• Tidak ada hasil yang ditemukan

01, No.01, Maret 2020, pp SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "01, No.01, Maret 2020, pp SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 123-133 123

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PT. MAKASSAR INDAH MOTOR

Rivan Gunawan1, Dr. Hj. Rusdiah Hasanuddin2, Sultan Iskandar3 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

[email protected]1, [email protected]2, [email protected]3 ABSTRACT

The aimed of this research is to find out the information system on providing stocks and earnings of Merchandise and expenditure at PT. Makassar Indah Motor. This research was carried out by applying qualitative and quantitative method. The technique of data collections was observation and interview as primary data. The main problem found in this company was on the procedure of earning of merchandise that was not done without dividing the functions of buying and administrative aspect, earning of goods and the procedure of expenditure and storage and expedition process in this company. It can be concluded that internal control did not function optimally.

Keywords: accountancy information system, stock of goods.

PENDAHULUAN

Di zaman era globalisasi sekarang ini banyak sekali perusahaan baik perusahaan manufaktur, perusahaan jasa, dan perusahaan dagang yang saling bersaing demi mencapai target perusahaannya, karena banyaknya persaingan tersebut maka perusahaan dituntut untuk memiliki informasi yang akurat dan relevan guna mempertahankan jalannya kegiatan operasional perusahaan. Informasi tersebut haruslah dapat berguna untuk manajer agar dapat menjadi patokan manajer dalam mengambil keputusan. Agar informasi tersebut dapat menjadi akurat dan relevan maka diperlukan sebuah sistem yang dapat mengatur tentang informasi tersebut

Salah satu bentuk dari sistem informasi yang berguna bagi perusahaan adalah sistem informasi akuntansi yang secara umum membahas mengenai sistem akuntansi yang berjalan pada perusahaan. Sistem informasi akuntansi tersebut sangatlah penting bagi perusahan karena sistem tersebut dapat menjadi patokan, apakah perusahaan tersebut berjalan dengan baik atau tidak. Sistem tersebut mencakup secara keseluruhan mengenai kegiatan kegiatan yang ada didalam perusahaan seperti: kegiatan penjualan, pembelian,

penerimaan barang, yang ada diperusahaan.

Menurut Akifa P. Nayla (2013) dalam Aprisianti (2014) persediaan adalah salah satu aktiva atau harta yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat diproses dalam sebuah siklus produksi perusahaan, kemudian dijual guna memperoleh keuntungan bagi perusahaan, atau dikonsumsi sendiri dalam siklus normal perusahaan. Dari pengertian tersebut, hampir semua perusahaan memiliki persediaan, kecuali perusahaan jasa.

Perusahan jasa tidak memiliki barang dagang yang siap untuk dijual karena perusahaan jasa hanya mengutamakan keuntungan yang diproleh dari penjualan jasa tanpa mengetahui nilai persediaan.

Persediaan merupakan salah satu tugas dari manajemen logistik dalam perusahaan.

Dalam hal ini manajemen logistik memiliki peranan dalam pengendalian barang dagang perusahaan. Apabila barang jadi tidak tersedia akan berakibat kekecewaan terhadap pelanggan yang berakibat perusahaan kehilangan kesempatan untuk merebut pasar dan perusahaan tidak dapat mensuplay barang pada tingkat optimal.

PT. Makassar Indah Motor di Tahun 2018 memiliki visi untuk membangun jaringan penjualan yang makin kuat dan luas, khususnya di daerah Sulawesi Selatan dan juga semakin

(2)

meningkatkan pelayanan After Sales untuk kepuasan pelanggannya.

PT. Makassar Indah Motor adalah dealer resmi produk otomotif honda di wilayah Sulawesi khususnya Kota Makassar dan sekitarnya. Sejauh ini Daelar resmi Honda ini memiliki jumalah karyawan sekitar 80 orang dengan perbandingan 50-30 Makassar dan daerah. Rata-rata penjualan dari tahun ke tahun mencapai 35-75 unit per bulannnya, dan kerap menjadi top sales daelar mobil honda di lingkup Kota Makassar dan sekitarnya. Beberapa aktiva yang sangat penting bagi kegiatan usaha perusahaan antara lain mesin dan peralatan, gedung, jalan, dan jembatan, kendaraan roda empat, kendaraaan roda dua dan inventaris kantor. Berdasarkan pertimbangan diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan Judul “Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Persediaan Barang Dagang Pada PT.

Makassar Indah Motor”.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Persediaan Barang Dagang pada PT.

Makassar Indah Motor telah mencerminkan elemen-elemen pengendalian intern yang memadai’’.

Dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang Berbasis Komputer pada PT. Makassar Indah Motor yang telah mencerminkan elemen- elemen pengendalian intern yang memadai.

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mendalami pemahaman penulis mengenai permasalahanakuntansi, yang berkaitan dengan Sitem informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang yang di terapkan dalam perusahan. 2) Dari hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahan dalam menjalankan dan membuat kebijakan terhadap Sesitem Informasi Akuntansi Barang Dagangan dimasa yangakan datang.

TINJAUAN LITERATUR

Definisi Sistem Informasi Akuntansi.

Adapun definisi Sistem Informasi Akuntansi menurut Bodnar dan Hapwood (2014;58),

Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mentrasformasi data akuntansi menjadi Informasi yang mencakup siklus pemerosesan transaksi, penggunaa teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi.Secara garis besar aktivitas utama dari sitem informasi akuntansi adalah mengelolah/ memproses data transaksi keuangan menjadi laporan keuangan dengan menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung dengan jaringan komunikasi antara bagian yang satu dengan yang lainnya.

Tabel 1 Perbedaan sistem informasi komputerisasi dengan sistem informasi manual:

Sumber: bodnar dan hapword (2016)

Penggunaan informasi akuntansi secara umum adalah untuk mengolah. Data transaksi keuangan perusahaan ada pun penggunaan lebih khusus dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Pembuatan laporan rutin untuk pihak internal dan eksternal perusahaan menggunakan sistem informasi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan Informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak badan-badan Pemerintah dll. b) Pendukung utama aktivitas rutin suatu organisasi

No. Sistem Komputerisasi Sistem Manual

1. Dimulai dari nilai sisa awal akun yang terdapat dalam buku besar.

Sama

2. Melakukan analisa dan penggolongan transaksi usaha menurut jenisnya.Pilih menu yang sesuai untuk memasukan data tersebut.

Melakukan analisa dan penjurnalan transaksi pada saat terjadinya.

3. Secara otomatis, komputer akan memindahbukukantransaksi perkelompok (batch) atau pada saat terjadinya (on-line)

Memindahbukukan jurnal ke dalam akun yang ada pada buku besar.

4. Setelahmemindahbukukan dilakukan, secara otomatis akan terdapat nilai sisa yang belumsesuaikan untuk setiap akun.

Pada setiap periode Akuntansi dilakukan perhitungan nilai sisa yang belum disesuaikan untuk setiap akun.

5. Jika diperlukan,neraca sisa dapat dicetak sebagai suatu laporan.

Memasukan nerca sisa kedalam neraca lajur, dan selesaikan neraca lajur

6. Masukkan dan pindah bukukan ayat jurnal penyesuaian.

Susun laporan keuangan, lakukan penjurnalan dan pemindahbukukan jurnal penyesuaian, lakukan penjurnalan dan pemindahbukuan jurnal penutup.

7. Nilai sisa awal untuk periode berikutnya otomatis akan muncul sebagai akibat dan proses penutupan tadi.

Susun neraca sisa yang telah disesuaikan. Neraca sisa akan menjadi dasar dalam tahap untuk periode berikutnya.

(3)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 123-133 125 entitas, para pimpinan dan manajer, membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk membantu aktivitas rutin suatu organisasi perusahaan.c) Pendukung dalam proses pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem informasi akuntansi proses pengambilan keputusan pada setiap ini organisasi dapat tercapai dengan segera, contohnya informasi yang berkaitan dengan persedian barang dagang Menurut Krismiaji (2015:367) Sistem Akuntansi Persedian adalah suatu sistem yang mengorganisir catatan persediaan yang dapat memberitahu manajer apabila jenis barang tertentu memerlukan penambahan. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem persediaan barang dagang merupakan sebuah proses yang memperoses data untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat terkait persediaan barang dagang yang siap untuk.1). Sistem Prepetual Dalam sistem perpetual ini, semua kenaikan dan penurunan barang dagang dicatat dengan cara yang sama seperti mencatat kenaikan dan penurunan kas. Akun persediaan barang dagang awal periode akuntansi mengindikasikan jumlah stok pada tanggal tersebut. Pembelian dicatat untuk mendebit persediaan barang dagang dan mengkredit kas atau utang usaha.Pada tanggal Penjualan, harga pokok barang yang terjual dicatat dengan mendebit harga pokok penjualan dan mengkredit persediaan barang dagang.

Perusahaan harus membuat asumsi arus biaya,pada saat unit-unit barang yand identik dibeli dengan harga yang berbeda-beda sepanjang suatu periode. 2). Sistem Periodik Menurut Mulyadi (2014: 559) sistem dan prosedur yang bersangkutan dengan sitem informasi akuntansi persediaan adalah: a.

Deskripsi Prosedur, Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam sistem akuntansi biaya produksi. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok produk jadi yang diterbitkan dalam rekening barang dalam proses. b. Dokumen, Dokemen sumber yang digunakan dalam prosedur pencatatan produkjadi adalah laporan produk selesai dan bukti memorial c. Catatan Akuntansi, Catatan Akuntansi yang digunakan dalam prosedur pencatan produk jadi adalah kartu persedian dan jurnal umum d. Fungsi Yang Terkait, Fungsi yang terkait dalam prosedur pencatatan produk jadi adalah fungsi

gudang yang berfungsi untuk menyediakan barang yang diperlukan.

Menurut Lilis Puspitawati (2014:158) Analisis didefenisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengavaluasi masalah, kesempatan dan hambatan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga diusulkan perbaikan, beberapa metode analisis sistem yang digunakan pengembang sistem Informasi dalam menganalisis sitem informasi yang dibangunnya adalah sebagai berikut: 1). Analisis problem Sistem (Identifikasi Masalah) a.Keandalan sistem.b.Teknologi yang digunakan. c. Faktor dokumen yang digunakan. d. Laporan-laporan yang dihasilkan. 2). Analisis Performa, information, Economic, Control, Efficiency AndServices (Pieces). Analisis PIECES terdiri dari beberapa komponen yaitu: a). Analisis Kinerja (performance analysis). Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja suatu perusahaan. Analisis kinerja digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. b).

Analisis Informasi Dalam penyajian informasi sering terjadi karena keterlambatan bahkan banyak terjadi kesalahan-kesalahan, oleh sebab itu diharapkan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu yang akan diimput kedalam sistem sehingga menghasilkan informasi yang berkualita. c). Analisis Ekonomi Analisis ekonomi ditujukan agar pengembangan sistem yang baru dapat memberikan banyak manfaat dan ketidak efisienan biaya akibat pembuatan sistem yang baru dapat dihindarkan. d). Analisis Pengendalian Pengendalian dalam sistem merupakan suatu paket yang tidak dapat dipisahkan, pengendalian ditunjukan agar harta perusahaan terjamin keamanannya dan prosedur aktivitas operasi sudah berjalan sesuai standar aturan yang telah ditentukan, dengan adanya pengendalian, hambatan yang terjadi dapat ditangani dengan baik. e). Analisis Efisiensi Ditunjukan untuk meningkatkan efisiensi dari aktivitas operasi dengan menggunakan sumber daya yang tersedia dan menguji apakah biaya yang dikeluarkan lebih besar manfaatnya dari keuntungan yang diproleh atau tidak.f). Analisis

(4)

Pelayanan Bertujuan untuk meningkatkan pelayan terhadap konsumen sehingga konsumen merasa cukup puas dan terlayani dengan baik yang akhirnya akan berimbas terhadap, kembalinya konsumen terhadap produk yang kita jual. 3). Analisis Studi Kelayakan Sistem yang baru dibuat harus melalui tahap uji kelayakan terlebih dahulu. Dalam studi kelayakan faktor-faktor yang akan diuji adalah:

a). Analisis kelayakan teknik Dalam analisis ini teknologi apa yang mudah untuk dioperasikan dan teknologi apa yang sedang berkembang pada saat ini sehingga user mudah dalam menggunakannya. b). Analisis Kelayakan Sosial Sistem yang baru dikatakan layak sosial jika hasil pengembangan sistem baru tersebut tidak berpengaruh negatif terhadap lingkungan sosial (Masyarakat pendidikan, Agama, dan Budaya).

c). Analisiss Kelayakan Hukum Pengembangan dikatakan layak, secara hukum jika tidak melanngar peraturan hukum yang berlaku, sehingga diharapkan pengembangan sistem yang baru tersebut tidak menimbulakan dampak negatif terhadap lingkungan sosial di sekitarnya.

d). Analisis Kelayakan Operasional Pengembangan sistem baru ini, dikatakan layak secara operasional apabila dapat membantu aktivitas perusahaan dengan lebih efektif dan efisien. e). Analisis Kelayakan Ekonomi Untuk mengembangkan proyek sistem Informasi ini tentunya membutuhkan biaya yang sangat besar yaitu: Biaya investasi, perusahaan harus mengeluarkan sumber dayanya demi mendapatkan manfaat dimasa yang akan datang dan juga keuntungan yang lebih banyak, dibandingkan perusahaan menggunakan sistem yang lama.

Klasifikasi Sistem menurut, Adzar Sutanto (2014; 6) terbagi menjadi: 1). Sistem Terbuka dan Tertutup Suatu sistem dikatakan terbuka menurut Ludwig Von Bertalanffy bila aktifitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungan, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas didalam sistem tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi di lingkungan. 2). Sistem Buatan Manusia dan Tuhan Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bisa diklasifikasikan sebagai sitem yang ada secara ilmiah. 3). Sistem Berjalan dan

Konseptual Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual. Suatu sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari, maka sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan. 5). Sistem Berjalan dan Konseptual Suatu sistem mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan untuk periode waktu tertentu. 6). Secara Fisik dan Abstrak Sistem dapat dilihat dari wujudnya, misalnya kendaraan bermotor, sedangkan abstrak seperi organisasi.

Menurut Nash & Robert (2014;223) 2 bentuk kecurangan dalam komputer: Kecurangan yang terjadi dapat dilakukan: Oleh orang lain diluar petugas, yang bertanggung jawab atas harta perusahaandan oleh karyawan sendiri yang dipercaya untuk menjaga harta perusahaan.

Beberapa kecurangan yang telah terjadi biasanya dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan taktik sebagai berikut: Memasukan transaksi- transaksi fiktif yang telah diubah kedalam sistem. Menghilangkan transaksi yang sah.

Membuat perubahan pada komputer yang tidak sah untuk mencegah, menemukan dan membatasi kecurangan dalam komputer yang terjadinya kecurangan komputer.

Menurut Hery, (2016;72), Pengendalian internal atas persediaan mutlak diperlukan mengingat aktiva ini cukup lancar. Kalau kita berbicara mengenai pengendalian internal atas persedian, ada tujuan utama pengendalian internal tersebut, yaitu: Untuk mengamankan atau mencegah, aktiva perusahaan dari tindakan pencurian, penyelewengan, penyalahgunaan, dan kerusakan, serta menjaminkan keakuratan penyajian persedian dalam laporan keuangan.

Pengendalian internal atas persediaan seharusnya dimulai pada saat barang diterima (yang dibeli dari pemasok). Laporan penerimaan barang yang bernomor urut tercetak seharusnya disiapkan oleh bagian penerimaan untuk menetapkan tanggung jawab atas persediaan.

Untuk memastikan bahwa barang yang diterima sesuai dengan apa yang dipesan, maka setiap

(5)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 123-133 127 laporan peneriman barang harus dicocokan dengan formulir pesanan pembelian yang asli.

Pengendalian intern adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen, Krismiaji (2002: 218). 1).

Tujuan sistem Pengendalian Intern, Setiap entitas berangkat pada sebuah misi, sambil menetapkan yang ingin dicapai dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan dapat ditetapkan sebagai suatu keseluruhan, atau ditujukan pada kegiatan-kegiatan spesifik dalam entitas. 2). Elemen-elemen sistem pengendalian intern. a). Struktur organisasi Penyusunan struktur organisasi dalam suatu perusahaan dimaksudkan agar ada pemisahan fungsi mulai pencatatn, pelaksanaan, dan penyimpanan agar pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam kegiatan perusahaan dapat bertanggung jawab dengan baik. b).

Sistem wewenang dan prosedur pencatan Sistem wewenang dan prosedur pencatatn dalam suatu perusahaan merupakan alat bagi manajemen untuk mengadakan pengendalian terhadap operasi dan transaksi-transaksi yang terjadi dan juga mengklasifikasikan data akuntansi dengan tepat. Dengan adanya pengaturan tentang tugas, hak, dan wewenang masing-masing petugas pejabat dapat memudahkan pihak-pihak yang berwenang untuk mengesahkan suatu kegiatan. c).

Pelaksanaan kerja yang sehat, Pelaksanaan kerja yang dibuat sedemikian rupa sehingga mendukung tercapainya tujuan pengendalian intern d). Karyawan yang berkualitas Kualitas karyawan ditentukan dalam tiga aspek, yaitu:

pendidikan, pengalaman, akhlak. Pendidikan dan pengalaman berada pada satu sisi dimensi karena bersifat saling mengisi.

Menurut Mulyadi (2016: 465) terdapat dua macam metode pencatatan persedian:

metode mutasi persedian (perpetual

invetorymethod) dan metode persedian fisik (physical invetory method). Dalam metode mutasi persedian, setiap mutasi dicatata dalam kartu persedian, dalam metode persedian fisik, hanya tambahan persedian dari pembelian saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya persedian karena pemakaian dicatat dalam kartu persedian.

Sebagaimana telah dijelaskan dalam buku ini, sistem informasi akuntansi (SIA), yang dikemukakan oleh Hendro Lukman, adalah sistem yang mengumpulkan, mencatat, dan memproses data keuangan dan data non keuangan yang terkait dengan transaksi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan dan informasi yang diperlukan oleh pemakai laporan atau informasi tersebut. Dalam sistem informasi akuntansi berbasis manual, data yang diambil hanya yang berhubungan dengan data keuangan dan diproses sehingga menghasilkan laporan keuangan.

Menurut Widjajayanto (2016; 17), susunan berbagai formulir catatan peralatan termasuk komputer serta perlengkapannya, alat komunikasi serta laporan yang koordinasi secara erat dan desain untuk mentrasformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan oleh manajemen. Secara garis besar, sistem informasi akuntansi terdiri atas tiga subsistem, yaitu:

1).Sistem pemrosesan transaksi, merupakan kegiatan yang berkaitan dengan 2).Sistem pelaporan keuangan non siscreution (tidak bebas untuk menentukan) karena laporan yang dihasilkan hanya berupa laporan keuangan seperti neraca. 3). Sistem yang menyediakan manajemen internal laporan keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan seperti anggaran, laporan harian, dan laporan pertanggungjawaban. Proses bisnis dan informasi yang diperlukan yang dikemukakan oleh Andi (2017; 05). Proses bisnis adalah serangkaian aktivitas yang saling berkaitan, terkoordinasi, dan terstruktur yang dilakukan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya.

Proses bisnis perusahan mamufaktur dapat berupa pembelian, produksi barang atau jasa, dan penjualan barang atau jasa.

Pengenalian umum dirancang untuk menjamin bahwa seluruh sistem komputer dapat

(6)

berfungsi secara optimal dan pengolahan data dapat dilakukan secara lancar sesuai dengan apa yang direncanakan. Menurut Krismiaji (2015 ; 272). Pengendalian umum dapat dilakukan sebagai berikut: 1). Penyusunan rencana pengamanan, Penyusunan dan pembaruan berkelanjutan sebuah rencana pengamanan adalah salah satu jenis pengendalian penting yang dapat dimiliki oleh sebuah perusahan. Cara yang baik untuk menyusun rencana adalah siapa yang membutuhkan akses informasi, kapan mereka membutuhkan informasi, subsistem apa yang menghasilkan informasi tersebut. 2).

Pengendalian penyimpanan data, Pada dasarnya, informasi merupakan semberdaya penting yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Informasi mampu mengantarkan perusahan sebagai leader dalam peta persaingan industri, namun juga dapat mengantar kejurang kebangkrutan.

Sebuahn perusahaan melakukan upaya-upaya perlindungan data, menjaga file, record, dan dokumen yang bersifat rahasia.

Kriteria-kriteria umum yang digunakan dalam penilaian kinerja karyawan menurut Jaluanto Sunu Punjul Tyoso (2017 ; 70) adalah:

1). Pengetahuan dan keterampilan, adalah pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan kerja, kreativitas, inisiatif, kerjasama, disiplin.

2). Tanggung jawab, pertanggung jawab karyawan atas pelaksanaan pekerja yang dilakukan sesuai dengan tugas-tugas yang dikerjakan.3). Kondisi kerja, menilai lingkungan atau kondisi fisik suatu pekerjaan harus dilaksanakan.3). Hasil kerja, menilai hasil kerja baik itu secara kuantitas maupun kualitas hasil kerja.

METODE PENELITIAN

1). Penelitian adalah kegiatan yang sistematik yang dimaksud untuk menambah pengetahuan yang sudah ada dengan cara yang dikomunikasikan dan dapat nilai kembali. 2).

Perancangan penelitian adalah kerangka atau sketsa yang didesain oleh peneliti sebagai

rencana penelitian. 3). Judul penelitian adalah penentuan judul sangat penting karena dalam judul tergambarkan objek dan subjek apa yang ingin diteliti, di mana lokasinya, tujuan dan sasaran apa yang ingin dicapai. 4). Masalah penelitian adalah masalah dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari, karena menjumpai hal-hal yang aneh atau didorong oleh keinginan untuk meningkatkan hasil kinerja untuk mengetahui atau menguji suatu teori (pendapat). 5). Tujuan dan Manfaat Penelitian, tujuan penelitian sangat tergantung pada judul dan masalah penelitian.

Tujuan penelitian dimaksud sebagai jawaban yang ingin ditemukan dari suatu penelitian. 6).

Tinjauan Pustaka bertujuan memperdalam pengetahuan tentang masalah yang diteliti sehingga permasalahan dapat dikuasai dengan baik. 7). Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. 8). Variable Penelitian merupakan konsep yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap penelitian. 9). Metode Penelitian merupakan memilih data yang valid dan erat berhubungan dengan masalah. 10).

Kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena social dan masalah manusia, sedangkan Kuantitatif lebih sistematis, terencana, terstruktur, jelas dari awal hingga akhir penelitian.

Penelitiaan ini dilakukan pada PT.

Makassar Indah Motor di Jln. Arief Rahman Hakim No.125 (service) Telp. (0411) – 4666 126 Hunting. Fax (0411) 443708 Makassar- Sulawesi Selatan NPWP:01.796.279.6.812.000.

Waktu penelitian ini berkisar selama dua bulan, dari bulan juli samapai bulan September.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:a. Data Kualitatif, Data kualitatif adalah merupakan penjelasan- penjelasan secara singkat mengenai data perusahaan, sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi dan sejumlah data yang berkaitan dengan penelitian ini. b. Data

(7)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 123-133 129 Kuantitatif, Data kuantitatif adalah data yang diproleh dari perusahaan berupa jumlah data yang konkrit seperti: prosedur penerimaan barang dagang, prosedur pengeluaran barang dagang dan data lainnya yang berkaitan dengan penyusunan skripsi ini.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:a.Data Primer, Data primer adalah data yang diproleh bersumber dari hasil penelitian yang bersumber dari hasil penelitian lapangan melalui wawancara langsung, observasi dan kuesioner kepada sejumlah responden. b. Data skunder, Data skunder adalah hasil wawancara dengan kepala bagian dan karyawan. Pada penelitian ini, metode pengmpulan data yang digunakan adalah: 1).

Wawancara, Wawancara adalah terknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab yang dilakukan secara sitematis, terencana dan mengacu pada tujuan penelitian.

2). Observasi, Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang memiliki tujuan untuk menambah informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Observasi memiliki keunggulan, yaitu peneliti dapat melihat situasi, proses kerja yang terjadi pada perusahaan. 3).

Dokumentasi, Teknik dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data atau informasi yang didapat pada saat penelitian dilapangan. 1). Variabel Independen (x), Sistem Akuntansi Persediaan bertujuan untuk mencatat mutasi setiap jenis persediaan yang disimpan. Sistem ini berkaitan erat dengan sistem penjualan, sistem retur penjualan, sistem pembelian, sistem retur prmbelian. 2). Variabel Dependen (y), Kinerja karyawan adalah hasil kerja kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang Karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang di berikan padanya.

Untuk menguji dan menbuktikan hipotesis sebelumnya, maka penulis akan menggunakan analisis deskriptif comperatif,

yaitu dengan membandingkan penerapan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang pada PT. Makassar Indah Motor dengan teori sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang yang sesuai dengan elemen-elemen internal control.

Menurut Rahmat Metode Deskriptif Komperatif yaitu analisis yang menguraikan serta membandingkan antara penerapan sistem informasi akuntansi pembelian kredit spare part, khususnya untuk memenuhi tujuan sistem pengendalian intern yang dilaksanakan perusahaan dengan sistem perusahaan dengan sistem akuntansi pembelian kredit spare part khususnya untuk memenuhi tujuan pengendalian intern berdasarkan tinjauan kepustakaan melalui literature-literatur mengenai sistem pengendalian intern.

Sistem Informasi Akuntansi adalah kesatuan struktur dalam sebuah entitas, seperti perusahaan yang memperkerjakan sumber- sumber fisik dan komponen-komponen lain untuk mengubah data ekonomi kedalam informasi akuntansi, dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan informasi dari beragam pemakai. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang adalah suatu sistem yang mengorganisir catatan persediaan yang dapat memberitahu manajer apabila jenis barang tertentu memerlukan penambahan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah dan profil perusahaan

PT. Makassar Indah Motor atau lebih dikenal dengan Honda Makassar Indah didirikan pada tgl 21 September 1992. Honda Makassar Indah ini pertama kali didirikan oleh Bpk. John Hamdja namun beliau memberikan hak kuasa kepada Bpk. Robert Hamdja. Honda Makassar Indah memulai usaha sebagai dealer resmi mobil Honda yang bertempat di Jl. Gunung Bawakaraeng No. 85 Makassar.

Pada tahun 2005, Honda Makassar Indah mengembangkan usahanya di bidang Body &

(8)

Paint dan membuka bengkel Body & Paint yang bertempat di Jl. Arif Rahman Hakim No. 125 Makassar dimana bengkel Body & Paint tersebut didirikan oleh Bpk. Johan Hamdja. Bpk Johan Hamdja adalah saudara laki-laki dari Bpk.

Robert Hamdja.

1. Kebijakan perusahaan atas persediaan barang dagang berbasis komputer pada PT Makassar Indah Motor.

a). Pengadaan barang dagang dilakukan oleh kepala gudang sesuai dengan standar operasional perusahaan.b). Pengadaan barang dagang dibuat dalam font permintaan barang dagang. c). Form permintaan barang diotorisasi oleh manajer operasional.d. Form permintaan barang dikirim ke supplier melalui fax/e-mail. d). Pembelian barang dagang dilakukan dengan mempertimbangkan kualitas barang, harga beli, dan ketetapan waktu pengiriman. e). Barang yang dikirim oleh suppler, disertai dengan dokumen form permintaan barang dari distributor, asli satu lembar dan fotocopy tiga lembar serta faktur dari supplier asli satu lembar dan fotocopy dua lembar. f). Dokumen dan barang yang dimasukan kedistributor, diregistrasi terlebih dahulu dan di cek kebenaran data barangnya, jumlah barangnya, dan kesesuaian antara fisik barang yang diterima dengan yang tertera di faktur dan di PO (purchasing order) oleh bagian administrasi gudang. g). Barang yang telah diterima, diserahkan kepada bagian gudang beserta dokumennya untuk di cek kembali dan setelah itu disimpan digudang. h). Metode pengisian kembali (refill) barng menggunakan metode FIFO, dengan catatan barang yang baru masuk.

i). Sistem pencatatan persediaan menggunakan metode perpectual, dimana setiap kegiatan yang terjadi dibuat langsung catatannya.

2. Sistem akuntansi atas persediaan barang dagang berbasis komputer.

Adapun prosedur sistem akuntansi persediaan barang dagang berbasis komputer, yang dilakukan oleh PT Makassar Indah Motor meliputi dua bagian, adalah sebagai berikut:

A). Prosedur penerimaan barang dagang berbasis komputer. 1). Periksa kondisi dan kelengkapan suku cadang sebelum di

simpan. 2). Laporkan kerusakan atau kekurangan beserta foto dan kekurangannya melalui e-mail ke HPM Parts. 3). Proses claim menggunakan form claim ke HPM parst sunter bila ada kerusakan atau kekurangan. 4). Ambil bin card yang ada di kotak “sedang disimpan”

sesuai dengan item yang diterima. 5). Isi bin card sesuai dengan jumlah suku cadang yang diterima 6). Letakan suku cadang sesuai dengan lokasinya, Pastikan letak suku cadang sesuai dengan lokasi yang ada dalam bin card. 7).

Cocokkan jumlah suku cadang dengan yang tercatat di bin card, Bila sesuai dengan yang tercatat dalam bin card simpan suku cadang dan bin card di lokasinya, dan bila berbeda segera laporkan kepada parts manajer.

Tabel. 9.

Kuisioner Mengenai Prosedur Penerimaan Barang Dagang Pada PT. Makassar Indah

Motor

NO Pertanyaan Tanggapan

ya tidak tdk jawab

1

Apakah dalam pelaksanaan penerimaan barang telah dilakukan pemisahan fungsi antara bagian pembelian

dengan administrasi.

2

Apakah dalam pelaksanaan penerimaan barang telah dilakukan pemisahan fungsi antara bagian pembelian

dengan administrasi

3

Apakah dalam pencatatan persediaan barang telah dicatat berdasarkan prosedur laporan penerimaan

barang perusahaan.

4

Apakah dalam penerimaan barang telah dilakukaan otorisasi dalam pencatatan atau

pengimputan

5

Apakah dalam pencatatan penerimaan barang dagang telah dilakukan berdasarkan formulir pencatatan dalam

perusahaan.

6

Apakah dalam pencatatan penerimaan

barang dagang telah

(9)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 123-133 131

dilakukan pemisahan fungsi antara gudang dngan fungsi pencatatan kartu persediaan”.

Sumber: Hasil interview dengan kepala gudang pada PT. Makassar Indah Motor.

B). Prosedur Pengeluaran Barang Dagang. 1).

Parts Staff menerima WO / contoh suku cadang dari mekanik: Pastikan informasi suku cadang tersedia di WO. Bila kurang, tanyakan kepada mekanik. Bila ragu lihat sendiri kendaraan yang sedang diperbaiki. Perhatikan jenis mobil, Warna interior, nomor rangka, dll.

2). Gunakan EPC / Parts Catalogue untuk mencari nomor suku cadang: Pastikan informasi suku cadang yang didapat sudah benar. Bila menggunakan Parts Catalogue, pilih Parts Catalogue Kode yang sesuai untuk model dan Negara. Bila menggunakan EPC, pastikan kode Negara sudah benar. 3). Catat nomor suku cadang di WO / di bon pengambilan barang: Catat nomor suku cadang di WO / di bon pengambilan barang yang akan disimpan oleh Parst Staff. Catat juga jumlah suku cadang yang diminta. 4). Periksa ketersediaan suku cadang: Catat item, quantity, dan amount suku cadang tang tidak dapat dipenuhi dikertas terpisah (untuk perhitungan servive ratio).

Pastikan ada nomor lokasi untuk setiap suku cadang yang diminta. 5). Mencatat nomor lokasi suku cadang: Catat nomor lokasi di WO / bon bon pengambilan barang untuk mempercepat pengambilan suku cadang. 6).

Mengambil suku cadang sesuai WO /bon pengambilan barang: Bawa WO untuk memastikan nomor lokasi dan nomor suku cadang yang benar, sehingga mengurangi salah mengambil. Membawa WO dapat juga mempercepat pengambilan suku cadang terutama untuk WO yang memerlukan banyak item, karena tidak perlu menghafal banyak nomor lokasi. Cukup membaca nomor lokasi. 7).

Mencatat pengambilan suku cadang di Bin Card: Catat pengambilan suku cadang dalam bin card untuk membantu kontrol persediaan suku cadang. Pastikan jumlah suku cadang dalam bin card sama dengan jumlah suku cadang dalam bin box (fisiknya). Laporkan kepada parts manager bila ada ketidak sesuaian antara bin card dengan fisiknya. 8). Memeriksa minimum stok: Perhatikan jumlah minimum suku cadang

yang tertera dalam bin card. Periksa apakah ada perubahan jumlah minimum, suku cadang setiap kali dilakukan pemesanan (untuk suku cadang tersebut). Ubah jumlah minium suku cadang, yang tertera di bin card (bila ada perubaha. 9).

Mengambilkan Bin Card ke tempatnya:

Kembalikan bin card ke tempatnya, bila suku cadang belum mencapai jumlah minimum. 10).

Meletakan bin card dalam kotak pesanan:

Letakan bin card dalam kotak akan dipesan, bila suku cadang sudah mencapai minimum stok.

11). Membuat daftar suku cadang yang akan dipesan: Sebelum memesan, buat daftar suku cadang yang akan dipesan dan berapa jumlahnya, kemudian berikan kepada parts manajer. Parts manajer bertugas memilih, menambah, atau mengurangi jumlah suku cadang yang akan dipesan 12).

Menginformasikan tidak adanya suku cadang: Informasikan tidak adanya suku cadangepada mekanik / SA agar dapat segera disampaikan ke pelanggan. 13). Mencatat pesanan suku cadang dan data pelnggan:

nBila pelanggan langsung, jangan lupa mencatat data pelanggan dan nomor teleponnya agar pelanggan dapat dihubungi bila suku cadang telah diterima Dealer

Tabel. 10.

Kuisioner Mengenai Prosedur Pengeluaran Barang Dagang Pada PT. Makassar Indah

Motor.

NO Pertanyaan Tanggapan

Ya tidak tdk jawab

1

Apakah dalam prosedur pengeluaran barang telah dilakukan dengan pemisahan fungsi antara gudang dengan bagian

pengeluaran barang.

2

Apakah pengeluaran barang yang dilakukan sesuai dengan nota

pengeluaran barang. 3

Apakah pengeluaran barang telah dilakukan sesuai dengan dokumen

pencatatan yang berlaku. 4

Apakah dalam pengeluaran dilakukan otorisasai pihak yang

berwenang.

(10)

5

Apakah dalam proses pengeluaran barang dan pengiriman barang pelanggan dilakukan pemisahan fungsi penjualan dan fungsi

pegiriman

Sumber: Hasil interview dengan kepala gudang pada PT. Makassar Indah Motor.

PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang berbasis komputer pada PT Makassar Indah Motor, dapat disimpulkan bahwa: 1). Prosedur penerimaan barang dagangan yang dilakukan oleh PT Makassar Indah Motor, belum mencerminkan adanya pengendalian intern yang memadai. Hal ini dapat dilihat belum dilakukan pemisahan fungsi antara bagian pembelian dengan bagian administrasi, penerimaan barang dengan gudang, serta bagian pencatatan kartu persediaan dengan bagian gudang. 2. Prosedur pengeluaran barang dagangan yang dilakukan oleh PT. Makassar Indah Motor, belum mencerminkan pengendalian intern yang memadai. Hal ini belum adanya pemisahan fungsi antara bagian pengeluaran barang dan bagian gudang serta bagian penjualan dengan pengiriman barang dagangan.

B. Saran

Dari hasil analisis dan kesimpulan yang telah diuraikan, maka dapat diberikan bahan pertimbangan bagi PT. Makassar Indah Motor, sebaiknya mengadakan evaluasi terhadap kinerja masing-masing bagian perusahaan dan mengadakan pemisahan fungsi antara bagian pembelian dan administrasi, penerimaan barang dengan gudang, pengeluaran barang dengan gudang, pencatatan persediaan barang dengan gudang dan fungsi penjualan dengan pengiriman barang dagangan. Dengan demikian, Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang Berbasis Komputer Pada PT. Makassar Indah Motor, dapat mencerminkan prosedur pengendalian intern. Hal ini akan

menguntungkan perusahaan karena adanya pemisahan fungsi berdasarkan tugas dan tanggung jawab masing-masing, maka akan meminimalisir penyimpanga-penyimpangan yang mungkin terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Adzar Sutanto. (2014; 6). Klasifikasi Sistem.Edisi Pertama. Yogyakarta. Lingga Jaya.

Andi. (2017; 05). Proses Bisnis dan Informasi.

Edisi Pertama. Yogyakarta 55281

Bodnar & Hapwood. (2014; 58). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama.

Jakarta.

Erny Emiriani Asmin. (2017; 69). Membangun Nilai, Kepuasa dan Loyalitas Pelanggan.

Pustaka As Salam..

Gary B Shely, Thomas J, et al (2014; 22).

Komponen Sitem Informasi. Edisi Pertama. Yogyakarta.

Hery (2016; 72). Pengendalian Internal atas Persediaan. Gava Media. Edisi Kedua.

Yogyakarta.

Hendro Lukman (2016; 339). Perbandingan SIA Berbasis Manual dengan SIA Berbasis Komputer. Edisis Pertama, jakarta: Mitra Wacana Media..

Idham Mannaga. (2015; 03). Pemakai Informasi Akuntansi Edisi Pertama. Yogyakarta.

STIE YPUP.

Julianto Sunu Punjul Tyoso. (2017; 70).

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi.

Edisi Pertama. Yogyakarta. Dccpublish.

Krismiaji. (2015; 367). Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang:

Yogyakarta.

Krismiaji. (2015; 271). Pengendalian Sistem Informasi Berbasis Komputer. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Edisi Ke Empat. Yogyakarta.

Lilis Puspitawati & Sri. Dewi Anggadini. (2017;

158). Analisis Pengembangan Sistem Informasi Akuntans. Edisi Pertama.

Yogyakarta

Mulyadi. (2016; 465). Metode Pencatatan Persedian. Penerbit Salemba Empat.

Jakarta Selatan.

Mulyadi. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN

(11)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.01, Maret 2020, pp 123-133 133 Nash dan Robert. (2014; 223) Kecurangan

dalam Sistem Informasi Akuntansi. Edsisi Pertama. Yogyakarta.

Rahmat. Analisiss Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Kredit.

Supami Wahyu Setiyowati, Pengungkapan Persedian. Jakarta. Mitra Wicana Media.

V. Wiratna Sujarweni. (2019; 20). Perlu Adanya Perkembangan Sistem. Pustaka Baru Press. Demblaksari Baturetno Banguntapan Bantul. Edisi 2019.

Yogyakarta.

Waluyo (2014: 93). Pengukuran Persediaan.

Edisi Ke Lima. Penerbit Salemba Empat.

Jakarta Selatan.

Widjajayanto. (2016; 17). Penerapan Sistem Informasi Akuntansi. Kutipan Skripsi Senior. Angkatan 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Topik yang akan dibahas meliputi evaluasi Sistem Informasi Persediaan Barang Jadi pada PT TUWBI; Pengendalian terhadap prosedur dan pelaksanaan sistem informasi yang terfokus pada dua

Dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri dari berbagai kebijakan, prosedur,

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu perancangan sistem informasi akuntansi persediaan barang dagangan pada Toko Cireng Cinta dengan berbasis website dan SAK EMKM,

Dalam memasarkan suatu produk atau jasa dalam sebuah perusahaan, diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel yang biasa disebut sebagai bauran

Prosedur, atau kumpulan langkah-langkah baku untuk menangani suatu peristiwa (transaksi) yang setiap hari terjadi di dalam perusahaan. Pengendalian, yang berfungsi untuk menjamin

Analisis penelitian dimulai dengan menganalisa struktur organisasi perusahaan, kemudian sistem otorisasi dan prosedur pencatatan pembelian serta persediaannya, dan

Sebab, dengan adanya sistem informasi akuntansi, perusahaan dapat menghasilkan informasi yang berbentuk laporan persediaan barang maupun laporan keuangan yang sangat bermanfaat, sebagai

Persediaan barang jadi Finished Goods Stock Barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual kepada pelanggan atau perusahaan lain.11 2.4