• Tidak ada hasil yang ditemukan

MARAH DAN - MENGAMUK

N/A
N/A
Komang Ary

Academic year: 2023

Membagikan "MARAH DAN - MENGAMUK"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

MARAH DAN MENGAMUK

I Gde Yudhi Kurniawan

KSM Psikiatri Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali FKIK Universitas Warmadewa

(2)

Dokter Umum tahun 2006 (FK UNUD)

Sarjana Hukum tahun 2013 (FH UNWAR)

Psikiater dan Magister Biomedik tahun 2017 (FK UNUD)

Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

Klinik Sudirman Medical Centre

RS Surya Husadha Nusa Dua

I Gde Yudhi Kurniawan

dr. SH, M.Biomed, SpKJ

dryudhi.rsjbali@gmail.com

(3)

TARGET ?

Setelah mengikuti kuliah ini saya mampu untuk…..

(4)

Tujuan Pembelajaran:

Mahasiswa mampu:

• Menganalisis definisi, etiologi, gejala dan tanda Skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya.

• Merencanakan penegakkan diagnosis Skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya.

• Merencanakan pengelolaan Skizofrenia dan

gangguan psikotik lainnya.

(5)

Sub Topik

Skizofrenia Gangguan

Waham Menetap Gangguan

Psikotik

Gangguan

Skizoafektif

(6)

SUMBER

BACAAN

(7)

SKIZOFRENIA

(8)

SKIZOFRENIA

• Gangguan skizofrenia adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya distorsi realita, disorganisasi, dan

kemiskinan psikomotor.

• Prevalensi seumur hidup 1% (di AS)

• Prevalensi sama pada laki dan wanita

• Onset lebih awal pada laki-laki

• Onset puncak pada umur 15 sampai 45 tahun (50%

terjadi sebelum umur 25 tahun)

• Meninggal akibat bunuh diri sebesar 10%

• Penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang sebesar 40%

DEFINISI

(9)

SKIZOFRENIA

Benedict Morel (1852)

démence précoce

Emil Kraepelin (1896)

dementia precox

Perubahan kognitif (dementia) dan onset dini (precox)

Membedakannya dengan manic-depressive psychosis

Eugene Bleuler (1911)

schizophrenia  pecahnya pikiran, emosi dan perilaku

4A = Gangguan Asosiasi, Gangguan Afektif, Autism dan

Sejarah

(10)

ETIOLOGI

Tidak ada penyebab tunggal

Teori diatesis stress

(11)

ETIOLOGI

• Faktor Genetik

(12)

ETIOLOGI

TEORI BIOLOGI

(13)

ETIOLOGI

Teori Psikososial

Teori Psikoanalitik

Sigmund Freud

fiksasi perkembangan di awal kehidupan.

Hubungan objek awal yang buruk  fiksasi awal  konflik intrapsikis  gejala psikotik.

Gejala skizofrenia, secara individual punya arti simbolik :

Pemikiran dunia akan kiamat pertanda runtuhnya “inner world” penderita

rasa rendah diri diatasi dengan waham kebesaran dan omnipotensi

Halusinasi adalah pengganti ketidak mampuan penderita untuk menghadapi realitas

& merepresentasikan harapan/ketakutan penderita

Waham adalah regresi, upaya untuk membentuk realitas baru/ekspresi rasa takut/dorongan-dorongan dalam.

Teori Belajar

Anak meniru reaksi dan cara berpikir orang tua yang irasional

(14)

• Berdasarkan observasi dan deskripsi pasien

• Tidak ada patognomonik tanda atau gejala

• Menurut DSM-5

Dua dari lima tanda atau gejala berikut ini harus ada setidaknya selama 1 bulan.

(1) Halusinasi;

(2) delusi;

(3) bicara tidak teratur;

(4) perilaku yang tidak teratur; atau

(5) gejala negatif (misalnya, afek datar, abulia).

Tanda dan gejala harus ada setidaknya selama 6 bulan agar gangguan tersebut dapat dikonfirmasi.

GEJALA, TANDA &

DIAGNOSIS

(15)

Fungsi umum menurun

Isi Pikir abnormal (waham, ide, miskin ide dll)

Bentuk Pikir tidak logis

Persepsi terganggu (halusinasi)

Afek abnormal (tumpul, inappropriate, labil)

Sensasi diri ternganggu (ketidakmampuan untuk membedakan realitas internal dan eksternal)

Dorongan insting terganggu

Fungsi interpersonal terganggu (aggresivitas, penarikan social)

Psikomotor berubah

Kognitif menurun

GEJALA, TANDA &

DIAGNOSIS

(16)

GEJALA & TANDA

Tiga kelompok gejala

Gejala Positif

Waham

Halusinasi

Perilaku kacau

Gejala Negatif

Afek datar

Miskin bicara

Kehilangan minat

Kehilangan kegembiraan

Gejala Kognitif

(17)
(18)

ICD-10 Key symptoms

Paranoid schizophrenia Delusions and hallucinations

Hebephrenic schizophrenia Disorganized speech and behavior (often silly/shallow) and flat or inappropriate affect

Catatonic schizophrenia Psychomotor disturbance

Undifferentiated schizophrenia Meeting general criteria, but no specific symptom subtype predominates

Postschizophrenic depression Some residual symptoms, but depressive picture predominates

Residual schizophrenia Previous positive symptoms less marked; prominent negative symptoms

Simple schizophrenia No delusions or hallucinations—a “defect state”

(negative symptoms) gradually arises usually without an acute episode.

(19)

Substance-induced psychotic disorder

Psychotic disorder due to a general medical condition

Mood disorders with psychotic features

Acute/transient (brief) psychotic disorder and schizophreniform disorder

Delusional disorder

Dementia and delirium

DIAGNOSIS BANDING

(20)

Bagan Prosedur Umum Diagnosis Kasus Skizofrenia

Kriteria Diagnosis Skizofrenia

Risiko keberbahayaan terhadap diri dan atau orang lain

Akses terhadap kemungkinan bunuh diri atau pembunuhan

adanya halusinasi yang bersifat menyuruh

Status Klinis

Gangguan jiwa lain, Gangguan Penyalahgunaan Zat

Penyakit Dahulu

Kondisi, tatalaksana, dan medikasi fungsi jantung

Konsultasi dengan dokter, jika dibutuhkan

Komorbiditas dengan Gangguan Medik Saat ini dan Riwayat

Episode terakhir

Keberbahayaan terhadap diri atau orang lain

Respons tatalaksana sebelumnya

Riwayat penyalahgunaan zat psikoaktif

Riwayat Psikiatrik Sebelumnya

Riwayat Psikososial

(21)

TERAPI

Fokus meredakan gejala psikotik yang berat

Biasanya 4 – 8 minggu

Farmakologi

Intervensi Psikosial

Modifikasi dan penyesuaian bila respon inadekuat

FASE AKUT

Konsolidasi pencapaian terapetik

Mencegah kekambuhan

Dosis sama dengan fase akut

Biasanya 6 bulan seelah fase akut teratasi

Farmakologi

Intervensi Psikosial

Psikoterapi

FASE

STABILISASI Mencegah kekambuhan

Memperbaiki derajat fungsi

Farmakologi

Intervensi Psikosial

Komunikasi

FASE STABIL

(22)

RAWAT INAP

• Tujuan

Diagnostik

Stabilisasi medikasi

Keamanan pasien

ide bunuh diri atau membunuh

Perilaku kacau atau penarikan diri

Tidak mampu melakukan kebutuhan hidup dasar (makanan, pakaian, tempat tinggal)

• Opname singkat 4 - 6 minggu sama efektifnya dengan jangka panjang

• Berorientasi pada masalah praktis perawatan diri, kualitas hidup, pekerjaan, dan hubungan sosial.

• Koordinasi dengan fasilitas aftercare, termasuk rumah

keluarga, keluarga asuh, panti asuhan dan panti asuhan, dan rumah singgah.

(23)

FARMAKOTERAPI

Terapi inisial

Segera setelah diagnosis tegak

Mulai dosis anjuran, dinaikkan bertahap dalam waktu 1 – 3 minggu, sampai dosis optimal yang dapat mengendalikan gejala.

Terapi pengawasan

Dosis optimal dipertahankan selama lebih kurang 8 – 10 minggu

Terapi pemeliharaan

Dosis mulai diturunkan sampai diperoleh dosis minimal yang masih dapat dipertahankan tanpa menimbulkan kekambuhan.

Kondisi akut pertama kali maka terapi diberikan sampai 2 tahun

Kondisi kronis dengan beberapa kali kekambuhan maka terapi diberikan sampai 5 tahun

Bisa seumur hidup bila dijumpai riwayat agresifitas berlebih, baik terhadap diri

(24)

FARMAKOTERAPI

FARMAKOTERAPI

First generation antipsychotics

dopamine receptor antagonists

Second-generation antipsychotics

serotonin dopamine

antagonists (SDAs)

(25)

FARMAKOTERAPI

Antipsychotic Medication Recommended Dose Range (mg/day)

Chlorpromazine Equivalents

(mg/day) Half-Life (hours)

Chlorpromazine (Thorazine) 300–1000 100 5–7

Trifluoperazine (Stelazine) 15–50 5 23–25

Haloperidol (Haldol) 5–20 2 20–22

Aripiprazole (Abilify) 10–30 4 74–76

Clozapine (Clozaril) 150–600 50 11–13

Olanzapine (Zyprexa) 10–30 2.5 32–34

Paliperidone (Invega) 3-6 N/A 24

Quetiapine (Seroquel) 300–800 66 5–7

Risperidone (Risperdal) 2–8 1 23–25

(26)
(27)
(28)
(29)

TERAPI BIOLOGI

ELECTROCONVULSIVE THERAPY (ECT)

• Efektivitas, ECT = obat, ECT >

psikoterapi

• ECT + obat, lebih efektif dibandingkan obat saja

• Transcranial Magnetic

Stimulation (TMS)

(30)

TERAPI PSIKOSOSIAL

Meningkatkan kemampuan sosial, kemandirian, keterampilan praktis, dan komunikasi interpersonal

Tujuan : mengembangkan keterampilan sosial dan vokasional untuk hidup mandiri

Jenis :

Terapi Perilaku dan Kognitif

Terapi kelompok (Group Therapy)

Terapi keluarga (Family-Oriented Therapies)

Psikoterapi suportif

Social Skill Training

Case Management and Assertive Community Treatment

Support Group

(31)

PROGNOSIS

Penurunan harapan hidup sebanyak 20 persen

Remisi berkisar antara 10 - 60 %

20 - 30 % kehidupan mendekati normal

20 - 30 % terus mengalami gejala sedang

40 - 60 % gangguan signifikan

5 - 10 tahun setelah rawat inap pertama

Sekitar 10 - 20 % baik.

> 50 % buruk (rawat inap berulang, eksaserbasi gejala, gangguan mood, dan

(32)

GANGGUAN WAHAM

MENETAP

(33)

DEFINISI

Gejala utama/tunggal : adanya waham

Waham non bizarre, tentang situasi yang biasa terjadi dalam kehidupan nyata

Menetap dan tidak terbantahkan

EPIDEMIOLOGI

Insiden 0,7 – 3 per 100.000 penduduk

1% hingga 2% dari semua pasien yang dirawat

Onset 18-90 tahun (rata-rata 90 tahun)

Lebih banyak pada Perempuan

Laki-laki  delusi paranoid

Perempuan delusi erotomania

GANGGUAN WAHAM

MENETAP

(34)

ETIOLOGI

Genetik

Kerabat tingkat pertama : peningkatan pikiran curiga

Biologi

Limbik, basal ganglia

Psikososial

Riwayat kekerasan fisik dan emosional

Pola pengasuhan yang keras, penelantaran atau banyak tuntutan

Riwayat kekerasan fisik dan emosional

Pola pengasuhan yang keras, penelantaran atau banyak tuntutan

Basic trust (Erik Erikson) tidak berkembang

Riwayat tuli, buta, isolasi sosial dan kesepian, perubahan lingkungan, dan usia lanjut

Mekanisme ego spesifik, yaitu pembentukan reaksi, proyeksi, dan denial.

GANGGUAN WAHAM

MENETAP

(35)

GANGGUAN WAHAM MENETAP

• GEJALA KLINIS DAN DIAGNOSIS

• Waham-waham merupakan satu-satunya ciri khas klinis atau gejala yang paling mencolok

• Waham dapat tunggal maupun sebagai suatu sistem waham

• Sedikitnya 3 bulan lamanya

• Bersifat khas pribadi (personal) dan bukan budaya setempat

(36)

GANGGUAN WAHAM MENETAP

• TERAPI

• Hospitalisasi

• Farmakoterapi

• Psikoterapi

Individu lebih efektif daripada grup

• PROGNOSIS

• 50 % pulih dengan pengobatan jangka panjang

• 20 % gejalanya berkurang

• 30 % tidak ada perubahan

(37)

GANGGUAN

SKIZOAFEKTIF

(38)

• DEFINISI

Psikosis manik depresif Gangguan Skizoafektif

Gejala skizofrenia dan gangguan mood timbul bersamaan

• EPIDEMIOLOGI

Prevalen < 1% (0.5 – 0.8%)

Tipe depresif lebih sering pada orang tua dibanding muda

• ETIOLOGI

Penyebab pasti belum jelas

GANGGUAN

SKIZOAFEKTIF

(39)

GANGGUAN

SKIZOAFEKTIF

GAMBARAN KLINIS DAN DIAGNOSIS

Adanya skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang

bersamaan (simultaneously), atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit yang sama

Gejala suasana hati termasuk depresi, manik, atau episode campuran yang dikombinasikan dengan gejala skizofrenia.

Delusi atau halusinasi yang disertai gejala mood selama 2 minggu.

Komponen mood hadir pada sebagian besar (>50%) dari total penyakit.

Gangguan skizoafektif tidak boleh digunakan jika gejalanya disebabkan oleh penyalahgunaan zat atau kondisi medis sekunder.

Tidak dapat digunakan bila skizofrenia dan gangguan afektif dalam episode penyakit yang berbeda.

Gangguan Skizoafektif Tipe Manik

Gangguan Skizoafektif Tipe Depresif

Gangguan Skizoafektif Tipe Campuran

(40)

GANGGUAN

SKIZOAFEKTIF

TERAPI FARMAKOLOGI

Mood stabilizer

Anti depresan

Antipsikotik

TERAPI PSIKOSOSIAL

Family Therapy

Social Skills Training

Cognitive Rehabilitation

TERAPI BIOLOGI

PROGNOSIS

Lebih baik dari skizofrenia, lebih buruk dari gangguan afektif

(41)

PSIKOTIK AKUT

(42)

• DEFINISI

• Normal abnormal /gejala psikotik

• Dalam waktu ≤ 2 minggu tanpa diketahui berapa lama akan berlangsung

• Biasanya : 1-3 bulan remisi, sebagian  gangguan lain

GANGGUAN PSIKOTIK AKUT

DAN SEMENTARA LAINNYA

(43)

GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARA LAINNYA

• ETIOLOGI

• Penyebab pasti belum jelas

• Gangguan kepribadian memiliki kerentanan mengalami psikotik

borderline, schizoid, schizotypal, atau paranoid

• Mekanisme koping yang tidak adekuat

(44)

GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARA LAINNYA

• GEJALA KLINIS DAN DIAGNOSIS

• Mencakup setidaknya satu gejala utama psikosis

seperti halusinasi, delusi, dan pikiran kacau

• Onset yang tiba-tiba

• Mood labil, kebingungan, dan gangguan perhatian

ebih sering terjadi pada awitan gangguan psikotik singkat daripada awitan gangguan psikotik kronis.

• Volatilitas emosional, perilaku aneh, berteriak atau bisu, dan gangguan memori

Precipitating Stressors

Stres yang besar atau stres kecil berkepanjangan

(45)

GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN SEMENTARA LAINNYA

• TERAPI

• Hospitalisasi

• Farmakoterapi

• Psikoterapi

(46)

KESIMPULAN

• Skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya

• Pentingnya pengenalan tanda dan gejala sejak awal

• Makin cepat penanganan biasanya prognosis makin baik

• Target terapi menjadi “pulih”, gejala berkurang dan

kualitas hidup meningkat

(47)

I Gde Yudhi Kurniawan

SH.,M.Biomed.,SpKJ 08123621108

Skizofrenia

GILA

Referensi

Dokumen terkait

 Parking; 13 My evidence will include the following:  Relocation of the pocket park  The creation of the ‘crow’s nest’  Provide comment on the height of the consent and proposed

I believe that this measure brought forward by Government members has offended a very large number of people in Australia and I hope that the measure will be defeated.. I plan to be in