• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Pencatatan Dana Bpjs Dalam Laporan Keuangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Mekanisme Pencatatan Dana Bpjs Dalam Laporan Keuangan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Mekanisme Pencatatan Dana Bpjs Dalam Laporan Keuangan Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang Tinjauan Psak No. 45 ( Studi Kasus Pada Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang )

Faillah Tri Utami1, Neny Tri Indrianasari2, Khoirul Ifa3 Program Studi Akuntansi

STIE Widya Gama Lumajang Email : [email protected]

Abstrak

Pokok masalah penelitian ini adalah adanya hubungan kerjasama antara pihak BPJS dengan pihak rumah sakit. Hubungan kerjasama tersebut diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, untuk mengetahui bahwa Rumah Sakit bermutu atau tidak hal yang di lihat adalah dari segi pelayanan dan pelaporan keuangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mekanisme pencatatan dana BPJS dalam laporan keuangan di Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang.

Jenis metode penelitian ini tergolong metode penelitian kualitatif deskriptif, adapun sumber data penelitian ini yaitu laporan keuangan Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang, selanjutnya metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi kasus dan wawancara kemudian teknik pengelolaan dan analisis data dilakukan dengan melalui dua tahapan analisis data selama pengumpulan data dan analisis data setelah pengumpulan data.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisme pencatatan dana BPJS telah sesuai dengan PSAK No. 45 dan dalam pembuatan laporan keuangan Rumah Sakit Wijaya Kusuma telah merujuk pada PSAK No. 45. Adapun perbedaan yang ditemukan dalam penelitian ini ialah perbedaan penyebutan istilah.

Kata kunci : Akuntansi Rumah Sakit, Dana BPJS , Laporan Keuangan, PSAK No. 45, Mekanisme Pencatatan.

Abstract

The main problem of this research is the existence of a cooperative relationship between the BPJS and the hospital. The collaboration relationship is expected to improve the quality of hospital services, to find out that hospitals are of high quality or not what is seen is in terms of service and financial reporting. This study was conducted to determine the mechanism for recording BPJS funds in financial statements at Wijaya Kusuma Lumajang Hospital.

This type of research method is classified as descriptive qualitative research methods, while the data source of this study is the financial statements of Wijaya Kusuma Lumajang Hospital, then the data collection method used is case studies and interviews then management techniques and data analysis is done through two stages of data analysis during collection data and data analysis after data collection.

The results of this study indicate that the mechanism for recording BPJS funds is in accordance with PSAK No. 45 and in making financial reports Wijaya Kusuma Hospital has referred to PSAK No. 45. The difference found in this study is the difference in the mention of terms

Keywords: Hospital Accounting, BPJS Funds, Financial Statements, PSAK No. 45, Recording Mechanism

(2)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Kebutuhan dan manfaat akuntansi di era modern ini tidak diragukan lagi bahwa setiap perusahaan yang bergerak dibidang apapun pasti membutuhkan jasa orang yang bisa mengaplikasikan ilmu akuntansi ke dalam aktivitas sesuai bidangnya. Seperti halnya rumah sakit yang mayoritas bekerja sama dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) memberikan dan memastikan masyarakat Indonesia menerima pelayanan kesehatan sejak dini. Maka dari itu sejak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sendiri dibentuk sebagai penyelenggara program jaminan kesehatan salah satunya adalah program kesehatan masyarakat, undang-undang tersebut mengatur kerjasama antara pihak Rumah sakit dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Dengan bekerjasamanya rumah sakit, akuntansi juga menyediakan ilmu yang mengkategorikan ke dalam akuntansi sektor publik.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan satu-satunya program pemerintah yang menyelenggarakan kesehatan masyarakat Indonesia, dan juga merupakan Badan Usaha Milik Negara yang memang ditugaskan oleh pemerintah untuk mengatasi keluhan-keluhan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Fasilitas dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang disediakan ialah fasilitas yang ada di rumah sakit itu sendiri, tentunya rumah sakit yang telah melakukan kerja sama, pembayaran transaksi biaya kesehatan dapat dilakukan dengan menunjukkan kartu peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan sebagaimana telah di atur dalam Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) 2008 program jaminan pemeliharaan kesehatan semua akan dialihkan ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang di selenggarakan sejak tanggal 1 Januari 2014 maka dari itu pelayanan kesehatan benar-benar diharapkan maksimal dalam melayani pesertanya. Pencatatan keuangan harus jelas dan dicatat pada laporan keuangan oleh kedua belah pihak pada transaksi tersebut harus disertai bukti tercetak, Hermawan dalam (Meilani T. & Pusung, 2014).

Organisasi nirlaba adalah organisasi yang tidak bertujuan untuk mendapatkan profit atau suatu organisasi yang tidak berlandaskan komersil. Karakterisitik organisasi nirlaba salah satunya menerima kontribusi sumber dana dari pemberi dana yang tidak mengharapkan pengembalian, pengoperasiannya untuk menghasilkan barang dan jasa bukan untuk mencari laba, pemberi dana tidak terlibat kepentingan terhadap organisasi. Organisasi non laba menyiapkan satu set laporan keuangan yang memuat posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Pada dasarnya laporan keuangan adalah alat komunikasi yang bisa digunakan sebagai transaksi dan informasi, lebih lagi laporan keuangan dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti halnya pemangku kepentingan, investor. Dalam mencatat laporan keuangan pada hakikatnya, informasi tercatat dari kejadian atau aktivitas aktiva dan tidak mencatat transaksi yang tidak terjadi. Husnia alam (Repi, Mogi-Nangoi, & Wokas, 2015) mengatakan bahwa perlunya pertanggungjawaban keuangan dari organisasi nirlaba untuk menilai kinerjanya. Ketika organisasi melakukan pencatatan transaksi dengan benar dan melaporkan sesuai waktu yang ditentukan maka organisasi tersebut mendapatkan informasi yang bermutu, karena kesesuaian memberi efek positif bagi organisasi dan menjadikannya organisasi yang bermutu. Menurut (Samryn, 2016:4) sistem informasi akuntansi bisa dirancang secara spesifik untuk penyesuaian tipe organisasi baik organisasi komersil maupun organisasi non komersil.

PSAK No. 45 tentang laporan keuangan nirlaba, dilihat dari arti kata nirlaba yaitu organisasi yang pada dasarnya tidak mengharapkan profit, organisasi nirlaba notabennya perusahaan non profit. Seperti rumah sakit yang bergerak pada bidang nirlaba menangani pasien atau peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, rumah sakit dituntut mematuhi peraturan

(3)

yang telah mengikatnya agar meningkatkan pelayanan bagi peserta dengan memperdayakan sumber daya manusia secara efektif.

Penerapan akuntansi di rumah sakit yang masih belum bisa dikatakan sesuai, alat manajemen yang sering digunakan sebagai Informasi oleh pihak internal seperti manajer atau direktur rumah sakit untuk mengambil keputusan dan mengawasi kegiatan rumah sakit sebagai bahan evaluasi kedepannya. Kesalahan internal yang terjadi biasanya menyangkut pelayanan dan kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan. Laporan keuangan sering kali menjadi kendala karena masih sulit dipahami dan mempunyai nilai banding laporan keuangan yang rendah, selain itu masih terdapat kesalahan dalam penginputan data pada program yang sudah disediakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Hanya beberapa personil saja yang menguasai cara kerja sistem, bukan hanya itu pihak rumah sakit terkadang dirugikan dengan dana yang harus diganti akibat dari kesalahan sumber daya manusianya. Dari uraian diatas, peneliti mengangkat judul “Mekanisme Pencatatan Dana BPJS Dalam Laporan Keuangan Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang Tinjauan PSAK No. 45 ( Studi Kasus pada Rumah Sakit Wijaya Kusum Lumajang) ”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini berupa studi kasus yang merupakan penelitian menggunakan satu objek tertentu untuk diteliti, yaitu di Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang. Dan data yang akan diolah ialah laporan keuangan bulanan Tahun 2018 rumah sakit yang sebenarnya. Laporan keuangan tersebut adalah semacam buku kas untuk menyusun laporan keuangan yang penyajiannya sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45.

Penelitian kali ini mengambil rumusan masalah deskriptif yang nantinya dapat memandu peneliti mengeksplorasi atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif sedangkan paradigma yang diterapkan ialah paradigma intrepretatif (interpretative paradigm). Pada paradigma intrepretatif asumsi dasar bahwa kenyataan itu adalah subjektif yakni terdiri dari makna yang kita berikan kepada diri kita sendiri, orang lain dan segala sesuatu yang terdapat didalam lingkungan Wuisman dalam (Amil, 2017). Menurut Triyuwono dalam (Meilani T. &

Pusung, 2014) paradigm intrepratatif lebih menekankan pada arti interpretasi seseorang terhadap sebuah symbol (dalam hal ini adalah akuntansi).

Data yang akan digunakann dalam penelitian ini ialah laporan keuangan bulanan Tahun 2018 Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang, dengan menggunakan data primer sebagai pertimbangan agar kualitas data tersebut dapat terkontrol oleh peneliti. Peneliti juga dapat mengatasi kesenjangan waktu antara saat dibutuhkan dengan waktu yang tersedia dan kelebihan menggunakan data primer ialah lebih leluasa dalam menghubungkan penelitiannya dengan kemungkinan ketersediaan data dilapangan. Teknik pengelolaan analisis data menggunakan analisis wawancara dan dokumentasi sebagai alat komunikasi dengan obyek penelitian untuk memahami informasi yang disajikan, alat yang digunakan yaitu standar akuntansi keuangan dalam hal ini PSAK No. 45.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

a. Wawancara b. Dokumentasi

c. Observasi (Pengamatan)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis laporan keuangan Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang telah sesuai dengan PSAK No. 45 yang berisi laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode laporan (neraca), laporan aktivitas serta

(4)

laporan aktivitas serta laporan arus kas. Data yang disajikan berupa mekanisme pencatatan real yang diterapkan oleh pihak Rumah Sakit seperti pada klasifikasi aktiva dan kewajiban secara umum telah sesuai dengan PSAK No. 45 namun ada perbedaan penyebutan istilah contoh laporan keuangan Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang asset diklasifikasikan menjadi tiga yaitu asset lancar, asset tetap dan asset lainnya sedangkan pada PSAK No. 45 diklasifikasikan kedalam aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan merupakan data primer.. Data primer yang digunakan berupa laporan keuangan tahun 2018 Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang yaitu terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Merujuk kepada literature penelitian lain yang dilakukan oleh Amil, A. M. (2017) bahwa laporan keuangan yang disajikan sudah sesuai dengan pencatatan PSAK No. 45 namun penyebutan istilah pada laporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai yang diteliti oleh Amil, A. M. (2017) sudah sesuai dibandingkan dengan istilah-istilah penyebutan laporan keuangan yang berada di Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang.

Table 1. Komponen Laporan Keuangan Entitas Nirlaba

Komponen Lap.

Keuangan PSAK No 45 Di RS. Wijaya Kusuma Lumajang Laporan Posisi Keuangan Dalam format laporan posisi

keuangan di PSAK No. 45 terdapat elemen perhitungan aktiva yang diklasifikasikan dalam aktiva bersih baik yang tidak terikat dan terikat temporer.

Pembuatan laporan posisi keuangan di Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang telah merujuk pada PSAK No. 45 namun perbedaannya terletak pada elemen perhitungan ekuitas.

Laporan operasional Perbedaan hanya terletak pada penyebutan istilah PSAK No. 45 menggunakan istilah laporan aktivitas

Dalam laporan keuangan Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang menggunakan istilah laporan operasional.

Laporan Arus Kas Dalam PSAK NO. 45 menyajikan aktivtas operasional, aktivtas investasi dan aktivtas pendanaan

Komponen pelaporan yang digunakan dalam laporan arus kas Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang hanya menyajikan aktivitas operasional dan aktivitas pendanaan.

Catatan Atas Laporan Keuangan

Perbedaan hanya terletak pada penyebutan istilah dan

pengklasifikasiannya PSAK No. 45 menggunakan istilah beban dan di klasifikasikan menurut

fungsionalnya

Dalam laporan keuangan RS. Wijaya Kusuma Lumajang menggunakan istilah biaya dan diklasifikasikan menurut penggunaannya.

Sumber data : Hasil olah data Laporan Keuangan Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang Tahun 2018

Dari data tabel di atas dapat dilihat bahwa penyajian laporan keuangan di Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang telah mengacu pada PSAK No. 45 namun ada beberapa poin yang tidak sesuai dikarenakan adanya perbedaan penyebutan istilah akun dalam laporan keuangan Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang dan tidak adanya pencatatan dan pengklasifikasian pada ekuitas dan aktiva pada laporan keuangannya.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan dalam penulisan skripsi ini.

Bahwa mekanisme pencatatan dana BPJS dilakukan sesuai kebijakan akuntansi yang berlaku dalam Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang dengan dua prosedur pencatatannya yaitu: a).

(5)

Pertama klaim, dimana dalam klaim tersebut dicatat semua layanan yang telah terjadi dari pelayanan kepada pasien setelah itu catatan di verifikasi oleh pihak rumah sakit kemudian dikirim ke BPJS dan diverifikasi kembali untuk menentukan nilai klaim. Setelah ada nilai klaim maka pihak rumah sakit mengakui nilai klaim tersebut sebagai piutang jasa layanan yang menambah posisi piutang dalam laporan. b). Kedua, pengakuan jasa layanan BPJS. Hal ini dicatat dalam laporan keuangan sebagai pendapatan atas jasa layanan ketika pihak rumah sakit telah melakukan pencairan dana BPJS yang sesuai nilai klaim dan menghapus piutang BPJS.

Penyusunan laporan keuangan Rumah Sakit Wijaya Kusuma Lumajang Mengacu pada PSAK No. 45 namun ada beberapa poin yang tidak sesuai dikarenakan perbedaan penyebutan istilah akun dalam laporan keuangan rumah sakit wijaya kusuma lumajang dan tidak adanya pencatatan dan pengklasifikasian pada ekuitas dan aktiva dalam laporan keuangan di Rumah Sakit wijaya Kusuma Lumajang. Lemahnya data yang diperoleh menjadi harapan bagi peneliti untuk peneliti selanjutnya agar lebih intensive dan lebih dalam menggali informasi.

Sebaiknya bagi lembaga yang bersangkutan agar lebih lagi memperhatikan dalam menyusun laporan keuangan dan lebih menekankan lagi agar sumber daya manusia dapat mengikuti revolusi pendidikan dari kurikulum lama sampai kurikulum terbaru, agar penyajian laporan keuangan Lembaga menjadi lebih baik sehingga publik dapat memahami isi dari laporan keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

Amil, A. M. (2017). Mekanisme Pencatatan Dana BPJS Dalam Laporan Keuangan Rumah Sakit Umum Sinjai Tinjauan PSAK No. 45. Jurnal Akuntansi.

Ghozali, I., & Chariri, A. (2015). Teori Akuntansi International Financial Reporting System (IFRS). Semarang: Universitas Diponegoro.

Yatminiwati, M. (2017). Implementasi Pengelolaan Dan Penatausahaan Keuangan Desa Berdasarkan Permendagri No. 113 Th. 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa. ASSETS: Jurnal Ilmiah Ilmu Akuntansi, Keuangan dan Pajak, 1(1), 1- 10.Hendrawan, R. (2010). Analisis Penerapan PSAK No. 45 Tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Berstatus Badan Layanan Umum. Jurnal Akuntansi.

Kristy, B. A. (2017). Penyusunan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 (Studi Kasus : Yayasan Bina Bhakti). Jurnal Akuntansi.

Mamesah, M. (2013). Penerapan PSAK No. 45 pada GMIM Efrata Sentrum Sonder Kaitannya Dengan Kualitas Informasi Laporan Keuangan. Jurnal EMBA.

Martani, D., Siregar, S. V., Wardhani, R., Farahmita, A., & Tanujaya, E. (2017). Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK Edisi 2-Buku 1. Jakarta Selatan: Salemba Empat.

Meilani T., A. N., & Pusung, R. J. (2014). Penerapan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Berdasarkan PSAK No.45 Pada Panti Sosial Tresna Werdha Hana. Jurnal Akuntansi.

Renyowijoyo, M. (2013). Akuntansi Sektor Publik, Organisasi Non laba. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Repi, W., Mogi-Nangoi, G. B., & Wokas, H. (2015). Analisis Penerapan PSAK No. 45 (Revisi 2011) Tentang Pelaporan Keuangan Entitas nirlaba Pada STIKES Muhammadiyah Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi.

Samryn, L. M. (2016). Pengantar Akuntansi Buku 2 Metode Akuntansi Untuk Elemen Laporan Keuangan Diperkaya dengan Perspektif IFRS & Perbankan. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Sanusi, A. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta Selatan: Salemba Empat.

Sugiyono. (2014). Metodologi Peneltian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

ALFABETA, CV.

Referensi

Dokumen terkait

Kader Manik: Analisis Laporan Arus Kas Dalam Mendukung Penyusunan Laporan Keuangan pada CV... Kader Manik: Analisis Laporan Arus Kas Dalam Mendukung Penyusunan Laporan Keuangan

Menurut SAK ETAP (2009; 2) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat

• Tujuan umum laporan keuangan syariah adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas syariah yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, operasional keuangan, arus kas BLU yang bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan dalam membuat

• Tujuan umum laporan keuangan syariah adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas syariah yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan

Laporan keuangan, umumnya terdiri dari neraca atau laporan posisi keuangan, laporan perhitungan sisa hasil usaha (SHU) serta laporan perhitungan arus kas yang

Analisa Rasio Likuiditas Laporan Posisi Keuangan Kewajiban Lancar Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan Aktiva Lancar • Kas • Bank Kewajiban Lancar Rasio

menyampaikan laporan konsolidasi realisasi penyaluran, rekapitulasi laporan konsolidasi realisasi penyerapan dan capaian output, dan laporan konsolidasi keuangan atas.