ASPEK LEGAL
JASA KONSTRUKSI
Semester : VII Bobot : 3 SKS
Sifat : Matkul Pilihan
Pertemuan : 12
(SENGKETA / PERSELISIHAN DALAM KONTRAK KONSTRUKSI)
PEKERJAAN JASA KONSTRUKSI
PELAKU JASA KONSTRUKSI
USAHA JASA KONSTRUKSI
PENYEDIA JASA PENGGUNA JASA
PERENCANA KONSTRUKSI
SWASTA PEMERINTAH
PELAKSANA KONSTRUKSI PENGAWAS KONSTRUKSI TERINTEGRASI
BENTUK USAHA
JENIS USAHA
KUALIFIKASI KLASIFIKASI
- BANGUNAN, INFRASTRUKTUR, PROSES
- ARSITEKTURAL, SIPIL, MEKANIKAL, ELEKTRIKAL, TATA LINGKUNGAN
HUBUNGAN KERJA:
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI
JASA KONSTRUKSI
BADAN PERORANGAN
BADAN HUKUM BUKAN BADAN
HUKUM
BESAR, MENENGAH, KECIL
A S M E T
Apa itu konstruksi ?
PENYEBAB TERJADINYA SENGKETA
Penyebab risiko terjadinya sengketa hukum dapat berupa faktor eksternal dan faktor internal
• Faktor eksternal adalah faktor-faktor luar yang dapat menimbulkan risiko dalam suatu pelaksanaan pekerjaan tidak dapat diubah, atau dipengaruhi, akan tetapi jadi penentu yang bersifat given
• Penyebab risiko terjadinya sengketa hukum yang berasal dari faktor internal terdapat pada level
pasar atau market level, sektor atau perusahaan dan
pada level proyek Penyebab risiko ini masih dapat
diatasi dengan melakukan tindakan internal
PENYEBAB INTERNAL
PERUBAHAN BIAYA
PENGGUNA JASA (Pemilik Proyek)
PENYEDIA JASA (Pelaksana Proyek)
PERUBAHAN MUTU PERUBAHAN
WAKTU
Penyebab sengketa
Obyek sengketa Unsur penyebab sengketa
MASALAH PERUBAHAN PEKERJAAN:
Apakah merupakan cidera janji / wanperestasi
Diatur atau tidak diatur dalam kontrak.
Siapa yang berhak untuk memerintahkan, menyetujui, mengesahkan.
Bagaimana implikasi kepada kontrak tentang hak dan tanggung jawab.
Status hukum dari perubahan pekerjaan.
Masalah
PENYEBAB TERJADINYA SENGKETA
(FAKTOR INTERNAL)
PENYEBAB TERJADINYA SENGKETA (FAKTOR EKSTERNAL)
PERUBAHAN BIAYA
PENYEBAB EKSTERNAL
EKO
NOMI SOSBUD POLITIK PEME
RINTAH
ALAM CUACA
PERUBAHAN MUTU PERUBAHAN
WAKTU
Penyebab sengketa
Obyek sengketa Unsur penyebab sengketa
MASALAH PERUBAHAN PEKERJAAN:
Apakah masuk atau tidak dalam force majeure
Diatur atau tidak diatur dalam kontrak.
Siapa yang berhak untuk menyetujui, mengesahkan akibat perubahan ini.
Bagaimana implikasi kepada kontrak tentang hak dan tanggung jawab.
Status hukum dari perubahan pekerjaan.
Masalah
PENYEBAB INTERNAL
BUKAN FORCE MAJEURE PENGGUNA
JASA (Pemilik Proyek)
PENYEBAB EKSTERNAL
PENYEDIA JASA (Pelaksana Proyek)
EKO
NOMI SOSBUD POLITIK PEME
RINTAH
ALAM CUACA
Penyebab sengketa
Objek sengketa
Faktor penyebab sengketa
Jenis sengketa
PERUBAHAN PEKERJAAN
PERUBAHAN BIAYA
PERUBAHAN MUTU PERUBAHAN
WAKTU
BUKAN WANPRESTASI FORCE MAJEURE
PERUBAHAN PEKERJAAN
PERUBAHANBIAYA
PERUBAHAN MUTU PERUBAHAN
WAKTU
WANPRESTASI
SENGKETA
IDENTIFIKASI SENGKETA
DLM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI
ALUR POTENSI SENGKETA KONTRAK KONSTRUKSI
Negosiasi
Variasi/Perubahan KONTRAK
KERJA KONSTRUKSI
sepakat
PENGGUNA
PENYEDIA
Tidak sepakat
Perubahan Kontrak
SENGKETA
• Lingkup
• Waktu
• Desain
• Lokasi
• Lahan
• dll
Mediasi Konsiliasi Arbitrasi
Dewan Sengketa
INDIKASI POTENSI SENGKETA KONTRAK KONSTRUKSI (1)
Perbedaa n Pemahaman Peraturan dan Dokumen
Kontrak
a. Pemahaman ketentuan kontrak Lump Sum
b. Pemahaman tata cara perubahan harga kontrak pada pekerjaan harga satuan timpang
c. Ketentuan pengenaan denda keterlambatan akibat kesalahan
penyedia d.Ketentuan apabila terjadi perpanjangan waktu
INDIKASI POTENSI SENGKETA KONTRAK KONSTRUKSI (2)
Pelaksanaan Pekerjaan
a. Aspek Teknis
• faktor ketersediaan lahan sebagai lokasi kerja
• faktor perubahan lingkup pekerjaan
• faktor perbedaan kondisi lapangan / cuaca
• faktor kekurangan material dan/atau peralatan yang sesuai dengan spesifikasi teknis
• faktor keterbatasan personil
• faktor kurang jelas atau kurang lengkapnya gambar rencana dan/atau spesifikasi teknis
b. Aspek Waktu
• faktor penundaan waktu pelaksanaan pekerjaan
• faktor percepatan waktu penyelesaian pekerjaan
• faktor keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan
c. Aspek Biaya
• faktor penghematan anggaran
• faktor keterlambatan pembayaran
PENYELESAIAN SENGKETA
MENURUT UU 2/2017
• Pilihan Penyelesaian
Sengketa Konstruksi
wajib
dicantumkan dalam kontrak kerja konstruksi Pasal 47 ayat (1) huruf
p
• Kontrak tidak memuat pilihan penyelesaian sengketa : Para
pihak membuat persetujuan tertulis mengenai tata cara penyelesaian sengketa yang akan dipilih Pasal 88 ayat (3)
• Prinsip penyelesaian sengketa : musyawarah untuk mencapai
kemufakatan pasal 88 ayat 2
PENYELESAIAN SENGKETA
MENURUT UU 2/2017
• Tahapan upaya penyelesaian sengketa : mediasi, konsiliasi dan arbitrase Pasal 88 ayat (4)
• Pembentukan Dewan Sengketa : Pasal 88 ayat (5) dan ayat (6)
• Pendelegasian Pengaturan kepada Peraturan
Pemerintah : Pasal 88 ayat (7)
PENYELESAIAN SENGKETA MENURUT UU 2/2017
Tahapan upaya penyelesaian sengketa meliputi : a. Mediasi;
b. Konsiliasi dan;
c. Arbitrase;
Penyelesaian Sengketa
Musyawarah
untuk Mufakat Disesuaikan Berdasarkan
Kontrak Kerja Konstruksi
Tercantum upaya penyelesaian?
YA
TIDAK
Tidak tercapai
Para pihak bersengketa membuat persetujuan tertulis mengenai tata cara penyelesaian sengketa yang dipilih.
Selain upaya penyelesaian sengketa (mediasi dan konsiliasi), para pihak dapat membentuk Dewan Sengketa
Pemilihan keanggotaan dewan sengketa dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalitas dan tidak menjadi bagian dari salah satu pihak
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI
5
Pasal 88
Penjelasan UU2/2017 Ayat (5)
Yang dimaksud dengan "dewan sengketa" adalah tim yang dibentuk
berdasarkan kesepakatan para pihak sejak
pengikatan Jasa
Konstruksi untuk mencegah dan
menengahi sengketa yang terjadi di dalam pelaksanaan Kontrak Kerja Konstruksi.
M ed ia si
•
Mediator memaham i Pengadaan
•
Proses
Penyelesaian 30 hari Kalender
•
Biaya Gratis
•
Penyelesaian sengketa didorong melalui
kesepakatan para pihak (win win solution)
K on si lia si
•
Konsiliator memahami Pengadaan
•
Proses Penyelesaian 30 hari kalender
•
Biaya Gratis
•
Konsiliator
memberi pendapat atas permasalahan
•
Penyelesaian sengketa didorong melalui kesepakatan para pihak (win win solution
)A rb itr as e
• Arbiter memahami Pengadaan
• Proses
penyelesaian 90 hari kalender
• Biaya Gratis
• Berkekuatan hukum tetap dan mengikat
• Dapat diminta pendapat hukum (Binding Opinion)
LAYANAN PENYELESAIAN SENGKETA PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH
Pemoho
n Termohon
1
2
3
4
Layanan Penyelesaian Sengketa 5
Mediasi Konsilias
i Arbitras
e Konsulta
si
PENYELESAIAN SENGKETA (1)
PENYELESAIAN SENGKETA (2)
Konsel or
• adalah yang ditugaskan oleh Layanan Penyelesaian Sengketa Kontrak Pengadaan untuk melakukan layanan konsultasi
Mediator
• adalah pihak netral yang diusulkan para pihak dan/atau ditunjuk Sekretaris Layanan Penyelesaian Sengketa Kontrak Pengadaan untuk membantu para pihak dalam sengketa kontrak pengadaan mencapai kesepakatan melalui proses perundingan
Konsiliato r
• adalah pihak netral yang diusulkan para pihak dan/atau ditunjuk Sekretaris Layanan Penyelesaian Sengketa Kontrak Pengadaan
memberikan alternatif pemecahan permasalahan yang dihadapi Para Pihak dalam sengketa kontrak pengadaan.
Arbite r
• adalah seseorang yang diusulkan Para Pihak dan/atau ditunjuk oleh Sekretaris Layanan Penyelesaian Sengketa Kontrak
Pengadaan untuk memeriksa dan memutuskan sengketa
kontrak pengadaan.
7 7
PERBANDINGAN PRINSIP PENYELESAIAN SENGKETA
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI
UU No 18 / 1999 Tentang
Jasa Konstruksi UU No. 30 / 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa
SKB Menteri Keuangan RI dan Kepala BAPPENAS No.S-42/A/2000 No.S-
2262/D.2/05/2000 Tentang Juknis Keppres RI No.18/2000
PP No. 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi
UU No 02 / 2017 Tentang Jasa Konstruksi
Semua keputusan tetap melalui kesepakatan para pihak (bersifat final, mutlak)
Semua keputusan tetap melalui kesepakatan (bersifat final, mutlak)
Semua keputusan tetap melalui kesepakatan (bersifat final, mutlak)
Semua keputusan tetap melalui kesepakatan (bersifat final, mutlak)
Penyelesaian dengan prinsip dasar musyawarah untuk mencapai kemufakatan para pihak
Melalui Pengadilan (pidana/per data
- Melalui Pengadilan
(pidana/perdata)
- Penyelesaian perselisihan
ditempuh melalui antara lain musyawarah, mediasi, arbitrase, ataupun
pengadilan (menekankan aspek keperdataan) Luar Pengadilan
dan dapat dibantu pihak ketiga
Luar Pengadilan
Konsultasi
Mediasi
Negosiasi
Konsiliasi
Penilaian Ahli
Luar Pengadilan
Konsultasi
Konsiliasi
Badan Arbitrase
Luar Pengadilan
Konsultasi
Mediasi
Negosiasi
Konsiliasi
(dibantu) Penilaian Ahli
Luar Pengadilan
Mediasi
Konsiliasi
Arbitrase
Dewan Sengketa