• Tidak ada hasil yang ditemukan

2016 PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS II SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2016 PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS II SD"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Sri Susanti, 2016

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS II SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan satu-satunya cara yang dapat ditempuh oleh manusia dalam mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya. Melalui pendidikan, manusia akan terbentuk menjadi pribadi yang terdidik. Definisi pendidikan yang dirumuskan dalam pasal 1 UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dalam (Supriatna, Mulyani, & Rokhayati, 2007, hlm.3) adalah sebagai berikut :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pada hakikatnya belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses pembelajaran merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sebagai penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran.

Menurut (Dimyati & Mudjiono, 2010, hlm.42) terdapat beberapa prinsip yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan 1) perhatian dan motivasi, 2) keaktifan, 3) keterlibatan langsung/berpengalaman, 4) pengulangan, 5) tantangan, 6) balikan atau penguatan, serta 7) perbedaan individual.

Pembelajaran dikelas rendah harus berpusat pada peserta didik (student center). Pembelajaran dikelas juga harus dibuat menyenangkan dan dapat mengaktifkan peserta didik. Aktif disini artinya peserta didik mengerjakan sesuatu bukan aktif untuk ribut di kelas, dan pembelajaran akan disebut menyenangkan apabila peserta didik mendapatkan hasil belajar yang bagus.

Demikian pula pada pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial (IPS). Pembelajaran IPS di Kelas II SD X seharusnya disesuaikan dengan karakter

(2)

Sri Susanti, 2016

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS II SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peserta didiknya. Cara belajar peserta didik aktif harus diterapkan ketika proses pembelajaran.

Pada kenyataannya, kegiatan belajar mengajar masih mengalami berbagai macam kendala. Masalah yang timbul adalah kurangnya minat belajar peserta didik yang berdampak pada hasil belajarnya. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil belajar IPS di sekolah dasar X pada hari selasa tanggal 1 Maret tahun 2016, tepatnya pada jam pelajaran pertama masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai kurang dari KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran IPS adalah 70,00. Dari 22 orang peserta didik, yang mendapatkan nilai diatas KKM terkait materi kedudukan dan peran anggota keluarga hanya ada delapan orang. Apabila dibuat dalam bentuk persentase hanya (36,36%) peserta didik yang mendapatkan nilai diatas KKM. Hal ini dapat dilihat dalam tabel nilai dibawah ini

Tabel 1.1 Nilai IPS Kelas II Materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga

NO NAMA PESERTA DIDIK NILAI

1. AB 50 2. AK 100 3. AV 50 4. DP 75 5. EM 45 6. KY 60 7. LL 65 8. MP 95 9. MR 45 10. MY 70 11. MI 85 12. NH 35 13. TM 50 14. PT 60 15. QN 90

(3)

Sri Susanti, 2016

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS II SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

16. RT 50 17. ST 50 18. SN 55 19. SMA - 20. SMI 30 21. YF 85 22. AD 65 23. PH 95

Banyak faktor yang menyebabkan kurangnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS. Diantaranya cara guru ketika mengajarkan materi pelajaran tersebut. Pada saat peneliti melakukan observasi di dalam kelas II SD X, peneliti menemukan beberapa fakta yang dapat dikatakan sebagai penyebab kurangnya hasil belajar. Faktor guru diantaranya adalah :

1. Cara mengajar guru yang monoton.

2. Langkah-langkah pembelajarannya tidak sesuai dengan rpp yang telah dibuat. 3. Guru memberikan tugas tanpa menjelaskan terlebih dahulu.

4. Guru tidak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. 5. Guru tidak memperhatikan dan mendampingi peserta didik ketika

mengerjakan tugas.

Hal-hal diatas dianggap menjadi masalah dan berpengaruh terhadap cara belajar peserta didik. Cara mengajar guru yang demikian menyebabkan peserta didik menjadi :

1. Merasa bosan karena mengerjakan tugas terus menerus.

2. Banyak peserta didik yang kebingungan dalam mengerjakan soal yang diberikan guru.

3. Peserta didik terlihat malas untuk mencatat.

4. Peserta didik terlihat malas untuk membaca buku catatan mereka. 5. Peserta didik malu untuk bertanya kepada guru.

6. Peserta didik menyelesaikan tugas dengan cara mencontek hasil temannya. 7. Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru dengan asal-asalan.

(4)

Sri Susanti, 2016

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS II SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Peserta didik mengganggu peserta didik lainnya yang sedang belajar.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memulai kegiatan belajar mengajar diantaranya adalah mempersiapkan langkah-langkah pembelajaran dengan baik. Selain itu penting juga memperhatikan penentuan metode, media, strategi dan pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

Tidak semua pokok bahasan dalam pembelajaran IPS dapat menggunakan metode yang sama. IPS merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan. Peserta didik dituntut untuk menghafal materi yang sangat banyak. Sehingga membuat peserta didik bosan untuk belajar. Peserta didik yang malas untuk membaca catatannya tentu tidak akan mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan benar.

Berangkat dari permasalahan-permasalahan yang ditemukan pada saat observasi, peneliti terdorong untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran khususnya dalam pemilihan metode pembelajaran. Metode yang dipilih harus disesuaikan dengan masalah yang dihadapi oleh anak serta disesuaikan dengan karakteristik anak. Dimana anak mengalami kesulitan untuk memahami pelajaran IPS pada materi kedudukan dan peran anggota keluarga yang materinya cukup banyak.

Dari sekian banyak metode pembelajaran, peneliti memilih metode penelitian Mind Mapping. Alasan tersebut di dukung oleh pendapat dari (Buzan, 2004, hlm. 68) yang menyatakan bahwa Mind Mapping akan membantu anak agar : 1) mudah mengingat sesuatu, 2) meningkatkan pemahaman dan konsentrasi, 3) mengingat dan menghapal lebih cepat. Mind Mapping membantu Peserta didik dan guru dalam proses pembelajaran dikelas dengan meringkas bahan ajar yang begitu banyak menjadi sedikit dan menarik untuk dibaca. Metode ini dapat menyederhanakan hal yang sangat kompleks menjadi sederhana. Mind Mapping juga dapat menjadikan peserta didik yang pasif menjadi aktif.

Oleh karena itu penulis melakukan metode penelitian tindakan kelas dengan alternatif pemecahan masalah yang berjudul “Penerapan Metode Mind Mapping

(5)

Sri Susanti, 2016

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS II SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Peserta didik kelas II SD (Materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga).”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah Pelaksanaan Penerapan Metode Mind Mapping dalam Pembelajaran IPS Materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga di Kelas II SD ?

2. Bagaimanakah Hasil Belajar Peserta Didik dengan Menerapkan Metode Mind Mapping dalam Pembelajaran IPS di Kelas II SD pada Materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga ?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS peserta didik kelas II SD pada Materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga. Dan secara khusus, Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk :

1. Mendeskripsikan Pelaksanaan Penerapan Metode Mind Mapping dalam Pembelajaran IPS Materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga di Kelas II SD.

2. Mendeskripsikan Hasil Belajar Peserta didik dengan Menerapkan Metode Mind Mapping dalam Pembelajaran IPS di kelas II SD pada Materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga.

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian tindakan ini penulis berharap semoga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Adapun secara khusus manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan dalam pelaksanaan pembelajaran ilmu

(6)

Sri Susanti, 2016

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS II SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengetahuan sosial di sekolah dengan penerapan metode Mind Mapping pada saat mengajarkan materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga.

2. Manfaat Paktis a. Bagi guru

Dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran di kelas sehingga permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik maupun oleh guru dapat diminimalkan.

b. Bagi peserta didik

1) Memberikan pengalaman belajar baru dengan metode pembelajaran yang bervariatif dan diharapkan dapat memberikan peningkatan kualitas belajar menjadi lebih baik.

2) Memberikan dorongan kepada peserta didik agar dapat bersaing secara menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran dikelas.

c. Bagi sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk kebijakan dalam upaya menibgkatkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran.

Gambar

Tabel 1.1 Nilai IPS Kelas II Materi Kedudukan dan Peran Anggota  Keluarga

Referensi

Dokumen terkait

Langkah-langkah PBL meliputi 5 fase menurut Arends (2008), yaitu: 1) memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa, yaitu guru membahas tujuan pelajaran dan

Ideologi dasar FN dan kondisi perekonomian yang kian memburuk kemudian mempengaruhi pembentukan retorika kampanye dan agenda kerja FN, baik bagi Jean-Marie Le Pen pada tahun

Buku ini diharapkan agar masing-masing keturunan Bani Gunayasa dapat lebih mengenal dan dengan demikian tujuan awal dari kegiatan arisan yaitu untuk lebih

Perkembangan komputer yang pesat belakangan ini, hampir mencakup segala bidang, salah satunya adalah penggunaan komputer pada sistim pengolahan upah buruh. Penggunaan komputer

Kami mohon dengan hormat agar peserta yang sedang sakit berat/keras dan ibu-ibu hamil yang kehamilannya belum mencapai 5 (lima) bulan atau yang telah mendekati masa persalinan

Teori Piaget merupakan akar revolusi kognitif saat ini yang menekankan pada proses mental (Kompasiana, edisi 12 Maret 2011). Piaget mengambil perspektif organismik,

Gambaran tingkat kepercayaan diri subjek yang diberi layanan bimbingan.. kelompok berada pada kategori rendah pada semua

Dengan adanya komputerisasi, maka kemudahan dalam pencarian dan penambahan data dapat dirasakan sehingga setiap orang akan menggunakan waktu dengan efektif dan efisien.