A. Perintah Mengkonsumsi Maknan Halal
Perintah untuk mengonsumsi makanan halal tertuang dalam Al-Qur’an surat Al Maidah ayat 88 dan Al Baqarah ayat 168. Allah SWT memerintahkan umat muslim untuk makan makanan halal yang baik dan jangan mengikuti syaitan karena dia musuh yang nyata.
B. Makanan Halal dari Sumbernya
Produk yang dibuat dari bahan-bahan berikut adalah termasuk makanan halal, kecuali mengandung atau bersentuhan dengan zat haram:
1. Semua tanaman dan produknya
2. Daging, unggas, burung buruan, dan hewan bersertifikat.
3. Semua makhluk air, ikan, krustasea, dan moluska.
4. Telur hanya dari burung yang bisa diterima.
5. Rennet dari anak sapi bersertifikat Halal yang disembelih.
6. Rennet non-hewan (NAR, kultur).
7. Gelatin yang diproduksi dari kulit dan tulang sapi halal bersertifikat.
8. Bahan-bahan hewani bersertifikat halal.
C. Makanan Halal dari Penyembelihannya
Kondisi yang diperlukan untuk penyembelihan hewan dan burung halal adalah:
1. Rumah pemotongan hewan atau pabrik harus di bawah pengawasan ketat dan konstan dari organisasi keagamaan.
2. Tempat, mesin dan peralatan harus digolongkan menurut Syariah Islam (hukum) sebelum produksi terjadi.
3. Penyembelih haruslah seorang Muslim yang dewasa dan saleh. Memiliki akal sehat yang memahami sepenuhnya dasar-dasar dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan penyembelihan halal dan disetujui oleh otoritas agama.
4. Hanya hewan dan burung hidup yang dapat diterima yang dapat disembelih.
5. Pembantaian harus dilakukan secara manual menggunakan pisau baja.
6. Fasilitas harus tersedia untuk membilas pisau setelah setiap pembunuhan.
7. Penjagal harus memutuskan saluran pernapasan, kerongkongan, dan vena jugularis.
8. Hewan itu harus benar-benar mati sebelum menguliti dilakukan.
D. Makanan Halal Menurut Islam 1. Halal dari Proses Pengolahannya
Makanan halal harus diperoleh dengan cara yang halal pula. Cara atau proses pengolahannya juga harus benar. Hewan, seperti kambing, ayam, sapi, jika disembelih dengan cara yang tidak sesuai dengan hukum Islam maka dagingnya menjadi haram.
Berikut dalil tentang makanan halal dan haram:
Artinya: “Sesungguhnya Allah mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan hewan yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. tetapi Barangsiapa dalam Keadaan terpaksa (memakannya) sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. Al Baqarah: 173) 2. Halal Zatnya
Hal ini berarti makanan halal harus terbuat dari bahan yang halal pula, tidak mengandung unsur-unsur yang diharamkan menurut syariat. Contohnya seperti nasi, susu telur, dan lain-lain.
3. Halal dari Cara Mendapatkannya
Selain itu, makanan halal harus didapatkan dengan cara yang halal pula. Sesuatu yang halal tetapi cara medapatkannya tidak sesuai dengan hukum agama akan menjadi haram.
Jadi walaupun mengonsumsi makanan dari segi zat adalah halal, tetapi mendapatkannya dengan cara mencuri, menipu, dan lain-lain, maka hal tersebut menjadi haram.
E. Makanan Halal Menurut Al-Qur’an dan Hadits 1. Binatang Hasil Buruan dari Hutan
Kijang, kancil atau ayam hutan yang merupakan hasil buruan dari hutan, halal dimakan dagingnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Maidah ayat 4:
Artinya: “Katakanlah: "Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatihnya untuk berburu, kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu”. (QS. Al-Maidah: 4)
2. Binatang Ternak
Binatang ternak seperti kerbau, sapi, unta, kambing, domba dan lain-lain juga termasuk makanan dan minuman halal.
Sebagaimana firman Allah yang artinya:
“Telah dihalalkan bagi kamu memakan binatang ternak (seperti: Unta, Sapi, Kerbau dan Kambing)”. (QS. Al-Maidah: 1)
3. Binatang yang Hidup di Laut atau Air
Semua binatang yang hidup di laut atau di air termasuk dalam makanan dan minuman halal, baik yang ditangkap maupun yang ditemukan dalam keadaan mati (bangkai). Kecuali binatang itu mengandung racun atau membahayakan kehidupan manusia, maka hukumnya bisa menjadi haram.
Halalnya binatang laut ini berdasarkan dalil-dalil berikut:
Allah SWT berfirman:
Artinya: “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu," (Q.S. Al-Maidah:96)
Hadis Nabi Muhammad SAW:
Artinya: “Rasulullah saw. bersabda: mengenai laut bahwa laut itu suci airnya dan halal bangkainya. "(HR. Imam Empat)