• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian Kualitatif

N/A
N/A
Nurul Istiqomah Alimin

Academic year: 2023

Membagikan "Metode Penelitian Kualitatif"

Copied!
235
0
0

Teks penuh

FILSAFAT ILMU

Memahami Filsafat

Bertrand Russell: Filsafat tidak lain hanyalah upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar, tidak secara dangkal atau dogmatis seperti yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan dalam sains, tetapi secara kritis. Beerling: Filsafat adalah pemikiran bebas, yang diilhami oleh akal, tentang segala sesuatu yang timbul dari pengalaman. Plato: Filsafat adalah studi tentang penyebab dan prinsip utama dari segala sesuatu yang ada.

Aristoteles: Filsafat adalah ilmu yang selalu berusaha menemukan prinsip dan sebab-sebab dari realitas yang ada. Rene Descartes: Filsafat adalah kumpulan semua pengetahuan yang dasar penelitiannya menyangkut Tuhan, alam, dan manusia. Walaupun filsafat tampak sebagai salah satu ilmu, namun filsafat mempunyai strukturnya sendiri dan tidak bisa begitu saja dianggap sebagai ilmu.

Selain menyelidiki bidang realitas tertentu, setiap ilmu pengetahuan selalu memandang secara eksklusif objek penyelidikannya dari sudut pandang tertentu; sudut pengamatan lain, yang mungkin juga ada, tidak dipertimbangkan. Setiap ilmu pengetahuan mempunyai metodologi, suatu cara kerja yang khusus bagi ilmu itu, dan tidak dapat diubah atau diabaikan begitu saja.

Asal Mula Filsafat

Sebelum filsafat lahir, berbagai mitos dan mitos mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Namun ternyata penjelasan dan penjelasan yang diberikan oleh mitos dan mitos tersebut semakin kurang memuaskan manusia. Ketidakpuasan ini menyebabkan masyarakat terus mencari penjelasan dan informasi yang lebih konkrit dan meyakinkan.

Orang-orang yang merasa tidak puas dan terus-menerus mencari penjelasan dan informasi yang lebih pasti lambat laun mulai berpikir rasional. Ketika akal berhasil menghilangkan mitos dan mitos dari singgasananya, lahirlah filsafat yang mencakup semua ilmu pengetahuan yang ada dan dikenal pada saat itu. Orang sebagai penanya mempertanyakan sesuatu dengan tujuan memperoleh kejelasan dan informasi mengenai hal yang dipertanyakannya.

Pertanyaan yang diajukan untuk memperoleh kejelasan dan informasi tertentu pada hakikatnya merupakan pernyataan adanya aporia (keraguan atau ketidakpastian dan kebingungan) oleh orang yang mengajukan pertanyaan. Faktanya, setiap pertanyaan yang diajukan seseorang selalu didasarkan pada apa yang telah diketahui si penanya.

Sifat Dasar Filsafat

Cara berpikir rasional-ilmiah juga menghasilkan gagasan-gagasan yang terbuka untuk diteliti dengan nalar. Kebenaran yang dicarinya adalah kebenaran hakiki tentang segala realitas dan segala sesuatu yang dapat dipertanyakan. Kebenaran apa pun yang diperoleh harus selalu terbuka untuk dipertanyakan kembali dan diuji guna sampai pada kebenaran yang lebih pasti.

Mengupayakan kejelasan berarti berjuang terus-menerus untuk menghilangkan segala sesuatu yang tidak jelas, kabur, dan gelap, bahkan yang sepenuhnya rahasia dan berbentuk teka-teki. Tanpa kejelasan, filsafat akan menjadi sesuatu yang misterius, serba rahasia, kabur, kelam dan mustahil mencapai kebenaran. Berpikir radikal, mencari prinsip, mencari kebenaran dan mencari kejelasan tidak mungkin berhasil tanpa berpikir rasional.

Seorang pemikir kritis tidak akan mudah menangkap suatu kebenaran sebelum kebenaran tersebut dipertanyakan dan benar-benar diuji terlebih dahulu. Berpikir logis-sistematis-kritis merupakan ciri utama berpikir rasional, dan berpikir rasional merupakan salah satu ciri dasar filsafat.

Peranan dan Kegunaan Filsafat

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa filsafat membebaskan manusia dari segala macam “penjara” yang akan mempersempit ruang nalar manusia. Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir yang mistis dan mistis dengan memerintahkan manusia untuk berpikir rasional. Pada akhirnya, filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir yang tidak lengkap dan fragmentaris dengan memerintahkan manusia untuk berpikir secara integral dan koheren.

Selanjutnya berbagai ilmu pengetahuan yang satu demi satu mencapai tingkat kematangan penuh mulai mandiri dan meninggalkan filsafat yang mendewasakannya. Memang benar bahwa filsafat telah menunjukkan kemanfaatannya dengan melahirkan, membina dan mematangkan berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Meskipun perkembangan ilmu pengetahuan sangat menggembirakan, namun hasil yang dicapai ilmu pengetahuan nyatanya hanya bersifat sementara; Oleh karena itu ilmu pengetahuan memerlukan perbaikan dan penyempurnaan.

Sains tidak mampu menguji kebenaran prinsip-prinsip yang mendasari sains itu sendiri. Ilmu pengetahuan membutuhkan bantuan dari sesuatu yang tidak terbatas yang mampu menguji kebenaran prinsip-prinsip yang mendasari ilmu pengetahuan.

Cabang-cabang Filsafat

Jadi penelitian kualitatif bersifat bottom-up, berbeda dengan penelitian kuantitatif yang bersifat top-down. Jadi, pada penelitian kualitatif, analisis data dilakukan untuk membangun hipotesis, sedangkan pada penelitian kuantitatif, analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis. Metode dalam penelitian kualitatif bukanlah suatu perangkat teknis yang secara otomatis dapat digunakan untuk menangani permasalahan penelitian tertentu.

Peneliti dalam melakukan penelitian kualitatif dengan sengaja mempelajari situasi sosial yang terjadi pada objek penelitiannya. Alasan lain mengapa non-probability sampling dalam penelitian kualitatif lebih akurat adalah adanya ukuran populasi (parameter) yang tidak dapat dihitung (infinitepopulation), yaitu ukuran populasi yang besar/tidak diketahui keberadaan/keadaan karakteristik Populasi unsur-unsurnya tidak dapat diidentifikasi secara jelas, sehingga telah dan/atau tidak dapat dihitung (uncountable). Dengan demikian, dalam penelitian kualitatif ini instrumen penelitian tidak dapat dikembangkan sebelum masalah yang diteliti dapat dipahami secara utuh.

Dokumen yang diperlukan dalam penelitian kualitatif adalah dokumen yang relevan dengan fokus penelitian dan diperlukan untuk melengkapi data. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sebelum terjun ke lapangan, selama berada di lapangan, dan setelah menyelesaikan lapangan. Dari pengalaman beberapa kali melakukan penelitian kualitatif, model analisis data yang diperkenalkan oleh Spradley (1980) dan Glaser dan Strauss (1967) dapat dijadikan pedoman.

Tabel  4.1 Individu menurut Status dan Situasi Sosialnya  Individu  Status sosial  Situasi sosial
Tabel 4.1 Individu menurut Status dan Situasi Sosialnya Individu Status sosial Situasi sosial

FILSAFAT ILMU PENELITIAN KUALITATIF 17

  • Beberapa Catatan tentang Pendekatan Kualitatif

PENELITIAN DALAM PERSPEKTIF

  • Pengenalan
  • Konsep Kualitatif
  • Istilah dan Makna Kualitatif
  • Etnografi

TEORI, METODE DALAM PENDEKATAN

  • Ilmu Sosial dan Penelitiannya
  • Ilmu Sosial, Paradigmanya, dan Positivisme
  • Metode Pengumpulan Data :Observasi Partisipasi

HAKIKAT

  • Pengertian Kualitatif
  • Karateristik Penelitian Kualitatif
  • Jenis – Jenis Penelitian Kualitatif
  • Teori Dalam Peneltian Kualitatif

MASALAH DAN FOKUS MASALAH

  • Masalah dalam Penelitian Kualitatif
  • Fokus Masalah

POPULASI DAN SAMPEL

  • Pendahuluan
  • Pengertian Populasi Dan Sampel
  • Populasi dan Sampel Dalam Penelitian Kualitatif

INSTRUMEN

  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pembangkitan Data

TEKNIK ANALISIS DATA

  • Proses Analisis Data Kualitatif
  • Model Data (Data Display)

PROSEDUR ANALISIS DATA

  • Prosedur Analisis Data
  • Prosedur Analisiis Data Model Miles and Huberman
  • Prosedur Analisiis Data Model Spradley

Analisis data kualitatif merupakan pemeriksaan sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian-bagiannya, hubungan antara kajian dan hubungannya dengan keseluruhan (Spradley, 1980 dalam Imam 2016: 210). Artinya semua analisis data kualitatif akan mencakup penelusuran data, melalui catatan (observasi lapangan) untuk menemukan pola budaya yang dipelajari peneliti (Mantja, 2007 dalam Imam 2016: 210). Artinya analisis data sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data, kemudian dilanjutkan setelah pengumpulan data selesai.

Analisis data mencakup kegiatan dengan data, mengorganisasikannya, memilih dan mengorganisasikannya ke dalam satuan-satuan, mensintesisnya, mencari pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, serta memutuskan apa yang akan disajikan kepada orang lain. Analisis data pada penelitian kuantitatif dilakukan setelah seluruh data terkumpul, sedangkan pada penelitian kualitatif analisis data dilakukan sejak peneliti memasuki lapangan. Proses analisis data diawali dengan mengkaji seluruh data yang dikumpulkan melalui berbagai teknik yaitu observasi, wawancara, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar dan lain sebagainya.

Miles dan Huberman sebagaimana dikutip Sugiyono menyatakan bahwa kegiatan analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berkesinambungan hingga data mencapai titik jenuh. Keempat, kesimpulan diambil setelah menemukan pola dan makna dari data yang diperoleh. Proses analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan merupakan proses yang saling berinteraksi sehingga dapat disebut model interaktif 3.

Dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih banyak dilakukan di lapangan bersamaan dengan kegiatan pengumpulan data. Menurut Spradley, analisis data berlangsung melalui tahapan sebagai berikut: (1) analisis domain; (2) analisis taksonomi; 3) analisis komponen; (4) analisis tema budaya. Model analisis data yang dikembangkan oleh Spradley lebih cocok digunakan dalam penelitian etnografi, yaitu penelitian yang mendeskripsikan dan menafsirkan budaya atau sistem sosial, khususnya pola aktivitas, bahasa, kepercayaan, ritual, dan cara hidup suatu masyarakat.

Miles dan Hubermen (1984), menyatakan kegiatan dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus hingga selesai, sehingga datanya jenuh. Pada langkah ini peneliti mencoba mengumpulkan data yang relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan mempunyai makna. Penyajian data yang baik merupakan langkah penting untuk mencapai analisis kualitatif yang valid dan dapat diandalkan.

VALIDITAS (TRANFERABILITAS) DANREALIBILITAS

  • Validitas (Transferabilitas)
  • Realibilitas (Dependabilitas)
  • Objektivitas (Konfirmabilitas)

Sedangkan pada penelitian naturalistik, validitas internal menggambarkan konsep peneliti dengan konsep yang ada pada partisipan. Untuk itu peneliti harus secara sistematis membandingkan data yang diperoleh terlebih dahulu dengan data yang diperoleh kemudian. Dalam penelitian kuantitatif, konsep validitas eksternal berkaitan dengan generalisasi, yaitu sejauh mana pernyataan generalisasi yang dirumuskan juga berlaku pada kasus lain di luar penelitian.

Penelitian naturalistik tidak melakukan pengambilan sampel secara acak atau pemrosesan statistik untuk menjaga generalisasi dan validitas eksternal. Dalam penelitian kualitatif, konsep validitas eksternal berkaitan dengan kemungkinan perbandingan dengan hasil penelitian lain dan untuk dilakukan perbandingan oleh peneliti lain, sehingga tugas peneliti adalah memberikan gambaran dan definisi yang jelas dari masing-masing komponen sebagai konsep. berkembang, ciri-ciri fokus penelitian, dan sebagainya sehingga dapat dipahami orang lain sesuai pemahaman peneliti itu sendiri. Pernyataan validitas sampai dengan ini dapat disimpulkan bahwa validitas internal dalam penelitian kuantitatif berarti mencapai aspek kebenaran atau nilai kebenaran hasil penelitian sehingga dapat dipercaya, sedangkan validitas internal dalam pengertian penelitian naturalistik mengacu pada adanya atau tidak adanya kredibilitas atau kredibilitas.

Sedangkan validitas eksternal pada penelitian kuantitatif berarti aspek ketergeneralisasian atau tingkat penerapannya, sedangkan pada penelitian kualitatif berarti adanya kesesuaian atau kepantasan atau dapat diterapkan/dialihkan. Dalam penelitian kuantitatif, reliabilitas adalah mengenai apakah penelitian tersebut dapat diulangi atau ditiru oleh peneliti lain dan menemukan hasil yang sama jika peneliti tersebut menggunakan metode yang sama. Persyaratan reliabilitas ini tidak mungkin diterapkan dalam penelitian kualitatif karena situasi kehidupan nyata tidak dapat terulang.

Meskipun tidak ada ukuran reliabilitas, dalam penelitian naturalistik dilakukan upaya untuk menjaga reliabilitas internal. Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang dapat melakukan percobaan berulang-ulang dalam kondisi yang sama, penelitian kualitatif tidak dapat melakukan percobaan untuk menguji objektivitas. Memperluas observasi berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan observasi, melakukan wawancara baru dengan sumber data yang ditemukan atau baru.

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara memeriksa data yang diperoleh dari berbagai sumber. Data dari ketiga sumber tersebut tidak dapat dirata-ratakan seperti pada penelitian kuantitatif, melainkan dideskripsikan, mengkategorikan mana pandangan yang sama, mana yang berbeda, dan mana yang spesifik pada ketiga sumber data tersebut. Triangulasi merupakan suatu teknik untuk menguji kredibilitas data. Hal ini dilakukan dengan membandingkan data dengan sumber yang sama dengan teknologinya.

PENDEKATAN KUALITATIF ILMU

  • Metodologi Penelitian Untuk Kebijakan Publik

Gambar

Tabel  4.1 Individu menurut Status dan Situasi Sosialnya  Individu  Status sosial  Situasi sosial
Gambar  di  bawah  ini  terlihat  bahwa  teknik  sampling  pada  dasarnya  dapat  dikelompokkan  menjadi  dua  yaitu  Probability  Sampling dan Nonprobability Sampling
Gambar  7.1  Model  generalisasi  peneltian  kualitatif  ,  sampel  purposive  hasil  dari  A  dapat  ditransferkan hanya ke B, C, D

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme , digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai

Penelitian dengan metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, (sebagai

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai

Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah