• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metoda dalam pelingkupan - Multisite ITB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Metoda dalam pelingkupan - Multisite ITB"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Metoda dalam pelingkupan

BI 4201

(2)

Proses Pelingkupan (komponen lingkungan)

Identifikasi Identifikasi Dampak

dampak dampak Penting Penting

potensial hipotetik

Metoda

1. Daftar isi atau Check list 2. Metoda Matriks

3. Metoda Bagan alir atau Flow chart 4. Metoda tumpuk peta

Metoda evaluasi menggunakan kriteria 7 dampak penting

Metoda Prakiraan dampak penting (bukan bagian dari pelingkupan 1. Batas wilayah Studi

2. Metoda pengumpulan data

3. Metoda Analisis data (Kealian keilmuan anggota team) 4. Kesimpulan hasil

pelingkupan

5. (bisa n=bervariasi)

(3)

Identifikasi dampak

1. Mengidentifikasi dampak berdasarkan teori, pengalaman, info dari masyarakat, 2. Metoda daftar uji

3. Metoda ini menggunakan satu set pertanyaan mengenai dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan (Proyek) untuk meng identifikasi dampak (lihat contoh daftar uji)

4. Metoda matriks menggunakan matrik untuk mengidentifijkasi dampak , Jalur berisi kom[ponen kegiatan dan

kolom berisi rona lingkungan pertemuan kolom dan jalur digunakan untuk mengidentifikasi dampak ( lihat contoh Matriks)

5. Metoda Diagram alir , membuat diagram alir dampak dari rencana kegiatan dan perubahan dari komponen lingkungan yang akan terjadi (lihat Contoh flows chart))

6. Metoda tumpuk peta atau overlay metoada ini menggunakan peta dan menggambarkan dimana dampak akan terjadi dan menyebar (lihat contoh tumpok peta )

(4)

Contoh daftar Isi

(5)

Contoh Daftar Uji Sederhana

Dampak Potensial yang Diakibatkan oleh Proyek Perhubungan (Carter, 1977)

1. Tahap Perencanaan dan Desain a. Dampak pada tata guna tanah

b. Dampak pada ketidakpastian kegiatan ekonomi c. Dampak pada perencanaan sektor lain

d. Kecaman terhadap proyek

2. Tahap Perancangan dan Desain a. Pemindahan penduduk

b. Bising

c. Erosi tanah dan kerusakan pada saluran drainase alam d. Pencemaran air

e. Pencemaran udara (sebu, asap) f. Kerusakan pada habitat satwa lira

g. Kerusakan pada taman, rekreasi dan obyek wisata h. Estetika

(6)

Contoh Daftar Uji Sederhana

Dampak Potensial yang Diakibatkan oleh Proyek Perhubungan (Carter, 1977)

3. Tahap Operasi

A. Langsung 1. Kebisingan

2. Pencemaran udara 3. Pencemaran air 4. Sosial ekonomi 5. Estetika

B. Tak langsung

1. Pola pengembangan wilayah

2. Permintaan atas rumah dan fasilitas umum

3. Dampak pemanfaatan ruang sekitar permukiman

4. Dampak perbaikan/penambahan sarana pengangkutan 5. Dampak pada gaya hidup

Lanjutan

(7)

Contoh identifikasi dampak menggunakan

Bagan Alir (flow chart)

(8)

Kegiata n

Perkiraan Permasalahan

Pembangu nan Jalan Tol

Pembebasa n Tanah

Pelaksanaan Konstruksi

Keberadaan Jalan Tol

pembebasan

tanah, perubahan hak atas tanah dan pemanfaatan ganti rugi

Mobilisasi tenaga kerja

Mobilisasi alat berat dan bahan

Pembuatan jalur jalan Pemecahan permukiman

Perubahan tata air

Kebisingan perubahan

penggunaan tanah untuk jalan

Perkiraa n

Perubah an

TJUK KUSWARTOJO

(9)

Contoh metoda Matriks

(10)

Contoh Matrik Identifikasi Dampak

10

Pra-Konstruksi 1. Perizinan

2. Survai kelayakan teknis

3. Rekruitmen dan seleksi tenaga kerja

Konstruksi

1. Mobilisasi tenaga kerja

2. Pembangunan porta camp dan workshop (darat) 3. Pembangunan

temporary jetty (di darat & Gosong Tiaka)

4. Mobilisasi alat dan bahan

5. Pengadaan dan pengangkutan material reklamasi oleh Kontraktor 6. Reklamasi tapak

kegiatan (4,3 ha) 7. Pembangunan

pelabuhan khusus/jetty (di Gosong Tiaka) 8. Pembangunan

porta camp (di Gosong Tiaka) 9. Pemboran dengan

sistem cluster (pembuatan sumur produksi)

10.Pembangunan fasilitas produksi dan fasilitas pendukung (di Gosong Tiaka

Operasi

1. Mobilisasi tenaga kerja

2. Produksi

3. Pengoperasian jetty

Pasca operasi

1. Penutupan sumur 2. Demobilisasi peralatan 3. Penanganan lokasi setelah

penutupan sumur

(11)

Tabel ... Matriks Identifikasi dampak potensial

(12)
(13)

Contoh metoda Tumpuk Peta

(14)

14

Lokasi proyek

(15)

15

Sebaran dampak

(16)

Metoda Evaluasi

dampak

(17)

7 kriteria dampak

penting

1. besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;

2. luas wilayah penyebaran dampak;

3. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;

4. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak;

5. sifat kumulatif dampak;

6. berbalik atau tidak berbaliknya dampak;

7. kriteria lain sesuai dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

(18)

Menentukan Batas wilayah studi

(19)

Batas proyek

Batas proyek yaitu ruang dimana seluruh komponen rencana kegiatan akan dilakukan termasuk komponen kegiatan

tahap pra-konstruksi,

konstruksi,

Operasi

pasca operasi.

Dari ruang rencana usaha dan/atau kegiatan inilah bersumber dampak terhadap lingkungan hidup disekitarnya.

Batas proyek secara mudah dapat diplotkan pada peta, karena lokasinya dapat diperoleh langsung dari peta- peta pemrakarsa.

Selain tapak proyek utama, batas proyek harus juga meliputi fasilitas pendukung seperti

perumahan,

dermaga,

tempat penyimpanan bahan,

bengkel,

dan sebagainya.

(20)

Batas Proyek

(21)

Batas ekologis,

yaitu ruang terjadinya sebaran dampak-dampak lingkungan dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dikaji, mengikuti media lingkungan masing-masing (seperti air dan udara), dimana proses alami yang berlangsung dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar.

Batas ekologis akan mengarahkan penentuan lokasi pengumpulan data rona lingkungan awal dan analisis persebaran dampak.

Penentuan batas ekologis harus mempertimbangkan setiap komponen lingkungan biogeofisikkimia yang terkena dampak (dari daftar dampak penting hipotetik).

Untuk masing-masing dampak, batas persebarannya dapat diplotkan pada peta sehingga batas ekologis memiliki beberapa garis batas, sesuai dengan jumlah dampak penting hipotetik.

(22)

Batas Ekologi dumping site

(23)

Batas ekologi di PLTU

(24)

Batas sosial,

yaitu ruang disekitar rencana usaha dan/atau kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses dan dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.

Batas ini pada dasarnya merupakan ruang di mana masyarakat, yang terkena dampak lingkungan seperti limbah, emisi atau kerusakan lingkungan, tinggal atau melakukan kegiatan.

Batas sosial akan mempengaruhi identifikasi kelompok masyarakat yang terkena dampak sosial-ekonomi-kesehatan masyarakat dan penentuan masyarakat yang perlu dikonsultasikan (pada tahap lanjutanketerlibatan masyarakat).

(25)

Batas sosial

(26)

Batas administratif,

yaitu wilayah administratif terkecil yang

relevan (seperti desa, kelurahan,

kecamatan, kabupaten, provinsi) yang

wilayahnya tercakup tiga unsur batas

diatas.

(27)

Batas Administrasi

(28)

Dengan menumpangsusunkan (overlay) batas administrative wilayah pemerintahan dengan tiga peta batas seperti tersebut di atas, maka akan terlihat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten dan/atau provinsi mana saja yang masuk dalam batas proyek, batas ekologis dan batas sosial.

Batas administratif sebenarnya diperlukan untuk mengarahkan pemrakarsa dan/atau penyusun Amdal untuk dapat berkoordinasi ke lembaga pemerintah daerah yang relevan, baik untuk koordinasi administratif (misalnya penilaian Amdal dan pelaksanaan konsultasi masyarakat), pengumpulan data tentang kondisi rona lingkungan awal, kegiatan di sekitar lokasi kegiatan, dan sebagainya.

(29)

Masing-masing batas diplotkan pada peta yang kemudian ditumpang susunkan satu-sama lain (overlay) sehingga dapat ditarik garis luar gabungan keempat batas tersebut. Garis luar gabungan itu yang disebut sebagai ’batas wilayah studi’. Dalam proses ini, harus dijelaskan dasar penentuan batas wilayah studi.

(30)

Batas Wilayah Studi

(31)

Dalam proses pelingkupan, harus teridentifikasi secara jelas pula batas waktu kajian yang akan digunakan dalam melakukan prakiraan dan evaluasi dampak dalam kajian Andal. Setiap dampak penting hipotetik yang dikaji memiliki batas waktu kajian tersendiri. Penentuan batas waktu kajian ini selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk melakukan penentuan perubahan rona lingkungan tanpa adanya rencana usaha dan/atau kegiatan atau dengan adanya rencana usaha dan/atau kegiatan

(32)

Contoh Cara menentukan data dan informasi yang diperlukan dalam studi amdal dengan menggunakan metoda Bagan Alir

(tidak selalu harus menggunakan metoda ini pakai matrik,

daftar isi atau tumpuk peta pun Bisa)

(33)

Kegiata n

Informasi /data yang diperlukan Perkiraan

Permasalahan

Pembangu nan Jalan Tol

Pembebasa n Tanah

Pelaksanaan Konstruksi

Keberadaan Jalan Tol

pembebasan

tanah, perubahan hak atas tanah dan pemanfaatan ganti rugi

(pemilikan tanah,kondisi sosial ekonomi)

(data

penggunaan tanah trace jalan)

Mobilisasi tenaga kerja

Mobilisasi alat berat dan bahan

Pembuatan jalur jalan Pemecahan permukiman

Perubahan tata air

Kebisingan

(jumlah cara pengerahan) (data alat dan

volume bahan yang digunakan)

(penggunaan tanah)

(organisasi sosial ekonomi) (aliran air

permukiman) (perkiraan kepadatan lalu lintas)

perubahan

penggunaan tanah untuk jalan

Perkiraa n

Perubah an

TJUK KUSWARTOJO

(34)

Contoh Ringkasan hasil pelingkupan

(35)

Gambar

Tabel ... Matriks Identifikasi dampak potensial

Referensi

Dokumen terkait

The indicators of the students’ activities were: a The students pay attention of the teacher explanation b The students asked/answered the question from the teacher c The students were

As such, based on the results of the tracer study, out of 235 accounted graduates of the College of Arts & Sciences in various years across the programs, there are 105 alumni who are