• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI METODE SIMAK DAN GAMBAR (LISTEN AND DRAW) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV DI SDN JATIMULYA 03 KAB. BEKASI

N/A
N/A
adilah zharifah

Academic year: 2024

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI METODE SIMAK DAN GAMBAR (LISTEN AND DRAW) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV DI SDN JATIMULYA 03 KAB. BEKASI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN LISTENING SKILL MELALUI METODE SIMAK DAN GAMBAR (LISTEN AND DRAW) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS

SISWA KELAS IV DI SDN JATIMULYA 03 KAB.BEKASI

Yudi Budianti; Anjas Sabila

Email: [email protected]; [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menyimak (listening skill) siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan metode Simak dan gambar (listen and draw) pada siswa kelas IV SDN Jatimulya 03 Kab.Bekasi. Jenis dari penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan berlangsung selama dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 31 siswa. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, dan tes lisan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan pada pra siklus mencapai nilai rata-rata kelas 57,42 persentase ketuntasan klasikal sebesar 12,90%. Pada siklus I nilai rata-rata kelas 72,26 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 48,39% dan siklus II mengalami peningkatan nilai rata-rata kelas 83,23 persentase ketuntasan klasikal sebesar 90,32%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Metode Simak dan Gambar (listen and draw) dapat meningkatkan keterampilan menyimak (listening skill) mata pelajaran Bahasa Inggris pada siswa kelas IV di SDN Jatimulya 03 Kab.Bekasi.

Kata Kunci : Keterampilan menyimak (listening skill), Metode Simak dan Gambar (listen and draw).

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pembelajaran Bahasa Inggris dalam jenjang sekolah dasar merupakan salah satu upaya membangun pondasi dasar manusia indonesia yang berkualitas, siap bersaing dalam pergaulan global.

Pembelajaran Bahasa Inggris sebaiknya mulai diterapkan pada usia siswa SD.

Menurut Nurjanah (2016:571) menyatakan bahwa pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar

meliputi empat keterampilan berbahasa, yaitu listening, speaking, reading, dan writing. Karena jika pembelajaran sudah dimulai dari tahap sekolah dasar, dengan demikian, tujuan pembelajaran Bahasa Inggris dimana siswa dapat

berkomunikasi dengan

menggunakan Bahasa Inggris dapat tercapai dengan maksimal..

Melalui penggunaan Bahasa Inggris untuk berbagai tujuan dan konteks

(2)

budaya, siswa mengembangkan keterampilan komunikasi yang membiasakan mereka untuk menafsirkan dan mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman melalui berbagai teks Bahasa Inggris lisan dan tertulis, untuk memperluas hubungan antarpribadi mereka sampai ke tingkat internasional dan untuk memperoleh akses terhadap dunia dan nilai dalam Bahasa Inggris.

Menurut Robert dalam Muhibin Syah ( 2010:117 ) “keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu.

Keterampilan bukan hanya meliputi gerakan motorik melainkan juga perkembangan fungsi mental yang bersifat kognitif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa

“keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti kecakapan, cekatan maksudnya adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas”.

Menurut Tarigan (2008:31)

“menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang- lambang lisan dengan penuh perhatian pemahaman apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwasanya keterampilan

menyimak merupakan keterampilan yang harus dikuasai dalam rangka menangkap penjelasan suatu penyampaian dalam dunia pendidikan dan pengajaran, maka dari itu seseorang harus terampil dalam menyimak. indikator menyimak yang dilakukan dalam penelitian adalah: (a) tahap mendengarkan, yaitu anak senang dan antusias mendengarkan cerita atau materi yang disampaikan guru, (b) tahap menginterpretasikan, yaitu anak bertanya dan menanggapi cerita atau materi yang disampaikan guru, dan (c) tahap memahami makna, dan yaitu anak dapat menceritakan dan mengurutkan cerita atau materi yang disampaikan guru

Menurut Scott Dan Ytreberg (2004: 23) Metode simak dan gambar (listen and draw) metode yang dalam penerapannya dikhususkan untuk pembelajaran listening, yaitu siswa menyimak instruksi dan ketika mereka paham, pemahaman tersebut dituangkan dalam bentuk gambar. Tentunya simak dan gambar (listen and draw) yang penuh kreativitas sehingga menimbulkan kesan yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Metode simak dan gambar (listen and draw) merupakan metode deskripsi yang memberikan secara lisan dan visual tentang sesuatu. “metode simak dan gambar (listen and draw) ini juga bermanfaat dalam hal menarik minat dan perhatian murid, melatih

pemahaman, memperluas

perbendaharaan kata dan tata

(3)

bahasa serta dapat meningkatkan penguasaan keterampilan berbahasa murid.”

Sedangkan menurut Firman (2010:4) simak dan gambar (listen and draw) adalah metode menggambar dan mewarnai setelah mereka mengenal beberapa kata, benda dan warna yang di dapat melalui proses menyimak (listening).

Gambar yang diberikan dapat disesuaikan dengan apa yang disenangi siswa atau apa yang dimiliki. Demikian pula tentang warna disesuaikan dengan konteks atau kenyataan yang ada dalam dunia nyata. Di sini seorang guru dapat menjelaskan atau mendeskripsikan terlebih dahulu tentang lisan pendek yang dapat digambar atau diwarnai oleh siswa.

Menurut Nation (2009:18), menyebutkan langkah-langkah yang dilakukan dalam metode simak dan gambar (listen and draw) di kelas, antara lain; Guru memberikan teks dan gambar untuk didiskusikan, Guru menjelaskan materi pelajaran terkait dengan target bahasa yang harus dipahami siswa, Guru menjelaskan langkah-langkah metode listen and draw, Guru memberikan beberapa contoh dari metode listen and draw, Guru menanyakan siswa untuk menyiapkan selembar kertas, pensil, dan sebuah penghapus, Guru menjelaskan suatu kalimat per kalimat secara perlahan dan siswa menyimak dengan seksama, Setelah guru selesai menjelaskan kalimat, guru meminta siswa untuk mendeskripsikan melalui gambar

tentang apa yang tadi dijelaskan, Guru menjelaskan kembali satu atau dua kali lagi tentang materi pelajaran, Guru meminta para siswa untuk memberi jawaban dibawah gambar yang mereka deskripsikan, Guru memberikan penjelasan selanjutnya kepada siswa dan siswa melakuan aktivitas yang sama seperti sebelumnya hingga akhir penjelasan yang guru berikan, Guru berhenti menjelaskan materi pelajaran ( setelah semua siswa selesai ), Guru memberikan 10 pertanyaan untuk evaluasi selanjutnya, untuk menentukan mana yang benar atau salah pada benda atau kalimat yang berdasarkan teks, Setelah semua selesai, guru meminta siswa untuk menukar hasil kerjanya dengan teman sebangkunya, Guru memberikan kunci jawaban, agar siswa mengetahui apakah jawaban gambar yang dibuat siswa adalah jawaban yang benar atau salah, Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar jawaban.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa metode Simak dan Gambar (listen and draw) adalah metode pembelajaran yang termasuk kedalam pendekatan berpikir dan berbasis masalah dalam sebuah konsep mendengar sehingga menjadi bermakna dan sulit dilupakan.

Berdasarkan paparan diatas agar siswa kelas IV SDN Jatimulya 03 Kab.Bekasi dapat meningkatkan Keterampilan menyimak (listening

(4)

skill) dengan baik, maka dalam proses pembelajaran digunakan Metode Simak dan Gambar (listen and draw). Hal inilah yang mendorong penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam dengan mengangkat judul “Upaya Meningkatkan Listening skill melalui metode Simak dan Gambar (listen and draw) pada mata pelajaran Bahasa Inggris Siswa Kelas IV Di SDN Jatimulya 03 Kab.Bekasi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang dijadikan pokok penelitian, masalah pokok dalam penelitian ini adalah “

bagaimana peningkatan

keterampilan menyimak (listening skill) melalui penerapan metode simak dan gambar listen and draw pada siswa kelas IV SDN Jatimulya 03 Tahun Pelajaran 2017/2018?”.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menyimak (listening skill) melalui penerapan metode simak dan gambar (listen and draw) siswa kelas IV SDN Jatimulya 03 Tahun Pelajaran 2017/2018.

II. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Tampubolon (2013: 19), penelitian tindakan kelas adalah penelitian praktis di dalam kelas untuk memperbaiki kualitas proses

pembelajaran, meningkatkan hasil belajar, dan menemukan model pembelajaran inovatif untuk memecahkan masalah yang dialami oleh pendidik dan peserta didik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan keterampilan menyimak (listening skill) Bahasa Inggris melalui metode simak dan gambar (listen and draw) pada siswa kelas IV SDN Jatimulya 03 Kab.Bekasi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Jatimulya 03 Kab.Bekasi yang berlokasi di Jln.Toyogiri selatan No.77 Rt.02/08, Kel. Jatimulya, Kec. Tambun Selatan, Kab. Bekasi. Penulis melakukan penelitian mulai dari bulan Maret 2018 sampai Agustus 2018.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Jatimulya 03 Kab.Bekasi yang berjumlah 31 orang yang terdiri dari 17 siswa laki- laki dan 14 siswa perempuan.

Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu tes lisan dan observasi. tes lisan ini berisi 5 soal dengan skala penilaian terentang dari 0, 1 dan 2. Misalnya 0= tidak dapat menjawab dengan benar 1=

kurang dapat menjawab dengan benar, 2= dapat menjawab dengan benar. Tes lisan ini berupa soal lisan didasarkan pada teori keterampilan menyimak oleh Nurgiyantoro (2015:

218), menyatakan bahwa evaluasi menyimak dilaksanakan dengan teknik tes dan nontest. Tes

(5)

keterampilan menyimak dimaksudkan untuk mengukur kemampuan siiswa menangkap dan memahami informasi yang terkandung di dalam wacana melalui saluran pendengaran.

Kriteria keberhasilan tindakan penelitian ini dinyatakan berhasil apabila Penelitian ini dinyatakan berhasil apabila 75% dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai minimal 75.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan tindakan penelitian, peneliti melakukan evaluasi untuk mengumpulkan informasi terkait bagaimana keterampilan menyimak (listening skill) Bahasa Inggris siswa. Dari hasil tes yang dilaksanakan pada siklus I diperoleh jumlah nilai keseluruhan siswa adalah 2240 dan nilai rata-rata kelas dalam Keterampilan Menyimak (listening skill) adalah 72,26.

Terdapat 15 siswa yang memperoleh nilai atau melampaui kriteria keberhasilan yang ditentukan dengan persentase ketuntasan klasikal 48,39 % dan terdapat 16 siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan yang ditentukan.

Kriteria keberhasilan tindakan yaitu 75% dari seluruh jumlah siswa pada siklus I belum tercapai karena terdapat beberapa hambatan dihadapi, antara lain sebagai berikut:

Peneliti tergesa-gesa pada saat menjelaskan kosakata dan kalimat pesan yang diajarkan, hal ini menyebabkan siswa belum memahami kosakata dan kalimat

pesan yang peneliti ajarkan, hal tersebut dapat peneliti rasakan ketika peneliti menerangkan materi ajar siswa terlihat tidak berminat mendengarkan penjelasan dari peneliti, dan siswa terlihat tidak memperhatikan peneliti pada saat menerangkan materi, Siswa kurang merespon ketika peneliti melakukan tanya jawab, hal ini disebabkan siswa masih merasa malu dan takut kepada peneliti dikarenakan peneliti yag masih kaku dalam

menyampaikan materi

pembelajaran, Ketika siswa mengerjakan soal dengan metode Simak dan Gambar (listen and draw) terlihat siswa hanya masih sedikit bingung bahkan ada yang malas mengerjakan soal karena peneliti kurang jelas dalam proses penerapan metode pembelajaran, Dari hasil penilaian tindakan siklus I indikator mendengarkan isi pesan belum maksimal yaitu ketika peneliti mengucap kosakata atau kalimat, banyak siswa yang tidak mengikuti, akibatnya siswa tidak paham soal yang diberikan, Peneliti tidak menjelaskan secara lebih luas indikator memahami isi pesan, akibatnya indikator memahami isi pesan pun belum tercapai.

Solusi yang dilakukan untuk perbaikan siklus I dan rencana yang akan diterapkan pada siklus II yaitu, penelitian tindakan siklus II peneliti akan berusaha bersikap tenang dan rileks dalam menyampaikan materi yang ingin diajarkan kepada siswa dan mengingatkan siswa untuk mempelajari materi yang sebelumnya, Jika pada saat di

(6)

penelitian tindakan siklus I peneliti menggunakan media berupa selembaran kertas saja, namun untuk siklus II peneliti menggunakan media kartu Flash card berwarna yang bertujuan untuk menambah minat siswa dalam pembelajaran listening khususnya, Dalam kegiatan pembelajaran, untuk memunculkan respon dan keberanian siswa pada saat peneliti melakukan tanya jawab, peneliti akan memberikan hadiah Spidol berwarna dan stiker bertuliskan /good,excellent dll bagi siswa yang menjawab pertanyaan dari peneliti dan peneliti juga akan mengacungkan jempol bagi siswa yang mau bertanya ataupun maju ke depan kelas selama proses pembelajaran berlangsung, Jika pada siklus I ketika siswa mengerjakan soal terkait materi, siswa tidak

dibimbing dan hanya

memperhatikan sebagian saja. Pada siklus II peneliti akan membagikan soal dengan menunjukkan kartu flash card yang diharapkan dapat menarik minat siswa, Untuk meningkatkan indikator mendengarkan isi pesan, peneliti akan menujuk siswa untuk mengucapkan ulang kosakata yang peneliti ucapkan saat itu, dan peneliti menjanjikan untuk tes soal evaluasi akan melalui rekaman audio untuk membuat pembelajaran lebih bersemangat lagi, Agar indikator memahami isi pesan pun meningkat peneliti akan membahas hasil soal lembar kerja dan membandingkan jawaban yang benar dan yang salah serta memberikan reward berupa spidol berwarna serta stiker

bertuliskan good, excellent bagi siswa yang mencapai keberhasilan pada indikator.

Setelah dilakukan perbaikan dari siklus I kemudian melaksanakan siklus II dapat diperoleh jumlah nilai keseluruhan siswa adalah 2580 dan nilai rata-rata kelas dalam keterampilan menyimak (istening skill) adalah 83,32. Terdapat 28 siswa yang memperoleh nilai atau melampaui kriteria keberhasilan yang ditentukan dengan persentase ketuntasan klasikal 90,32 % dan terdapat 3 siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan yang ditentukan. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II adalah 100 dan untuk nilai terendah adalah 70.

Dengan dilakukannya perbaikan atas kekurangan pada siklus I, maka pelaksanaan pembelajaran pada siklus II meningkat dengan baik dan tidak memerlukan penelitian lanjutan.

Secara keseluruhan siswa telah dapat meningkatkan keterampilan menyimak (listening skill) Bahasa Inggris dengan menggunakan metode Simak dan Gambar (listen and draw), Adapun perbandingan nilai keterampilan menyimak (listening skill) siswa setiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1 Perbandingan Nilai keterampilan menyimak (listening

skill) Siswa Setiap Siklus

Keterangan Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah Nilai 1780 2240 2580

Rata-rata Kelas

57,42 72,26 83,23

Presentase 22,2 55,6 81,5

(7)

Ketuntasan (%) Jumlah Siswa

Yang Mencapai

Kriteria Keberhasilan

4 15 28

Nilai Tertinggi

80 90 100

Nilai Terendah

30 50 70

KKM 75

Agar lebih jelasnya, berikut penyajian grafik jumlah siswa yang mencapai kriteria keberhasilan dengan kategori sangat baik dan presentase ketuntasan klasikal siswa dari pra siklus, siklus I dan siklus II.

Gambar 1

Jumlah Siswa Yang Mencapai KKM dan Presentase Ketuntasan Klasikal

Siswa Setiap Siklus

Dari grafik yang telah disajikan di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan di setiap siklusnya. Persentase Ketuntasan belajar klasikal siswa pada pra siklus sebesar 12,90% dengan jumlah siswa sebanyak 4 siswa. Setelah dilakukan tindakan siklus I persentase ketuntasan belajar klasikal siswa meningkat sebesar 48,39% dengan jumlah siswa sebanyak 15 siswa namun belum mencapai persentase kriteria keberhasilan minimal 75%.

Pada tindakan siklus II pun ketuntasan belajar klasikal siswa meningkat sebesar 90,32% dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa dan

telah tuntas sesuai dengan kriteria keberhasilan keterampilan menyimak (listening skill) di kategori sangat baik dengan rentang skor 80 – 100.

Hasil penelitian dan perolehan nilai evaluasi pada siklus I dan II menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan menyimak (listening skill) Bahasa Inggris melalui metode Simak dan Gambar (listen and draw) dibandingkan sebelum penelitian dilaksanakan atau prapenelitian.

B. Pembahasan

Pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan metode Simak dan Gambar (listen and draw) dapat meningkatkan Keterampilan menyimak (listening skill) Bahasa Inggris jika dilihat dari hasil perolehan nilai rata-rata kelas dan ketuntasan belajar siswa yang mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya. Hal ini dijabarkan Scott dan Ytreberg (2004: 23) Metode simak dan gambar (listen and draw) metode yang dalam penerapannya dikhususkan untuk pembelajaran listening, yaitu siswa menyimak instruksi dan ketika mereka paham, pemahaman tersebut dituangkan dalam bentuk gambar. Menurut Firman (2015:7) kelebihan Metode Simak dan Gambar (listen and draw) adalah sebagai berikut ; Dapat melatih respons siswa dalam menyimak materi pelajaran, Dapat meningkatkan daya imajinasi siswa, Dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam menggambar, Siswa

0 20 40 60 80 100

Pra Siklus

Siklus I Siklus II 4

15 28 12,90

48,39 90,32

Angka Perbandingan

Jumlah Siswa

Persentase Keberhasilan

(8)

tidak merasa bosan karena pembelajaran ini menyenangkan, Cocok diterapkan di tingkat kelas rendah mapun tinggi.

Dapat dibandingkan perbedaan data siklus I dan siklus II yaitu, nilai tertinggi adalah 90 setelah dilakukan tindakan pada siklus II meningkat menjadi 100 sedangkan untuk nilai terendah yang diperoleh pada siklus I adalah 50 setelah dilakukan tindakan pada siklus II meningkat menjadi 70. Kemudian, dapat diketahui bahwa jumlah nilai yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 2240 setelah dilakukan tindakan pada siklus II meningkat menjadi 2580. Sedangkan untuk nilai rata- rata kelas pada saat siklus I adalah 72,26 setelah dilakukan tindakan pada siklus II meningkat menjadi 83,23. Lalu jumlah siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 15 orang dengan persentase ketuntasan klasikal 48,39 %, setelah dilakukan tindakan pada siklus II siswa yang tuntas meningkat sebanyak 28 orang dengan persentase 90,32%.

Kemampuan keterampilan menyimak (listening skill) Bahasa Inggris yang diperoleh siswa tidak seluruhnya mencapai nilai yang diharapkan karena masih terdapat 3 siswa yang mendapat nilai di bawah kriteria keberhasilan kategori sangat baik yaitu 80 - 100. Hal tersebut disebabkan karena kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran tidak sama satu dengan yang lainnya. Menurut Tarigan (2008: 63) indikator menyimak yang dilakukan dalam penelitian adalah: (a) tahap mendengarkan, yaitu anak senang

dan antusias mendengarkan cerita atau materi yang disampaikan guru, (b) tahap menginterpretasikan, yaitu anak bertanya dan menanggapi cerita atau materi yang disampaikan guru, dan (c) tahap memahami makna, dan yaitu anak dapat menceritakan dan mengurutkan cerita atau materi yang disampaikan guru.

Dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini terdapat “peningkatan keterampilan menyimak (listening skill) Bahasa Inggris dengan menggunakan metode Simak dan Gambar (listen and draw) di kelas IV SDN Jatimulya 03 Kab.Bekasi”. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya ketuntasan belajar siswa pada setiap siklusnya dan tercapainya indikator yang telah peneliti tentukan pada awal penelitian.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang sudah dilakukan di SDN Jatimulya 03 Kab.bekasi, pada mata pelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan metode simak dan gambar (listen and draw) dapat disimpulkan bahwa pada penelitian tindakan siklus I memperoleh nilai rata-rata 72,26 dengan perolehan presentase ketuntasan klasikal sebesar 48,39%.

Dan pada tindakan siklus II memperoleh niali rata-rata 83,23 dengan perolehan presentase klasikal sebesar 90,32%. Hal tersebut

menandakan bahwa ada

peningkatan keterampilan menyimak (listening skill) pada siswa.

(9)

Daftar Referensi

Nurjanah, R. (2016). Pengguanaan Metode Total Physiccal Response Untuk Meningkatkan Vocabulary Bahasa Inggris Siswa Kelas V SDN II Logandu Tahun Ajaran 2015/2016. Kalam Cendekia,Volume 4, Nomor 5.1.

Scott A.W, Lisbeth H. Ytreberg. (2004). Teavhing English to children.

New York. Longman.

Syah, Muhibin. (2010). Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung : Remaja Rosdakarya, Cet.V.

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Suyono, dan Hariyanto.(2011). Belajar Dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nation, I.S.P and J. Newton. (2009). Teaching ESL/EFL Listening and Speaking.

New York : Routledge.

Tampubolon, S. (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III semester II SDN 03 Kaling Tasikmadu dengan metode discovery inquiry melalui media

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menyimak melalui penggunaan multimedia interaktif berbasis pendekatan saintifik pada siswa kelas V SDN

dengan judul “ Pengaruh Media Pembelajaran Audio terhadap Keterampilan Listening Bahasa Inggris Siswa Kelas V SDN Perumnas 03 Depok Sleman ”... IDENTIFIKASI MASALAH. Dari uraian

Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan menyimak dongeng pada siswa kelas IV di SDN Sambirejo 01 Madiun dengan menggunakan

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan berbicara menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas IV SDN Sriwedari,

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pemanfaatan media gambar untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas II SDN

Nurwijayanti, Rischa. Penggunaan Media Gambar Puzzle Untuk Meningkatkan Motivasi dan Keterampilan Bercerita Siswa Kelas I SDN Girimoyo III Kabupaten Malang, Pendidikan Guru

Sri Pulau Bengkalis, Riau, Indonesia e-mail: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis Puisi pada siswa kelas IV SD Negeri 1