• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

N/A
N/A
safety Inductionacc

Academic year: 2024

Membagikan "METODE PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

28 BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rangkaian proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Nazir, 2014). Dalam penelitian ini, desain yang digunakan adalah metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional. Dikarenakan penelitian ini tidak hanya melihat gambaran variable yang diteliti tetapi juga melihat apakah terdapat hubungan antara dua atau beberapa variable lainnya.

Pendekatan cross sectional yaitu penelitian dengan pengumpulan data dilakukan pada satu titik waktu (at one point in time) dimana fenomena yang diteliti selama satu periode waktu pengumpulan data (Swarjana, 2015).

4.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 4.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2017:80), populasi merupakan wilayah yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi karakteristik tertentu yang ditetapkan

(2)

oleh peneliti yang kemudian nanti akan ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/I Prodi S1 Reguler FIK UMJ. Berdasarkan data yang didapatkan dari bidang organisasi BEM, Total keseluruhan mahasiswa S1 Reguler FIK UMJ berjumlah 645 mahasiswa, mulai dari tingkat 1 sebanyak 143 mahasiswa, tingkat 2 sebanyak 148 mahasiswa, tingkat 3 sebanyak 180, dan tingkat 4 sebanyak 174 mahasiswa.

4.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2017:81) sampel merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang akan diambil dari populasi dan harus bersifat representative atau mewakili.

Sampel dari penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa/i FIK UMJ.

Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin (Notoadmodjo, 2010) sebagai berikut:

𝑛 =1+N (d)²𝑁

Keterangan:

N = Jumlah Populasi n = Jumlah Sample

d = Penyimpanan populasi atau derajat ketetapan (0,05) Maka perhitungannya adalah:

𝑛 =1+645 (0,05)645 = 247 responden

(3)

Adapun rumus untuk menentukan sample setiap strata kelas adalah sebagai berikut:

𝑛𝑖 =𝑁𝑖N χ 𝑛

Keterangan:

ni = Besar sample menurut strata/kelas n = Besar sample seluruhnya

Ni = Besar populasi menurut strata/kelas N = Besar populasi seluruhnya

Jumlah sample berdasarkan strata/kelas sebagai berikut:

Tingkat 1 = 143645 𝑥 247 = 55 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 Tingkat 2 = 148645 𝑥 247 = 57 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔

Tingkat 3 = 180645 𝑥 247 = 69 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔

Tingkat 4 = 174645 𝑥 247 = 67 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔

Maka, peneliti menetapkan jumlah sample sebesar 247 responden. Dan untuk menghindari terjadinya sampling error, maka ditambahkan 10% sehingga jumlah sample menjadi 271 responden.

(4)

4.2.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah teknik yang digunakan untuk pengambilan data yang digunakan untuk menentukan sample, yang nantinya akan digunakan pada penelitian (Sugiyono, 2015). Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Purposive Sampling dengan pendekatan metode Stratified Random Sampling .

Purposive Sampling adalah penetapan sample dengan cara memilih sample di antara populasi sesuai dengan kriteria peneliti yang dapat mewakili karakteristik populasi di tempat penelitian (Hidayat, 2017).

Metode pengambilan sample menggunakan metode Stratified Random Sampling menurut Sugiyono (2017: 82), yaitu teknik pengambilan sample dari setiap strata secara seimbang.

Adapun kriteria inklusi dan ekslusi yang sudah ditetapkan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kriteria Inklusi

1) Mahasiswa/i S1 Reguler FIK UMJ yang masih aktif

2) Mahasiswa/i yang bersedia menjadi subjek penelitian dan bersedia mengisi Informed Consent dan kuesioner.

3) Menggunakan dan memiliki Gadget.

(5)

4.3 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada seluruh Mahasiswa/I S1 Reguler di Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta

4.4 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari penyusunan proposal (perencanaan) pada bulan Maret 2022 sampai dengan bulan April 2022. Pengumpulan data akan dilakukan setelah surat izin keluar pada bulan Mei 2022.

4.5 Etika Penelitian

Menurut Hasmi (2016), adapun etika yang harus diperhatikan dari penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut:

a. Informed Consent

Pada penelitian ini, Informed Consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilaksanakan dengan memberikan lembar persetujuan untuk persetujuan responden menjadi partisipan.

b. Anonymity (Tanpa Nama)

Pada penelitian ini, pemberian nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan inisial nama responden saja pada lembar pengumpulan data.

c. Anonfidentially (Kerahasiaan)

Pada penelitian ini semua responden yang telah mengisi kuesioner di jamin kerahasiaan jawabannya oleh peneliti, untuk pemaparan hasil penelitian yang hata kelompok data tertentu saja yang dapat dilaporkan.

(6)

d. Justice (Keadilan)

Keadlian pada penelitian ini yaitu dengan menghargai hak dan tidak membedakab perlakuan responden yang satu dengan yang lainnya.

4.6 Alat Pengumpulan Data

Alat yang digunakan dalam melakukan penelitian ini berupa kuesioner tentang penggunaan gadget (Durasi/Screen Time), dan kuesioner mata lelah. Instrument adalah alat bantu yang dipilih oleh peneliti dalam kegiatan, agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah (Nursalam, 2013). Kuesioner penelitian ini akan dimuat secara online melalui Google Form.

1) Instrument 1 berisi karakteristik responden.

Kuesioner ini berisi pertanyaan terkait karakteristik responden yang meliputi: usia, jenis kelamin, dan tingkat/semester lalu responden perlu memilih pada pilihan jawaban yang telah tersedia di bagian identitas diri Google Form.

2) Instrument 2 berisi kuesioner penggunaan Gadget (Durasi/Screen Time).

Kuesioner yang digunakan pada variable penggunaan gadget adalah kuesioner yang telah dilakukan uji validitas oleh peneliti dengan total 5 pertanyaan. Terdapat 4 pilihan jawaban yang tersedia yaitu tidak pernah = 0, Kadang-kadang = 1, sering = 2, selalu = 3 dengan skor 0 = Tidak baik, jika skor ≥ dengan mean (10,5), 1 = Baik, jika skor <

dengan mean (10,5)

(7)

3) Instrument 3 berisi kuesioner mata lelah

Kuesioner yang digunakan pada variable mata lelah adalah kuesioner Visual Fatigue Index (VFI) dengan total 22 pertanyaan Terdapat 4 pilihan jawaban yang tersedia yaitu tidak pernah = 1, Kadang-kadang = 2, sering = 3, selalu = 4 dengan skor 0 = ≥0,4 mengalami kelelahan mata dan 1 = <0,4 tidak mengalami kelelahan mata

Intsrumen yang berupa kuesioner ini sebelumnya telah diuji validitas dan uji reliabilitas, sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Uji validitas derajat dimana instrument mengukur apa yang seharusnya diukur, yang dapat dikategorikan menjadi logical (face validity), content validity, criterion, dan construct validity (Swarjana, 2015)

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mengidentifikasi suatu variable, daftar variable ini pada umumnya mendukung suatu variable tertentu.

Uji validitas Visual Fatigue Index (VFI) telah dilakukan dalam penelitian Yondhi (2018) dengan melakukan uji coba kepada 30 mahasiswa kedokteran sebagai responden dengan hasil r table pada signifikasi 5% dengan n = 30, didapat r table (0,412).

(8)

Uji validitas kuesioner Gadget telah dilakukan oleh peneliti dengan melakukan uji coba kepada 30 responden yang didapatkan hasil menunjukkan r hitung besar dari r table (0,361).

b. Uji Reabilitas

Uji reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk menghasilkan hasil pengukuran yang sama ketika dilakukan pengukuran secara berulang. Kuisioner dikatakan reliable, maka kuesioner menghasilkan hal yang sama, sebaliknya jika kuesioner menghasilkan hasil yang sangat bervariasi berarti instrument tersebut tidak reliable (Swarjana, 2015).

Kriteria dalam pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:

a) Jika nilai alpha cronbach (α) ≥0,60, maka item variable dinyatakan reliable.

b) Jika nilai alpha cronbach (α) ≤0,60 maka item variable dinyatakan tidak reliable.

Pada kuesioner mata lelah atau Visual Fatigue Index sudah dilakukan uji reabilitas dengan skor 0,934 yang dikatakan sudah reabel. Pada kuesioner gadget sudah dilakukan uji reabilitas dengan alpha cronbach 0,723 dan dikatakan sudah reable.

4.7 Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap pelaksanaan, gambaran pelaksanaan kegiatannya adalah sebagai berikut:

1) Fase orientasi

Fase orientasi peneliti melakukan pendekatan/ koordinasi kepada responden melalui daring (Whatsapp) kepada beberapa responden dari mahasiswa S1 Reguler dari masing-masing semester untuk memberikan penjelasan mengenai tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian.

(9)

Lalu, peneliti akan meminta persetujuan atau informed consent kepada masing-masing responden untuk ketersediaan mereka untuk mengisi kuesioner yang akan peneliti sebar. Pada lembar G-Form, disediakan lembar persetujuan yang menyatakan apabila responden bersedia, maka responden akan langsung menuju ke pertanyaan yang terkait dengan penelitian. Jika responden tidak bersedia, maka pernyataan berhenti sampai di lembar persetujuan saja.

2) Fase kerja

Pada fase ini, setelah mendapat persetujuan untuk menjadi subjek penelitian dari responden, peneliti memberikan kuesioner kepada responden sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Apabila ada responden yang belum paham atau belum jelas maka akan diberi kesempata untuk bertana kepada peneliti melalui daring (Whastapp) a. Peneliti membagikan kuesioner penelitian kepada responden yang dipilih sebagai

sample penelitian setelah responden mengerti tentang cara pengisian kuesioner..

3) Tahap terminasi

Peneliti mengecek kuesioner yang sudah diisi dan terkumpul di data server G-form peneliti. Lalu peneliti mengakhiri percakapan melalui daring (Whatsapp Messenger) dengan responden yang telah bersedia mengisi kuesioner dan mengucapkan terimakasih atas kerjasama serta ketersediaan mereka sebagai partisian penelitian.

4.8 Prosedur Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan tahap berikut:

(10)

a) Seleksi data (Editing)

Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap semua item pertanyaan dalam kuesioner. Editing dilakukan pada saat pengumpulan data atau sesudah data terkumpul dengan memeriksa jumlah kuesioner, kelengkapan identitas, lembar kuesioner, kelengkapan isian kuesioner, serta kejelasan jawaban

b) Pemberian kode (Coding)

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap data yan terdiri atas beberapa kategori. Peneliti melakukan pemberian kode pada tahap sebelum dan sesudah pengumpulan data dilaksanakan.peneliti melakukan coding untuk mempermudah pada saat analisa data dan juga mempercepat pada saat entri data. Kode yang dimaksud adalah:

a. Usia

0 = 18-21 tahun 1 = 22-25 tahun b. Jenis kelamin

0 = laki-laki 1 = perempuan c. Tingkat/semester

0 = Semester 2 1 = Semester 4 2 = Semester 6 3 = Semester 8

(11)

d. Penggunaan Gadget (Durasi/Screen Time) 0 = Tidak Normal

1 = Normal e. Kelelahan mata

0 = Mengalami kelelahan mata 1 = Tidak mengalami kelelahan mata

c) Memasukan data (Entry Data)

Memasukkan data yang telah diperoleh menggunakan fasilitas computer. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan program SPSS 22.0.

d) Proses data (Processing)

Langkah selanjutnya adalah memproses data agar data yang sudah di-entry dapat di analisis. Proses ini dapat dilakukan dengan cara memasukkan data dari kuesioner ke paket program computer. Langkah berikutnya adalah memproses data tersebut agar data yang sudah di entry dianalisis, agar dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian, dan membuktikan apakah hipotesis yang sudah ditumuskan terbukti benar atau ditolak dari hasil analisis tersebut.

e) Pengelompokkan data (Tabulating)

Kegiatan pengelompokkan data dalam penelitian ini meliputi: pengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian, kemudian dimasukkan ke dalam table-tabel yang telah ditentukan, berdasarkan kuesioner yang telah ditentukkan skor atau kodenya. Dalam

(12)

penelitian ini, peneliti melakukan tabulasi data menggunakan program aplikasi data statistic SPSS 16.0

f) Pembersihan data (Cleaning)

Cleaning data atau pembersihan data merupakan kegiatan pengecekkan kembali data atau entry data.

4.9 Analisa Data

a. Analisis Univariat (Deskriptif)

Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan distribusi frekuensi, baik variable bebas, variable terikat, maupun deskripsi karakteristik responden. Pada analisis univariat, data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari masing-masing variable mata lelah serta melihat karakteristik responden (Mahasiswa semester 8 dan bermain gadget) disajikan dalam bentuk table frekuensi, ukuran tendensi sentral atau grafik.

b. Analisis Bivariat (Analitik)

Analisis bivariate merupakan analisis untuk mengetahui interaksi dia variable, baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif (Suryono, 2010). Analisis bivariate dilakukan terhadap dua variable yang diduga berhubungan dan untuk mengetahui kemaknaan hubungan nilai p yaitu menggunakan analisis chi-square dan besarnya risiko menggunakan RP (Ratio Prevalens).

(13)

Skema hipotesis untuk kategori nominal dan ordinal tidak berpasangan menggunakan analisa data uji chi-square (Sopiyudin, 2014). Hasil uji chi-square hanya dapat menyimpulkan ada atau tidaknya perbedaan proporsi antar kelompok atau dengan kata lain hanya dapat menyimpulkan ada/tidaknya hubungan antara dua variable kategorik.

Pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui adakah Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Kejadian Mata Lelah Pada Mahasiswa FIK UMJ dan menggunakan uji statistic yang digunakan adalah Chi Square dengan derajat kemaknaan α = 0,05 (Derajat Kemaknaan 95%), dikatakan ada hubungan ketika p value ≤ Ha nilai α = 0,05 atau Ha diterima.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan metode cross sectional yaitu peneliti mempelajari hubungan antara variabel bebas (faktor

Perbedaan dalam penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dan variabel yang akan diteliti adalah Hubungan tingkat pengetahuan

Desain penelitian yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional sedangkan variabel bebas yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, budaya atau keyakinan,

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan studi cross sectional. Peneliti melakukan observasi atau mengamati hubungan pelaksanaan

- Variabel bebas : asupan gizi dan aktifitas fisik - Variabel tergantung : status gizi Desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional Ada

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian merupakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara frekuensi

Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional study yang bertujuan mengetahui gambaran tingkat

F METODE Desain penelitian yang dilakukan adalah analitik observasional dengan pendekatan cross- sectional yang memiliki tujuan untuk mengatahui hubungan dari variabel dependen umur,