Karena penilaian autentik ini dapat menggambarkan pertumbuhan prestasi siswa baik dalam proses pembelajaran maupun hasil belajar. Menurut Hanefiah & Suhana, menyebutkan beberapa ciri penilaian autentik (authentic assessment) sebagai berikut. a) Penilaian dilakukan selama dan setelah pengembangan proses pembelajaran, b) Aspek yang diukur adalah keterampilan dan kinerja, terlepas dari apakah siswa belajar? Permasalahannya adalah bagaimana siswa menerapkan pengetahuannya melalui keterampilannya 12 Berdasarkan penerapan penilaian autentik, peneliti ingin mengetahui hasil dari penerapan penilaian autentik tersebut.
Dan teknik portofolio dilakukan oleh guru pada akhir semester dan guru menyimpan portofolio siswa dalam sebuah folder. Kurikulum 2013 mensyaratkan penggunaan penilaian autentik, karena penilaian autentik dapat memberikan informasi secara komprehensif dan valid tentang kemampuan yang dimiliki setiap siswa. Oleh karena itu penilaian autentik merupakan suatu proses pengumpulan informasi tentang perkembangan dan capaian pembelajaran, yang dilakukan oleh siswa dengan menggunakan berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau secara tepat menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran memang dikuasai dan dicapai.
Menurut Johnson dan Majid, yang menjelaskan bahwa penilaian autentik memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari dan apa yang telah mereka kuasai selama proses pembelajaran. Selanjutnya menurut Basuki dan Hariyanto mendefinisikan penilaian autentik adalah suatu bentuk penilaian yang menuntut siswa menyelesaikan tugas-tugas dunia nyata yang mendemonstrasikan penerapan suatu pengetahuan atau keterampilan. Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan, dapat dipahami bahwa penilaian autentik merupakan kegiatan pengujian yang dilakukan untuk mengumpulkan semua informasi dalam bentuk nyata yang berhubungan dengan diri siswa itu sendiri. Melalui penilaian autentik, guru dapat menilai perkembangan belajar siswa dengan segala cara yang memungkinkan. kompetensi.
Ini digunakan oleh guru yang menulis laporan naratif tentang apa yang dilakukan setiap siswa selama tindakan. Digunakan oleh guru dengan mengamati siswa melakukan sesuatu, tanpa mencatat. Dalam penilaian portofolio, siswa dapat menentukan pekerjaan yang akan dinilai, melakukan penilaian sendiri, setelah itu hasilnya didiskusikan.
PENDAHULUAN
- Rumusan Masalah
- Tujuan Dan Manfaat Penelitian
- Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
- Telaah Pustaka
- Kerangka Teori
- Konsep Penilaian Autentik
- Konsep Pembelajaran Fiqih
- Metode Penelitian
- Pendekatan Penelitian
- Kehadiran Peneliti
- Lokasi Penelitian
- Sumber Data
- Prosedur Pengumpulan Data
- Analisis Data
- Validitas Data
- Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahwa penelitian ini terdiri dari empat bab yaitu:
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
Gambaran Umum MTsN 1 Mataram
- Gambaran umum MTsN 1 Mataram
- Visi misi MTsN 1 Mataram
- Kondisi objek MTsN 1 Mataram
- Data siswa MTsN 1 Mataram
- Sara dan prasarana MTsN 1 Mataram
- Kegiatan MTsN 1 Mataram
- Struktur organisasi MTsN 1 Mataram
Pada awalnya MTsN 1 Mataram menggunakan 7 kelas lokal dan masih menaungi MAN 2 Mataram, dan baru pada tahun 1980 memiliki gedung sendiri di Jalan B gedung III Mataram yang bersebelahan dengannya. Hingga tahun 1997, hanya MTs swasta yang dibangun di Kabupaten Lombok Barat, (didirikan MTsN Praya dan Selong). Pada tahun 2003, beliau mempromosikan 7 MTs swasta di kota Mataram yang tergabung dalam KKM; (jalan kaki MTsN 2 dan MTsN 3).
Berdasarkan data di atas diketahui nama pimpinan MTsN 1 Mataram sejak berdirinya madrasah sampai sekarang, pada awal berdirinya MTsN 1 Mataram sekolah ini dikepalai oleh seorang guru bernama Drs. H. Mawardi, dan pada tahun 2016 madrasah dipimpin oleh Ibu Dra. Hj.. 2. Visi Misi dan Tujuan Properti Madrasah Status: Properti Nama Utama: Sekolah Dra.Hj.Rusniah Nilai Akreditasi: A. MTsN 1 Mataram dibawah bimbingan Ibu Dra. Berdasarkan data yang diperoleh mengenai rombongan belajar MTsN 1 Mataram untuk kelas VII berjumlah 318 siswa, terdiri dari 128 putra dan 190 putri, i. kemudian untuk kelas VIII terdapat 300 siswa yang terdiri dari 109 laki-laki dan 191 perempuan yang meliputi kelas agama, reguler dan prestasi sedangkan untuk kelas IX terdapat 299 siswa yang terdiri dari 116 laki-laki dan 183 perempuan.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat dikatakan bahwa sarana dan prasarana di MTsN 1 Mataran cukup baik dan semua ruangan masih layak pakai. Kegiatan ini diikuti oleh pelajar dan mahasiswa yang dilaksanakan setiap hari Sabtu. f) Olah Raga Prestasi (Karate, Basket, Sepak Bola dan Futsal Kegiatan ini bertujuan untuk menyalurkan kesehatan dan hobi serta mengembangkan kemampuan siswa agar menjadi prestasi yang dapat dibanggakan oleh peserta dan sekolah. 67.
Data diatas merupakan data kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada hari Senin sampai Sabtu di MTsN Mataram yang dilaksanakan pada sore hari. Selain pembelajaran yang dilaksanakan pada pagi hari, MTsN 1 Mataram juga menyelenggarakan Program Pameran yang dilaksanakan pada sore hari (Senin-Kamis) yaitu. Struktur organisasi dalam suatu sekolah merupakan faktor yang harus dimiliki oleh suatu lembaga. Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi perkembangan sekolah serta memiliki struktur untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya di sekolah. Sama halnya dengan MTsN 1 Mataram tentunya diperlukan struktur organisasi untuk efisiensi dan efektifitas.
Paparan Data dan Temuan
- Penerapan Penilaian Autentik Pada penilaian sikap Dalam Pembelajaran
- Faktor Penghambat Dalam Menerapkan Penilaian Autentik di MTsN 1
PEMBAHASAN
Penerapan Penilaian Autentik Pada penilaian sikap Dalam Pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian lapangan, penerapan penilaian autentik khususnya penilaian aspek sikap di MTsN 1 Mataram sudah baik. Kerjasama dan tanggung jawab yang baik yang dimiliki oleh kepala madrasah, wakil kepala kurikulum dan para guru tentunya dapat membantu proses pelaksanaan penilaian autentik dalam penilaian yang baik pada aspek keberlangsungan di MTsN 1 Mataram. Berdasarkan hasil pemaparan di atas dijelaskan bahwa penerapan asesmen autentik kompetensi berdiri pada pembelajaran fikih di MTsN 1 Mataram sudah dimanfaatkan semaksimal mungkin, meskipun masih banyak kendala yang dihadapi oleh para guru. dalam implementasinya.
Implementasi dalam pembelajaran melalui penerapan penilaian autentik dalam meningkatkan hasil belajar di MTsN 1 Mataram sudah dilaksanakan meskipun masih terdapat kendala. Penilaian autentik yang dilakukan oleh guru dalam bentuk penilaian kelas dinilai melalui penilaian praktik, portofolio, tertulis dan penilaian diri. 107Ruslan, “Hambatan Guru dalam Melaksanakan Penilaian Otentik di SD Negeri PIDIE”, Jurnal Ilmiah, Vol 1 Nomor 1, Agustus 2016, Pg, 149.
Penerapan Penilaian Autentik dalam Penilaian Sikap Pada Pembelajaran Fiqh Mtsn 1 Mataram Pembelajaran Fiqh Mtsn 1 Mataram. Penilaian autentik pada kompetensi sikap dilakukan dengan teknik observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat dan penilaian jurnal. Teknik observasi digunakan guru dalam setiap proses pembelajaran. Berdasarkan hasil pemaparan di atas dijelaskan bahwa penerapan asesmen autentik kompetensi sikap dalam pembelajaran fikih di MTsN 1 Mataram telah digunakan semaksimal mungkin, meskipun masih banyak kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaannya. dia.
Kemudian langkah-langkah yang digunakan guru di atas sesuai dengan ketentuan langkah-langkah dalam penilaian sikap. Eka Ikhsanudin, “Jenis Evaluasi Otentik”, dalam blog pribadi https//www, diakses pada 19 September 2019, pukul 20.20. Johan Aripin, “Penilaian Otentik Pengajaran Matematika dalam Skripsi SMA Negeri “Jonggat 1” Tahun Akademik, FTK IAIN Mataram, 2015.
Novita Wulandari, “Implementasi Asesmen Otentik Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri 1 Kelas IV A Kembaran Kulon Kabupaten Purbalingga, Universitas Negeri Surabaya Skripsi, 2016. Otang Kurniaman, “Penggunaan Asesmen Otentik Sesuai Kurikulum 2013 Dalam Meningkatkan Keterampilan, Sikap, dan Pengetahuan di Kelas V SDN 79 Pekanbaru, (Tesis: FKIP Universitas Ria, 2017. Ruslan, “Hambatan Guru dalam Melaksanakan Penilaian Otentik di Sekolah Dasar Kabupaten PIDIE”, Jurnal Ilmiah, Volume 1, Edisi 1, Agustus 2016, Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Grasindo,.
Faktor Penghambat Dalam Menerapkan Penilaian Autentik di MTsN 1
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti, Pak Aqil menilai kompetensi sikap melalui teknik observasi. Guru menyampaikan kompetensi sikap yang harus dicapai siswa Berdasarkan hasil observasi tanggal 12 November 2019 diumumkan. Berdasarkan hasil observasi di kelas IX-7 bahwa guru selalu menjelaskan kriteria penilaian dan indikator pencapaian.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti diketahui bahwa guru mengamati sikap siswa selama proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara, guru mencatat sikap siswa dalam buku penilaian yang telah disiapkan oleh pihak madrasah. 80 Berdasarkan hasil wawancara yang sering diberikan guru kepada siswa kelas 3 dan 4 untuk menentukan skor kinerja siswa.
Melakukan asesmen kompetensi relasional dengan teknik observasi tentunya memiliki banyak kendala, sesuai dengan hasil wawancara dengan Bapak. Aqilom sering mengatakan itu. Berdasarkan hasil observasi peneliti diketahui bahwa Pak Aqil tidak menggunakan self assessment untuk menilai sikap sosial dan spiritual siswa, self assessment dilakukan hanya sekali dalam satu semester. Berdasarkan hasil wawancara, peneliti mendukung hal tersebut dengan observasi.Observasi yang peneliti perhatikan adalah sebelum memulai penilaian diri, guru terlebih dahulu menjelaskan kriteria penilaian yang akan digunakan.Tujuan agar siswa memahami , apa yang akan dievaluasi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan buku Karyatin, langkah penilaian diri selanjutnya adalah membagikan format penilaian kepada siswa. Setiap siswa akan dibagikan format penilaian sesuai dengan keadaan sebenarnya dari masing-masing siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan buk Karyatin setelah guru membagikan formulir penilaian kepada siswa, guru meminta siswa untuk melakukan penilaian diri dengan mencentang kolom yang sesuai dengan keadaan masing-masing siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Aqil beliau menjelaskan bahwa penilaian antar siswa jarang dilakukan dengan cara yang sama seperti penilaian siswa, guru melakukannya sekali dalam satu semester, tetapi jika benar-benar diperlukan guru melakukannya.
Guru membuat catatan tentang sikap dan perilaku siswa yang akan dinilai. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Haryatin menjelaskan bahwa guru membuat catatan tentang penilaian sikap dan perilaku siswa pada buku jurnal penilaian. Berdasarkan hasil pemaparan di atas dijelaskan bahwa penerapan asesmen autentik kompetensi sikap dalam pembelajaran fikih di MTsN 1 Mataram telah digunakan semaksimal mungkin, meskipun masih banyak kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaannya. dia. Kemudian langkah-langkah yang digunakan guru di atas sudah sesuai dengan ketentuan langkah-langkah dalam penilaian sikap. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dapat menyimpulkan bahwa faktor penghambat yang dialami guru adalah keterbatasan waktu sehingga proses pembelajaran menjadi kurang aktif.
Berdasarkan hasil wawancara, peneliti dapat menyimpulkan bahwa faktor penghambat yang dihadapi guru dalam melaksanakan penilaian autentik adalah banyaknya siswa dan banyaknya penilaian dalam penilaian autentik. Berdasarkan hasil penelitian, penilaian sikap dengan teknik observasi dilakukan oleh guru melalui beberapa langkah.
Saran
Neni Lidia, “Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian Sikap”, https//www Academia.edu, diakses 19 September 2019, 21.00. Wildan, Penerapan Penilaian Autentik, Aspek Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan di Sekolah atau Madrasah, Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan, Vol.