• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGEMBANGKAN BERPIKIR SIMBOLIK ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "MENGEMBANGKAN BERPIKIR SIMBOLIK ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MENGEMBANGKAN BERPIKIR SIMBOLIK ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL

DI TK TARBIYATUL FURQAN

Oleh : Ratmida Hidayati ABSTRAK

Masalah utama dalam penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelompok B TK Tarbiyatul Furqan yang berjumlah 12 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus pertama dan siklus kedua setelah diberi tindakan mengalami peningkatan, dari data yang diperoleh sebanyak 4 orang peserta didik sudah berada dikriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dengan persentase 33,3 % dan 8 peserta didik berada dalam kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB) dengan persentasi sebesar 66,6 %. Kemudian rata-rata pada siklus terakhir didapatkan persentase sebesar 82,9 % dengan kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB).

Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa Mengembangkan Berpikir Simbolik Menggunakan Media Visual di TK Tarbiyatul Furqan mengalami perkembangan.

Kata kunci: Berpikir simbolik, Media visual PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Menurut Bredecamp (dalam Masitoh, 2007) menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini mencakup berbagai program yang melayani anak dari lahir sampai dengan delapan tahun yang dirancang untuk meningkatkan perkembangan intelektual, social, emosi, bahasa, dan fisik anak.

Pendidikan anak usia dini khususnya Taman Kanak-kanak pada dasarnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek

(2)

perkembangan anak. Dalam mengembangkan aspek perkembangan anak didik di TK diperlukan dukungan berbagai fasilitas, sarana dan prasarana, seperti media/alat peraga, ruang kelas, ruang bermain, program-program yang memadai serta suasana pendidikan di TK yang benar-benar dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.

Pada diri anak usia dini terdapat beberapa aspek perkembangan, yaitu bahasa, kognitif, nilai agama moral, fisik motorik, sosial emosional. Salah satu aspek kognitif terdapat kemampuan berpikir simbolik di dalamnya. Berpikir simbolik yaitu dimana anak mulai mempergunakan simbol atau lambang saat mereka mempergunakan sebuah benda atau tindakan untuk mempresentasikan sesuatu yang sedang tidak ada di hadapannya. W. Sanjaya (2012) mengatakan bahwa salah satu yang termasuk dari perkembangan kognitif adalah keterampilan berpikir simbolik. Fungsi simbolik adalah tahap awal dalam proses berpikir pra operasional AUD, yang dimana anak mulai mengembangkan kemampuan dalam mengimajinasikan objek yang tidak berada di hadapannya.

Usia dini merupakan saat di mana dunia anak adalah dunia bermain. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan pembelajaran yang paling bisa menarik anak adalah belajar melalui bermain, yaitu dengan kegiatan yang menyenangkan sehingga seolah-olah anak tidak sedang belajar melainkan sedang bermain.

Sesuai dengan hasil observasi, ditemukan bahwa sebagian anak masih mengalami kesulitan dan terlihat bingung dan dalam memahami konsep simbolik. Menurut pengamatan peneliti, hal ini dikarenakan kurangnya guru dalam memberikan kegiatan pembelajaran yang bervariasi. Guru lebih sering menggunakan papan tulis dan memberikan beberapa soal secara tulis saat mengajar dalam kelas. Hal tersebut sangat mempengaruhi kondisi belajar dan akan berakibat pada kemampuan anak, khususnya dalam kemampuan pemahaman simbolik, sehingga dibutuhkan suatu cara untuk meningkatkan kemampuan simbolik anak tersebut.

Dari temuan masalah tersebut, agar kemampuan simbolik anak bisa berkembang dengan bagus, maka salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran yang membuat anak tertarik serta memudahkan anak dalam memahami simbol.

Penelitian ini menggunakan media visual pada kegiatan pembelajaran.

Aspek pengembangan yang akan penulis teliti adalah bidang pengembangan aspek kognitif yaitu bertujuan mengembangkan berpikir simbolik anak usia dini menggunakan media visual didalam mengenal angka.

(3)

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah Penelitian Tindakan Kelas dirumuskan sebagai berikut yaitu apakah media visual dapat mengembangkan kemampuan berpikir simbolik anak usia dini di TK Tarbiyatul Furqan.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil pengembangan kemampuan berpikir simbolik anak usia dini menggunakan media visual di TK Tarbiyatul Furqan.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suasana yang menarik sehingga siswa termotivasi mengikuti proses pembelajaran. Guru bisa lebih variatif dalam menerapkan media pembelajaran dan juga dapat memberikan motivasi agar guru-guru dapat melaksanakan penelitian yang terkait dengan proses dan hasil belajar.

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

Pendekatan kualitatif digunakan peneliti untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan kinerja peneliti sebagai tenaga pendidik. Pendekatan kualitatif dikenal juga dengan pendekatannaturalistic(Suharsimi, 2008).

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas atau (PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas (Aqib Zainal, 2009:13)

Menurut Arikunto dalam Iskandar & Narsim (2015, hlm. 23) menjelaskan bahwa satu siklus PTK terdiri dari empat langkah yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi.

Adapun deskripsi alur PTK yang dapat dilakukan oleh guru pada setiap siklusnya tersaji dalam gambar berikut:

(4)

Lokasi penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Kelompok B TK Tarbiyatul Furqan Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam mengembangkan kemampuan berpikir simbolik. Dengan subjek penelitian peserta didik yang berjumlah 12 orang.

Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah anak kelompok B TK Tarbiyatul Furqan Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang berjumlah 12 orang.

Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian Model penelitian yang digunakan adalah model kemmis dan taggart, yaitu model spiral, dimana dalam model spiral ini terdiri dari 2 siklus dan dari setiap siklus terdiri dari perencanaan, dilakukan dalam 2 siklus namun bila ternyata dari dua siklus yang direncanakan masih terdapat masalah yang harus dipecahkan maka dapat dilanjutkan dengan siklus berikutnya.

Pelaksanaan prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut;

Siklus I: Perencanaan,Tindakan,Penguatan dan Refleksi demikian juga dengan Siklus II Siklus II : Perencanaan,Tindakan,Pengamatan dan juga Refleksi.

(5)

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian adalah Observasi. Dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang mengembangkan kemampuan berpikir simbolik anak dalam kegiatan pembelajaran.

Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan jika pada penelitian ini pada pelaksanaan siklus tindakan tahap evaluasi diperoleh 76% dari jumlah langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan aspek kognitif (pengenalan angka) memperoleh kategori Berkembang Sangat Baik.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

1. Deskripsi data pra siklus

Sebelum memberikan tindakan pada siklus 1 berikut disajikan data kemampuan berpikir simbolik anak di TK Tarbiyatul Furqan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Adapun kemampuan berpikir simbolik anak sebelum dilaksanakan siklus 1 sebagai berikut:

TABEL 1

Kemampuan Berpikir Simbolik Peserta Didik Pada Prasiklus

No Nama Anak Siklus I Persentase Kriteria

1 Ahmad Hafizi 11 55,0 % BSH

2 Alesa Aila Rezky 10 50,0 % MB

3 Alifa Naila Putri 9 45,0 % MB

4 Keila Nabila 6 30,0 % MB

5 M. Alif Milhan 12 60,0 % BSH

6 M. Rifkie Nasrullah 8 40,0 % MB

7 M. Umar Thalib 10 50,0 % MB

8 M. Nor Rahman 10 50,0 % MB

9 Rabiatul Atiqah A. 11 55,0 % BSH

10 Silma Agna Wifqiya 11 55,0 % BSH

11 Siti Aisyah Humaira 10 50,0 % MB

(6)

12 Syaidah Fatimah A 10 50,0 % MB Rata-rata kemampuan berfikir simbolik 49,1 % MB

Dari hasil observasi pada prasiklus diatas, diperoleh keterangan bahwa peserta didik yang memiliki kriteria Belum Berkembang ada 0 peserta didik dengan persentase (0%), peserta didik yang Mulai Berkembang ada 8 peserta didik dengan persentase (66,7%), pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan ada 4 peserta didik dengan persentase (33,3%), dan pada kriteria Berkembang Sangat Baik belum terdapat peserta didik yang memperoleh kriteria tersebut. Hasil ini menunjukkan kemampuan berpikir simbolik pada peserta didik sebelum siklus 1 atau pra siklus memperoleh nilai 49,1,% pada kriteria Mulai Berkembang.

2. Siklus 1

Tahap siklus I dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2021, yag terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

a. Perencanaan Tindakan b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan proses pembelajaran dengan menyesuaikan Rencana Penelitian Tindakan Kelas yang sudah dipersiapkan.

c. Observasi

Adapun hasil observasi setelah tindakan (siklus I) dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

TABEL 2

Hasil Observasi Kemampuan Berpikir Simbolik peserta didik pada Siklus I

No Nama Anak Siklus I Persentase Kriteria

1 Ahmad Hafizi 14 70,0 % BSH

2 Alesa Aila Rezky 12 60,0 % BSH

3 Alifa Naila Putri 13 65,0 % BSH

4 Keila Nabila 10 50,0 % MB

5 M. Alif Milhan 13 65,0 % BSH

6 M. Rifkie Nasrullah 10 50,0 % MB

7 M. Umar Thalib 13 65,0 % BSH

8 M. Nor Rahman 12 60,0 % BSH

9 Rabiatul Atiqah A. 12 60,0 % BSH

10 Silma Agna Wifqiya 12 60,0 % BSH

(7)

11 Siti Aisyah Humaira 12 60,0 % BSH

12 Syaidah Fatimah A 11 55,0 % BSH

Rata-rata kemampuan berfikir simbolik 60,0 % BSH

Dari hasil observasi pada Siklus I diatas, diperoleh keterangan bahwa peserta didik yang memiliki kriteria Belum Berkembang ada 0 peserta didik dengan persentase (0%), peserta didik yang Mulai Berkembang ada 2 peserta didik dengan persentase (16,7%), pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan ada 10 peserta didik dengan persentase (83,3%), dan pada kriteria Berkembang Sangat Baik belum terdapat peserta didik yang memperoleh kriteria tersebut. Jadi pada siklus I peningkatan kemampuan berpikir simbolik pada peserta didik memperoleh nilai 60,0,% pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan.

d. Refleksi

Setelah melakukan tahap perencanaan, pelaksanaan, dan observasi, tahap terakhir yang dilakukan peneliti ialah tahap refleksi, untuk melakukan upaya perbaikan pada siklus selanjutnya.

3. Siklus 2

Tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2021 yang terdiri dari beberapa tahap yaitu:

a. Perencanaan Tindakan b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan proses pembelajaran dengan menyesuaikan Rencana Penelitian Tindakan Kelas yang sudah dipersiapkan.

c. Observasi

Adapun hasil observasi setelah tindakan (siklus I) dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

TABEL 3

Hasil observasi kemampuan berpikir simbolik peserta didik Siklus II

No Nama Anak Siklus I Persentase Kriteria

1 Ahmad Hafizi 19 95,0 % BSB

2 Alesa Aila Rezky 13 65,0 % BSH

3 Alifa Naila Putri 17 85,0 % BSB

(8)

4 Keila Nabila 18 90,0 % BSB

5 M. Alif Milhan 18 90,0 % BSB

6 M. Rifkie Nasrullah 14 70,0 % BSH

7 M. Umar Thalib 17 85,0 % BSB

8 M. Nor Rahman 15 75,0 % BSH

9 Rabiatul Atiqah A. 19 95,0 % BSB

10 Silma Agna Wifqiya 17 85,0 % BSB

11 Siti Aisyah Humaira 19 95,0 % BSB

12 Syaidah Fatimah A 13 65,0 % BSH

Rata-rata kemampuan berfikir simbolik 82,9 % BSB

Dari tabel observasi data Siklus II diatas, hasil dari tindakan pada Siklus II meningkat, kriteria Mulai Berkembang persentase (0%), Berkembang Sesuai Harapan persentase (33,3%), dan Berkembang Sangat Baik presentasi (66,7%). Maka pada Siklus II kemampuan berpikir simbolik peserta didik meningkat menjadi 82,9% sehingga meningkat pada kriteria Berkembang Sangat Baik.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi perkembangan kemampuan berpikir simbolik menggunakan media visual pada anak didik Kelompok B TK Tarbiyatul Furqan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, telah mengalami peningkatan sesuai target yang telah ditentukan.

Dalam kegiatan pembelajaran anak selalu antusias mengikuti pembelajaran dari pertemuan pertama hingga pertemuan terakhir di siklus II, hambatan-hambatan yang terjadi di siklus I telah diperbaiki di siklus II. Kemudian berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahap observasi siklus I dan siklus II dapat diketahui bahwa peningkatan kemampuan berpikir simbolik dalam pengenalan angka menggunakan media visual pada anak didik kelompok B di TK Tarbiyatul Furqan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, telah berhasil sesuai dengan kriteria yang ditetapkan yaitu 76% dengan demikian, pelaksanaan tindakan meningkatkan kemampuan berpikir simbolik menggunakan media gambar tidak perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya.

Adapun hasil perkembangan kemampuan berpikir simbolik peserta didik hasil observasi mulai prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4

Rekapitulasi Hasil Observasi Prasiklus, Siklus 1 dan Siklus 2

(9)

No Kategori

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

Jumlah

anak Persentase Jumlah

anak Persentase Jumlah

anak Persentase 1 Belum

Berkembang - - - -

2 Mulai

Berkembang 8 66,7% 2 16,7 % - -

3 Berkembang

Sesuai Harapan 4 33,3% 10 83,3% 4 33,3%

4 Berkembang

Sangat Baik - - - - 8 66,7%

(10)
(11)

Pembahasan

Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media visual sangat baik digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir simbolik anak karena kegiatan tersebut dapat menarik bagi anak.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dinyatakan bahwa melalui kegiatan pembelajaran menggunakan media visual dapat meningkatkan kemampuan berpikir simbolik anak kelompok B di TK Tarbiyatul Furqan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Dari data yang didapatkan menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan berpikir simbolik anak setelah diterapkannya pembelajaran dengan menggunakan media visual, yakni hasil akhir penilaian sudah tidak terdapat anak pada kriteria Belum Berkembang ( BB ), dan Mulai Berkembang ( MB ). Serta anak menjadi lebih termotivasi untuk mengikuti kegiatan belajar karena mereka tertarik dengan metode pembelajaran yang baru mereka dapatkan. Hasil tersebut menegaskan bahwa penerapan metode pembelajaran menggunakan media visual dapat meningkatkan kemampuan berpikir simbolik anak.

Hal tersebut dapat dilihat pada kondisi awal nilai rata-rata anak, pada siklus I nilai rata- ratanya 60,0% dan pada siklus II nilai rata-ratanya sangat tinggi 82,9%. Angka tersebut telah mencapai kriteria ketuntasan minimum dan telah mencapai angka indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 76%.

(12)

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian dari Siklus I dan Siklus II dapat disimpulkan bahwa melalui media visual dapat mengembangkan kemampuan berpikir simbolik dalam mengenal angka, peserta didik kelompok B TK Tarbiyatul Furqan Kabupaten Hulu Sungai Selatan 2021-2022.

Dengan media pembelajaran visual sebagai tindakan yang diberikan guru dan peneliti kepada peserta didik, di siklus I belum mengalami perkembangan yang berarti walaupun beberapa sudah mulai berkembang. Namun, di siklus II kemampuan berpikir simbolik peserta didik mulai berkembang, hal ini disebabkan beberapa hal, salah satunya dalam siklus I guru yang awalnya masih kebingungan dalam menggunakan beberapa media, dan peserta didik media yang digunakan sebelumnya hanya poster angka, dimana media tersebut kurang menarik perhatian peserta didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran.

Maka disiklus II guru menjelaskan, dan mulai paham dalam menggunakan media, di siklus I peserta didik sangat bersemangat dalam kegiatan mengenal angka, yang digunakan yaitu media pembelajaran media visual dimana dapat menarik perhatian peserta didik untuk fokus berpikir simbolik. Kemampuan berpikir simbolik peserta didik kelompok TK Tarbiyatul Furqan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, meningkat dengan secara bertahap, dilihat dari hasil analisis data berpikir simbolik peserta didik, setiap pertemuan di siklus I dan II mengalami peningkatan.

Pada hasil observasi siklus I, peserta didik dengan kriteria Mulai berkembang (MB) sebanyak 2 peserta didik dengan persentase 16,7%, dan Berkembang Sesuai Harapan ( BSH ) sebanyak 10 peserta didik dengan persentase 83,3%. Pada hasil observasi siklus II, dengan kriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH) sebanyak 4 peserta didik dengan persentase

(13)

33,3% dan kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) sebanyak 8 peserta didik dengan persentase 66,7%.

Rekomendasi

Berdasarkan proses penelitian yang dilaksanakan sebaiknya :

(14)

1.Bagi sekolah, sebaiknya melengkapi sarana dan prasarana dalam meningkatkan kemampuan berpikir simbolik peserta didik.

2. Bagi guru, diharapkan dapat mampu meningkatkan metode pembelajaran yang menarik untuk anak supaya memotivasi peserta didik untuk belajar.

Daftar pustaka

Aqib, Zainal. 2015.Model-Model, Media, dan strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif).

Bandung: Yrama Widya.

Arikunto,Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Masitoh. 2007.Strategi Pembelajaran TK.Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, No 20 Tahun 2003.

Sanjaya Wina, 2012. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Renalda Media Grub.

Suharsimi, A. 2008.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Gambar 2 dapat diketahui bahwa pada siklus I nilai rata-rata tes hasil belajar siswa 79,43 dan pada siklus II meningkat menjadi 95,77, Persentase siswa

Untuk lebih jelasnya perbandingan antara hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus II serta hasil evaluasi berpikir kritis siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagram batang