• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI SENI RUPA SD KURIKULUM MERDEKA

N/A
N/A
your favorite girl

Academic year: 2025

Membagikan "MATERI SENI RUPA SD KURIKULUM MERDEKA"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI SENI RUPA SEKOLAH DASAR KURIKULUM MERDEKA

NAMA : DINA AGUSTINA PUTRI NIM : F1081231065

KELAS : 4 /A2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2025

(2)

i DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

A. MATERI SENI RUPA KELAS 1 SD ... 1

1. Bab 1 : Eksplorasi Media Berkarya Seni Rupa ... 1

2. Bab 2 : Menceritakan Hasil Pengamatan ... 2

3. Bab 3 : Menyimpulkan Karakteristik Alat dan Bahan ... 2

4. Bab 4 : Menyimpulkan Hasil Temuan Tiga Unsur Rupa di Sekitar ... 3

B. MATERI SENI RUPA KELAS 2 SD ... 4

1. Bab 1 : Melihat dan Menggunakan Warna ... 4

2. Bab 2 : Eksplorasi Alat, Media, dan Bahan ... 4

3. Bab 3 : Menggambar/Membuat Karya Cetak dari Bentuk Sekitar ... 5

4. Bab 4 : Menggambar Pemandangan dan Potret ... 6

5. Bab 5 : Menggambar Pola ... 7

6. Bab 6 : Menggunting dan Menempel Kolase ... 7

7. Bab 7 : Kolase yang Bercerita ... 8

8. Bab 8 : Melipat dan Membentuk Kertas ... 9

9. Bab 9 : Eksplorasi Bentuk 3 Dimensi ... 10

10. Bab 10 : Review dan Berkarya... 11

C. MATERI SENI RUPA KELAS 3 SD ... 12

1. Bab 1 : Eksplorasi Garis dan Bentuk ... 12

2. Bab 2 : Eksplorasi Warna Primer dan Sekunder ... 12

3. Bab 3 : Menggambar Cerita ... 13

4. Bab 4 : Eksplorasi Komposisi ... 14

5. Bab 5 : Mengenal dan Mengeksplorasi Tekstur ... 15

6. Bab 6 : Mengenal Kesan Ruang ... 15

7. Bab 7 : Eksplorasi Bentuk Melalui Teknik Cetak ... 16

(3)

ii

8. Bab 8 : Eksplorasi Bentuk Geometris pada Bangunan ... 17

9. Bab 9 : Membuat Bentuk 3D ... 17

10. Bab 10 : Mengapresiasi Karya Pribadi... 18

D. MATERI SENI RUPA KELAS 4 SD ... 19

1. Bab 1 : Menggambar Rumah Tetangga ... 19

2. Bab 2 : Daur ulang: Kerajinan Dari Plastik Bekas ... 20

3. Bab 3 : Bereskperimen Dengan Tekstur ... 21

4. Bab 4 : Membuat Bendera Hias ... 22

5. Bab 5 : Seni Dekoratif: Menggambar Taplak Meja dan Teralis ... 22

6. Bab 6 : Membuat Stempel dari Kentang dan Ketela ... 23

7. Bab 7 : Komik Sederhana Tentang Sahabat dan Keluarga ... 23

8. Bab 8 : Menabung Pada Celengan Indah Buatan Sendiri ... 24

9. Bab 9 : Membuat dan Menghias Layang-Layang ... 24

10. Bab 10 : Membuat Shadow Puppet (Wayang) yang Menakjubkan ... 25

11. Bab 11 : Menghias Jadwal Pelajaran... 25

12. Bab 12 : Bertemu Seniman dan Pengrajin Setempat ... 26

E. MATERI SENI RUPA KELAS 5 SD ... 26

1. Bab 1 : Unsur dan Prinsip Seni Rupa ... 26

2. Bab 2 : Menggambar dengan Prinsip Ritme ... 27

3. Bab 3 : Mengenal dan Mengeksplorasi Ikatan dan Sampul ... 27

5. Bab 5 : Mengenal dan Mengeksplorasi Aneka Anyaman ... 28

6. Bab 6 : Membuat Souvenir dari Anyaman ... 29

7. Bab 7 : Menggambar Ekspresif dengan Prinsip Keseimbangan ... 29

8. Bab 8 : Menggambar Objek Tumbuhan dengan Memperhatikan Prinsip Proporsi ... 30

9. Bab 9 : Mengenal Aneka Ragam Hias dari Berbagai Daerah di Indonesia ... 30

10. Bab 10 : Mengkreasi Jenis dan Pola Ragam Hias ... 30

11. Bab 11 : Membuat Karya Seni dari Bahan Daur Ulang Limbah Rumah Tangga ... 31

(4)

iii

12. Bab 12 : Menciptakan Karya Seni dari Kertas Bekas ... 31

F. MATERI SENI RUPA KELAS 6 SD ... 32

1. Bab 1 : Mengenal Unsur dan Prinsip Seni Rupa Pada Objek di Sekitar Kita ... 32

2. Bab 2 : Menggambar Prinsip Ritme Dalam Seni Rupa... 33

3. Bab 3 : Bentuk Geometris dalam Seni Rupa ... 34

4. Bab 4 : Tekstur Nyata dan Semu ... 34

5. Bab 5 : Warna Primer, Sekunder, dan Tersier ... 34

6. Bab 6 : Gelap Terang dalam Karya 3D ... 35

7. Bab 7 : Keseimbangan Simetris dan Asimetris ... 35

8. Bab 8 : Pola dalam Ragam Hias ... 35

9. Bab 9 : Kerajinan Makrame ... 36

10. Bab 10 : Anyaman Tradisional ... 36

11. Bab 11 : Karya Seni dari Bahan Daur Ulang ... 36

12. Bab 12 : Kolase dan Montase... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 38

(5)

1 A. MATERI SENI RUPA KELAS 1 SD

1. Bab 1 : Eksplorasi Media Berkarya Seni Rupa a. Alat Tulis

Anak kelas 1 SD akan dilatih cara menggunakan alat tulis seperti pensil. Pensil terdiri dari pensil grafit dan pensil warna. Cara menggenggam pensil dengan aman adalah dengan cara pensil dipegang dalam posisi stabil antara ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah. Jari manis dan kelingking ditekuk dan nyaman bersandar di atas meja. Jadi telunjuk dan ibu jari membentuk ruang terbuka.

Pergelangan tangan sedikit ditekuk ke belakang, dan lengan bawah bersandar di atas meja. Pensil dipegang sekitar 1–2 cm dari ujungnya. Posisi tubuh yang salah dapat menimbulkan masalah kesehatan di masa depan seperti sakit punggung, pinggang, dan leher. Selanjutnya, peserta didik akan diminta untuk menggambar unsur rupa pada benda-benda disekitarnya. Berlatih menggenggam pensil juga dapat dilakukan melalui kegiatan menjiplak bentuk (tracing). Pilihan bentuk yang dapat dijiplak antara lain telapak tangan/kakinya sendiri, bentuk kaleng (lingkaran atau kotak), atau benda keras lain yang ada di sekitarnya.

b. Alat Pemotong dan Perekat

Setelah peserta didik mampu dan mulai terbiasa menggenggam pensil dengan cara yang aman dan tepat bagi kesehatannya, selanjutnya mereka akan berlatih cara menggunakan gunting dan lem secara aman.

(6)

2 c. Alat Pewarna

Peserta didik diminta untuk menggambar dan mewarnai gambar dengan pewarna kering yang mereka miliki. Pewarna kering terdiri dari 2 jenis yaitu, pensil warna dan krayon/oil pastel. Kegiatan ini merupakan asesmen awal untuk memetakan kemampuan peserta didik dalam mengamati dan menyimpulkan unsur rupa pada bendabenda di sekitarnya. Pada kegiatan ini, ajak peserta didik untuk menceritakan alasan mereka memilih objek gambar dan warna yang mereka gunakan ketika mewarnai. Hargai setiap pendapat peserta didik.

Sampaikan bahwa peserta didik diharapkan untuk selalu menunjukkan akhlak mulia pada sesama, yaitu menghargai pendapat dan karya orang lain.

2. Bab 2 : Menceritakan Hasil Pengamatan

Peserta didik akan diminta untuk mengamati dan menceritakan unsur-unsur rupa yaitu meliputi bentuk dan warna yang ada di lingkungan sekitarnya. Unsur bentuk terdiri dari lingkaran, kotak, dan segitiga.

3. Bab 3 : Menyimpulkan Karakteristik Alat dan Bahan a. Media

Media berbentuk lembaran memiliki berbagai jenis dan karakteristiknya masing-masing. Tidak semua media berbentuk lembaran memiliki sifat lentur dan mudah dibentuk, tergantung dari jenis serat dan berat gramasinya. Media lembar terdapat yang berupa kertas dan nonkertas. Kertas Terbuat dari bubur serat kayu dan memiliki angka gramasi (berat dan ketebalan kertas).

b. Pensil grafit

Pensil yang bernomor (contohnya pensil 6H, HB, 2B, 6B) adalah pensil yang terbuat dari grafit. Angka di depan huruf memperlihatkan tingkat ketebalan/

kekerasan komposisi suatu pensil.

• 2H : lebih keras dari H/HB

• 2B : lebih lembut dan tebal dibandingkan B

• HB : berarti pensil memiliki kedua sifat keras dan tebal c. Pensil mekanik

Memiliki rongga selongsong yang dapat diisi dengan sebatang grait murni yang akan keluar dari lubang pensil.

(7)

3 d. Pensil warna

Pensil warna terbuat dari pigmen warna yang diikat oleh lilin atau campuran minyak agar dapat mengeluarkan warna. Pensil warna juga tersedia dalam versi akuarel. Ini berarti pensil tersebut juga dapat difungsikan seperti cat air dengan cara membasahi hasil pewarnaan..

e. Krayon

Krayon terbuat dari wax/lilin keras. Ciri ini dapat dikenali dari tampilannya yang mengilap seperti lilin dan tekstur licin saat disentuh.

f. Oil pastel

Pastel minyak memiliki tampilan yang tidak mengilap, berbekas, dan terasa berminyak di tangan saat disentuh. Pastel minyak mengandung unsur minyak yang tinggi.

g. Penghapus

Umumnya terbuat dari karet dalam aneka warna dan digunakan untuk menghapus goresan pensil.

4. Bab 4 : Menyimpulkan Hasil Temuan Tiga Unsur Rupa di Sekitar a. Garis

Garis berdasarkan arahnya terbagi menjadi gari mendatar, tegak, dan miring.

Sementara berdasarkan bentuknya, terdiri dari garis lurus, bergelombang, dan zig-zag. Garis lengkung akan membuat bentuk lingkaran, oval dan bentuk organik. Garis lurus dapat membuat bentuk bujur sangkar, segi empat, dan segitiga.

b. Bentuk

Bentuk tercipta dari garis. Terdapat bentuk lingkaran, kotak, dan segitiga.

c. Warna

Warna primer adalah warna dasar yang tidak dapat dihasilkan dari pencampuran warna lain. Terdapat tiga warna primer utama dalam sistem tradisional, yaitu merah, kuning, dan biru. Warna-warna ini berfungsi sebagai fondasi untuk menciptakan warna lain melalui proses pencampuran.

(8)

4 B. MATERI SENI RUPA KELAS 2 SD

1. Bab 1 : Melihat dan Menggunakan Warna a. Warna di Sekitar Kita

• Mengenal warna: siswa diajak untuk mengamati dan mengidentifikasi berbagai warna yang ada di sekitar mereka, baik pada karya seni (seperti lukisan) maupun benda-benda sehari-hari (seperti baju, mainan, atau pemandangan alam).

• Warna dan perasaan: siswa belajar bahwa warna dapat membangkitkan perasaan dan suasana tertentu. Misalnya, warna merah bisa memberi kesan berani atau semangat, sedangkan warna biru bisa memberi kesan tenang atau damai.

• Mengamati warna secara detail: siswa diajak untuk mengamati warna secara lebih teliti. Misalnya, saat melihat dedaunan, mereka tidak hanya melihat warna hijau, tetapi juga berbagai variasi warna hijau, seperti hijau muda dan hijau tua.

b. Berkreasi dengan Warna

• Warna Primer dan Sekunder: Siswa diperkenalkan pada konsep warna primer (merah, kuning, biru) sebagai warna dasar yang tidak bisa dihasilkan dari campuran warna lain, serta warna sekunder (oranye, hijau, ungu) yang dihasilkan dari campuran dua warna primer.

• Mencampur Warna: Siswa akan melakukan eksperimen dengan mencampur warna primer untuk menghasilkan warna sekunder. Mereka akan belajar tentang bagaimana proporsi campuran warna mempengaruhi hasil akhirnya.

• Menggunakan Warna dalam Karya Seni: Siswa akan menerapkan pengetahuan mereka tentang warna untuk membuat karya seni yang unik dan ekspresif. Mereka akan belajar memilih warna yang sesuai dengan tema atau suasana yang ingin mereka sampaikan.

2. Bab 2 : Eksplorasi Alat, Media, dan Bahan a. Warna Primer dan Sekunder

• Review Warna Primer dan Sekunder: Siswa akan mengulang kembali pemahaman mereka tentang warna primer dan sekunder.

(9)

5

• Menciptakan Warna Sekunder: Siswa akan berlatih mencampur warna primer untuk menciptakan warna sekunder dengan tepat.

• Menggunakan Warna Primer dan Sekunder: Siswa akan belajar bagaimana menggunakan warna primer dan sekunder secara efektif dalam karya seni mereka untuk menciptakan kontras, harmoni, atau efek visual lainnya..

b. Garis

• Jenis-jenis Garis: Siswa akan belajar tentang berbagai jenis garis, termasuk garis horizontal (mendatar), vertikal (tegak lurus), diagonal (miring), lengkung, zigzag, dan putus-putus.

• Membuat Garis: Siswa akan berlatih membuat garis dengan berbagai alat, seperti pensil, penggaris, spidol, atau bahkan benda-benda di sekitar mereka yang memiliki sisi lurus.

• Menggunakan Garis dalam Karya Seni: Siswa akan belajar bagaimana menggunakan garis untuk menciptakan bentuk, tekstur, atau gerakan dalam karya seni mereka.

c. Elemen Seni Rupa

• Review Elemen Seni Rupa: Siswa akan mengulang kembali pemahaman mereka tentang elemen seni rupa, termasuk garis, warna, bentuk, tekstur, dan ruang.

• Mengidentifikasi Elemen Seni Rupa: Siswa akan berlatih mengidentifikasi elemen-elemen seni rupa dalam karya seni mereka sendiri dan karya seni orang lain.

• Menggunakan Elemen Seni Rupa: Siswa akan belajar bagaimana menggunakan berbagai elemen seni rupa secara bersamaan untuk menciptakan karya seni yang lebih kompleks dan menarik.

3. Bab 3 : Menggambar/Membuat Karya Cetak dari Bentuk Sekitar a. Bentuk Geometris dan Organik

• Review Bentuk Geometris dan Organik: Siswa akan mengulang kembali pemahaman mereka tentang bentuk geometris (bentuk teratur seperti lingkaran, segitiga, dan persegi) dan bentuk organik (bentuk tidak beraturan yang sering ditemukan di alam).

(10)

6

• Mengidentifikasi Bentuk di Sekitar: Siswa akan belajar mengidentifikasi bentuk-bentuk ini di lingkungan sekitar mereka, baik dalam benda buatan manusia maupun objek alam.

• Menggunakan Bentuk dalam Karya Seni: Siswa akan belajar bagaimana menggunakan bentuk geometris dan organik untuk menciptakan karya seni yang menarik dan ekspresif..

b. Teknik Cetak Stensil

• Pengertian Cetak Stensil: Siswa akan diperkenalkan pada teknik cetak stensil sebagai salah satu cara untuk membuat gambar atau pola yang berulang.

• Proses Pembuatan Cetakan Stensil: Siswa akan belajar membuat cetakan stensil sederhana dengan menggunting bentuk pada kertas atau karton.

• Mencetak dengan Stensil: Siswa akan belajar menggunakan cetakan stensil untuk mencetak gambar pada kertas atau media lainnya dengan menggunakan krayon, cat air, atau media lainnya.

4. Bab 4 : Menggambar Pemandangan dan Potret a. Lanskap dan Potret

• Mengenal Lanskap dan Potret: Siswa akan belajar membedakan antara lanskap (gambar pemandangan alam) dan potret (gambar wajah seseorang).

• Orientasi Kertas: Siswa akan belajar tentang orientasi kertas yang tepat untuk menggambar lanskap (horizontal) dan potret (vertikal).

• Komposisi: Siswa akan belajar tentang bagaimana mengatur objek-objek dalam gambar agar terlihat seimbang dan menarik.

b. Garis Pijak

• Fungsi Garis Pijak: Siswa akan memahami bahwa garis pijak berfungsi sebagai dasar atau pijakan bagi objek-objek dalam gambar, sehingga gambar tidak terlihat mengambang.

• Membuat Garis Pijak: Siswa akan berlatih membuat garis pijak dalam gambar pemandangan dan potret mereka.

c. Menggambar dari Observasi

• Siswa akan belajar mengamati objek dengan seksama sebelum menggambarnya, memperhatikan bentuk, warna, dan detail lainnya.

(11)

7

• Siswa akan berlatih menggambar pemandangan atau wajah seseorang berdasarkan pengamatan mereka langsung.

5. Bab 5 : Menggambar Pola a. Pola

• Pengertian Pola: Siswa akan belajar tentang pola sebagai susunan bentuk, garis, atau warna yang berulang secara teratur.

• Mengidentifikasi Pola: Siswa akan belajar mengidentifikasi pola-pola yang ada di sekitar mereka, baik di alam maupun benda-benda buatan manusia.

• Membuat Pola: Siswa akan belajar membuat pola sederhana dengan mengulang-ulang bentuk atau garis tertentu.

b. Motif

• Pengertian Motif: Siswa akan belajar tentang motif sebagai satu unit bentuk atau desain yang diulang-ulang untuk membentuk pola.

• Mengidentifikasi Motif: Siswa akan belajar mengidentifikasi motif dalam pola-pola yang mereka amati.

c. Kain Tradisional

• Mengenal Kain Tradisional: Siswa akan diperkenalkan pada berbagai macam kain tradisional Indonesia yang memiliki pola dan motif yang indah dan unik.

• Mengapresiasi Kain Tradisional: Siswa akan belajar mengapresiasi keindahan dan nilai budaya yang terkandung dalam kain tradisional.

• Mengambil Inspirasi: Siswa akan belajar mengambil inspirasi dari pola dan motif pada kain tradisional untuk membuat karya seni mereka sendiri.

6. Bab 6 : Menggunting dan Menempel Kolase a. Kolase

• Pengertian Kolase: Siswa akan belajar tentang kolase sebagai karya seni yang dibuat dengan menempel berbagai macam potongan bahan pada permukaan datar. Kolase memungkinkan siswa untuk berkreasi dengan menggabungkan berbagai tekstur, warna, dan bentuk untuk menciptakan komposisi yang menarik dan unik.

(12)

8

• Bahan Kolase: Siswa akan belajar tentang berbagai bahan yang bisa digunakan untuk membuat kolase, seperti:

o Kertas berwarna atau kertas origami yang memberikan warna-warna cerah dan menarik.

o Kertas koran atau majalah bekas yang memberikan variasi tekstur dan pola.

o Kain perca yang memberikan dimensi dan kelembutan pada kolase o Bahan-bahan alam seperti daun kering, ranting, atau biji-bijian yang

menambahkan sentuhan alami pada karya b. Menggunting dan Menempel

• Keamanan dan Keefektifan: Siswa akan diajarkan tentang pentingnya keamanan saat menggunakan gunting, seperti memegang gunting dengan benar dan menggunting menjauhi tubuh. Mereka juga akan belajar teknik menempel yang efektif agar potongan bahan menempel dengan kuat dan rapi.

• Menggunakan Gunting: Siswa akan berlatih menggunakan gunting untuk memotong kertas atau bahan lainnya sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

• Menggunakan Lem: Siswa akan belajar cara mengoleskan lem secara merata pada bagian belakang potongan bahan dan menempelkannya dengan hati-hati pada permukaan datar.

c. Bentuk dan Ukuran

• Variasi Bentuk dan Ukuran: Siswa akan belajar tentang bagaimana menggunakan berbagai bentuk dan ukuran potongan bahan untuk menciptakan kolase yang lebih menarik dan bervariasi.

• Komposisi: Siswa akan belajar tentang bagaimana mengatur potongan- potongan bahan tersebut pada permukaan datar untuk menciptakan komposisi yang seimbang dan estetis.

7. Bab 7 : Kolase yang Bercerita a. Kolase Bercerita

• Menceritakan Kisah atau Pesan: Siswa akan belajar bahwa kolase tidak hanya sekedar hiasan, tetapi juga bisa digunakan untuk bercerita atau

(13)

9

menyampaikan pesan. Mereka akan belajar menyusun potongan-potongan bahan untuk menciptakan gambar yang memiliki makna atau narasi.

• Menggunakan Simbol: Siswa akan belajar tentang bagaimana menggunakan simbol-simbol visual dalam kolase mereka untuk mewakili ide atau perasaan tertentu

b. Kesan dan Imajinasi

• Membedakan Kesan dan Imajinasi: Siswa akan belajar membedakan antara kesan (apa yang mereka lihat atau rasakan saat melihat sebuah karya seni) dan imajinasi (kemampuan mereka untuk menciptakan gambaran atau ide baru dalam pikiran mereka).

• Mengembangkan Imajinasi: Siswa akan belajar menggunakan imajinasi mereka untuk menciptakan kolase yang unik, kreatif, dan ekspresif.

c. Henri Matisse

• Mengenal Henri Matisse: Siswa akan diperkenalkan pada Henri Matisse, seorang seniman terkenal yang sering menggunakan teknik kolase dalam karyanya.

• “Menggambar dengan Gunting”: Siswa akan belajar tentang gaya

“menggambar dengan gunting” yang dikembangkan oleh Matisse, di mana dia menggunting bentuk-bentuk langsung dari kertas berwarna tanpa membuat sketsa terlebih dahulu.

• Inspirasi dari Matisse: Siswa akan belajar mengambil inspirasi dari karya- karya Matisse untuk mengembangkan kreativitas dan keberanian mereka dalam bereksperimen dengan teknik kolase

8. Bab 8 : Melipat dan Membentuk Kertas a. Origami

• Mengenal Origami: Siswa akan diperkenalkan pada origami sebagai seni melipat kertas dari Jepang yang telah ada sejak lama

• Membuat Bentuk Origami: Siswa akan belajar membuat bentuk-bentuk origami sederhana, seperti burung, perahu kertas, atau binatang lainnya.

b. Melipat Kertas

• Teknik Dasar Melipat: Siswa akan belajar tentang teknik dasar melipat kertas, seperti melipat setengah, melipat segitiga, dan melipat diagonal

(14)

10

• Mengikuti Instruksi: Siswa akan belajar mengikuti instruksi langkah demi langkah untuk membuat bentuk origami yang diinginkan

c. Manfaat Origami

• Mengembangkan Keterampilan: Siswa akan belajar bahwa origami tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bisa membantu meningkatkan keterampilan motorik halus mereka, yaitu kemampuan untuk mengontrol gerakan tangan dan jari dengan presisi

• Melatih Fokus dan Konsentrasi: Melipat kertas membutuhkan fokus dan konsentrasi yang baik, sehingga siswa akan belajar untuk memperhatikan detail dan mengikuti instruksi dengan seksama

• Merangsang Kreativitas: Origami juga bisa merangsang kreativitas siswa.

Setelah menguasai teknik dasar, siswa bisa mencoba membuat bentuk- bentuk origami mereka sendiri atau memodifikasi bentuk yang sudah ada.

9. Bab 9 : Eksplorasi Bentuk 3 Dimensi a. Bentuk 3 Dimensi

• Mengenal Bentuk 3 Dimensi: Siswa akan belajar tentang bentuk 3 dimensi sebagai bentuk yang memiliki volume atau ruang, berbeda dengan bentuk 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar

• Contoh Bentuk 3 Dimensi: Siswa akan belajar mengidentifikasi berbagai bentuk 3 dimensi di sekitar mereka, seperti kubus, bola, tabung, kerucut, dan piramida.

b. Tanah Liat

• Sifat-sifat Tanah Liat: Siswa akan belajar tentang tanah liat sebagai bahan alami yang lentur dan mudah dibentuk.

• Membentuk Tanah Liat: Siswa akan belajar tentang berbagai teknik membentuk tanah liat, seperti menggulung, mencubit, meratakan, dan menyambung

c. Membuat Patung

• Membuat Patung Sederhana: Siswa akan belajar membuat patung sederhana dari tanah liat, seperti hewan, manusia, atau benda-benda lainnya

• Menggunakan Imajinasi: Siswa akan belajar menggunakan imajinasi mereka untuk menciptakan bentuk-bentuk 3 dimensi yang unik dan menarik

(15)

11 10. Bab 10 : Review dan Berkarya

a. Refleksi

• Melihat Kembali Pembelajaran: Siswa akan diajak untuk melihat kembali semua yang telah mereka pelajari dalam seni rupa sepanjang tahun.

• Mengidentifikasi Kegiatan Favorit: Siswa akan diajak untuk mengidentifikasi kegiatan seni rupa mana yang paling mereka sukai dan menjelaskan alasannya

• Mengenali Keterampilan Baru: Siswa akan diajak untuk mengenali keterampilan-keterampilan baru yang telah mereka kuasai dalam seni rupa

• Merencanakan Pengembangan Diri: Siswa akan diajak untuk berpikir tentang bagaimana mereka bisa terus mengembangkan kreativitas dan keterampilan seni rupa mereka di masa depan

b. Berkarya

• Proyek Akhir: Siswa akan membuat sebuah karya seni sebagai proyek akhir yang menunjukkan semua yang telah mereka pelajari sepanjang tahun

• Kebebasan Berekspresi: Siswa akan diberikan kebebasan untuk memilih teknik dan bahan yang mereka sukai, serta mengekspresikan ide dan kreativitas mereka dengan bebas.

c. Merayakan Kreativitas

• Menghargai Proses dan Hasil: Bab ini mengajak siswa untuk menghargai proses belajar yang telah mereka lalui dan merayakan kreativitas mereka.

• Mengekspresikan Diri: Siswa akan belajar bahwa seni rupa adalah tentang mengekspresikan diri, bereksperimen, dan bersenang-senang.

• Menghargai Keunikan: Siswa akan belajar untuk menghargai keunikan setiap karya seni, baik karya mereka sendiri maupun karya teman-teman mereka.

(16)

12 C. MATERI SENI RUPA KELAS 3 SD

1. Bab 1 : Eksplorasi Garis dan Bentuk a. Garis dan Bentuk di Sekitar Kita

• Mengenal Garis dan Bentuk: Siswa diajak untuk mengamati dan mengenali berbagai macam garis dan bentuk yang ada di sekitar mereka, baik di dalam kelas maupun di lingkungan sekitar.

• Jenis-jenis Garis: Siswa akan belajar tentang berbagai jenis garis, seperti garis lurus, garis lengkung, garis patah-patah, garis spiral, garis horizontal, garis vertikal, dan garis diagonal.

• Jenis-jenis Bentuk: Siswa akan diperkenalkan pada berbagai macam bentuk, baik bentuk geometris (lingkaran, segitiga, persegi, dll.) maupun bentuk organik (bentuk-bentuk alami seperti daun, awan, dll.)

b. Garis dan Bentuk Menunjukkan Perasaan

• Ekspresi melalui Garis dan Bentuk: Siswa belajar bahwa garis dan bentuk tidak hanya sekadar elemen visual, tetapi juga bisa digunakan untuk menyampaikan perasaan atau suasana hati.

• Contoh:

o Garis lurus yang tebal dapat memberikan kesan kuat dan tegas.

o Garis bergelombang yang halus dapat memberikan kesan lembut dan mengalir.

o Bentuk bulat dapat memberikan kesan ramah dan nyaman.

o Bentuk runcing dapat memberikan kesan tajam dan berbahaya.

2. Bab 2 : Eksplorasi Warna Primer dan Sekunder a. Warna Dasar (Primer)

• Mengenal Warna Primer: Siswa dikenalkan pada tiga warna dasar atau primer, yaitu merah, kuning, dan biru. Warna-warna ini disebut primer karena tidak dapat dihasilkan dari campuran warna lain.

• Sifat Warna Primer: Siswa belajar tentang sifat unik dari masing-masing warna primer dan bagaimana warna-warna ini menjadi dasar untuk menciptakan semua warna lainnya.

b. Warna Campuran (Sekunder)

(17)

13

• Membuat Warna Sekunder: Siswa belajar cara membuat warna sekunder dengan mencampurkan dua warna primer.

• Warna-warna Sekunder:

o Oranye/Jingga (merah + kuning) o Hijau (kuning + biru)

o Ungu/Nila (biru + merah) c. Mencampur Warna

• Eksplorasi Warna: Siswa akan melakukan berbagai eksperimen mencampur warna, baik warna primer dengan primer maupun primer dengan sekunder.

• Proporsi dan Gradasi: Siswa belajar tentang bagaimana proporsi warna yang dicampur dapat mempengaruhi hasil warna akhir, serta bagaimana menciptakan gradasi atau transisi warna yang halus.

3. Bab 3 : Menggambar Cerita a. Ilustrator

• Profesi Ilustrator: Siswa diperkenalkan pada profesi ilustrator sebagai seniman yang bertugas membuat gambar untuk mendukung dan memperjelas cerita atau teks.

• Kolaborasi dengan Penulis: Siswa belajar bahwa ilustrator bekerja sama dengan penulis untuk memastikan gambar sesuai dengan isi dan pesan cerita.

b. Menggambar Cerita

• Visualisasi Cerita: Siswa belajar menerjemahkan cerita yang mereka baca atau dengar ke dalam bentuk gambar.

• Menggambarkan Adegan: Siswa akan berlatih menggambar adegan-adegan penting dari cerita, menangkap karakter tokoh, suasana, dan emosi dalam gambar mereka.

• Urutan Cerita: Siswa belajar menyampaikan alur cerita secara visual, bisa melalui satu gambar yang mewakili keseluruhan cerita atau serangkaian gambar yang menunjukkan awal, tengah, dan akhir cerita.

c. Jarak dan Ukuran

(18)

14

• Perspektif Sederhana: Siswa dikenalkan pada konsep dasar perspektif, yaitu bagaimana benda yang lebih dekat tampak lebih besar dan benda yang lebih jauh tampak lebih kecil.

• Garis Dasar: Siswa belajar menggunakan garis dasar sebagai acuan untuk menempatkan objek-objek dalam gambar, sehingga menciptakan kesan ruang dan jarak.

4. Bab 4 : Eksplorasi Komposisi a. Keseimbangan

• Pengertian Keseimbangan: Siswa belajar tentang keseimbangan sebagai prinsip penting dalam seni rupa, yaitu distribusi elemen-elemen visual yang seimbang dan harmonis dalam sebuah karya.

• Pentingnya Keseimbangan: Siswa memahami bahwa keseimbangan menciptakan kesan visual yang menyenangkan dan nyaman dipandang, sementara ketidakseimbangan dapat membuat karya terasa tidak nyaman atau kacau.

b. Tiga Jenis Keseimbangan

Siswa akan mengenal dan memahami tiga jenis keseimbangan dalam seni rupa, yaitu:

Simetris

o Bentuk atau gambar sama persis di kedua sisi garis tengah, baik vertikal maupun horizontal.

o Menciptakan kesan formal, teratur, dan stabil

o Contoh: gambar kupu-kupu, pemandangan yang tercermin di air.

Asimetris

o Bentuk atau gambar berbeda di kedua sisi, tetapi memiliki ‘berat’ visual yang seimbang.

o Menciptakan kesan dinamis dan lebih tidak terduga

o Contoh: satu pohon besar di satu sisi diimbangi oleh beberapa bunga kecil di sisi lain.

Radial

o Bentuk atau gambar memancar keluar dari satu titik pusat.

o Menciptakan kesan gerakan dan energi yang terpusat

(19)

15

o Contoh: kelopak bunga, kembang api.

5. Bab 5 : Mengenal dan Mengeksplorasi Tekstur a. Tekstur

• Pengertian Tekstur: Siswa belajar tentang tekstur sebagai kualitas permukaan suatu benda yang dapat dirasakan melalui sentuhan.

• Jenis-jenis Tekstur: Siswa akan mengeksplorasi berbagai jenis tekstur, seperti kasar, halus, licin, berbulu, berserat, menonjol, dll., dengan mengamati dan menyentuh benda-benda di sekitar mereka.

• Tekstur Nyata dan Semu: Siswa belajar membedakan antara tekstur nyata (dapat dirasakan langsung) dan tekstur semu (hanya terlihat seperti memiliki tekstur dalam sebuah karya seni).

b. Tekstur dalam Gambar

• Menggambarkan Tekstur: Siswa belajar berbagai cara untuk menciptakan ilusi tekstur dalam gambar mereka.

• Teknik:

o Menggunakan garis pendek-pendek untuk menggambarkan bulu hewan.

o Membuat pola lengkung kecil untuk menggambarkan sisik ikan atau ular.

o Membuat pola titik-titik untuk menggambarkan kulit jeruk.

o Menggunakan teknik gosok (rubbing) dengan menggosok pensil di atas permukaan kasar lalu menjiplaknya di kertas.

c. Menggambar Hewan dengan Tekstur

Siswa akan berlatih menggambar hewan dan menunjukkan tekstur bulu atau kulitnya dengan menggunakan garis, pola, atau teknik yang telah mereka pelajari.

6. Bab 6 : Mengenal Kesan Ruang

a. Latar Depan, Tengah, dan Belakang

Menciptakan Kedalaman: Siswa belajar bagaimana menciptakan ilusi kedalaman atau ruang dalam gambar mereka dengan membagi latar menjadi tiga bagian:

(20)

16

• Latar depan: Bagian terdekat dari gambar, biasanya berisi objek yang paling besar dan detail.

• Latar tengah: Berada di antara latar depan dan belakang, objek di sini biasanya lebih kecil dan kurang detail daripada latar depan.

• Latar belakang: Bagian terjauh dari gambar, biasanya berisi objek yang paling kecil dan samar, seringkali hanya berupa siluet atau warna.

b. Garis Horizon/Cakrawala

• Batas Langit dan Bumi: Siswa belajar tentang garis horizon sebagai garis khayal yang memisahkan langit dan bumi atau air dalam gambar.

• Menciptakan Jarak: Siswa memahami bahwa objek yang digambar lebih dekat ke garis horizon akan terlihat lebih jauh, sementara objek yang lebih jauh dari garis horizon akan terlihat lebih dekat.

7. Bab 7 : Eksplorasi Bentuk Melalui Teknik Cetak a. Teknik Cetak

• Pengertian Teknik Cetak: Siswa diperkenalkan pada konsep dasar teknik cetak sebagai cara membuat gambar dengan mencetak bentuk atau pola pada permukaan, seperti kertas atau kain.

• Berbagai Teknik Cetak: Siswa akan belajar tentang beberapa jenis teknik cetak, seperti stempel, cetak tinggi (menggunakan permukaan yang ditinggikan untuk menghasilkan gambar), dan cetak dalam (menggunakan permukaan yang diturunkan untuk menghasilkan gambar).

b. Stempel

• Membuat Stempel: Siswa akan belajar membuat stempel sederhana dari bahan-bahan yang mudah ditemukan, seperti kentang, karet penghapus, atau spons.

• Mencetak Pola: Siswa akan menggunakan stempel yang mereka buat untuk mencetak pola berulang pada kertas atau kain.

c. Pola Geometris

• Mengenal Pola Geometris: Siswa belajar tentang pola geometris dan bagaimana mengidentifikasi serta menerapkannya dalam karya seni, baik sebagai elemen utama maupun sebagai dekorasi.

(21)

17

8. Bab 8 : Eksplorasi Bentuk Geometris pada Bangunan a. Bentuk Geometris dalam Bangunan

• Mengidentifikasi Bentuk Geometris: Siswa akan mengamati bangunan- bangunan di sekitar mereka, baik secara langsung maupun melalui gambar, dan mengidentifikasi bentuk-bentuk geometris yang menyusunnya, seperti kubus, balok, tabung, kerucut, dan limas.

• Garis dalam Bentuk: Siswa juga akan belajar mengenali garis-garis lurus dan lengkung yang membentuk bangun-bangun geometris tersebut.

b. Membuat Model Bangunan

• Kreasi Bangunan 3D: Siswa akan menggunakan kardus bekas untuk membuat model bangunan tiga dimensi, menerapkan pemahaman mereka tentang bentuk-bentuk geometris.

• Detail dan Kreativitas: Siswa dapat menambahkan detail pada model bangunan mereka, seperti pintu, jendela, atap, dan dekorasi lainnya, untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan mereka.

9. Bab 9 : Membuat Bentuk 3D a. Satwa yang Dilindungi

• Mengenal Satwa Langka: Siswa akan belajar tentang berbagai jenis satwa yang dilindungi di Indonesia, memahami ciri-ciri khas mereka, dan mengapa mereka perlu dilindungi.

• Kepedulian terhadap Lingkungan: Siswa diajak untuk mengembangkan rasa empati dan tanggung jawab terhadap lingkungan, khususnya dalam menjaga kelestarian satwa langka.

b. Bentuk 3D

• Membuat Patung Hewan: Siswa akan belajar membuat patung atau bentuk tiga dimensi dari satwa-satwa yang telah mereka pelajari, menggunakan bahan-bahan bekas atau mudah didapatkan seperti koran, kardus, atau tanah liat.

• Eksplorasi Bahan: Siswa akan belajar tentang berbagai macam bahan yang dapat digunakan untuk membuat bentuk 3D, serta teknik-teknik dasar dalam membentuk dan menyusun bahan tersebut.

(22)

18 10. Bab 10 : Mengapresiasi Karya Pribadi

a. Refleksi

• Melihat Kembali Proses Belajar: Siswa diajak untuk merenungkan pengalaman belajar mereka selama satu tahun, mengingat kegiatan- kegiatan yang paling berkesan, dan menjelaskan apa yang telah mereka pelajari.

• Mengidentifikasi Karya Terbaik: Siswa akan memilih karya seni yang paling mereka sukai dari yang telah mereka buat sepanjang tahun, dan menjelaskan alasan di balik pilihan mereka.

b. Evaluasi Diri

• Melihat Kekuatan dan Kelemahan: Siswa akan belajar menilai karya mereka sendiri berdasarkan kriteria seni rupa yang telah mereka pelajari, seperti komposisi, warna, bentuk, dan tekstur.

• Rencana Pengembangan Diri: Siswa akan merenungkan kekuatan dan kelemahan mereka dalam berkarya seni, serta membuat rencana untuk meningkatkan keterampilan mereka di masa depan.

c. Buku Harian Bergambar/Enikki

• Mendokumentasikan Pengalaman: Siswa diajak untuk membuat buku harian bergambar atau enikki, yaitu catatan harian yang diilustrasikan dengan gambar.

• Mengekspresikan Diri: Siswa dapat menggunakan enikki untuk merekam kegiatan sehari-hari, perasaan, atau pengalaman menarik mereka selama liburan.

• Mengasah Kreativitas: Membuat enikki dapat membantu siswa mengembangkan kreativitas, keterampilan menggambar, dan kemampuan bercerita secara visual.

(23)

19 D. MATERI SENI RUPA KELAS 4 SD

1. Bab 1 : Menggambar Rumah Tetangga

a. Mengenal Gambar Perspektif dan Cara Pembuatannya

Unsur unsur sketsa adalah garis, warna, bidang, bentuk, efek pencahayaan.

b. Jenis-Jenis Perspektif Dalam Seni Rupa

Pada dasarnya, perspektif satu titik hilang, dua titik hilang, dan tiga titik hilang bisa dibagi lagi menjadi berbagai sudut pandang berdasarkan posisi mat akita berada. Lebih sederhananya, sudut pandang bisa dibagi 3 macam sudut pandang yaitu sudut pandang mata burung, sudut pandang normal, dan sudut pandang mata kucing.

• Perspektif Satu Titik Hilang : metode menggambar di mana semua garis yang terlihat dalam gambar mengarah ke satu titik hilang yang terletak pada garis horizon. Titik ini merupakan titik terjauh dari jangkauan pandangan mata dan berfungsi sebagai referensi untuk menggambar objek yang lebih besar dari ukuran manusia. Contoh gambarnya :

• Perspektif Dua Titik Hilang : pada garis horizon terdapat 2 titik fokus.

Persimpangan garis yang berasal dari 2 titik hilang ini akan membentuk sebuah sudut. Contoh gambarnya :

(24)

20

• Perspektif Tiga Titik Hilang : hanya bisa dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang sangat luas, besar, tinggi, dan secara visual mengalami distorsi yang sangat ekstrem. Contoh gambarnya :

2. Bab 2 : Daur ulang: Kerajinan Dari Plastik Bekas a. Pengertian Plastik

Plastik adalah benda yang berbahan sintetis yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

• Kelebihan Plastik : bahan yang kuat, tetapi ringan, perawatannya sangat mudah, fleksibel, harga terjangkau, tidak akan berkarat.

• Kekurangan Plastik : sulit terurai oleh bakteri, dapat menyumbat saluran air, tidak tahan terhadap jamur.

b. Masalah Lingkungan dari Plastik

Dampak dari sampah plastik ini antara lain, pencemaran air laut yang dapat mengganggu rantai makanan dan membunuh hewan laut, pencemaran air tanah, polusi udara yang dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan manusia.

c. Jenis Limbah Plastik

Jenis limbah plastik yang sering dijumpai diantaranya kantonng plastic, botol minuman, dan sedotan.

d. Seni Kriya dari Limbah Plastik

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi penumpukan sampah plastic adalah dengan memanfaatkannya kembali. Cara memanfaatkan kembali bahan bekas berbahan plastik adalah dengan membuat aneka kerajinan dari plastik tersebut.

(25)

21 3. Bab 3 : Bereskperimen Dengan Tekstur

a. Jenis-Jenis Tekstur

Tekstur merupakan bentuk atau nilai raba permukaan benda atau gambar, baik itu benda nyata atau semu.

• Menurut Sifatnya : tesktur nyata, tekstur semu.

• Menurut Bentuknya : tekstur kasar, tekstur halus b. Teknik dan Bahan Pembuatan Tekstur

• Teknik frottage : yaitu meletakkan kertas diatas permukaan benda bertekstur, lalu kertas ditekan dan diarsir dengan pensil atau pastel.

• Teknik grattage : yaitu menuangkan cat warna terang pada permukaan media seperti kertas, papan atau kanvas dan dibiarkan hingga cat kering lebih dahulu lalu timpa warna gelap selanjutnya digores-gores oleh benda runcing.

• Teknik tempel : kolase berarti menempel dengan menggunakan perekat.

c. Contoh membuat benda dari teknik tekstur

• Membuat tekstur nyata dari lempengan tanah liat dengan cara dipukul- pukul/ditekan menggunakan batu bertekstur, digores dengan sisir, parut dan lain sebagainya.

• Membuat tekstur dari bubuk batu bata atau bubuk kayu lalu ditaburkan di atas papan/triplek yang telah diberi lem.

• Membuat tekstur dengan teknik ebru/swirling.

d. Membuat Kolase

Beberapa material yang bisa digunakan untuk mebentuk sebuah obyek yang dikenali dari kegiatan menempel : kaca, batu, logam, serutan kayu, kulit-kulitan, daun-daunan, batok kelapa, biji-bijian, kertas bekas.

e. Manfaat Membuat Tekstur

• Tekstur dapat mempertegas dan memperkuat gambar/lukisan yang dibuat.

• Tekstur menyatukan unsur lukisan dan kriya/kerajinan dalam sebuah karya.

• Tekstur membuat kita bereksperimen dengan berbagai bahan alami disekitar kita dan mengubahnya menjadi karya seni.

• Membuat tekstur melatih Indera peraba dan penglihatan kita.

(26)

22 4. Bab 4 : Membuat Bendera Hias

Materi pembelajaran unit 4 tentang pembuatan bendera hias dapat diajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning). Model ini menekankan eksplorasi gagasan, imajinasi, dan eksperimen dengan mengintegrasikan berbagai pengetahuan, seperti seni rupa dan wawasan budaya.

Dalam proses ini, siswa berperan aktif, sementara guru memberikan materi dan inspirasi dari berbagai sumber. Di akhir pembelajaran, siswa akan menciptakan karya bendera yang akan diapresiasi dan dievaluasi bersama.

Bendera sebagai produk seni rupa memiliki unsur desain, warna, dan komposisi, serta berfungsi sebagai simbol identitas suatu negara atau kelompok. Guru menjelaskan berbagai jenis dan fungsi bendera sebelum mendorong siswa untuk merancang bendera hias mereka sendiri, yang dapat berbentuk huruf atau figuratif.

Unsur seni rupa yang diperkenalkan meliputi komposisi, rancangan, warna, dan ragam hias dekoratif.

Komposisi mencakup pengorganisasian objek visual untuk menciptakan keseimbangan dan fokus dalam karya seni. Rancangan adalah perencanaan sebelum pembuatan objek untuk memastikan fungsionalitas dan estetika. Warna dalam seni rupa terdiri dari warna primer (merah, biru, kuning), sekunder (hasil pencampuran warna primer), dan tersier (campuran primer dan sekunder). Ragam hias dekoratif merujuk pada pola hiasan seperti batik atau relief.

5. Bab 5 : Seni Dekoratif: Menggambar Taplak Meja dan Teralis

Dalam unit pembelajaran ini, guru dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi sekolah dan kemampuan siswa, seperti model berbasis penemuan (discovery learning) yang menekankan sintesis pengetahuan dan kreativitas siswa. Materi dapat mencakup seni ragam hias tradisional dari daerah setempat, dengan guru menjelaskan secara inspiratif untuk menarik minat siswa.

Dalam proses berkarya, guru memberikan arahan dan evaluasi di akhir pelajaran.

Seni dekoratif adalah karya seni yang berfungsi untuk menghias ruangan, lukisan, atau bangunan. Indonesia kaya akan seni dekoratif dengan berbagai motif, terutama flora karena iklim tropisnya. Siswa diajak mengenal keindahan seni dari

(27)

23

daerah mereka melalui diskusi dengan orang tua tentang kain adat dan ukiran. Karya yang dibuat bersifat sederhana, seperti menggambar motif di atas kertas.

Gambar dekoratif adalah corak hias yang tidak menonjolkan kedalaman atau perspektif, bertujuan untuk memperindah objek. Seni dekoratif memiliki ciri khas berupa pola, warna yang rata, dan tujuan utama untuk menghias. Fungsinya meliputi mempercantik objek dan meningkatkan nilai estetika. Jenis seni dekoratif termasuk figuratif (meniru bentuk alam) dan geometris (berbasis pola geometris).

Dalam praktik, siswa dapat menggambar motif sederhana untuk teralis jendela dan taplak meja sebagai cara mengenal kekayaan budaya Nusantara.

6. Bab 6 : Membuat Stempel dari Kentang dan Ketela a. Seni cetak grafis

Seni grafis adalah seni dua dimensi yang diciptakan melalui teknik cetak.

Misalnya cetak sablon (silscreen), cetak tinggi (stempel), cetak datar (lithography), dsb. Singkatnya seni grafis adalah membuat cetakan yang dapat digunakan untuk mentransfer gambar atau tulisan dari cetakan ke media karya (misalnya di atas kertas).

b. Sejarah seni grafis

Teknik cetak grafis kurang berkembang di Barat karena bangsa Eropa pada masa itu belum mengenal kertas. Teknik grafis baru berkembang di Eropa pada abad ke-13, dengan ditemukannya mesin cetak oleh Guttenberg dan didirikannya pabrik kertas pertama di Italia.

7. Bab 7 : Komik Sederhana Tentang Sahabat dan Keluarga a. Pengertian Komik

Komik merupakan karya seni rupa yang menggunakan gambar dan tulisan sebagai dua unsur yang disatukan. Biasanya, gambar dalam komik berupa para tokoh cerita, sedang tulisannya berupa percakapan para tokoh yang ditaruh dalam kolom balon dan latar cerita dalam kolom persegi. Jalan cerita dalan komik disatukan dari gambar hingga bisa menjadi cerita panjang yang bersambung.

b. Jenis-Jenis Komik

• Komik konvensional : Komik yang digambar manual, menekankan pada plot, karakter, dan gaya gambar yang konsisten.

(28)

24

• Komik kolase : Komik yang dibuat dengan memotong dan menempel gambar dari berbagai sumber untuk menciptakan komposisi baru dan eksperimental.

8. Bab 8 : Menabung Pada Celengan Indah Buatan Sendiri

Topik pembelajaran pada unit ini amat menekankan pembuatan dan penggunaan karya. Adapun terkait desain, seoraang “Bapak Desain” yang mahsyur dari Jerman Bernama Dieter Rams memperkenalkan 10 prinsip desain yang amat bermanfaat dalam membuat sebuah produk kriya, diantaranya :

a. Inovatif : mengandung kebaruan tertentu sehingga terasa segar dan tidak membosankan.

b. Bermanfaat : desain yang baik selalu mengutamakan manfaat/fungsi produk.

c. Estetis : desain yang baik itu indah, artinya terdapat ritme, harmoni dan keselarasan.

d. Mudah dipahami : desain yang baik mudah dipahami fungsi dan penggunaannya.

e. Jujur : desain yang baik selalu jujur antara bentuk, bahan dan fungsinya, tidak menipu atau mengelabui konsumen/pengguna.

f. Rendah hati : desain yang baik tampil secara rendah hati sesuai manfaat/fungsinya, tidak tampil berlebihan.

g. Awet : desain yang baik bersifat tahan lama, tidak mudah aus dan rusak, sehingga bermanfaat dalam waktu yang panjang.

h. Detail : dalam merancang produk, desain dilakukan secara detail/rinci hingga bagian-bagian terkecil.

i. Ramah lingkungan : desain yang baik itu ramah lingkungan, tidak mencemari apalagi merusak alam.

j. Sederhana : desain yang baik selalu sederhana dalam segala hal (bentuk produk, pengoperasian dan manfaatnya).

9. Bab 9 : Membuat dan Menghias Layang-Layang

Layang-layang merupakan media bermain yang mengandung unsur seni rupa berupa desain (rancang bangun) dan lukis/gambar. Disamping itu, layang-layang juga mengandung unsur sains-teknologi verupa aerodinamika. Dengan demikian membuat layang-layang akan melatih kita berpikir berdasarkaan seni rupa, desain

(29)

25

dan sains-teknologi. Sebagai acuan, tahap-tahap pembuatan layang-layang berikut ini mohon diperhatikan:

a. Siapkan bahan berupa kertas minyak, lem, gunting, pisau, bambu, benang jahit, senar cat (cat air atau poster).

b. Buat pola layang-layang sesuai desain yang direncanakan pada rangka dari batang bambu.

c. Potong kertas minyak sesuai ukuran rangka bambu yang sudah dibuat.

d. Lukis kertas dengan tema terkait harapan dan cita-citamu.

e. Tempelkan kertas minyak sesuai pola yang sudah dibuat, kemudian tekan sudut yang diberi lem agar menempel dengan erat.

f. Buat variasi pada layang-layang dengan memasang ekor/buntut dari sisa kertas agar terlihaat menarik ketika diterbangkan di udara.

g. Layang-layang siap dimainkan.

10. Bab 10 : Membuat Shadow Puppet (Wayang) yang Menakjubkan

Shadow adalah bayangan, sedang puppet adalah tokoh/lakon yang dimainkan.

Shadow puppet atau lebih dikenal dengan wayang adalah tokoh cerita yang dimainkan dalam bentuk bayangan.

11. Bab 11 : Menghias Jadwal Pelajaran

Dalam membuat jadwal pelajaran hias ada dua unsur seni rupa yang perlu diketahui, yaitu:

a. Ragam hias komposisi

Komposisi adalah kemampuan siswa dalam menata objek-objek dalam lukisan agar seimbang, harmonis, memiliki ritme dan fokus perhatian (central interest).

Dengan kata lain, komposisi adalah metode membuat lukisan enak dan menarik untuk dipandang.

b. Ragam hias dekoratif

Adapun ragam hias dekoratif hiasan berpola yang dilipatgandakan dan mengandung ritme secara harmoni. Ada dua macam ragam hias dekoratif, yaitu tradisional berupa flora, fauna dan manusia. Contohnya adalah batik dan kain tenun adat. Adapun ragam hias geometris berupa bentuk-bentuk geometri sederhana yang dilipatgandakan dan diwarnai, misalnya kelipatan bentuk segitiga, empat atau gabungan dari beberapa bentuk

(30)

26

12. Bab 12 : Bertemu Seniman dan Pengrajin Setempat

Seni rupa merupakan sebuah ekosistem sosial yang terdiri dari seniman, karya seni dan publik seni. Ketiganya saling mempengaruhi satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk dinamika dalam sejarah seni dan masyarakat. Pada masyarakat yang sudah maju, seni rupa mendapat apresiasi yang tinggi dengan adanya galeri, gedung pertunjukan, balai lelang dan museum.

E. MATERI SENI RUPA KELAS 5 SD 1. Bab 1 : Unsur dan Prinsip Seni Rupa

c. Titik merupakan unsur dasar seni rupa paling kecil. Seluruh wujud objek yang dibuat di mulai dari sebuah titik.

d. Garis, adalah batasan dari benda, ruang, bidang, warna, tekstur, dan juga unsur lainnya. Garis mempunyai berbagai sifat di antaranya: pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah- patah.

e. Bidang, merupakan unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan beberapa garis. Ada pun contoh bidang dasar dalam seni rupa antara lain: bidang segitiga, segi empat, lingkaran, oval, dan segi banyak.

f. Bentuk, adalah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekadar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, dan juga yang lainnya.

g. Tekstur, merupakan sifat dari permukaan sebuah benda, bisa bersifat halus, kasar, kusam, mengilap, licin, berpori.

h. Warna, unsur-unsur seni rupa yang dihasilkan ketika cahaya yang mengenai suatu objek dipantulkan kembali ke mata. Warna dikelompokkan menjadi warna primer, warna sekunder, warna tertier, analogus dan komplementer.

i. Gelap terang, fungsi gelap terang adalah untuk menggambarkan benda agar menjadi berkesan tiga dimensi, menyatakan kesan ruang atau kedalaman, dan memberi perbedaan.

j. Ruang, Ruang menjadi unsur dari sebuah karya seni rupa yang menunjukkan dimensi dari karya seni rupa tersebut. Artinya, ruang dua dimensi hanya menunjukkan ukuran atau dimensi panjang dan lebar. Sedangkan ruang pada

(31)

27

karya seni rupa berbentuk tiga dimensi, karena adanya volume yang memberikan kesan yang mendalam.

2. Bab 2 : Menggambar dengan Prinsip Ritme

Ritme adalah pengulangan atau variasi elemen-elemen visual (garis, bentuk, warna, tekstur) untuk menciptakan gerakan, aliran, dan kesan dinamis dalam sebuah karya seni. Siswa belajar bagaimana menciptakan berbagai jenis ritme, seperti:

a. Ritme Teratur: Pengulangan elemen yang sama secara konsisten dan terprediksi.

b. Ritme Tidak Teratur: Pengulangan elemen dengan variasi atau perubahan.

c. Ritme Bergantian: Pengulangan dua atau lebih elemen secara bergantian.

d. Ritme Mengalir: Pengulangan elemen yang menciptakan kesan gerakan yang halus dan berkelanjutan.

3. Bab 3 : Mengenal dan Mengeksplorasi Ikatan dan Sampul a. Ikatan dan Simpul

• Ikatan adalah cara menggabungkan dua atau lebih tali atau benang dengan cara melilitkan atau mengaitkan.

• Simpul adalah ikatan yang dibuat pada ujung tali atau benang untuk mencegahnya terlepas atau untuk mengikatnya pada benda lain.

• Ikatan dan simpul memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengikat tali sepatu, membuat simpul pada tali saat berkemah, atau mengikat benda-benda agar tidak tercecer.

b. Jenis-jenis Ikatan dan Simpul

• Simpul Mati: Simpul yang kuat dan sulit terlepas, digunakan untuk mengakhiri ikatan atau mengikat benda secara permanen.

• Simpul Hidup: Simpul yang mudah disesuaikan dan dapat dilepas dengan mudah, digunakan untuk mengikat benda sementara atau untuk membuat ikatan yang dapat diatur kekencangannya.

• Simpul Jangkar: Simpul yang kuat dan aman, digunakan untuk mengikat tali pada tiang atau benda lain yang kokoh.

(32)

28

• Simpul Kepala: Simpul yang membentuk lingkaran pada ujung tali, digunakan untuk membuat pegangan atau untuk mengaitkan tali pada benda lain.

4. Bab 4 : Membuat Karya Seni Makrame Sederhana a. Makrame

• Makrame adalah seni kerajinan tangan yang menggunakan teknik simpul- menyimpul tali atau benang untuk menciptakan berbagai macam karya seni, seperti hiasan dinding, gantungan kunci, tas, atau bahkan pakaian.

• Makrame berasal dari bahasa Arab “migramah” yang berarti “pita berumbai”.

• Teknik makrame sudah ada sejak zaman kuno dan berkembang di berbagai budaya di seluruh dunia.

b. Bahan dan Alat

• Tali atau benang makrame (berbagai jenis dan warna)

• Gunting

• Pita pengukur

• Jarum pentul atau selotip

• Benda untuk menggantungkan makrame (opsional)

5. Bab 5 : Mengenal dan Mengeksplorasi Aneka Anyaman a. Anyaman

• Anyaman adalah teknik kerajinan tangan yang melibatkan proses menyilangkan atau menjalin bahan-bahan seperti bambu, rotan, daun pandan, kertas, atau bahan lainnya untuk menciptakan benda-benda fungsional atau dekoratif.

• Anyaman merupakan salah satu bentuk seni kriya tertua di dunia dan memiliki nilai budaya yang tinggi di berbagai masyarakat.

b. Jenis-jenis Anyaman

• Anyaman Datar: Anyaman yang menghasilkan permukaan datar, seperti tikar, anyaman dinding, atau alas piring.

• Anyaman Tiga Dimensi: Anyaman yang menghasilkan benda-benda dengan volume, seperti keranjang, topi, atau tas.

(33)

29

• Anyaman Dekoratif: Anyaman yang lebih menekankan pada keindahan dan estetika, seperti hiasan dinding, aksesoris, atau pajangan.

6. Bab 6 : Membuat Souvenir dari Anyaman a. Souvenir dari Anyaman

• Anyaman dapat dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam souvenir yang unik dan menarik, seperti gantungan kunci, gelang, bros, atau hiasan kecil lainnya.

• Souvenir dari anyaman dapat menjadi pilihan hadiah yang berkesan dan memiliki nilai seni yang tinggi.

b. Kegiatan:

• Memilih jenis anyaman dan bahan yang sesuai untuk membuat souvenir.

• Merancang desain souvenir yang kreatif dan menarik.

• Membuat souvenir dari anyaman dengan menggunakan teknik yang telah dipelajari.

• Menambahkan sentuhan akhir pada souvenir, seperti menambahkan manik- manik, pita, atau hiasan lainnya.

7. Bab 7 : Menggambar Ekspresif dengan Prinsip Keseimbangan a. Menggambar Ekspresif

• Menggambar ekspresif adalah cara menggambar yang lebih bebas dan spontan, mengedepankan ekspresi perasaan dan emosi daripada ketepatan bentuk atau detail.

• Tujuan menggambar ekspresif adalah untuk menyalurkan kreativitas, imajinasi, dan perasaan melalui karya seni.

b. Prinsip Keseimbangan dalam Menggambar Ekspresif

• Meskipun menggambar ekspresif cenderung lebih bebas, prinsip keseimbangan tetap penting untuk menciptakan komposisi yang menarik dan harmonis.

• Keseimbangan dapat dicapai dengan mengatur penempatan objek, warna, atau elemen visual lainnya secara seimbang dalam gambar.

(34)

30

8. Bab 8 : Menggambar Objek Tumbuhan dengan Memperhatikan Prinsip Proporsi

a. Menggambar Objek Tumbuhan

• Tumbuhan merupakan salah satu objek yang menarik untuk digambar karena memiliki bentuk, warna, dan tekstur yang beragam.

• Menggambar tumbuhan dapat membantu siswa untuk lebih memahami struktur dan keindahan alam.

b. Prinsip Proporsi dalam Menggambar Tumbuhan:

• Proporsi adalah perbandingan ukuran antara bagian-bagian dalam suatu objek.

• Dalam menggambar tumbuhan, proporsi yang tepat akan membuat gambar terlihat lebih realistis dan meyakinkan.

• Misalnya, proporsi antara ukuran daun, batang, dan bunga harus sesuai agar gambar terlihat alami.

9. Bab 9 : Mengenal Aneka Ragam Hias dari Berbagai Daerah di Indonesia a. Ragam Hias:

• Ragam hias adalah motif atau pola dekoratif yang digunakan untuk memperindah suatu benda atau karya seni.

• Indonesia memiliki kekayaan ragam hias yang beragam, masing-masing daerah memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri.

b. Contoh Ragam Hias Indonesia:

• Batik (Jawa)

• Songket (Sumatera)

• Ukiran (Bali)

• Tenun Ikat (Nusa Tenggara Timur)

• Sasirangan (Kalimantan Selatan)

10. Bab 10 : Mengkreasi Jenis dan Pola Ragam Hias a. Mengkreasi Ragam Hias:

• Setelah mengenal berbagai ragam hias tradisional, siswa diajak untuk berkreasi menciptakan ragam hias sendiri.

(35)

31

• Proses kreasi ini melatih imajinasi, kreativitas, dan kemampuan siswa dalam mengolah unsur-unsur seni rupa.

b. Kegiatan:

• Menggabungkan motif dan pola dari berbagai ragam hias tradisional untuk menciptakan ragam hias baru.

• Mengembangkan motif dan pola baru berdasarkan pengamatan terhadap alam, lingkungan sekitar, atau imajinasi siswa.

• Mengaplikasikan ragam hias yang telah dibuat pada berbagai media, seperti kertas, kain, atau benda-benda lainnya.

11. Bab 11 : Membuat Karya Seni dari Bahan Daur Ulang Limbah Rumah Tangga a. Karya Seni dari Limbah Rumah Tangga:

• Limbah rumah tangga, seperti botol plastik, kardus, kaleng bekas, atau kertas koran, dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat karya seni yang kreatif dan unik.

• Kegiatan ini mengajarkan siswa untuk menghargai lingkungan dan memanfaatkan kembali bahan-bahan yang dianggap tidak berguna.

b. Kegiatan:

• Mengumpulkan berbagai jenis limbah rumah tangga yang dapat digunakan sebagai bahan karya seni.

• Membersihkan dan mengeringkan limbah sebelum digunakan.

• Merancang dan membuat karya seni dari limbah, seperti pot bunga dari botol plastik, tempat pensil dari kardus, atau hiasan dinding dari kaleng bekas.

• Menambahkan sentuhan dekoratif pada karya seni agar lebih menarik.

12. Bab 12 : Menciptakan Karya Seni dari Kertas Bekas a. Karya Seni dari Kertas Bekas:

• Kertas bekas, seperti koran, majalah, atau kertas kado, dapat diolah menjadi berbagai karya seni yang menarik.

• Kegiatan ini melatih keterampilan motorik halus, kreativitas, dan kesabaran siswa.

b. Teknik Membuat Karya Seni dari Kertas Bekas

(36)

32

• Origami: Seni melipat kertas menjadi berbagai bentuk, seperti binatang, bunga, atau benda-benda lainnya.

Quilling: Seni menggulung kertas tipis menjadi bentuk-bentuk kecil yang kemudian disusun menjadi gambar atau hiasan.

• Kolase: Seni menempel potongan-potongan kertas berwarna atau bertekstur berbeda pada suatu permukaan untuk menciptakan gambar atau desain.

Paper Mache: Teknik membuat benda tiga dimensi dengan menempelkan potongan-potongan kertas yang dicelupkan dalam lem pada cetakan.

F. MATERI SENI RUPA KELAS 6 SD

1. Bab 1 : Mengenal Unsur dan Prinsip Seni Rupa Pada Objek di Sekitar Kita a. Unsur dalam karya seni rupa

• Titik merupakan unsur dasar seni rupa paling kecil. Seluruh wujud objek yang dibuat di mulai dari sebuah titik.

• Garis, adalah batasan dari benda, ruang, bidang, warna, tekstur, dan juga unsur lainnya. Garis mempunyai berbagai sifat di antaranya: pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah.

• Bidang, merupakan unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan beberapa garis. Ada pun contoh bidang dasar dalam seni rupa antara lain: bidang segitiga, segi empat, lingkaran, oval, dan segi banyak.

• Bentuk, adalah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekadar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, dan juga yang lainnya.

• Tekstur, merupakan sifat dari permukaan sebuah benda, bisa bersifat halus, kasar, kusam, mengilap, licin, berpori.

• Warna, unsur-unsur seni rupa yang dihasilkan ketika cahaya yang mengenai suatu objek dipantulkan kembali ke mata. Warna dikelompokkan menjadi warna primer, warna sekunder, warna tertier, analogus dan komplementer.

o Warna primer, yaitu warna pokok yang tidak bisa diperoleh dari campuran warna lain. Yang termasuk warna primer yaitu: merah, kuning, biru.

(37)

33

o Warna sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran dua warna primer, misalnya, warna ungu, hijau dan warna oranye.

o Warna tersier, merupakan warna hasil percampuran kedua warna sekunder, misalnya: merah-oranye, kuning-oranye, kuning-hijau, biru- hijau, biru-ungu, merah-ungu.

o Warna analogus, adalah warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna. Contohnya Hijau, hijau kekuningan, dan kuning, Oranye, oranye kemerahan, dan oranye, Merah keunguan, ungu, dan indigo

o Warna komplementer, warna yang berhadap-hadapan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning berkomplementer dengan ungu.

• Gelap terang, fungsi gelap terang adalah untuk menggambarkan benda agar menjadi berkesan tiga dimensi, menyatakan kesan ruang atau kedalaman, dan memberi perbedaan.

• Ruang, Ruang menjadi unsur dari sebuah karya seni rupa yang menunjukkan dimensi dari karya seni rupa tersebut. Artinya, ruang dua dimensi hanya menunjukkan ukuran atau dimensi panjang dan lebar.

Sedangkan ruang pada karya seni rupa berbentuk tiga dimensi, karena adanya volume yang memberikan kesan yang mendalam.

b. Prinsip seni rupa

• komposisi,

• proporsi,

• kesatuan,

• keseimbangan,

• irama,

• keselarasan,

• penekanan, dan

• titik fokus.

2. Bab 2 : Menggambar Prinsip Ritme Dalam Seni Rupa

Ritme adalah kumpulan dari bentuk, elemen, dan ruang yang berulang.

Pengulangan ini ditunjukkan pada pola ukuran, warna dan bentuk yang digunakan

(38)

34

dalam seluruh desain. Untuk memperoleh sebuah ritme dengan melakukan beberapa cara, antara lain:

a. Repetisi adalah dengan melakukan pengulangan bentuk.

b. Variasi adalah dengan melakukan pergantian atau memberi bentuk lainnya.

c. Progresi atau gradasi merupakan suatu urutan atau tingkatan, seperti dari besar makin lama makin mengecil.

d. Kontinu merupakan lewat gerak garis yang berkesinambungan.

3. Bab 3 : Bentuk Geometris dalam Seni Rupa

Bentuk geometris adalah bentuk-bentuk yang memiliki aturan dan struktur matematis yang jelas, seperti lingkaran, segitiga, persegi, persegi panjang, trapesium, dan lain-lain. Siswa belajar tentang karakteristik masing-masing bentuk geometris dan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan untuk menciptakan desain yang kompleks dan menarik.

Mereka bereksperimen dengan menyusun bentuk geometris dalam berbagai komposisi, menggunakan berbagai ukuran, warna, dan orientasi. Mereka juga belajar tentang konsep simetri dan asimetri dalam komposisi bentuk geometris.

Selain itu, siswa juga diperkenalkan pada penerapan bentuk geometris dalam arsitektur, desain grafis, dan seni rupa modern.

4. Bab 4 : Tekstur Nyata dan Semu

a. Tekstur nyata : yang dapat dirasakan dengan sentuhan, seperti kasar, halus, licin, bergelombang.

b. Tekstur semu : yang hanya tampak secara visual, dibuat dengan teknik menggambar atau melukis untuk meniru tekstur nyata.

5. Bab 5 : Warna Primer, Sekunder, dan Tersier

a. Warna primer: Merah, kuning, dan biru, yang merupakan warna dasar yang tidak dapat dihasilkan dari campuran warna lain.

b. Warna sekunder: Hijau (campuran kuning dan biru), oranye (campuran merah dan kuning), dan ungu (campuran merah dan biru).

c. Warna tersier: Warna yang dihasilkan dari campuran warna primer dan sekunder, seperti merah-oranye, kuning-hijau, biru-ungu, dan lain-lain.

(39)

35

Siswa bereksperimen dengan mencampur warna menggunakan cat air, cat akrilik, atau pensil warna untuk menciptakan berbagai gradasi dan efek visual. Siswa juga belajar tentang hue (nama warna), value (terang gelap), dan intensitas (cerah redup) sebagai sifat-sifat warna yang memengaruhi tampilan dan suasana karya seni. Selain itu, siswa juga diperkenalkan pada konsep harmoni warna dan kontras warna.

6. Bab 6 : Gelap Terang dalam Karya 3D

Penggunaan gelap-terang (chiaroscuro) dapat menciptakan kesan tiga dimensi (volume dan kedalaman) pada karya seni, baik dua dimensi (gambar, lukisan) maupun tiga dimensi (patung). Siswa belajar:

a. Mengamati sumber cahaya: Bagaimana arah dan intensitas cahaya memengaruhi permukaan objek.

b. Membuat bayangan: Area yang tidak terkena cahaya langsung, yang menciptakan kesan volume dan kedalaman.

c. Membuat highlight: Area yang terkena cahaya paling terang, yang menyoroti bentuk dan tekstur objek.

d. Menggunakan gradasi gelap-terang: Transisi halus antara area terang dan gelap untuk menciptakan kesan realistis.

7. Bab 7 : Keseimbangan Simetris dan Asimetris

a. Keseimbangan simetris: Elemen-elemen yang sama di kedua sisi garis tengah, menciptakan kesan formal, stabil, dan tenang.

b. Keseimbangan asimetris: Elemen-elemen yang berbeda di kedua sisi garis tengah, tetapi tetap menciptakan kesan seimbang karena berat visualnya sama, menciptakan kesan dinamis, informal, dan menarik.

8. Bab 8 : Pola dalam Ragam Hias

Ragam hias adalah motif atau ornamen yang digunakan untuk menghias berbagai benda, seperti kain, ukiran, bangunan, atau keramik. Siswa belajar mengidentifikasi berbagai jenis pola dalam ragam hias, seperti:

a. Pola simetris: Pola yang memiliki elemen yang sama di kedua sisi garis tengah.

b. Pola asimetris: Pola yang memiliki elemen yang berbeda di kedua sisi garis tengah, tetapi tetap menciptakan kesan seimbang.

(40)

36

c. Pola berulang: Pola yang terdiri dari pengulangan motif yang sama secara teratur.

d. Pola kompleks: Pola yang terdiri dari kombinasi berbagai motif yang berbeda.

9. Bab 9 : Kerajinan Makrame

a. Simpul dasar: Simpul kepala, simpul rantai, simpul mati, simpul feston, dan lain-lain.

b. Menggabungkan simpul: Menciptakan pola yang lebih kompleks dengan menggabungkan berbagai simpul dasar.

c. Membuat proyek makrame: Gantungan kunci, gelang, hiasan dinding, tali tas, dan lain-lain.

10. Bab 10 : Anyaman Tradisional

a. teknik anyaman dasar: Anyaman silang, anyaman kepang, anyaman mata walik, anyaman ganda, dan lain-lain.

b. Jenis bahan: Bambu, rotan, pandan, janur, dan lain-lain, serta karakteristik masing-masing bahan.

c. Membuat proyek anyaman: Tikar kecil, keranjang, wadah pensil, topi, tas, dan lain-lain.

11. Bab 11 : Karya Seni dari Bahan Daur Ulang

a. Mengumpulkan bahan bekas: Botol plastik, kertas, kardus, kain perca, kaleng bekas, dan lain-lain.

b. Membersihkan dan mengolah bahan bekas: Memotong, melipat, mengecat, menempel, dan lain-lain.

c. Membuat karya seni: Patung, instalasi, kolase, hiasan rumah, mainan, dan lain- lain.

12. Bab 12 : Kolase dan Montase

Kolase merupakan menempelkan berbagai bahan pada suatu permukaan dan montase merupakan menggabungkan gambar-gambar atau foto-foto untuk menciptakan suatu komposisi baru). Siswa belajar:

a. Mengumpulkan bahan: Kertas bekas, majalah, koran, kain perca, foto, dan lain- lain.

(41)

37

b. Memilih tema: Bebas atau bertema lingkungan, sosial, budaya, dan lain-lain.

c. Menyusun komposisi: Memperhatikan keseimbangan, proporsi, ritme, dan kesatuan.

d. Menempel bahan: Menggunakan lem atau perekat lainnya untuk menempel bahan pada permukaan dasar.

Referensi

Dokumen terkait

Sumber data primer dalam penelitian adalah patung-patung Annai Velangkanni, serta sumber sekunder dari buku-buku yang berhubungan dengan seni patung India, seni

Setelah mempelajari modul ini Saudara diharapkan mampu menerapkan sikap apresiatif terhadap simbol dalam karya seni rupa dua dimensi, serta cara.. membuat karya seni rupa

Persepsi dan pemahaman bahasa seni visual seperti jalinan, warna, garisan, harmoni dan kepelbagaian yang terdapat pada objek buatan manusia dan karya seni

Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses

Adalah gaya seni rupa yang penggambarannya lebih sederhana,bentuknya jauh dari bentuk alam.karena ke inginan seniman untuk menciptakan seni yang murni tanpa terikat dengan

sebagai metafor tidak berdiri sendiri-sendiri, pada karya karya seni lukis harmoni digunakan pada bentuk-bentuk tertentu yang semuanya memiliki kekuatan warna.” 8 Harmoni

Karakteristik Mata Pelajaran Seni Rupa • Pembelajaran berpusat pada peserta didik; dimana mereka memiliki ruang kreativitas untuk menemukan gagasan dan caranya sendiri dalam berkarya,

- Menciptakan karya 2 atau 3 dimensi dengan mengeksplorasi, menggunakan dan menggabungkan elemen seni rupa berupa garis, bentuk, tekstur dan ruang - Menerapkan garis horizon dalam