PENDAHULUAN
Latar Belakang
Identifikasi Masalah
Untuk menganalisis implementasi kebijakan pemerintah pada masa darurat Covid-19 di provinsi Bengkulu dalam perspektif fiqh siyasah. Bentuk kebijakan pemerintah provinsi Bengkulu dalam menghadapi situasi darurat di masa pandemi Covid-19 sudah cukup baik.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
- Tujuan Penelitian
- Kegunaan Penelitian
Penelitian Terdahulu
14 Andrew Yehu, “Hubungan kewenangan pemerintah pusat dan daerah dalam mengatasi pandemi Covid-19 dalam melindungi hak masyarakat atas hidup sehat”. 15 Rianda Dirkareshza, Dinda Maurizka Azura dan Roni Pradana “Kebijakan Pemerintah Pada Masa Pandemi Covid-19: Antara Negara Sejahtera dan Negara Sehat”, Jurnal Mercatoria, Fakultas Hukum, Universitas Pembangunan Veteran Nasional, Jakarta, (30 Juni 2021).
KERANGKA TEORI
Kewenangan Pemerintah
- Pembagian Kewenangan
- Kriteria Kewenangan
- Cara Memperoleh Kewenangan
Urusan pemerintahan konkuren adalah urusan yang menjadi tanggung jawab antara pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan daerah kabupaten/kota. Urusan pemerintahan sebaiknya terdiri atas pekerjaan pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan pekerjaan yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar.
Keadaan Darurat Berdasarkan Hukum Positif di Indonesia
- Undang-Undang Keadaan Bahaya
- Aparatur Pelaksana Keadaan Darurat
- Pelaksana Kekuasaan Darurat Di Daerah
Keadaan yang dimaksud dengan darurat ternyata mencakup darurat sipil dan darurat militer sebagaimana dimaksud dalam LTU Pro No. Dalam undang-undang yang berkaitan dengan keadaan bahaya ini, keadaan perang dibedakan dengan keadaan darurat militer, yang selanjutnya dibedakan dengan keadaan darurat sipil. Kewenangan darurat di wilayah penerapan keadaan darurat dapat bersifat nasional atau regional atau hanya mencakup wilayah tertentu.
Dalam hal ini, aparat pemerintah daerah memainkan peranan yang sangat penting dalam pengurusan pemerintahan dalam keadaan darurat. Keadaan darurat yang dikenakan boleh bersifat nasional atau beracun di wilayah tersebut atau hanya untuk kawasan wilayah tertentu. Hanya jika darurat atau bahaya berlaku di peringkat nasional, aparat pemerintah daerah hanya begitu kecil.
Mengenal pelaksanaan kewenangan pemerintah dalam keadaan darurat di tingkat kabupaten (rezim darurat lokal), UU No. Pada saat darurat sipil tingkat provinsi, kewenangan Pemimpin Darurat dipegang oleh Gubernur dibantu oleh Panglima Militer, Kapolita dan warga setempat.
Fiqh Siyasah
- Pengertian Fiqh Siyasah
- Ruang Lingkup Fiqh Siyasah
- Ketatanegaraam Darurat dalam Fiqh Siyasah
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa makna fiqh siyasah adalah suatu konsep yang berguna bagi pengaturan hukum tata negara dalam suatu bangsa dan negara yang bertujuan untuk mencapai kemaslahatan dan mencegah kerugian. Sedangkan fiqh siyasah dalam pengertian populer adalah ilmu administrasi negara, sedangkan dalam ilmu agama Islam dikategorikan ke dalam pranata sosial Islam.66. Suyuti Pulungan, Fiqh Siyasah, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 1999), hal. 1) Siyasah Dusturiyah Syar’iyyah (Politik Peraturan Perundang-undangan).
Metode mempelajari fiqh siyasah juga tidak jauh berbeda dengan metode yang digunakan dalam mempelajari fiqh pada umumnya, yaitu metode ushul fiqh dan kaidah-kaidah fiqh. Fiqh Siyasah merupakan ilmu kenegaraan Islam yang secara khusus membahas tentang detil pengaturan kepentingan umat manusia pada umumnya dan negara pada khususnya, berupa penetapan undang-undang, peraturan dan kebijakan oleh penguasa yang sesuai dengan ajaran Islam untuk mencapai tujuan tersebut. mewujudkan kesejahteraan manusia dan menampilkannya di hadapan berbagai kelemahan yang mungkin muncul dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ruang lingkup Fiqih Siyasah yang digunakan penulis dalam hal ini berkaitan dengan kebijakan pemerintah.
Keadaan darurat syar'iyyah adalah suatu keadaan yang tingkat kebutuhannya mencapai tingkat yang paling tinggi dan keadaannya paling sulit sehingga ada seseorang yang berada dalam bahaya yang mengancam dirinya sendiri atau masyarakat luas. Sedangkan Maslahat Murlah merupakan ungkapan yang menggambarkan upaya untuk memperoleh manfaat atau menghindari kerugian.74 Konsep darurat syar'iyyah saat ini masih diterapkan oleh negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Konsep Ijma‟ Menetapkan Menetapkan Kebijakan
- Pengertian ijma‟
- Syarat-syarat ijma‟
- Macam-macam Ijma‟
- Kehujjahan Ijma‟ menurut Pandangan Ulama
Sedangkan dari segi terminologi, mengenai pengertian ijma, para Ulama berbeda pendapat dalam mendefinisikan ijma' menurut istilah-istilahnya antara lain: 77. Dengan demikian, yang dimaksud dengan ijma' secara umum adalah kesepakatan antara sekelompok mujtahid tentang sesuatu berdasarkan ketentuan syariat atau hukum Islam. Persetujuan orang awam (bodoh) atau persetujuan orang yang belum mencapai taraf mujtahid tidak dapat dikatakan ijma', begitu pula penolakan.
Apabila terdapat tanda-tanda yang menunjukkan adanya kesepakatan yang dilakukan oleh beberapa mujtahid, maka hal tersebut tidak dikatakan sebagai ijma' sukut melainkan ijma' sherih. Kesepakatan kaum awam tidak bisa disebut ijma, karena setuju atau tidaknya mereka bukan merupakan faktor penentu. Kesepakatan orang-orang terdahulu juga tidak bisa disebut ijma, karena mereka bukan umat Nabi Muhammad SAW.
Kesepakatan para mujtahid (semua Sahabat) pada zaman Nabi Muhammad juga tidak boleh disebut ijma, kerana pada zaman Nabi Muhammad, sama ada sahabat bersetuju atau tidak, tidak ada implikasi tasyri'iy. Sedangkan hukum melanggar dan melanggar ijma adalah sama dengan melanggar hukum Allah. yang mesti diikuti.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Pendekatan Penelitian
- Jenis Penelitian
- Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum empiris dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif atau disebut penelitian lapangan atau menggunakan penelitian empiris. Atau biasa juga disebut dengan penelitian yang dilakukan terhadap kondisi sebenarnya atau kondisi nyata yang terjadi di masyarakat dengan tujuan untuk mengetahui dan menemukan fakta dan data yang diperlukan, setelah data yang diperlukan terkumpul mengarah pada identifikasi suatu masalah yang pada akhirnya mengarah pada penelitian. solusi 85 2. Penelitian dengan pendekatan hukum empiris adalah penelitian yang menitikberatkan pada kegiatan pengenalan, pendokumentasian dan pembelajaran melalui penafsiran mendalam terhadap gejala-gejala nilai, makna, kepercayaan dan sifat-sifat umum seseorang atau sekelompok orang mengenai peristiwa kehidupan. , kolaborasi penelitian dan lokasi penelitian.
Tempat dan Waktu Penelitian
Responden Penelian
- Calssifying (Pengelompokan)
- Verifikasi
- Analisis data
Tata Cara dan Sistem Penyusunan Kebijakan Pemerintah Provinsi Bengkulu pada Masa Darurat Covid-19 Bengkulu pada Masa Darurat Covid-19. Meski pemerintah telah memperingatkan masyarakat untuk menunda keadilan di masa darurat pandemi Covid-19. Dalam rangka kebijakan penanganan darurat pada masa pandemi Covid-19 di Provinsi Bengkulu, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Mayoritas masyarakat Provinsi Bengkulu cukup puas dengan kinerja pemerintah dalam menangani keadaan darurat di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu cenderung tergesa-gesa dalam menetapkan kebijakan untuk menghadapi keadaan darurat pada masa pandemi Covid-19 di Provinsi Bengkulu. Saat mengeluarkan undang-undang untuk menangani keadaan darurat selama pandemi Covid-19, pemerintah menerapkan konsep iIjtihad jama'i (Ijtihad kolektif).
Mekanisme Pembentukan Kebijakan Penanggulangan Keadaan Darurat pada Masa Pandemi Covid-19 oleh Pemerintah dalam perspektif Siyasah Syar'iyyah. Segala implementasi kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi situasi darurat di masa pandemi Covid-19 telah mampu memberikan manfaat, hal ini sesuai dengan aturan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN
- Prosedur dan Sistem Penyusunan Kebijakan Pemerintah Provinsi
- Isi Kebijakan Pemerintah Provinsi Bengkulu Masa Darurat Covid-19
- Dasar Hukum Pelaksanaan Kebijakan Pemerintah Provinsi Bengkulu
Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam menghadapi darurat Covid-19 telah mengeluarkan berbagai kebijakan, salah satunya dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 3 Tahun 2021 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. Perbedaan kewajiban yang dilakukan Pemprov Bengkulu pada masa darurat Covid-19 dan normal adalah pada pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi. Segala kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu hanya bertujuan untuk mengatasi keadaan darurat pada masa pandemi Covid-19 di wilayah Provinsi Bengkulu, agar kondisi sosial dan perekonomian masyarakat tetap stabil meskipun pandemi sedang melanda.
Pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan situasi darurat pada masa pandemi Covid-19 di wilayah Provinsi Bengkulu sebagaimana disebutkan di atas mempunyai peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Misalnya, Gubernur dan DPRD Provinsi Bengkulu mempunyai kewenangan untuk membuat peraturan dan kebijakan lain terkait penanganan darurat Covid-19. Dalam mengeluarkan peraturan untuk menghadapi keadaan darurat di masa pandemi Covid-19, Pemprov Bengkulu harus mempunyai dasar hukum yang jelas.
Landasan hukum yang digunakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu adalah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam menetapkan kebijakan penanganan situasi darurat pada masa pandemi Covid-19, landasan filosofis, landasan sosiologis, dan landasan hukum pembentukan peraturan perundang-undangan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu.
PEMBAHASAN
- Analisis Fiqih Siyasah Terhadap Pelaksanaan Kebijakan Pemerintah
- Analisis Fiqh Siyasah Terhadap Mekanisme Pembentukan Kebijakan
Khususnya dalam kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah dan penetapan hukum, keadilan serta implementasi kebijakan yang diterapkan untuk mengatasi situasi darurat di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. 119 Lutfi Fahrul Rizal, “Perspektif Siyâsah Syar’iyyah Mengenai Keadaan Darurat Negara Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19”, Adliya: Jurnal Hukum dan Kemanusiaan, Vol. 124Imaro Sidqi, Doli Witro, “Kebijakan politik hukum penanganan Covid-19 dalam perspektif Maqashid Al-Syari'ah”, Jurnal Mahkamah: Vol.
Artinya, kebijakan hukum yang diambil pemerintah dalam menangani Covid-19 merupakan langkah yang tepat. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah dalam menghadapi situasi darurat di masa pandemi Covid-19 yang dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan merupakan langkah baik pemerintah untuk menjaga maqashid al-syari'ah kepada masyarakat. maksimum. Dengan kata lain, mekanisme dan substansi kebijakan pemerintah dalam menghadapi keadaan darurat di masa pandemi Covid-19 ini tepat jika dikaji berdasarkan kajian fiqih siyasah syar'iyyah.
Implementasi kebijakan pemerintah dalam menghadapi keadaan darurat pada masa pandemi Covid-19 ditinjau dari Fiqh Siyasah telah terlaksana dengan baik, hal ini didasari pada tujuan paling mendasar dari pembuatan undang-undang yaitu untuk kemaslahatan dan untuk mencegah kerusakan. . Berdasarkan penjelasan di atas, penerapan kebijakan pemerintah dalam menghadapi keadaan darurat pada masa pandemi Covid-19 bersifat wajib dan telah dipatuhi oleh sebagian masyarakat. Mekanisme perumusan kebijakan Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam menghadapi keadaan darurat pada masa pandemi Covid-19 dari sudut pandang fiqh siyasah sudah tepat, perumusan kebijakan tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar tetap aman dan terkendali.
Lutfi Fahrul Rizal, “Perspektif Siyâsah Syar’iyyah Mengenai Keadaan Darurat Negara Dalam Menangani Pandemi Covid-19”, Adliya: Jurnal Hukum dan Kemanusiaan, Vol.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Andrew Yehu, “Hubungan kewenangan pemerintah pusat dan daerah dalam mengatasi pandemi Covid-19 dalam melindungi hak masyarakat untuk hidup sehat”. Imaro Sidqi, Doli Witro, “Kebijakan hukum politik penanganan Covid-19 dalam perspektif Maqashid Al-Syari’ah”, Jurnal Mahkamah: Vol. Juhaefah Imran, “Isu Urgensi Persuasif Sebagai Dasar Pembentukan Peraturan Pemerintah Daripada Undang-undang”, Disertasi, Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia, Makassar, 2011.
Miinudin, Efektivitas Penerapan dan Dampak Kebijakan Tindak Lanjut Corona di Indonesia", Jurnal Patologi: Program Pascasarjana UIN Fatmawati Bengkulu 2022. Rianda Dirkareshza, Dinda Maurizka Azura dan Roni Pradana "Kebijakan Pemerintah Pada Masa Pandemi Covid-19 Bengkulu: Tempat negara sejahtera dan sehat", Jurnal Mercatoria, Fakultas Hukum, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, 30 Juni 2021. Riansyah Pratama, "Peran Pemerintah Daerah dan Masyarakat dalam Kewaspadaan Dini Terkait Covid-19 Perspektif Siyasah Fikhh (Studi di Kecamatan Natar , Kabupaten Lampung Selatan)", (Skripsi Program Studi Hukum Tata Negara Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2021).
Shofia Trianing Indarti, “Kebijakan Imigrasi Pada Masa Covid-19: Perspektif Hak Asasi Manusia,” Jurnal Hak Asasi Manusia Vol. UU No. 6 Tahun 2018 tentang Peraturan Pemerintah Tentang Kekarantinaan Kesehatan Pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 23 Tahun 1959.