• Tidak ada hasil yang ditemukan

MESIN PEMILAH BARANG OTOMATIS BERBASIS PLC OMRON CPIE

N/A
N/A
Mr. Binx

Academic year: 2024

Membagikan "MESIN PEMILAH BARANG OTOMATIS BERBASIS PLC OMRON CPIE "

Copied!
89
0
0

Teks penuh

Saya seorang mahasiswi program DIII Teknik Elektronika di Politeknik Harapan Bersama. Saya menyatakan bahwa laporan skripsi ini berjudul. Ia telah mendapat persetujuan dosen pembimbing dan siap mempertahankan di hadapan majelis penguji tugas akhir (TA) program studi DIII Teknik Elektronika Politeknik Harapan Bersama Tegal. Setelah melakukan pembelaan di hadapan panel ujian tugas akhir program studi D3 Teknik Elektronika Politeknik Harapan Bersama Tegal, ia dinyatakan BERKUALIFIKASI.

Allah SWT telah melimpahkan segala nikmatnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas terakhir ini sesuai harapan. Ibu yang selalu memberikan doa dan dukungan yang tulus, semoga Allah SWT meridhoi penulis untuk menyelesaikan tugas terakhir ini. Bapak yang senantiasa mendoakan dan menguatkan penulis agar penulis dapat terus memberikan usaha yang maksimal dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Teman-teman dan rekan-rekan penulis yang telah banyak membantu dan memberikan semangat serta motivasi dalam penyusunan laporan tugas akhir ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam menyelesaikan tugas akhir ini, baik secara materi maupun kebahasaan.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Batasan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Bab ini menjelaskan landasan teori prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, tinjauan pustaka, instrumen penelitian, dan timeline penelitian. Bab ini meliputi pengecekan PLC, pengecekan limit switch, pengecekan motor DC 24 volt, pengecekan conveyor, diagram blok, pembuatan rangka konveyor, pengolahan konveyor, diagram tangga, pengoperasian mesin sortir, hasil pengujian dan sejauh mana efektifitasnya.

Tinjauan Pustaka

Penelitian Terkait

Instruksi shifter pada PLC TWIDO TWD20DTK dapat digunakan untuk memisahkan/menyortir produk cacat produksi industri secara otomatis tanpa menimbulkan kesalahan dan mampu menggantikan pekerja/pekerja manusia. Menurut Debit Zein Ariandana, Epyk Sunarno, SS.T., M.T, M. Safrodin B.SC.M.T, mahasiswa Elektronika Industri Politeknik Elektronika Negeri Surabaya saat melakukan penelitian pembuatan “Desain Konveyor Sistem Penyortiran Berdasarkan Berat Barang-barang". Rangka yang kuat sangat diperlukan agar proses pengemasan berjalan sesuai keinginan dan pembacaan sensor tidak rusak akibat rangka yang tidak kokoh.

Landasan Teori

  • PLC
  • Konveyor
  • Motor DC 24 Volt
  • Limit Switch
  • Kabel Listrik
  • Relay
  • Power suplly

Pada tahun 1968, para ahli di Hydramatic dari General Motors Corporation meminta agar sistem kendali yang digunakan lebih fleksibel dan memenuhi persyaratan berikut. Dengan semakin majunya teknologi, penggunaan PLC yang hampir secanggih komputer diharapkan memiliki beberapa keunggulan lain diantaranya. PLC sederhana dapat mengendalikan berbagai situasi industri mulai dari pekerjaan gerak tunggal tingkat tinggi hingga aplikasi yang melibatkan manipulasi kompleks.

Dalam PLC, memori terdiri dari memori program untuk menyimpan program yang akan dieksekusi, memori data untuk menyimpan nilai hasil operasi CPU, nilai timer dan counter, serta memori untuk menyimpan nilai kondisi input dan output. PLC mampu mengolah sinyal biner masukan menjadi keluaran yang digunakan untuk keperluan teknis pengolahan secara berurutan yang artinya keluaran dari sistem proses. Beberapa bahasa pemrograman yang digunakan PLC antara lain diagram tangga, diagram blok, dan daftar pernyataan. PLC dilengkapi dengan memori sebagai penyimpanan internal instruksi untuk menjalankan fungsi logika, pencacah, urutan proses, aritmatika, dan pengatur waktu.

Motor DC merupakan motor listrik yang memerlukan suplai arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik mekanik. Prinsip kerja limit switch sama dengan pressure switch yaitu menyambung hanya ketika katup ditekan hingga batas tekanan tertentu yang telah ditentukan dan terputus ketika katup tidak ditekan. Limit switch termasuk dalam kategori sensor mekanis, yaitu sensor yang menyebabkan perubahan kelistrikan ketika terjadi perubahan mekanis pada sensor.

Prinsip kerja limit switch diaktifkan dengan menekan tombol pada batas atau range yang telah ditentukan, sehingga rangkaian terputus atau terhubung. Isolator adalah bahan yang tidak atau sulit menghantarkan arus listrik dan digunakan untuk membungkus kabel listrik. Digunakan untuk pemasangan permanen pada pipa penghantar yang diplester, kabel jenis ini digunakan untuk pemasangan panel yang memerlukan fleksibilitas tinggi dengan klasifikasi inti kabel yaitu kuning hijau, kuning hitam, biru muda dan merah.

Relay menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (daya rendah) dapat menghantarkan listrik bertegangan lebih tinggi. Kumparan yang digunakan relay untuk menarik titik kontak ke posisi NC umumnya hanya memerlukan arus listrik yang relatif kecil [11]. Catu daya atau sering juga disebut dengan power supply merupakan suatu perangkat yang berguna sebagai sumber listrik bagi perangkat lainnya.

Jika pengujian berhasil, catu daya mengirimkan sinyal khusus yang disebut daya baik ke motherboard. Power supply bekerja dengan menyuplai tegangan listrik langsung ke komponen-komponen yang ada di dalam casing komputer. Catu daya juga berfungsi untuk mengubah AC menjadi DC karena perangkat keras komputer hanya dapat berjalan dengan arus.

Gambar 2.1. PLC Omron CP1E
Gambar 2.1. PLC Omron CP1E

METODOLOGI PENELITIAN

  • Prosedur Penelitian
  • Teknik Penelitian Data
    • Observasi
    • Studi Literatur
    • Wawancara
  • Instrumen Penelitian
  • Waktu Penelitian
    • Waktu Jadwal Penelitian

Berdasarkan alur atau tahapan pada bagan diatas maka tahapan proses pembuatan prototype mesin sortir barang otomatis berbasis PLC dimulai dari tahap perancangan (perencanaan), dilanjutkan ke proses penyiapan alat dan bahan yang diperlukan, kemudian dimulai dengan pembuatan mesin seleksi (membuat program PLC, membuat rangka dan membuat mekaniknya) setelah selesai pembuatan pahat, proses selanjutnya adalah menguji apakah alat tersebut berfungsi dengan baik atau tidak. Setelah melakukan penelitian maka dilakukan analisis sistem, analisis masalah dan analisis kebutuhan khususnya pada bidang industri, tahap selanjutnya adalah perencanaan sistem yang akan digunakan pada mesin sortir. Saat sensor 1 aktif, motor 1 menyala yang dihitung berhenti selama 5 detik dan menghidupkan sensor 2.

Pengujian mesin sortir dilakukan sebanyak 6 kali untuk setiap jenis ketinggian barang yang akan disortir secara otomatis ke lokasi masing-masing. Dari tabel 4.4. Ada sistem penyortiran berbasis PLC yang dirancang untuk menyortir barang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah berjalan lancar dan sesuai harapan. Sebuah benda besar yang tingginya 10 cm terdeteksi oleh sensor 2 dan mengenai motor 2 sehingga benda tersebut terjatuh, sebuah benda berukuran sedang 6 cm terdeteksi oleh sensor 1 dan mengenai motor 1 sehingga benda tersebut jatuh, sebuah benda kecil berukuran 4 cm adalah tidak terdeteksi. a) Pengujian sabuk konveyor. Pada pengujian ini sistem penyortiran barang berdasarkan ukuran yaitu besar 10, sedang 6, kecil 4cm dan keterangan tinggi sensor 6 sampai 10 cm, barang akan otomatis terbaca oleh sensor dan dirancang untuk ditempatkan pada ban berjalan. untuk bergerak dan dikendalikan. menggunakan PLC.

Mengetahui bagaimana terjadinya human error pada mesin sortir barang otomatis berbasis PLC (programmable logic controller). Mesin sortir kargo menggunakan limit switch sebagai sensor untuk mengetahui tingkat sensitivitas dalam mendeteksi pergerakan barang. Mesin sortir barang otomatis dengan sistem PLC sebagai pengontrolnya cukup efektif dalam proses penyortiran barang.

Untuk penelitian selanjutnya apabila ingin melihat kecepatan rata-rata mesin sortir biasa dengan menambahkan waktu pemrograman. Untuk membuat mesin sortir otomatis lebih efisien dan cepat, diperlukan sensor dan pneumatik yang lebih sensitif untuk mendorong barang.

Tabel 3.1. Jadwal penelitian
Tabel 3.1. Jadwal penelitian

PEMBAHASAN

Pengecekan Alat dan Bahan

Perancangan mesin pemilah

Cara pengoperasian mesin pemilah

Hasil penguji mesin pemilah

Hasil trainer pototype

Pengujian tingkat keefektifan mesin pemilah

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar 2.1. PLC Omron CP1E
Gambar 2.2. Struktur PLC
Tabel 2.1. Gerbang NO, NC, Coil dan Timer
Gambar 2.3. Simulasi Konveyor
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pada skripsi ini telah dilakukan SIMULASI PINTU GARASI MOBIL OTOMATIS BERBASIS PLC (Programmable Logic Control), pada sistem ini sebagai masukan PLC menggunakan dua

Mengetahui cara pembuatan rangkaian mesin pencuci mobil otomatis. Akan dilakukan perancangan dan pembuatan perangkat

Hasil akhir dari aplikasi mesin pemilah sampah adalah sebuah aplikasi yang mewakili tampilan dari mesin pemilah benda, dimana pada layar ponsel android akan

Penulis ingin mengetahui bagaimana PLC OMRON ZEN dapat mengontrol elevator agar dapat bergerak secara otomatis dengan melakukan pengujian yang dilakukan penulis

Penggunaan PLC dalam mengontrol Eskalator secara otomatis merupakan desain yang di rancang untuk dapat bekerja atau aktif saat ada pengguna dan non aktif saat tidak ada

Perancangan aktuator disini adalah dengan menggunakan plc dan relay sebagai otak dari otomatis alat mesin cuci mobil ini serta dibantu oleh adanya 2 buah sensor

17 Gambar 3.4 Flowchat sistem kendali pemilah barang otomatis berbasis barcode Pada gambar diatas menjelaskan bagaimana sketsa perencanaan tampak atas untuk perancangan conveyor

Mesin cuci mobil otomatis dapat dibangun dengan memanfaatkan sejumlah piranti dan aktuator untuk dioperasikan secara sinkron pada proses pencucian mobil, 2.. PLC Omron tipe CP1E cukup