• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEKANISME PEMBIAYAAN AL-IJARAH MULTIJASA PADA PT BPRS MITRA AGRO USAHA BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "MEKANISME PEMBIAYAAN AL-IJARAH MULTIJASA PADA PT BPRS MITRA AGRO USAHA BANDAR LAMPUNG "

Copied!
97
0
0

Teks penuh

BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung dimulai dengan calon anggota memenuhi persyaratan pengajuan pembiayaan multiasa. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung yang telah bersedia meluangkan waktunya membimbing dan memberikan ilmu selama penelitian.

PENDAHULUAN

LANDASAN TEORI

PEMBAHASAN

PENUTUP

Latar Belakang Masalah

Dalam pemberian pembiayaan multijasa ini, bank syariah akan membebankan biaya jasa (ujrah) atau biaya yang telah disepakati sebelumnya dan dinyatakan dalam nominal bukan dalam bentuk persentase. Pada umumnya pembiayaan multijasa yang terjadi pada bank syariah dan lembaga keuangan syariah menggunakan pembiayaan akad ijarah.

Pertanyaan Penelitian

Keesokan harinya, A datang ke bank syariah dan meminta pembiayaan untuk mengganti pinjaman B, sedangkan A sendiri yang akan mencicil bank tersebut hingga lunas. Dengan demikian, berdasarkan ketentuan prinsip syariah yang harus dianut, bank syariah harus mengutamakan prinsip syariah baik dalam pemilihan produknya maupun dalam pelaksanaan mekanisme transaksinya.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme pembiayaan Al-Ijarah Multijasa pada PT BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi manajemen PT BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung dalam mengambil keputusan terkait Mekanisme Pembiayaan Al-Ijarah Multijasa.

Metode Penelitian

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Bapak Ifra Siswanto (Salesman), Ibu Sri Sumarti (Direktur II) dan Bapak Agus Handoko (Manajer Pemasaran) di PT BPRS Mitra Agro Usaha. Metode wawancara semi terstruktur ini digunakan untuk mendapatkan data mekanisme pembiayaan Al-Ijarah Multijas pada PT BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung.

Sistematika Pembahasan

Bab ini berisi tentang landasan teori dimana pada bab ini penulis akan memaparkan dan menjelaskan pembiayaan di bank syariah, serta gambaran multijasa ijarah. Selanjutnya BAB IV berisi pemaparan kesimpulan dari hasil pembahasan pada BAB III dan rekomendasi berdasarkan temuan peneliti.

Pembiayaan dalam Bank Syariah 1. Pengertian Pembiayaan

  • Unsur Pembiayaan
  • Tujuan Pembiayaan
  • Manfaat Pembiayaan
  • Prosedur dan Syarat Pembiayaan

Oleh karena itu, bank hanya akan menyalurkan kepada nasabah bisnis yang diyakini mampu dan bersedia mengembalikan pembiayaan yang diterima. Oleh karena itu, keuntungan adalah tujuan pemodal, yang memanifestasikan dirinya dalam bentuk partisipasi keuntungan yang diterima. Pembiayaan produktif adalah pembiayaan yang diajukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk meningkatkan operasi, baik produksi, perdagangan maupun investasi.

Pembiayaan konsumen adalah pembiayaan yang diberikan kepada pelanggan untuk membeli barang untuk keperluan pribadi dan bukan untuk tujuan bisnis.26. 24 Veithzal Rivai and Arviyan Arifin, Islamic Banking: A Theory, Concept and Application, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010, hal. Beberapa manfaat pembiayaan yang diberikan bank syariah kepada mitra usaha adalah: manfaat pembiayaan bagi bank dan debitur a) Pembiayaan yang diperlukan untuk memperoleh pembiayaan dari bank syariah relatif murah, misalnya komisi.

Hanya saja persyaratannya sedikit berbeda antara satu bank dengan bank lainnya, dan tujuannya agar kredit atau pembiayaan yang kami tawarkan kepada klien aman atau tidak berbahaya. Sebelum pembiayaan diberikan, bank harus yakin bahwa pembiayaan yang diberikan benar-benar akan dilunasi.

Produk Pembiayaan Multijasa 1. Pengertian Ijarah Multijasa

  • Landasan Hukum Pembiayaan Ijarah Multijasa a. Firman Allah SWT

Besarnya ujrah atau fee harus disepakati di awal dan dalam bentuk nominal bukan dalam bentuk persentase. Bank dapat menggunakan akad ijarah untuk transaksi multijasa dalam jasa keuangan, antara lain berupa pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, pariwisata, perkawinan dan sebagainya. Dalam pembiayaan nasabah yang menggunakan akad ijarah untuk transaksi multijasa, bank dapat memperoleh imbalan jasa (ujrah) atau biaya.

Besarnya ujrah atau honorarium harus disepakati terlebih dahulu dan dinyatakan dalam bentuk nominal dan tidak dalam bentuk persentase.

ممتْيَ تَا اَم

فْومرْعَمْلاِب

Objek Ijarah Multijasa

Akad yang Digunakan

  • Pengertian Ijarah
  • Landasan Hukum Ijarah a. Firman Allah SWT
  • Rukun dan Syarat Ijarah
  • Sifat Akad Al-Ijarah
  • Penentuan Upah dan Pembayaranya
  • Skema dan Pola Pembiayaan 52 Gambar Skema Ijarah
  • Pembatalan dan Berakhirnya Ijarah

Anggaplah dia sebagai orang yang bekerja (untuk kita), kerana sesungguhnya sebaik-baik orang yang kamu upah untuk bekerja (untuk kita) ialah orang yang kuat lagi amanah". dipekerjakan ialah orang yang kuat dan amanah. Oleh sebab itu, apabila orang yang belum atau belum mempunyai akal, seperti kanak-kanak kecil dan orang gila, tidak sah Ijarahnya.Namun, ulama Hanafiyah dan Malikiyah berpendapat bahawa dua orang yang berakad tidak sepatutnya baligh.

Apa yang disewakan itu bukanlah kewajipan ke atas penyewa, contohnya mengupah seseorang untuk menunaikan solat untuk penyewa atau mengupah orang yang belum menunaikan haji untuk menggantikan haji penyewa. Pembayaran gaji adalah kewajiban yang harus ditunaikan oleh orang yang mempekerjakan/mempekerjakan seseorang untuk melaksanakan pekerjaan. Menurut Imam Syafi'i dan Ahmad ibn Hanbal, dia sebenarnya berhak mengikut akad itu sendiri, sekiranya tuan tanah menyerahkan pajakan kepada penyewa, dia berhak menerima bayaran penuh kerana penyewa sudah ada.

Pelanggan (musta'jir) dan bank syariah (mu'ajir) membuat perjanjian ijarah dan berunding mengenai objek ijarah, kos ujrah dan tempoh ijarah. Menurut juhur ulama, kematian salah seorang yang berakad tidak boleh membatalkan ijarah kerana warisnya boleh menggantikan kedudukannya, sama ada sebagai mujir atau mustajir.

Mekanisme Pembiayaan Al-Ijarah Multijasa

Pemenuhan manfaat objek ijarah dan berakhirnya waktu yang ditentukan, kecuali ada alasan yang melarang untuk memaksakannya, seperti masa ijarah untuk tanah pertanian yang telah berakhir sebelum masa panen tiba. Dalam kondisi demikian, status objek ijarah tetap berada di tangan penyewa (musta'jir) dengan syarat harus membayar sewa lagi kepada pemilik tanah (mu'jir) sesuai kesepakatan. Untuk benda tetap, musta'jir harus menyerahkan harta bendanya dalam keadaan kosong, jika benda ijarah berupa tanah pertanian, maka tanah yang diserahkan kosong dari tumbuh-tumbuhan.

Pengembalian atas penyediaan dana bank tidak dapat dilakukan dalam bentuk piutang atau dalam bentuk restrukturisasi utang.54. Dalam hal nasabah tidak mampu memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga, maka bank memenuhi kewajiban nasabah kepada pihak ketiga dengan menyediakan dana penyelamatan sebagai pembiayaan secara qardh yang harus dipenuhi oleh nasabah.

Gambaran Umum PT BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung 1. Sejarah Berdirinya BPRS Mitra Agro Usaha

  • Visi dan Misi PT. BPRS Mitra Agro Usaha
  • Landasan Hukum pada PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung
  • Struktur Organisasi PT. BPRS Mitra Agro Usaha

AHA.11575.AH.01.02 dan PT BPRS Mitra Agro Usaha mulai beroperasi dengan prinsip Syariah pada tanggal 2 September 2013. Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka didirikanlah PT BPRS Mitra Agro Usaha yang berkedudukan di Jl. Hayam Wuruk No. Keberadaan PT BPRS Mitra Agro Usaha memiliki prospek penyaluran dana kepada nasabah yang beroperasi dengan prinsip syariah.

BPRS Mitra Agro Usaha masih tetap berjalan sesuai struktur organisasi tahun 2014 dan sesuai hasil audit Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan tujuan meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) dan efisiensi perusahaan. 58 Wawancara dengan Sri Sumarti selaku direktur lainnya, file PT BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung 10 Mei 2017. Funding Officer (FO) bertugas untuk bertanggung jawab atas kegiatan penggalangan dana masyarakat mulai dari proses pencairan kepada calon nasabah hingga nasabah baru hubungan.

Administrasi pendanaan adalah unit yang bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran pendanaan, pelaporan asuransi, penanganan izin/dokumen yang jatuh tempo, sebagai kustodian (pemeriksaan kembali dokumen dan laporan pendanaan). Teller bertanggung jawab untuk melaksanakan penerimaan setoran dan pembiayaan tunai atau pemindahbukuan buku nasabah dan bertanggung jawab atas administrasi penitipan kas.

Akad-Akad yang diterapkan PT BPRS Mitra Agro Usaha 1. Akad Murabahah 61

  • DAFTAR PENGHASILAN
  • FASILITAS TEMPAT LAIN DAN NERACA

Penyerahan uang dilakukan oleh pemasok langsung kepada nasabah dengan persetujuan dan sepengetahuan bank. C. Nasabah membayar bank sendiri harga dan margin keuntungan atas jual beli ini dalam jangka waktu tertentu yang disepakati oleh kedua belah pihak, sehingga nasabah beruntung sebelum nasabah membayar bank harga dan margin keuntungan sendiri secara penuh. bank. Menyerahkan semua dokumen nasabah ke bank, termasuk dan . tidak terbatas pada dokumen sampingan yang terkait dengan Perjanjian ini. Menandatangani kontrak ini dan kontrak asuransi yang diperlukan. C. Bukti kepemilikan atau hak lain atas objek pertanggungan dan dokumen pertanggungan.

Untuk setiap penarikan seluruh pembiayaan, nasabah wajib membuat dan menandatangani bukti penerimaan uang, dan menyerahkannya kepada bank. Musta'jir memiliki kekuasaan dan wewenang serta berhak membuat, menandatangani dan melaksanakan segala ketentuan dan perjanjian ini. Pihak yang menandatangani perjanjian ini adalah pihak yang berwenang dan sah mewakili Musta'jir untuk itu.

Semua dalil yang dikeluarkan oleh mu'jir adalah dalil-dalil yang diakui sah oleh Musta'jir. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung, dikutip tanggal 5 Mei 2017. bertentangan dengan prinsip syariah dimana penarikan hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad antara nasabah dengan Bank MAU syariah 65.

Mekanisme Pembiayaan Al-Ijarah Multijasa pada PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung

Pada tahap pertama pelaksanaan pembiayaan multijasa, calon nasabah melengkapi permohonan pembiayaan multijasa dan menyerahkannya kepada Sales Officer (SO) beserta syarat dan ketentuan yang telah dijelaskan. Selanjutnya berkas yang didaftarkan oleh Customer Service diserahkan kepada BI Checker untuk diinvestigasi apakah calon nasabah memiliki reputasi yang baik atau bahkan bermasalah dengan bank lain. Karena petugas BI Checking tidak hanya mengecek reputasi calon nasabah, tapi juga keluarganya.

Setelah BI Checking selesai melakukan pengecekan berkas, pihak pemeriksa menginformasikan kepada SO penanggung jawab nasabah apakah calon nasabah tersebut dapat dilanjutkan atau ditolak. Karena semakin banyak calon nasabah memiliki modal sendiri, semakin besar kepercayaan bank dalam memberikan pembiayaan. Agunan dalam penelitian ini meliputi jaminan atau agunan yang dibebankan oleh calon nasabah sebagai agunan pembiayaan.

Dewan menyerahkan kasus pelanggan potensial kepada Administrator Keuangan. Fase ini selesai jika hasil dari panitia pendanaan setuju untuk memberikan pendanaan kepada klien potensial. Hal ini dilakukan sebagai data pengecekan BI terhadap calon nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan.

Analisis Mekanisme Pembiayaan Al-Ijarah Multijasa pada PT BPRS Mitra Agro Usaha Bandar Lampung

Setiap awal bulan, bank khususnya bagian Teknologi Informasi wajib membuat laporan SID (Sistem Informasi Debitur) dan SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan), kemudian melaporkan ke BI dan OJK. Akad wakalah adalah pendelegasian kekuasaan seseorang kepada orang lain dalam kaitannya dengan yang diwakili.87 Multijasa yang diterapkan di PT BPRS Mitra Agro Usaha menggunakan prinsip kehati-hatian atau prinsip 5C, yang bertujuan untuk menghindari pembiayaan bermasalah. Untuk itu, SO dan analis harus sangat teliti dalam menganalisis calon pelanggan dan memproses file yang dikirimkan oleh calon pelanggan.

Selain ketelitian yang harus diperhatikan oleh tenaga penjual dan analis dalam penerapan prinsip 5C, bank tidak boleh lalai sedikitpun. Pengawasan juga merupakan hal yang sangat penting meskipun tanggung jawab dilepaskan setelah akad, namun dapat menghindari pembiayaan bermasalah.

Kesimpulan

Saran

Apa fungsi SID (Sistem Informasi Debitur) dan SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) dalam pembiayaan multijasa.

Referensi

Dokumen terkait

Miller (2014) dan Mathews (2016) menyatakan bahwa modal sosial berpotensi untuk dikembangkan oleh kelompok orang yang beraktivitas di perpustakaan karena: 1) di dalam