Scarcity (kelangkaan)
• Why
• What
• When
• Where
• Who
• How
Hakikat Ekonomi :
• Istilah Ekonomi:
Eko (mengatur) dan Nomos (rumah tangga) = Greek (Yunani Kuno); Maka, ekonomi berarti kegiatan mengatur urusan harta kekayaan, baik yang berkaitan dengan: (1) memperbanyak jumlah, dan (2) menjaga pengadaannya, maupun (3) tatacara pendistribusiannya kepada masyarakat.
Bidang Ekonomi
Ilmu Ekonomi Sistem Ekonomi
Memperbanyak jumlah, dan menjaga pengadaannya
(Faktor Produksi)
Tatacara distribusi kekayaan di tengah masyarakat
(Pemikiran dan Konsep Ekonomi)
Barang Jasa
Menjadi Alat Pemuas Mempun
yai Nilai Guna (Utility)
Kebutuha n Manusia
(human need)
Muncul
Masalah Ekonomi
Distribusi Barang dan Jasa
Peningkata n GDP dan
GNP Negara Terbatas
(limited):
Primary needs
Tak terbatas (unlimited):
Scondary needs
Jumlahny a Terbatas (Scarcity)
Cukup Tidak Cukup
Kemiskinan Individu warga
negara?
Kemiskinan negara?
Perspektif Kapitalisme dan Sosialisme
Perspektif Islam
• Masalah Ekonomi
Islam:
Economics Systems Comparison
PANDANGAN ISLAM TENTANG EKONOMI
Ekonomi Kapitalis
Ekonomi Islam
Ekonomi Sosialis
Paradigm a
Materialis me
Paradigm
a Syariah Paradigm a
Dialektika
Seluruh aktivitas ekonomi bernilai materi / bermanfaat
boleh dilakukan
Seluruh aktivitas ekonomi berdasarkan syariah Islam
Seluruh aktivitas ekonomi mengikuti dialektika masyarakat
yang ditetapkan negara
Liberalisme ekonomi
Otoriterianisme negara
Islamic economic vs Capitalism and Socialism (Haq, 2013)
• Islamic Economic System, contrary to Capitalism and Socialism, is based on following three divine principles to establish a ‘falahi ’(or we may call it Islamic Welfare Economic System ):
• Man is not absolute owner of resources. God own all the resources and man is trustee to use these resources according to guidelines and protection
provided to him.
• Economic activities are not guided by self interest only (as in Capitalism).
There are binding Islamic moral and legal constraints to acquire and develop resources.
• The religious aspect of earning and spending are as important as other worship obligations and practices of Islam.
Kepemilikan (Ownership)
Disposisi (Tasharruf)
Distribusi (Distribution)
Kepemilikan Individu (Private Ownership)
Kepemilikan Umum (Public Ownership)
Kepemilikan Negara (State’s Ownership)
Nafkah dan Infaq
Pengembangan Hak Milik
Asas dan Kaidah Sistem
Ekonomi Islam Menjamin Kebutuhan per
Individu Warga Negara
• Asas Ekonomi Islam:
Jaminan tercapainya pemenuhan kebutuhan
primer tiap individu secara menyeluruh, berikut kemungkinan tiap orang untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan sekunder dan tersiernya sesuai dengan kadar kesanggupannya.
POLITIK EKONOMI ISLAM
Tercapai karena :
1. Kewajiban bekerja setiap individu yang mampu 2. Tanggungan ahli warisnya
3. Kewajiban Negara
4. Kewajiban seluruh kaum muslimin
Konsep Kesejahteraan (Falah = Islamic Welfare)
• ‘The Islamic concept of
‘falah’
is very comprehensive.• It refers to spiritual, moral and socio-economic well-being in this world and success in the Hereafter.
• At micro level, ‘falah’ refers to a situation where an individual is adequately provided for in respect of his basic needs, and enjoys necessary freedom and leisure to work for his spiritual and
material advancement; whereas at macro level, it aims at establishment of an egalitarian and happy society with clean
environment, with freedom from want and with opportunities to its members for progress in socio-political and religious affairs’
(Chaudry, 2003).
Karakteristik dan Rancang Bangun
Sistem Ekonomi Islam
Arsitektur Ekonomi Islam
AQIDAH
SYARIAH AKHLAQ UKHUWAH
Keadilan Menghindari
Riba Maysir Gharar Dzalim Haram
Keseimbangan Riil-finansial
Risk-return Bisnis-sosial Material-spiritual
Manfaat-lestari
Kemaslahatan Iman/takwa Regenerasi
Jiwa Harta
Akal
Falah
Kesejahteraan dunia dan akhirat
1. Tujuan Ekonomi Islam
• Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia. Nilai Islam bukan semata-semata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh mahluk hidup di muka bumi.
• Esensi proses Ekonomi Islam adalah pemenuhan
kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai pada tujuan agama (falah). Ekonomi Islam mampu menangkap nilai fenomena masyarakat sehingga dalam perjalanannya tanpa meninggalkan sumber hukum teori ekonomi Islam, bisa berubah.
Tiga Pilar Ekonomi Syariah
• Keadilan
• Keseimbangan
• Kemaslahatan
tercermin dari aktifitas ekonomi yang menghindari riba, ma’aysir, gharar, dzalim dan haram, adanya keseimbangan aktivitas di sektor riil-finansial, pengelolaan
risk-return, aktivitas bisnis-sosial, aspek spiritual-material dan azas manfaat- kelestarian lingkungan, serta melindungi keselamatan kehidupan beragama,
proses regenarasi, perlindungan jiwa, harta daan akal.
Fondasi Ekonomi Syariah:
Ukhuwwah yang meletakkan tata hubungan bisnis dalam konteks persaudaraan universal untuk mencapai kesuksesan bersama.
Syariah yang membimbing aktivitas ekonomi sehingga sesuai dg kaidah-kaidah syariah.
Akhlaq yang membimbing aktivitas ekonomi senantiasa mengedepankan moralitas sbg cara mencapai tujuan.
Aqidah membentuk integritas yang membentuk good governance
dan market discipline yang baik.
2. Karateristik Ekonomi Islam
• Harta Kepunyaan Allah dan Manusia merupakan khalifah atas harta
• Ekonomi terikat dengan akidah, syariah (hukum), dan moral.
• Keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan.
• Kebebasan individu dijamin dalam Islam
• Negara diberi wewenang turut campur dalam perekonomian.
• Bimbingan konsumsi
• Petunjuk Investasi
• Zakat
• Larangan Riba
3. Prinsip Ekonomi Islam
Kerja sama (cooperation)
Persaingan (competition)
Keseimbangan (equilibrium)
Solidaritas (solidarity)
Information simetri (Symmetri information)
Hidup hemat/tidak bermewah-mewah (abstain from wasteful and luxurious living)
Kerja (resource utilization)
Kompensasi (compensation)
Efisiensi (efficiency)
Professional (professionalism)
Kecukupan (efficiency)
Pemerataan kesempatan (equal opportunity)
Kebebasan (freedom)4. Nilai Dasar Sistem Ekonomi
Pemilikan Keseimbangan Keadilan
1. Pemilikan hanya atas manfaatnya 2. Pemilikan terbatas
sepanjang umur 3. Tak ada pemilikan
individu atas barang umum
1. Sederhana 2. Hemat
3. Menjauhi pemborosan
(thdp pemilikan &
pengelolaan sumber daya) 4. Menikmati hasil
pembangunan 5. Perbaikan
kesejahteraan setiap individu
1. Berarti kebebasan bersyarat akhlak Islam
2. Harus diterapkan di semua fase kegiatan ekonomi
3. Alokasikan sejumlah hasil kepada yang tak mampu masuk pasar atau tak sanggup membeli menurut kekuatan pasar.
4. Kebenaran, Kejujuran, Keberanian, Kelurusan
5. Nilai Instrumental Sistem Ekonomi
Islam
Zakat
Pelarangan Riba
Kerjasama Ekonomi
Jaminan Sosial
Peranan Pemerintah
a. Pandangan Dunia terhadap Riba
Fatwa MUI, Desember 2003
BUNGA BANK ADALAH RIBA, DAN KARENA ITU
HARAM
Keputusan MUI, Januari 2004
Sidang OKI di Karachi 1970
Mufti Negara
Mesir 1989 Konsul Kajian Islam Dunia
Al-Azhar, Al-Qahirah Buku Yusuf
Qardlawy: Bunga Bank Haram
Tauhid
Tujuannya: Taqarrub ila Llah Hukum
Menjadi jiwa hukum dalam peradaban manusia
Akhlaq
Sumber praktek persamaan dan persaudaraan
Sosial
Mempersamakan dan mempersaudarakan manusia Ekonomi
Menjamin growth with equity, memperbaiki hasrat dan pola konsumsi, mendorong redistribusi, dll.
b. Zakat
c. Jaminan Sosial
Keuntungan dan beban sebanding dengan manfaat:
(17:15).
Tidak boleh ada eksternalitas negatif: (2:279).
Manfaat dari sumber ekonomi harus dapat dinikmati oleh seluruh makhluk (2:22 dan 29).
Pengeluaran sosial adalah hak sah dari orang miskin dan malang (al-Ma’aarij 24-25).p
Harta tidak boleh beredar di antara orang kaya saja (Al-Hasyr 7)
Mengeluarkan tenaga dan modal untuk kebutuhan masyarakat adalah alasan hidup seorang Muslim.
Jaminan Sosial (lanjutan)
d. Kerjasama Ekonomi
Karakter utama
masyarakat ekonomi Islami >< persaingan bebas kapitalis dan kediktatoran marxis
Qirad: pemilik modal adalah partner,
bukan pemberi pinjaman
Mudharabah Musyarakah
Qardhul Hasan Murabahah
Pemerintah dapat berfungsi sebagai distributor maupun pemilik manfaat
sumber-sumber ekonomi serta sebagai lembaga pengawas kehidupan ekonomi melalui lembaga Hisbah.
e. Peranan Negara
Hisbah pernah ada di zaman Nabi
Muhammad SAW., sebagai lembaga pengawas pasar yang menjamin tidak adanya pelanggaran moral di pasar, monopoli, perkosaan terhadap hak konsumen, dan sebagainya. Hisbah adalah independen.
Peranan Negara (lanjutan)
6. Basis Kebijakan Ekonomi Islam
• Penghapusan Riba (prohibition of riba)
• Pelembagaan Zakat (implementation of zakat)
• Pelarangan Gharar (risk)
• Pelarangan yang Haram/Menjalankan usaha
yang halal (permissible conduct)
7. Paradigma Ekonomi Islam
1. Berpikir & Berperilaku (behaviour paradigm)
- Spirit dan pedoman masyarakat berperilaku --- nilai ekonomi islam
2. Umum (grand pattern)
- Kapitalisme --- individual materialisme dlm berpikir --- Mekanisme pasar dlm berperilaku
ekonomi
8. Rancang Bangun Sistem Ekonomi Islam
• Kepemilikan dalam Islam; individu, umum, dan negara
• Mashalahah sbg Intensif Ekonomi
• Musyawarah sbg Prinsip Pengambilan Keputusan
• Pasar yg Adil sbg Media Koordinasi
• Pelaku Ekonomi dlm Islam; Pasar, Pemerintah,
Masyarakat