LOGIC SEQUENCE
OLEH: ABDUL ROCHIEM B
A B A
B
A
A + B A + B A + B
O R
KATA PENGANTAR
Buku ini ditulis sebagai bahan bacaan untuk memperkaya dibidang pengetahuan Teknik, terutama bagi mereka yang bekerja dilingkungan Pembangkit Tenaga listrik dimana Logic Sequence merupakan bagian terpenting dalam mempelajari Ketel uap yang merupakan bagian dari system pembangkit yang memproduksi uap sebagai tenaga penggerak turbin uap dan selanjutnya memutar Generator.
Bagi mereka yang telah berhasil dan bekerja dilingkungan PLTU terutama jurusan Mesin, listrik maupun Kontrol, maka buku ini merupakan panduan utama karena ini merupakan bagian dasar pengetahuan sebelum bekerja di tempat tersebut.
Semoga buku ini ada manfaatnya
Terimakasih
Penulis
DAFTAR ISI
Bab 1. Dasar dasar Logic dan Sequence 1
1.1. Pengertian 1
1.2. Dasar Pemikiran Logic dan Sequence 2
Bab 2. Simbul simbul 3
2.1. Simbul Logic dan Sequence 3
2.2. Simbul Skematik Diagram 8
2.3. Simbul Peralatan dan Lokasi 11
2.4. Simbul Alat Ukur 13
2.5. Simbul Nomer dan Fungsi Peralatan 14
Bab 3. Peralatan dan Diagram Rangkaian Listrik 16
3.1. Peralatan Listrik 16
3.2. Simbul Operasi 19
3.3. Aplikasi 20
Bab 4 Troble Shooting 22
BAB 1
PENGANTAR UMUM DASAR-DASAR LOGIC DAN SEQUENCE
Hasil Belajar 1 : Memahami fungsi Logic Sequence di PLTU FIBER.
Kriteria Penilaian :
1.1. Mampu menjelaskan pengertian Logic Sequence dengan baik dan benar 1.2. Mampu menjelaskan dasar pemikiran Logic Sequence sesuai SOP.
Waktu : 2 Jam
1.1. PENGERTIAN LOGIC DAN SEQUENCE
Logic berasal dari kata logika atau dengan arti dapat diterima akal. Tetapi logic dalam pelajaran In-house training ini adalah logic yang digunakan di dalam bahasa teknik.
Logic adalah suatu pernyataan dengan 2 (dua) keadaan/status, kondisi suatu peralatan. Di dalam Aljabar Boole kita mengenal pernyataan yang menunjukkan keadaan bertentangan dengan dua kondisi yaitu 0 dan 1.
Selanjutnya dapat diimplementasikan dalam bentuk Gerbang Logic (Logic Gate). Di sini kami hanya menjelaskan fungsinya, tetapi bentuk peralatannya tidak dijelaskan.
Contoh pernyataan dengan dua status/keadaan : - Salah atau benar.
- On atau Off - Open atau Close - dsb.
Sequence mempunyai arti urutan. Dalam hal ini kami mengartikan bahwa untuk mengoperasikan suatu peralatan, haruslah dengan urutan atau syarat- syarat terlebih dahulu yang harus dipenuhi. Sequence dapat juga dinyatakan suatu aturan dengan sifat pengaturan dalam pengoperasian/memberhentikan suatu peralatan dalam system pembangkit khususnya untuk mencapai status/kondisi normal.
1.2. DASAR PEMIKIRAN LOGIC DAN SEQUENCE
Pada suatu proses industri listrik khususnya banyak peralatan yang dioperasikan secara bertahap. Tahapan-tahapan yang dilalui suatu peralatan dari Start Up/Shut Down hingga normal perlu diamati/dipantau, dengan maksud apabila ada kelainan suatu peralatan dapat segera diketahui dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu Logic Sequence tidak dapat dipisahkan dari sistem pengoperasian tenaga listrik khususnya.
Pengendalian peralatan industri listrik PLTU FIBER banyak proses yang dikenal melalui Logic dan Sequence pada saat Start Up/Shut Down, sekaligus sebagai pengendali/pengaturan pada operasi normal.
Oleh sebab itu kami dalam pelajaran Logic dan Sequence pada Inhouse training ini menitik beratkan pemahaman rangkaian operasi peralatan PLTU FIBER khususnya pada mata pelajaran Logic dan Sequence.
BAB 2
SIMBOL-SIMBOL LOGIC DAN SEQUENCE
Hasil Belajar 2 : Memahami simbol-simbol Logic Sequence dengan baik dan benar.
Kriteria Penilaian :
2.1. Mampu menunjukkan simbol-simbol logic dengan baik dan benar .
2.2. Mampu menerangkan simbol-simbol schematic diagram dengan baik dan benar.
2.3. Mampu menerangkan arti simbol-simbol peralatan berikut lokasinya.
2.4. Mampu menjelaskan simbol-simbol alat ukur yang tedapat pada PLTU FIBER Kamojang.
2.5. Mampu menjelaskan simbol-simbol nomor fungsi peralatan.
Waktu : 5 Jam
2.1. SIMBOL-SIMBOL LOGIC DAN SEQUENCE
Simbol-simbol logic adalah tanda/informasi yang menggambarkan keadaan/status yang sebenarnya agar kita memahami/mengerti yang digambarkan, oleh karena itu ditentukan atau dibuatkan simbol yang digambar.
Sebagai contoh kita harus memahami dan mengerti terlebih dahulu rangkaian logic diagram, serta maksud dari simbol tersebut dan juga gambar rangkaian yang lain.
Simbol-simbol rangkaian logic suatu dasar sistem logic yang hanya dijelaskan dengan menyusun block-block logic. Block-block ini diimplementasikan dengan bentuk gerbang logic di mana gerbang ini sebagai pengganti kata-kata untuk mencapai suatu kesimpulan. Gerbang logic hanya mempunyai data/informasi masuk dan data/informasi keluar.
Simbol-simbol logic yang sering kita jumpai dan digunakan pada rangkaian logic dan sequence sebagai berikut:
Gerbang OR :
Tabel kebenaran dari gerbang OR dengan dua input/masukan.
A B F
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Gerbang OR jika di terapkan dalam gambar Schematic Diagram adalah sebagai berikut :
A
B A B A
B
A
A + B A + B A + B
O R
B
Jika salah satu switch/saklar A atau B dimasukkan, maka lampu akan menyala berarti gambar Schematic Diagram di atas sama dengan gerbang" OR."
Kesimpulan gerbang OR adalah jika salah satu input/masukan diberi nilai satu maka output/keluaran akan mempuyai nilai 1(satu).
Menurut Aljabar BOOLE bahwa gerbang OR mempunyai rumus sebagai berikut :
A + B = A + B Gerbang AND :
Tabel kebenaran gerbang AND dengan dua input/masukan.
L
A + B B
A
A x B
A N D
&
A
B
A
B
A x B
A B F
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Gerbang AND jika diterapkan dalam Schematic Diagram adalah sebagai berikut :
Jika saklar/switch A dan B dimasukkan, maka lampu L akan menyala berarti Gambar Schematic diatas sama seperti gerbang "AND".
Kesimpulan gerbang AND adalah jika salah satu input/masukan mempunyai nilai 0 (nol) maka output/keluaran akan mempunyai nilai 0 (nol).
Menurut Aljabar BOOLE gerbang AND mempunyai rumus sebagai berikut.
A + B = A x B
Gerbang NOT :
L B
A
Tabel kebenaran gerbang NOT
A F
0 1
1 0
Kesimpulan gerbang NOT adalah sebagai gerbang pembalik yang dapat diartikan bila input/masukan diberi nilai 1 (satu) maka output/keluaran akan 0 (nol), begitu juga untuk sebaliknya.
Menurut Aljabar BOOLE sebagai berikut :
A = A
Simbol-simbol Elemen waktu Time delay ON dan Time delay OFF
Time delay ON adalah jika pada input/masukan diberi sinyal 1 (satu) maka pada saat waktu terpenuhi sesuai keinginan maka gerbang output/keluaran mempunyai nilai 1 (satu).
A A A
A A A
NOT
Contoh time delay ON:
Time delay OFF adalah jika pada input/masukan diberi sinyal 1 (satu) maka pada saat waktu terpenuhi sesuai keinginan maka gerbang output/keluaran mempunyai nilai 0 (Nol).
Contoh time delay OFF:
2.2. SIMBOL-SIMBOL SCHEMATIC DIAGRAM
S I M B O L NAMA PERALATAN
1 . Pressure Switch.
2 . Flow Switch.
3 . Level Switch.
4 . Temperature Switch.
Indication Lamp 1 . RD : Red.
2 . GN : Green.
3 . OE : Orange.
1. Relay Coil.
Time delay ON
t sec
A B
Time delay OFF t sec
A B
3
2 1
P
2 .Timer Coil.
3 .Latched Coil
Change Over Switch./Selector Switch.
1 .Normaly Open contact.
2 .Normaly Close Contact.
Timer Contact.
1. On Delay.
2. Off Delay.
S I M B O L NAMA PERALATAN
1. Push Button Switch Normaly Close.
2. Push Button Switch Normaly Open.
3. Push Button Switch Normaly Close and Normaly Open
1. Limit Switch Normaly close.
2. Limit Switch Normaly open.
1 2
1 2
1 2 3
1 2
Fuse
Circuit Breaker
Dua penghantar tidak terhubung
Dua penghantar terhubung.
1. Pentanahan (terhubung dengan tanah).
2. Plug Connection.
1. Over Current berdasarkan panas.
2. Rectifier (penyearah).
2.3. SIMBOL-SIMBOL PERALATAN DAN LOKASI
Simbol Peralatan dan Lokasi adalah yang menjelaskan dimana suatu peralatan berada dan sebagai contoh kita lihat diagram (gambar terlampir pada T 53) yang mana dapat kita lihat PS 2713 tersebut berada pada + F (berarti huruf
"F") menyatakan bahwa lokasi PS tersebut berada di LOKAL Atau contoh lain
1 2
1 2
(ULB).
SIMBOL LOKASI PERALATAN.
A C C P AIR COMPRESSOR CONTROL PANEL B B R P 150 KV BUS BAR PROTECTIVE RELAY
PANEL.
C T E M C COOLING TOWER EQUIPMENT &
MARSHALLING CUBICLE
C T M K COOLING TOWER MARSHALLING KIOSK.
D A S C DATA ACQUISITION SYSTEM CUBICLE D C B 110 V DC SWITCHBOARD.
C S L C P CHEMICAL DOSING PUMP BOARD.
G E N GENERATOR
I P B 11.8 KV ISOLATED PHASE BUS DUCT
L LOKAL
M K 5 MARSHALLING KIOSK NO 5 M L S MOTOR LOKAL STATION
E X C UNIT GENERATOR EXCITATION CUBICLE S C D STATION CONTROL DESK
S E M C STATION EQUIPMENT & MARSHALLING CUBICLE
S H B STATION 6,3 KV SWITCHBOARD S H R P STATION 6,3 KV RELAY PANEL S L B - A STATION 380V SWITCHBOARD "A"
S L B - B STATION 380V SWITCHBOARD "B"
S L R P - A STATION 380V RELAY PANEL "A"
S L R P - B STATION 380V RELAY PANEL "B"
S M P STATION MIMIC PANEL
S S M P - A STATION SERVICE METERING PANEL "A"
S S M P - B STATION SERVICE METERING PANEL "B"
S / S R P 150kV SWITHCRELAY PANEL S Y T SYNCHRONISING TROLLEY S R S STEAM RECIEVNG STATION
S / S SUB-STATION 150kV RELAY PANEL T 4 R P TRANSFORMER T4 RELAY PANEL T 5 R P TRANSFORMER T5 RELAY PANEL T 6 R P TRANSFORMER T6 RELAY PANEL T 7 R P TRANSFORMER T7 RELAY PANEL T 8 R P TRANSFORMER T8 RELAY PANEL
T G P TURBINE GAUGE PANEL
U C D UNIT CONTROL DESK
U H R P UNIT 6.3 KV RELAY PANEL U L B UNIT 380 V SWITCH BOARD U L R P UNIT 380 V RELAY PANEL
SIMBOL LOKASI PERALATAN.
U S T R P UNIT SERVICE TRANSFORMER RELAY PANEL
U T R P UNIT TRANSFORMER RELAY PANEL V T S A VOLTAGE TRANSFORMER &SURGE
ABSORBER CUBICLE 20 S B 20 KV SWITCH BOARD 20 R P 20 KV RELAY PANEL
V V M K VENT VALVE MARSHALLING KIOSK
U G C GENERATOR NEUTRAL GROUNDING
U M P UNIT SERVICE METERING PANEL T 1 TRANSFORMER T 1
T 2 TRANSFORMER T 2 T 3 TRANSFORMER T 3
T 4 TRANSFORMER T4
T 5 TRANSFORMER T5
T 6 TRANSFORMER T6
T 7 TRANSFORMER T7
T 8 TRANSFORMER T8
2.4. SIMBOL-SIMBOL ALAT UKUR
SIMBOL NAMA PERALATAN
Amper Meter.
Volt Meter.
Frequence Meter.
A
V
H z
Watt Meter.
Pressure Indikator.
Temperature Indikator
SIMBOL NAMA PERALATAN
Flow Meter
Synchroscope
Watt Hour Meter
2.5. SIMBOL-SIMBOL NOMOR FUNGSI PERALATAN
NOMOR NAMA PERALATAN
21 Distance Relay (Relay jarak)
25 Synchrounos
26 Winding Temperature.
27 Under Voltage Relay.
30 Annunciator (Kontak Alarm).
32 Reverse Power.
33 Posisi Switch 40 Loss Excitation 41 Field Circuit Breaker.
W
PI
T I F
S Y
WH
42 Magnetic Contactor.
43 Selector Switch.
46 Phase Sequence.
49 Thermal Relay.
50 Instantanous Relay/Beban lebih.
51 Over Current Relay.
52 Circuit Breaker.
57 Earthing Switch.
59 Over Voltage.
60 Voltage Balance.
63 Bucholz Relay/Pressure Relay.
64 Earth Fault.
70 Adjusting /Maual Voltage Regulator.
NOMOR NAMA PERALATAN
71 Water Leakge.
81 Frequency Relay.
86 Lock Out Relay.
87 Differential Relay.
88 Magnetic Contactor Latched.
89 Disconnecting Switch.
90 A V R (Automatic Voltage Regulator) 95 Motor Protection
BAB 3
PERALATAN DAN DIAGRAM RANGKAIAN LISTRIK
Hasil Belajar 3 : Memahami fungsi peralatan dan diagram rangkaian listrik dengan baik dan benar.
Kriteria Penilaian :
3.1. Mampu menerangkan fungsi peralatan listrik, relay, time delay, magnetic contactor.
3.2. Mampu menunjukkan simbol operasi diagram rangkaian listrik.
3.3. Mampu mengaplikasikan logic dan sequence Start/Stop peralatan PLTU FIBER.
Waktu : 3 Jam
3.1. PERALATAN LISTRIK TIME DELAY, MAGNETIC CONTACTOR, RELAY
Dalam mendukung kerja Sistem Logic dan Sequence diperlukan peralatan yang masing-masing peralatan telah disebutkan dan disimbolkan pada Sub bahasan sebelumnya. Peralatan-peralatan itu sebagai peralatan utama ataupun peralatan pendukung dari sistem sehingga sistem dapat bekerja sebagaimana mestinya. Karena banyaknya peralatan yang dipergunakan,maka dalam Sub bahasan ini akan diuraikan peralatan yang umum dipakai pada Unit PLTU FIBER.
Peralatan -peralatan tersebut sebagai berikut:
3.1.1. Timer
Dalam Sistem Logic dan Sequence, Timer adalah pengatur waktu untuk meng ON kan ataupun untuk meng OFF kan. Timer pada prinsip kerjanya ada yang berdasarkan Elektronik, Elektrik, Elektro Magnetic.
Timer berfungsi mengawali aksi setelah ada pengaturan waktu mengaktifkan sejumlah peralatan lainnya.
Timer dalam kerjanya dapat dibagi dua yaitu ON Delay dan OFF Delay.
ON Delay : Timer yang mengatur untuk meng ON kan/mengaktipkan kontak, rangkaian apabila waktunya telah terpenuhi sesuai keinginan.
Sebagai contoh perhatikan gambar dibawah ini :
OFF Delay : Timer yang bekerja meng OFF kan/ melepas kontak bila waktu telah terpenuhi sesuai dengan yang diinginkan.Sebagai contoh diperlihatkan pada gambar dibawah ini :
Detik Signal Output
Signal Input
0 5 10
Signal Input
3.1.2. MagneticContractor
Magnetic Contactor adalah suatu saklar yang menghubungkan aliran listrik dari sumber keperalatan cara bekerjanya magnetic contactor ini dengan mengalirkan arus pada kumparan dan dilengkapi dengan inti besi dimana bila arus mengalir pada kumparan maka inti besi akan menjadi magnit dan inti besi akan menarik lidah -lidah contactor.Maka dengan demikian arus listrik yang besar melalui lidah contactor dapat dikendalikan dengan arus kumparan yang relatip kecil. Magnetic contactor juga dilengkapi dengan kontak-kontak bantu yang pada umum dipergunakan untuk kontak misalnya Annuciator ,lampu pengoperasian ,signal alarm dan lain-lain.
3.1.3. Relay
Relay adalah suatu peralatan listrik yang mengawali aksi dalam sebuah rangkaian ataupun dapat merubah suatu rangkaian.Relay tidak dibuat sebagai kontrol tetapi merupakan suatu kontak yang diaktifkan dengan menggunakan sinyal listrik yang relatip mkecil.Fungsi relay hanya untuk menghubungkan/melepas sinyal listrik yang bekerja secara electromagnetic.
3.2. SIMBOL OPERASI DIAGRAM RANGKAIAN LISTRIK
SIMBOL DESCRIPTION SIMBOL DESCRIPTION
Condition
Annunciator
Control Switch ON Time Delay
Logic
CS
A
A
Change Over Switch.
OFF Time Delay Logic
Push Button. To DAS
Discrepancy Switch
Pulse Signal
Action
Green Lamp Red Lamp White Lamp Orange Lamp Electric Signal
Pneumatic Signal Mechanical Action Hydraulic Signal
3.3. APLIKASI LOGIC DAN SEQUENCE START/STOP PERALATAN PLTU FIBER
DS
DAS
COS
PB
O W R
G
Aplikasi.
Disini kami mengambil contoh Primary Intercooller Pump. Adapun pembahasannya menggunakan Diagram Logic dan Schematic.
Penjelasan Start Pompa Primary menurut Diagram logika.(lihat Lampiran SH 25).
3.3.1. Start Manual
Start secara manual dapat dilakukan dengan memutar Hand Switch di UCD dan sebelumnya tentu telah terpenuhi syarat sebagai berikut :
- Push Button Emergency Stop posisi keluar.
- Pada motor tidak ada gangguan listrik.
Sequencenya adalah :
3.3.2. Start Otomatis
Selain Start manual Primary Intercooller Pump dapat juga Start secara Automatis. Primary dapat Start secara Automatis apabila syarat-syarat telah terpenuhi. Adapun syarat-syaratnya sebagai berikut:
- Posisi Control Switch pada posisi "Auto"
- Sinyal Electrical Fault dari pompa Primary yang beroperasi.
- Push Buttom Emergency Stop posisi keluar HS 2751
(Start) OR
(A) AND
(B)
Primary Intercooler Pump (Start)
- Hand Switch tidak pada posisi Pull Lock.
Sequencenya adalah sebagai berikut :
3.3.3. Stop Manual
Stop secara manual dapat dilakukan langsung dengan cara memutar Hand Switch ke posisi Stop sehingga Primary Intercooller Pump Stop.dan jika menghendaki Pull Lock tarik posisi Hand Switch ke Pull Lock.
Sequencenya sebagai berikut:
BAB 4
TROUBLE SHOOTING
Hasil Belajar 4 : Memecahkan masalah gangguan PLTU FIBER dengan baik.
Kriteria Penilaian :
4.1. Mampu membuktikan penyebab gangguan dengan baik dan benar
4.2. Mampu menunjukkan/menemukan titik ganguan dengan cepat dan tepat.
Waktu : 2 Jam
Untuk pelajaran Trouble Shooting diharapkan peserta In-House Trainning dapat melakukan atau mencari titik gangguan pada peralatan PLTU FIBER.
HS 2751 (Auto)
AND
(C) OR
(A)
AND (B)
Primary
Intercooler Pump (Start)
HS 2751 (Stop)
OR (D)
Primary
Intercooler Pump (Stop)