• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMPELAJARI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN di BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) LEMBANG BANDUNG JAWA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "MEMPELAJARI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN di BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) LEMBANG BANDUNG JAWA BARAT"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) II

MEMPELAJARI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN di BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP)

LEMBANG BANDUNG JAWA BARAT

Oleh : ASTI FERDIANTI

NIM 07.16.19.001

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2022

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) II dengan judul

“Mempelajari Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Bandung Jawa Barat.

Dengan selesainya laporan ini, penulis ucapkan terima kasih kepada pihak- pihak yang telah membantu dan membimbing dalam penyusunan laporan ini :

1. Bapak Dr. Muharfiza, S.TP, M.Si selaku Direktur Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia

2. Ibu Dr. Mona Nur Moulia, STP., M.Sc selaku Ketua Program Studi Teknologi Hasil Pertanian

3. Bapak Dr. Mardison S.STP., M.Si selaku Pembimbing I

4. Bapak Shaf Rijal Ahmad S.STP., M.Agr selaku Pembimbing II 5. Ibu Ir. Saptoningsih., MP selaku Pembimbing Eksternal

6. Koordinator serta Pengurus BBPP Lembang yang turut membantu dan memfasilitasi dalam kelancaran penyusunan laporan PKL II

7. Kedua orang tua yang selalu mendukung baik moril maupun materil, dan 8. Semua pihak yang membantu penyelesaian laporan yang penulis tidak dapat

sampaikan satu per satu.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari penyusunan kalimat, data maupun tatacara penulisannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menghasilkan laporan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Lembang, 21 Februari 2022

Penulis

(4)

DAFTAR ISI

halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR LAMPIRAN... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Tujuan ... 2

C. Manfaat ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 3

A. Pengolahan... 3

B. Perawatan Mesin... 3

C. Vacuum Frying ... 4

BAB III METODE PELAKSANAAN ... 8

A. Waktu dan Tempat ... 8

B. Alat dan Bahan ... 8

C. Metodologi... 9

D. Tahapan Pelaksanaan PKL II... 10

E. Diagram Alir Kegiatan PKL II ... 11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 12

A. Gambaran Umum Lokasi PKL II ... 12

B. Mesin Vacuum Frying ... 19

C. Pembuatan Eskrim Stoberi ... 21

D. Pembuatan Keripik Kentang... 25

BAB V KESIMPULAN... 27

A. Kesimpulan ... 27

B. Saran……... 27

DAFTAR PUSTAKA ... 28

LAMPIRAN ... 28

(5)

DAFTAR GAMBAR

halaman

1. Gambar 1. Mesin Vacuum Frying ... 4

2. Gambar 2. Lokasi BBPP Lembang… ... 13

3. Gambar 3. Struktur Organisasi…... 14

4. Gambar 4. Identifikasi Kerusakan Mesin Vacuum Frying ... 20

5. Gambar 5. Pembuatan Eskrim Stoberi ... 24

6. Gambar 6. Pembuatan Keripik Kentang ... 26

(6)

DAFTAR TABEL

halaman 1. Tabel 1. Deskripsi Kerja Pegawai BBPP Lembang. ... 15 2. Tabel 2. Identifikasi Kondisi Mesin Vacuum Frying... 20

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

1. Lampiran 1. Catatan Jurnal Harian (Logbook) Kegiatan PKL II ... 23

2. Lampiran 2. Lembar Konsultasi ... 31

3. Lampiran 3. Blanko Penilaian PKL II... 32

4. Lampiran 4. Blanko Pedoman Penilaian PKL II ... 33

5. Lampiran 5. Jadwal Palang Kegiatan PKL II... 33

(8)

A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN

Pengolahan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan umur simpan.

Pengolahan akan meningkatkan penganekaragaman pangan serta mengurangi kehilangan hasil panen. Salah satu produk olahan yang dapat dikembangkan dan mempunyai pasar yang cukup baik adalah keripik. Keripik lebih tahan disimpan karena kadar airnya rendah dan tidak lagi terjadi proses fisiologis. Pengolahan menjadi keripik perlu dukungan teknologi sehingga kualitas keripik yang dihasilkan dapat diterima konsumen. Salah satu cara untuk menghasilkan makanan sehat tanpa mengubah bentuk aslinya adalah dengan menggunakan teknologi penggorengan vakum (Kamsiati, E. 2010).

Mesin penggoreng vakum dapat mengolah komoditas peka panas, dibandingkan dengan penggorengan secara konvensional, sistem vakum menghasilkan produk yang jauh lebih baik dari segi penampakan warna, aroma dan rasa karena relatif seperti buah. Pada kondisi vakum, suhu penggorengan dapat diturunkan menjadi 70−85°C karena penurunan titik didih minyak. Dengan demikian, kerusakan warna, aroma, rasa dan nutrisi pada produk akibat panas dapat dihindari. Selain itu, kerusakan minyak dan akibat lain yang ditimbulkan karena suhu tinggi dapat diminimalkan karena proses dilakukan pada suhu dan tekanan rendah.

Eskrim merupakan produk olahan susu yang dibuat dengan cara membekukan dan mencampur bahan baku secara bersama-sama. Bahan yang digunakan adalah kombinasi susu dengan bahan tambahan seperti buah, atau tanpa bahan perasa, bahan campuran eskrim disebut ice cream mix (ICM), dengan pencampuran bahan yang tepat dan pengolahan yang benar maka dapat dihasilkan eskrim dengan kualitas baik (Ridawati 2015).

Keripik biasanya terbuat dari kentang yang diiris sangat tipis dan digoreng menggunakan minyak. Material atau bahan baku dicuci secara bersih, kemudian dipotong setipis mungkin. Hasil irisan kemudian dumasukkan kedalam larutan sodium klorida atau sodium bisulfit selama 5 sampai 10 menit, kemudian ditiriskan, dicuci dengan air dan dikeringkan kembali. Tahapan penting dalam proses produksi

(9)

kripik singkong adalah perajangan kentang menjadi potongan tipis, sebelum penggorengan (Lutfi, dkk, 2010).

Mempertimbangkan manfaat dari laporan PKL II ini, dalam mempelajari teknologi pengolahan hasil pertanian, dalam proses pengolahan pangan, perlu dilakukan meningkatkan pengetahuan mengenai proses pengolahan vacuum frying, eskrim, dan keripik kentang. Oleh karena itu dilakukan kegiatan PKL II mengenai proses pengolahan yang tepat sebagaimana yang sudah pernah dilakukan di BBPP Lembang.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui gambaran umum lokasi PKL II

2. Untuk mempelajari proses vacuum frying di BBPP Lembang 3. Untuk mempelajari proses eskrim di BBPP Lembang

4. Untuk mempelajari proses mesin perajang di BBPP Lembang

C. Manfaat

1. Mahasiswa dapat mengetahui gambaran umum lokasi PKL II.

2. Mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang teknologi pertanian di BBPP Lembang.

3. Mahasiswa dapat meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha.

(10)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Pengolahan Hasil Pertanian

Pengolahan merupakan sebuah cara untuk memperpanjang umur simpan buah. Pengolahan tersebut akan meningkatkan penganekaragaman pangan serta mengurangi susut panen. Sebagian tanaman buah-buahan bersifat musiman. atau tidak berbuah sepanjang tahun. Pada saat musim panen, produksi buah melimpah, namun di luar musim panen, buah sulit ditemukan. Kondisi tersebut menyebabkan nilai ekonomi beberapa komoditas buah pada musim panen sangat rendah, bahkan terkadang tidak memiliki nilai ekonomi sama sekali (Musaad, 2020)

Menurut (Kamsiati, 2010). Pengolahan pangan salah satu cara untuk memperpanjang umur simpan. Pengolahan akan meningkatkan penganekaragaman pangan serta mengurangi kehilangan hasil panen.

B. Perawatan Mesin

Menurut (Wiratech, 2015; Daryus, 2019) perawatan mesin vacuum frying adalah Termasuk dalam perawatan umum adalah mengoperasikan mesin dengan baik dan benar, sebagai berikut:

• Pastikan pengoperasian mesin sesuai dengan petunjuk pemakaian pada manual book.

• Mesin sebaiknya ditempatkan terlindung dari sinar matahari langsung.

• Setelah selesai mengoreng diharuskan untuk mematikan jaringan listrik dan matikan gas, atur posisi off pada tombol pompa, pengendali suhu dan kompor.

• Bersihkan mesin dari debu dan tetesan minyak.

• Kuras bak sirkulasi air minimal 6 bulan sekali.

Perawatan khusus dilakukan secara terjadwal, meliputi:

• Pada pemakaian normal, sehari 6-8 kali penggorengan, keluarkan minyak dan bersihkan tabung penggorengan menggunakan air panas diusahakan sikat bagian tabung menggunakan sikat cucian agar karat hilang, pembersihan ini dilakukan 2—3 hari sekali.

• Air di bak sirkulasi agar selalu dijaga kebersihannya dari kotoran yang berakibat penyumbatan pada sudut pompa dan jet.

(11)

• Bagian dalam dan luar tabung agar selalu dijaga kebersihanya. - Apabila dalam proses penggorengan listrik padam, matikan semua tombol panel, kompor kemudian putar 180° engkol keranjang pengaduk dan kunci pada dudukannya penguncinya, untuk keran vakumnya jangan dibuka.

C. Vacuum Frying

Gambar 1. Mesin Vacuum frying (Mufarida, 2019)

Mesin vacuum frying atau mesin penggoreng hampa adalah mesin yang memiliki fungsi yang gunanya memproduksi keripik buah dengan cara melakukan penggorengan secara vakum tanpa merubah rasa buah tersebut. Mesin vacuum frying ini dikenal juga dengan mesin penggoreng hampa yang dapat membuat keripik mangga, keripik melon, keripik salak,dan aneka keripik buah lainnya.

(Anikmah, 2015).

Prinsip kerjanya vacum frying adalah bahan yang dimasukkan ke dalam penggorengan ini akan digoreng secara vakum. Penggorengan secara vakum ini akan membuat kadar air didalam buah akan dikeluarkan dan digantikan oleh minyak. Untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang bagus dalam artian warna, aroma, nilai nutrisi dan rasa buah tidak berubah dan renyah maka pengaturan suhu yang digunakaan tidak boleh melebihi 85°C dan tekanan vakum antara 65 – 76 cmHg. Proses penggorengannya dapat berlangsung pada suhu rendah, disamping kedap udara sehingga tidak bersinggungan dengan udara yang dapat menimbulkan pencoklatan pada produk yang dihasilkan karena proses oksidasi (Fadhlillah, 2018) Adapun kelebihan dari mesin vacuum frying yaitu, hasil penggorengan lebih renyah, lebih tahan lama meskipun tanpa bahan pengawet, dapat menggoreng dengan proses cepat kapasitas yang besar, dan kekurangan nya yaitu memerlukan biaya yang sangat mahal, memerlukan listrik yang tinggi, bahan yang diolah harus memenuhi volume yang ditentukan (tidak sedikit).

(12)

Komponen Vacuum Frying

Berikut ini komponen dari vacuum frying yaitu sebagai berikut :

1. Unit tabung penggoreng berfungsi untuk menampung minyak goreng dan tempat melekatnya komponen-komponen lain dengan dilengkapi kerangka/dudukan yang kokoh. Tabung penggoreng ini berada di atas kompor pemanas terbuat dari stainless steel (SS), bahan SS ini digunakan untuk menghindari terjadinya karat sehingga minyak goreng tidak terkontaminasi.

Beberapa komponen/ bagian pada tabung ini antara lain:

• Keranjang penggoreng, sebagai tempat buah dan berada didalam tabung penggoreng bisa dibuka dan ditutup, terbuat dari bahan SS.

• Manometer untuk melihat tekanan kevakuman dalam tabung penggoreng.

Pengukur tekanan ini (76 cmHg = 1 atm).

• Stop kran pengeluaran tekanan atau uap panas, terbuat dari SS.

• Tuas/ engkol berfungsi sebagai pemutar keranjang penggoreng, terbuat dari SS dengan as/poros berada di dalamnya.

• Kaca pengintai untuk melihat produk, terbuat dari kaca dengan ukuran panjang 20 dan lebar 15 cm.

• Lampu on/ off berfungsi sebagai penerang ke dalam tabung penggoreng 2. Panel listrik berfungsi sebagai unit pengendali operasi (mengaktifkan alat

vakum dan unit pemanas) kemudian sebagai tempat memutuskan dan menghubungkan aliran listrik (saklar on/off). Bagian tersambung dengan listrik yang ada pada panel ini adalah suhu on/off, lampu on/ off, pompa vakum on/off.

Panel listrik ini terbuat dari plat besi.

3. Unit Pemanas menggunakan kompor gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang berfungsi sebagai sumber panas pada proses penggorengan vakum. Unit pemanas dilengkapi dengan selang yang tersambung dengan tabung gas LPG.

Pemanas ini dilengkapi sensor dan melewati panel listrik dan dapat mengecilkan dan membesarkan api kompor.

4. Unit Bak Air sebagai tempat sumber dan penyediaan air bagi pompa vakum untuk menciptakan kevakuman. Bak penampung air terdapat kran pengeluaran air, pompa vakum dan freon. Freon digunakan untuk menghisap udara panas dalam tabung penggorengan lalu dihembuskan ke bak air sebagai pendinginan,

(13)

agar tidak terjadi panas yang berlebih pada tabung penggorengan

5. Pompa Vakum berfungsi untuk menghisap udara di dalam ruang penggoreng sehingga tekanan menjadi rendah, serta untuk menghisap uap air bahan.

6. Unit Peniris Produk berfungsi untuk pemutar dan meniris minyak yang masih melekat pada produk keripik. Mesin peniris terbuat dari bahan SS, tenaga penggerak motor listrik.

Pengoperasian Mesin Vacuum Frying

Berikut ini cara pengoperasian yang benar pada mesin vacuum frying :

1. Hubungkan selang regulator dengan tabung gas LPG, pastikan tidak ada kebocoran.

2. Hubungkan panel control dengan sumber arus listrik.

3. Setelah arus listrik terhubung dengan panel control, nyalakan thermo control dengan menekan saklar “thermo control” pada panel kontrol. Atur suhu setting sesuai kebutuhan.

4. Nyalakan kompor gas dan tunggu sampai thermo control mencapai suhu yang diinginkan. Nyala kompor otomatis akan mengecil bila suhu dalam tabung Penggorengan lebih tinggi dari suhu setting.

5. Setelah suhu setting tercapai, buka tutup tabung penggorengan dan masukkan bahan ke dalam keranjang. Posisikan keranjang bahan tetap di atas minyak.

6. Tutup kembali Tabung Penggorengan dan kencangkan tuas di kedua sisi tutup tabung penggorengan dengan benar.

7. Pastikan semua kran dalam keadaan tertutup dan hidupkan pompa air dengan menekan saklar pompa. Perhatikan jarum Vacuum Meter sampai menunjukkan minus 65 – 70 cmHg.

8. Bila jarum Vacuum Meter telah menunjukkan minus 65 – 70 cmHg, masukkan keranjang bahan ke dalam minyak dengan menggunakan Tuas Pengaduk.

9. Setelah bahan masuk ke dalam minyak, buka kran di atas Jett Injector.

10. Pada awal proses sebaiknya sering dilakukan pengadukan untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus.

11. Setelah bahan matang, angkatlah bahan dari dalam minyak menggunakan

(14)

Tuas Pengaduk. Cara mengetahui produk sudah matang atau belum, dengan mengamati kondisi pada kaca pengintai yang terdapat pada tabung penggorengan. Jika kondisi permukaan minyak sudah tenang (tidak ada pergolakan gelembung udara) maka bahan sudah matang.

12. Matikan pompa, kompor, dan keran sirkulasi air, kemudian buka keran pelepas vakum (di atas tutup), hingga vacuum meter menunjuk angka 0.

Bukalah kran di atas tabung penggoreng sedikit demi sedikit (supaya perubahan tekanan terjadi secara perlahanlahan agar produk tidak keriput) hingga jarum Vacuum Meter menunjukkan angka 0 cmHg.

13. Setelah jarum vacuum meter menunjukkan angka 0 cmHg, buka tuas penutup tabung penggorengan.

14. Angkatlah bahan yang terdapat pada tabung gorengan kemudian tiriskan minyak pada produk menggunakan Mesin Spinner. 15.Setelah dingin, kemas produk dalam kemasan

(15)

A. Waktu dan Tempat

BAB III

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) II dilaksanakan pada semester VI (enam) yang dilaksanakan mulai tanggal 14 Maret sampai dengan 27 April 2022 di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam PKL II sebagai berikut : Alat :

Berikut ini merupakan peralatan yang digunakan untuk vacuum frying : 1. Mesin Vacuum Frying

2. Pulpen 3. Gunting 4. Obeng

Berikut ini merupakan alat yang digunakan untuk pembuatan eskrim : 1. Blender chopper

2. Alat eskrim 3. Pisau 4. Talenan 5. Spatula 6. Mangkuk 7. Timbangan

Berikut ini merupakan alat yang digunakan untuk pembuatan keripik kentang :

1. Ember plastik 2. Tampah (nyiru) 3. Penggorengan (wajan) 4. Kompor

5. Baskom plastik 6. Saringan

(16)

7. Pengaduk Bahan :

Berikut ini merupakan bahan yang digunakan untuk vacuum frying : 1. Lakban

2. Seal ban

Berikut ini merupakan bahan yang digunakan untuk pembuatan eskrim : 1. Buah stoberi

2. Bubuk eskrim 3. Susu kental manis 4. Air dingin

5. Cup gelas platik 6. Sendok plastik 7. Kantong plastik

Berikut ini merupakan bahan yang digunakan untuk pembuatan keripik kentang :

1. Kentang besar (20 kg)

2. Bawang putih (1 ons)

3. Garam (6 sendok makan)

4. Kapur sirih (1 ons)

5. Minyak goreng (2 kg)

C. Metodologi

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah observasi dan berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan.

Kegiatan rutin adalah melakukan pencatatan data yang ada dalam lingkup BBPP Lembang tersebut dengan fokus pada mesin vacuum frying yang diperoleh dari dua sumber yaitu data primer dan sekunder. Data yang diperoleh secara deskriptif kemudian diolah, dianalisis, kemudian disusun menjadi sebuah laporan Praktek Lapangan (PKL).

(17)

D. Tahapan Pelaksanaan PKL II

Berikut ini tahapan pelaksanaan PKL II yaitu sebagai berikut : 1. Melakukan Persiapan PKL II

a. Melakukan pembekalan bersama Ketua Prodi, serta dosen.

b. Mencari literatur atau sumber referensi yang berkaitan dengan topik PKL II

c. Melakukan penyusunan laporan PKL II

d. Melakukan konsultasi dan bimbingan kepada dosen pembimbing internal

e. Melakukan perbaikan atau revisi laporan PKL II yang diajukan f. Pengumpulan laporan PKL II

2. Pelaksanaan PKL II

a. Melakukan koordinasi atau diskusi kepada pembimbing eksternal

• Wawancara

• Observasi

b. Mempelajari keadaan dan informasi umum mengenai lokasi PKL II

• Sejarah dan perkembangan

• Profil instansi

• Posisi dan denah

• Tata letak (lay out)

• Struktur organisasi

• Personalia, tenaga kerja dan kualifikasi

• Tata kerja pegawai (jam kerja, shift)

c. Mengidentifikasi perawatan dan perbaikan mesin vacuum frying

• Mengidentifikasi mesin vacuum frying

d. Mengetahui Pengelolaan Usaha dari lokasi PKL II

• Jenis Usaha

• Produk

• Konsumen

• Strategi pemasaran

e. Mengidentifikasi cakupan pengelola usaha

• Proses pembuatan eskrim

(18)

E. Diagram Alir Kegiatan PKL II

Persiapan PKL :

1. Mencari literatur yang berkaitan dengan topik laporan

2. Melakukan bimbingan

3. Melakukan penyusunan laporan PKL

4. Memperbaiki revisi laporan PKL

Pengumpulan Data

Evaluasi

Analisis Data 1. Data Informasi Umum 2. Perawatan, dan perbaikan

mesin vacuum frying 3. Data sekunder

Selesai Pelaksanaan PKL

Mulai

Data Sekunder : 1. Penelitian yang

sudah ada sebelumnya 2. Studi Pustaka 3. Data spesifikasi

mesin Data Primer :

1. Data informasi umum institusi

2. Data informasi mengenai ketenagakerjaan

3. Data informasi layanan komplain dan purna jual barang/jasa

4. Praktik pemeliharaan, perawatan dan perbaikan mesin vacuum frying

(19)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Balai Besar Pelatihan Pertanian

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang berdiri sejak tahun 1962, yang pada awalnya bernama Pusat Latihan Pertanian (PLP) milik Pemda Provinsi Jawa Barat. Kemudian pada tanggal 28 Januari 1978 berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 52/Kpts/Org/1/1978 pengelolaannya diambil alih oleh Badan Pendidikan dan Latihan Penyuluhan Pertanian dan berubah menjadi Balai Latihan Pegawai Pertanian (BLPP) Kayuambon dengan tingkatan Eselonering IIIB meliputi wilayah kerja Jawa Barat Bagian Timur dan DKI Jakarta.

Pada tahun 2000, dengan keluarnya SK Menteri Pertanian nomor 84/Kpts/OT.210/2/2000, tanggal 29 Januari 2000 berubah menjadi Balai Diklat Pertanian (BDP) Lembang. Dengan keluarnya SK Mentan Nomor:

355/Kpts/OT.210/5/2002, tanggal 8 Mei 2002 BDP mendapatkan kenaikan Eselon menjadi IIIA dan berganti nama menjadi Balai Diklat Agribisnis Hortikultura (BDAH). Dengan adanya perkembangan IPTEK dan era globalisasi serta kebutuhan dari wilayah binaan yang semakin kompleks secara nasional, berdasarkan SK Mentan No. 487/Kpts/OT.160/10/2003 tanggal 14 Oktober 2003 BDAH Lembang berkembang menjadi tingkatan Eselon II dengan nama Balai Besar Diklat Agribisnis Hortikultura (BBDAH) yang mempunyai tugas melaksanakan diklat keahlian dan pengembangan teknik diklat dibidang Agribisnis hortikultura dalam rangka peningkatan kualitas sumberdaya manusia pertanian.

(20)

Dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna pelaksanaan pelatihan di bidang pertanian, dilakukan penataan kembali Organisasi dan Tata Kerja dengan perubahan nama lembaga menjadi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang berdasarkan Peraturan Mentan No.

15/Permentan/OT.140/2/2007 dengan tugas melaksanakan dan mengembangkan teknik pelatihan teknis, fungsional dan kewirausahaan di bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian. Kini, dengan adanya Peraturan baru Menteri Pertanian tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja BBPP Lembang, melalui Peraturan Menteri Pertanian No. 101/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober 2013, bahwa tugas BBPP Lembang yaitu melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian.

1. Lokasi dan Kondisi Geografis BBPP Lembang a. Lokasi

Gambar 2. Lokasi BBPP Lembang

BBPP Lembang berlokasi di Jalan Kayuambon Nomor 82 Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. BBPP lembang memiliki lokasi strategis, yang dapat diakses melalui jalan darat, melewati jalan provinsi dan berada di Kabupaten Bandung Barat, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Subang.

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bandung. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Parongpong dan Sebeleh Selatan berbatasan dengan Kota Bandung.

b. Kondisi Geografis Wilayah

Lembang terletak di sebelah utara kota Bandung. Lembang adalah salah satu

(21)

kecamatan dari Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Daerah ini dikelilingi oleh beberapa pegunungan dengan luas wilayah 10.620.000 hektar.

Lembang merupakan kawasan Agrowisata dengan didukung oleh pemandangan yang indah, tumbuh tanaman-tanaman hortikultura khususnya sayuran dan bunga, menjadikan Lembang sebagai objek wisata terkenal di Jawa Barat, bahkan di Indonesia.

BBPP Lembang berada di ketinggian antara 1.312 hingga 2.084 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan sekitar 100-200 mm/bulan serta rata-rata kelembaban nisbi 84-89% sangatlah ideal BBPP Lembang menjadi pusat tempat pelatihan, lokakarya, atau seminar bagi pengembangan SDM pertanian serta sebagai pusat informasi teknologi pertanian khususnya sayuran, tanaman hias dan buah-buahan dengan scope nasional dan internasional.

2. Struktur Organisasi

Sebuah organisasi yang baik akan terbentuk apabila setiap anggota organisasi mengetahui tugas, wewenang, tanggung jawab serta hubungan komunikasi antar bagian pada struktur organisasi perusahaan. Struktur organisasi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 15/Permentan/OT.140/2/2007 (Gambar 3).

Gambar 3. Struktur Organisasi BBPP Lembang

(22)

3. Deskripsi Kerja BBPP Lembang

Berikut ini deskripsi kerja BBPP Lembang yaitu sebagai berikut : Tabel 1. Deskripsi Kerja

No jabatan Tugas Fungsi

1. Bagian Umum Bagian Umum

mempunyai tugas melaksanakan

pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga BBPP.

a. pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga;

b. pelaksanaan urusan keuangan;

c. pelaksanaan urusan perlengkapan dan instalasi.

a. Subbagian Kepegawaian dan Rumah Tangga

Subbagian Kepegawaian dan Rumah Tangga mempunyai tugas

Melakukan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga.

b. Subbagian Keuangan

Subbagian keuangan Mempunyai tugas Melakukan urusan keuangan.

c. Subbagian Perlengkapan dan Instalasi

Subbagian Perlengkapan dan Instalasi mempunyai tugas melakukan urusan perlengkapan dan instalasi.

(23)

No jabatan Tugas Fungsi 2. Bidang Evaluasi

dan Program

Melaksanakan

penyusunan rencana, program dan pelaksanaan kerjasama, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

a. penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran;

b. penyiapan pelaksanaan kerjasama;

c. pengelolaan data dan informasi pelatihan;

d. penyiapan pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

a. Seksi Program dan Kerjasama

Seksi Program dan Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran, serta pelaksanaan kerjasama.

b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan

Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan pengelolaan data dan informasi pelatihan, serta penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

(24)

3. Bidang Penyelenggar aan Pelatihan

Melaksanakan pemberian pelayanan pelaksanaan dan pengembangan teknik pelatihan teknis, fungsional dan kewirausahaan di bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian.

a. pemberian pelayanan pelaksanaan dan pengembangan teknik pelatihan teknis, dan fungsional di bidang pertanian bagi aparatur pertanian;

b. pemberian pelayanan pelaksanaan dan pengembangan teknik pelatihan teknis dan kewirausahaan di bidang pertanian bagi non aparatur pertanian.

a. Seksi Tugas Seksi Pelatihan Pelatihan Aparatur ialah melakukan Aparatur pelayanan pelaksanaan dan pengembangan teknik pelatihan teknis dan fungsional di bidang pertanian bagi aparatur pertanian.

(25)

4. Kelompok Jabatan Fungsional

a. melakukan pelatihan teknis di bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian;

b. melakukan pelatihan di bidang pertanian bagi aparatur pertanian;

c. melakukan pelatihan kewirausahaan di bidang pertanian bagi non aparatur pertanian;

d. menyusun bahan Standar Kompetensi Kerja (SKK)

pelatihan teknis dan kewirausahaan di bidang pertanian;

e. menyusun paket pembelajaran dan media pelatihan teknis, fungsional dan kewirausahaan di bidang pertanian;

f. melakukan pengembangan teknik pelatihan di bidang hortikultura;

a. Membantu Koordinasi Lintas Sektor dan Lintas Program

b. Penyuluhan c. Melaksanakan

pelayanan di Pustu d. Melaks tugas lain yang

diberikan oleh

Monitoring dan evaluasi hasil program PKM tiap bulan

e. Membantu Koordinasi Lintas Sektor dan Lintas Program

f. Penyuluhan g. Melaksanakan

pelayanan di Pustu h. Melaksanakan tugas lain

yang diberikan oleh pimpinan Puskesmas

(26)

B. Mesin Vacuum Frying

Perawatan Mesin Vacuum Frying

Berikut ini merupakan perawatan dari mesin vacuum frying :

(Lembang, 2022) Berikut ini merupakan Perawatan yang dilakukan pada mesin vacuum frying di BBPP Lembang adalah :

• Sesudah selesai menggoreng diperkenankan untuk mematikan listrik dan matikan gas, atur posisi off pada tombol pompa, pengendali suhu dan lampu.

• Bersihkan mesin dari debu.

• Membersihkan bagian luar mesin dengan mengelap bagian mesin tersebut.

• Air di dalam bak sirkulasi dijaga agar tetap bersih dari kotoran yang berakibat penyumbatan pada sudut pompa dan jet.

Menurut (Wiratech, 2015; Daryus, 2019) perawatan mesin vacuum frying adalah Termasuk dalam perawatan umum adalah mengoperasikan mesin dengan baik dan benar, sebagai berikut:

• Pastikan pengoperasian mesin sesuai dengan petunjuk pemakaian pada manual book.

• Mesin sebaiknya ditempatkan terlindung dari sinar matahari langsung.

• Setelah selesai mengoreng diharuskan untuk mematikan jaringan listrik dan matikan gas, atur posisi off pada tombol pompa, pengendali suhu dan kompor.

• Bersihkan mesin dari debu dan tetesan minyak.

• Kuras bak sirkulasi air minimal 6 bulan sekali.

Perawatan khusus dilakukan secara terjadwal, meliputi:

• Pada pemakaian normal, sehari 6-8 kali penggorengan, keluarkan minyak dan bersihkan tabung penggorengan menggunakan air panas diusahakan sikat bagian tabung menggunakan sikat cucian agar karat hilang, pembersihan ini dilakukan 2—3 hari sekali.

• Air di bak sirkulasi agar selalu dijaga kebersihannya dari kotoran yang berakibat penyumbatan pada sudut pompa dan jet.

• Bagian dalam dan luar tabung agar selalu dijaga kebersihanya. - Apabila dalam proses penggorengan listrik padam, matikan semua tombol panel, kompor kemudian putar 180° engkol keranjang pengaduk dan kunci pada dudukannya penguncinya, untuk keran vakumnya jangan dibuka.

(27)

Sehingga perawatan mesin vacuum frying yang dilakukan di BBPP Lembang tidak lengkap seperti yang disarankan oleh Wiratech, 2015; Daryus, 2019, yaitu perawatan bak sirkulasi air minimal 6 bulan sekali, maka seharusnya perawatan yang dilakukan pada mesin vacuum frying harus lebih ditingkatkan lagi.

Agar umur pakai mesin vacuum frying dapat bertahan lebih lama dan menghindari kerusakan dikemudian hari.

Perbaikan Mesin Vacuum Frying

Perbaikan yang dilakukan pada mesin vacuum frying ini adalah pada bagian lampu dan tutup tabung penggorengan. Saat pemeriksaan didapatkan pada bagian lampu sehingga tidak bisa menyala dan pada bagian tutup tabung sehingga tidak dapat berfungsi atau mengalami kerusakan sehingga perlu dilakukan identifikasi kerusakan. Setelah dilakukan identifikasi ternyata terjadi kerusakan pada lampu dan tutup tabung. Kerusakan yang terjadi adalah lampu terputus dan seal tutup tabung yang sudah tidak berfungsi.

Tabel 2. Identifikasi kerusakan mesin vacuum frying di IUT BBPP Lembang.

Berikut ini merupakan perbaikan dari mesin vacuum frying :

No Nama Komponen Kerusakan Perbaikan Gambar

1 Lampu Lampu

mati

Pengecekan pada kabel.

Memperbaiki kabel yang terputus.

Pemasangan lampu kembali.

2 Tutup tabung penggorengan

Seal tabung Membuat pola pada seal ban.

Lem bagian seal ban lalu tempelkan ke

(28)

ban dalam sebelumnya.

Pemasangan

kembali pada tutup tabung

penggorengan.

C. Pengolahan Eskrim Stroberi

Diagram Alir Proses

Bubur buah

Alat ice cream 35 menit

1. Buah strawberry 340 g 2. SKM 320 g

3. Air dingin 900 ml

Bubur buah strawberry, bubuk ice cream, air dingin, susu kental manis

Cup plastic ukuran 220 ml

Frezeer 15°C Penyimpanan

Pengemasan Dan Labelling Pencampuran

Bahan

Ditimbang dan diblender Strawberry

Dicuci

Ice Cream Strawberry

(29)

Alat

1. Chopper berfungsi untuk memotong, menggiling, serta mencampur bahan makanan, dan juga dapat mengolah bahan makanan yang keras ataupun kering.

Bukan hanya bumbu-bumbu dapur, tapi bisa menghaluskan buah menggunakan chopper.

2. Alat eskrim berfungsi untuk mengolah bahan-bahan eskrim tertentu untuk dibuat menjadi eskrim yang enak, serta bisa digunakan untuk berbagai keperluan usaha maupun keperluan pribadi.

3. Pisau berfungsi untuk memotong sebuah benda. Pisau terdiri dari dua bagian utama, yaitu bilah pisau dan gagang atau pegangan pisau.

4. Talenan berfungsi untuk melindungi pisau dan membuat meja dapur tetap bersih.

5. Spatula berfungsi untuk mengaduk, meratakan, dan menuang adonan ke loyang.

6. Mangkuk atau mangkok alat yang berbentuk setengah lingkaran, terbuat dari kaca.

7. Timbangan adalah salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda.

8. Sendok plastik berfungsi untuk mencapit makanan

9. Cup gelas plastik digunakan sebagai wadah bahan yang ingin ditempatkan atau yang dibuat.

10. Kantong plastik berfungsi untuk melindungi barang-barang yang mengurangi risiko terpapar debu dan kotoran lain.

Bahan

1. Buah strawberry

Buah strawberry dapat dimanfaatkan sebagai makanan dalam keadaan segar atau olahan nya, contoh produk makanan yang terbuat dari strawberry yaitu eskrim strawberry, sebaiknya pilih strawberry berwarna merah cerah, strawberry yang segar tidak akan terasa lembek, tidak ada hama, buah strawberry berkhasiat bagus untuk kesehatan tubuh, dengan kandungan vitamin dan mineral yang melimpah.

2. Bubuk eskrim

(30)

Bubuk eskrim dengan merk haan ice cream mix strawberry ini adalah bubuk eskrim dengan mudah dibuat rasa strawberry yang enak, cara penggunaan yang cukup mudah yaitu dengan campurkan bubuk eskrim dengan ditambah air dingin lalu mixer tuangkan adonan kedalam wadah simpan di freezer siap dihidangkan.

3. Susu kental manis

Susu kental manis yaitu sebagai produk susu berbentuk cairan kental, susu kental manis ini digunakan untuk menambah rasa manis pada eskrim strawberry.

4. Air dingin

Air dingin adalah air yang biasanya ditemukan dikulkas atau lemari pendingin bukan lemari pembeku suhu sekitar 4-15°C dan tidak beku.

Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada mesin vacuum frying di BBPP Lembang yaitu sebagai berikut :

Tabel 3. Prosedur Kerja Pembuatan Eskrim Strawberry

No Urutan Kegiatan Uraian Kegiatan

1 Siapkan alat dan bahan Sebelum melakukan praktek membuat eskrim strawberry sebaiknya siapkan terlebih dahulu alat dan bahan supaya mempermudah pekerjaan.

2 Timbang bahan Timbang buah strawberry 340 g, timbang susu kental manis 320 g, lalu siapkan air dingin sebanyak 900 ml.

3 Pencucian dan Blender Cuci buah strawberry, setelah itu diblender dengan sedikit air matang, sisakan beberapa buah untuk dipotong kecil-kecil (sebanyak 5 buah).

4 Pencampuran bahan Masukkan bubuk eskrim strawberry kedalam alat eskrim, masukkan air

(31)

dingin (900 ml) masukkan bubur buah, lalu masukkan susu kental manis (320 g) nyalakan mesin, atur waktu selama 35 menit, setelah selesai matikan alat eskrim.

5 Pengemasan dan penyimpanan

Masukan adonan eskrim kedalam cup plastik (220 ml), simpan kedalam freezer, eskrim siap dihidangkan.

Menurut Rozi, A. (2018) Pembuatan es krim dengan menggunakan 6 bahan pengelmusi yang berbeda yaitu alginat, karaginan, agar, guar gum, gelatin dan gum arab dapat diketahui, pada uji sensori perbedaan bahan pengelmusi memberikan pengaruh pada parameter penampakan, aroma, rasa, tekstur dan warna.

Sehingga menurut Rozi, A. (2018) pembuatan eskrim menggunakan 6 bahan pengelmusi karena untuk pengaruh parameter penampakan aroma, rasa, tekstur dan warna dalam sekala industri, namun jika untuk skala Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tidak perlu menggunakan pengelmusi. Dilihat pada gambar 5.

Gambar 5. Pembuatan eskrim stoberi

(32)

D. Pengolahan Keripik Kentang

Diagram Alir

Dikupas

Dicuci

Di iris menggunakan mesin perajang

Direndam dengan larutan kapur

Direbus dan ditambah bumbu

Dikeringkan dan Digoreng

KERIPIK KENTANG

KENTANG

Dicuci

(33)

Proses Pembuatan

Berikut ini merupakan cara pembuatan keripik kentang menggunakan mesin perajang, dilihat pada gambar 6.

1. Kupas kentang, segara masukkan dalam ember yang terisi air, kemudian cuci sampai bersih

2. Iris tipis tipis menggunakan mesin perajang, setelah selesai rendam selama 12-24 jam dalam air yang telah diberi kapur sirih

3. Setelah direndam, cuci lalu tiriskan

4. Tumbuk bawang putih dan garam sampai halus, lalu masak dalam air sampai mendidih. Larutan ini harus cukup asin

5. Rebus irisan kentang diatas tampah, susun berjajar secara berselingan 6. Jemur selama 2-3 hari sampai kering

7. Goreng dalam minyak yang tidak terlalu panas, bila kentang sudah mekar cepat angkat

Gambar 6. Pembuatan keripik kentang

(34)

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan

1. BBPP Lembang memiliki beberapa fungsi yaitu untuk melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian.

2. Pemeliharaan mesin vacuum frying bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan dikemudian hari, sehingga dapat memperpanjang umur mesin. Pemeliharaan mesin vacuum frying meliputi membersihkan pada bagian mesin, menguras bak air, mematikan listrik dan mematikan gas. Perbaikan mesin vacuum frying pada kondisi saat ini di BBPP Lembang yaitu tedapat pada bagian komponen lampu (terputus) dan tutup tabung penggorengan (seal).

3. Pengolahan eskrim yang dilakukan di BBPP Lembang ini yaitu dalam 1 hari menghasilkan sebanyak 60 cup (gelas plastik 220 ml) dalam sebulan yaitu 23 hari menghasilkan 1440 cup gelas plastik, dengan waktu produksi 35 menit.

4. Pengolahan kentang yang dilakukan di BBPP Lembang ini merupakan pengolahan yang dibuat dengan cara teknologi modern, dengan mesin perajang, sehingga untuk mempercepat pemotongan pada kentang.

B. Saran

Sebaiknya perlu dilakukan perawatan umum dan perawatan khusus yang sesuai untuk mesin vacuum frying yang ada di BBPP Lembang ini, sehingga dapat memperpanjang umur mesin.

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Solihin, M., Lesmanah, U., & Margianto, M. (2019). PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG KENTANG DAN PISANG DENGAN MENGGUNAKAN EMPAT PISAU. Jurnal Teknik Mesin, 11(01) Kamsiati, E. (2010). Peluang pengembangan teknologi pengolahan keripik buah

dengan menggunakan penggoreng vakum. Jurnal Litbang Pertanian, 29(2), 73-77.

Departemen Pertanian. 2008. Penggoreng Vakum. Departemen Pertanian, Jakar- ta. http://www. pustaka-deptan.go.id/agritek/dkij0122.pdf: [9 Januari 2009].

Siregar, H.P., D.D. Hidayat, dan Sudirman. 2004. Evaluasi unit proses vacuum fr- ing skala industri kecil dan menengah. hlm. I-4-1 s.d. I-4-5. Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Kimia dan Proses 2004. http://125.163.

204.22/download/ebooks_kimia/makalah/ Vakum% 20frying.pdf [8 September 2009].

Purwanto, H. (2009). Teknologi Pengolah Hasil Pertanian. Mediagro: Jurnal Il- mu-Ilmu Pertanian, 5(1).

Afrozi, S. (2018). Hubungan optimalisasi suhu dan waktu penggorengan pada me- sin vacuum frying terhadap peningkatan kualitas keripik pisang kepok. J- Proteksion: Jurnal Kajian Ilmiah Dan Teknologi Teknik Mesin, 2(2), 43- 52.

Joko Untoro, 2013. Buku Pintar Pelajaran dan Ketrampilan. Tim Guru Indonesia Almar, Buchori, 2001, kewirausahaan, Bandung, Alfabeta.

Mufarida, N. A. (2019). Pengaruh optimalisasi suhu dan waktu pada mesin vacuu- m frying terhadap peningkatan kualitas keripik mangga Situbondo. Jurnal Penelitian Ipteks, 4(1), 22-33.

(36)

Saragih, R. (2017). Membangun usaha kreatif, inovatif dan bermanfaat melalui p- enerapan kewirausahaan sosial. Jurnal Kewirausahaan, 3(2), 26-34.

Alfianto, E. A., Sos, S., & AB, M. (2012). Kewirausahaan: Sebuah Kajian Penga- bdian Kepada Masyarakat. Jurnal Heritage, 1(2), 33-42.

Musaad, I., Widodo, E., Raharjo, S., Santoso, B., Wibowo, K., & Kubangun, S.(2- 020). Rancang Bangun Pertanian Terpadu Di Kabupaten Teluk Bintuni.

Anikmah, L. (2015). Rancang Bangun Alat Penggorengan Vakum (Tinjauan Pen- garuh Suhu Dan Tekanan Terhadap Tekanan Terhadap Kadar Air Dan Vitamin C Pada Keripik Salak (Salacca Edulis)) (Doctoral Dissertation, Politeknik Negeri Sriwijaya).

Fadhlillah, Rizky, And Amri Ramadhan Dwi Putra. Kaji Eksperimen Kinerja Po- mpa Vakum Sistem Torak Pada Mesin Vacuum Frying Sistem Torak.

Diss. Universitas 17 Agustus 1945, 2018.

Daryus, A. 2019. Manajemen Perawatan Mesin. Universitas Darma Persada.

Jakarta.

Wiratech. 2015. Tips dan Trik Merawat Mesin Vacuum Frying.https://wiratech.co id/tips-dan-trik-merawat-mesin-vacuum-frying/. Diakses tanggal 10 Februari 2021.

Rozi, A. (2018). Pengaruh penggunaan emulsifier dan kecepatan pengadukan ya- ng berbeda terhadap pembuatan es krim. Jurnal Perikanan Terpadu, 1(2).

Ridawati, R., & Alsuhendra, A. (2015). Pelatihan Pembuatan Es Krim Sehat Unt- uk Balita Bagi Kader Posyandu Di Kelurahan Duren Sawit Jakarta Timur. Sarwahita, 12(2), 121-130.

(37)

LAMPIRAN Lampiran I.

JURNAL HARIAN

KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN II PRODI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA

Nama : Asti Ferdianti

NIM : 07.16.19.001

Lokasi PKL : BBPP Lembang

No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

Paraf Pembibing

Eksternal 1. Senin

14-03-2022

Orientasi

2. Selasa 15-03-2022

Membuat sistik seledri

3. Rabu

16-03-2022

Mendata inventaris

(38)

Kamis 17-03-2022

Pengenalan tanaman melon

Jum’at 18-03-2022

Membuat laporan gesthouse anggrek

Sabtu 19-03-2022

- -

Minggu 20-03-2022

- -

Senin 21-03-2022

Membuat brownis

Selasa 22-03-2022

Membuat sambal oil

Rabu Membuat macaroni sambal oil

(39)

23-03-2022

Kamis 24-03-2022

Membuat jus stowberry

Jum’at 25-03-2022

Membuat jus strawberry serta menjualnya ke konsumen (kunjungan dari SMP bogor)

Sabtu 26-03-2022

- -

Minggu 27-03-2022

- -

Senin 28-03-2022

Merapihkan Lab

(40)

Selasa 29-03-2022

Membongkar dan merawat mesin vacuum frying

Rabu 30-03-2022

Mengemas kemasan stik

Kamis 31-03-2022

Menggunting kertas logo

Jum’at 01-04-2022

Mengemas sembako

Sabtu 02-04-2022

- -

Minggu - -

(41)

03-04-2022 Senin 04-04-2022

Membuat logo ice cream

Selasa 05-04-2022

Membuat ice cream

Rabu 06-04-2022

Membuat agar rasa jeruk lemon, dan pengoperasian alat

perajang komoditas kentang, memotong kentang menggunakan mesin perajang

Kamis 07-04-2022

Mengerjakan laporan, jualan ice cream

(42)

Jum’at 08-04-2022

Membuat keripik singkong dari mesin perajang

Sabtu 09-04-2022

- -

Minggu 10-04-2022

- -

Senin 11-04-2022

Pelatihan non aparatur kemeterian pertanian

Selasa 12-04-2022

Pelatihan non aparatur kemeterian pertanian

Rabu 13-04-2022

Pelatihan non aparatur kemeterian pertanian

Kamis 14-04-2022

Pelatihan non aparatur kemeterian pertanian

(43)

Jum’at 15-04-2022

- -

Sabtu 16-04-2022

- -

Minggu 17-04-2022

- -

Senin 18-04-2022

Mengerjakan laporan

Selasa 19-04-2022

Mengerjakan laporan

Rabu 20-04-2022

Mengerjakan laporan

Kamis 21-04-2022

Mengerjakan laporan

Jumat 22-04-2022

Presentasi seminar hasil

(44)

Sabtu 23-04-2022

- -

Minggu 24-04-2022

- -

Senin 25-04-2022

Perbaikan laporan bersama pembimbing

Selasa 26-04-2022

Mengerjakan laporan

Rabu 27-04-2022

Mengerjakan laporan

(45)

Lampiran II.

LEMBAR KONSULTASI

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN II PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

NAMA MAHASISWA : ASTI FERDIANTI

NIM : 07.16.19.001

JUDUL : PERAWATAN DAN PERBAIKAN

MESIN VACUUM FRYING

LOKASI PRAKTIK : BBPP LEMBANG

PEMBIMBING : 1. Dr. Mardison S. STP., MSi

2. Shaf Rijal Ahmad, S.TP, M.Agr PEMBIMBING EKSTERNAL : Ir. Saptoning, MP

No. Tanggal Koreksi Pembimbing Paraf

Pembimbing 1. 25-02-2022 Menambahkan komponen, cara

kerja vacuum frying 2. 02-03-2022 Menambahkan sumber pada

gambar mesin vacuum frying 3. 04-04-2022 Menambahkan perawatan mesin,

pengolahan hasil pertanian

4. 25-04-2022 Format penulisan, spasi, ukuran huruf, dll.

Dst.

(46)

Lampiran III.

BLANKO PENILAIAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN II

No Unsur Nilai

(60-100)

Bobot Nilai

Tertimbang 1 Usulan kegiatan

(Proposal)

…. 20% ….

2 Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan II a. Nilai Pembimbing Internal

b. Nilai Pembimbing Eksternal

….

8%

32%

3 Laporan PKL …. 20% ….

4 Ujian PKL …. 20% ….

Total 100% ….

Nilai Mutu ….

Catatan : Nilai Mutu

(47)

Lampiran IV.

BLANKO PEDOMAN PENILAIAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN II OLEH PEMBIMBING EKSTERNAL

Nama Mahasiswa : ASTI FERDIANTI

NIM : 07.16.19.001

Program Studi : TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

Lokasi : BBPP LEMBANG BANDUNG JAWA BARAT

No Unsur yang dinilai Nilai

1 Disiplin 2 Kerajinan

3 Kemampuan Profesional 4 Hubungan dengan rekan kerja 5 Kreativitas

6 Presensi

Jumlah Rata-Rata

Pembimbing Eksternal,

……….

(48)

Lampiran 5. Jadwal Palang Kegiatan PKL II

Keterangan :

: Hari Libur : Hari Kerja

41

Gambar

Gambar 1. Mesin Vacuum frying (Mufarida, 2019)
Gambar 2. Lokasi BBPP Lembang
Gambar 3. Struktur Organisasi BBPP Lembang
Tabel 2. Identifikasi kerusakan mesin vacuum frying di IUT BBPP Lembang.
+5

Referensi

Dokumen terkait