• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Materi Teks Interaksi Interpersonal Melalui Penerapan Metode Demonstrasi pada Kelas X SMA Negeri 1 Blangkejeren Tahun Pelajaran 2020/2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Materi Teks Interaksi Interpersonal Melalui Penerapan Metode Demonstrasi pada Kelas X SMA Negeri 1 Blangkejeren Tahun Pelajaran 2020/2021"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Doi : This is an open access article under the CC–BY-SA license.

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Materi Teks Interaksi Interpersonal Melalui Penerapan Metode Demonstrasi pada Kelas X

SMA Negeri 1 Blangkejeren Tahun Pelajaran 2020/2021

Improving Student Achievement of Interpersonal Interaction Text Material Through the Application of Demonstration Methods in

Class X SMA Negeri 1 Blangkejeren Academic Year 2020/2021

Samsidar

Guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Blangkejeren, Provinsi Aceh, Indonesia Tanggal Submisi: 11 Maret 2021, Tanggal Penerimaan: 20 Maret 2021

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode pembelajaran demonstrasi dapat meningkatan prestasi belajar siswa kelas X mata pelajaran Bahasa Inggris SMA Negeri 1 Blangkejeren. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas X Isos-3 SMA Negeri 1 Blangkejeren dengan jumlah siswa 28. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah tes hasil belajar siswa, observasi aktivitas guru, observasi aktivitas siswa dan angket respon siswa. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa observasi aktivitas guru mengelola pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi pada siklus I adalah baik dengan rata-rata 4,1 dan pada siklus II berada pada kategori sangat baik dengan rata-rata 4,82. Observasi aktivitas siswa diperoleh pada siklus I tidak aktif sedangkan pada siklus II aktivitas siswa aktif. Persentase hasil belajar siswa siklus I adalah 82,14% siswa tuntas sedangkan pada siklus II adalah 92,86% siswa tuntas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demontrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi Teks Interaksi Interpersonal di kelas X Isos-3 SMA Negeri 1 Blangkejeren.

Kata Kunci: Prestasi Belajar, Metode Demontrasi, Teks Interaksi Interpersonal Abstract

The purpose of this study was to determine whether the application of demonstration learning methods can improve student achievement in class X in English at SMA Negeri 1 Blangkejeren. This research was conducted on students of class X Isos-3 SMA Negeri 1 Blangkejeren with a total of 28 students. The approach used is a qualitative descriptive approach. Data collection techniques are student learning outcomes tests, teacher activity observations, student activity observations and student response questionnaires. Based on the research results, it is known that the observation of teacher activity in managing learning using the demonstration method in the first cycle is good with an average of 4.1 and in the second cycle is in the very good category with an average of 4.82. Observation of student activity obtained in cycle I is not active while in cycle II student activity is active. The percentage of student learning outcomes in cycle I was 82.14% of students completed while in cycle II was 92.86% of students completed.

(2)

Samsidar (Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Materi Teks Interaksi)

So it can be concluded that the application of the demonstration method can improve student achievement in Interpersonal Interaction Text material in class X Isos-3 SMA Negeri 1 Blangkejeren.

Keywords: Learning Achievement, Demonstration Method, Interpersonal Interaction Text

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah sarana utama dalam membentuk dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilihat dari mutu pendidikan yang diselenggarakan pemerintah. Menurut Sumadi (2010) mengatakan bahwa potensi sumber daya manusia yang berkualitas dapat mengembangkan pendidikan untuk dapat melaksanakan pembangunan nasional. Oleh karena itu, pendidikan mempunyai peranan penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Menurut Arikunto (2009) menjelaskan bahwa pendidikan merupakan salah satu sektor yang menjadi tanggung jawab pemerintah dan memerlukan perhatian khusus dalam penanganan perbaikan maupun pengembangannya. Perhatian lebih yang diberikan pemerintah pada sektor pendidikan diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan yang tertuang pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai penyelenggara pendidikan, berkembang dengan pesat untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kualitas pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil, jika siswa memperoleh prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar merupakan tolok ukur untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa (Azwan, 2006).

(3)

Samsidar (Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Materi Teks Interaksi)

Menurut Slameto (2010) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa berupa faktor dari dalam (internal) dan faktor dari luar (eksternal).

Lingkungan belajar sangat berperan penting dalam mendapatkan hasil belajar yang baik.

Menurut Oemar (2009) menyebutkan bahwa lingkungan belajar adalah tempat dimana siswa mendapatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang berkualitas, lingkungan belajar meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Proses pembelajaran yang harus dilakukan adalah memberikan kepuasan kepada siswa dan dapat menghasilkan praktik pendidikan yang bermutu (Djamarah, 2005).

Salah satunya dengan menggunakan metode pembelajaran yang tidak membosankan siswa, karena dalam praktik siswa sering mengalami kejenuhan terhadap pelajaran yang disebabkan cara guru mengajar. Agar pembelajaran dapat berhasil, sebaiknya menggunakan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa tidak merasa jenuh dan dapat meningkatkan prestasi belajar.

Pembelajaran Bahasa Inggris diperlukan suatu pemahaman terhadap materi- materi yang diajarkan oleh guru, salah satu cara yang digunakan guru dalam proses pembelajaran bahasa inggris adalah dengan menggunakan metode pembelajaran. Sekian banyak metode pembelajaran yang ada, metode demonstrasi merupakan metode yang lebih baik untuk diterapkan pada pembelajaran bahasa inggris, karena banyak materi yang harus diperagakan serta tidak semua topik dapat mudah dijelaskan melalui penjelasan atau diskusi saja.

Menurut Nana (2010: 121), “metode demonstrasi adalah suatu metode mengajar memperhatikan bagaimana jalannya suatu proses terjadinya sesuatu”. Syaiful (2007:

210), menjelaskan bahwa “metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar

(4)

Samsidar (Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Materi Teks Interaksi)

dapat diketahui dan dipahami oleh siswa secara nyata atau tiruannya”. Melihat kenyataan tersebut, Winata, dkk (2004: 450), juga mengemukakan bahwa metode demonstrasi ini tepat digunakan apabila bertujuan untuk (1) Memberikan keterampilan tertentu; (2) Penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas; dan (3) Menghindari verbalisme, membantu siswa dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian sebab lebih menarik.

Metode demonstrasi membuat siswa lebih tertarik untuk mencoba, sehingga mereka lebih bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran. Adanya ketertarikan dan kesungguhan dalam pembelajaran diharapkan akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi ada beberapa hal yang menyebabkan prestasi belajar siswa kelas X Isos-3 di SMA Negeri 1 Blangkejeren masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa siswa yang belum memenuhi standar ketuntasan belajar atau kurang dari KKM yang ditentukan oleh pihak sekolah. Proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru (teacher centered), proses pembelajaran seperti ini lebih tepat digunakan pada mata pelajaran yang membutuhkan banyak teori seperti bahasa inggris.

Sedangkan pada materi teks lisan dan tulisan, membutuhkan banyak praktik dibandingkan teori, sehingga membutuhkan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa bukan pada guru.

Berdasarkan uraian tersebut, perlu dilakukan tindakan pada proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi siswa kelas X Isos-3 di SMA Negeri 1 Blangkejeren. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa adalah melalui penerapan metode yang baru bagi siswa, sehingga dapat menarik perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Oleh karena itu, akan dilakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Materi

(5)

Samsidar (Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Materi Teks Interaksi)

Teks Interaksi Interpersonal melalui Penerapan Metode Demontrasi pada Kelas X Tahun Pelajaran 2020/2021”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Blangkejeren yang beralamat di Jln. Tgk. H. Muhammad Luddin-Bustanussalam Km.01 Kabupaten Gayo Lues.

Pelaksanaan penelitian ini berlangsung pada semester ganjil yang direncanakan akan berjalan pada Bulan Juli-September 2020, tahun pelajaran 2020/2021. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Isos-3 SMA Negeri 1 Blangkejeren dengan jumlah siswa 28 orang. Pemilihan kelas ini dikarenakan hasil belajar siswa rendah di kelas tersebut dan juga penulis mengajar di kelas tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui tes hasil belajar siswa, observasi aktivitas siswa, angket respon siswa dan observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran.

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Prasiklus

a. Nilai rata-rata siswa pada pra siklus adalah 72,04, siswa yang tuntas mengikuti pembelajaran sebanyak 19 siswa dengan persentase 32,14%, sedangkan yang tidak tuntas dalam mengikuti pembelajaran sebanyak 5 siswa dengan persentasenya 67,86%.

b. Hasil pengamatan terhadap peneliti yaitu peneliti kurang menguasai dan mengontrol keaktifan siswa waktu proses belajar mengajar.

c. Hasil pengamatan terhadap siswa yaitu siswa belum aktif dalam mengikuti pembelajaran.

(6)

Samsidar (Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Materi Teks Interaksi)

Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

a. Nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 77,16, siswa yang tuntas mengikuti pembelajaran sebanyak 23 siswa dengan persentase 82,14%, sedangkan yang tidak tuntas dalam mengikuti pembelajaran sebanyak 5 siswa dengan persentasenya 17,86%.

b. Hasil pengamatan terhadap peneliti memperoleh nilai rata-rata sebesar 4,1 termasuk dalam kategori baik.

c. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada siklus I tidak aktif.

Berdasarkan hasil refleksi maka hal-hal yang harus diperbaiki pada siklus I adalahsebagai berikut:

1. Peneliti berusaha memperbaiki baik dalam menggali kemampuan prasyarat siswa, maupun pembahasan materi dan langkah-langkah pembelajaran secara sistematis 2. Pada diskusi kelompok, peneliti harus memberikan bimbingan kepada siswa

terutama siswa yang membutuhkan bimbingan.

3. Selanjutnya siswa yang tidak paham dan miskonsepsi pada siklus I, peneliti memberikan bimbingan secara bergilir baik dalam tugas kelompok, maupun dalam tugas perorangan, agar benar-benar memahami secara mendasar konsep materi yang diberikan.

Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II

a. Nilai rata-rata siswa pada siklus II adalah 86,64, dari 28 siswa yang mengikuti tes siklus II, siswa yang tuntas berjumlah 26 siswa sedangkan tidak tuntas berjumlah 2

(7)

Samsidar (Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Materi Teks Interaksi)

siswa. Persentase siswa yang tuntas adalah sebesar 92,86% dan yang tidak tuntas sebesar 7,14%.

b. Hasil pengamatan terhadap peneliti memperoleh nilai rata-rata sebesar 4,89 dan termasuk dalam kategori sangat baik.

c. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada siklus II aktif.

Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran siklus II, diketahui bahwa peneliti telah melaksanakan pembelajaran dengan sempurna yaitu sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sehingga siswa bisa mengikuti langkah- langkah pembelajaran dengan baik dan penguasaan konsep siswa juga bagus. Nilai rata- rata siswa meningkat dan sudah tuntas secara klasikal.

Angket Respon Siswa

Setelah pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II selesai, guru membagikan angket kepada siswa untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap metode demontrasi pada materi yang sudah diajarkan di SMA Negeri 1 Blangkejeren. Berdasarkan angket yang sudah diisi siswa diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel Angket Respon Siswa

No Aspek yang Direspon Respon Siswa

Senang (%) Tidak Senang (%)

1

Apakah kamu merasa senang atau tidak senang terhadap komponen pembelajaran berikut ini?

a. Materi pelajaran b.LKS

c. Tes hasil belajar

d.Suasana pembelajaran di kelas

e. Cara guru mengajar

28 28 25 26 28

100%

100%

92,6%

96,3%

100%

0 0 2 1 0

0%

0%

7,4%

3,7%

0%

Baru (%) Tidak Baru (%)

2 Apakah komponen

(8)

Samsidar (Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Materi Teks Interaksi)

pembelajaran berikut ini bagi kamu baru atau tidak?

a. Materi pelajaran b.LKS

c. Tes hasil belajar

d.Suasana pembelajaran di kelas

e. Cara guru mengajar

28 23 28 28 28

100%

78%

100%

100%

100%

0 4 0 0 0

0%

22

% 0%

0%

0%

Bermin at

(%) Tidak

Berminat

(%)

3

Apakah kamu berminat atau tidak untuk mengikuti pelajaran selanjutnya dengan menggunakan metode demontrasi?

28 100% 0 0%

Jelas (%) Tidak Jelas (%)

4

Apakah kamu dapat memahami dengan jelas atau tidak bahasa yang digunakan dalam:

a. LKS

b. Tes hasil belajar

25 26

92,6%

96,3%

2 1

7,4%

3,7%

Tertarik (%) Tidak Tertarik

(%)

5

Apakah kamu tertarik atau tidak dengan penampilan (tulisan, gambar, dan letak gambar) yang terdapat dalam:

a. LKS

b. Tes hasil belajar

28 28

100%

100%

0 0

0%

0%

Berdasarkan tabel di atas dapat diperhatikan bahwa lebih dari 80% siswa senang terhadap komponen pembelajaran. Lebih dari 80% siswa menyatakan baru menerima komponen pembelajaran seperti yang penulis lakukan, sehingga dapat disimpulkan bahwa respon siswa positif terhadap penerapan metode demontrasi pada materi Teks Interaksi Interpersonal; Ucapan Selamat dan Memuji Bersayap (Extended).

Berdasarkan pelaksanaan dan observasi yang dilakukan pada siklus I dan siklus II diperoleh hasil bahwa aktivitas guru mengelola pembelajaran dengan menggunakan

(9)

Samsidar (Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Materi Teks Interaksi)

metode demontrasi pada siklus I adalah baik dengan rata-rata 4,1 dan pada siklus II berada pada kategori sangat baik dengan rata-rata 4,82. Hasil observasi terhadap aktivitas guru pada siklus II mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I.

Sedangkan observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus I tidak aktif karena belum semua aspek aktivitas siswa berada pada toleransi waktu yang diberikan, akan tetapi pada siklus II aktivitas siswa sudah aktif (baik) karena setiap aspek aktivitas siswa berada pada toleransi waktu yang diberikan. Sesuai hasil observasi tersebut diketahui aktivitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan jika dibandingkan pada siklus I.

Selanjutnya hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I menunjukkan bahwa dari 28 siswa yang mengikuti tes siklus I, siswa yang tuntas berjumlah 23 siswa sedangkan yang tidak tuntas berjumlah 5 siswa. Sedangkan pada siklus II diperoleh hasil bahwa dari 28 siswa yang mengikuti tes siklus II, siswa yang tuntas berjumlah 26 siswa, sedangkan yang tidak tuntas berjumlah 2 siswa. Pada Prasiklus siswa yang tuntas adalah sebanyak 19 siswa sedangkan yang tidak tuntas juga 9 siswa. Sehingga diketahui bahwa hasil belajar siswa terus meningkat.

Berdasarkan kriteria keberhasilan tindakan, siswa tuntas secara individual jika memperoleh nilai minimal 60 dan siswa dikatakan tuntas secara klasikal apabila ≥ 85%

siswa tuntas secara individual. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demontrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi Teks Interaksi Interpersonal; Ucapan Selamat dan Memuji Bersayap (Extended) di kelas X Isos-3 SMA Negeri 1 Blangkejeren.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang penerapan metode demontrasi pada materi Teks Interaksi Interpersonal; Ucapan Selamat dan Memuji

(10)

Samsidar (Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Materi Teks Interaksi)

Bersayap (Extended)di kelas X Isos-3 SMA Negeri 1 Blangkejeren, dapat disimpulkan bahwa: “Penerapan penerapan metode demontrasi pada Teks Interaksi Interpersonal dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas X Isos-3 SMA Negeri 1 Blangkejeren.

SARAN

Berdasarkan simpulan yang telah peneliti uraikan di atas, maka ada beberapa saran yang dapat peneliti berikan yaitu sebagai berikut:

1. Kepada Peneliti, diharapkan terus mengembangkan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode demonstrasi karena metode demonstrasi salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan yang ditemui pada saat pembelajaran berlangsung. Metode demonstrasi juga dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Kepada Guru, diharapkan guru dapat menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran yang lain, agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

3. Kepada Siswa, diharapkan dengan adanya penerapan metode demonstrasi, dapat menambah motivasi siswa dalam proses pembelajaran khususnya Bahasa Inggris.

4. Kepada Sekolah, agar penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dapat dilaksanakan oleh guru mata pelajaran, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Inggris untuk pembelajaran selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Azwan, Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

(11)

Samsidar (Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Materi Teks Interaksi)

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Djamarah. (2005). Langkah-Langkah Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta.

Nana, Sujdana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Oemar, Hamalik. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Slameto. (2010). Balajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sumadi, Suryabrata. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Syaiful. (2007). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Winata, Putra Dkk. (2004). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka

Referensi

Dokumen terkait

3) Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Sesean Kabupaten Toraja Utara

Although Nomenclature Nomenclature Bcap SVC capacitive susceptance Bind SVC inductive susceptance Bsh bus shunt susceptance Bsvc SVC susceptance Btotal total bus susceptance Eth