• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode deskriptif dan verifikatif

N/A
N/A
Muhammad Lutfi abdul aziz

Academic year: 2023

Membagikan "Metode deskriptif dan verifikatif"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian suatu tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Menurut Sugiyono (2022:2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi suatu masalah.

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif dan verifikatif.

Menurut Sugiyono (2016:11) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungjan dengan variabel lain yang diteliti dan dianalisis sehingga menghasilkan kesimpulan.

Sedangkan penelitian verifikatif menurut Sugiyono (2016:11) adalah suatu penelitian yang ditunjukan untuk menguji teori, dan penelitian akan mencoba menghasilkan informasi ilmiah baru yaitu status hipotesis yang berupa kesimpulan apakah suatu hipotesis diterima atau ditolak.

3.2. Definisi Operasioanalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel pada penelitian merupakan unsur penelitian yang terkait dengan variabel yang terdapat dalam judul penelitian atau yang tercakup dalam paradigma penelitian sesuai dengan hasil perumusan masalah. Aspek yang

(2)

diteliti dalam penelitian ini meliputi variabel (X1) yaitu Produk, variabel (X2) yaitu Harga, variabel (X3) yaitu Promosi, dan variabel (Y) yaitu Keputusan Pembelian. Teori ini dipergunakan sebagai landasan atau alasan mengapa suatu yang bersangkutan memang bisa mempengaruhi variabel terikat atau merupakan salah satu penyebab.

3.2.1. Definisi Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan untuk dipelajari oleh peneliti sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut sebagai upaya untuk memberikan solusi pada permasalahan. Variabel penelitian menurut Sugiyono (2022:38) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Variabel penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Menurut Sugiyono (2022:39) variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen), yang disimbolkan dengan simbol (X). Kemudian variabel terikat (dependen) menurut Sugiyono (2022:39) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, yang disimbolkan dengan simbol (Y).

Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (independent), yang terdiri dari:

(3)

a. Kualitas Produk (X1) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan (Kotler, 1999) Produk diukur melalui (Adiwidjaja et al., 2017):

1) Bahan baku berkualitas

2) Jarang terjadi kerusakan / cacat produk 3) Pengemasan terjamin

4) Mampu memberikan kepuasan b. Harga (X2)

Harga adalah satu-satunya unsur dalam berbagai unsur bauran pemasaran yang akan mendatangkan laba bagi peritel, sedangkan unsur lainnya menghabiskan biaya (Kotler, 1999) Harga diukur melalui (Widyastuti, 2018):

1) Keterjangkauan harga 2) Daya saing harga

3) Kesesuaian harga dengan kualitas 4) Perbandingan dengan nilai produk c. Promosi (X3)

Definisi lain promosi adalah mengkomunikasikan informasi antara penjual dan pembeli potensial atau orang lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku (Cannon, et al, 2008). Promosi diukur melalui (Widyastuti, 2018):

1) Mengadakan penjualan pribadi (personal selling) 2) Tenaga penjualan

(4)

3) Periklanan

4) Hubungan kemasyarakatan (PR)

2. Variabel terikat (dependen), yaitu keputusan pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar akan membeli (Kotler &

Amstrong, 2016)

Keputusan Pembelian dalam penelitian ini diukur melalui (Adiwidjaja et al., 2017):

1) Prioritas pembelian

2) Keyakinan dalam membeli

3) Kemudahan mendapat/memperoleh 4) Pertimbangan manfaat

3.2.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Penelitian ini mengukur terhadap keberadaan suatu variabel dengan menggunakan instrument penelitian. Setelah itu melanjutkan analisis ini untuk mencari hubungan suatu variabel dengan variabel yang lainnya. Dalam penelitian ini ada empat variabel yang diteliti, yaitu Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), dan Keputusan Pembelian sebagai variabel dependen (Y). Dimana terdapat indikator-indikator yang akan diukur dengan skala ordinal, sebagai berikut:

(5)

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel No

.

Variabel Definisi Variabel

Indikator Skala

1. Produk (X1) Atribut produk rokok

Sampoerna A-

mild yang

dipertimbangka n dari segi manfaat fisiknya

1. Kemasan rokok Sampoerna A- Mild

2. Komposisi produk Sampoerna A-Mild

3. Citra rasa produk 4. Kualitas

Ordinal

2. Harga (X2) Nilai yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk memperoleh produk

1. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

2. Harga relatif terjangkau 3. Harga sesuai dengan keuangan

Ordinal

3. Promosi (X3)

Cara produk rokok

Sampoerna A- Mild

diperkenalkan kepada konsumen.

1. Daya tarik iklan produk rokok Sampoerna A-Mild

2. Acara promo event yang di selenggarakan

3. Iklan rokok Sampoerna A-mild mudah dimengerti

Ordinal

4 Keputusan Pembelian (Y)

Sikap atau upaya dari konsumen untuk memutuskan membeli dan menggunakan produk tersebut.

1. Prioritas pembelian

2. Keyakinan dalam membeli 3. Kemudahan

mendapat/memperoleh 4. Pertimbangan manfaat

Ordinal

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dan keterangan-keterangan lainnya dalam penelitian terhadap masalah yang menjadi objek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian Lapangan (field research)

Penelitian Lapangan merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh langsung dari responden dan mengamati secara langsung tugas-tugas yang berhubungan dengan

(6)

Vapejeh, sehingga menghasilkan data primer. Data primer dapat diperoleh melalui beberapa cara, yaitu:

a. Wawancara

Wawancara secara langsung antara peneliti dengan dengan tanya jawab kepada konsumen Sampoerna A-Mild berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menggali, mengumpulkan, menemukan informasi yang dibutuhkan atau yang berhubungan dengan penelitian sehingga diharapkan memperoleh data yang lebih jelas.

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengolahan data dengan menyebarkan pertanyaan kepada konsumen Sampoerna A-Mild. Hal ini untuk mendapatkan informasi mengenai tanggapan yang berhubungan mengenai masalah yang diteliti. Bentuk kuesioner yang dibuat adalah kuesioner berstruktur, dimana materi pertanyaan menyangkut pendapat konsumen mengenai produk, harga, dan promosi pada keputusan konsumen.

c. Observasi

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meninjau atau mengunjungi perusahaan yang bersangkutan secara langsung, untuk mencatat informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

2. Penelitian Kepustakaan (liblary research)

Studi kepustakaan merupakan metode pengumpulan data sekunder berdasarkan literature-literature, buku-buku yang berkaitan dengan variable

(7)

penelitian dan bertujuan untuk mengetahui teori yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti, data sekunder dapat diperoleh melalui beberapa cara, yaitu:

a. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data atau informasi yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari literature atau sumber yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Studi perpustakaan diperoleh dari data sekunder yaitu literature-literature, buku-buku, yang berkaitan dengan objek yang diteliti dan bertujuan mengetahui teori yang adakaitannya dengan masalah yang diteliti.

b. Jurnal

Data pendukung yang berhubungan dengan penelitian yang membahas berbagai macam ilmu pendidikan serta penelitian dianggap relevan dengan topik pendidikan.

c. Internet

Dengan cara mencari data-data yang berhubungan dengan topic penelitian, yang dipublikasikan di internet baik yang berbentuk jurnal, makalah ataupun karya tulis.

3.4. Populasi dan Sampel

Penelitian memerlukan objek atau subjek yang diteliti sehingga permasalahan dalam penelitian dapat dipecahkan. Populasi merupakan objek yang diteliti dan dapat membantu peneliti dalam pengolahan data untuk memecahkan masalah penelitian. Untuk memudahkan penelitian, peneliti menggunakan sampel

(8)

dalam pengolahan datanya. Sampel merupakan elemen-elemen atau unit-unit dari populasi yang dijadikan sampel penelitian. Sampel penelitian diperoleh dengan menggunakan teknik sampling tertentu.

3.4.1. Populasi

Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti (Sugiyono, 2022).

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah konsumen (khususnya untuk wilayah Tuparev Cirebon) yang melakukan pembelian pada produk rokok.

3.4.2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan subyek penelitian sebagai wakil dari para anggota populasi (Sugiyono, 2022). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian konsumen (khususnya untuk wilayah Tuparev Cirebon) yang melakukan pembelian pada produk rokok Sampoerna A-Mild.

Karena populasi yang mana dalam penelitian ini tidak diketahui oleh sebab itu penulis menggunakan teknik pengambilan sampel yang tidak diketahui jumlahnya dengan menggunakan rumus yang dirumuskan oleh Purba (1996) dalam (Purba et al., 2020):

Rumus untuk mencari sampel:

Moe (¿)

¿ 4¿¿ N=Z2

¿ Dimana:

N = Jumlah Sampel

(9)

Z = Z score pada tingkat signifikansi tertentu (95%) Moe = Margin of Error

Dengan demikian menggunakan margin error sebesar 10%, maka jumlah sampel minimal yang didapat diambil sebesar:

0,10 (¿)

¿ 4¿¿ n=1, 962

¿ n=96,04

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka jumlah sampel yang digunakan adalah 96,04 responden. Agar penelitian ini menjadi lebih fit maka sampel diambil menjadi 100 responden. Jadi, jumlah sampel yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah berjumlah 100 responden.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Accidental Sampling. Sedangkan Accidental Sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti bisa dijadikan sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2022). Pelaksanaan accidental sampling dalam penelitian ini diberikan kepada konsumen yang melakukan pembelian pada produk rokok Sampoerna A-Mild.

3.5. Jenis dan Sumber Data

Dalam sebuah penelitian, data memegang peranan penting yaitu sebagai alat pembuktian hipotesis serta pencapaian tujuan penelitian. Penelitian harus mengetahui jenis data apa saja yang diperlukan dan bagaimana mengidentifikasi,

(10)

mengumpulkan, serta mengolah data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal langsung dari responden. Data responden sangat diperlukan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai keputusan pembelian konsumen terhadap produk rokok Djarum Super yang dilihat dari kualitas produk, kesesuaian harga, dan intensitas promisi. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari studi pustaka melalui artikel majalah pemasaran, maupun artikel yang diambil dari internet untuk mendapatkan data top brand index dan pangsa pasar rokok di Indonesia 3.6. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket atau kuesioner.

Angket atau kuesioner merupakan cara pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan secara tertulis yang akan dijawab oleh responden, agar peneliti memperoleh data lapangan/empiris untuk memecahkan masalah penelitian dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2022). Cara pengumpulan data tersebut dilakukan dengan prosedur: 1) responden diberi kuesioner, 2) sambil mengisi kuesioner, ditunggu dan diberikan penjelasan jika belum jelas terhadap apa yang dibaca, 3) setelah responden mengisi kemudian jawaban tersebut ditabulasi, diolah, dianalisis dan disimpulkan.

(11)

Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala Likert dari pertanyaan yang diberikan kepada responden, yaitu :

Tabel 3.2 Skala Likert

No Alternatif Jawaban Bobot Nilai

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Cukup Setuju (CS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2002:137)

3.7. Metode Analisis dan Uji Hipotesis

Analisis data pada penelitian kuantitatif merupakan hasil pengolahan data atas jawaban yang diberikan responden terhadap pertanyaan dari setiap item pertanyaan pada kuesioner. Setelah data dari seluruh responden terkumpul, maka peneliti melakukan pengelompokan data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Analisis data digunakan juga untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti dalam penelitian ini, karena analisis data yang dikumpulkan digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen yaitu (Produk, Harga, dan Promosi) variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian.

3.7.1. Analisis Deskriptif

Menganalisis data yang diperoleh melalui kuesioner dengan metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sejauh mana presepsi pengunjung terhadap variabel-variabel pada penelitian ini yaitu Produk, Harga, dan Promosi

(12)

variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian pada produk rokok Sampoerna A- Mild. Tahap analisis dilakukan sampai pada scoring dan indeks, dimana skor merupakan jumlah dari hasil perkalian setiap bobot nilai (1 sampai 5) frekuensi.

Pada tahap selanjutnya indeks dihitung dengan metode mean atau rata-rata, yaitu membagi total skor dengan jumlah responden. Angka indeks tersebut yang menunjukkan kesatuan tanggapan seluruh responden pada setiap variabel penelitian baik variabel bebas ataupun variabel terikat.

Setiap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kedua variabel tersebut (variabel bebas dan variabel terikat) dalam operasionalisasi variabel ini semua diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuisioner yang memenuhi pertanyaan-pertanyaan tipe skala likert. Untuk menentukan jawaban responden termasuk kedalam golongan tinggi, sedang atau rendah terlebih dahulu ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut:

NJI(Nilai Jenjang Interval)=Nilai TertinggiNilai Terendah Jumlah Kriteria Pernyataan

Tabel 3.3 Kriteria Interpetasi Nilai Rata-rata Variabel Produk (mean) Intepretasi Nilai Tingkat Hubungan

1,00 – 1,80 Sangat Tidak Beragam

1,81 – 2,60 Tidak Beragam

2,61 - 3,40 Cukup Beragam

3,41 – 4,20 Beragam

4,21 – 5,00 Sangat Beragam

Tabel 3.4 Kriteria Interpetasi Nilai Rata-rata Variabel Harga (mean) Intepretasi Nilai Tingkat Hubungan

1,00 – 1,80 Sangat Tidak Beragam

1,81 – 2,60 Tidak Beragam

(13)

2,61 - 3,40 Cukup Beragam

3,41 – 4,20 Beragam

4,21 – 5,00 Sangat Beragam

Tabel 3.5 Kriteria Interpetasi Nilai Rata-rata Variabel Promosi (mean) Intepretasi Nilai Tingkat Hubungan

1,00 – 1,80 Sangat Tidak Beragam

1,81 – 2,60 Tidak Beragam

2,61 - 3,40 Cukup Beragam

3,41 – 4,20 Beragam

4,21 – 5,00 Sangat Beragam

Tabel 3.6

Kriteria Interpetasi Nilai Rata-rata Variabel Keputusan Pembelian (mean) Intepretasi Nilai Tingkat Hubungan

1,00 – 1,80 Sangat Tidak Beragam

1,81 – 2,60 Tidak Beragam

2,61 - 3,40 Cukup Beragam

3,41 – 4,20 Beragam

4,21 – 5,00 Sangat Beragam

Sumber: Sugiyono (2022:137) a. Indeks Minimum : 1

b. Indeks Maksimum : 5

c. Interval : 5-1 = 4

d. Jarak Interval : (5-1) : 5 = 0,8 Sangat Tidak

Baik Tidak Baik Ragu-ragu Baik Sangat Baik 1.00 1.80 2.60 3.40 4.20 5.00

Gambar 3.1 Garis Kontinum Sumber: Sugiyono (2022:95)

(14)

3.7.2. Analisis Verifikatif

Analisis verifikatif yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih Sugiyono (2022:55). Metode ini digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis. Berikut ini merupakan beberapa pengujian yang akan digunakan dalam analisis verifikatif.

3.7.3. Method of Succeshive Interval (MSI)

Setelah memperoleh data dari hasil penyebaran kuisioner, dimana yang asalnya Ordinal dirubah menjadi Skala Interval, karena dalam penggunaan analisis linier berganda data yang diperoleh harus merupakan data dengan Skala Interval. Sebelum data dianalisis dengan menggunakan metode tersebut, untuk data yang berskala ordinal perlu diubah menjadi interval dengan teknik Succesive Interval Method. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Ambil data ordinal hasil kuesioner.

2. Untuk setiap petanyaan, hitung proporsi jawaban untuk setiap kategori jawaban dan hitung proporsi kumulatifnya.

3. Menghitung nilai z (tabel distribusi normal) untuk setiap proporsi kumulatif. Untuk data > 30 dianggap mendekati luas daerah bawah kurva normal

4. Menghitung nilai densitas untuk setiap proporsi kumulatif dengan memasukkan nilai z pada rumus distribusi normal.

5. Menghitung nilai skala dengan rumus Method Of Succesive Interval, dengan rumus :

SV= (Density at lower limit)−(Density at upperlimit) (Areaunder upper limit)−(Areaunder lower limit)

(15)

Dimana :

SV(Scala Value) = rata-rata interval Density at lower limit = kepaduan batas bawah Density at upper limit = kepaduan batas atas Area under upper limit = daerah dibawah batas atas Area under lower limit = daerah dibawah batas bawah

6. Menggunakan nilai transformasi (Nilai untuk skala interval) dengan menggunakan rumus :

Y = SV + (Nilai Skala + 1)

3.7.4. Uji Validalitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Sugiyono (2022:121) mengemukakan bahwa: “Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapaktkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Untuk menguji validitas pada tiap-tiap item, yaitu dengan mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Jika koefisien korelasinya sama atau di atas 0,30 maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika nilai korelasinya kurang dari 0,30 maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment

(16)

berikut:

rxy =

∑Y i2}

¿

{n ∑ X i2

(

∑ Xi¿2

}

{n .

Y2−¿

¿

n(∑ XiYi)−(∑ Xi)(∑Yi)

¿

Sumber: Sugiyono (2022:183) Keterangan :

rxy = Koefisien Korelasi

xi = Jumlah Skor Item

yi = Jumlah Skor total (seluruh item) n = Jumlah Responden

3.7.5. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Sugiyono (2022:122) menyatakan penelitian yang reliable adalah:.bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda”.

Penelitian ini menggunakan metode Split Half (metode belah dua) yaitu metode yang mengkorelasikan atau menghubungkan antara total skor pada item pernyataan yang ganjil dengan total skor pernyataan yang genap, kemudian dilanjutkan dengan pengujian rumus Spearman Brown, item dibagi dua secara acak, kemudian dikelompokkan dalam kelompok ganjil dan genap.

Rumus Spearman Brown:

(17)

r =

1+2rrb

b

Dimana :

r = koefisien korelasi

rb = korelasi produk moment antara belahan pertama dan kedua batas realibilitas minimal 0,7

3.8. Uji Asumsi Klasik 3.8.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang akan digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak (Ningsih & Dukalang, 2019) Untuk menguji suatu data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dengan menggunakan grafik normal plot (Ghozali, 2005) dalam (Ningsih & Dukalang, 2019) Pada grafik normal plot, dengan asumsi :

a. Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Apabila data menyebar jauh dari diagonal dan /atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi uji asumsi normalitas.

3.8.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

(18)

disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2018). Deteksi ada tidaknya problem heteroskedastisitas adalah dengan media grafik, apabila grafik membentuk pola khusus maka model terdapat heteroskedastisitas (Ghozali, 2018). Dasar pengambilan keputusan:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi Heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

3.8.3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (0). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut (Ghozali, 2018):

a. Mempunyai angka Tolerance diatas (>) 0,1 b. Mempunyai nilai VIF di di bawah (

3.9. Analisis Liner Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel

(19)

bebas terhadap variabel tidak bebas (terikat) atas perubahan dari setiap peningkatan atau penurunan variabel bebas yang akan mempengaruhi variabel terikat (Sugiyono, 2022):

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +e Dimana:

Y : Keputusan Pembelian

a : Konstanta

b1, b2 dan b3 : Koefisien Regresi X1 : Kualitas produk X2 : Kesesuaian harga X3 : Intensitas promosi

e : error

3.9.1. Uji Goodness of Fit

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan goodness of fit nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi (R2 ), nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah di mana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima (Ghozali, 2018).

3.9.2. Uji F

(20)

Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara bersama-sama dengan α = 0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesa, maka cara yang dilakukan adalah:

a. Merumuskan Hipotesis

 H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas, kualitas produk (X1), kesesuaian harga (X2), dan intensitas promosi (X3) secara simultan terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian (Y)

 Ha : b1 - b3 > 0, artinya ada pengaruh positif yang signifikan dari variabel bebas, kualitas produk (X1), kesesuaian harga (X2), dan intensitas promosi (X3) secara simultan terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian.

b. Mencari F hitung Rumus :

F=1+ R2/(k−1) (1−R2)/(nk)

Keterangan:

R2 = Koefisien Determinasi k = Banyaknya variabel bebas n = Banyaknya sampel

c. Kesimpulan

H0 : H1, H2, H3 diterima bila sig. > = 0,05

(21)

H0 : H1, H2, H3 ditolak bila sig. = 0,05 3.9.3. Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2018). Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara parsial dengan = 0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesa, maka cara yang dilakukan adalah:

a. Merumuskan hipotesis

1) Ho1 : β1 = 0 : Kualitas produk tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara parsial

Ha1 : β1 > 0 : Kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara parsial

2) Ho2 : β2 = 0 : Kesesuaian harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara parsial

Ha2 : β2 > 0 : Kesesuaian harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara parsial

3) Ho3 : β3 = 0 : Intensitas promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara parsial

Ha3 : β3 > 0 : Intensitas promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara parsial

(22)

b. Mencari t hitung Rumus:

t=R

n−2

1−R2

Keterangan:

R : Koefisien Korelasi R2 : Koefisien Determinasi n : Banyaknya sampel Dengan asumsi (t hitung):

H0 : H1, H2, H3 diterima bila sig. > a = 0,05 H0 : H1, H2, H3 ditolak bila sig. < a = 0,05 3.9.4. Koefesien Determinasi (Rsquare)s

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model (kualitas produk, kesesuaian harga dan intensitas promosi) dalam menerangkan variasi variabel dependen/tidak bebas (keputusan pembelian).

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen (bebas) dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crosssection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.

(23)

Banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 (Adjusted R Square) pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2018).

Dalam penelitian ini, untuk mengolah data digunakan alat bantu SPSS (Statistical Package for Social Science).

Referensi

Dokumen terkait

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono (2019:

Metode Angket atau Kuesioner Metode angket merupakan penelitian data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diisi