting atau efikasi diri mahasiswa harus tinggi.

Menurut Bandura (Ghufron &

Risnawita, 2010: 73) mengemukakan bahwa efikasi diri adalah keyakinan individu mengenai kemampuan dirinya dalam melakukan tugas atau tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu.

Efikasi diri merupakan keyakinan seseorang mengenai kemampuannya dalam melaksanakan suatu tugas dan bagaimana caranya menghadapi hambatan dalam mengerjakan tugas tersebut. Keyakinan yang ada di dalam diri seseorang dalam akan membuat ia tidak akan mudah menyerah dalam menghadapi tantangan atau situasi yang ada, berguna untuk mencapai apa yang diinginkan. Efikasi diri yang tinggi akan berdampak pada individu yang mana akan membuat individu merasa percaya bahwa mampu melakukan sesuatu untuk mengubah kejadian-kejadian di sekitarnya dan bisa mengembangkan kepribadian yang sehat pada seseorang, mengurangi stres dan akan sangat mudah dalam membuat tantangan dan individu tidak merasa ragu sehingga akan berusaha keras untuk mengatasi tantangan yang ada sedangkan seseorang dengan efikasi diri yang rendah menganggap dirinya pada dasarnya tidak mampu mengerjakan segala sesuatu yang ada di sekitarnya.

Dalam situasi yang sulit, orang dengan efikasi diri yang rendah mudah menyerah dan cenderung tidak mau berusaha.

Sesuai dengan hasil pengamatan yang penulis temukan pada tanggal 03 Februari 2015 dengan beberapa orang mahasiswa Bimbingan dan Konseling di STKIP PGRI Sumatera Barat terungkap adanya mahasiswa yang tidak yakin dengan kemampuan untuk menyelesaikan skripsi, mahasiswa tidak memiliki kesadaran dari dalam diri untuk mengerjakan skripsi,

mahasiswa susah meluangkan waktu untuk pergi bimbingan, adanya mahasiswa yang mengalami stres dalam menyelesaikan skripsi, rendahnya semangat mahasiswa untuk mengerjakan skripsi, mahasiswa malas meluangkan waktu untuk mengerjakan skripsi, adanya mahasiswa yang merasa cemas dalam menyelesaikan skripsi, mahasiswa merasa putus asa karena judul ditolak, mahasiswa merasa tertekan dengan adanya skripsi, mahasiswa suka menunda-nunda waktu untuk mengerjakan skripsi.

Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang: Efikasi Diri Mahasiswa BK STKIP PGRI Sumatera Barat dalam Menyelesaikan Skripsi.

Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian ini maka penelitian ini dibatasi pada:

1. Tingkat efikasi diri mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi pada dimensi tingkat (level).

2. Tingkat efikasi diri mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi pada dimensi kekuatan (strength).

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian yaitu:

“Bagaimana efikasi diri mahasiswa BK 2011 STKIP PGRI Sumatera Barat dalam menyelesaikan skripsi?”.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif (Yusuf, 2007: 83). Populasi dalam penelitian ini mahasiswa BK 2011 di STKIP PGRI Sumatera Barat yang sedang menyelesaikan skripsi berjumlah 285 orang mahasiswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode proportional random sampling (Yusuf, 2007: 201), Peneliti mengambil sasaran yang akan diteliti yaitu mahasiswa BK 2011 yang sedang menyelesaikan skripsi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 166 responden, untuk mencari sampel secara berstrata per-sesi menggunakan perhitungan dengan mencari sampel fraction (Umar, 2008: 89). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini merupakan instrumen efikasi diri mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi, yang

(4)

menggunakan rating scale dari Bandura (Bandura, 1977: 312-313).

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data interval. Riduwan (2010: 85) menyatakan bahwa “Data interval adalah data yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama”. Data yang dibutuhkan dalam pengumpulan data yaitu angket.

Agar pengumpulan data berjalan dengan lancar maka peneliti menjalankan prosedur sebagai berikut:

1. Melakukan studi kepustakaan untuk mendalami teori-teori yang berkaitan dengan Efikasi Diri Mahasiswa BK STKIP PGRI Sumatera Barat dalam Menyelesaikan Skripsi.

2. Membuat kisi-kisi instrumen.

3. Menyusun atau merumuskan item.

4. Angket disusun dengan tiga alternatif jawaban, dimana jawaban menggunakan skor 1- 10 pada kolom jawaban yang telah tersedia, maka skala pengukuran yang akan digunakan peneliti adalah dengan menggunakan “Rating Scale”.

Peneliti menggunakan 3 alternatif jawaban yang telah disediakan dalam penelitian ini yaitu sangat mampu, mampu, kurang mampu.

5. Angket diuji ahli oleh 2 orang Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling (Prodi BK STKIP PGRI Sumbar).

6. Melakukan uji coba angket kepada 30 responden untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen.

Analisis data dilakukan setelah data terkumpul melalui angket. Data yang terkumpul melalui angket dideskripsikan melalui pengolahan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Memeriksa kelengkapan isi instrumen (angket) yang telah diterima dari sampel penelitian.

b) Membuat tabel pengolahan data berdasarkan item pernyataan penelitian yang telah dijawab responden.

c) Mencari dan menghitung jumlah skor serta memasukkan data ketabel pengolahan.

d) Perumusan kriterium Sturgess.

Sturgess (Mangkuatmodjo, 2003: 38) mengemukakan untuk mencari interval skor menggunakan rumus sebagai berikut:

Skor Tertinggi-Skor Terendah i =

Alternatif jawaban

e) Menghitung masing-masing frekuensi yang diperoleh dengan menggunakan teknik analisis persentase yang dikemukakan oleh Sudjana (2001: 50) sebagai berikut:

f P = x100

N Keterangan : P = Persentase f = Frekuensi N = Jumlah sampel 100 = Bilangan tetap

f) Menghitung tingkat capaian responden (TCR).

Interval persentase ketercapaian responden menjawab item yang menggambarkan tingkat pencapaian efikasi diri mahasiswa BK STKIP PGRI Sumatera Barat dalam menyelesaikan skripsi yang merupakan kelanjutan rumus sebelumnya dari kriterium Sturgess. Pada kali ini peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

∑skor yang diperoleh

TCR = x 100

Skor ideal tertinggi

Hasil dan Pembahasan

1. Efikasi Diri Mahasiswa BK STKIP PGRI Sumatera Barat dalam Menyelesaikan Skripsi pada Dimensi Tingkat (Level)

Hasil temuan peneliti dilihat dari dimensi tingkat (level), yaitu mengungkap bahwa terdapat sebanyak 29 orang mahasiswa pada kategori sangat mampu dengan persentase (17.47), dan sebanyak 121 orang mahasiswa pada kategori mampu dengan persentase (72.89), serta terdapat 16 orang mahasiswa terkategori kurang mampu yaitu dengan persentase (9,64) dari responden. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar mahasiswa BK

(5)

dalam menyusun skripsi mempunyai efikasi diri sangat tinggi.

Namun apabila dilihat berdasarkan aspek-aspek indikator yang mempengaruhinya dapat diperoleh sebagai berikut:

Pertama, dari aspek tertarik dengan tugas yang tingkat kesulitannya tinggi terdapat sebanyak 40 orang mahasiswa terkategori kurang mampu dengan persentase (24.10) dari responden.

Kedua, dari aspek tertarik dengan tugas yang tingkat kesulitannya sedang terdapat sebanyak 14 orang mahasiswa terkategori kurang mampu dengan persentase sebesar (8.43) dari responden.

Dan Ketiga, dari aspek tertarik dengan tugas yang tingkat kesulitannya mudah terdapat sebanyak 10 orang mahasiswa pada kategori kurang mampu dengan persentase (6.02) dari responden.

Temuan ini membenarkan fakta yang peneliti temukan di lapangan sesuai dengan permasalahan yang teridentifikasi disaat peneliti melakukan observasi sebelumnya bahwa sabagian mahasiswa memang kurang mampu dan mempunyai efikasi diri yang rendah dalam menyelesaikan skripsi. Jika dilihat dari data di atas efikasi diri mahasiswa terhadap suatu tugas bervariasi sesuai dengan tingkat kesulitan tugas yang mereka hadapi.

Hal tersebut mendukung pendapat yang disampaikan oleh Bandura (Ghufron & Risnawita, 2010: 80-81) bahwa efikasi diri pada dimensi tingkat (level) dimensi ini berkaitan dengan derajat kesulitan tugas ketika individu merasa mampu untuk melakukannya apabila individu dihadapkan pada tugas- tugas yang disusun menurut tingkat kesulitannya, maka efikasi diri individu mungkin akan terbatas pada tugas-tugas mudah, sedang atau bahkan meliputi tugas-tugas yang paling sulit, sesuai dengan batas kemampuan yang dirasakan untuk memenuhi tuntutan perilaku yang dibutuhkan pada masing-masing tingkat.

2. Efikasi Diri Mahasiswa BK STKIP PGRI Sumatera Barat dalam Menyelesaikan Skripsi pada Dimensi Kekuatan (Strenght)

Hasil temuan peneliti dilihat dari dimensi kekuatan (strength) yaitu dari 166 respoden yang ada, diperoleh hasil bahwa terdapat sebanyak 75 orang mahasiswa berada pada kategori sangat mampu dengan persentase (45.18), pada kategori mampu terdapat sebanyak 84 orang mahasiswa dengan persentase (50.60), dan yang berada pada kategori kurang mampu hanya terdapat sebanyak 7 orang mahasiswa dengan persentase sebesar (4.22) dari responden. Hal ini mengindikasi bahwa rata-rata mahasiswa pada dimensi kekuatan (strength) berada pada kategori mampu sebanyak 84 orang mahasiswa dengan persentase (50.60) dari responden.

Namun apabila dilihat berdasarkan aspek-aspek indikator yang mempengaruhinya dapat diperoleh sebagai berikut:

Pertama, dilihat dari aspek adanya pengharapan yang maksimal dengan tugas teridentifikasi sebanyak 12 orang mahasiswa yang pada kategori kurang mampu dengan persentase sebesar (7.23) dari responden. Dan kedua, dari aspek adanya pengharapan diri dan kondisi sosial yang mendukung juga terdapat sebanyak 6 orang mahasiswa terkategori kurang mampu, dengan persentase sebesar (3.61) dari responden.

Berdasarkan hasil serta keterangan yang peneliti peroleh dari sub variabel dimensi kekuatan (strength) yang terdiri dari dua indikator di atas, juga ikut mendukung fakta yang peneliti temukan pada observasi sebelumnya bahwa masih ada sebagian mahasiswa yang mempunyai efikasi diri yang rendah serta merasa kurang mampu bahkan tidak mampu untuk membuat skripsi. Hal demikian pada sub variabel ini terjadi diakibatkan oleh adanya pengharapan- pengharapan dari mahasiswa yang tidak terpenuhi. Artinya bahwa pengharapan yang maksimal seorang mahasiswa akan tugas apabila tidak terpenuhi akan melemahkan efikasi diri mereka, sebaliknya apabila terpenuhi maka akan memberikan kekuatan pada efikasi diri mahasiswa tersebut. Selain itu pengharapan terhadap diri serta kondisi sosial pun juga berperan terhadap rendah

(6)

dan tingginya efikasi diri mahasiswa dalam menyelesaikan tugas.

Keterangan di atas juga mendukung pendapat Bandura (Ghufron &

Risnawita, 2010: 80-81) bahwa efikasi diri pada dimensi kekuatan (strength) dimensi ini berkaitan dengan tingkat kekuatan dari keyakinan atau pengharapan atau individu mengenai kemampuannya. Penghargaan yang lemah mudah digoyahkan oleh pengalaman-pengalaman yang tidak mendukung. Sebaliknya, pengharapan yang mantap mendorong individu tetap bertahan dalam usahanya. Meskipun mungkin ditemukan pengalaman yang kurang menunjang. Dimensi ini biasanya berkaitan langsung dengan dimensi tingkat (level), yaitu makin tinggi taraf kesulitan tugas, makin lemah keyakinan yang dirasakan untuk menyelesaikannya.

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa efikasi diri mahasiswa BK STKIP PGRI Sumatera Barat dalam menyelesaikan skripsi sebagi berikut:

1. Efikasi diri mahasiswa BK STKIP PGRI Sumatera Barat angkatan 2011 dalam menyelesaikan skripsi dengan jumlah mahasiswa 166 orang dilihat pada dimensi tingkat (level) berada pada kategori mampu untuk menyelesaikan skripsi.

2. Efikasi diri mahasiswa BK STKIP PGRI Sumatera Barat angkatan 2011 dalam menyelesaikan skripsi dengan jumlah mahasiswa 166 orang dilihat pada dimensi kekuatan (strength) berada pada kategori mampu untuk menyelesaikan skripsi.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dalam penelitian ini, peneliti ingin

mengajukan beberapa saran kepada:

1. Mahasiswa

Mahasiswa hendaknya memiliki efikasi diri yang tinggi dalam menyelesaikan skripsi baik itu dilihat pada dimensi (level) maupun pada dimensi kekuatan (strength) agar dapat menyelesaikan jenjang perkuliahan tepat pada waktunya .

2. Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling

Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan mutu layanan dalam membimbing mahasiswa sehingga dapat meningkatkan efikasi diri mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi sesuai waktu yang telah ditetapkan.

3. Peneliti Selanjutnya

Direkomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat meneliti lebih dalam lagi mengenai indikator-indikator efikasi diri mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi pada dimensi tingkat (level) ataupun tingkat kekuatan (strength) sehingga diperoleh informasi yang lebih rinci dan mendalam.

Kepustakaan

Bandura, Albert. (1977). Self-Efficacy:

Toward a Unifying Theory Of Behavioral Change. Stanford University: Psychological Review.

Vol. 84, No. 2.

Ghufron M, Nur & Risnawita Rini. (2010).

Teori-teori Psikologi.

Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Mangkuatmodjo, Soegyarto. (2003).

Pengantar Statistik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Maulana, Arief. (2012). Cara Instan Menyusun Skripsi. Jakarta: New Agogos.

Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian.

Bandung: Alfabeta.

Sudjana. (2001). Metode Penelitian Statistika. Bandung: Tarsito.

Umar, Husein. (2011). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.

Edisi ke 2. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yusuf A. Muri. (2007). Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Dari 1 minggu observasi yang peneliti lakukan pada beberapa mahasiswa tersebut, Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa mahasiswa yang menggunakan fasilitas Wi-Fi yang disediakan