PENDAHULUAN
IdentifikasiMasalah
Ketidakmampuan guru dalam menggunakan dan memanfaatkan media pembelajaran menyebabkan materi pembelajaran yang disampaikan tidak tersampaikan secara maksimal, sehingga anak masih kesulitan memahami pembelajaran. Rendahnya ketersediaan media pembelajaran di kelas mengakibatkan guru harus lebih kreatif dalam menciptakan media pembelajaran.
RumusanMasalah
Sehubungan dengan judul skripsi Peningkatan Kemampuan Mengenal Simbol Angka 1-10 Melalui Media Tongkat Angka Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di Raudhatul Atfal UMDI Ujung Baru Kecamatan Soreang. Cara meningkatkan kemampuan anak mengenal lambang bilangan dengan menggunakan media tongkat di Raudhatul Atfal UMDI Ujung Baru Kecamatan Soreang.
TujuanPenelitian
KegunaanPenelitian
Membuat lembar observasi agar guru dan siswa dapat melihat proses pembelajaran mengenal lambang bilangan dengan menggunakan media tongkat. Anak yang dapat menyebutkan lambang bilangan 1-10 dengan menggunakan media tongkat, terdapat 7 anak (38,9%) yang berkembang sesuai harapan, dan 11 anak (61,1%) berkembang sesuai harapan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan mengenal simbol angka 1-10 dengan menggunakan media stick mengalami peningkatan.
Keberhasilan meningkatkan kemampuan mengenal lambang angka 1-10 melalui media tongkat bilangan tidak ada hubungannya dengan keberadaannya. Kemampuan mengenal lambang bilangan 1-10 melalui media tongkat bilangan pada anak usia 4-5 tahun di Rauhatul Atfal UMDI Ujung Baru Kec. Kemudian siswa secara bergiliran menyebutkan lambang bilangan 1-10 dengan menggunakan media tongkat sambil dinilai oleh guru.
KAJIAN PUSTAKA
TinjauanTeori
- Teori Kognitif
- Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan
- Media Pembelajaran
Kemampuan mengenal simbol bilangan merupakan kemampuan mengenal konsep dasar matematika yang sangat penting untuk dikuasai anak sejak dini. Pengenalan simbol bilangan penting bagi anak usia dini sebagai modal awal anak mengenal hal-hal penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang berkaitan dengan angka. Anak tidak hanya mengenal angka, tetapi juga mulai memahami bahwa angka atau simbol angka mewakili suatu angka.
20Gilar Gandana “Meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan 1-10 melalui media balok Cuisenaire pada anak usia 4-5 tahun di TK At-Toyyibah” diakses Minggu 28 Februari 2021. Saat pertama kali anak belajar lambang bilangan, belajar tentang nama masing-masing angka terlebih dahulu, namun anak belum memahami arti dari simbol itu sendiri. CRI (Children Resources International) di Nugraha menjelaskan bahwa kemampuan mengenal simbol bilangan pada anak usia 4-5 tahun meliputi: . a) Menghitung dan menyatakan barisan bilangan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan kognitif kemampuan mengenal bilangan atau lambang bilangan pada anak usia dini terutama diawali dengan mengenalkan anak pada lambang bilangan 1 sampai dengan 10, menghitung banyaknya benda dan menghubungkan banyaknya benda. dihitung oleh anak dengan lambang angka atau angka 1-10. d.Bilangan atau lambang bilangan merupakan suatu konsep matematika yang harus dikenalkan kepada anak sejak dini. Ada banyak cara untuk mengenalkan simbol angka dari bagian tubuh anak atau benda yang mudah dijangkau.
Pada peringkat ini, kanak-kanak telah diberi peluang untuk mengenal simbol nombor, angka dan sebagainya 24 Terdapat tiga peringkat mengenal simbol nombor bagi kanak-kanak di peringkat awal iaitu membilang melalui objek konkrit, membilang objek dengan nama nombornya. dan tulis simbol nombor. Memandangkan kebolehan mengenal simbol nombor, ia boleh disediakan melalui pelbagai media pembelajaran, salah satunya menggunakan media batang nombor. Dalam proses pembelajaran, saya tahu bahawa simbol nombor 1-10 digunakan untuk tujuan membantu guru supaya proses pembelajaran murid menjadi lebih cekap dan berkesan.
Pada penelitian ini peneliti melakukan operasi simbol bilangan 1-10 berdasarkan langkah-langkah tersebut agar siswa dapat bermain sambil belajar.
Kerangka Pikir
Siswa melakukan kegiatan tersebut secara berulang-ulang, dengan catatan tempel yang tidak berantakan, dan hasil metode berhitung ditulis menurut metode berhitung panjang atau pendek sesuai petunjuk guru.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian data siklus 1 pertemuan pertama, kemampuan mengenal simbol bilangan 1-10 menggunakan media bilangan pada anak usia 4-5 tahun di Raudhatul Atfal UMDI Kecamatan Ujung Baru Soreang adalah sebagai berikut: 1. Anak mampu menyebutkan lambang bilangan 1-10 dengan menggunakan media. Berdasarkan uraian data siklus I pertemuan kedua, kemampuan mengenal simbol bilangan 1-10 menggunakan media bilangan pada anak usia 4-5 tahun di Raudhatul Atfal UMDI Ujung Baru Kecamatan Soreang adalah sebagai berikut :. Dari hasil observasi pada siklus II pertemuan pertama, beberapa anak sudah mampu mengenal lambang bilangan 1-10, menyebutkan lambang bilangan 1-10, dan anak mengetahui cara menghubungkan bilangan tersebut. nomor 1-10 menggunakan media stick.
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi dibantu guru dengan menggunakan lembar observasi untuk mengukur kemampuan anak dalam mengenal simbol bilangan 1-10 dengan menggunakan media tongkat bilangan. Dari hasil observasi pertemuan siklus II kedua anak sudah mulai mengenal baik lambang bilangan 1-10. Kemampuan mengenal lambang bilangan 1-10 melalui media stiker bilangan pada siklus II pertemuan kedua berkembang sangat baik.
Subjek Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
ProsedurPenelitian
Membuat alat atau penilaian untuk melihat hasil belajar siswa setelah menggunakan media tongkat bilangan. Pada fase ini kegiatan yang dilakukan merupakan pelaksanaan tindakan yang telah dirumuskan pada tahap perencanaan dalam keadaan sebenarnya, meliputi kegiatan awal, kegiatan dasar, dan kegiatan penutup. Observasi adalah kegiatan mengamati aktivitas anak dalam kegiatan bermain peran dengan menggunakan metode instrumen penelitian yang tercantum dalam RPPH yang telah dilakukan sebelumnya.Pada tahap ini observasi juga meliputi data dan analisis data.
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan menggunakan suatu proses yaitu pelaksanaannya sudah dimulai sejak pengumpulan data berlangsung dan dilakukan dengan cermat. Langkah-langkah ini merupakan cara untuk meninjau tindakan yang sebelumnya dilakukan pada topik penelitian. Dalam proses refleksi, peneliti mempertimbangkan kembali segala sesuatu yang telah dilakukan sebelumnya, tentang apa yang belum dilakukan, apa saja.
Fase refleksi merupakan tahap dimana seluruh informasi diselesaikan pada pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ditutup. Hasil tersebut dibandingkan dengan siklus kedua jika hasil pertemuan pada siklus pertama belum begitu terlaksana. Fase refleksi berguna bagi guru/peneliti untuk menentukan apakah pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai atau masih memerlukan pengulangan.
Teknik Pengumpulan Data
Namun pada kegiatan ini masih terdapat siswa yang belum mengetahui lambang bilangan 1-10, dan ada juga yang masih kesulitan dalam menghitung lambang bilangan 1-10 dengan menggunakan tongkat. Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2021, hari kedua peneliti mengajar anak kelompok A. Materi yang diajarkan adalah pengenalan lambang bilangan 1-10 dengan menggunakan media bilangan. Namun pada kegiatan ini masih terdapat siswa yang belum mengetahui lambang bilangan 1-10, dan ada juga yang masih kesulitan dalam menghitung lambang bilangan 1-10 dengan menggunakan tongkat.
IntrumenPenelitian
TeknikAnalisis Data
Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2021, hari pertama peneliti mengajar anak kelompok A. Materi ajarnya mengenal lambang bilangan 1-10 dengan menggunakan media tongkat bilangan. Kegiatan akhir diisi dengan tanya jawab mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan apakah anak atau siswa dapat mengenal lambang bilangan 1-10 dengan menggunakan media tongkat. Dari hasil observasi pada siklus I pertemuan kedua, beberapa anak sudah mengetahui cara mengenal lambang bilangan 1-10, dan menyebutkan lambang bilangan 1-10.
Indikator Keberhasilan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
Dalam peningkatan kemampuan mengenal simbol bilangan 1-10 melalui media tongkat bilangan pada anak usia 4-5 tahun di Raudhatul Atfal UMDI Kecamatan Ujung Baru Soreang yang dilakukan selama 2 siklus dimana setiap siklus dilakukan dengan 2 kali pertemuan, terjadi peningkatan. dari siklus I ke siklus II dimana Anak mampu menyebutkan lambang bilangan 1-10 dengan menggunakan media perekat pada siklus 1 sebesar 44,4% kemudian pada siklus II sebesar 100%. 39 Gilar Gandna, dan seterusnya. “Meningkatkan kemampuan mengenal simbol angka 1-10 melalui media blok dapur di taman AR-Toyyibah”. Pada dasarnya kemampuan mengenal simbol bilangan merupakan salah satu aspek perkembangan yang sangat penting dalam perkembangan pribadi anak, yaitu aspek perkembangan kognitif.
Pada proses pengenalan lambang bilangan 1-10 dengan menggunakan tongkat bilangan bertujuan untuk mengembangkan sikap aktif berdiskusi siswa, mendorong keaktifan siswa serta mengenalkan, merancang, memperkaya dan mempelajari lambang bilangan 1-10. Pada pengenalan simbol bilangan pada siklus I, terdapat beberapa anak yang kurang aktif dalam pembelajaran dan malu ketika ditanya oleh guru dan peneliti serta tidak yakin untuk melangkah lebih jauh. Soreang mencapai indikator keberhasilan yang direncanakan peneliti yaitu pada indikator pertama anak mampu menyebutkan simbol bilangan 1-10, pada indikator kedua anak mampu mengurutkan angka 1-10 pada tongkat, pada indikator kedua anak mampu mengurutkan angka 1-10 pada tongkat, pada indikator keberhasilan yang direncanakan oleh peneliti. indikator ketiga anak mampu menyambung 1- 10 dengan media batang.
Penggunaan media tongkat angka pada pembelajaran pengenalan lambang bilangan 1-10 dilakukan dengan beberapa kegiatan yang berbeda-beda selama pembelajaran, yaitu memberi nama lambang bilangan 1-10 menggunakan media tongkat, menyortir media tongkat angka 1-10, dan sambungkan angka 1-10 dengan menggunakan media stick. Dalam peningkatan kemampuan mengenal simbol bilangan 1-10 melalui media tongkat bilangan pada anak usia 4-5 tahun di Raudhatul Atfal UMDI Ujung Baru Kecamatan Soreang dilakukan selama 2 siklus dimana setiap siklus dilakukan dengan 2 kali pertemuan, hal ini meningkat dari siklus I ke siklus II dimana 44,4% anak dapat menyebutkan simbol bilangan 1-10 dengan menggunakan media tongkat pada siklus 1. Anak mampu menghubungkan angka 1-10 dengan menggunakan media tongkat pada siklus I sebesar 38,9% dan siklus II sebesar 100%.
Kemampuan mengenal simbol bilangan merupakan salah satu aspek perkembangan yang sangat penting dalam perkembangan pribadi anak, yaitu salah satu aspek perkembangan kognitif. Bagi sekolah, penggunaan media tongkat bilangan diharapkan dapat memenuhi ketersediaan media untuk memudahkan pendidik dalam menunjang proses pembelajaran anak dalam meningkatkan kemampuannya dalam mengenal simbol-simbol angka 1-10. Gandana, Gilar “Peningkatan Kemampuan Pengenalan Simbol Bilangan 1-10 Melalui Media Blok Cuisenaire pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK At-Toyyibah.” Majalah Agapedia PAUD, vol.
Meningkatkan kemampuan mengenal simbol bilangan pada anak usia 4-5 tahun melalui media makanan numerik Lanting di TK Tunas.
PENUTUP
Saran
Bagi para guru, peneliti berharap dapat lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan berbagai jenis media pembelajaran untuk menunjang infrastruktur sekolah. “Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik untuk Anak Usia Dini TK/RA dan Anak Usia Dini SD/MI.” Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri, 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.".
Mengembangkan Kemampuan Mengenal Angka 1-10 Melalui Media Tongkat Angka Kelompok A di TK Tumpak Kepuh Dharma Wanita Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar Tahun Pelajaran Jurnal Kumara Cendekia Vol.