• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Kelas VII materi Menghadirkan Shalat dan Dzikir dalam Kehidupan Melalui Metode Mind Mapping SMP Negeri 03 Seluma.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Kelas VII materi Menghadirkan Shalat dan Dzikir dalam Kehidupan Melalui Metode Mind Mapping SMP Negeri 03 Seluma."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 1 No 1 (2023), Desember P-ISSN: .... - ...., E-ISSN: .... - ....

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

1

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Kelas VII materi Menghadirkan Shalat dan Dzikir dalam Kehidupan Melalui Metode Mind Mapping SMP Negeri 03 Seluma.

Helmi Julita, S.Pd.I 1

SMPN 03 Seluma E-mail: [email protected]

Abstrak: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Kelas VII materi Menghadirkan Shalat dan Dzikir dalam Kehidupan Melalui Metode Mind Mapping SMP Negeri 03 Seluma. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan penerapan metode Mind Mapping pada materi ‘’Menghadirkan Shalat dan Dzikir dalam Kehidupan’’ di SMP Negeri 03 Seluma. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Tindakan Kelas dengan peserta didik kelas VII A sebagai subjek penelitian. Perolehan data diperoleh melalui perencanaan, tindakan, observasi, refleksi. Hal ini tidak terlepas dari metode dan strategi pembelajaran agar peserta didik merasa merdeka. Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan pada Semester ganjil tahun ajaran 2023/2024 pada Akhir Oktober 2023. Penelitian ini akan dilaksanakan pada 3 siklus Perolehan data diperoleh melalui perencanaan, tindakan, observasi, refleksi. Hasil penelitian Pada siklus 1 menunjukkan peningkatan hasil belajar peserta didik melalui penerapan metode Mind Mapping dengan nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu 72 dengan nilai terendah yang didapatkan 45 dan nilai tertinggi 90, Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan penerapan metode Mind Mapping mengalami peningkatan pada hasil belajar peserta didik dalam materi yang diuji walaupun masih ada yang mendapatkan nilai dibawah KKM.

Kata kunci: Mind Mapping, hasil belajar,aktivitas peserta didik.;

1. Pendahuluan

Pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu proses belajar atau sebagai aktivitas penyampaian informasi dari guru kepada siswa. Menurut Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 pembelajaran dilakukan dengan adanya interaksi dari pendidik dan peserta didik dengan menggunakan sumber belajar pada lingkungan belajar sebagai proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan sebuah interaksi yang memiliki nilai normatif dengan memiliki tujuan, dimana guru berpegang teguh pada ketentuan dan pedoman yang

(2)

2

berlaku disekolah dalam pelaksanaan pembelajaran (Zagoto, Yarni & Dakhi, 2019).

Pendidikan di tinjau dari tujuan dan hakikatnya secara umum dapat dimaknai sebagai suatu upaya untuk mengantarkan seorang muslim menuju kedewasaan yaitu dengan cara mengembangkan secara optimal segala potensi yang ada pada dirinya, sehingga akhirnya dia dapat kepuasan diri, bisa menyesuaikan diri dengan baik terhadap kondisi masyarakat dan lingkungannya (Rahma, 2022).

Dalam dunia pendidikan, inovasi dikenal sebagai pembaharuan suatu sistem yang dilakukan berdasarkan kebijakan-kebijakan tenaga pendidik, dan setelah dianggap mampu memperbaiki proses pembelajaran yang selama ini dianggap kurang maksimal (Kulsum, 2022). Dalam dunia pendidikan, melakukan pembaharuan sangat dibutuhkan sesuai dengan perkembangan zaman agar proses pembelajaran yang dilakukan menyenangkan bagi setiap peserta didik.

Yang menjadi dasar dan tujuan inovasi dalam pembelajaran salah satunya adalah Pendidikan Agama Islam (Fajriana, 2019).

Dalam praktiknya, banyak permasalahan di lapangan yaitu tujuan yang telah ditetapkan dalam garis-garis besar program pendidikan, kurikulum tak selamanya dapat tercapai penuh seperti yang diharapkan. Persoalan yang sering muncul adalah ketidaksiapan guru dalam mengelola proses pembelajaran.

Ketidaksiapan guru menyebabkan kurikulum tidak terpahami secara benar, sehingga pelaksanaan kurikulum tidak seperti yang tertulis, melainkan dilaksanakan sebatas kemampuan penafsiran guru. Hal ini berarti terjadi kesenjangan antara target yang hendak dicapai dengan hasil yang dicapai.

Pendidikan agama Islam dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang atau instansi pendidikan yang memberikan materi mengenai agama Islam kepada orang yang ingin mengetahui lebih dalam tentang agama Islam baik dari segi materi akademis maupun dari segi praktik yang dapat dilakukan sehari-hari (Syafrin, 2023)

Inovasi pendidikan pengacu pada Pendidikan Agama Islam. Namun salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah rendahnya kualitas pembelajaran, termasuk pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Saat ini, proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam bersifat seadanya dan formalitas saja (Dwi Harmita, 2019). Hal itu diprediksikan kemungkinan karena siswa kurang menguasai konsep-konsep materi yang telah dipelajari atau kurangnya

(3)

3

pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan dan siswa malas mencatat konsep penting yang telah dijelaskan dan juga proses pembelajaran selama ini juga cenderung dilakukan dengan pembelajaran konvensional, atau model ceramah yaitu proses pembelajaran yang dimulai dengan penjelasan materi pelajaran oleh guru berkaitan dengan konsep, contoh soal, dan latihan soal yang dikerjakan oleh siswa.

Siswa diberi kesempatan untuk bertanya setelah penyajian materi oleh guru atau sebelum guru melanjutkan penjelasan materi berikutnya. Dominasi guru dalam pembelajaran model ceramah dimana guru bertindak sebagai penyampai informasi tunggal dengan siswa sebagai pendengarnya, mengakibatkan siswa menjadi pasif dan hanya menunggu apa yang akan diberikan oleh guru.

Selain itu seorang guru juga harus memperhatikan metode pembelajaran yang di gunakan yang relevan dengan model dan pendekatan.seperti problem solving untuk meningkatkan kemampuan dan minat belajar peserta didik terhadap materi yang di sampaikan. Karena kita ketahui pemecahan masalah itu atau problema solving untuk menanamkan kepada peseta didik bagaimana berfikir sistematis dan logis dalam mengatasi masalah yang di hadapi. begitu juga dengan model pembelajaran yang dilalukan oleh guru sangat berpengarh terhadap minat belajar peserta didik

Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh beberapa faktor, salah satu faktor diantaranya adalah Guru. Guru merupakan komponen penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan nasional. Guru yang berkualitas, profesional dan berpengetahuan, tidak hanya berprofesi sebagai pengajar, namun juga mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik untuk dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik (Ali, 2022).

Strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menjadi pemicu terhambatnya tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah, strategi pembelajaran yang dilakukan kurang tepat pada sasaran dan sistem evaluasi yang digunakan, sehingga perubahan yang sudah dicapai oleh guru belum sempurna. Sehingga, diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan memilih strategi untuk menyampaikan materi pelajaran sehingga

(4)

4

memperoleh peningkatan hasil belajar peserta didik khususnya pelajaran Agama Islam (Astuti, 2022).

Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah dengan menerapkan metode pembelajaran.

Metode pembelajaran adalah cara sistematis dalam bentuk konkret berupa langkah- langkah untuk mengefektifkan pelaksanaan suatu pembelajaran. Salah satu jenis metode pembelajaran yang efektif digunakan adalah metode pembelajaran Mind Mapping. Mind Mapping adalah cara mencatat kreatif, efektif, dan secara harfiah akan ‚memetakan‛ pikiran-pikiran kita. Mind Mapping juga sangat sederhana (Anam, 2022).

Tabel Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Mind Mapping

NO Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Mind Mapping

1 Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2 Guru mengemukakan konsep atau permasalahan yang akan dibahas oleh siswa atau sebaliknya, yang permasalahan tersebut mempunyai

alternatif jawaban.

3 Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang

4 Tiap kelompok menginventriskan/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi.

5 Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai dengan kebutuhan guru.

6 Dari data-data di papan, siswa dibuat membuat kesimpulan atau guru

memberi bandingan sesuai konsep yang diberikan guru.

2. Metode

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didi dengan menggunakan metode Mind Mapping. Dengan tahapan penelitian yaitu merencanakan tindakan (planning), melaksanakan tindakan (action), observasi

(5)

5

(observation), dan refleksi. Prosedur penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut:

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SMP Negeri 03 Seluma yang beralamat di Desa Serambi Gunung Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma tahun ajaran 2023/2024. Alasan peneliti memilih SMP Negeri 03 Seluma sebagai tempat penelitian karena peneliti merupakan guru di sekolah tersebut. Selain itu, peneliti menemukan permasalahan yang ada di SMP Negeri 03 Seluma khususnya dalam kelas VII A Terkait materi ‘’Menghadirkan Shalat dan Dzikir Dalam Kehidupan’’. Waktu penelitian pada tahun ajaran 2023/2024, semester ganjil, mulai dari bulan Oktober hingga November 2023.

Penelitian disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran PAI dan BP kelas VII SMP Negeri 03 Seluma agar tidak mengganggu jadwal mata pelajaran lain. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 03 Seluma, dengan objek penelitian berfokus pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Data primer diperoleh dari peserta didik yang terdiri dari 25 siswa, di mana 13 siswa mewakili peserta didik berkemampuan tinggi, 8 siswa mewakili peserta didik berkemampuan sedang, dan 4 siswa mewakili peserta didik berkemampuan rendah. Data sekunder melibatkan aktivitas peserta didik dan guru, serta dokumentasi/arsip, seperti foto- foto yang menggambarkan aktivitas siswa dalam metode pembelajaran Mind Mapping.

(6)

6

Hasil pengumpulan data melibatkan observasi yang dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Metode pembelajaran Mind Mapping dilibatkan secara langsung pada saat peserta didik melakukan pembelajaran untuk melihat bagaimana antusias peserta didik dalam belajar. Sedangkan, dokumentasi digunakan untuk melengkapi data dari hasil observasi dan wawancara, termasuk foto-foto aktivitas siswa. Selain itu, untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik dilakukan tes dalam materi ‘’Menghadirkan Shalat dan Dzikir Dalam Kehidupan’’. Setelah mengumpulkan data, penelitian dilaksanakan dalam siklus- siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Analisis data meliputi lembar observasi untuk aktifitas peserta didik dan guru, serta hasil tes tertulis. Aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik dan guru dianalisis secara deskriptif kualitatif, sedangkan hasil tes dianalisis menggunakan rumus sederhana untuk mengukur peningkatan hasil belajar peserta didik.

3. Hasil

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yang dilaksanakan di SMP Negeri 03 Seluma, kelas VII A, semester ganjil tahun ajaran 2023/2024 yang teretak di Desa Serambi Gunung Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma. Dengan subjek penelitian Kelas VII A yang terdiri dari 25 peserta didik, dengan jumlah laki-laki 12 orang dan jumlah perempuan 13 orang dengan menerapkan metode Mind Mapping pada materi ‘’Menghadirkan Shalat dan Dzikir Dalam Kehidupan’’.

Penelitian yang dilakukan peneliti terdiri dari 2 siklus, dengan 2 kali pertemuan disetiap siklusnya dari tanggal 28 Oktober hingga 16 November 2023.

Pada tahap observasi dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Mapping dengan mengamati kegiatan siswa dan guru melalui alat bantu berupa lembar observasi. Lembar observasi berisi poin-poin kegiatan yang akan diamati saat proses pembelajaran berlangsung yang sebelumnya telah dirumuskan oleh peneliti dan disusun berdasarkan dengan metode yang digunakan yaitu metode Mind Mapping.

Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data tentang kesesuaian pelaksanaan pembelajaran PAI dan BP dengan rancangan modul ajar yang telah disusun berdasarkan metode yang digunakan yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar keefektivitasan metode Mind Mapping terhadap perubahan hasil belajar PAI DAN BP siswa kelas VII A SMP Negeri 03 Seluma. Hasil observasi aktivitas mengajar guru di kelas VII A SMP Negeri 03 Seluma berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas mengajar guru disajikan dalam bentuk tabel berikut ini:

(7)

7

No Aspek Persentase

1 Kesiapan guru memulai pelajaran 80%

2 Kemampuan guru mengolah kelas 70%

3 Memberikan apersepsi 70%

4 Menyampaikan materi 80%

5 Menutup pelajaran 78%

Berdasarkan grafik yang disajikan, terlihat bahwa pada aspek penilaian persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran persentasenya sebesar 80 %.

Kemampuan guru mengelola kelas persentasenya sebesar 70 %. Memberikan apersepsi persentasenya sebesar 70%. Kemampuan guru dalam menyampaikan pelajaran persentasenya sebesar 80%. Kemampuan guru dalam menutup pelajaran persentasenya sebesar 78%.

3.1. Siklus I

Pada tahap awal siklus 1, dilakukan perencanaan yang melibatkan beberapa langkah penting yaitu pertama menetapkan rancangan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu dengan menggunakan metode Mind Mapping. Kedua Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan di kelas VII A dalam pembelajaran PAI dan BP pada semester ganjil yaitu menghadirkan shalat dan zikir dalam kehidupan. Ketiga Menyusun rancangan pembelajaran atau RPP dengan menggunakan metode Mind Mapping. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun sebanyak 2 kali pertemuan dalam setiap siklus.

Keempat, Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2023 dengan materi ‘’Menghadirkan Shalat dan Zikir dalam Kehidupan’’. Kelima, mempersiapkan buku penunjang pembelajaran dan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Media yang digunakan dalam pelaksanaan metode Mind Mapping yaitu karton putih atau berwarna, spidol warna, pensil, penghapus, dan kreativitas siswa. Keenam, mempersiapkan perangkat tes hasil belajar. Perangkat tes hasil belajar yang digunakan sebagai evaluasi individu yaitu tes pilihan ganda sebanyak 10 nomor. Sedangkan untuk tugas kelompok, siswa ditugaskan untuk membuat Mind Mapping materi yang telah dipelajari. Dan yang terakhir adalah mempersiapkan lembar pengamatan atau observasi. Yang terdiri dari dua lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan lembar observasi untuk mengamati kegiatan siswa.

(8)

8

Perhatikan tabel Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I No Indikator

Skor

1 2 3 4

1 Perhatian siswa mengikuti pembelajaran yang Disajikan melalui metode Mind Mapping

2 Keaktifan siswa dalam pembelajaran

melalui Media Mind Mapping 

3 Bertanya kepada peneliti apabila tidak Memahami pelajaran yang disajikan melalui

4 Mengerjakan tugas yang diberikan

peneliti 

5 Kerjasama dalam kelompok 

Jumlah 14

Rata-Rata 70%

Berdasarkan tabel yang disajikan, terlihat bahwa pada kriteria penilaian Aktivitas belajar siswa Dari 5 aspek kegiatan yang diamati peneliti pada siklus I, peneliti mencapai 15 skor dengan persentase 70%, dari ke 5 aspek kegiatan siswa yang diamati. Ini menandakan masih belum maksimal proses pembelajaran yang dilakukan.

Tabel Hasil Belajar Peserta didik Siklus 1

No Nama Peserta Didik KKM Nilai Ketuntasan

1. ADKHA ILYAS SAPUTRA 70 80 Tuntas

2. AISYAH SALSABILA 70 65 Remidial

3. ALFIAN AZRI ALFARIQ 70 80 Tuntas

4. ANGGA SETIAWAN 70 80 Tuntas

5. ASIFFA AULIYA ZAHRA 70 65 Remidial

6. ATHA ZADLAN 70 80 Tuntas

7. EKA MEI LANTIKA 70 65 Remidial

8. HAFIZ ZIQRI FATHULLOH 70 50 Remidial

9. ICHA AULIA RAHMA 70 65 Remidial

10. IQBAL ARKAB GHOFUR 70 70 Tuntas

11. JASMIN ALIFIA SYAFA 70 65 Remidial

12. KANZA LAILA ZULFA 70 70 Tuntas

13. KHANSANIA HARUMI BILQIS 70 80 Tuntas

14. MAGHFIROH ASHFA ZAARA 70 80 Tuntas

(9)

9

15. MAUMAR ARDIANSYAH 70 70 Tuntas

16. NADINE PUTRI HERMATO 70 80 Tuntas

17. NAJMA SAFIYAH SAFITRI 70 70 Tuntas

18. PRIMALASARI SETIANINGRUM 70 70 Tuntas

19 PRIMA AJI SAKA 70 90 Tuntas

20 RANUM AYU 70 70 Tuntas

21 SANTI SAVANA 70 60 Remidial

22 SUPIONTO 70 40 Remidial

23 TEDI ANJASMARA 70 75 Tuntas

24 TASMAN 70 80 Tuntas

25 TRI DEVI 70 70 Tuntas

Total 1760

Rata-Rata 70,4

Presentasi Ketuntasan 68 %

Presentasi Belum Ketuntasan 32 %

Refleksi : Dari tabel di atas terlihat bahwa pengetahuan peserta didik meningkat dari pada kondisi awal ketika pembelajaran belum menggunkan media Mind Mapping. Sudah ada peningkatan hasil yaitu siswa yang berhasil mendapat ketuntasan nilai sebanyak 68% dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan jumlah siswa yang belum berhasil 32 % dari jumlah keseluruhan.

Nilai rata- rata ulangan yang diperoleh siswa juga ada peningkatan.

3.2. Siklus II

Tindakan Siklus Kedua dilaksanakan pada hari Senin 06 November Pada tahap siklus II dilakukan sama seperti siklus 1 yaitu dilakukan perencanaan yang melibatkan beberapa langkah penting yaitu pertama menetapkan rancangan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu dengan menggunakan metode Mind Mapping. Kedua Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan di kelas VII A dalam pembelajaran PAI dan BP pada semester ganjil yaitu materi menghadirkan shalat dan zikir dalam kehidupan. Ketiga Menyusun rancangan pembelajaran atau RPP dengan menggunakan metode Mind Mapping.

lembar pengamatan atau observasi. Yang terdiri dari lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu lembar observasi untuk mengamati kegiatan siswa.

Perhatikan tabel Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II Skor

(10)

10

No Indikator 1 2 3 4

1 Perhatian siswa mengikuti pembelajaran yang Disajikan melalui metode Mind Mapping

 2 Keaktifan siswa dalam pembelajaran

melalui Media Mind Mapping 

3 Bertanya kepada peneliti apabila tidak Memahami pelajaran yang disajikan

4 Mengerjakan tugas yang diberikan

peneliti 

5 Kerjasama dalam kelompok 

Jumlah 17

Rata-Rata 85%

Berdasarkan tabel yang disajikan, terlihat bahwa pada kriteria penilaian pengamatan Siklus ke II Dari 5 aspek kegiatan yang diamati peneliti pada siklus II, peneliti mencapai 17 skor dengan persentase 85%, dari ke 5 aspek kegiatan siswa yang diamati. Ini menandakan Aktivitas belajar siswa meningkat dibandingkan pada siklus ke I,

Berikut tabel data hasil belajar Siswa pada siklus ke II

No Nama Peserta Didik KKM Nilai Ketuntasan

1. ADKHA ILYAS SAPUTRA 70 90 Tuntas

2. AISYAH SALSABILA 70 75 Tuntas

3. ALFIAN AZRI ALFARIQ 70 90 Tuntas

4. ANGGA SETIAWAN 70 80 Tuntas

5. ASIFFA AULIYA ZAHRA 70 60 Remidial

6. ATHA ZADLAN 70 80 Tuntas

7. EKA MEI LANTIKA 70 65 Remidial

8. HAFIZ ZIQRI FATHULLOH 70 75 Tuntas

9. ICHA AULIA RAHMA 70 85 Tuntas

10. IQBAL ARKAB GHOFUR 70 90 Tuntas

11. JASMIN ALIFIA SYAFA 70 80 Tuntas

12. KANZA LAILA ZULFA 70 85 Tuntas

(11)

11

13. KHANSANIA HARUMI BILQIS 70 100 Tuntas

14. MAGHFIROH ASHFA ZAARA 70 80 Tuntas

15. MAUMAR ARDIANSYAH 70 80 Tuntas

16. NADINE PUTRI HERMATO 70 80 Tuntas

17. NAJMA SAFIYAH SAFITRI 70 85 Tuntas

18. PRIMALASARI SETIANINGRUM 70 75 Tuntas

19 PRIMA AJI SAKA 70 90 Tuntas

20 RANUM AYU 70 60 Remidial

21 SANTI SAVANA 70 85 Tuntas

22 SUPIONTO 70 60 Remidial

23 TEDI ANJASMARA 70 75 Tuntas

24 TASMAN 70 100 Tuntas

25 TRI DEVI 70 70 Tuntas

Total 2.015

Rata-Rata 80,6

Presentasi Ketuntasan 84 %

Presentasi Belum Ketuntasan 16 %

Refleksi :Dari tabel di atas terlihat bahwa pengetahuan peserta didik meningkat dari Siklus 1 yaitu mencapai nilai rata-rata 80,6, dan Persentasi ketuntasan meningkat dari 68 % siklus I menjadi 84 % dari jumlah keseluruhan siswa kelas VII pada siklus ke II .

Berikut Tabel Rekapitulasi Observasi dan Ketuntasan hasil belajar siswa : No Siklus Skor

Observa si

Kategori Nila i Rata

Persentase Ketuntasa n

Kategori

1 I 70 % Cukup 70,4 68% Cukup

2 II 85% Baik 80,6 84 % Baik

3.3. Siklus III

Tindakan Siklus Ketiga dilaksanakan pada hari Senin 13 November Pada tahap siklus III dilakukan sama seperti siklus I dan II yaitu dilakukan perencanaan yang melibatkan beberapa langkah penting yaitu pertama menetapkan rancangan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu dengan

(12)

12

menggunakan metode Mind Mapping. Kedua Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan di kelas VII A dalam pembelajaran PAI dan BP pada semester ganjil yaitu materi menghadirkan shalat dan zikir dalam kehidupan. Ketiga Menyusun rancangan pembelajaran atau RPP dengan menggunakan metode Mind Mapping.

lembar pengamatan atau observasi. Yang terdiri dari lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu lembar observasi untuk mengamati kegiatan siswa. Berikut hasil Observasi kegitan siswa pada siklus ke III

No Indikator

Skor

1 2 3 4

1 Perhatian siswa mengikuti pembelajaran yang Disajikan melalui metode Mind Mapping

 2 Keaktifan siswa dalam pembelajaran

melalui Media Mind Mapping 

3 Bertanya kepada peneliti apabila tidak Memahami pelajaran yang disajikan

4 Mengerjakan tugas yang diberikan

peneliti 

5 Kerjasama dalam kelompok 

Jumlah 18

Rata-Rata 90%

Berdasarkan tabel yang disajikan, terlihat bahwa pada kriteria penilaian pengamatan Siklus ke III Dari 5 aspek kegiatan yang diamati peneliti pada siklus II, peneliti mencapai skor 18 dengan persentase 90%, dari ke 5 aspek kegiatan siswa yang diamati. Ini menandakan Aktivitas belajar siswa meningkat dibandingkan pada siklus ke I dan siklus II,

Berikut tabel data hasil belajar Siswa pada siklus ke III

No Nama Peserta Didik KKM Nilai Ketuntasan

1. ADKHA ILYAS SAPUTRA 70 90 Tuntas

2. AISYAH SALSABILA 70 75 Tuntas

3. ALFIAN AZRI ALFARIQ 70 90 Tuntas

4. ANGGA SETIAWAN 70 80 Tuntas

5. ASIFFA AULIYA ZAHRA 70 60 Remidial

(13)

13

6. ATHA ZADLAN 70 80 Tuntas

7. EKA MEI LANTIKA 70 85 Tuntas

8. HAFIZ ZIQRI FATHULLOH 70 75 Tuntas

9. ICHA AULIA RAHMA 70 85 Tuntas

10. IQBAL ARKAB GHOFUR 70 90 Tuntas

11. JASMIN ALIFIA SYAFA 70 80 Tuntas

12. KANZA LAILA ZULFA 70 85 Tuntas

13. KHANSANIA HARUMI BILQIS 70 100 Tuntas

14. MAGHFIROH ASHFA ZAARA 70 80 Tuntas

15. MAUMAR ARDIANSYAH 70 80 Tuntas

16. NADINE PUTRI HERMATO 70 80 Tuntas

17. NAJMA SAFIYAH SAFITRI 70 85 Tuntas

18. PRIMALASARI SETIANINGRUM 70 75 Tuntas

19 PRIMA AJI SAKA 70 90 Tuntas

20 RANUM AYU 70 60 Remidial

21 SANTI SAVANA 70 85 Tuntas

22 SUPIONTO 70 90 Tuntas

23 TEDI ANJASMARA 70 75 Tuntas

24 TASMAN 70 100 Tuntas

25 TRI DEVI 70 90 Tuntas

Total 2.085

Rata-Rata 83,4

Presentasi Ketuntasan 92 %

Presentasi Belum Ketuntasan 8 %

Refleksi :Dari tabel di atas terlihat bahwa pengetahuan peserta didik meningkat dari Siklus 1 yaitu mencapai nilai rata-rata 83,4, dan Persentasi ketuntasan meningkat menjadi 92 % dari jumlah keseluruhan siswa kelas VII pada siklus ke III.

Berikut Tabel Rekapitulasi Observasi dan Ketuntasan hasil belajar siswa : N

o

Siklus Skor Observasi

Kategori Nila i Rata

Persentase Ketuntasa n

Kategori

1 I 70 % Cukup 70,4 68% Cukup

(14)

14

2 II 85% Baik 80,6 84 % Baik

3 III 90% Baik 83,4 92% Baik

4. Pembahasan

Berikut Tabel Rekapitulasi Observasi dan Ketuntasan hasil belajar siswa :

No Siklus Skor Observasi

Kategori Nilai Rata

Persentase Ketuntasan

Kategori

1 I 70 % Cukup 70,4 68% Cukup

2 II 85% Baik 80,6 84 % Baik

3 III 90% Baik 83,4 92% Baik

5. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan Pada Siklus ke I, II dan Siklus III dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode Mind Mapping pada siswa kelas VII A SMP Negeri 03 Seluma dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada Mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti . Dari data yang didapatkan, membuktikan bahwa persentase hasil belajar siswa meningkat pada akhir siklus. Guru diharapkan dapat menggunakan metode dan model pembelaajran yang kreatif untuk meningkatkan hasil bealajar siswa. Dengan demikian penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil. Sehingga penelitian ini bisa dijadikan rujukan atau pedoman untuk pembelajaran selanjutnya dan bisa di terapkan guru yang lain.

Daftar Pustaka

Anam, S. (2022). Media Mind Map dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Attaqwa: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 141-150.

Ali, M. M. (2022). Optimalisasi Kompetensi Kepribadian dan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Mengajar. Ar-Rusyd: Jurnal Pendidikan Agama Islam.

(15)

15

Astuti, H. K. (2022). Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menanamkan Nilai-nilai Ibadah di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Polorejo Babadan Ponorogo. MA'ALIM: Jurnal Pendidikan Islam, 187- 200.

Dwi Harmita, F. S. (2019). Inovasi Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 2195-2203.

Fajriana, A. W. (2019). Tantangan Guru dalam Meningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam Di Era Melenial. Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam, 246- 265.

Kulsum, U. (2022). Pendidikan Karakter melalui Pendidikan Agama Islam di Era Revolusi Digital. Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, 157-170.

Rahmah, S. (2022). Urgensitas Nilai Pendidikan Agama Islam dan Lingkungan Pendidikan dalam Membentuk Budaya Religius. HIKMAH: Jurnal Pendidikan Islam, 116-133.

Syafrin, Y. (2023). Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Educativo: Jurnal Pendidikan, 72-77.

Zagoto, M. M., Yarni, N., & Dakhi, O. (2019). Perbedaan Individu dari Gaya Belajarnya Serta Implikasinya dalam Pembelajaran. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, 2(2), 259-265.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dan analisis data hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa model Mind Mapping dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran mind mapping dan media gambar dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran

1. Mendeskripsikan Pelaksanaan Penerapan Metode Mind Mapping dalam Pembelajaran IPS Materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga di Kelas II SD. Mendeskripsikan Hasil Belajar

Hasil penelitian menunjukkan Mind Mapping dengan media Presentasi Prezi mampu meningkatkan partisipasi dan prestasi siswa, terlihat dari: (1) pada siklus I hasil

Hasil Penelitian Siklus I Setelah penerapan metode Mind Mapping pada siklus I, siswa telah mengalami peningkatan pemahaman terhadap materi teks deskripsi, hal ini terlihat dari hasil

HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 HASIL OBSERVASI Proyek yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan di SDN 73 Kota Tengah yaitu mind mapping yang berjudul “kegiatanku”, dalam penerapan mind

Klasifikasi Skor Pemahaman Membaca Untuk mengetahui pengaruh penggunaan teknik Mind Mapping terhadap minat baca siswa siswa kelas II SMKN 1 Bangkinang Kota, 20 pernyataan kuesioner

Pembahasan Penerapan metode Mind Mapping untuk meningkatkan motivasi siswa kelas VII di MTs Khairuddin telah selesai dilaksanakan, berdasarkan pada nilai skor siswa dan persentase