PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu kegiatan rutin yang formal, terstruktur, terencana, dan sistematis yang dirancang untuk memuliakan budi pekerti, pemahaman, kecerdasan, dan meningkatkan kemampuan peserta didik. Pendidikan tidak hanya sekedar pendidikan pemahaman atau pengetahuan, pendidikan juga bertujuan menjadikan peserta didik menjadi manusia yang cinta tanah air dan memiliki rasa kebangsaan, seperti yang diajarkan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (CEC). Undang-Undang Republik Indonesia “Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk menjadikan peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.” Dari penjelasan mengenai pendidikan kewarganegaraan di atas dapat kita simpulkan bahwa peserta didik.
Di era globalisasi yang semakin pesat, guru harus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan atau di lingkungan sekolah agar siswa tetap menerapkan nilai-nilai Pancasila yang menjadi pedoman bangsa Indonesia sepanjang hidupnya. Oleh karena itu pembelajaran kewarganegaraan perlu mendapat perhatian yang cukup dalam pengenalan nilai-nilai Pancasila dan penerapannya di sekolah sesuai persentase dalam kehidupan siswa sehari-hari. Sugiarto mengatakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif mind map merupakan eksplorasi kreatif siswa terhadap mind map by design.
Dengan demikian, penerapan model pembelajaran kooperatif mind map berbantuan pendekatan investigatif dapat menjadi alternatif yang cocok bagi pendidik untuk mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada siswa karena model pembelajaran kooperatif mind map menekankan pada proses berpikir luas siswa. Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Cooperative Mind Mapping Berbantuan Pendekatan Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN Minasa Upa.
Masalah Penelitian
- Identifikasi Masalah
- Alternatif Pemecahan Masalah
Pendekatan pembelajaran inkuiri merupakan pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk meletakkan dasar informasi dan mengembangkan pemikiran ilmiah. Dilihat dari latar belakang yang telah dijelaskan, peneliti mempelajari PTK dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif mind map dibantu pendekatan IPS investigatif yang diberi judul. Guru hanya mengajar siswa menggunakan metode pengajaran dan contoh soal yang bahkan bersifat satu arah.
Hal ini menyebabkan rendahnya hasil belajar karena siswa cenderung bosan atau malas dalam kegiatan belajar. Padahal, sebagai guru yang profesional sudah seharusnya memberikan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga penguasaan materi tentang nilai-nilai Pancasila pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat maksimal dan menyeluruh pada siswa kelas IV C SDN Minasa Upa dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoritis
- Manfaat Praktis
Dengan demikian, guru mampu menciptakan suasana belajar yang kreatif dan inovatif bagi siswa dalam proses pembelajaran sehingga menjadi lebih baik.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
- Penelitian Relevan
- Belajar Dan Pembelajaran
- Pendidikan Kewarganegaraan
- Model Pembelajaran Kooperatif Mind Mapping
- Pendekatan Inquiry
- Nilai-Nilai Pancasila
- Hasil Belajar
- Kerangka Pikir
- Hipotesis Tindakan
Berdasarkan penelitian yang telah dijelaskan, belum ada penelitian yang dilakukan dengan menggunakan model mind map berbantuan inkuiri dalam identifikasi nilai-nilai Pancasila dan implementasinya pada siswa kelas IV C di SDN Minas Upa. Untuk itu peneliti mengadakan penelitian agar siswa dapat mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila dengan judul penelitian : “Peningkatan Hasil Belajar Kewarganegaraan Melalui Model Pembelajaran Cooperative Mind Mapping Menggunakan Pendekatan Penelitian Pada Siswa IV Kelas IV SD Negeri Minas Upa .” Sedangkan mengajar adalah proses pemberian bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam melaksanakan kegiatan belajar.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai Pancasila dan Pancasila merupakan pedoman hidup bangsa yang mendasari peserta didik dan bangsa Indonesia, mengendalikan dan mengarahkannya menuju budi pekerti yang baik. Model pembelajaran Cooperative Mind Mapping merupakan model pembelajaran yang memfungsikan otak peserta didik sebagai pusat perolehan informasi dengan cara memetakan pemikirannya terhadap informasi yang diperoleh pada area tahapan yang diajarkan dan yang mana. Buzan mengatakan, bahan yang digunakan dalam menyusun peta pikiran adalah kertas, pulpen/spidol berwarna, peta pikiran dan imajinasi siswa.
Model kooperatif mind map berbantuan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa dengan mengenal nilai-nilai Pancasila, siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat karena dibantu oleh pikiran memetakan model pembelajaran kooperatif. Siswa belum sepenuhnya memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan kurang mengimplementasikannya dalam kehidupan siswa di sekolah dan di rumah.
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Desain Penelitian
- Perencanaan (Planning)
- Pelaksanaan (acting)
- Observasi (Observing)
- Refleksi (Reflection)
- Lokasi Dan Subjek Penelitian
- Faktor Yang Diselidiki
- Prosedur Penelitian
- Instrumen Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Data Kualitatif
- Data Kuantitatif
- Indikator Keberhasilan
Penggunaan model pembelajaran kooperatif mind map meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran mengenal nilai-nilai Pancasila dan mengamalkannya. 5 Grafik Hasil Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Dan Implementasinya Siklus II. 6 Grafik perbandingan peningkatan hasil belajar siswa pada pengenalan nilai-nilai Pancasila dan implementasinya pada siklus I dan siklus II.
Hasil belajar siswa dalam meningkatkan hasil belajar pemahaman nilai-nilai Pancasila dan implementasinya pada siklus I dan siklus II. Hasil Penelitian Lembar Kerja Siswa dalam Mengenal Nilai-Nilai Pancasila dan Implementasinya Siklus II. Contoh Hasil Lembar Kerja Evaluasi/Ujian Siswa Dalam Mengenal Nilai-Nilai Pancasila dan Penerapannya Siklus I.
Contoh Hasil Penilaian/Ujian Siswa dalam Mengenal Nilai-Nilai Pancasila dan Implementasinya Siklus II.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Profil SD Negeri Minasa Upa
- Profil Sekolah
- Visi dan Misi Sekolah
- Data Peserta Didik dan Tenaga Pendidik
- Denah Sekolah SD Negeri Minas Upa
17 Nurhudaya P Mapel Guru Kehormatan Daerah TK.II Kabupaten/Kota 18 Nursyam Riski Islamia P Guru Kehormatan Mapel Guru Sekolah. SD Negeri Minas Upa mempunyai dua pintu masuk, ruang kelas dua lantai, perpustakaan untuk siswa dan guru, ruang guru dan kepala sekolah, UKS, musala, rumah kaca, toilet dan juga dapur.
Hasil Penelitian
- Siklus I
- Siklus II
Peneliti memberikan lembar observasi proses kegiatan belajar mengajar sebagai pedoman untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil tes pengetahuan nilai-nilai Pancasila dan implementasinya yang telah dilaksanakan, terdapat 12 siswa (68) yang tuntas KKM atau mendapat nilai penuh (60%) dan 8 siswa (40%). ) WHO. mendapatkan hasil yang tidak lengkap. Melihat hasil di atas, siswa mengetahui nilai-nilai Pancasila dan implementasinya dikategorikan kurang.
Hasil deskriptif frekuensi di atas menunjukkan kemampuan siswa dalam mengenal nilai-nilai Pancasila dan implementasinya pada siklus I disajikan pada tabel di bawah ini. Motivasi belajar siswa dan pemusatan perhatian siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar masih kurang. RPP ini memuat rancangan kegiatan yang akan disampaikan peneliti kepada mahasiswa mengenai pembelajaran nilai-nilai Pancasila dan pelaksanaannya (PKn).
Peneliti melakukan pemeringkatan dengan menanyakan kepada siswa tentang materi nilai-nilai Pancasila dan implementasinya dalam kehidupan. Sebagai penutup kegiatan pembelajaran pada pertemuan keempat siklus II, peneliti memberikan pesan moral kepada siswa. Pada pertemuan keempat dilakukan tes pengenalan nilai-nilai Pancasila dan implementasinya dalam bentuk tes evaluasi/pilihan ganda a, b atau c untuk siswa.
Berdasarkan hasil tes pengenalan nilai-nilai Pancasila dan implementasinya diperoleh nilai rata-rata siswa kelas IV C pada siklus II sebesar 82,5%. Nilai rata-rata pengenalan nilai-nilai Pancasila dan penerapannya pada siklus II sebesar 82,5% atau berkategori baik (Lengkap). Melihat hasil tersebut terlihat bahwa peningkatan hasil belajar siswa dengan mengenal nilai-nilai Pancasila dan mengimplementasikannya menggunakan model pembelajaran kooperatif mind map berbantuan pendekatan inkuiri dapat dikategorikan baik.
Pembelajaran pada siklus II difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa dalam pengenalan nilai-nilai Pancasila dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari dengan hasil analisis dan refleksi proses tindakan. Melalui hasil analisis dapat dikatakan bahwa pemahaman siswa terhadap nilai-nilai Pancasila dan implementasinya pada siklus II meningkat melalui model pembelajaran kooperatif mind map berbantuan pendekatan inkuiri. Hasil peningkatan observasi aktivitas proses pembelajaran mengetahui nilai-nilai Pancasila dan implementasinya pada siswa siklus I dan siklus II.
13 Perbandingan hasil kegiatan pembelajaran pembelajaran nilai-nilai Pancasila dan pelaksanaannya pada siswa kelas IV di SD Negeri Minasa Upa Kota Makassar Siklus I dan Siklus II. Aspek keberanian siswa dalam bertanya pada Siklus I rata-rata 10 (50%), meningkat pada Siklus II menjadi 12 (60%).
Pembahasan
Siswa mampu memikirkan nilai-nilai sila kedua Pancasila dalam kehidupan sehari-hari (Cooperative Mind Mapping). Setelah siswa mempelajari nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila dalam Pancasila dan pelaksanaannya.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Penelitian ini menggunakan model kooperatif mind maping berbantuan pendekatan survei dengan jenis penelitian PTK pada mata pelajaran PKn Kelas IV SDN Minasa Upa. Melalui penelitian dan pembahasan terlihat bahwa penerapan model mind map kooperatif berbantuan pendekatan bertanya pada siswa kelas IV C SDN Minasa Upa siklus I berada pada kategori masih rendah. Pada Siklus II naik ke kategori tinggi setelah menyelesaikan Siklus II yaitu 19 siswa (95%) dari 20 siswa mencapai (KKM) dengan memperoleh nilai 82,5%.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PKn mengetahui nilai-nilai Pancasila dan implementasinya pada siswa kelas IV C di SDN Minasa Upa mengalami peningkatan dan tuntas pada siklus II, sehingga proses penelitian terhenti pada siklus II.
Saran