METODE PENGUKURAN
STRATIGRAFI
Berliana Ayu Aprilia 140710160006 Akhmad Maulana Fazrin 140710160020
Nur Sukma Pambudi 140710160032
Reza Eka Pangestu 140710160053
Stratigrafi - 2018
Outline
• Pengantar Metode Pengukuran Stratigrafi
• Data Sekunder Stratigrafi
• Data Primer Stratigrafi
– Metode Jacob Staff – Metoder Rentang Tali
Pengukuran stratigrafi merupakan salah satu pekerjaan yang
dilakukan dalam pemetaan geologi lapan gan. Pengukuran stratigrafi dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang terperinci dari hubungan stratigrafi antar setiap perlapisan batuan /satuan batuan, ketebalan setiap satuan stratigrafi, sejarah sedimentasi secara vertikal dan lingkungan pengendapan dari setiap satuan batuan.
Tujuan Pengukuran Statigrafi
Secara umum tujuan pengukuran stratigrafi adalah:
a) Mendapatkan data litologi terperinci dari urut- urutan perlapisan
suatu satuan stratigrafi (formasi), kelompok, anggo ta dan sebagainya.
b) Mendapatkan ketebalan yang teliti dari tiap- tiap satuanstratigrafi.
c) Untuk mendapatkan dan mempelajari hubungan stratigrafi antar satuan batuan dan urut-urutan sedimentasi dalam arah vertical secara detil, untuk menafsirkan lingkungan pengendapan
Metode Penyusunan Kolom Litologi
1. Hasil pengamatan di lapangan (data primer)
2. Menyusun kembali hasil
pemboran (data sekunder)
Penentuan Lokasi
Medan yang akan dilakukan pengukuran tidak begitu berat, mudah dicapai dan dapat
dilaksanakan
Di tempat tersebut banyak ditemui singkapan batuan yang masih segar, dan dapat diikuti secara menerus
Daerah sasaran tidak terganggu oleh struktur geologi yang telah merusak urutan stratigrafi telah terkena patahan, perlipatan rebah
(overturned)
Daerah sasaran dipilih yang
memotong tegak lurus jalur-jalur
sumbu perlipatan (antiklin atau sinklin)
Pengukuran pada jalur yang tegak lurus strike bertujuan untuk
mendapatkan variasi lithologi, dan untuk menghindarkan koreksi dalam menentukan ketebalan.
Daerah sasaran bukan merupakan
daerah longsoran
Data pendukung : membuat rekaman dalam bentuk foto singkapan, antara lain bila terdapat penjajaran letak
gravel, keberadaan fosil horizon, ciri warna yang khas, dan kenampakan- kenampakanlain yang terkhususkan.
SKETSA LINTASAN
METODE PENGUKURAN STRATIGRAFI
Ada dua metoda yang biasa dilakukan dalam usaha pengukuran jalur stratigrafi.
Metoda tersebut adalah :
Metoda tongkat Jacob (Jacob’s staff method).
Metoda rentang tali.
METODE JACOB STAFF
Perangkat Jacob Staf
• Dilakukan dengan menggunakan tongkat Jacob yang panjangnya 1,50 meter, atau setinggi mata pengamat.
• Semua ketebalan lapisan batuan atau singkapan batuan diukur dengan tongkat tersebut. Oleh sebab itu, maka tongkat diberi cat berwarna selang-seling merah-putih, setiap selang10 cm.
Salah satu ujung tongkat dibuat agak runcing agar mudah dalam menancapkan ke tanah, dan ujungyang lain untuk menempatkan clinometer.
Dapat digeser Naik/ turun
Tongkat ukur per 10 cm
Bandul klinometer Busur derajat
Perangkat Jacob Staf ...
C. Clinometer, dipasang dengan posisi tegak pada arah memanjang tongkat. Besaran kemiringan perlapisan batuan dapat dibaca secara langsung pada clinometer tersebut. Dalam keadaan terpaksa, clinometer dapat digantikan dengan sebuah busur derajat yang difungsikan sebagai clinometer, demikian juga tongkatnya dapat dibuat sendiri baik dengan kayu ataupun dengan pipa besi.
Clinometer
Busur Derajat Berfungsi Pengganti Clinometer
Pengukuran ketebalan dengan menggunakan tongkat Jacob (Compton, 1985).
Prosedur Pengukuran
1. Pengukuran dimulai dari bagian bawah suatu jalur, pada awal pengukuran letakkan ujung tongkat dititik terbawah jalur, beri notasi nomor 1.
2. Clinometer yang tertempel pada tongkat diarahkan
sehingga sesuai dengan arah kemiringan lapisan
batuan, dengan cara menggoyangkan tongkat sampai
pada posisi yang diinginkan, yaitu posisi tongkat tegak
lurus pada bidang perlapisan.
Metode Jacob Staf di Lapangan
Prosedur Pengukuran
3. Tandai arah bidikan clinometer pada singkapan batuan, dan berikan notasi nomor 2. Tebal singkapan tersebut adalah sama dengan panjang tongkat, yaitu 1,50 meter.
4. Perhatikan, cermati dan catat kenampakan pada singkapan, misal adanya endapan placer, konsentrasi mineral sekunder, keberadaan lapisan batubara, tanda-tanda adanya ketidakselarasan.
5. Lakukan hal yang sama untuk urutan
berikutnya, sampai sasaran titik akhir selesai.
Mengukur Ketebalan
Prosedur Pengukuran
6.Ketebalan keseluruhan penyusun kolom lithologi adalah merupakan jumlah ketebalan masing- masing segmen.
7.Pengukuran dengan tongkat Jacob, dapat
dilakukan seorang diri, namun akan lebih baik dan
lebih cepat bila dikerjakan berdua.
METODE RENTANG TALI
Metode Rentangan Tali
Metode rentangan tali, sering juga disebut dengan istilah metode Brunton and tape(Compton, 1985).
Metode ini mempergunakan alat yang sangat sederhana, hanya dengan seutas tali yang panjangnya tidak lebih dari 5 meter saja.
Panjang tali dibagi menjadi segmen-segmen, yang masing-masing segmen mempunyai ukuran panjang 10 cm.
Hampir sama dengan metode Jacob Staf –tongkat diganti dengan tali
–clinometer diganti oleh kompas geologi.
Prosedur Pengukuran
1.Melakukan orientasi lapangan.
2.Memilih jalur lintasan yang arahnya tegak lurus strike perlapisan batuan dengan singkapan yang relatif baik.
3.Pengukuran penampang stratigrafi dapat dimulai dari lokasi yang secara topografi berada di bagian atas atau dari bagian bawah. cara efisiensi kerja:
dimulai dari lokasi yang secara topografis berada di bagian bawah (sebagai patok awal )
jalur lintasan tegak lurus strike perlapisan
batuan
Hal yang perlu diperhatikan
Dalam hal yang sifatnya khusus, penyusunan kolom lithologi dari satuan lithostratigrafi tidak dapat dibuat dengan melakukan stratigrafi terukur langsung pada singkapan batuan di lapangan.
Hal khusus tersebut antara lain pada bentang alam atau morfologi yang datar, tidak ada singkapan batuan yang masih segar (sudah mengalami pelapukan), tertutup oleh soil yang cukup tebal.
LAPISAN MIRING DENGAN SLOPE DATAR
Arah pengukuran tegak lurus strike
Arah pengukuran tidak tegak lurus strike
T = tebal terukur
= dip
d = jarak pita ukur (arah strike )
d1 = Jarak pita ukur
= sudut antara arah kemiringan dengan arah pengukuran
LAPISAN MIRING
DENGAN SLOPE MENDAKI
LAPISAN MIRING DENGAN SLOPE MENURUN
Data Sekunder
Dalam khasus ini pembuatan kolom
lithologi dilaksanakan memanfaatkan
data sekunder, yaitu dengan
melakukan pemboran dangkal,
ataupun pemboran dalam. Proses
coring harus selalu dilakukan pada
interval kedalaman tertentu. Apabila
hal ini dilakukan, maka akan
memakan waktu yang cukup lama
sehingga akan memperbesar biaya
eksplorasi.
Namun perolehan data sekunder
membutuhkan biaya yang cukup
besar
Untuk mengatasi hal tersebut (terutama apabila terpaksa dilakukan dengan pemboran dalam, seperti dalam eksplorasi minyak dan gas bumi atau panas bumi), maka penyusunan kolom lithologi dilakukan berdasarkan atas hasil pemeriksaan cutting (keratan hasil pemboran) yang terbawa ke permukaan bersama dengan lumpur bor.
Dalam eksplorasi minyak dan gas bumi serta panas bumi, tugas ini dilaksanakan oleh wellsite geologist yang bertugas untuk menyusun log lithology dari sumur eksplorasi.
SESI PERTANYAAN
Ada yang ingin ditanyakan?
TERIMA KASIH
Semoga ilmu yang diperoleh dapat mendekatkan diri kita pada Tuhan YME.