• Tidak ada hasil yang ditemukan

penanaman disiplin dan tanggung jawab siswa kelas viii

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "penanaman disiplin dan tanggung jawab siswa kelas viii"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran disiplin dan tanggung jawab siswa kelas VIII. kelas di SMP SATAP 5 Kecamatan Tellu Limpoe. Bone, Untuk mengetahui metode penerapan disiplin dan tanggung jawab pada siswa kelas VIII di SMP SATAP 5 Kecamatan Tellu Limpoe.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Keadaan ini mendorong penanaman yang mendalam khususnya kedisiplinan dan tanggung jawab melalui pengajaran pendidikan agama Islam. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana penanaman disiplin dan tanggung jawab siswa melalui pengajaran PAI yang diterapkan di SMP SATAP 5 Kecamatan Tellu Limpoe.

Rumusan Masalah

Bagaimana metode penerapan disiplin dan akuntabilitas pada siswa kelas VIII SMA SATAP 5 Tellu Limpoe. Apakah pembelajaran pendidikan agama Islam dapat meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab siswa kelas VIII SMP SATAP 5 Tellu Limpoe Kab.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Pengertian Disiplin

Sebagai pedoman bagi guru Pendidikan Agama Islam, peneliti dan pihak lain yang berkepentingan dengan penerapan disiplin dan tanggung jawab siswa.

KAJIAN TEORI 1. Pengertian Disiplin

  • Pengertian Tanggung jawab
  • Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Tugas siswa sebagai pelajar adalah belajar dengan baik, menyelesaikan tugas sekolah yang diberikan kepadanya dan disiplin dalam menaati peraturan sekolah. Dari uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa hal penting yang dipahami siswa adalah tanggung jawab.

ىرﺎﺧﺑﻟا هاور)

Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang berupaya menjelaskan suatu fenomena atau peristiwa sosial.Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan, seperti lingkungan masyarakat, lembaga, organisasi masyarakat dan lembaga pemerintah.43 Melalui penelitian kualitatif ini, penulis mengumpulkan data terkait implementasi penanaman disiplin dan tanggung jawab siswa melalui pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP SATAP 5 Kecamatan Tellu Limpoe. Alasan dipilihnya penelitian deskriptif kualitatif adalah karena metode ini banyak digunakan dan dapat mencakup banyak aspek dibandingkan metode penelitian lainnya. Metode ini memberikan kontribusi yang besar bagi ilmu pengetahuan dengan memberikan informasi tentang keadaan saat ini dan dapat membantu kita mengidentifikasi faktor-faktor yang berguna untuk melakukan percobaan.

Selanjutnya cara ini dapat digunakan untuk menghasilkan suatu keadaan yang dapat eksis pada keadaan tertentu.

Lokasi dan objek penelitian

Fokus Penelitian

Sumber data

Instrument penelitian

Teknik pengumpulan data

Metode ini digunakan untuk memperoleh data terkait pelaksanaan penanaman karakter disiplin dan tanggung jawab melalui pembelajaran PAI, serta untuk memperoleh hasil penanaman disiplin dan tanggung jawab melalui pembelajaran PAI. Metode dokumentasi adalah suatu metode yang sumber datanya berupa bahan-bahan tertulis, seperti buku, dokumen, risalah rapat, dokumen, majalah, dan lain-lain. Dengan menggunakan metode dokumentasi, penulis memperoleh data gambaran umum SMP SATAP 5 Tellu Limpoe Kabupaten Bone, struktur organisasi, jumlah guru dan siswa, sarana dan prasarana.

Teknik analisis data

GAMBARAN UMUM SEKOLAH SMP SATAP 5 TELLU LIMPOE KAB

SMP SATAP 5 Tellu Limpoe diresmikan pada tanggal 16 Juli 2010 dengan sistem pengelolaan pendidikan sekolah satu atap dengan SD INPRES 12/79 Tellangkere yang menjabat sebagai kepala sekolah pada saat itu adalah Bapak. Idris, S.IP bersama pendidik/guru SD Inpres 12/79 Tellangkere. Sejak awal tahun 2014 sampai sekarang, kepala sekolah digantikan oleh Bapak. Wahyuddin S.Pd yang dulunya merupakan salah satu guru di SMP NEGERI 2 Lamuru Kecamatan Tellu Limpoe Kab. Bidang studi yang ditawarkan di SMP SATAP 5 Tellu Limpoe Nr. Bidang Kajian Umum Bidang Kajian Khusus.

Guru merupakan bagian penting dalam proses belajar mengajar yang berperan dalam membentuk sumber daya manusia Indonesia secara utuh. Guru dan siswa merupakan dua hal yang saling berinteraksi dalam proses belajar mengajar. Seorang guru membutuhkan peserta didik dan begitu pula sebaliknya agar proses belajar mengajar berlangsung untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitu membentuk peserta didik menjadi manusia seutuhnya. Siswa merupakan komponen terpenting dalam proses belajar mengajar karena siswa merupakan obyek terpenting yang harus disayangi. Keberhasilan proses belajar mengajar tidak hanya ditentukan oleh sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai, tetapi juga didukung oleh kemampuan dan kerja keras guru dan siswa.

SMPN SATAP 5 Tellu Limpoe merupakan pendidikan yang bertujuan untuk mendidik, membimbing dan mengembangkan menjadi lebih baik. Pada dasarnya sarana dan prasarana merupakan komponen yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar sebagai faktor pendukung terwujudnya proses belajar mengajar yang efektif. Berdasarkan tabel diatas terlihat jelas bahwa kondisi fasilitas di SMPN SATAP 5 Tellu Limpoe cukup memadai baik dari segi jumlah siswa maupun jumlah guru.

GAMBARAN KEDISIPLINAN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS VIII DI SMP SATAP 5 TELLU LIMPOE KA BONE

Setiap peserta didik yang memasuki sekolah harus mengenakan seragam lengkap, dan harus tiba di sekolah pada pukul 07.15, masuk kelas pada pukul 07.30. Wajib bersekolah setiap hari kecuali hari libur, menjaga kebersihan kelas dan lingkungan, menjaga keamanan dan ketertiban kelas. Setiap peserta didik yang masuk sekolah harus mengenakan seragam lengkap, dan harus tiba di sekolah pada pukul 07.15, masuk kelas pada pukul 07.30. Patuhi peraturan dan ketentuan sekolah. Jangan memakai pakaian olahraga selain jadwal olahraga. Membuang sampah sembarangan, merokok, dan menghormati guru, saling membantu Sedangkan tanggung jawab siswa kelas VIII SMP SATAP 5 Kecamatan Tellu Limpoe.

Belajar dengan baik, melaksanakan tugas yang diberikan guru baik di sekolah maupun di rumah, disiplin mengikuti tata tertib sekolah, wajib hadir di sekolah setiap hari kecuali hari libur, menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekitar, menjaga keamanan dan ketertiban di kelas, agar suasana pembelajaran aman. Memelihara dan mengembangkan semangat dan solidaritas, persatuan dan kebanggaan, serta suasana keagamaan di dalam kelas, sehingga memberikan kesempatan untuk mewujudkan ajaran Islam dan bersaing dalam kebaikan.49. Gambaran kedisiplinan dan tanggung jawab siswa kelas VIII yaitu harus menaati aturan hormat kepada guru, tidak bolos sekolah, melaksanakan tugas yang diberikan kepada guru, dan saling membantu.

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan kepala sekolah, peneliti menyimpulkan bahwa gambaran kedisiplinan dan tanggung jawab siswa kelas VIII SMP SATAP 5 Tellu Limpoe adalah harus menaati peraturan sekolah, mengenakan seragam, menghormati guru dan menghindari membuang sampah sembarangan di sekolah. tempat yang tepat.

METODE PENERAPAN DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS VIII DI SMP SATAP 5 TELLU LIMPOE

Teknik supervisi yang umum, yaitu kedisiplinan yang baik dalam kelas juga mengandung kesadaran akan adanya tujuan bersama, guru dan siswa menerimanya sebagai pengontrol, sehingga situasi kelas menjadi tertib. Guru pendidikan agama Islam telah menerapkan beberapa metode penerapan disiplin dan tanggung jawab pada siswa kelas VIII. Cara penerapan pertama yang saya gunakan adalah dengan keteladanan saya sendiri, artinya saya harus bisa memberikan contoh yang baik kepada siswa.

Guru pendidikan agama Islam juga mengadakan pertemuan dengan guru lain untuk membahas cara penerapan disiplin dan tanggung jawab siswa agar siswa dapat mandiri dan mandiri dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Ibu Jumriani selaku guru pai di sekolah tersebut berpesan bahwa dalam memberikan cara untuk melaksanakan disiplin dan tanggung jawab siswa, kita harus memberikan contoh yang baik kepada siswa dan selalu membimbing dan terus memberikan kontrol kepada siswa agar siswa lambat laun mengikuti apa yang telah ditetapkan. kata guru. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru pendidikan agama islam dan guru bahasa inggris serta beberapa siswa kelas VIII. kelas, peneliti menemukan bahwa penggunaan metode disiplin dan tanggung jawab siswa dengan memberikan contoh yang baik, bimbingan dan memberikan pengawasan kepada siswa.

Banyak guru dan sekolah yang memberikan hukuman berupa kekerasan dan pembinaan perilaku, namun cara tersebut justru berdampak negatif terhadap perkembangan siswa. Hukuman tidak mutlak diperlukan, dan hukuman bukanlah suatu tindakan yang dibenarkan dalam menghadapi siswa yang melakukan pelanggaran, namun nasehat dan pemberian hukuman yang lebih bermanfaat menjadi prioritas. Dari hasil wawancara peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan memberikan hukuman dengan memberikan nasehat, menghafal surah pendek Al-Quran, siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya, dan semua cara tersebut semata-mata untuk mengajarkan kepada mereka bagaimana berdisiplin dengan baik dan bertanggung jawab atas perbuatannya. kesalahan sendirian.

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAPAT MENINGKATKAN DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA

Hafidah dulu yang ngajar, di kelas aku selalu main game atau bercerita karena gurunya kurang tegas, tapi saat aku kelas 2, Bu Jumriani sebagai guru agamaku dan juga guru baru sangat tegas dan disiplin, dia datang tidak pernah terlambat ke kelas, jadi saya menjadi muridnya. Pasti akan datang dengan cepat juga. Jadi saya melihat kedisiplinan dan tanggung jawab para siswa ini benar-benar meningkat ketika Bu Jumriani ada di sekolah sebagai guru agama kami.57. Untuk menumbuhkan dan menumbuhkan sikap disiplin dan tanggung jawab yang baik, maka diperlukan sarana pendidikan seperti penerapan disiplin, pemberian tugas dan tanggung jawab kepada peserta didik sesuai dengan kemampuannya58.

58 Wawancara dengan Ny. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru pendidikan agama Islam, peneliti menyimpulkan bahwa guru memberikan teguran kepada siswa atau peraturannya dan guru juga melakukan sikap disiplin terlebih dahulu, memberikan motivasi nasehat dan kerjasama agar siswa bisa meniru sikap disiplin ini. dan tanggung jawab. Dengan mengajarkan pendidikan agama Islam memang dapat meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab siswa karena guru terlebih dahulu melakukan sikap kedisiplinan, misalnya saat bel berbunyi guru langsung masuk ke dalam kelas.

Dari sinilah pembahasan tentang menanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab pada siswa VIII. kelas dengan pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP SATAP 5 Kecamatan Tellu Limpoe. Cara penerapan disiplin dan tanggung jawab siswa kelas VIII SMP SATAP 5 Tellu Limpoe adalah dengan memberikan contoh yang baik kepada siswa, membimbing dan memberikan pengawasan. Pembelajaran agama Islam memang dapat meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab siswa karena guru terlebih dahulu menerapkan sikap kedisiplinan, misalnya saja ketika bel berbunyi guru langsung masuk ke dalam kelas.

SARAN

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran 2005 Jakarta: Bumi Aksara, Heri Gunawan, Heri, Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Pendidikan Agama. Apa saja permasalahan yang dihadapi pihak sekolah dalam menanamkan kedisiplinan pada siswa SMA SATAP 5 Tellu Limpoe. Jika ada siswa yang melanggar tata tertib sekolah, apa akibat yang akan dihadapi siswa kelas VIII SMP SATAP 5 Tellu Limpoe?

Cara apa yang ibu gunakan untuk mengembalikan semangat belajar dan situasi kondusif ketika ada siswa yang bereaksi negatif terhadap pembelajaran? Bagaimana sikap seorang guru, jika pembelajaran berlangsung di kelas ada siswa yang bermain sendiri dan ngobrol dengan temannya. Penulis mulai bersekolah di Sekolah Dasar pada tahun 2002 dan lulus dari SD INPRES 12/79 Tellangkere pada tahun 2008.

Penulis kemudian melanjutkan sekolah di SMP pada tahun 2008 dan lulus SMP Negeri 2 Lamuru pada tahun 2011. Pada tahun 2014, penulis melanjutkan pendidikannya di Program Studi Sarjana (S1) Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar dan lulus pada tahun 2018. Penulis pernah tergabung dalam organisasi PRAMUKA semasa SD dan SMP, PMR semasa sekolah menengah, dan Dewan Perwakilan Cabang Tellu Limpoe (DPC Tellu Limpoe) Kab.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 Proses penginternalisasian nilai karakter jujur, mandiri dan tanggung jawab dalam pembelajaran IPS pada kelas VIII MTs DDI Kanang diketahui melalui