Almamater saya tercinta, UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan pengalaman berharga untuk membuka pintu kehidupan. Tn. dan Ny. dosen dan karyawan Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung yang telah banyak memberikan pelajaran berharga dan memberikan segala fasilitasnya dalam rangka penyusunan skripsi ini.
PENDAHULUAN
Penegasan Judul
- Materi Pendidikan
- Pendidikan Aqidah
- Perspektif Syaikh Shalih Fauzan bin Abdullah Fauzan
- Relevansinya Terhadap Materi Aqidah di Madrasah Tsanawiyah Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata relevansi diartikan sebagai Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata relevansi diartikan sebagai
Dari segi terminologi pendidikan diartikan sebagai pengajaran yang dilakukan oleh pendidik secara sadar dengan tujuan utama mengembangkan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang baik.4 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri pendidikan diartikan sebagai suatu proses metode atau bertindak pendidikan. Kepentingan dengan Materi Aqidah di Madresah Tsanawiyah Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata pentingnya diartikan sebagai Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata penting diartikan sebagai Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata penting diartikan sebagai hubungan atau kaitan suatu hal . Yang tersirat dalam usulan ini adalah bagaimana kaitan atau hubungan pendidikan aqidah yang diberikan oleh Syaikh Shalih Fauzan bin Abdullah al-Fauzan dengan pendidikan aqidah yang saat ini sedang dikembangkan di tingkat Madrasah Tsanaviyeh.
Alasan Memilih Judul
Latar Belakang Masalah
Untuk mempelajari ajaran Islam secara efektif, perlu dikembangkan bahan ajar aqidah sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman serta dengan berbagai permasalahan yang muncul. Materi pendidikan aqidah menekankan pada kemampuan memahami akidah dan keyakinan Islam agar memiliki keyakinan yang kokoh serta mampu mempertahankan keyakinan tersebut dan mengamalkan nilai-nilainya. Pada hakikatnya materi pendidikan aqidah sangat erat kaitannya dengan pedoman hidup manusia dan tujuan pendidikan Islam pada umumnya.
Tujuan pengajaran aqidah harus didasarkan pada kurikulum, khususnya pada kurikulum 2013, dimana tujuan utama kurikulum adalah agar peserta didik mampu mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki peserta didik, baik itu aspek sikap, pengetahuan dan segi. keterampilan. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh para pendidik untuk dapat mengembangkan potensi seluruh peserta didik adalah dengan mengoptimalkan bahan ajar aqidah dengan mengembangkan materi pembelajaran, hal ini sangat perlu dilakukan karena materi pembelajaran aqidah yang terdapat dalam kurikulum atau buku masih terlalu umum. namun belum sesuai dengan kebutuhan peserta didik, terlebih lagi belum mampu mengatasi permasalahan aqidah yang terjadi saat ini. Oleh karena itu penulis berkeyakinan bahwa mempelajari Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Fauzan al-Fauzan merupakan salah satu cara untuk mengembangkan materi pembelajaran aqidah, dimana dalam kitab ini banyak khazanah bahan ajar aqidah yang dapat digunakan, dengan harapan agar santri mempunyai rasa percaya diri. dan amalan yang masih lebih baik untuk terbentuknya manusia sempurna.
Berdasarkan uraian dan permasalahan yang ada maka penulis tertarik untuk mengkaji judul proposal yaitu “MATERI AJARAN AQIDAH KARYA TAUHID KARYA SYAIKH SHALIH BIN FAUZAN AL FAUZAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP MATERI AQIDAH DI MADRASAH TSANAWIYAH”.
Rumusan Masalah
- Manfaat Penelitian
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menambah wawasan dalam kajian Islam, khususnya dalam kajian pendidikan aqidah. Dari segi kepraktisan, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang baik khususnya bagi orang tua, pendidik, masyarakat dan peserta didik dalam penerapan pendidikan aqidah yang merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan Islam.
Metode Penelitian
- Sumber Data
Buku Ceramah Aqidah Islam cetakan kedelapan yang ditulis oleh Prof. Buku ini berisi tentang Pengantar Ilmu Aqidah yang didalamnya membahas tentang Pengertian Aqidah, Istilah-Istilah Selain Aqidah, Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah, Prinsip-prinsip Aqidah dan Fungsi Aqidah. Rokai`zu fi tarbiyatil abna`i¸ kitab ini ditulis oleh Syekh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Abbad Al-Badr yang merupakan sahabat dari Syekh Shalih Fauzan al-Fauzan sendiri. Kitab ini ditulis oleh Syekh Abdullah bin Abdul Aziz al-Jibrin yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Beni Sarbeni dan diterbitkan oleh Pustaka at-Tazkia pada tahun 2014.
Kitab ini ditulis oleh Shaikh Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif yang kemudiannya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Ainul Haris Arifin dan diterbitkan oleh Darul Haq pada tahun 2011. Kitab ini ditulis oleh Shaikh Abu Bakar Jabir Al-Jaza'iri yang kemudian diterjemahkan menjadi Bahasa Indonesia oleh Umar Mujtahid dan diterbitkan oleh Daar An-Naba' pada tahun 2014. Kitab ini ditulis oleh Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jaza'iri dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Musthofa 'Aini, Amir Hamzah Fachrudin dan Kholif Mutaqin.
Kitab ini ditulis oleh Syaikh Hafiz bin Ahmed al-Hakami dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Amin Ulwi.
Teknik Pengumpulan Data
Buku karangan Syaikh Ibnu Abil Izz al-Hanafi ini kemudiannya diterjemahkan oleh Izzudin Karimi dan diterbitkan di Jakarta oleh penerbit Darul Haq pada tahun 2016. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan bahan, bukti, kenyataan dan maklumat yang boleh dipercayai. Teknik pengumpulan data ialah kaedah atau kaedah yang digunakan oleh penulis untuk mengumpul data berkaitan penyelidikan. 22.
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan fokus penelitian berupa buku-buku, jurnal atau dokumen-dokumen dan catatan-catatan terkait baik dalam bentuk cetak maupun elektronik yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Data-data tersebut kemudian disusun menjadi satu dan kemudian diorganisasikan sesuai dengan kesesuaian isi data dengan fokus dan tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan didasarkan pada relevansi isi data dengan fokus dan tujuan penelitian, kemudian dianalisis satu per satu, kemudian dibandingkan dan diintegrasikan secara sistematis, sehingga diperoleh penelitian yang fokus, sistematis, dan komprehensif. .
Oleh karena itu, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini tidak hanya terbatas pada pengumpulan data penelitian saja, melainkan pengumpulan data-data yang berkaitan dengan penelitian tersebut untuk kemudian dianalisis guna memperoleh penelitian yang lebih sistematis, terarah, mendalam dan komprehensif.
Tinjauan Pustaka
Bedanya, penelitian yang dilakukan Suprapto meneliti tentang aqidah murni, sedangkan peneliti mempelajari materi pendidikan aqidah. Perbedaan lainnya, sumber data primer yang digunakan dalam penelitian Suprapto adalah kitab-kitab karya Hasan Al Banna yang berkaitan dengan keimanan, sedangkan sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah kitab-kitab karya Syekh Shalih Fauzan al-Fauzan yang tentu saja berkaitan dengan materi pendidikan. aqidah Penelitian Idrus Aqibuddin hanya sebatas analisis peran dan tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan aqidah anak.
Persamaan penelitian Idrus Aqibuddin dengan penelitian penulis terdapat pada aspek kajiannya, yakni sama-sama mengkaji aspek pendidikan aqidah. Perbedaan lainnya terletak pada subjek kajian Idrus Aqibuddin, dimana beliau menitikberatkan pada peran dan tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan aqidah anak, sedangkan subjek kajian penulis adalah materi pendidikan aqidah menurut Syaikh Shalih Fauzan al-Fauzan. Persamaan penelitian Dedi Wahyudi dan Nelly Agustin dengan penelitian penulis adalah sama-sama menggunakan studi sastra dan mengkaji pendidikan aqidah.
Prof.
Pendidikan Aqidah
- Pengertian Pendidikan Aqidah
- Karakteristik Pendidikan Aqidah
- Ruang Lingkup Materi Pendidikan Aqidah
Begitu pula dengan pengajaran aqidah, agar pengajaran aqidah dapat membuahkan hasil yang maksimal maka diperlukan landasan dalam pelaksanaannya sehingga dapat dijadikan landasan dalam melakukan pengajaran aqidah. Landasan ajaran aqidah yang paling kokoh adalah Al-Qur'an Al-Karim dan Sunnah Nabi-Nya, karena hujjah yang jelas, hujjah yang jelas, petunjuk yang jelas, dan petunjuk yang jelas dan jelas. Al-Qur’an merupakan landasan inti pendidikan aqidah, sehingga siapapun yang menjadikan Al-Qur’an sebagai landasan utama dalam pendidikan aqidah mempunyai jaminan keamanan dunia dan akhirat. Itulah janji yang Allah SWT sebutkan dalam kitab-Nya.34 .
Mahmud Yunus menyatakan bahwa tujuan pendidikan aqidah adalah agar peserta didik mempunyai keimanan yang teguh dan tidak ada keraguan sedikitpun terhadap Allah SWT, para nabi yang Sumber pendidikan aqidah Islam berasal dari Al-Quran, as-Sunnah, ulama. ijma', akal sehat dan sifat murni. Prinsip dasar pendidikan aqidah adalah pembenaran dalam hati, nazar lisan, pembuktian dalam perbuatan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Tujuan pendidikan Aqidah adalah membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT secara sadar dan berdasarkan ilmu, bukan karena bersama. Hal terpenting dalam pengajaran aqidah adalah bagaimana mengarahkan peserta didik agar dapat mengamalkan ilmu dan pemahaman aqidah itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Ruang lingkup bahan ajar aqidah mencakup materi yang berkaitan dengan topik aqidah, baik di lembaga sekolah maupun di masyarakat.
Materi Pendidikan Aqidah di Madrasah Tsanawiyah
- Tahapan Anak-anak
- Tahapan Dewasa
Balita adalah istilah yang mengacu pada anak yang telah mencapai usia lebih dari satu tahun atau lebih populer dalam pengertian usia anak di bawah lima tahun.59 Aqidah merupakan aspek penting yang harus diperkenalkan kepada seorang anak. sejak dini. semaksimal mungkin hal ini dimaksudkan agar anak mampu mengenal keimanan sejak dini, kecil, sehingga ketika anak sudah dewasa, ia mampu menggunakan akaida yang dikenalkan dan diajarkan oleh orang tuanya sejak kecil. usia dini. Anak adalah mereka yang belum berumur 21 tahun dan belum kawin.Undang-undang Perkawinan mengatur bahwa seorang anak tetap disebut anak apabila ia belum melebihi batas umur 16,60. Dalam jangka waktu tersebut anak semakin siap untuk belajar secara rutin. dasar-dasar aqidah. Materi yang akan disampaikan haruslah materi yang telah dikuasai, dipelajari, dan dipahami oleh orang tua.
Pendidikan aqidah merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi umat Islam, khususnya dalam pengembangan jiwa remaja yang identik dengan pribadi yang selalu menginginkan kebebasan, dan merupakan suatu tahapan dimana remaja mengalami proses pencarian jati diri untuk menjalani kehidupannya. sebuah lingkungan sosial. memesan. Sehingga remaja saat ini memiliki potensi yang sangat baik jika dipusatkan pada hal-hal yang positif. Pendidikan aqidah yang ditujukan kepada generasi muda bertujuan untuk menghasilkan generasi unggul, generasi yang berjiwa intelektual dan bermoral, sehingga pendidikan aqidah dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan masyarakat yang memiliki aqidah dan kepribadian unggul.
Hal ini bertujuan agar orang dewasa dapat semakin mempertebal keimanan, sekaligus menjadi bekal untuk mengajarkan keimanan kepada anak-anaknya kelak.
Langkah-langkah Pendidikan Aqidah
- Balita dan Anak-anak
- Remaja dan Dewasa
Al-Quran banyak menyimpan kisah-kisah inspiratif yang banyak menanamkan nilai-nilai tauhid, kisah-kisah tersebut dimaksudkan untuk ditiru oleh anak-anak. Orang tua juga bisa menyiasatinya dengan membeli buku cerita Al-Quran yang banyak dijual. Maka alangkah baiknya jika anak dibiasakan membaca Al-Qur'an dengan benar, dan berusaha semaksimal mungkin untuk menghafal Al-Qur'an atau sebagian besarnya dengan di dorong melalui berbagai cara.
Artinya orang tualah yang terlebih dahulu harus bisa membaca Al-Qur'an dan memahami ayat-ayat yang dibacanya. Menyerahkan kepada guru penghafal Al-Qur'an atau mendaftarkan anak ke sekolah yang mengajarkan baca tulis Al-Qur'an (misalnya TPA). Pengajaran mengaji menggunakan perkembangan teknologi, misalnya orang tua bisa belajar mengaji.
Ajarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah karena kedua hal tersebut merupakan landasan utama Islam.