• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Masuknya Virus HIV ke dalam Tubuh dan Infeksinya pada Limfosit

N/A
N/A
Renti Benedicta Relie Sitompul

Academic year: 2025

Membagikan "Mekanisme Masuknya Virus HIV ke dalam Tubuh dan Infeksinya pada Limfosit"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

43

BAB III

KERANGKA TEORI, KONSEP DAN HIPOTESIS

A.

Kerangka Teori dan Konsep Penelitian

1.

Kerangka Teori

HIV masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara yaitu secara vertical, horizontal dan transeksual. Jadi HIV dapat mencapai sirkulasi sistemik secara langsung dengan diperantarai benda tajam yang mampu menembus dinding pembuluh darah atau secara tidak langsung melalui kulit dan mukosa yang tidak intak seperti yang terjadi pada kontak seksual. Virus HIV masuk ke dalam tubuh dengan target sasaran adalah limfosit. Provirus masuk ke dalam nukleus menyatu dengan kromoson sel host dengan perantara enzim integrase.

Kondisi provirus yang tidak aktif ini disebut sebagai keadaan laten.

Virus berada dalam limfosit (sel T helper) merupakan sel pusat utama yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam menginduksi fungsi imunologi. Menurun atau hilangnya sistem seluler terjadi karena HIV menginfeksi secara selektif sel yang berperan membentuk zat antibodi pada sistem kekebalan tersebut. Dengan berbagai proses kematian limfosit T tersebut terjadi penurunan maka CD4 secara dramatis dari normal berkisar 600 - 1200/mm3 menjadi 200/mm3 atau lebih rendah lagi. Semua mekanisme tersebut menyebabkan penurunan sistem imun sehingga pertahanan individu terhadap mikroorganisme pathogen menjadi lemah dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi sekunder sehingga masuk ke stadium AIDS.

(2)

44 Risiko penularan HIV dipengaruhi oleh karakteristis individu seperti umur karena kelompok umur produktif (25-44 tahun) merupakan kelompok seks aktif sehingga berisiko terjadinya penularan. Faktor lain adalah penularan secara parenteral dan riwayat penyakit infeksi menular seksual yang pernah diderita sebelumnya.12-13 Perilaku seksual yang berisiko merupakan faktor utama yang berkaitan dengan penularan HIV/AIDS.14 Pasangan seks yang banyak dan tidak konsisten memakai kondom dalam melakukan aktivitas seksual yang berisiko merupakan faktor risiko utama penularan HIV/AIDS.15-16

Cara hubungan seksual anogenital merupakan perilaku seksual dengan risiko tinggi bagi penularan HIV, khususnya bagi mitra seksual yang pasif menerima ejakulasi semen dari seorang pengidap HIV. Hal ini sehubungan dengan mukosa rektum yang sangat tipis dan mudah sekali mengalami perlukaan pada saat hubungan seksual secara anogenital. Cara ini biasa dilakukan oleh pria homoseks. Faktor risiko lain seperti menerima transfusi darah serta melakukan tato/tindik bagian tubuh berisiko terjadi penularan HIV karena kontak dengan darah dan penggunaan jarum yang tidak steril yang telah terkontaminasi virus HIV.

Faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian HIV/AIDS pada laki- laki yang diteliti yaitu variabel kelompok umur, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, sikap, pola/kebiasaan seksual, kebiasaan konsumsi narkoba, kebiasaan konsumsi alkohol, status gay, tidak konsisten menggunakan kondom, faktor sosial budaya, kebiasaan mengakses ke lokalisasi illegal. Kerangka teori kejadian HIV/AIDS dapat dilihat pada gambar berikut ini:

(3)

45 Gambar 3.1

Kerangka Teori Penelitian FAKTOR HOST

AGENT Virus HIV Kelompok Umur

KEJADIAN HIV/AIDS PADA LAKI-LAKI UMUR 25-44 TAHUN Tingkat Pendidikan

Tingkat Pengetahuan

Status Nutrisi Sikap Laki-laki Terhadap Perilaku Seksual Berisiko

FAKTOR LINGKUNGAN

Status Sosial Ekonomi Pola/kebiasaan Seksual

Suku/Etnis/Ras Kebiasaan Konsumsi Narkoba

Faktor Sosial Budaya Kebiasaan Konsumsi Alkohol

Akses ke Tempat PSK Ilegal Status gay

Paparan virus HIV

Limposit T, CD4 menurun

Tidak Konsisten dalam Penggunaan Kondom

(4)

46 B. Kerangka Konsep

Pada penelitian ini tidak semua faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian HIV/AIDS diteliti, baik yang diakibatkan oleh faktor host, agent dan environment. faktor yang diteliti adalah umur, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, sikap laki-laki, pola/kebiasaan seks, kebiasaan konsumsi narkoba, kebiasaan konsumsi alkohol, status gay, faktor sosial budaya, dan akses ke tempat PSK illegal. Faktor yang akan diteliti seperti kerangka konsep pada gambar 3.2

(5)

47

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian.

Sikap laki-laki terhadap Perilaku Seksual Berisiko

Pola/kebiasaan seksual

KEJADIAN HIV/AIDS

Kebiasaan berganti-ganti pasangan (Homoseksual maupun

heteroseksual)

Kebiasaan Konsumsi Narkoba Kebiasaan Konsumsi Alkohol Status Gay

Tidak konsisten dalam penggunaan kondom

Faktor Lingkungan

Faktor Sosial Budaya

Akses ke Tempat PSK Ilegal Kelompok Umur

Tingkat Pendidikan Tingkat Pengetahuan

Paparan virus HIV

(6)

48 B. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori di atas maka hipotesis yang akan diajukan adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis Mayor

Berbagai faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian HIV/AIDS pada laki- laki umur 25-44 tahun di Kota Dili.

2. Hipotesis Minor

a. Umur sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS.

b. Tingkat pendidikan rendah sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS.

c. Tingkat pengetahuan kurang sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS.

d. Sikap laki-laki terhadap perilaku seks sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS

e. Pola/kebiasaan seks sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS.

f. Kebiasaan mengkonsumsi narkoba sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS.

g. Kebiasaan konsumsi alkohol sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS.

h. Status Gay sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS.

i. Tidak konsisten menggunakan kondom pada saat melakukan hubungan seksual sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS.

j. Status sosial budaya sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS.

k. Akses ke tempat PSK illegal sebagai faktor risiko kejadian HIV/AIDS.

Referensi

Dokumen terkait

18.Virus yang hanya menyerang kera dan manusia dengan gejala pendarahan di dalam dan di luar tubuh disebut dengan virus

Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang berbagai

Dari permasalahan tersebut, pada skripsi ini akan dibentuk model Penyebaran virus HIV dalam tubuh manusia serta menganalisis kestabilan model dan menentukan bentuk

HIV/ Human Immunodeficiency Virus masuk dalam sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang menimbulkan menurunnya imun tubuh. Menurunnya imun biasanya diikuti meningkatnya

AIDS muncul setelah benteng pertahanan tubuh yaitu sistem kekebalan alamiah melawan bibit penyakit runtuh oleh virus HIV, dengan runtuhnya/hancurnya sel-sel

AIDS muncul setelah virus HIV menyerang sistem kekebalan tubuh kita selama lima hingga sepuluh tahun atau lebih.11 HIV Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang dapat

HIV/AIDS adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, dan AIDS adalah stadium paling lanjut dari penyakit akibat penularan

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, dapat menyebabkan AIDS dan menular melalui cairan tubuh