• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Pengukuran Obat-obatan

N/A
N/A
Farmasi Sumberpucung

Academic year: 2023

Membagikan "Prosedur Pengukuran Obat-obatan"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

AMINOPHYLLIN (tab. / inj.)

Prosedur Spektofotometri (BP. Th. 1980)

- Setara 80 mg Aminophyllin + 20 ml NaOH 0.1N + 60 ml air, kocok (10’) encerkan dengan air ad 200,0 ml. kocok, saring.

- 1,0 ml filtrat + NaOH 0,1N ad 50,0 ml - Amati pada 275 nm

E = 650

ANTALGIN (tab. / inj.)

Prosedur :

- Setara 100 mg Antalgin + HCL 0,1N ad 100 ml. kocok, saring.

- 1,0 ml filtrat + HCL 0,1N ad 50,0 ml.

- Amati pada 258 nm.

ASETOSAL (tab.)

Prosedur :

- Setara 50 mg Asetosal + Ethanol absolut ad 50,0 ml.

kocok, saring.

- 50,0 ml filtrat + Ethanol absolut ad 100,0 ml.

- Amati pada 275 nm.

Methoda : Argentometri Pustaka : FI edisi III Th. 1979 Syarat : Tab. 73,0 – 84,0%

Inj. 73,5 – 88,5%

(dihitung thd kadar theopyllin)

Methoda : Spektrofotometri

Pustaka : MA. PPOM. (02/OB/83) Syarat : 95,0 – 105,0%

Methoda : Spektrofotometri

Pustaka : MA. PPOM. (20/OB/93) Syarat : 95,0 – 105,0%

1%

1 cm

A = 0,532

(2)

AMPISILLIN / AMOXICILLIN (tab. / kap. /syr.)

Prosedur :

- Larut Uji :

setara 62,5 mg zat aktif + air ad 50,0 ml dalam labu

ukur. [A]

- Larut Baku :

± 62,5 mg ampisil/amoxil + air ad 50 ml. [B]

Cara penetapan :

- Larutan [A] dan [B] masing-masing dipipet volume 2 ml dimasukkan Erlenmeyer bertutup asa + 2,0 ml NaOH 1N kocok, biarkan 15 menit + 2,0 ml HCL 1,2N dan Iodium 0,01N 10,0 ml. Erlenmeyer ditutup dan dibiarkan 15 menit.

- Titrasi dengan Na.Thiosulfat 0,01N hingga mendekati titik akhir tambahkan 1 tetes kanji iodida dan lanjutkan titrasi sampai warna biru tepat hilang.

Urutan blanko :

- 2,0 ml dari masing-masing larutan [A] dan [B] + 0,1 ml HCL 1,2N + 10,0 ml Iodium 0,01N. Tutup, biarkan ± 15 menit.

- Titrasi dengan Na.Thiosulfat 0,01N.

Jumlah Ampisillin/Amoxicillin tiap tab./kap./syr.dihitung dengan persamaan sbb :

Keterangan :

T = Jumlah ampisillin/amoksisillin yang tertera pada etiket D = Konsentrasi ampisillin/amoksisillin dalam larutan uji F = ekivalen dengan ug atau unit tiap ml Na.Thiosulfat 0,01N

yang digunakan larut baku, dihitung dengan rumus :

c = konsentrasi larut baku (mg/ml)

p = potensi dalam ug atau unit per mg larut baku

Bu = Vol. Na.Thiosulfat yang digunakan pada penetapan blanko larutan uji

Iu = Vol. Na.Thiosulfat yang digunakan pada penetapan larutan uji

Bb = Vol. Na.Thiosulfat yang digunakan pada penetapan blanko larutan baku

Ib = Vol. Na.Thiosulfat yang digunakan pada penetapan larutan baku

Methoda : Iodometri

Pustaka : MA. PPOM. (01/OB/86) Syarat : Tab./Kap. 92,5 – 107,5%

Syrup 90,0 – 120,0%

K=T DX F

200(BuIu)

F= 2cp BbIb

(3)

ANTASIDA DOEN (tab.)

Prosedur :

- Setara 200 mg zat aktif (dalam beker glas) + 30 ml HCL 3N. Panaskan, tuang dalam labu ukur 100,0 ml + air ad tanda.

Pemeriksaan thd MgOH :

- 10 ml larutan + 15 ml triethanolamin 10% + 15 ml buffer ammoniak. Titrasi dengan Na EDTA 0,05M menggunakan indikator EBT.

- 1 ml Na EDTA 0,05M setara dengan 2,916 mg MgOH Pemeriksaan thd Al(OH)3 :

- 10 ml larutan + 15 ml buffer ammonia asetat + 10 ml Na EDTA 0,05M panaskan ± 15 menit, dinginkan, + alkohol 25 ml + 1 ml diqtison (sebagai indikator), titrasi dengan seng sulfat 0,05M.

- 1 ml seng sulfat 0,05M setara dengan 3,9 mg Al(OH)3.

AQUADEST Steril

Prosedur :

- Keasaman :

10 ml sampel + 2 tetes larutan pereaksi metil merah

tidak terjadi warna merah - Kebasaan :

10 ml sampel + 2 tetes larutan pereaksi Bromthylmolblue tidak terjadi warna biru

- Amonium :

50 ml sampel + 2 ml Kalium tetraiodohidrargirat.

Pembanding :

50 ml air bebas ammoniak + 2 ml Ammonium Klorida encer.warna yang terjadi tidak lebih tua dari pembanding.

- Besi, Tembaga, Timbal :

10 ml sampel + 1 tetes Na-Sulfida P (10%)

cairan tetap jernih - Calsium :

100 ml sampel + 2 ml Ammonium Oxalat P (2,5%)

tidak terjadi kekeruhan Methoda : Komplexometri Pustaka : USP XXI. Th.1978 Syarat : 90,0 – 120,0%

Methoda : Tes Kualitatif Pustaka : FI Edisi III Th.1979

Syarat : Sesuai persyaratan pada monografi (FI Edisi III Th.1979)

(4)

- Klorida :

10 ml sampel + 1 ml Perak nitrat (5%), diamkan ± 5 menitcairan tetap jernih

- Nitrat :

Tuangkan hati-hati 5 ml sampel diatas 5 ml larutan difenilamin P.

(500 mg difenilamin + 90 gr asam sulfat + 10 gr air)

tidak terjadi cincin biru - Sulfat :

10 ml sampel + 1 ml BaC12 P (12%), biarkan ± 5 menit

cairantetap jernih - Karbondioksida :

25 ml sampel + CaOH P, biarkan ± 5 menit

cairan tetap jernih - Zat teroksidasi :

didihkan 100 ml sampel + 10 ml asam sulfat encer P(10%) dan 0,5 mlkalium permanganat 0,01N

warna tidak hilang - Sisa penguapan :

tidak lebih dari 0,001%

AQUA PRO INJEKSI

Prosedur :

- Ammonium, Besi, Tembaga, Sulfat, Kalium, Klorida, Nitrat, Zat teroksidasi, keasaman dan kebasaan

memenuhi persyaratan seperti pada aquadest steril

- Sisa penguapan tidak lebih dari 0,003% (penguapan dilakukan di atas penangas air kemudian dikeringkan pada suhu 1050C, selama 1 jam)

- Ammonium albuminoid :

500 ml sampel + 200 mg Mg Carbonat P, suling sebanyak 200 ml, buang sulingan.

+ 25 ml larutan KMnO4 P. Suling sebanyak 100 ml.

Pada sulingan + 4 ml larutan Kalium tetra- iodohidrargirat (II) P.

Pembanding :

100 ml air bebas ammonia + 4 ml Kalium tetra- hidrargirat + 4 ml larutan ammonium klorida encer P.

warna yang terjadi tidak lebih tua dari pembanding - Memenuhi persyaratan Uji Sterilitas & Uji Pyrogenitas

Methoda : Tes Kualitatif Pustaka : FI Edisi III Th.1979

Syarat : Sesuai persyaratan pada monografi (FI Edisi III Th.1979)

(5)

BESI (II) SULFAT

Prosedur :

- Setara dengan 250 mg zat aktif + 20 ml asam sulfat 2N encer hingga larut. Dienap tuangkan sampai Fe larut sempurna, menggunakan campuran (20 ml asam sulfat encer dan 80 ml air)

- Titrasi dengan Cerium (IV) sulfat 0,01N

- 1 ml Ce (IV) sulfat 0,01N setara dengan 27,80 mg Fe SO4.7H2O

CHLORPHENIRAMIN MALEAT (CTM tab.)

Prosedur :

- Setara 2,5 mg CTM (dalam corong pisah) + 20 ml H2SO4 0,1N, kocok ± 5 menit + 20 ml Eter, kocok hati-hati, saring lapisan asam ke dalam corong pisah yang lain.

- Sari lapisan Eter 2x masing-masing dengan 10 ml H2SO4

0,1N. kumpulkan lapisan lapisan asam ke dalam corong pisah tersebut.

Bilas penyaring dengan H2SO4 1N dan tambahkan cairan pencuci ke dalam lapisan asam diatas.

- Kumpulan asam + NaOH 1N hingga suasana alkalis, kemudian + 2 ml NaOH 1N. Sari 2x, masing-masing dengan 50 ml Eter.

Kumpulkan lapisan Eter dan cuci 3x, masing-masing dengan 20 ml air.

- Sari lapisan Eter 3x, dengan H2SO4 0,5N masing-masing adalah 2x20 ml dan 1x10 ml. (bila perlu tambahkan H2SO4

0,5N)

- Amati pada 265 nm

CHLOROQUIN (di) FOSFAT

Prosedur :

- Setara 50 mg zat aktif + 25 ml HCl 0,1N, kocok (± 10 menit) + HCl 0,1N ad 50,0 ml, kocok, saring.

- 1,0 ml filtrat + HCl 0,1N ad 50,0 ml.

- Amati pada 343 nm

Methoda : Cerimetri

Pustaka : FI Edisi III Th.1978 Syarat : 95,0 – 110,0%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : FI Edisi III Th.1979 Syarat : 92,5 – 107,5%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA. PPOM 07/OB/87 Syarat : 92,5 – 107,5%

(6)

CHLOROQUIN SULFAT

Prosedur :

- Setara 50 mg zat aktif + 25 ml HCl 0,1N, kocok (± 10 menit) + HCl 0,1N ad 50,0 ml, kocok, saring.

- 1,0 ml filtrate + HCl 0,1N ad 50,0 ml.

- Amati pada 343 nm

CHLORAMFENIKOL (kapsul)

Prosedur :

- Setara 200 mg Kloramfenikol + 6 ml alkohol absolut, kocok larut. + air ad 100,0 ml. Kocok homogeny, saring.

- 1,0 ml filtrat + air ad 100 ml - Amati pada 278 nm

CHLORAMFENIKOL (salep mata)

Prosedur :

- Setara 10 mg Kloramfenikol + 50 ml Petrolium Eter. Sari berturut-turut dengan 3x 50 ml air.

- Kumpulkan sari dalam labu ukur 200,0 ml + air ad tanda.

Kocok homogeny, saring.

- 10,0 ml filtrat + air ad 50 ml - Amati pada 278 nm

CODEIN (tab.)

Prosedur :

- Setara 50 mg Codein HCl + HCl 0,1N ad 100,0 ml. Kocok, saring.

- 5,0 ml filtrat + HCl 0,1N ad 25,0 ml - Amati pada 284 nm

Methoda : Spektrofotometri

Pustaka : MA. PPOM (O/MA/042/I/80 Syarat : 92,5 – 107,5%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : FI Edisi III Th.1979 Syarat : 92,5 – 107,5%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : FI Edisi III Th.1979 Syarat : 92,5 – 107,5%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA. PPOM 33/N/93 Syarat : 93,0 – 107,0%

(7)

CHLORPROPAMIDA (tabl.)

Prosedur :

- Setara 50 mg Klorpropamid + Metanol ad 50,0 ml. Kocok, saring.

- 1,0 ml filtrat + HCl 0,1N ad 100,0 ml - Amati pada 232 nm

CHLORPROMAZIN (injeksi)

Prosedur :

- Setara 5 mg Klorpromazin HCl + HCl 0,1N ad 50,0 ml. Kocok homogen.

- 5,0 ml larutan tersebut + HCl 0,1N ad 100,0 ml - Amati pada 254 nm

CHLORPROMAZIN (tablet)

Prosedur :

- Setara 20 mg Klorpromazin HCl + 100 ml HCl 0,1N. Kocok (±

15 menit)

+ HCl 0,1N ad 250,0 ml. Kocok homogeny, saring.

- 2,0 ml filtrat + HCl 0,1N ad 50,0 ml - Amati pada 254 nm

DIPHENHYDRAMIN (injeksi)

Prosedur :

- Setara 10 mg Difenhidramin+ HCl 0,1N ad 50,0 ml. Kocok homogen

- Amati pada 258 nm

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA. PPOM 0/046/80 Syarat : 92,5 – 107,5%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA. PPOM 004/OB/83 Syarat : 95,0 – 105,0%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA. PPOM 07/OB/88 Syarat : 95,0 – 105,0%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA. PPOM 02/OB/84 Syarat : 93,0 – 107,0%

(8)

DIPHENHYDRAMIN (injeksi)

Prosedur :

- Setara 10 mg Difenhidramin masukkan corong pisah yang sebelumnya telah diisi 15 ml air + 2 tetes asam sulfat encer

- Cuci 2x, masing-masing dengan 20 ml Eter.

- Kumpulkan cairan pencuci, sari dengan 10 ml asam sulfat encer (0,3%), tambahkan sari asam pada larutan semula (buang Eternya)

- Tambahkan pada larutan tersebut NaOH encer. Sari 3x, masing-masing dengan 20 ml Eter. Kumpulkan sari Eter, kemudian sari 3x, masing-masing dengan 25 ml H2SO4 encer P (0,3%)

- Kumpulkan sari asam dalam labu ukur 100,0 ml + H2SO4

encer P, ad tanda - Amati pada 258 nm

DEXTROMETHORPHAN (syrup)

Prosedur :

- Setara 20 mg Dextromethorphan HBr + 20 ml air + 3 ml HCl encer P. Sari 4x masing-masingdengan 25 ml n-Hexan. Buang lapisan Hexan

- Filtrat + 10 ml Ammonia P. Sari 3x masing-masing dengan 25 ml Hexan.Kumpulkan lapisan Hexan. Cuci 2x masing- masing dengan 10 ml air

- Lapisan Hexan sari 4x masing-masing dengan 20 ml HCl 0,1N P.Kumpulkan sari dalam labu ukur 100,0 ml + HCl 0,1N ad tanda.Kocok hingga tercampur homogen.

- Pipet 25,0 ml larutan + HCl 0,1N ad 50,0 ml.

- Ukur resapan pada 278 nm. Bandingkan dengan resapan baku.

Baku :

- 50 mg Dextromethorphan HBr + HCl 0,1N ad 50 ml.

Kocok ad homogen

- 5,0 ml larutan + HCl 0,1N ad 50,0 ml.

- Amati pada 278 nm.

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : FI Edisi III Th.1979 Syarat : 93,0 – 107,0%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : FI Edisi III Th.1979 Syarat : 95,0 – 105,0%

(9)

DEXTROMETHORPHAN (tablet)

Prosedur :

- Setara 15 mg Dextromethorphan HBr (dalam corong pisah) + 10 ml air + 10 ml NaOH 2N. Ekstraksi 3x masing- masingdengan 15 ml Chloroform

- Kumpulkan lapisan Chloroform dalam tabu ukur 50,0 ml + Chloroform ad tanda. Kocok homogen.

- 5,0 ml larutan + Chloroform ad 25,0 ml.

- Ukur resapan pada 282 nm. Bandingkan dengan resapan baku.

Baku :

- 15 mg Dextromethorphan HBr + Chloroform ad 50 ml. Kocok homogen

- 5,0 ml larutan + Chloroform ad 25,0 ml.

- Amati pada 282 nm.

DAPSON (tablet)

Prosedur :

(bisa dikerjakan secara spektrofotometri menurut ISO vol 2, hal 1026)

- Setara 50 mg Dapson + Metanol ad 100,0 ml. Kocok homogen, saring

- 1,0 ml filtrat + Metanol ad 100,0 ml.

- Amati pada 295 nm.

DIAZEPAM (tablet)

Prosedur :

- Setara 10 mg Diazepam + 5,0 ml air. Kocok, biarkan ± 15 menit + 50 ml asam sulfat 0,5% (dalam methanol), kocok ± 15 menit + asam sulfat yang sama hingga 100,0ml. Kocok ad homogen, saring.

- 5,0 ml filtrat + Asam sulfat tersebut ad 100,0 ml.

- Amati pada 284 nm.

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA. PPOM 04/OB/88 Syarat : 92,5 – 107,5%

Methoda : Nitrimetri

Pustaka : FI Edisi III Th.1979 Syarat : 95,0 – 105,0%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : FI Edisi III Th.1979 Syarat : 92,5– 107,5%

(10)

DIAZEPAM (injeksi)

Prosedur :

- Setara 10 mg Diazepam + 10,0 ml Dapar fosfat pH 7.0. Sari 4x masing-masing dengan 20 ml Chloroform. Tampung lapisan Chloroform dalam labu ukur 100,0 ml lewatkan kertas saring yang telah dilapisi Na sulfat anhydrat (± 5 gr).

- Pipet 10,0 ml filtrat ke dalam labu ukur 25,0 ml uapkan Chloroform dengan aliran gas Nitrogen.

- Larutkan sisa penguapan dengan asam sulfat 0,1N (dalam Etanol) ad 25,0 ml.

- Ukur resapan pada 368 nm.

EFEDRIN (tablet)

Prosedur :

- Setara 200 mg Efedrin + 30,0 ml asam asetat glasial + 10 ml Hg (II) asetat 5,0% dalam asam asetat glasial + 0,2 ml Kristal violet 0,2% hangatkan pelan-pelan, dinginkan.

- Titrasi dengan asam perklorat 0,1N sampai warna biru hijau.

- 1,0 ml asam perklorat 0,1N setara dengan 20,17 mg Efedrin HCl.

ETHAMBUTOL (tablet)

Prosedur :

- Setara 200 mg Ethambutol HCl + 10,0 ml NaOH 2N sari 5x masing-masing dengan 25 ml Chloroform, Uapkan kumpulan sari Chloroform hingga ± tinggal 25 ml + 10 ml asam asetat glasial.

- Titrasi dengan asam perklorat 0,1N menggunakan indikator Bromkresol atau Kristal violet.

- 1,0 ml asam perklorat 0,1N setara dengan 13,86 mg Ethambutol HCl.

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : FI Edisi III Th.1979 Syarat : 90,0– 110,0%

Methoda : Titrasi Bebas Air Pustaka : MA PPOM (03/OB/84) Syarat : 92,5– 107,5%

Methoda : Titrasi Bebas Air Pustaka : MA PPOM (0/017/79) Syarat : 95,0 – 105,0%

(11)

FENOBARBITAL (tablet)

Prosedur :

- Setara 25 mg Fenobarbital + 50,0ml NaOH 0,1N.Kocok hingga larut + NaOH 0,1N ad 100,0 ml kocok homogen, saring.

- 5,0 ml filtrat + NaOH 0,1N ad 100,0 ml - Amati pada 253 nm.

FENOBARBITAL (injeksi)

Prosedur :

- Setara 0,2 gr Fenobarbital + 50,0 ml Na karbonat 3% + 25,0 ml aseton + air hingga 100 ml.

- Titrasi dengan AgNO3 0,1N hingga terjadi kekeruhan (endapan timbal)

- 1 ml AgNO3 0,1N setara dengan 25,42mg C12H11N2NaO.

FUROSEMID (tablet)

Prosedur :

- Setara 40 mg Furosemida + 60,0 ml NaOH 0,1N. Kocok (± 10 menit) + NaOH 0,1N ad 100,0 ml. Kocok homogen, saring.

- 1,0 ml filtrat + NaOH 0,1N ad 100,0 ml - Amati pada 271 nm.

GENTIAN VIOLET 1%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA PPOM (16/N/88) Syarat : 94,0 – 106,0%

Methoda : Argentometri

Pustaka : T. Higuchi “Pharmaceutical Analysis Interscience Publisher. New York 1961, page 235

Syarat : FI.III.1979 : kadar 19,0 – 21,0%

pH 10,0 – 11,0 USP XXI : kadar 90,0 – 105,0%

pH 09,2 – 10,2

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : 95,0 – 105,0%

(12)

Prosedur :

- Setara 5 mg Gentian violet + air ad 100,0 ml kocok homogen.

- 2,0 ml larutan tersebut + air ad 50,0 ml - Amati pada 585 nm.

GLUKOSA dalam ORALIT

Prosedur :

- Setara 100 mg zat aktif, larutkan dengan 50,0 ml air + 30 ml Iod 0,1N + 10,0 ml Na2CO3 LP (14%). Tutup dengan plastik biarkan selama 20 menit pada suhu 200C (dalam lemari es).

- Tambahkan 15,0 ml HCl encer P

- Titrasi dengan Na thiosulfat 0,1N dengan indikator Kanji LP.

Catatan :

tutup plastik hanya dilubangi sedikit untuk melakukan titrasi

Perubahan warna :

Ungu – biru muda – hilang / jel Lakukan percobaan blanko :

- 30 ml Iod 0,1N titrasi dengan Na thiosulfat 0,1N - 1 ml Iod 0,1N setara dengan 9,008 mg C6H12O6 (Glukosa) Hitungan hasil titrasi :

(ml T blankoml T sampel)xN Iod

0,1N x9,008 Penimbangan sampel

Penimbangan Kesetaraanx Kesetaraan

GLUKOSA Methoda : Spektrofotometri

Pustaka : MA PPOM (05/OB/87) ---- BPC.197:766 Syarat : Resapan tidak kurang dari 0,320

Methoda : Iodometri

Pustaka : FI Edisi III Th.1979 Syarat : 95,0 – 105,0%

(13)

(infus)

Prosedur :

- Setara 100 mg zat aktif + 25 ml Iod 0,1N + 10 ml Na2CO3 LP (14%). Tutup dan biarkan selama ± 20 menit pada suhu 200C.Tambahkan 15,0 ml HCl encer P 5N

- Titrasi dengan Na thiosulfat 0,1N dengan indikator Kanji LP.

- Lakukan percobaan blanko

- 1 ml Iod 0,1N setara dengan 9,008 mg C16H12O6 (Glukosa anhydrat)

- 1 ml Iod 0,1N setara dengan 9,910 mg C16H12O6. H2O (Glukosa monohydrat)

GLISERIL GUAIAKOLAT (tablet)

Prosedur :

- Setara 50 mg Glyc.Guaiyakolat + Chloroform ad 50,0 ml kocok, saring.

- 2,0 ml filtrat + Chloroform ad 50,0 ml.

- Amati pada 276 nm.

GLIBENKLAMID (tablet)

Prosedur :

- Setara 5 mg Glibenklamid + HCl (methanol) 0,1N ad 50,0 ml kocokad homogen, saring.

- Amati pada 300 nm.

GRISEOFULVIN Methoda : Iodometri

Pustaka : FI Edisi III Th.1979 Syarat : 95,0 – 105,0%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA PPOM (0/043/80) Syarat : 95,0 – 105,0%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA PPOM (06/OB/84) Syarat : 90,0 – 110,0%

(14)

(tablet)

Prosedur :

- Setara 40 mg Griseofulvin + 75,0 ml Etanol absolut, kocok

± 15 menit + Etanol absolut ad 100,0 ml kocok homogen, saring.

- 1,0 ml filtrat + Etanol absolut ad 50,0 ml - Amati pada 291 nm.

HYDROCHLORTHIAZIDA (HCT) (tablet)

Prosedur :

- Setara 25 mg HCT + 5,0 ml NaOH 1N kocok, tambahkan air ad 250 ml ad homogen, saring.

- 10,0 ml filtrat + air ad 100,0 ml - Amati pada 273,5 nm.

ISONIAZIDA (INH) (tablet)

Prosedur :

(bisa diuji secara spektrofotometri) sbb :

- Setara 100 mg INH + asam sulfat 0,1N ad 100,0 ml kocok, saring.

- 1,0 ml filtrat + asam sulfat 0,1N ad 100,0 ml - Amati pada 266 nm.

JODIUM POVIDON

Prosedur :

- 10 ml sampel titrasi dengan Na.Thiosulfat 0,1N - 1,0 ml Na.Thiosulfat setara dengan 12,69 mg Iod

KALCILAKTAT Methoda : Spektrofotometri Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : 95,0 – 105,0%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : FI Edisi II Th 1972 Syarat : 92,5 – 107,5%

Methoda : Nitrimetri

Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : 93,0 – 107,0%

Methoda : Jodometri

Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : 9,00 – 12,00%

(15)

(kalk.tabl.)

Prosedur :

- Setara 200 mg Ca-laktas + 50,0 ml air + 5,0 ml buffer amoniak

- Titrasi dengan EDTA 0,05 M

- 1,0 ml EDTA 0,05 M setara dengan 15,42 mg Ca-lact ml T x N EDTA x∽EDTA thdCalactas x BM

0,05x penimbangan x kandungan Calactas x100 %

KININA (injeksi)

Prosedur :

- Setara 200 mg zat aktif + 20 ml air + 20 ml NaOH P. Sari sempurna dengan Chloroform berkali-kali, setiap kali penyarian menggunakan 10 ml CaCl3. Cuci masing-masing sari Chloroform dengan 5 ml air.

- Uapkan kumpulan sari Chloroform. Sisa penguapan larutkan dengan 25 ml asam asetat glasial + 10 ml asam asetat anhydrat.

- Titrasi dengan Asam perklorat 0,1N

- 1,0 ml asam perklorat 0,1N setara dengan 18,87 mg Kinina dihidroklorid

GAMEKSAN EMULSI

Prosedur :

- Setara 50 mg bahan + 50 ml Etanol 95% + 4 gr KOH P (dalam erlenmeyer tutup asa 200 cc) kocok hingga larut, biarkan 20 menit + 100 ml air + 6 ml HNO3 P.

10 ml AgNO3 0,1N + 5 ml Nitrobenzen P.

- Titrasi dengan Amonium thiosianat 0,1N menggunakan indikator besi (III) amonium sulfat LP

- Lakukan percobaan blanko

- 1,0 ml AgNO3 0,1 N setara dengan 9,694 mg C6H6Cl6

Perhitungan :

(T blankoT sampel)x N

0,1x9,694

KRESOLI SOLUTIO SAPONATUM Methoda : Komplexometri

Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : 95,0 – 105,0%

Methoda : Titrasi Bebas Air Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : 95,0 – 105,0%

Methoda : Argentometri

Pustaka : MA PPOM K/MA/025/I/80 Syarat : 90,0 – 110,0%

(16)

Pemeriksaan terhadap :

1. Kelarutan : Mudah larut dalam etanol 90% P

Mudah larut dalam dibagian volume air 2. Keasaman Kebasahan :

5 gram sampel + 50 ml etanol netral P, titrasi dengan HCl 1 N menggunakan indikator phenol red memerlukan tidak lebih dari 0,6 ml

3. Alkali bebas :

1 gram sampel + 25 ml etanol 95% P, 1 ml PP

tidak terjadi perubahan warna 4. Penetapan kadar :

20 gram bahan ditimbang seksama dalam labu destilat + 60 ml air + SM + H2SO4 encer hingga terjadi reaksi terhadap SM.

Cairan didestilasi dan destilatnya ditampung dalam erlenmeyer tutup asam. Destilasi dihentikan setelah destilat jernih, kemudian pindahkan ke corong pisah + NaCl sedemikian banyak hingga kadar ± 10%. Extraksi 3x dengan eter masing-masing 75 cc dan 25 cc digodok kuat hingga memisah. Kumpulan lapisan eter dimasukkan dalam erlenmeyer yang telah ditimbang dengan bobot tetap. Uapkan dengan suhu rendah sampai eter menguap habis (hati-hati jangan sampai kresol ikut menguap), timbang sisa penguapan (misalnya = x) Perhitungan kadar lisol =

x

2x100 %

ACIDUM HYDROCHLORIDUM (HCl pekat 30,...)

Prosedur :

- 3 ml sampel yang diukur seksama, masukkan dalam erlenmeyer tutup asa yang telah berisi 20 ml air + air 25ml.

10 ml AgNO3 0,1N + 5 ml Nitrobenzen P.

- Titrasi dengan NaOH 1N menggunakan indikator MM - 1,0 ml NaOH 1 N setara dengan 36,46 mg HCl

LIDOCAIN (injeksi) Methoda : Kwalitatif gravimetri Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : sesuai menogravi

Methoda : Alkalimetri

Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : 35,0 – 38,0%

(17)

Prosedur :

- Setara 20 Lidocain HCl + 1 ml NaOH (8%) sari 3x tiap kali dengan Chloroform, saring kumpulan sari dan uapkan.

- Sisa penguapan + 25 ml Asam asetat glasial.

- Titrasi dengan Asam perklorat 0,01N

- 1,0 ml Asam perklorat 0,01N setara dengan 2,708 mg Lidocain HCl

MEBENDAZOL (tablet)

Prosedur :

- Setara 225 mg Mebendazol + 30 ml Asam asetat glasial kocok ad larut

- Titrasi dengan Asam perklorat 0,1N menggunakan indikator kristal violet sampai terjadi perubahan warna dari hijau ke kuning atau tepat hilangnya warna hijau.

- 1,0 ml Asam perklorat 0,1N setara dengan 29,53 mg C16H13N3O3

METRONIDAZOL (tablet)

Prosedur :

- Setara 50 mg Metronidazol + HCl 0,1N ad 50,0 ml kocok, saring.

- 1,0 ml filtrat + HCl 0,1N ad 100,0 ml - Amati pada 277 nm.

NATRIUM SITRAT dalam ORALIT (tablet)

Methoda : Titrasi Bebas Air Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : 95,0 – 105,0%

Methoda : Titrasi Bebas Air Pustaka : MA PPOM (10/OB/84) Syarat : 90,0 – 110,0%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA PPOM (11/OB/84) Syarat : 95,0 – 105,0%

Methoda : Titrasi Bebas Air Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : 95,0 – 105,0%

(18)

Prosedur :

- Setara 200 mg zat aktif, masukkan dalam erlenmeyer kering (tutup asa), + 25cc Asam asetat glasial + 3 cc Asam asetat anhydrat, kocok sampai larut (bila perlu dengan ultrasonic)

- Titrasi dengan Asam perklorat menggunakan indikator kristal violet.

Perubahan warna : violet – biru - hijau

- 1,0 cc Asam perklorat setara dengan 8,603 mg Na Sitrat Perhitungan hasil Titrasi :

ml T xN perchlorat

0,1N x8,603 penimbangan sampel

penimbangan kesetaraanx kesetaraan

MAGNESIUM SULFAT (garam inggris)

Prosedur :

- Lakukan susut pengeringan menurut FI Edisi III Th 1979.

- Timbang seksama 250 mgsisa yang diperoleh dari susut pengering + 100 ml air + HCl encer P ad jernih + NaOH encer P secukupnya hingga pH 7,0 + 5 ml dapar amonia + 0,15 ml larutan EBT

- Titrasi dengan EDTA 0,05M hingga warna biru.

- 1,0 ml EDTA 0,05M setara dengan 6,08 mg MgSO4

Na-BICARBONAT (tablet)

Prosedur :

- Setara 250 mg NaHCO3 + 20 ml air kocok ad larut

- Titrasi dengan HCl 0,5N menggunakan indikator methil orange

- 1,0 ml HCl 0,5N setara dengan 42,0 mg NaHCO3

Na-FENITOINA (kapsul) Methoda : Kompleksometri Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : 90,0 – 110,0%

Methoda : Acidi Alkalimetri

Pustaka : Extra FI 1974 Halm.574 Syarat : 95,0 – 105,0%

Methoda : Gravimetri Pustaka : USP XXI Syarat : 93,0 – 107,0%

(19)

Prosedur :

- Timbang seksama 20 kapsul, masukkan ke dalam bekelglas (I)

- Masukkan cangkangnya ke dalam beker glas lain (II), larutkan dalam alkohol, biarkan 30 menit, saring (sambil diaduk) masukkan beker glas (I)

- Uapkan hati-hati hingga kering + 45 ml air + 5 ml NaOH 0,1N masukkan ke dalam labu ukur 200 ml + air ad tanda, saring.

- 10 ml filtrat pertama dibuang, ambil filtrat setara dengan 300 mg fenitoina + 10 ml HCl 3N.

- Ekstraksi 3x masing-masing dengan 100 ml, 60 ml dan 30 ml. Campuran eter-chloroform (1:2) uapkan hasil ekstraksi.

Keringkan pada suhu 1050C selama 4 jam.

- Berat Na-Fenitoina = residu x 1,087

SODIUM CHLORIDA (NaCl infus)

Prosedur :

- 25 ml sampel titrasi dengan AgNO3 0,1N menggunakan indikator larutan kalium kromat (P)

- 1 ml AgNO3 0,1N setara dengan 5,844 mg NaCl

PARACETAMOL (syrup)

Prosedur :

- Setara 150 mg paracetamol + air ad 200 ml kocok ad homogen

- 10,0 ml larutan + air ad 100,0 ml

- 10,0 ml larutan + 10 ml NaOH 0,1N + air ad 100,0 ml - Amati pada 257 nm

(blanko : 10 ml NaOH0,1N + air ad 100,0 ml) PARACETAMOL

(tablet) Methoda : Argentometri Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : 0,85 – 0,95%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA PPOM (09/OB/83) Syarat : 95,0 – 106,0%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : 95,0 – 106,0%

(20)

Prosedur :

- Setara 150 mg paracetamol + 50 ml NaOH 0,1N kocok (15 menit) + air ad 200,0 ml. Kocok ad homogen, saring.

- 5,0 ml filtrat + air ad 50,0 ml

- 10,0 ml larutan + 10 ml NaOH 0,1N + air ad 100,0 ml - Amati pada 257 nm

(blanko : 10 ml NaOH0,1N + air ad 100,0 ml)

PETIDIN HCL INJEKSI

Prosedur :

Tes kwalitatif :

- Sampel + larutan formaldehid P + H2SO4 P....> merah jingga Penetapan kadar :

- Setara 150 mg petidin HCl + 40 ml air + 1 ml NaOH LP Sari 3x masing-masing dengan 25 ml, 10 ml, 10 ml, CHCL3

- Cuci tiap sari dengan 15 ml air

Kumpulan sari disaring (dalam labu yang kering) + 10,0 ml asam asetat glasial.

- Titrasi dengan asam perklorat 0,02N menggunakan indikator kristal violet

- 1 ml asam perklorat 0,02N setara dengan 5,76 mg C15H21NO2HCl.

Perhitungan :

ml titran x N asam perklorat 0,02 x5,76

pengambilancontoh x100 %

PIPERAZIN (syrup) Methoda : Titrasi Bebas Air Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : 95,0 – 105,0%

Methoda : Gravimetri

Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : 93,0 – 107,0%

(21)

Prosedur :

- Tetapkan bobot jenis syrup

- Setara 200 mg Piperazin citrat + 10 ml air + 75 ml larutan trinitrofenol (P) aduk, biarkan dalam kulkas ± 2 jam.

- Pindahkan endapan ke dalam Crus penyaring, cuci wadah 5 x masing-masing dengan 10 ml etanol absolut. (cairan pencuci masukkan ke dalam crus)

- Keringkan pada suhu 1050C, hingga bobot tetap.

- Timbang bobot yang diperoleh dari hasil pengeringan tadi.

(misalnya beratnya = a gram)

- Kalikan a dengan 0,3568  (kesetaraan Piperazin hexahydrat = C4H10N2.6H2O)

PIPERAZIN (tablet)

Prosedur :

- Setara 100 mg Piperazin citrat + 50 ml asam asetat glasial P, kocok hingga larut sempurna bila perlu hangatkan.

- Titrasi dengan asam perklorat 0,1N menggunakan indikator kristal violet P. Lakukan titrasi blanko.

- 1 ml asam perklorat 0,1N setara dengan 10,71 mg Piperazin citrat.

PRIMAKINA (tablet)

Prosedur :

- Setara 700 mg primakina fosfat + 50 ml air + 15 ml HCl P, dinginkan hingga suhu 150C

- Titrasi perlahan-lahan dengan natrium nitrit 0,1M.

- 1 ml natrium nitrit 0,1M setara dengan 45,53 mg C15H21N3O.2H3PO4.

BM. Primakin base = 259,4

PROPILTHIOURASIL (P.T.U tablet) Methoda : Titrasi Bebas Air Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : 93,0 – 107,0%

Methoda : Nitrimetri

Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : 93,0 – 107,0%

Methoda : Mercurimetri Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : 92,5 – 107,5%

(22)

Prosedur :

- Setara 200 mg PTU larutkan dalam campuran 25 ml NaOH 0,1N + 100 ml air hangatkan hingga larut sempurna kemudian dinginkan.

- Tambah 5 gr Na-asetat, asamkan dengan asam asetat + 1 ml difenilkarbason P (0,5% dalam etanol, dibuat baru).

- Titrasi dengan raksa (II) asetat 0,05M hingga terjadi warna jingga/ungu mantap.

- 1 ml raksa (II) asetat 0,05M setara dengan 17,02 mg PTU.

P K SERBUK

Prosedur :

- Setara 800 mg zat larutkan dalam air secukupnya hingga 250 ml (sebagai titran)

- Campuran dari 25 ml asam oksalat 0,1N + 5 ml asam sulfat P + 25 ml air, dititrasi dengan titran tersebut diatas.

- 1 ml asam oksalat 0,1N setara dengan 3,161 mg KMnO4.

PIRANTEL PAMOAT

Prosedur :

- Setara 40 mg zat aktif + HCl metanol 0,01N ad 100,0 ml kocok homogen, saring.

- 1,0 ml filtrat + HCl metanol 0,01N ad 50,0 ml - Amati pada 290 nm

- 40 mg pirantel setara dengan 116,8 mg PP.

PIRIDOXIN (tablet) Methoda : Permanganometri Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : 90,0 – 110,0%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA PPOM (08/OB/83) Syarat : 93,0 – 107,0%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA PPOM (14/OB/84) Syarat : 95,0 – 115,0%

(23)

Prosedur :

- Setara 25 mg vitamin B6 + HCl 0,1N ad 100,0 ml kocok, saring.

- 2,0 ml filtrat + HCl 0,1N ad 50,0 ml - Amati pada 291 nm

PREDNISON (tablet)

Prosedur :

- Setara 50 mg prednison + etanol absolut ad 50,0 ml kocok, saring.

- 2,0 ml filtrat + etanol absolut ad 50,0 ml - Amati pada 240 nm

PROPANOLOL (tablet)

Prosedur :

- Setara 10 mg propanolol + metanol ad 50,0 ml kocok, saring.

- 5,0 ml filtrat + metanol ad 50,0 ml - Amati pada 290 nm

RIVANOL (Liquid)

Prosedur :

- 1,0 ml sampel + air ad 50,0 ml - Amati pada 363 nm

RINGER LAKTAT Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA PPOM (01/OB/83) Syarat : 90,0 – 110,0%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : 92,5 – 107,5%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA PPOM (10/OB/89) Syarat : 90,0 – 110,0%

Methoda : Acidimetri, Argentometri & Komplexometri Pustaka : USP XXI

Syarat : Setiap 100 ml sampel mengandung : - 285 ml – 315 mg Sodium (NaCl dan C3H5NaO3) - 14,1 – 17,3 mg Kalium (K setara dg 27-33 mg KCL)

- 4,90 – 6,00 mg Calsium (Ca setara dg 18-22 mg CaCl2.2H2O) - 368 – 600 mg Chlorida (Cl NaCl.KCl. & CaCl2.2H2O) - 231 – 266 mg Laktat (setara dg 290-330 mg C3H5NaO3)

(24)

Prosedur :

Penetapan Kadar Ca :

- 50 ml sampel + 5 ml buffer ammoniak dititrasi dengan EDTA 0,005M

- 1 ml EDTA 0,005M setara dengan 200,4 mg Ca+ + Penetapan kadarTotal Cl:

- 20 ml sampel (dalam cawan porselin) uapkan hati-hati hingga kering, kemudian bakar hati-hati.

- Larutkan dalam 25 ml H2SO4 0,1N panaskan di atas water bat (± 30 menit) saring, cuci hingga bebas asam.

- Titrasi dengan NaOH 0,1N menggunakan indikator MO - Lakukan titrasi blanko

- 1 ml H2SO4 0,1N setara dengan 8,907 mg C3H5O3.

RIFAMPISIN (kapl. / kaps.)

Prosedur :

- Setara 100 mg Rifampisin + metanol ad 100,0 ml kocok, saring.

- 2,0 ml filtrat + dapar fosfat pH 7,4 ad 100,0 ml - Amati pada 473 nm

Catatan :

Setiap 100 ml Dapar Fosfat : Na-Fosfat 0,2M 90,9 ml As.Citrat 0,1M 9,1 ml

Setiap 500 ml As.Citrat 0,1M = 10,070 gr + air ad 500,0 ml Setiap 500 ml Na.Fosfat 0,2M = 14,197 gr + air ad 500,0 ml

SULFADIMIDIN (tablet) Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA PPOM (O/051/80) Syarat : 90,0 – 130,0%

Methoda : Nitrimetri

Pustaka : FI Edisi III Th 1979 Syarat : 95,0 – 105,0%

(25)

Prosedur :

(dapat dikerjakan dengan cara Spektrofotometri) sbb:

- Setara 200 mg zat aktif + HCl 3N ad 100,0 ml kocok, saring.

- 1,0 ml filtrat + HCl 0,1N ad 100,0 ml - Amati pada 301 nm

Catatan :

Untuk Sulfadiazin & Sulfaquanidin dapat dikerjakan sama seperti prosedur Sulfadimidin hanya panjang gelombangnya yang berbeda, yaitu untuk SD = 308 nm dan SQ = 221 nm

SALICYL TALK (bedak)

Prosedur :

- Setara 50 mg Asam salicylat + H2SO40,1N ad 100,0 ml kocok

± 15 menit, saring.

- 2,0 ml filtrat + H2SO4 0,1N ad 50,0 ml - Amati pada 302 nm

SULFACETAMID (tetes mata)

Prosedur :

- Setara 250 mg Sulfacetamid (dalam corong pisah) + 20 ml Petrolium eter + 30,0 ml Eter. Ekstraksi dengan HCl encer 3x 10 ml.

- Kumpulkan sari asam dan titrasi dengan Na-Nitrit 0,1M.

- 1 ml Na-Nitrit 0,1M setara dengan 25,42 mg Sulfacetamid.

THIAMIN (Vit B1 - Tab) Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA PPOM (004/OB/86) Syarat : 95,0 – 105,0%

Methoda : Nitrimetri

Pustaka : FI Edisi III Th.1979 Syarat : 94,0 – 106,0%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA PPOM (O/52/80) Syarat : 95,0 – 115,0%

(26)

Prosedur :

- Setara 100 mg Vit B1 + HCl 0,1N ad 100,0 ml kocok saring.

- 1,0 ml filtrat + HCl 0,1N ad 100,0 ml - Amati pada 246 nm

THIAMIN (injeksi)

Prosedur :

- Setara 100 mg Vit B1 + HCl 0,1N ad 100,0 ml.

- 1,0 ml filtrat + HCl 0,1N ad 100,0 ml - Amati pada 246 nm

Vit B12 INJEKSI

Prosedur :

- Setara 1000 mikro gram Sianokobalamin + air ad 50,0 ml.

- Amati pada 361 nm

ASAM MEFENAMAT (kapsul)

Prosedur :

- Setara 50 mg zat aktif + 50,0 ml NaOH 0,1N kocok rata, biarkan 15 menit + NaOH 0,1N ad 100,0 ml, kocok homogen, saring.

- 1,0 ml filtrat + NaOH 0,1N ad 50,0 ml, kocok homogen - Amati pada 285 nm. Bandingkan dengan resapan baku.

ASAM SALISILAT (salep whitefield) Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA PPOM (O/19/79) Syarat : 95,0 – 105,0%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : FI Edisi III Th1979 Syarat : 95,0 – 115,0%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA PPOM (003/OB.86) Syarat : 92,5 – 107,5%

Methoda : Spektrofotometri

Pustaka : British Pharmacapoeia (BP ’80) Syarat : 90,0 – 110,0%

(27)

Prosedur :

- Cuplikan sampel 800-1000 mg dalam bekel glas + 20,0 ml NaOH 0,5N panaskan sambil didinginkan (dalam lemari pendingin). Pisahkan fase cair danpadatannya. Fase cair masukkan dalam corong pisah, sedangkan fase padat (endapan) panaskan dengan 3x20 ml NaOH0,1N. Dinginkan dan tambahkan ke fase cair pada corong pisah tersebut.

Kemudian asamkan dengan 20 ml HCl 3N (tes dengan Universal Indikator)

- Ekstraksi 3x25 ml Eter. Kumpulkan sari Eter dan uapkan hingga eter menguap habis. Residu (sisa keringnya) larutkan 50,0 ml Etanol absolut. Kocok ad homogen.

- Pipet 1,0 ml dan encerkan dengan Etanol absolut ad 100,0 ml kocok homogen, dan amati pada 303nm. Bandingkan dengan resapan baku, dan hitung kadarnya.

ASAM BENZOAT

(dalamsalep whitefield)

Prosedur :

- Lebih kurang2,3174 gram cuplikan sampel (dalam erlenmeyer) + 50,0 ml campuran 1:1 Eter-etanol netral (dengan PP), kocok hingga larut bila perlu dipanaskan.

- Titrasi dengan NaOH 0,1N menggunakan indikator PP.

- Setiap ml NaOH 0,1 N setara dengan 12,21 mg C7H6O2.

ASAM SALISILAT (dalam 2-4 salep)

Prosedur :

- Lebih kurang 5 gram cuplikan sampel (dalam erlenmeyer) + 25,0 ml campuran 1:1 Eter-etanol. Panaskan hingga mencair.

- Titrasi dengan NaOH 0,1N menggunakan indikator BTB hingga terjadi perubahan warna dari kuning menjadi hijau kebiru- biruan.

VITAMIN C (tablet) Methoda : Alkalimetri

Pustaka : British Pharmacapoeia (BP ’80) Syarat : 90,0 – 110,5%

Methoda : Alkalimetri Pustaka : USP XXI Syarat : 90,0 – 110,0%

Methoda : Iodometri

Pustaka : MA PPOM (08/OB/83) Syarat : 90,0 – 110,0%

(28)

Prosedur :

- Setara 100 mg asam karbonat + 110cc air, kocok, saring.

- 50 ml filtrat titrasi dengan Iod 0,1N

- 1 ml Iod 0,1N setara dengan 8,806 mg Vit C.

VITAMIN C (injeksi)

Prosedur :

- Setara 100 mg asam karbonat + 110cc air, kocok, saring.

- 50 ml larutan titrasi dengan Iod 0,1N

- 1 ml Iod 0,1N setara dengan 8,806 mg Vit C.

PAPAVERIN (tablet)

Prosedur :

- Setara 25 mg Papaverin HCl + HCl 0,1N ad 100,0 ml kocok, saring.

- 1,0 ml filtrat + HCl 0,1N ad 50,0 ml - Amati pada 251 nm.

Methoda : Iodometri

Pustaka : MA PPOM (07/OB/83) Syarat : 95,0 – 115,0%

Methoda : Spektrofotometri Pustaka : MA PPOM (014/I/79) Syarat : 99,0 – 1...7,0%

(29)

No Nama

Methode

Spektrofotometri Laporan Pelarut Λ

maks A Metode Syarat

(%) Pustaka

1. Aminophyllin NaOH 0,1N 229 - Argento 78-84 FI.III.’79 2. Antalgyn tab HCl 0,1N 258 0,532 Spektro 95-105 MA PPOM 3. Antalgyn inj HCl 0,1N 258 0,532 Spektro 95-105 MA PPOM 4. Acetosal tab Etanol ab 275 - Spektro 95-105 MA PPOM 5. CTM tab H2SO4 0,1N 285 - Spektro 92,5-

107,5 FI.III.’79 6. Chloroquin tab HCl 0,1N 343 0,74 Spektro SDA MA PPOM 7. Chloramfenikol

cap Air 278 0,598 Spektro SDA FI.III.’79

8. Chloramf.

Opthalm Air 278 0,598 Spektro SDA FI.III.’79

9. Codein HCl tab HCl 0,1N 284 - Spektro 93-107 MA PPOM 10. Chlorpropamid tab HCl 0,1N 232 0,665 Spektro 93-107 MA PPOM 11. Chlorpromazin inj HCl 0,1N 254 - Spektro 95-105 MA PPOM 12. Chlorpromazin tab HCl 0,1N 254 0,296 Spektro 95-105 MA PPOM 13. Difenhidramin inj HCl 0,1N 258 0,331 Spektro 93-107 FI.III.’79 14. Dextrometh. Syr HCl 0,1N 278 0,554 Spektro 95-105 FI.III.’79 15. Dextrometh. Tab Chloroform 282 - Spektro 95-105 MA PPOM 16. Dapson tab Methanol 295 0,607 Nitrimetri 95-105 FI.III.’79 17. Diazepam tab H2SO4

Methanol 284 - Spektro 92,5-

107,5 FI.III.’79 18. Diazepam inj H2SO4

Ethanol 360 - Spektro 90-110 FI.III.’79 19. Phenobarbital tab NaOH 0,1N 253 - Spektro 94-106 MA PPOM 20. Furosemid tab NaOH 0,1N 271 0,240 Spektro 95-105 FI.III.’79 21. Gentian violet air 585 - Spektro A ≥ 0,320 MA PPOM 22. Glyceril guayk. Tab Chloroform 276 0,517 Spektro 95-105 MA PPOM 23. Glibenklamid tab HCl

Methanol 300 0,650 Spektro 90-110 MA PPOM 24. Griseofulvin tab Ethanol ab 291 0,549 Spektro 95-105 FI.III.’79 25. HCT tab Air 273,5 0,516 Spektro 92,5-

107,5 FI.III.’79 26. INH tab H2SO4 0,1N 266 0,405 Nitrimetri 93-107 FI.III.’79 27. Papaverin tab HCl 0,1N 251 0,815 Spektro 93-107 MA PPOM 28. Papaverin inj HCl 0,1N 251 0,815 Spektro 93-107 MA PPOM

LAMPIRAN

(30)

No Nama

Methode

Spektrofotometri Laporan

Pelarut Λ

maks Pelarut Metode Syarat

(%) Pustaka

29. Paracetamol

tab NaOH air 257 0,536 Spektro 95-105 FI.III.’79 30. Paracetamol

syr NaOH air 257 0,429 Spektro 95-105 MA PPOM

31. Pyrantel

Pamoat tab HCl

Methanol 290 0,297 Spektro 93-107 MA PPOM 32. Pyridoxin tab HCl 0,1N 291 0,430 Spektro 95-115 MA PPOM 33. Prednison tab Ethanol

ab 240 0,440 Spektro 90-110 MA PPOM

34. Propanolol

tab Methanol 290 0,420 Spektro 92,5-

107,5 FI.III.’79 35. Rivanol 0,1% Air 323 0,835 Spektro 90-110 MA PPOM 36. Rifampisin

cap Dapar 473 0,375 Spektro 90-130 MA PPOM

37. Sulfadimidin

tab HCl 0,1N 301 0,525 Nitrimetri 95-105 FI.III.’79 38. Sulfadiazin

tab HCl 0,1N 308 0,278 Nitrimetri 95-105 FI.III.’79 39. Sulfaguanidin

tab HCl 0,1N 221 0,940 Nitrimetri 95-105 FI.III.’79 40. Salicil talc H2SO4

0,1N 302 - Spektro 90-110 MA PPOM

41. Salicil

spiritus H2SO4

0,1N 302 - Spektro 90-110 MA PPOM

42. Thiamin tab HCl 0,1N 246 0,425 Spektro 95-110 MA PPOM 43. Thiamin inj HCl 0,1N 246 0,425 Spektro 95-105 MA PPOM 44. Vitamin B-12

inj Air 361 0,414 Spektro 95-115 FI.III.’79

(31)

LAMPIRAN II

No .

Nama / bentuk

sediaan Obat Methode Syarat (%) Pustaka

1. Amoxisillin /

Ampisillin tab/kap Iodometri 92,5-107,5 MA PPOM 01/OB/80 2. Amoxisillin /

Ampisillin syrup Iodometri 90-120 MA PPOM 02/OB/80 3. Antasida DOEN tab Komplexometri 90-110 USP XXI Th.1978 4. Aquadest steril / pro

inj Kuali-

gravimetri Sesuai

monografi FI Ed.III Th.1979 5. Benzatin Benzil Pens

G inj Iodometri 57,9-71,6 MA PPOM 12/OB/90

6. Besi (II) sulfat tab Serimetri 95-110 FI Ed.II Th.1972

7. Efedrin tab TBA 92,5-107,5 MA PPOM 03/OB/84

8. Ethambutol tab TBA 95,5-105 MA PPOM 0/017/79

9. Fenobarbital inj Argentometri 90-105 USP XXI Th.1978

10. Glukosa inj Iodometri 90-105 FI Ed.III Th.1979

11. Gameksan Emuls Argentometri 90-110 MA PPOM K/25/I/..

12. Iodium Povidon Iodometri 9-12 FI Ed.III Th.1979 13. Kalk. Tab Komplexometri 95-105 FI Ed.III Th.1979

14. Kinina inj TBA 95-105 FI Ed.III Th.1979

15. Kapas Kualitatif Sesuai

monografi FI Ed.III Th.1979

16. Kasa pembalut Gravimetri Sesuai

monografi USP XXI Th.1978

17. Lidocain inj TBA 95-105 USP XXI Th.1978

18. Mebendazol tab TBA 90-110 MA PPOM 10/OB/84

19. Magnesium sulfat Komplexometri 90-110 FI Ed.III Th.1979 20. Natrium bikarbonat

tab Acidimetri 95-105 Extra FI 1974

21. Natrium Fenitoina

kaps Gravimetri 93-107 USP XXI Th.1978

22. Natrium Klorida inf Argentometri 0,85-0,95 FI Ed.III Th.1979 23. Piperazin syrup Gravimetri 93-107 FI Ed.III Th.1979

24. Piperazin tab TBA 93-107 FI Ed.III Th.1979

25. Primakina tab Nitrimetri 93-107 FI Ed.III Th.1979 26. Propilthiourasil

(PTU) Merkurimetri 92,5-107,5 FI Ed.III Th.1979 27. PK Serbuk Permanganometri 90-110 FI Ed.III Th.1979 28. Ringer Laktat inf Acidimetri /

Argentometri / Komplexometri

Sesuai

monografi USP XXI Th.1978 29. Vitamin C tab/inj Iodometri 90-110 MA PPOM 08/OB/83

(32)

30. Kresoli Solutio

Saponalum Kuali-

gravimetri Sesuai

monografi FI Ed.III Th.1979 No. Nama / bentuk sediaan

Obat Methode Syarat Pustaka

31. Whitefield salep Alkalimetri -

32. Salep 2-4 Alkalimetri -

33. Dexamethason tab HPLC - USP XXI Th.1978

34. Kolrimoxazol tab HPLC - USP XXI Th.1978

35. Kloramfenikol tts

telinga HPLC - USP XXI Th.1978

36. Ethanol 70% G.C. 69,5-71 MA BPOM

37. Oralit Argentometri Sesuai

monografi

Referensi

Dokumen terkait

formulir pembelian rangkap dua, keuangan dan pembelian obat sebaiknya dilakukan bagian administrasi dan keuangan, pembentukan panitia penghapusan obat-obatan, kartu stok

Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Tanah Datar, dengan ini menetapkan Pelaksana untuk Pekerjaan Pengadaan Bahan Obat-obatan

Pokja Pengadaan Obat-Obatan ULP Kota Kediri akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi secara elektronik untuk paket pekerjaan pengadaan barang sebagai

formulir pembelian rangkap dua, keuangan dan pembelian obat sebaiknya dilakukan bagian administrasi dan keuangan, pembentukan panitia penghapusan obat-obatan, kartu stok

Buku ini membahas analisis kontaminan di berbagai bahan makanan dan

Dokumen ini menyatakan prosedur penggunaan peralatan dan obat-obatan di ambulans di Rumah Sakit Pengayoman

Dokumen ini berisi prosedur pengumpulan dan pengukuran air danau untuk menentukan kandungan zat

Konstriksi pupil yang terjadi akibat stimulasi sistem saraf parasimpatis mengakibatkan obat-obatan dalam golongan ini dikenal sebagai obat-obatan golongan parasimpatomimetik atau miotik