• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE KHUSUS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UPT SMP NEGERI 7 SATAP MAIWA (PERSPEKTIF STANDAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "METODE KHUSUS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UPT SMP NEGERI 7 SATAP MAIWA (PERSPEKTIF STANDAR "

Copied!
133
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Oleh karena itu diperlukan metode khusus dalam pembelajaran, namun kita melihat semua itu tergantung dari karakteristik individu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (IAE). Berdasarkan hal tersebut dapat melihat latar belakang permasalahan diatas, maka peneliti akan melakukan penelitian tentang “Metode Khusus Pendidikan Agama Islam di UPT SMP Negeri 7 SATAP MAIWA (Standar Proses Pembelajaran Perspektif)”.

Rumusan Masalah

UPT SMP Negeri 7 Satap Maiwa Sekolah khususnya Pendidikan Agama Islam di sekolah tersebut dilakukan secara offline, dimana guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan keterbatasan waktu karena situasi saat ini masih pandemi Covid-19, sehingga pembelajaran dilakukan secara offline namun waktunya terbatas. dibatasi dengan alokasi waktu 1,5 jam pelajaran 40 menit/hari. Pelajaran dan pilihan metode pembelajaran serta metode dasar disusun dan disajikan sebagai bahan pelaksanaan pembelajaran dengan metode khusus yang diterapkan dalam RPP.9.

Tujuan Penelitian

Untuk menganalisis penerapan metode khusus pembelajaran pendidikan agama Islam di UPT SMP Negeri 7 SATAP MAIWA. Untuk menganalisis penerapan metode khusus pendidikan agama Islam di UPT SMP Negeri 7 SATAP MAIWA dari sudut pandang standar proses pembelajaran.

Kegunaan Penelitian

Dapat mensosialisasikan dan mendistribusikan hasil penelitian ini kepada guru-guru lain melalui pertemuan rutin, kerja intelektual di sekolah setempat (home training), seminar dan bentuk kegiatan lainnya, sehingga terjadi proses pertukaran pengalaman (sharing experience) untuk meningkatkan kualitas. Pendidikan di Sekolah UPT SMP Negeri 7 SATAP MAIWA.

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Penelitian Relevan

Perbedaan penelitian dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah peneliti sebelumnya fokus pada metode pembelajaran. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti terletak pada lokasi atau topik penelitiannya.

Tinjauan Teori

  • Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
  • Standar Proses Pembelajaran

Diagram di bawah ini bertujuan untuk menunjukkan tempat metode khusus pendidikan agama Islam dalam kelompok pendidikan (didaktif). Pendidikan agama Islam dapat dipandang sebagai upaya membantu peserta didik untuk mengetahui, memahami, menghayati dan meyakini ajaran Islam.

Gambar 1.1 Hubungan Antara Didaktif dan Metodik Khusus
Gambar 1.1 Hubungan Antara Didaktif dan Metodik Khusus

Kerangka Konseptual

  • Metode Khusus Pendidikan Agama Islam
  • Perspektif Standar Proses Pembelajaran

Pada saat ini, penting bagi guru sebagai penggerak proses pendidikan untuk memiliki pengetahuan yang tinggi dan orisinalitas untuk melihat proses pembelajaran sesuai kebutuhan. Tentu saja mutu pendidikan di Indonesia akan mampu bersaing dengan sistem pendidikan sejumlah negara industri lainnya apabila proses pembelajarannya mampu menciptakan suasana seperti tahapan di atas. Hal ini akan memungkinkan pelaksanaan proses pembelajaran dapat berjalan selancar mungkin, dan penilaian terhadap proses pembelajaran akan memungkinkan peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam memperoleh kompetensi lulusan.

Dari penelitian ini yang dimaksud dengan metode khusus pendidikan agama Islam adalah metode pembelajaran yang dirancang oleh guru sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam dalam satu kali pertemuan tatap muka yang berbentuk rangkaian. prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang dituangkan dalam rencana pelaksanaan. Pembelajaran (RPP) meliputi tiga fase yaitu fase awal, fase perantara, dan fase akhir. Perspektif standar proses pembelajaran adalah menganalisis atau mengukur metode tertentu pendidikan agama Islam berdasarkan kriteria standar proses pembelajaran, yang meliputi pembelajaran partisipatif, aktif, inovatif, kreatif, efektif, efisien dan menyenangkan dengan tujuan minimal yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Perspektif baku proses pembelajaran dalam penelitian ini adalah kriteria proses pembelajaran yang digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi metode tertentu pembelajaran pendidikan agama Islam. Perspektif baku proses pembelajaran partisipatif, aktif, inovatif, kreatif, efisien, efektif dan menyenangkan yang dilaksanakan di sekolah tentang kesesuaian atau pemenuhannya. .

Kerangka Pikir

Kerangka kerja adalah diagram atau diagram yang menggambarkan alur penelitian yang logis. Kerangka kerja adalah gambaran atau model berupa suatu konsep yang menjelaskan hubungan antar variabel lain. Tujuan dari kerangka di atas adalah untuk menguraikan permasalahan atau hambatan dalam gambaran yang menjelaskan variabel-variabel lainnya, dengan tujuan untuk memudahkan pemahaman terhadap variabel-variabel yang diteliti.

Berdasarkan gambar bagan di atas, penelitian ini mengidentifikasi metode khusus pendidikan agama Islam dengan standar minimal yang harus dipenuhi dalam pembelajaran searah dengan fokus penelitian ini, mengenai penggunaan metode khusus pendidikan agama Islam di UPT SMP. Negeri 7 Satap Maiwa dari sudut pandang standar proses pembelajaran.

Gambar 1.2 Kerangka Pikir  Islam di UPT SMP Negeri 7 Satap
Gambar 1.2 Kerangka Pikir Islam di UPT SMP Negeri 7 Satap

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
  • Uji Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Untuk memperoleh data primer tersebut, peneliti akan berkomunikasi langsung dengan guru Pendidikan Agama Islam dan siswa yang berbeda sesuai pertanyaan dengan menggunakan metode khusus di UPT SMP Negeri 7 Satap Maiwa Pendidikan Agama Islam (standar perspektif proses pembelajaran). Data hasil wawancara terhadap guru dan siswa Pendidikan Agama Islam di UPT SMP Negeri 7 Satap Maiwa disajikan peneliti dalam penelitian ini. 59 Yuliramadani, siswa kelas VII UPT SMP Negeri 7 Satap Maiwa, wawancara di Boiya, 7 Juni 2022.

Berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai siswa, maka guru pendidikan agama Islam harus mampu menguasai materi pembelajaran yang akan diajarkan di kelas VII UPT SMP Negeri 7 Satap Maiwa. 64 Muhammad Issat, Siswa Kelas VII UPT SMP Negeri 7 Satap Maiwa, wawancara di Boiya 7 Juni 2022. Dengan demikian, guru pendidikan agama Islam harus mampu mengkondisikan kelas dan melihat kondisi siswa mengenai kenyamanannya di dalam kelas selama proses pembelajaran.

Guru pendidikan agama Islam dalam pembelajaran partisipatif aktif, inovatif, kreatif, efektif dan efisien serta menyenangkan, menurut siswa pendidikan agama Islam masih belum sesuai dengan standar proses pembelajaran. “Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Pembelajaran Nilai-Nilai Keagamaan pada Siswa SMP Negeri 5 Palopo”.

Gambar 1.3 Komponen Analisis Data (Model Miles dan Huberman).
Gambar 1.3 Komponen Analisis Data (Model Miles dan Huberman).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Kegiatan pendahuluan bertujuan untuk menciptakan suasana pembelajaran awal yang efektif dan menyenangkan sehingga memungkinkan siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Siswa juga bertanya kepada guru tentang hasil observasi yang diperoleh dari materi shalat Jama' dan Qashar. Pada kegiatan mengkomunikasikan materi tentang shalat Jama' dan Qashar, siswa berkomunikasi secara berkelompok di depan kelas.

Selain itu, pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAI memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan komunikasinya dan berani di depan umum. Proses pembelajaran yang aktif terlihat dari guru yang menjadi fasilitator dan siswa yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Tidak hanya penggunaan media pembelajaran saja, namun guru harus menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas dan siswa.

Siswa yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran bergerak terarah dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Selama observasi peneliti, guru benar-benar memahami tujuan apa yang ingin dicapai siswa dengan materi shalat Jama' dan Qashar.

Pembahasan

Tujuan kegiatan pendahuluan adalah untuk menciptakan suasana pembelajaran awal yang efektif sehingga memungkinkan siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam proses pembelajaran, atau dalam proses penguasaan pengalaman belajar siswa. Selain itu, siswa dapat menemukan fakta adanya keterkaitan antara mata pelajaran yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang disampaikan guru.

Pendidikan agama Islam bertujuan untuk mengembangkan keterampilan peserta didik dalam mengolah pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan di lingkungan sekitarnya. Siswa diharapkan lebih berpartisipasi aktif, kreatif dan mampu menambah pengetahuannya dalam pembelajaran pendidikan agama Islam sehingga hasil pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Sehingga dapat mempengaruhi motivasi dan minat belajar siswa serta meningkatkan hasil belajar siswa.

Siswa menyiapkan ringkasan pelajaran/kesimpulan mengenai poin-poin penting yang diangkat dalam kegiatan pembelajaran yang baru saja selesai. Apa yang harus dilakukan guru jika ada siswa yang kurang memahami kurikulum yang diterapkan di kelas pada suatu topik dalam proses pembelajaran?

PENUTUP

Kesimpulan

Penerapan metode khusus pendidikan agama Islam di UPT SMP Negeri 7 Satap Maiwa dimana metode khusus pembelajaran pendidikan agama Islam dalam pembelajaran guru terdapat pada praktek pelaksanaan dalam menerapkan metode dan memvariasikan metode yang berbeda dalam satu pertemuan tatap muka yang berupa seperangkat prosedur. atau langkah-langkah yang ditentukan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang meliputi tiga tahap, yaitu tahap awal, tahap tengah, dan tahap akhir. Dalam kegiatan ini guru melakukan penilaian sesuai dengan prosedur dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penerapan metode khusus pendidikan agama Islam di UPT SMP Negeri 7 Satap Maiwa ditinjau dari standar proses pembelajaran menyimpulkan bahwa guru dalam pembelajaran partisipatif aktif, inovatif, kreatif, efektif dan efisien serta menyenangkan.

Dari segi pelaksanaan masih dirasa kurang jika dilihat dari standar proses pembelajaran dalam penerapan metode yang ditawarkan. Guru nampaknya masih belum mampu memberdayakan siswa untuk mengembangkan semangat belajar siswa yang aktif, partisipatif, inovatif, kreatif, efektif dan efisien, dan menyenangkan, serta menggunakan metode tertentu yang sesuai dengan materi yang diberikan selama pembelajaran. . .

Saran

Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan unsur yang sangat penting karena berperan langsung dengan peserta didik. Dibuka dengan salam dan mengajak memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap kedisiplinan. Hubungkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan diselesaikan dengan pengalaman siswa dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya dan ajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi berikutnya.

Kolaborasi Para siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi, mengumpulkan informasi, menyajikan kembali dan bertukar informasi tentang berbagai jenis shalat yang dapat dilakukan secara jamak dan/atau qasar. Guru dan siswa menarik kesimpulan tentang hal-hal yang telah mereka pelajari tentang berbagai jenis doa yang bisa jamak dan/atau qasar. Upaya apa yang dilakukan guru ketika menghadapi siswa yang pasif dan lambat dalam menyerap bahan ajar, sehingga tidak mampu menciptakan pembelajaran sesuai standar proses pembelajaran secara maksimal?

Guru memberikan motivasi belajar kontekstual kepada siswa sesuai manfaat dan penerapan materi pendidikan dalam kehidupan sehari-hari. Guru menyajikan fenomena kepada siswa dalam bentuk observasi langsung di luar kelas, video, slide gambar dan media realita. Guru meminta siswa membandingkan hasil pengolahan data dengan sumber lain yang relevan seperti jurnal, buku, dan artikel.

Guru meminta siswa menarik kesimpulan dari data yang diperoleh dan melaporkan hasilnya, kemudian menyajikannya.

Tabel 1.1. Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Tabel 1.1. Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Gambar

Gambar 1.1 Hubungan Antara Didaktif dan Metodik Khusus
Gambar 1.2 Kerangka Pikir  Islam di UPT SMP Negeri 7 Satap
Gambar 1.3 Komponen Analisis Data (Model Miles dan Huberman).
Tabel 1.1. Tenaga Pendidik dan Kependidikan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Kendala dalam mengimplementasikan standar proses pada pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Kecamatan Saling Kabupaten Empat Lawang setelah diterapkan belajar aktif berupa

Usaha yang dilakukan dalam mengatasi kendala aplikasi perencanaan sistem pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap mutu pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Satap