1
AKIDAH MATERI IMAN
A. Rukun Iman
Secara bahasa, kata "iman" berasal dari bahasa Arab "َن َمآ" (āmanā) yang berarti َ percaya, yakin, atau membenarkan (Tasdiq). Kata ini mengandung makna adanya rasa aman dan ketenangan hati karena keyakinan tersebut.
Menurut istilah, iman adalah keyakinan yang teguh dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan perbuatan. Iman dalam pengertian Islam mencakup tiga komponen utama:
1. Keyakinan dalam Hati (Tashdiq bi al-Qalb): Memiliki keyakinan yang kokoh dalam hati terhadap segala sesuatu yang diajarkan oleh Islam, tanpa keraguan sedikitpun.
2. Pernyataan dengan Lisan (Iqrar bi al-Lisan): Mengucapkan dengan lisan bahwa seseorang percaya kepada Allah dan segala ajaran-Nya, seperti syahadat.
3. Perbuatan dengan Anggota Badan (Amal bi al-Jawarih): Mewujudkan keyakinan tersebut dalam bentuk perbuatan nyata, seperti menjalankan sholat, puasa, zakat, dan lain-lain.
Dalam konteks ajaran Islam, iman mencakup keyakinan terhadap enam rukun iman, yaitu:
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada Malaikat-Malaikat Allah 3. Iman kepada Kitab-Kitab Allah
4. Iman kepada Rasul-Rasul Allah 5. Iman kepada Hari Akhir
6. Iman kepada Qada dan Qadar 7. Dalil tentang Iman
Al-Qur'an:
ِبُتُك َو ٖهِتَكِٕى ٰٰۤلَمَو ِهّٰللاِب َنَمٰا ٌّلُك ََۗنْوُنِمْؤُمْلاَو ٖهِ بَّر ْنِم ِهْيَلِا َل ِزْنُا ٓاَمِب ُلْوُسَّرلا َنَمٰا ُُ ِ رََُن ََ َٖۗهِلُسُر َو ٖه
َنْيَب
َمْلا َكْيَلِا َو اَنَّبَر َكَناَرَُْغ اَنْعَطَا َو اَنْعِمَس ا ْوُلاَق َو َٖۗهِلُسُّر ْن ِم ٍدَحَا ُرْي ِص
Surah Al-Baqarah ayat 285:
"Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab- Nya, dan rasul-rasul-Nya (mereka mengatakan): 'Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya', dan mereka mengatakan: 'Kami dengar dan kami taat'.
(Mereka berdoa): 'Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali'."
Hadits:
ْنَع ٌعْضِب ُناَمي ِْلْا : َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُهَّللا ىَّلَص ِهللا ُل ْوُسَر َلاَق َلاَق ُهْنَع ُهَّللا َي ِضَر َةَرْيَرُه يِبَأ
اَهُلَضْفَأَف ،ًةَبْعُش َنوُّتِس َو ٌعْضِب ْوَأ ،َنوُعْبَس َو ِنَع ىَذَ ْلْا ُةَطاَمِإ اَهاَنْدَأ َو ،ُهَّللا ََِّإ َهَلِإ ََ : ُل ْوَق
ِناَمي ِْلْا َنِم ٌةَبْعُش ُءاَيَحْلا َو ،ِقي ِرَّطلا
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:"Iman itu ada tujuh puluh atau enam puluh lebih cabang. Yang paling utama adalah perkataan 'La ilaha illallah' (tidak ada tuhan selain Allah) dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan.
Dan malu adalah satu cabang dari iman."
2
 Iman Kepada Allah
1) Iman kepada Allah berarti percaya bahwa Allah itu ada, Dia adalah satu-satunya Tuhan yang menciptakan kita dan seluruh alam semesta. Allah memiliki sifat-sifat sempurna dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya
2) Sifat-Sifat Allah
 Allah Maha Esa (Al-Ahad)
Allah itu satu. Tidak ada tuhan selain Allah. دَحَا ُهّٰللا َوُه ْلُق
Dalil: “Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa.” (QS. Al-Ikhlas: 1)
 Allah Maha Pengasih (Ar-Rahman)
Allah sangat sayang kepada semua makhluk-Nya.
ِمْي ِح َّرلا ِن ٰمْح َّرلا ِهّٰللا ِمْسِب
Dalil: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.” (QS. Al- Fatihah: 1)
 Allah Maha Melihat (Al-Basir)
Allah bisa melihat segala sesuatu, termasuk apa yang kita lakukan setiap hari.
ا ًرْي ِصَب ۢ اًعْيِمَس َناَك َهّٰللا َّنِا
Dalil: “...Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan segala sesuatu.” (QS. An-Nisa: 58)
 Allah Maha Mengetahui (Al-‘Alim)
Allah tahu segala sesuatu, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi.
٥٣ مْيِلَع ٍءْيَش ِ لُكِب ُهّٰللا َو
Dalil: “Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nur: 35) 3) Bukti-Bukti Keberadaan Allah
 Alam Semesta : Langit yang biru, bintang-bintang, matahari, dan bulan adalah bukti kebesaran Allah.
 Makhluk Hidup : Manusia, hewan, dan tumbuhan adalah ciptaan Allah yang menunjukkan kasih sayang-Nya.
4) Cara Mencintai dan Menyembah Allah yakni dengan berdoa, beribadah dan bersyukur
3
 Iman Kepada Malaikat
1) Malaikat adalah makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya. Mereka selalu taat kepada Allah dan tidak pernah berbuat dosa. Malaikat tidak terlihat oleh manusia.
Iman kepada malaikat berarti meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa malaikat adalah makhluk gaib yang diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya dan bertugas untuk melaksanakan perintah-perintah-Nya tanpa pernah berdosa
2) Dalil : Surah Al-Baqarah ayat 285 dan A-Fathir ayat 1
يِف ُدي ِزَي َعاَب ُر َو َث َلَُث َو ٰىَنْثَم ٍةَحِنْجَأ يِلوُأ ًلَُس ُر ِةَكِئ َلََمْلا ِلِعاَج ِض ْرَ ْلْا َو ِتا َواَمَّسلا ِرِطاَف ِهَّلِل ُدْمَحْلا ريِدَق ٍءْيَش ِ لُك ٰىَلَع َهَّللا َّنِإ ُءاَشَي اَم ِقْلَخْلا
"Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan- utusan (untuk mengurus berbagai urusan) yang memiliki sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambah pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
3) Nama malaikat dan tugasnya
 Di dalam Al-Qur'an, Malaikat Jibril disebutkan sebanyak tiga kali. Malaikat Jibril juga memiliki nama lain, yaitu Ruhulkudus dan Ruhulamin.
 Malaikat Izrail dijuluki sebagai Malaikat Maut.
 Malaikat Malik dijuluki dengan sebutan Zabaniah. Zabaniah yaitu malaikat yang digambarkan sangat kejam dan menakutkan.
4 4) Perbedaan malaikat, manusia, jin dan syaithan
Sifat Malaikat Manusia Jin Syaitan/Iblis
Berasal Cahaya Tanah Api Api
Ketaatan Taat Ada yang taat
dan ingkar
Ada yang taat
dan ingkar Selalu ingkar Nafsu Tidak memiliki
nafsu
Memiliki hawa nafsu
Memiliki hawa nafsu
Memiliki hawa nafsu
Makhluk Ghaib Nyata Ghaib Ghaib
Keturunan Tidak bertambah Bertambah dan berkurang
Bertambah dan berkurang
Bertambah tidak berkurang Pemikiran Pikirannya jernih
dan lurus
Pikirannya berubah-ubah
Pikirannya berubah-ubah
Pikirannya berubah-ubah Kebutuhan Tidak makan dan
minum, tidur
Makan dan Minum, tidur
Makan dan Minum, tidur
Makan dan Minum, tidur
Akal
Memiliki akal pikiran yang statis (tetap)
Memiliki akal pikiran yang
dinamis (berubah)
Memiliki akal pikiran yang
dinamis
Memiliki akal pikiran
Akhir Surga Surga/Neraka Surga/Neraka Neraka
Kelamin Tidak berjenis
kelamin Berjenis kelamin Berjenis kelamin Berjenis kelamin
5
 Iman Kepada Kitab Allah
1) Pengertian
 Iman kepada kitab-kitab Allah Swt. berarti mempercayai bahwa Allah Swt. menurunkan kitab kepada para Nabi-Nya sebagai pedoman hidup umat dari Nabi tersebut.
 Kitab-kitab itu berisi perintah, larangan, janji, dan ancaman Allah Swt. Kitab-kitab tersebut merupakan firman Allah Swt. berupa wahyu yang dibukukan.
 Empat kitab tersebut yaitu Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Qur'an. Di samping kitab-kitab tersebut, sebenarnya wahyu Allah Swt. juga ada yang berupa shahifah-shahifah (Lembaran yang bertuliskan firman Allah Swt.) yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul-Nya.
 Cara beriman kepada kitab Allah yang utama adalah membaca, mempelajari, memahami, dan mengamalkan kitab suci Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.
2) Empat Kitab
a) Taurat (Nabi Musa)
Taurat adalah kitab Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s. sebagai pedoman hidup Nabi Musa a.s. beserta umatnya. Kitab Taurat berisi hukum-hukum syari'at dan aqidah yang berlaku saat itu.
b) Zabur (Nabi Dawud)
Zabur adalah kitab Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Dawud a.s. sebagai pedoman hidup Nabi Dawud a.s. beserta umatnya. Kitab Zabur berisi peringatan, nasihat, dan beberapa hikmah.
c) Injil (Nabi Isa)
Injil adalah kitab Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Isa a.s. sebagai pedoman hidup Nabi Isa a.s. dan umatnya. Kitab Injil berisi penjelasan kebenaran, ajakan tauhid, menghapus sebagian ajaran di Kitab Taurat, dan kabar gembira akan datangnya nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad saw.
d) Al-Qur’an (Nabi Muhammad)
Al-Qur'an adalah kitab Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. sebagai pedoman hidup umat Islam. Al-Qur'an merupakan kitab terakhir yang diturunkan Allah Swt. untuk menghapus kitab-kitab terdahulu beserta ajarannya.Dalil Iman Kepada Kitab- Kitab Allah Swt.
3) Dalil AlQur’an QS An-Nisa ayat 136 dan Al-Imran ayat 3
َل َزْنَا ْ يِذَّلا ِبٰتِكْلا َو ٖهِل ْوُس َر ىٰلَع َل َّزَن ْيِذَّلا ِبٰتِكْلا َو ٖهِل ْوُس َر َو ِهّٰللاِب ا ْوُنِمٰا ا ْوُنَمٰا َنْيِذَّلا اَهُّيَا ٰي ا ًدْيِع َب ۢ ًلَٰلَض َّلَض ْدَقَف ِر ِخٰ ْلْا ِم ْوَيْلا َو ٖهِلُسُر َو ٖهِبُتُك َو ٖهِتَكِٕى ٰٰۤلَمَو ِهّٰللاِب ْرُفْكَّي ْنَمَو ُُۗلْبَق ْنِم
“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul- rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh”. (QS. an- Nisa'/4:136).
َلْي ِجْنِ ْلْا َو َةى ٰر ْوَّتلا َل َزْنَا َو ِهْيَدَي َنْيَب اَم ِل اًقِ دَصُم ِ قَحْلاِب َبٰتِكْلا َكْيَلَع َل َّزَن
6
“Dia menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil,”
(QS. Ali Imran/3:3) Hadits
“Malaikat Jibril berkata, “Ceritakan kepadaku tentang iman!” Nabi Muhammad saw.
menjawab, “Iman adalah kamu percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab- Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan percaya akan taqdir baik dan buruk.” (HR. Muslim) 4) Ciri-ciri Orang yang beriman Kepada kitab Allah
 Selalu berpedoman pada nilai-nilai ajaran kitab sucinya.
 Menjalankan perintah dan menjauhi larangan yang terdapat dalam kitab Allah Swt.
 Bersikap optimis menjalani kehidupan karena memilki pedoman hidup.
 Hidupnya terarah menuju kebaikan.
 Menghargai orang lain dan pemeluk agama yang berbeda.
 Bersikap toleran sebagaimana ajaran yang ada di dalam kitab Allah Swt.
 Senang bergotong royong dalam kehidupan sehari-hari.
 Selalu berusaha berbuat baik kepada semua makhluk.
 Mencintai sesama makhluk Allah Swt. sebagaimana ajaran dalam kitab suci.
5) Manfaat Orang beriman Kepada Kitab Allah
 Memperkuat keimanan kepada Allah Swt.
 Memiliki petunjuk mana yang benar (haq) dan mana yang salah (bathil).
 Memilki pedoman agar tidak mudah berselisih.
 Mengenal sejarah kehidupan masa lampau dan masa yang akan datang.
 Hati merasa tenteram karena memiliki pedoman.
 Bersikap toleran karena kitab-kitab Allah Swt. mengajarkannya.
 Berpengetahuan yang luas karena kitab Allah Swt. memiliki informasi ilmu pengetahuan.
 Optimis meraih kesuksesan dunia akhirat.
6) Akibat tidak percaya aanya kitab Allah
 Tersesat jalan hidupnya karena tidak akan berpedoman kepada kitab sucinya.
 Dianggap orang yang tidak beriman.
 Bersikap pesimis karena tidak punya pegangan yang kuat.
 Tidak akan memiliki pengetahuan yang luas tentang hakikat kehidupan.
 Bersikap intoleran karena pengetahuannya sempit atau terbatas.
7
 Hatinya sering gelisah dan galau karena tidak paham jalan kebenaran.
 Akan bersikap egois karena kurang wawasan.
 Kurang menghargai perbedaan dan sulit menerima kebenaran.
 Iman Kepada Rasul Allah
1) iman kepada rasul
 Iman kepada rasul-rasul Allah berarti kalian percaya bahwa Allah mengutus rasul-rasul- Nya sebagai teladan dan contoh bagi manusia.
 Jumlah Nabi dan Rasul, 124.000 nabi dan 313 rasul
 Allah Swt. berfirman dalam al-Qur’an, “Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.” (Q.S.
Gafir/40: 78).
 Yang wajibkita imani ada 25
 Perbedaan nabi dan rasul. Nabi adalah lelaki pilihan Allah Swt. yang dikarunia wahyu oleh Allah untuk dirinya sendiri dan tidak wajib menyampaikan kepada orang lain. Rasul adalah lelaki pilihan Allah Swt. yang dikarunia wahyu oleh Allah untuk dirinya sendiri dan wajib menyampaikan kepada orang lain.
2) Dalil
8 3) Sifat wajib dan mustahil bagi rasul
Sifat Wajib Sifat Mustahil
Shidiq Jujur X Kizib Bohong/Dusta
Amanah Dapat Dipercaya X Khianat Tidak dapat dipercaya
Tabligh Menyampaikan X Kitman Menyembunyikan
Fatanah Cerdas X Baladah Bodoh
4) Tujuan adanya Rasul
 Rasul diutus Allah Swt. dengan tugas khusus menyampaikan wahyu kepada manusia agar menyembah kepada Allah tanpa menyekutukannya
 Rasul diutus dengan tugas menyampaikan pesan berupa kabar gembira dan kabar buruk.
Kabar gembira bagi siapa pun yang beriman dan beramal saleh. Kabar buruk berupa peringatan agar menghindarkan diri dari amal buruk.
 Rasul juga diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Rasulullah saw. bersabda:
”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).
9
 Iman Kepada Hari Kiamat
1) Pengertian
 Iman kepada hari akhir adalah mempercayai dan meyakini sepenuh hati akan datangnya hari kiamat
2) Dalil adanya hari kiamat
3) Kiamat Sughra dan Kiamat Kubra a) Kiamat Sugra
Yakni kiamat kecil, berakhirnya kehidupan seseorang atau sebagian makhluk hidup.
Seperti kematian dan bencana alam.
b) Kiamat Kubra
 Yakni kiamat besar, hancurnya alam semesta beserta seluruh isinya. Disebut juga sebagai hari berakhirnya kehidupan alam semesta.
 Kiamat kubra ditandai dengan ditiupya terompet/sangkakala yang pertama oleh malaikat isrofil, dan semua makhluk akan mengalami kematian.
10 4) Tanda-tanda Kiamat
5) Perjalanan setelah hari kiamat
Setelah manusia meninggal maka tujuan akhir adalah hari kiamat, dengan perajalanan tahapan sebagai berikut
a) Yaumul Ba’as (hari dibangkitkan seluruh manusia)
 Proses kebangkitan manusia dimulai setelah peniupan sangkakala kedua.
 Rasulullah adalah manusia pertama yang dibangkitkan dipadang mahsyar dan menjadi pemimpin
 Setiap manusia dibangkitlan sesuai kondisi kematiannya, jika beriman maka wujudnya baik dan sebaliknya.
b) Yaumul Mahsyar (hari berkumpulkan manusia)
 Manusia akan berkumpul ditempat yang sangat luas menunggu hari penghakiman
 Matahari berjarak sejengkal diatas kepala. Semua orang kepanasan kecuali orang yang memiliki amal sholeh akan dinaungi amalnya
 Setiap manusia akan mengingat dosa yang pernah dilakukan
11
c) Yaumul Hisab (Hari perhitungan amal manusia)
 Hari perhitungan amalbaik dan buruk. Mulut terkunci dan tubuh berbicara menjadi saksi.
d) Yaumul Mizan (hari penimbangan amal manusia)
 Hari ditimbangnya catatan amal baik dan buruk
 Akhlak menjadi kedudukan terbesar manusia.
e) Yaumul Jaza (Hari Pembalasan)
 Manusia akan mendapatkan balasan di akhirat. Jika lebih berat amal baik maka surga balasannya, jika buruk maka neraka balasannya.
6) Hikmah Beriman Kepada hari Akhir
 Kalimat Tarji’
 Kalimat tarji’ sebaiknya diucapkan ketika mendengar musibah dan bencana
12
 Orang yang meyakini hari akhir akan mendapatkan pahala dari Allah
 Hikmah iman kepada hari Akhir
13
 Iman kepada Qadha dn Qadar
1) Pengertian
 Qaḍa menurut bahasa berarti hukum, ketentuan, ketetapan, kehendak, pemberitahuan, dan penciptaan. Sedangan menurut istilah qaḍa merupakan ketentuan atau ketetapan Allah Swt. terhadap makhluk-Nya sejak zaman azali. Zaman azali artinya zaman sebelum diciptakannya manusia oleh Allah Swt. Qaḍa disebut juga dengan sunnatullah (Ketetapan Allah).
 Kadar secara bahasa berarti kepastian, peraturan, dan ukuran. Sedangkan menurut istilah kadar merupakan perwujudan dari qaḍa atau ketetapan Allah Swt. yang telah terjadi pada makhluk dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya. Kadar sering disebut dengan istilah takdir.
 Jadi, qaḍa merupakan ketentuan atau ketetapan Allah Swt terhadap makhluknya, sebelum makhluk tersebut ada. Sebagai contoh bahwa sebelum kita dilahirkan Allah Swt telah menetapkan batasan umur kita, jenis kelamin, rezeki, nasib, dan lain sebagainya, namun kita diperintahkan oleh Allah Swt untuk berusaha (berikhtiar) dan berdoa agar menjadi ketetapan (takdir) yang baik
 Sedangkan kadar merupakan ketentuan atau ketetapan Allah Swt terhadap makhluknya yang sudah nyata terjadi. Seperti kematian, jenis kelamin laki-laki atau perempuan, kaya dan miskin, kesuksesan, dan lain sebagainya. Sebagai contoh terjadi kematian salah seorang dari anggota keluarga kita, atau terjadinya musibah secara tiba-tiba. Ketika kita mengalami hal tersebut, maka harus kita terima dengan ikhlas dan sabar dengan keyakinan bahwa semuanya adalah takdir Allah Swt.
2) Dalil Qadho dan Qadar
3) Jenis-Jenis Takdir dan contohnya
a) Takdir Mubram (Takdir yang tidak dapat diubah)
Kata Mubram berarti tetap, pasti, dan tidak bisa diubah. Takdir Mubram berarti ketetapan Allah Swt. yang pasti akan terjadi sesuai dengan apa yang telah tertulis di Lauhulmahfuz dan tidak bisa dirubah dengan usaha manusia. Contoh takdir Allah Swt.
yang pasti akan terjadi dan tidak bisa dirubah dengan usaha manusia antara lain kematian atau ajal.
14 b) Takdir Mu’allaq (Takdir yang bisa diubah)
Kata Mu’allaq berasal dari bahasa arab yakni dari kata mu’allaqun yang berarti tergantung. Takdir Mu’allaq merupakan ketetapan Allah Swt. yang masih tergantung dengan ikhtiar (usaha) dan do’a manusia, dalam arti lain bahwa Allah Swt. memberikan ketetapan terhadap makhluknya sesuai dengan apa yang telah diusahakan oleh manusia tersebut. Contoh takdir muallaq yakni rizki, kesuksesan dll.
c) Cara menyikapi terhadap takdir Allah swt
 Ikhtiar (berusaha dengan sungguh-sungguh)
 Doa (permohonan kepada Allah)
 Tawakkal (berserah diri kepada Allah)
 Sabar
 Syukur (Ucapan terimakasih kepada Allah)
15 4) Hikmah mengimani Qadha Qadar