• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan manajer untuk meingkatkan kinerja karyawan yang diterpakan oleh bank lampung cabang bandar jaya yaitu gaya kepemimpinan demokratis

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Hasil menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan manajer untuk meingkatkan kinerja karyawan yang diterpakan oleh bank lampung cabang bandar jaya yaitu gaya kepemimpinan demokratis"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan gaya kepemimpinan manajer untuk meningkatkan kinerja pegawai di Bank Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan manajer untuk meningkatkan kinerja pegawai yang dipaparkan pada Bank Cabang Bandar Jaya Lampung adalah gaya kepemimpinan demokratis. Alhamdulillah puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma III Perbankan Syariah Fakultas Ekonomika dan Administrasi Bisnis Islam di IAIN Metro untuk memperoleh gelar Ahli Madya (Amd). Gaya kepemimpinan dapat dikatakan sebagai “modalitas” dalam kepemimpinan, dalam arti cara-cara yang disukai dan digunakan seseorang sebagai sarana dalam menjalankan kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan orang lain untuk berkontribusi pada efektivitas dan keberhasilan organisasi.

Pertanyaan Penelitian

Metode Penelitian

Maka data sekunder yang diperoleh peneliti berasal dari buku-buku yang membahas tentang gaya kepemimpinan, antara lain buku karya Edy Sutrisno, Human Resource Management, (Jakarta: Kencana, 2009). BAB III, merupakan analisis penerapan gaya kepemimpinan manajer untuk meningkatkan kinerja karyawan di PT. Dan saran berupa rekomendasi peneliti kepada pihak terkait penerapan gaya kepemimpinan manajer untuk meningkatkan kinerja karyawan di PT.

Agus Dharma (1984) mendefinisikan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku yang ditunjukkan seseorang ketika berusaha mempengaruhi orang lain. Definisi yang sama juga dikemukakan oleh Paul Hersey dan Kenneth Blanchard (1998) yang mengatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku ketika seseorang mencoba mempengaruhi orang lain dan mereka menerimanya. Vroom dan Yetton dalam Hersey dan Blanchard (1998), yang telah mengembangkan model “Partisipasi Pemimpin dan Bawahan” dalam pengambilan keputusan, harus melibatkan bawahan dengan memberikan kesempatan untuk menyampaikan saran dan pendapat.23.

Fungsi partisipatif tidak hanya akan memposisikan pemimpin sebagai orang dalam (dalam kelompok), tetapi juga akan disertai dengan sikap saling percaya, menghargai dan menghormati tanpa rasa takut di antara para anggota organisasi. Untuk mempengaruhi orang lain agar mematuhi peraturan ini, pemimpin pertama-tama harus menampilkan dirinya sebagai anggota organisasi yang kepatuhannya adalah yang utama. Berdasarkan prinsip-prinsip di atas, dalam gaya kepemimpinan ini selalu ada upaya untuk menguntungkan semua yang dipimpin.

Partisipasi disesuaikan dengan tempat kerja dan posisi individu, dan tingkat dan jenis kemampuan individu anggota/organisasi juga diperhitungkan. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu orang atau sekelompok kecil orang, di antaranya dia masih menjadi orang atau antek yang paling berkuasa. Tanpa anggota organisasi, atau tanpa dukungan dari mereka yang memimpinnya, maka tidak ada pemimpin, atau setidak-tidaknya tanpa bantuan dan kerjasama pemimpin, mereka tidak dapat berbuat banyak sendiri dalam mewujudkan tujuan organisasi atau pribadi.

Dari segi perilaku, gaya kepemimpinan ini cenderung didominasi oleh perilaku kepemimpinan kompromistis dan perilaku kepemimpinan desertir.

Manager

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengkoordinasikan kegiatan mereka untuk mencapai tujuan organisasi.45. Pola kegiatan manajer menengah ini adalah memimpin manajemen bawah dan menguraikan kebijakan-kebijakan utama yang dikeluarkan oleh manajemen puncak. Pada dasarnya tugas manajer pada semua tingkatan adalah sama dalam proses manajemen, yaitu meningkatkan semua fungsi manajemen dengan baik, sehingga tujuan yang optimal dapat tercapai.

Manajer bertanggung jawab untuk mengarahkan visi dan sumber daya ke arah yang menghasilkan hal-hal yang paling efektif dan efisien. Dalam hal ini, pengelola harus bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain, bertanggung jawab atas hasil yang dicapai. Tugas manajer dengan demikian merupakan siklus yang berulang dari pengambilan keputusan hingga menerima laporan.

Memotivasi, artinya seorang manajer harus dapat mendorong bawahannya untuk bekerja keras dan menerima bawahan dengan baik, agar tercipta suasana kerja yang baik dan harmonis. Manajer harus mengusahakan agar bawahannya bersedia memikul tanggung jawab untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. Manajer harus mengatur pembagian kerja dan mengoordinasikan tugas sehingga terintegrasi ke dalam tujuan yang diinginkan.

Manajer harus bersedia untuk bertanggung jawab pada akhirnya atas hasil yang dicapai dari proses manajemen.47. Tugas seorang manajer adalah berusaha mencapai tujuan sesuai dengan yang diinginkan oleh proses manajemen yang dipimpinnya.

Kinerja Karyawan 1. Pengertian Kinerja

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai adalah hasil yang dicapai pegawai menurut standar yang berlaku pada pekerjaan yang bersangkutan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat perkembangan perusahaan adalah dengan melihat hasil performance appraisal. Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui bahwa kinerja perusahaan dicerminkan oleh kinerja karyawan atau dengan kata lain kinerja merupakan hasil kerja nyata yang dapat diamati dan diukur.

Penilaian kinerja mengacu pada sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, mengevaluasi, dan memengaruhi sifat, perilaku, dan hasil yang terkait dengan pekerjaan, termasuk tingkat ketidakhadiran. Dalam praktiknya, istilah performance appraisal dan performance appraisal dapat digunakan secara bergantian atau bersamaan karena pada dasarnya memiliki arti yang sama. Penilaian kinerja yang dilakukan dengan benar akan menguntungkan karyawan, manajer departemen SDM, dan pada akhirnya perusahaan itu sendiri.

Jika penilaian kinerja dilakukan dengan benar, karyawan, manajer, departemen SDM dan pada akhirnya perusahaan akan memperoleh manfaat dari kepastian bahwa upaya individu berkontribusi pada fokus strategis perusahaan.52 3. Komparatif, yaitu membandingkan hasil kinerja karyawan dengan karyawan lain di tingkat yang sama. dengan yang bersangkutan, misalnya sesama tenaga penjualan, omzet penjualan tertentu dalam sebulan 53. Indikator kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung, yaitu hal-hal yang hanya menjadi indikator kinerja, sehingga bentuknya cenderung kualitatif atau tidak dapat dihitung.

Selain itu menurut penelitian yang dilakukan oleh Harianto (2008), Reza (2010), Ainanur (2012), Nurcahyani (2012) dan Widyawan (2013) bahwa terdapat hubungan atau pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai dan dalam penelitian ini dilakukan di PT. Kesimpulan yang dihasilkan adalah apabila seorang pemimpin dalam bidang ini atau penanggung jawab memiliki dan mampu memilih gaya kepemimpinan yang tepat dalam mengelola bawahannya, maka kinerja bawahannya dapat terkontrol dengan baik dan mampu meningkatkan kinerja bawahannya.

PEMBAHASAN PEMBAHASAN

Tujuan Bank Lampung

Tujuan didirikannya Bank Pembangunan Daerah Lampung adalah untuk mengelola keuangan daerah yaitu sebagai pengurus daerah dan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Pada saat itu masih berbentuk Perusahaan Daerah, modal dasar adalah Bank Pembangunan Daerah Lampung berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 1973 tanggal 9 Oktober 1973 tentang Bank Pembangunan Daerah Lampung sesuai Surat Menteri Perindustrian. Nomor Interior: Pem. tahun 1975 tanggal 13 September 1975 modal dasar bank sebesar Rp 100 juta, kemudian terjadi penambahan modal dasar bank yang terutang dalam Peraturan Daerah nomor 7 tahun 1984 tanggal 10 Desember 1984 yaitu modal dasar sebesar Rp 5 milyar, pada tahun 1990 terdapat adalah peningkatan modal dasar sebesar Rp 10 miliar, dan pada tahun 1992 terjadi peningkatan modal dasar bank menjadi Rp 25 miliar sesuai dengan Peraturan Daerah No 15 Tahun 1992 tanggal 10 Desember 1992.57.

Profil PT. Bank Lampung Cabang Bandar Jaya

Beonnedi mengatakan, “Kehadiran BII Bandar Jaya KCP diharapkan dapat mendekatkan BII dengan nasabah sehingga dapat memberikan pelayanan di Bandar Jaya, khususnya bagi para pengusaha dan masyarakat sekitar Jl. Bandar Jaya merupakan kota terbesar di Lampung Tengah yang dilintasi oleh Jalan raya Trans-Sumatera yang menghubungkan kota-kota di Sumatera. Kawasan ini terletak di sebelah utara Bandar Lampung dan 5 km dari gunung Sugih (pusat pemerintahan daerah Lampung Tengah).58.

Kehadiran BII KCP Bandar Jaya melengkapi keberadaan kantor pusat BII Bandar Lampung (KCI) yang menaungi BII KCP Tanjung Karang, BII Raden Intan KCP, BII KCP dan BII Metro Lampung. Kehadiran KCP BII Bandar Jaya sejalan dengan misi BII yaitu humanizing financial services, dimana dalam melakukan percobaan bisnis BII selalu berusaha berada di tengah masyarakat dengan menjadi bagian dari masyarakat dan tumbuh bersama masyarakat, termasuk dunia usaha. masyarakat. dan masyarakat di Bandar Jaya. 58 http://stabilitas.co.id/home/detail/bii-buka-kcp-bandar-jaya-lampung-tengah diunduh pada 02 Juli 2018.

Struktur organisasi mempunyai peran sebagai penunjang tugas, wewenang, tanggung jawab dan hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan dalam organisasi, yang dibuat dengan tujuan untuk mengatur dan mengarahkan setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, agar dapat terkoordinasi dengan baik dan sesuai dengan tujuan. Bank Lampung Cabang Bandar Jaya telah membentuk staff line yaitu suatu struktur organisasi dimana setiap bawahan bertanggung jawab kepada atasan yang disupervisi oleh staf yang berkoordinasi langsung dengan kantor pusat.

Implementasi Gaya Kepemimpinan Manajer Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan pada PT. Bank Lampung Cabang Bandar Jaya

Selama magang ini, saya melakukan penelitian kelulusan terkait dengan kepemimpinan, disini saya melakukan wawancara dengan seorang manajer bank di Lampung yang terbagi dalam beberapa bagian termasuk dari berbagai level manajer, yaitu: Manajer Cabang (Manajer Madya), Kepala Pemasaran ( Manajer Bawah) dan Kepala Layanan & Operasi (Manajer bawah). Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan hasil wawancara saya tentang bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan masing-masing manajer terhadap bawahannya terhadap kinerja pegawai di Bank Lampung. Ibu Lies adalah pimpinan baru dan sudah berjalan sebagai pimpinan di Bank Lampung cabang Bandar Jaya selama 2 bulan, yang sebelumnya menggantikan Bapak Hendri yang baru memimpin cabang selama 7 bulan.

Kemudian” Bu Almeida bercerita kepada Malia Sari (Teller) bahwa Bu Lies adalah seorang pemimpin yang bertanggung jawab terhadap anak buahnya. Ketika ada masalah, Bu Lies langsung turun tangan dan membantu menyelesaikan masalah tersebut sambil memantau hasil perkembangannya. pemimpin yang dapat mengkomunikasikan ide, program dan kebijakannya dengan baik kepada bawahannya dengan setiap nafas Ibu Lies mengatakan “menjadi pemimpin itu tidak mudah, kepemimpinan membutuhkan strategi dan kontrol”.

Maksudnya disini enaknya santai, tapi pemimpin diberi tanggung jawab yang besar untuk menghadapi dan mengatasi berbagai masalah, jadi sebagai pemimpin disini diharapkan bekerja keras dengan ikhlas dan optimis.” “Pemimpin yang efektif harus memiliki kemampuan menggunakan strategi atau taktik tertentu, yang dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku karyawan perusahaan.” “Dengan kata lain, hanya dapat dilaksanakan dengan baik jika diawali dengan sikap dan perilaku pemimpin yang mampu memposisikan diri sebagai orang dalam dan tidak dirasakan atau dilihat oleh karyawan sebagai orang luar (membangun interaksi yang baik dengan bawahannya). 63. Dan berdasarkan hasil wawancara di atas dapat saya simpulkan bahwa gaya kepemimpinan Bu Lies dalam membimbing bawahannya menggunakan gaya demokratis. Iqbal Muzawi.” mengatakan bahwa sosok Pak Zulkifli adalah seorang pemimpin yang suka bercanda, namun ketika ada masalah atau masalah, Pak Zul langsung berusaha turun tangan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Contoh gaya kepemimpinan bank Bandar Lampung cabang Lampung tahun lalu adalah manajer madya yang memiliki gaya otoriter tersendiri, sehingga manajer lain tanpa sadar mengikuti untuk memberikan pengaruh. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pegawai tentang setiap keluhan tentang gaya kepemimpinan bank cabang Lampung Bandar Jaya.

PENUTUP

Saran

Referensi

Dokumen terkait

The service quality variable has a positive significant relationship on word of mouth, the visitor satisfaction variable has a positive significant relationship on word of mouth,

Hasil uji statistik menunjukkan risiko terjadinya peningkatan kadar gula darah postprandial 1,1 kali lebih tinggi pada wanita obes sental tanpa riwayat keluarga penyakit