MARAH DAN MENGAMUK
I Gde Yudhi Kurniawan
KSM Psikiatri Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali FKIK Universitas Warmadewa
• Dokter Umum tahun 2006 (FK UNUD)
• Sarjana Hukum tahun 2013 (FH UNWAR)
• Psikiater dan Magister Biomedik tahun 2017 (FK UNUD)
• Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali
• Klinik Sudirman Medical Centre
• RS Surya Husadha Nusa Dua
I Gde Yudhi Kurniawan
dr. SH, M.Biomed, SpKJ
dryudhi.rsjbali@gmail.com
TARGET ?
Setelah mengikuti kuliah ini saya mampu untuk…..
Tujuan Pembelajaran:
Mahasiswa mampu:
• Menganalisis definisi, etiologi, gejala dan tanda Skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya.
• Merencanakan penegakkan diagnosis Skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya.
• Merencanakan pengelolaan Skizofrenia dan
gangguan psikotik lainnya.
Sub Topik
Skizofrenia Gangguan
Waham Menetap Gangguan
Psikotik
Gangguan
Skizoafektif
SUMBER
BACAAN
SKIZOFRENIA
SKIZOFRENIA
• Gangguan skizofrenia adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya distorsi realita, disorganisasi, dan
kemiskinan psikomotor.
• Prevalensi seumur hidup 1% (di AS)
• Prevalensi sama pada laki dan wanita
• Onset lebih awal pada laki-laki
• Onset puncak pada umur 15 sampai 45 tahun (50%
terjadi sebelum umur 25 tahun)
• Meninggal akibat bunuh diri sebesar 10%
• Penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang sebesar 40%
DEFINISI
SKIZOFRENIA
• Benedict Morel (1852)
• démence précoce
• Emil Kraepelin (1896)
• dementia precox
• Perubahan kognitif (dementia) dan onset dini (precox)
• Membedakannya dengan manic-depressive psychosis
• Eugene Bleuler (1911)
• schizophrenia pecahnya pikiran, emosi dan perilaku
• 4A = Gangguan Asosiasi, Gangguan Afektif, Autism dan
Sejarah
ETIOLOGI
• Tidak ada penyebab tunggal
• Teori diatesis stress
ETIOLOGI
• Faktor Genetik
ETIOLOGI
• TEORI BIOLOGIETIOLOGI
Teori Psikososial
• Teori Psikoanalitik
• Sigmund Freud
• fiksasi perkembangan di awal kehidupan.
• Hubungan objek awal yang buruk fiksasi awal konflik intrapsikis gejala psikotik.
• Gejala skizofrenia, secara individual punya arti simbolik :
• Pemikiran dunia akan kiamat pertanda runtuhnya “inner world” penderita
• rasa rendah diri diatasi dengan waham kebesaran dan omnipotensi
• Halusinasi adalah pengganti ketidak mampuan penderita untuk menghadapi realitas
& merepresentasikan harapan/ketakutan penderita
• Waham adalah regresi, upaya untuk membentuk realitas baru/ekspresi rasa takut/dorongan-dorongan dalam.
• Teori Belajar
• Anak meniru reaksi dan cara berpikir orang tua yang irasional
• Berdasarkan observasi dan deskripsi pasien
• Tidak ada patognomonik tanda atau gejala
• Menurut DSM-5
• Dua dari lima tanda atau gejala berikut ini harus ada setidaknya selama 1 bulan.
• (1) Halusinasi;
• (2) delusi;
• (3) bicara tidak teratur;
• (4) perilaku yang tidak teratur; atau
• (5) gejala negatif (misalnya, afek datar, abulia).
• Tanda dan gejala harus ada setidaknya selama 6 bulan agar gangguan tersebut dapat dikonfirmasi.
GEJALA, TANDA &
DIAGNOSIS
• Fungsi umum menurun
• Isi Pikir abnormal (waham, ide, miskin ide dll)
• Bentuk Pikir tidak logis
• Persepsi terganggu (halusinasi)
• Afek abnormal (tumpul, inappropriate, labil)
• Sensasi diri ternganggu (ketidakmampuan untuk membedakan realitas internal dan eksternal)
• Dorongan insting terganggu
• Fungsi interpersonal terganggu (aggresivitas, penarikan social)
• Psikomotor berubah
• Kognitif menurun
GEJALA, TANDA &
DIAGNOSIS
GEJALA & TANDA
• Tiga kelompok gejala
• Gejala Positif
• Waham
• Halusinasi
• Perilaku kacau
• Gejala Negatif
• Afek datar
• Miskin bicara
• Kehilangan minat
• Kehilangan kegembiraan
• Gejala Kognitif
ICD-10 Key symptoms
Paranoid schizophrenia Delusions and hallucinations
Hebephrenic schizophrenia Disorganized speech and behavior (often silly/shallow) and flat or inappropriate affect
Catatonic schizophrenia Psychomotor disturbance
Undifferentiated schizophrenia Meeting general criteria, but no specific symptom subtype predominates
Postschizophrenic depression Some residual symptoms, but depressive picture predominates
Residual schizophrenia Previous positive symptoms less marked; prominent negative symptoms
Simple schizophrenia No delusions or hallucinations—a “defect state”
(negative symptoms) gradually arises usually without an acute episode.
• Substance-induced psychotic disorder
• Psychotic disorder due to a general medical condition
• Mood disorders with psychotic features
• Acute/transient (brief) psychotic disorder and schizophreniform disorder
• Delusional disorder
• Dementia and delirium
DIAGNOSIS BANDING
Bagan Prosedur Umum Diagnosis Kasus Skizofrenia
Kriteria Diagnosis Skizofrenia
• Risiko keberbahayaan terhadap diri dan atau orang lain
• Akses terhadap kemungkinan bunuh diri atau pembunuhan
• adanya halusinasi yang bersifat menyuruh
Status Klinis
Gangguan jiwa lain, Gangguan Penyalahgunaan Zat
• Penyakit Dahulu
• Kondisi, tatalaksana, dan medikasi fungsi jantung
• Konsultasi dengan dokter, jika dibutuhkan
Komorbiditas dengan Gangguan Medik Saat ini dan Riwayat
• Episode terakhir
• Keberbahayaan terhadap diri atau orang lain
• Respons tatalaksana sebelumnya
• Riwayat penyalahgunaan zat psikoaktif
Riwayat Psikiatrik Sebelumnya
Riwayat Psikososial
TERAPI
•Fokus meredakan gejala psikotik yang berat
•Biasanya 4 – 8 minggu
•Farmakologi
•Intervensi Psikosial
•Modifikasi dan penyesuaian bila respon inadekuat
FASE AKUT
•Konsolidasi pencapaian terapetik
•Mencegah kekambuhan
•Dosis sama dengan fase akut
•Biasanya 6 bulan seelah fase akut teratasi
•Farmakologi
•Intervensi Psikosial
•Psikoterapi
FASE
STABILISASI •Mencegah kekambuhan
•Memperbaiki derajat fungsi
•Farmakologi
•Intervensi Psikosial
•Komunikasi
FASE STABIL
RAWAT INAP
• Tujuan
• Diagnostik
• Stabilisasi medikasi
• Keamanan pasien
• ide bunuh diri atau membunuh
• Perilaku kacau atau penarikan diri
• Tidak mampu melakukan kebutuhan hidup dasar (makanan, pakaian, tempat tinggal)
• Opname singkat 4 - 6 minggu sama efektifnya dengan jangka panjang
• Berorientasi pada masalah praktis perawatan diri, kualitas hidup, pekerjaan, dan hubungan sosial.
• Koordinasi dengan fasilitas aftercare, termasuk rumah
keluarga, keluarga asuh, panti asuhan dan panti asuhan, dan rumah singgah.
FARMAKOTERAPI
Terapi inisial
• Segera setelah diagnosis tegak
• Mulai dosis anjuran, dinaikkan bertahap dalam waktu 1 – 3 minggu, sampai dosis optimal yang dapat mengendalikan gejala.
Terapi pengawasan
• Dosis optimal dipertahankan selama lebih kurang 8 – 10 minggu
Terapi pemeliharaan
• Dosis mulai diturunkan sampai diperoleh dosis minimal yang masih dapat dipertahankan tanpa menimbulkan kekambuhan.
• Kondisi akut pertama kali maka terapi diberikan sampai 2 tahun
• Kondisi kronis dengan beberapa kali kekambuhan maka terapi diberikan sampai 5 tahun
• Bisa seumur hidup bila dijumpai riwayat agresifitas berlebih, baik terhadap diri
FARMAKOTERAPI
FARMAKOTERAPI
First generation antipsychotics
• dopamine receptor antagonists
Second-generation antipsychotics
• serotonin dopamine
antagonists (SDAs)
FARMAKOTERAPI
Antipsychotic Medication Recommended Dose Range (mg/day)
Chlorpromazine Equivalents
(mg/day) Half-Life (hours)
Chlorpromazine (Thorazine) 300–1000 100 5–7
Trifluoperazine (Stelazine) 15–50 5 23–25
Haloperidol (Haldol) 5–20 2 20–22
Aripiprazole (Abilify) 10–30 4 74–76
Clozapine (Clozaril) 150–600 50 11–13
Olanzapine (Zyprexa) 10–30 2.5 32–34
Paliperidone (Invega) 3-6 N/A 24
Quetiapine (Seroquel) 300–800 66 5–7
Risperidone (Risperdal) 2–8 1 23–25
TERAPI BIOLOGI
• ELECTROCONVULSIVE THERAPY (ECT)
• Efektivitas, ECT = obat, ECT >
psikoterapi
• ECT + obat, lebih efektif dibandingkan obat saja
• Transcranial Magnetic
Stimulation (TMS)
TERAPI PSIKOSOSIAL
• Meningkatkan kemampuan sosial, kemandirian, keterampilan praktis, dan komunikasi interpersonal
• Tujuan : mengembangkan keterampilan sosial dan vokasional untuk hidup mandiri
• Jenis :
• Terapi Perilaku dan Kognitif
• Terapi kelompok (Group Therapy)
• Terapi keluarga (Family-Oriented Therapies)
• Psikoterapi suportif
• Social Skill Training
• Case Management and Assertive Community Treatment
• Support Group
PROGNOSIS
• Penurunan harapan hidup sebanyak 20 persen
• Remisi berkisar antara 10 - 60 %
• 20 - 30 % kehidupan mendekati normal
• 20 - 30 % terus mengalami gejala sedang
• 40 - 60 % gangguan signifikan
• 5 - 10 tahun setelah rawat inap pertama
• Sekitar 10 - 20 % baik.
• > 50 % buruk (rawat inap berulang, eksaserbasi gejala, gangguan mood, dan
GANGGUAN WAHAM
MENETAP
• DEFINISI
• Gejala utama/tunggal : adanya waham
• Waham non bizarre, tentang situasi yang biasa terjadi dalam kehidupan nyata
• Menetap dan tidak terbantahkan
• EPIDEMIOLOGI
• Insiden 0,7 – 3 per 100.000 penduduk
• 1% hingga 2% dari semua pasien yang dirawat
• Onset 18-90 tahun (rata-rata 90 tahun)
• Lebih banyak pada Perempuan
• Laki-laki delusi paranoid
• Perempuan delusi erotomania
GANGGUAN WAHAM
MENETAP
• ETIOLOGI
• Genetik
• Kerabat tingkat pertama : peningkatan pikiran curiga
• Biologi
• Limbik, basal ganglia
• Psikososial
• Riwayat kekerasan fisik dan emosional
• Pola pengasuhan yang keras, penelantaran atau banyak tuntutan
• Riwayat kekerasan fisik dan emosional
• Pola pengasuhan yang keras, penelantaran atau banyak tuntutan
• Basic trust (Erik Erikson) tidak berkembang
• Riwayat tuli, buta, isolasi sosial dan kesepian, perubahan lingkungan, dan usia lanjut
• Mekanisme ego spesifik, yaitu pembentukan reaksi, proyeksi, dan denial.
GANGGUAN WAHAM
MENETAP
GANGGUAN WAHAM MENETAP
• GEJALA KLINIS DAN DIAGNOSIS
• Waham-waham merupakan satu-satunya ciri khas klinis atau gejala yang paling mencolok
• Waham dapat tunggal maupun sebagai suatu sistem waham
• Sedikitnya 3 bulan lamanya
• Bersifat khas pribadi (personal) dan bukan budaya setempat
GANGGUAN WAHAM MENETAP
• TERAPI
• Hospitalisasi
• Farmakoterapi
• Psikoterapi
• Individu lebih efektif daripada grup
• PROGNOSIS
• 50 % pulih dengan pengobatan jangka panjang
• 20 % gejalanya berkurang
• 30 % tidak ada perubahan
GANGGUAN
SKIZOAFEKTIF
• DEFINISI
• Psikosis manik depresif Gangguan Skizoafektif
• Gejala skizofrenia dan gangguan mood timbul bersamaan
• EPIDEMIOLOGI
• Prevalen < 1% (0.5 – 0.8%)
• Tipe depresif lebih sering pada orang tua dibanding muda
• ETIOLOGI
• Penyebab pasti belum jelas
GANGGUAN
SKIZOAFEKTIF
GANGGUAN
SKIZOAFEKTIF
• GAMBARAN KLINIS DAN DIAGNOSIS
• Adanya skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang
bersamaan (simultaneously), atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit yang sama
• Gejala suasana hati termasuk depresi, manik, atau episode campuran yang dikombinasikan dengan gejala skizofrenia.
• Delusi atau halusinasi yang disertai gejala mood selama 2 minggu.
• Komponen mood hadir pada sebagian besar (>50%) dari total penyakit.
• Gangguan skizoafektif tidak boleh digunakan jika gejalanya disebabkan oleh penyalahgunaan zat atau kondisi medis sekunder.
• Tidak dapat digunakan bila skizofrenia dan gangguan afektif dalam episode penyakit yang berbeda.
• Gangguan Skizoafektif Tipe Manik
• Gangguan Skizoafektif Tipe Depresif
• Gangguan Skizoafektif Tipe Campuran
GANGGUAN
SKIZOAFEKTIF
• TERAPI FARMAKOLOGI
• Mood stabilizer
• Anti depresan
• Antipsikotik
• TERAPI PSIKOSOSIAL
• Family Therapy
• Social Skills Training
• Cognitive Rehabilitation
• TERAPI BIOLOGI
• PROGNOSIS
• Lebih baik dari skizofrenia, lebih buruk dari gangguan afektif
PSIKOTIK AKUT
• DEFINISI
• Normal abnormal /gejala psikotik
• Dalam waktu ≤ 2 minggu tanpa diketahui berapa lama akan berlangsung
• Biasanya : 1-3 bulan remisi, sebagian gangguan lain
GANGGUAN PSIKOTIK AKUT
DAN SEMENTARA LAINNYA
GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARA LAINNYA
• ETIOLOGI
• Penyebab pasti belum jelas
• Gangguan kepribadian memiliki kerentanan mengalami psikotik
• borderline, schizoid, schizotypal, atau paranoid
• Mekanisme koping yang tidak adekuat
GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARA LAINNYA
• GEJALA KLINIS DAN DIAGNOSIS
• Mencakup setidaknya satu gejala utama psikosis
• seperti halusinasi, delusi, dan pikiran kacau
• Onset yang tiba-tiba
• Mood labil, kebingungan, dan gangguan perhatian
• ebih sering terjadi pada awitan gangguan psikotik singkat daripada awitan gangguan psikotik kronis.
• Volatilitas emosional, perilaku aneh, berteriak atau bisu, dan gangguan memori
• Precipitating Stressors
• Stres yang besar atau stres kecil berkepanjangan
GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARA LAINNYA
• TERAPI
• Hospitalisasi
• Farmakoterapi
• Psikoterapi
KESIMPULAN
• Skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya
• Pentingnya pengenalan tanda dan gejala sejak awal
• Makin cepat penanganan biasanya prognosis makin baik
• Target terapi menjadi “pulih”, gejala berkurang dan
kualitas hidup meningkat
I Gde Yudhi Kurniawan
SH.,M.Biomed.,SpKJ 08123621108