• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Pembayaran Letter of Credit

N/A
N/A
budi sasono

Academic year: 2024

Membagikan "Mekanisme Pembayaran Letter of Credit"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

modul letter of credit lengkap

Dari berbagai jenis metode pembayaran transaksi perdagangan internasional, pada dasarnya metode-metode tersebut dapat dibagi 2 yaitu:

1. Pembayaran dengan menggunakan Letter of Credit (L/C) 2. Pembayaran Non L/C

Pada modul kali ini kami akan membahas pembayaran dengan menggunakan Letter of Credit atau L/C

Berdasarkan UCP600ART. 2

Pengertian dari Leter of Credit – L/C adalah

Suatu janji yang pasti dari issuing bank yang bersifat irrevocable untuk melakukan pembayaran kepada pihak penerima (beneficiary) atas presentasi dokumen yang sesuai (complying presentation) dengan syarat dan kondisi LC

Mekanisme Proses Letter of Credit secara umum dapat dijelaskan dengan gambar dibawah ini:

(2)

Pihak-Pihak yang terlibat dalam suatu transaksi dengan menggunakan Letter Of Credit :

1. Pembeli biasa dikenal buyer, importer, applicant (orang yang mengajukan pembuatan L/C) 2. Penjual biasa dikenal juga seller, exporter, beneficiary (orang yang menerima L/C)

3. Bank pembuka atau disebut juga opening bank, issuing bank 4. Bank penerus atau disebut juga advising bank

5. Bank pembayar atau paying bank 6. Bank pengaksep atau accepting bank 7. Bank penegosiasi atau negotiating bank 8. Bank penjamin atau confirming bank

Karena LC digunakan untuk transaksi Internasional maka aturan dasar dari LC pun mengacu kepada aturan internasional, yaitu:

1. Uniform Customs and Practice for Documentary Credits (UCPDC)-600 atau biasa disebut UCP 600; adalah acuan/aturan internasional yang digunakan untuk Commercial L/C dan Standby L/C

2. Uniform Customs and Practice for Documentary Credits for Electronic Presentations (eUCPDC) atau biasa disebut eUCP versi I.I; adalah acuan/aturan international yang digunakan untuk Commercial L/C dan Standby L/C yang mensyaratkan presentasi dokumen elektronik.

3. International Standby Practice (ISP)-98; adalah acuan/aturan internasional yang digunakan untuk Standby L/C

4. Uniform Rules for bank to bank Reimbursements under documentary credit (URR)-725;

acuan/ aturan internasional yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas L/C yang terdapat Reimbursing Bank

5. International Commercial Terms (Incoterms)-2010; acuan/aturan internasional yang mengatur syarat penyerahan barang dari Seller ke Buyer berisikan biaya/risiko dari masing-masing pihak.

6. International Standard Banking Practice (ISBP)-681E; acuan/aturan internasional dalam hal pemeriksaan dokumen atas dasar L/C.

(3)

Menurut sifatnya LC dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Revocable LC : LC yang dapat diubah atau dibatalkan secara sepihak. Dari ketentuan tersebut menunjukan bahwa suatu L/C yang dapat ditarik kembali atau dibatalkan tidak menciptakan suatu ikatan hukum antara pihak bank dan beneficiary. Sebenarnya bentuk revocable ini kurang tepat apabila disebut L/C karena tidak mengandung jaminan bahwa wesel-weselnya akan dibayar ketika diajukan, mengingat pembatalan mungkin telah terjadi tanpa pemberitahuan kepada beneficiary. Oleh karena itu bentuk L/C yang demikian kurang disukai oleh penjual dan jarang dipergunakan.

2. Irrevocable LC : LC yang tidak dapat diubah atau dibatalkan secara sepihak, Irrevocable LC mengikat issuing bank terhadap penerima. Selama jangka waktu berlakunya yang ditentukan dalam L/C, issuing bank tetap menjamin untuk membayar, mengaksep, atau menegosiasi wesel-wesel yang ditarik atas L/C tersebut asalkan syarat-syarat dan kondisi yang ditetapkan didalamnya terpenuhi.

Pada dasarnya LC bersifat Irrevocable LC, kecuali ada perjanjian lain yang memungkinkan bersifat Revocable

1. Sight payment LC yaitu LC yang pembayarannya dilakukan pada saat di unjukkan atau bisa dikatakan L/C yang cara pembayarannya oleh negotiating bank dilakukan pada saat wesel- wesel ditunjukan oleh beneficiary disertai dokumen-dokumen lain yang disyaratkan dalam L/C. Pada umumnya Sight L/C ditujukan secara khusus kepada bank-bank koresponden diluar negeri di mana bank pembuka L/C mempunyai rekening dan bank penerima L/C sekaligus juga bertindak sebagai paying bank.

2. Acceptance / usance LC yaitu LC yang pembayarannya secara berjangka. LC dibayar pada saat pembayaran jatuh tempo, tidak pada saat pengajuan dokumen-dokumen.

3. Negotiation LC yaitu LC yang pembayarannya dengan cara membeli wesel dan/atau dokumen-dokumen yang diajukan penerima

4. Deferred Payment LC yaitu LC yang pembayarannya dilakukan dikemudian hari.Dalam LC jenis ini, wesel tidak termasuk sebagai dokumen yang diajukan dalam rangka pembayaran Menurut penunjukan bank/nominated bank L/C dapat dibagi menjadi :

1. Restricted LC yaitu LC yang hanya menunjuk pada bank tertentu atau hanya 1 (satu) nominated bank

2. Unrestricted LC yaitu LC yang menunjuk secara bebas bank manapun sebagai nominated bank atau sering disebut “freely negotiation”

3. Straight L/C yaitu L/C yang hanya dapat dibayarkan pada Counter Issuing Bank Menurut Jaminan Pembayaran dibagi menjadi :

1. Unconfirm LC yaitu LC yang pembayarannya hanya dijamin oleh issuing bank, asalkan sesuai dengan syarat dan kondisi LC

2. Confirm LC yaitu LC yang pembayarannya dijamin oleh confirming bank selain oleh issuing bank, asalkan sesuai dengan syarat dan kondisi LC. Tanggung jawab bank pengkonfirmasi sama dengan issuing bank dan tidak dapat menarik diri dari kewajibannya kepada penerima Menurut saat pembayaran / tenor

1. Sight LC yaitu LC yang pembayarannya dilakukan oleh issuing bank pada saat dokumen diunjukkan

2. Usance LC yaitu LC yang pembayarannya dilakukan oleh issuing bank pada saat jatuh tempo draft/kewajiban

LC Lainnya

1. Red clause LC yaitu LC yang memberikan hak kepada beneficiary untuk melakukan penarikan pembayaran dimuka dengan menyerahkan Kwintansi dan Letter of Undertaking.

(4)

Atau bisa dikatakan L/C dimana issuing bank-nya memberikan kuasa kepada paying bank unutuk membayar uang muka kepada Beneficiary sebagian dari jumlah L/C sebelum

beneficiary menyerahkan dokumen. Artinya L/C ini memiliki klausul dengan tinta merah yang menyatakan bahwa advising/confirming bank dapat melakukan pembayaran di muka kepada eksportir/penjual/beneficiary sebelum penyerahan dokumen pengiriman barang dilakukan.

L/C semacam ini sering digunakan untuk menyediakan dana/kredit bagi eksportir sebelum barang dikapalkan. Dan beneficiary harus membuat pernyataan bahwa dokumen-dokumen yang diminta dalam L/C akan diserahkan pada waktunya. suatu klausula yang memuat makna anti cipatory yaitu menyangkut sesuatu hal yang sifatnya didahulukan. Adapun yang didahulukan disini adalah pembayaran atas L/C oleh bank yang dilakukan sebelum dokumen- dokumen yang disyaratkan diserahkan. Atas dasar inilah maka red clause L/C termasuk dalam golongan yang disebut anti cipatory credit.

2. Green clause LC yaitu LC yang memberikan hak kepada beneficiary untuk melakukan penarikan pembayaran dimuka dengan menyerahkan Warehouse receipt. Green ink clause letter of credit hampir serupa dengan red clause L/C, yakni juga memberikan uang muka kepada beneficiary sebelum pengapalan barang-barang dilakukan.

3. Transferable L/C yaitu L/C yang memberi hak kepada beneficiary untuk dapat memindahkan sebagian atau seluruh nilai yang tercantum dalam L/C kepada satu atau lebih pemasok.

Pengalihan hanya dapat dilakukan satu kali proses, kecuali L/C menentukan sebaliknya.

4. Revolving L/C yaitu L/C yang dipakai berulang ulang oleh penerima dalam jumlah tertentu selama jangka waktu tertentu yang ditetapkan dalam L/C yang bersangkutan, tanpa perlu menerbitkan L/C yang baru atau melakukan perubahan L/C, terdiri dari :

o Cumulative yaitu Setiap jumlah yang tidak ditarik oleh Beneficiary untuk suatu periode yang diberikan akan tersedia untuk periode berikutnya sampai dengan L/C expire

o Non-Cumulative yaitu Setiap jumlah yang ditarik oleh Beneficiary untuk suatu periode yang diberikan tidak akan tersedia untuk periode berikutnya

(5)

MODUL SKBDN LENGKAP

1. memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, mengaksep dan membayar wesel yang ditarik oleh penerima;

2. memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan negosiasi wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen, sepanjang SKBDN dipenuhi.

atau dengan pengertian lain

Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) atau sering disebut LC local, adalah instrument yang dikeluarkan oleh bank (Issuing Bank), atas permintaan Applicant (buyer/pembeli) yang berisi janji bank untuk membayar sejumlah uang kepada penerima atau Beneficiary (atau penjual/seller) apabila Issuing Bank menerima dokumen yang sesuai dengan syarat SKBDN. SKBDN dipergunakan untuk mendukung transaksi perdagangan di dalam negeri. Bank besar di Indonesia seperti Bank Mandiri, dapat melayani kebutuhan baik dari sisi Pembeli (Buyer) maupun Penjual (Seller).

Ketentuan yang mendasari SKBDN adalah PBI No. 5/6/PBI/2003 tanggal 2 Mei 2003

Peraturan Bank Indonesia No. 5/6/PBI/2003 tanggal 2 Mei 2003;

aturan Bank Indonesia yang harus dipenuhi oleh pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)

1. SKBDN harus secara tegas menyebutkan nama “Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri”

2. SKBDN dan perubahannya tuntuk pada PBI No. 5/6/PBI/2003 tanggal 2 Mei 2003 3. Bank, Pemohon, dan Penerima berkedudukan di dalam negeri.

4. Untuk transaksi perdagangan barang

5. Dalam hal transaksi perdagangan barang terkait dengan transaksi perdagangan jasa yang tidak dapat dipisahkan, nilai barang > nilai jasa

6. SKBDN hanya dalam bentuk Irrevocable

7. Masa berlaku SKBDN dan tenor pembayaran atas kesepakatan antara Pemohon dan Bank Pembuka.

8. Bahasa yang digunakan bahasa Indonesia, dan jika tidak dapat dihindari dapat dibuat dalam bahasa Inggris

9. SKBDN tidak dapat dijadikan master untuk membuka LC ke luar negeri

10. Tagihan SKBDN berjangka dapat dijadikan agunan untuk menerbitkan LC ke luar negeri sepanjang wesel yang diterbitkan atas dasar SKBDN sudah diaksep oleh Bank Pengaksep

(6)

Mekanisme alur dari SKBDN dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

(7)

Perpindahan Barang

1. Perpindahan barang dilakukan di dalam negeri

2. Perpindahan barang dapat dilakukan ke luar negeri sepanjang SKBDN diterbitkan a/d Master LC atau non LC untuk tujuan ekspor

Valuta SKBDN

1. Dalam mata uang Rupiah

2. Dalam Valuta Asing sepanjang SKBDN terkait dengan perdagangan internasional Ketentuan SKBDN dalam Valuta Asing

1. Untuk pembelian barang di dalam negeri terkait dengan produksi untuk tujuan ekspor 2. Untuk pembelian barang di dalam negeri mengandung komponen impor untuk keperluan

perdagangan dalam negeri maupun tujuan ekspor.

SKBDN Terbit

SKBDN yang dikeluarkan oleh bank seperti Bank Mandiri dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai fasilitas yang disediakan. Sekarang ada cara yang lebih cepat dalam menerbitkan SKBDN yaitu dengan menggunakan dana nasabah, baik berupa dana tunai,/blokir rekening/blokir deposito, sebagai Setoran Jaminan. Jika anda ingin menerbitkan SKBDN pilihlah bank-bank besar yang sudah terpercaya seperti Bank Mandiri, Bank BRI atau Bank BNI, karena akan diterima oleh counter party maupun bank counter party Anda.

Manfaat yang anda peroleh jika mengajukan SKBN dari Bank yang sudah terpercaya (bertaraf Internasional) adalah

Memeriksa bahwa seluruh persyaratan dokumen yang tercantum dalam SKBDN terpenuhi.

Melindungi proses settlement transaksi Anda.

Meningkatkan bonafiditas Anda karena SKBDN yang Anda pergunakan diterbitkan oleh Bank bertaraf internasional.

(8)

SKBDN Terima

Pada transaksi perdagangan dengan SKBDN, terdapat tenggang waktu antara presentasi dokumen dengan penerimaan pembayaran dari Issuing Bank. Bank besar memungkinkan anda mendapatkan fasilitas Bill Purchasing, sehingga memungkinkan Anda memperoleh pembayaran segera setelah presentasi dokumen sehingga akan meningkatkan efisiensi Cash Flow Anda.

Bill Purchasing adalah pengambilalihan dokumen atau draft atas dasar SKBDN yang harus dibayar oleh Issuing Bank. Bill Purchasing ini dapat dilakukan baik untuk SKBDN yang bersifat Sight (Atas Unjuk) maupun Usance (Berjangka) dengan hak regres (with recourse).

Manfaat yang anda peroleh jika Menerima SKBN dari Bank yang sudah terpercaya (bertaraf Internasional) adalah

1. Membantu pengembangan usaha Anda karena proceeds yang Anda peroleh dapat segera Anda gunakan untuk kebutuhan bisnis Anda.

2. Meningkatkan daya saing Anda dimata counter party dengan menawarkan penundaan pembayaran tanpa mengganggu Cash Flow Anda.

3. Memitigasi kemungkinan un-paid dari Issuing Bank karena adanya discrepancy, dengan layanan Document Preparation

Referensi

Dokumen terkait

Dalam transaksi perdagangan yang berskala internasional yang lebih dikenal dengan istilah ekspor impor, pada hakikatnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih

Sebagaimana halnya transaksi jual beli pada umumnya, dalam transaksi perdagangan internasional antara pembeli dan penjual terjadi.. 39 hubungan hukum sesuai dengan

Cara pembayaran menggunakan Letter of Credit (L/C) banyak disukai dalam transaksi perdagangan internasional karena banyak kelebihan yang dimiliki dibandingkan dengan

Documentary Credit / Letter of Credit (L/C) yaitu fasilitas kredit yang dikeluarkan oleh bank untuk transaksi L/C dalam negeri maupun L/C perdagangan

Letter of Credit merupakan jaminan bersyarat dan merupakan surat yang diterbitkan oleh bank ( issuing bank ) atas permintaan importir yang diajukan kepada bank lain

Letter Of Credit (L/ C) / Ekspor Impor Dalam melakukan transaksi perdagangan ekspor- impor, sistem pembayaran yang umum digunakan adalah Letter of Credit (L/C) atau

Skripsi Letter of credit sebagai .... Ayu

Pemahaman yang baik terhadap skema operasional ini penting untuk menjamin kelancaran transaksi L/C dalam perdagangan internasional di Bank Muamalat Indonesia, sesuai dengan