• Tidak ada hasil yang ditemukan

metode peningkatan kedisiplinan belajar anak melalui

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "metode peningkatan kedisiplinan belajar anak melalui"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh : Nanang afriyan NIM 170303035

PRORAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM (BKI) FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI (FDIK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM (UIN) TAHUN 2021

(2)

POLA ASUH ORANG TUA.

(studi kasus di dusun jembe desa saba kecamatan janapria kabupaten Lombok tengah)

Skripsi

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh : Nanang afriyan NIM 170303035

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSLING ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS

ISLAM NEGERI MATARAM.

MATARAM 2020/ 2021

(3)
(4)
(5)
(6)

MOTTO

Bertaqwalah kepada Allah, maka dia akan membimbingmu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala sesuatu”.

(7)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang tercinta, diantaranya : 1. Terimakasih saya ucapkan kepada ibu saya tercinta, kepada bapak saya

tercinta dan saudara saudara kandung saya yang telah berjuang tanpa henti dan selalu menyebut nama saya disetiap shalatnya dan selalu memberikan dukungan serta kasih sayang tanpa henti karena kalian adalah sumber kekuatan dan motivasi saya untuk menyelsaikan skripsi ini.

2. Terimakasih juga saya ucapkan kepada keluarga saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu atas doa dan dukungannya terhadap saya sehingga saya bisa menyelsaikan skripsi ini.

3. Terimakasih juga buat diri saya sendiri, yang dengan sabar dalam menghadapi setiap pembelajarn yang dialami, sehingga dapat melewati semuanya dengan peneuh kegigihan dalam belajar untuk mencapai gelar sarjana.

4. Terimakasih saya ucapkan kepada teman-teman BKI B dan kepada semua teman-teman BKI seperjuangan yang telah memberikan dukungan dan semangatnya kepada saya.

5. Terimakasih juga saya ucapkan kepada sahabat-sahabat saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu atas semangat dan kekuatan yang tiada henti diberikan kepada saya sehingga saya bisa menyelsaikan skripsi ini.

6. Terimakasih juga kepada para dosen saya tercinta atas ilmu yang telah diberikan dan kesabaran dalam mengajari saya selama saya menuntut ilmu.

7. Serta Almamater dan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram yang saya banggakan dan saya cintai.

(8)

KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad, juga kepada keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya. Amiin.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam mencapai gelar sarjana (S1) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram, peneliti menyadari bahwa penyelsaian skripsi ini adalah berkat bantuan dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak, dan menyadari sepenuhnya tanpa adanya bantuan dan dukungan tersebut skripsi ini mungkin tidak dapat terselsaikan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan yang sangat berbahagia ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak prof. Dr. H. Fahrurrazi, M.A. sebagai pembimbing I dan Bapak H. Masruri Lc., M.A. sebagai pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi tanpa bosan dan lelah ditengah kesibukannya sehingga skripsi ini bisa lebih matang dan selesai.

2. Kedua orang tuaku, Ibu Sahre dan Bapak Mahsum, yang tidak pernah putus mendoakan kebaikan dan kelancaran dalam menyelesaikan skripsi, selalu memberikan dukungan, dan semangat untuk tidak mudah menyerah.

3. Bapak Dr. Rendra Khaldun, M.Ag sebagai Ketua Prodi Bapak H.

Masruri Lc, M.A sebagai Sekertaris Prodi Bimbingan dan Konseling

(9)

Islam. Terimakasih atas ilmu yang sudah diajarkan, dan motivasi yang selalu diberikan.

4. Bapak Dr. H. Subhan Abdullah Acim, M.A sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

5. Bapak Prof. Dr. H. Mutawalli, M.Ag selaku Rektor UIN Mataram yang telah memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi bimbingan dan peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai.

6. Bapak dan Ibu Dosen Progra Studi Bimbingan dan Konseling Islam atas ilmu yang telah diberikan dan diajarka kepada penulis.

7. Teman-teman seperjuanganku dikelas BKI/B angkatan 2017 yang selalu mendukung dan menjadi penghibur dalam menyelesaikan skripsi.

Mataram,

Penulis

Nanang afriyan

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN LOGO ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN NOTA DINAS ... v

PERNYATAAN KEASLIAN ... vi

HALAMAN PENGESAHAN ... vii

HALAMAN MOTO ... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xii

ABSTRAK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Konteks Penelitian ... 1

B. Fokus Penelitian ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitan... 6

E. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ... 7

F. Telaah Pustaka ... 8

G. Kerangka Teoritik ... 15

1. Pola asuh ... 15

2. Ruang lingkup pola asuh.. ... 17

3. Kedisiplinan belajar ... 21

(11)

a. Pengertian kedisiplinan belajar ... 21

b. Macam macam kedisiplinan belajar ... 22

c. Ciri ciri kedisiplinan belajar ... 23

H. Metode Penelitian... 24

1. Pendekatan Penelitian ... 24

2. Lokasi Penelitian ... 24

3. Jenis dan Sumber Data ... 24

4. Tekhnik Pengumpulan Data ... 25

5. Analisis Data ... 27

6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ... 28

H. Sistematika Pembahasan ... 29

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ... 30

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 30

1. Sejarah Desa Saba ... 30

2. Struktur Organisasi ... 32

B. Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 42

1. Proses Peningkatan kedisiplinan belajar anak melalui pola asuh orang tua.. ... 42

2. Hasil Peningkatan kedisiplinan belajar anak melalui pola asuh orang tua ... 45

BAB III PEMBAHASAN ... 48

A. Analisis Poses Metode Peningkatan kedisiplinan belajar anak melalui pola asuh orang tua... 48

(12)

B. Analisis Hasil Metode Peningkatan kedisiplinan belajar anak melalui

pola asuh orang tua... 52

BAB IV PENUTUP ... 54

A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56 LAMPIRAN ...

(13)

ABSTRAK

METODE PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR ANAK MELALUI POLA ASUH ORANG TUA

Oleh:

Nanang afriyan 170303035

Penelitian ini memeiliki latar belakang bahwa pendidikan keluarga dan pola asuh orang tua sangatlah penting dalam meningkatkan kedisiplinan belajar anak, pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan pertama yang sangat berpengaruh terhadap anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk mengetahui proses pola asuh yang diberikan orang tua terhadap anak di dusun jembe desa saba kecamatan janapria kabupaten Lombok tengah. Adapun subjek penelitian adalah orang tua anak, anak, tetangga si anak, dan dua teman si anak, dengan objek penelitian yaitu metode peningkatan kedisiplinan belajar anak melalui pola asuh orang tua di dusun jembe desa saba kecamatan janapria kabupaten lombok tengah. Sesuai dengfan hasil pembahasan maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1.) Bagaimana proses pemberian pola asuh orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan belajar anak di Dusun Jembe, Desa Saba, Kec, Janapria. 2). Bagaimana hasil dari pelaksanaan pola asuh orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan belajar anak di Dusun Jembe, Desa Saba, Kec, Janapria.

Kata Kunci : Pola Asuh Orang Tua, dan Kedisiplinan Belajar

(14)

1

Pendidikan adalah suatu usaha kegiatan yang djalankan dengan sengaja, teratur dan terencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.1

Pendidikan juga sangat penting bagi setiap manusia dimana seoarang individu dapat mencapai kebutuhannya yang lebih baik dan mempunyai akan wawasan yang luas tentang ilmu pengetahuan. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat mutlah bagi setiap seseorang yang dimana hareus terpebuhi, tanpa pendidikan seseorang tidak akan dapat berkembang, dan dimana masalah pendidikan juga tidak dapat dipisakhakan dengan dari kehidupan manusia.

Pendidikan yang paling utama yang didapat oleh anak adalah berawal dari orang tua. Oleh karena dibutuhkan pola asuh yang baik yang diberikan orang tua kepada anak agar anak menjadi peribadi yang baik, tentunya dalam hal kedisiplinan belajar. Untuk menjadikan anak disiplin dalam belajar tentunya dibutuhkan pengawasan dari orang tua. Oleh karena itu orang tua harus mempunyai usaha dalam mengasuh seorang anak terutama pada masa kecilnya.

Tidak jarang orang tua yang menginginkan anaknya berhasil dan sukses justru mendapatkan hasil yang sebaliknya dikarenakan kurangnya perhatian

1 Zulkifli Botutihe, “Hubungan Kedisiplinan Belajar Siswa di Sekolah dengan Hasil Peempelajaran Siswa Pada IPA di SDN 7 Suwawa, (skripsi,30-08-2017), hlm. 1

(15)

orang tua terhadap pendidikan anaknya. Abdullah nasin ulwan menjelaskan dalam skripsi M. sholikin bahwa perhatian orang tua terhadap pandangan anaknya merupakan asas terkuat dalam pembentuan manusia yang utuh.2

Firman Allah SWT dalam Surah AT- Tahrim:

ةَكِئ َلََم اَهْيَلَع ُةَراَجِحْلاَو ُساَّنلا اَهُدىُقَو اًراَن ْمُكيِلْهَأَو ْمُكَسُفْنَأ اىُق اىُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّيَأ اَي ِِ ٌ َلَِِ

داَد َلَ

َنوُزَمْؤُي اَم َنىُلَعْفَيَو ْمُهَزَمَأ اَم َ َّاللَّ َنىُصْعَي

Yang artinya :

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.3

Ayat di atas menggambarkan bahwa pendidikan bermula di rumah, ini berarti kedua orang tua sangatlah bertanggung jawab atas anak anaknya. Anak adalah aset bagi orang tua dan di tangan orang tualah anak anak tumbuh dan menemukan jalannya, banyak orang tua yang hanya mementingkan egonya saja, sehingga prestasi belajar anak menurun tak jarang orang tua yang tidak memperdulikan prestasi belajar anaknya, mereka hanya tahu anaknya sekolah.

Di dalam pandangan islam anak merupakan sebuah rahmat dan suatu amanat yang diperintahkan oleh allah SWT kepada orang tuanya. Oleh karena itu tidak ada alasan buat orangtua untuk tidak mengasuh dengan baik apalagi sampai menelantarkan dan mengabaikan pendidikan anak.

2 Mohamad sholikin, “parenting sebagai pilar utama pendidikan anak dalam perspektif pendidikan islam, (skripsi, FITK UIN sunan kalijaga , Yogyakarta, 2016 ), hlm. 2.

3 QS at-Tahrim [66]: 6.

(16)

Keluarga bukan hanya sekedar memiliki satu darah yang sama dan DNA yang sama saja , namun keluarga adalah tempat berlindung dan mempertahankan diri dari segala sesuatu yang membahayakan.

Keluarga merupakan guru pertama bagi anak, dan juga berperan sebagai teman anak. Oleh sebab itu orang tua harus melakukan pengawasan sejak lahir bahkan sampai anak sudah menjadi dewasa. Namun terkadang ketika anak terlalu diawasi dengan ketat malah akan membuat anak menjadi tidak berkembang dengan baik dan anak akan cenderung tertutup dan tidak senang bersosialisasi dan belajar akan hal baru. Juga dalam mengontrol harus dilakukan orang tua sejak awal. Sejak dini anak-anak harus diatur dan disiplinkan untuk bisa mengatur waktu dengan baik, sehingga besar nanti mereka akan terbiasa dengan hal yang teratur.

Dalam penelitian ini dimana orang tua sangatlah berperan penting dalam terbentuknya dan meningkatkan perilaku kedipisinan belajar anak.

Orang tua memiliki peran sangat penting atas pendidikan dan perkembangan anak sejak saat dalam kandungan hingga anak-anaknya memasuki masa dewasa dimana mereka bisa berpikir untuk hidup mereka selanjutnya nanti.

Kedisiplinan perlu ditanamkan sejak dini agar kelak dapat menjadi sebuah kebiasaan.4

Kedisiplinan belajar adalah sikap yang harus dimiliki oleh anak. Anak diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan apabila anak bisa mengatur waktu dan kegiatan belajarnya. Disiplin dapat tumbuh dan

4 Triya oktafiani, “peran orang tua terhadap peningkatan prestasi anak”, Vol. 2, Nomor 2, Juni 2020, hal. 156-160.

(17)

muncul pada diri anak melalui latihan, pendidikan dan penanaman kebiasaan sejak dalam lingkungan keluarga. 5

Dibanding pada saat anak disekolah, anak lebih banyak menghabiskan waktunya bersama keluarga, sehingga keluarga keluarga mempunyai waktu yang banyak untuk bisa mendukung perkembangan anak. Nilai nilai yang ditanamkan orang tua terhadap anak akan mudah di cerna oleh anak, oleh sebab itu sikap disiplin harus ditanamkan didiri anak sejak kecil, sebab pada hakikatnya segala sesuatu yang dicerna oleh anak merupakan hal yang penting dalam pertumbuhan anak.

Perkembangan kedisiplinan anak di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pola asuh dan kontrol yang dilakukan orang tua terhadap perilaku anak, hal tersebut menjelaskan bahwa peran keluarga terutama orang tua adalah hal yang sangat penting dalam menumbuhkan sikap disiplin dalam diri anak.

Orang tua terutama bapak dan ibu adalah anggota keluarga yang paling bertanggung jawab untuk pendidikan anak, dan dalam melakukan tugasnya sebagai orang tua, orang tua bukan hanya sekedar mengomunikasikan pengetahuan saja, melainkan membantu menumbuhkan kepribadian anak dengan memberikan pola asuh yang baik dan benar dan terhadap anak dan juga memberikan pola asuh yang bersipat mendidik terhadap anak. Oleh sebab itu, orang tua harus memilih dalam menerapkan pola asuh terhadap anak.

5 Triya oktafiani, “peran orang tua terhadap peningkatan prestasi anak”, Vol. 2, Nomor 2, Juni 2020, hal. 156-160.

(18)

Disiplin dalam belajar adalah kesadaran diri untuk menegendalikan atau mengontrol dirinya untuk bersungguh-sungguh dalam belajar.6

Dari latar belakang di atas, penulis ingin memaparkan atau menggambarkan seperti apa pola asuh yang diberikan Orang Tua kepada anak dalam meningkatkan kedisiplinan belajar.

Oleh karena itu peneliti mengangkat judul tentang, “Metode peningkatan kedisiplinan belajar anak melalui pola asuh orang tua” , untuk mengetahui bagaimana metode yang diberikan oleh orang tua sehingga seorang anak disiplin dalam belajar.

B. Fokus Penelitian.

Adapun fokus penelitiannya disini antara lain:

1. Bagaimana proses pelaksanaan pola asuh yang diberikan orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan belajar anak?

2. Bagaimana hasil akhir dari pelaksanaan pola asuh yang diberikan orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan belajar anak.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui proses pelaksanaan pola asuh orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan belajar anak.

2. Untuk mengetahui hasil akhir dari pelaksanaan pola asuh orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan belajar anak.

6 http://vhasande.blogspot.com/2014/05/disiplin-dalam-belajar.html?m=1, diakses pada tanggal 23 juni 2021

(19)

D. Manfaat Peneitian 1. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan bisa berguna secara teoritis sebagai aset pengembangan ilmu pengetahuan dan agama yang relevan khususnya yang berkaitan dengan pola asuh orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan belajar anak.

Hasil penelitian ini nantinya dirahapkan menjadi sebuah refrensi bagi peneliti selanjutnya dan mengadakan penelitian yang berkaitan tentang suatu hal yg belum terungkap dalam penelitian ini.

2. Bagi mahasiswa

Sebagai bekal dan suatu pengalaman dalam penelitian khususnya dalam penelitian bimbingan konseling Islam dan juga sebagai sebuah wadah untuk menguji akan nkemampuan diri mahasiswa,

3. Bagi penulis

Hasil penelirtian ini nantinya diharapkan bermanfaat untuk diri penulis sendiri. Bagai peneliti lain bisa menjadi refrensi dan sebuah rujukan dasar dalam melakukan penelitian yang berkaitan ntentang masalah ini.

E. Ruang Lingkup Dan Seting Penelitian 1. Ruang Lingkup

Untuk menghindari pembahasan yang keluar dari fokus penelitian dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini akan membahas tentang fokus masa;lah yang diambil oleh peneliti.

(20)

2. Seting penelitian

Sedangkan lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti disini adalah Dusun Jembe Desa Saba Kecamatan Janapria.

F. Telaah Pustaka

Berdasarkan tema yang diangkat adalah “metode peningkatan kedisiplinan belajar anak melalui pola asuh orang tua” ada beberapa hal yang harus peneliti lakukan dalam penelitian dan mengambil rujukan dari:

1. Tesis Muhammad Azhar: “Interaksi Guru, Murid dan Orang Tua Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar di MI Nahdatul Wathan Sekunyit Praya Kabupaten Lombok Tengan” Pada tesis Muhammad azhar:

“Interaksi Guru, Murid dan Orang Tua Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar di MI Nahdatul Wathan Sekunyit Praya Kabupaten Lombok Tengan” berfokus pada:

a. Bagaimana intreraksi guru dan murid dalam meningkatkan kedisiplinan belajar di MI Nahdatul Wathan Sekunyit Praya, Lombok Tengan ?

b. Bagaimana intreraksi guru dan murid dalam meningkatkan kedisiplinan belajar di MI Nahdatul Wathan Sekunyit Praya, Lombok Tengan ?

c. Bagaimana intreraksi guru dan murid dalam meningkatkan kedisiplinan belajar di MI Nahdatul Wathan Sekunyit Praya, Lombok Tengan ?

(21)

Di dalam Tesis Muhamad azhar “Interaksi Guru, Murid dan Orang Tua Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar di MI Nahdatul Wathan Sekunyit Praya Kabupaten Lombok Tengan” pada Tesis muhamad azhar “ Menimpulkan Tesis Muhamad azhar: :”interaksi guru, murid, dan orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan belajar di MI nahdatul wathan sekunyit praya kabupaten lombok tengah” yakni :

1) guru dan murid perlu menjalin interaksi atau hubungan yang baik di antara keduanya. Interaksi guru dan murid dalam meningkatkan kedisiplinan belajar anak melalui perhatian, pengawasan, pembiasaan,dan komunikasi yang baik.

2) orang tua memiliki peranan penting dalam proses belajar anak hal ini berarti bahwa orang tua perlu menjalin interaksi yang baik dengan anak.

3) guru, murid, dan orang tua dalam proses pembelajaran memiliki peranan penting dan fungsi masing masing. Hal ini berarti bahwa guru, murid, dan orang tua perlu menjalin interaksi atau hubungan yang baik antara ketiganya.

1. Skripsi Muhammad hafidz dengan judul: “pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa di SMPIT AL- MUKMINUN METRO”, pada Skripsi Muhammad hafidz dengan judul: “pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa di SMPIT AL- MUKMINUN METRO” berfokus pada:

(22)

a. apakah terdapat pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa di SMPIT AL- MUKMINUN METRO.7

b. Didalam skripsi Muhammad hafidz yakni:“pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa di SMPIT AL- MUKMINUN METRO”. Pada skripsi Muhammad hafidz : pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa di SMPIT AL- MUKMINUN METRO” menyimpulkan yakni:

1) sesuai rumusan masalah yang penulis kemukakan pada penulisan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan belajar di rumah.

2) semakin baik pola asuh yang diterapkan orang tua maka semakin baik pula kedisiplinan belajar anak.

2. Skripsi Herlin prasetiyanti yang berjudul: “pola asuh orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan anak di perumahan muria indah desa gondang manis kecamatan bae kabupaten kudus”. Pada Skripsi Herlin prasetiyanti tentang: “pola asuh orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan anak di perumahan muria indah desa gondang manis kecamatan bae kabupaten kudus” berfokus pada:

a. bagaimana pola asuh orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan di perumahan muria indah desa gondang manis kecamatan bae kabupaten kudus.8

7 Muhammad hafidz, “pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa di SMPIT AL-MUKMINUN METRO”, (Skripsi, IAIN metro, metro, 2017), hlm, 6.

(23)

b. upaya upaya apa saja yang dilakukan orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan anak di perumahan muria indah desa gondang manis kecamatan bae kabupaten kudus.

c. Didalam skripsi Herlin prasetiyanti: “pola asuh orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan anak di perumahan muria indah desa gondang manis kecamatan bae kabupaten kudus”, pada skripsi skripsi Herlin prasetiyanti: “pola asuh orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan anak di perumahan muria indah desa gondang manis kecamatan bae kabupaten kudus” menyimpulkan bahwa:

1) Pola asuh yang diterapkan orang tua dalam meningkatkan disiplin anak. Orang tua di Perumahan Muria Indah dalam meningkatkan disiplin pada anak menerapkan pola asuh yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat pendidikan orang tua dan usia anak. Pada umumnya orang tua yang mempunyai anak usia 6 sampai dengan 9 tahun yaitu kelas 1 sampai dengan kelas 3 Sekolah Dasar menerapkan pola asuh yang otoriter dengan pemberian hadiah dalam meningkatkan disiplin anak. Sedangkan orang tua yang mempunyai anak usia 10 sampai dengan 12 tahun yaitu kelas 4

sampai dengan kelas 6 Sekolah Dasar menerapkan pola asuh yang demokratis, namun pada situasi dan kondisi tertentu orang tua juga menerapkan pola asuh yang otoriter dalam

8 Herlin prasetiyanti, “pola asuh orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan anak di perumahan muria indah desa gondang manis kecamatan bau kabupaten kudus”, ( Skripsi,FIS UNS semarang, semarang,2015), hal. 9.

(24)

meningkatkan disiplin anak. Dalam memberikan dasar-dasar pendidikan pada anak.

Perumahan Muria Indah menerapkan unsur-unsur disiplin diantaranya adanya peraturan dalam keluarga, adanya hukuman, adanya penghargaan, dan adanya konsistensi dari orang tua.

2) Upaya-upaya yang dilakukan orang tua dalam meningkatkan disiplin anak Harapan setiap orang tua adalah menginginkan putra- putrinya menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki masa depan yang cerah, dan menjadi manusia yang berguna bagi keluarga, agama, bangsa dan negara.

Untuk mewujudkan semua itu diperlukan adanya upaya orang tua dalam meningkatkan disiplin pada anak. Upaya-upaya yang dilakukan oleh para orang tua dalam menanamkan atau memasukkan nilai-nilai, norma-norma kedalam diri anak sehingga anak memiliki disiplin diri, yaitu adanya keteladanan diri dari orang tua kepada anak-anaknya, pendidikan Agama sebagai dasar pendidikan anak, mengajarkan nilai moral pada anak dan melatih tanggung jawab anak.

3. Persamaan dan perbedan dengan peneliti terdahulu.

a. Tesis muhamad azhar :”interaksi guru, murid, dan orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan belajar di MI nahdatul wathan sekunyit praya kabupatenlombok tengah” Pada tesis Muhammad azhar:

interaksi guru, murid, dan orang tua dalam meningkatkan

(25)

kedisiplinan belajar di MI nahdatul wathan sekunyit praya kabupatenlombok tengah” memiliki perbedaan yang terletak pada focus penelitian, lokasi penelitian, dan subjek penelitian.

Tesis muhamad azhar :”interaksi guru, murid, dan orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan belajar di MI nahdatul wathan sekunyit praya kabupatenlombok tengah” Pada tesis Muhammad azhar:”interaksi guru, murid, dan orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan belajar di MI nahdatul wathan sekunyit praya kabupatenlombok tengah” memliki persamaan yang berfokus pada persamaan dalam membahas meningkatkan kedisiplinan belajar.

b. Skripsi Muhammad hafidz dengan judul: “pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa di SMPIT AL- MUKMINUN METRO”, pada Skripsi Muhammad hafidz dengan judul: “pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa di SMPIT AL- MUKMINUN METRO” memiliki perbedaan yang terletak pada focus penelitian, lokasi penelitian, dan subjek penelitian.

Skripsi Muhammad hafidz dengan judul: “pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa di SMPIT AL- MUKMINUN METRO”, pada Skripsi Muhammad hafidz dengan judul: “pengaruh pola asuh orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa di SMPIT AL- MUKMINUN METRO” ” memliki persamaan yang berfokus pada persamaan dalam membahas tentang pola asuh orang tua.

(26)

c. Skripsi Herlin prasetiyanti yang berjudul: “pola asuh orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan anak di perumahan muria indah desa gondang manis kecamatan bae kabupaten kudus”. Pada Skripsi Herlin prasetiyanti tentang: “pola asuh orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan anak di perumahan muria indah desa gondang manis kecamatan bae kabupaten kudus” memiliki perbedaan yang terletak pada focus penelitian, lokasi penelitian, dan subjek penelitian.

Skripsi Herlin prasetiyanti yang berjudul: “pola asuh orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan anak di perumahan muria indah desa gondang manis kecamatan bae kabupaten kudus”. Pada Skripsi Herlin prasetiyanti tentang: “pola asuh orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan anak di perumahan muria indah desa gondang manis kecamatan bae kabupaten kudus” memliki persamaan yang berfokus pada persamaan dalam membahas tentang pola asuh.

(27)

G. Kerangka teori 1. Pola Asuh

a. Pengertian Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh merupakan prilaku yang diberikan kepada anak dan bersipat relatif konsisten diberikan dari waktu ke waktu. Prilaku ini dapat di rasakan oleh anak dari segi negatif maupun positif di dalam kehidupan masyarakat. Keluarga merupakan unit terkecil yang memiliki peran penting bagi kelangsungan hidup bermasyarakat.

Keluarga memiliki fungsi penting yang berkaitan dengan media sosialisasi. Sosialisasi ini bertujuan untuk mendidik anak agar mematuhi nilai nilai dan kaidah kaidah yang dianut.

Agar hubungan antara anggota keluarga dapat terbina dan terpelihara dengan baik , peran orang tua sangatlah penting, berfungsi sebagai top managemen, memperhatikan situasi dan kondisi yang memungkinkan, sikap dan perbuatan yang dilakukannya sebagai taladan atau contoh yang harus di pertimbangkan dengan baik, selektif, dan rasional.9

Pada dasarnya pola asuh merupakan sebuah perlakuan yang diberikan orang tua kepada anak. Banyak ahli mengatakan bahwa pengasuhan anak merupakan bagian penting dan mendasar, menyiapkan anak untuk menjadi anak yang baik.

9 Diana mutiah, Psikologis bermain anak usia dini, jilid 1, ( Jakarta: prenada media group, 2010), hlm. 87-88.

(28)

Pengasuhan terhadap anak berupa suatu proses interaksi antara orang tua dengan anak. Interaksi tersebut mencakup perawatan seperti dari mencukupi kebutuhan makan, mendorong keberhasilan dan melindungi, maupun mensosialisasi yaitu mengajarkan tingkah laku umum yang diterima oleh masyarakat.10

Sikap yang harus dimilki orang tua dalam mengasuh seorang anak diantaranya:

1) Perilaku yang patut dicontoh

Artinya setiap perilaku tidak sekedar perilaku yang bersifat mekanik, tetapi harus didasarkan pada kesadaran bahwa perilakunya akan dijadikan lahan peniru dan identifikasi bagi anak- anaknya.

2) Kesadaran Diri

Dalam hal ini juga harus ditularkan pada anak-anak dengan mendororng mereka agar perilaku kesehariannya taat kepada nilai- nilai moral.Oleh sebab itu orang tua senantiasa membantu mereka agar mampu melakukan observasi diri melalui komunikasi dialogis, baik secara verbal maupun non verbal tentang perilaku.

b. Macam macam pola asuh orang tua 1. Pola asuh demokratis.

10 Wahyu mega mustikaningrum, “peran kegiatan parenting dalam pola asuh orang tua di PAUD cinta kasih Amelia di desa wunut, kecamatan ngombol, kabupaten purworejo”, ( Skripai, FIP UNEES semarang, semarang,2015), hal. 19-21.

(29)

Merupakan pola asuh yang memperioritaskan kepentingan anakakan tetapi tidak ragu ragu mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasonal, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemukiran pemikirannya.

2. pola asuh otoriter.

Adalah pola asuh yang merupakan kebalikan dari pola asuh demokratis yaitu cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti, biasanya disertai dengan ancaman ancaman.

3. pola asuh Permisif

Adalah bentuk pengasuhan dimana orang tua memberikan kebebasan sebanyak mungkin kepada anak untuk mengatur dirinya, anak tidak dituntut untuk bertanggung jawab dan tidak banyak control oleh orang tua.

4. pola asuh tipe penelantar

Pola asuh seperti ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya yang sangat minim pada anaknya. Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluuan pribadi mereka seperti bekerja.

2. Ruang Lingkup P0la asuh

Pengasuhan merupakan tanggung jawab utama orang tua sehingga sungguh disayangkan bila pada masa kini masih ada orang yang menjalani

(30)

peran orang tua tanpa kesadaran pengasuhan. Menjadi orang tua dijalani secara ilmiah, sebagai konsekuensi dari menikah dan kelahiran anak.11

Pengasuhan meliputi pengasuhan fisik, pengasuhan mental dan pengasuhan sosial, antara lain :

a. Pengasuhan fisik

Pengasuhan fisik merupakan mencakup semua aktifitas yang bertujuan agar anak dapat bertahan hidup dengan baik dengan menyediakan kebutuhan dasarnya, seperti makan, minum, kehangatan, kebersihan, ketenangan waktu tidur dan lain sebagainya. Jadi agar kemampuan atau potensi-potensi dasar pada manusia tersebut dapat berkembang dengan maksimal maka kebutuhan dasar manusia juga harus terpenuhi dengan baik sebelum memenuhi kebutuhan yang lainnya.12

b. Pengasuhan mental

Pengasuhan mental merupakan pengasuhan yang berhubungan dengan jiwa anak, mencakup pendampingan ketika anak mengalami kejadian kejadian yang tidak menyenangkan.

Pengasuhan mental ini juga mencakup pengasuhan agar anak merasa dihargai sebagai seorang individu, mengetahui rasa dicintai, serta memperoleh kesempatan untuk menentukan pilihan dan untuk mengetahui resikonya.

11 Sri lestari, Psikologo keluarga, ( Jakarta: prenada media, 2016), hlm. 37.

12 Hasan basuni, program parenting dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di MI bahjatussibyan besuk probolinggo dan SD islam al amanah besuki situbondo, ( Tesis, pascasarjana UIN sunan ampel, Surabaya, 2019), hal. 26- 28.

(31)

c. Pengasuhan sosial

Pada dasarnya manusia adalah individu indivudu yang mempunyai kecendrungan bermasyarakat. Oleh karena itu pengasuhan sosial ini sangatlah penting untuk diberikan kepada anak anak agar nantinya anak bisa bersosialisasi dengan masyarakat. Pengasuhan sosial ini bertujuan agar anak tidak merasa tersaingi dari lingkungan sosialnya

Berkaitan dengan pengasuhan orang tua kepada anak yang terjadi dalam keluarga, diantaranya:

1) Perhatian Orang Tua

Menurut Drs. Abu Ahmadi dalam skripsi hasan basuni, mengatakan bahwa perhatian adalah keaktifan jiwa yang diarahkan kepada suatu objek. Sedangkan menurut Sumadi Subrata perhatian merupakan pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada objek.

Dengan demikian perhatian adalah pemusatan tenaga psikis yang menghasilkan banyak sedikitnya kesadaran untuk melakukan aktivitas yang terjadi pada suatu objek dengan mengesampingkan objek lain.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua adalah mengarahkan segala sesuatu pada sumber daya yang baik, Baik berupa dorongan atau pemberian ganjaran serta hukuman terhadap anak agar mereka lebih giat dalam melakukan

(32)

sesuatu yang baik. Orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan perilaku anaknya. 13

Oleh karena itu perhatian orang tua sangat penting untuk mendorong semangat anak agar berbuat yang lebih baik dan akan menjadikan anak tersebut anak yang berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang mereka anut.

2) Interaksi dalam Keluarga

Interaksi didalam keluarga sangatlah berkaitan erat dengan komunikasi, sebab komunikasi adalah kegiatan yang pasti terjadi dalam kehidupan keluarga.tanpa komunikasi maka keluarga akan terasa sepi oleh karena itu komunikasi dalam keluarga perlu di bangun dengan harmonis.

Relasi antara anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Selain interaksi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain pula mempengaruhi belajar anak. Wujud relasi itu misalnya apakah hubungan itu penuh kasih sayang dan pengertian, ataukah diliputi oleh kebencian, sikap yang terlalu keras ataukah sikap yang acuh tak acuh. Begitu juga relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain tidak baik, akan menimbulkan masalah yang sejenis.14

Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut,

13 Ibid., hal. 27

14 Ibid., hal. 28

(33)

hubungan yang baik adalah hubungan bimbingan bila perlu hukuman. Hukuman, kesenangan dan kekecewaan orang tua amatlah efektif untuk memotivasi pendidikan anak.

Dalam hubungan orang tua dengan anak sebaiknya lebih terlihat adanya kehangatan. Tetapi di samping kehangatan dan sikap memberi kesempatan berkembang, perlu juga adanya sikap membatasi perilaku anak yang tidak sesuai dengan pola tingkah laku yang diinginkan oleh masyarakat umum. Orang tua baik ayah ibu yang pandai menjadi sahabat sekaligus sebagai teladan bagi anaknya sendiri. Anak-anak yang berperilaku paling baik adalah anak-anak yang orang tuanya tegas tentang apa yang mereka harapkan dari anak-anak mereka dan melaksanakannya dengan cara yang ramah.

a. Kedisiplinan belajar a. Pengertian Kedisiplinan belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata disiplin berarti ketaatan, kepatuhan kepada peraturan

Darmono menjelaskan dalam tulisannya Mohammad sobri, moerdiyanto bahwa disiplin mengandung arti pengendalian dan pengarahan diri (self control and self direction). Individu dapat mengendalikan diri tanpa pengaruh dari luar. Pengendalian diri memiliki arti menguasai perilaku dirinya sendiri dengan berpegang teguh pada norma-norma dan aturan-aturan yang sudah menjadi milik sendiri. Individu yang menguasai perilakunya sendiri adalah individu

(34)

yang mempunyai kesadaran mematuhi segala peraturan dan nilai yang menjadi pedomannya. Individu tetap mematuhi peraturan yang berlaku meskipun tidak ada yang mengawasi atau mengancam dengan sanksi tertentu.

Hidayatullah dalam Muhammad sobri, menjelaskan bahwa disiplin adalah suatu ketaatan yang didukung oleh kesadaran yang sungguh sungguh untuk melaksanakan tugas dan kewajiban serta bertindak sesuai dengan aturan aturan yang berlaku di dalam lingkungan tertentu.15

Pendapat di atas dimana dapat disimpulkan bahwa pengertian disiplin adalah suatu kepatuhan seorang individu dalam melaksanakan aturan-aturan yang berlaku dalam kelompok sosial. Mengendalikan dan mengarahkan diri sendiri dalam bertingkah laku dengan penuh akan kesadaran. Disiplin siswa di sekolah dapar diartikan dengan sebuah ketaatan seoarang siswa dalam menjalankan aturan-aturan yang berlaku di sekolahnya, dengan kata lain mencegah dirinya dari perilaku yang tidak sesuai atau melanggar aturan-aturan yang sudah di tetapkan di sekolahnya.

Anak yang disiplin juga dapat di artikan anak yang mampu mengontrol dirinya, dimana kontrol diri dapat dilihat dari beberapa indikator diantaranya :

15 Mohammad sobri, moerdiyanto, “ pengaruh kedisiplinan belajar dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar ekonomi madrasah aliyah di kecamatan praya”, UNY, Vol. 1, Nomor 1, 2016, hal. 48.

(35)

1. Individu mampu mengendalikan dirinya dan perilakunya 2. Individu mematuhi peraturan yang berlaku

3. Mencegah diri dari perilaku yang tidak sesuai 4. Bersabar

5. Fokus dalam mengerjakan tugas b. Macam-macam kedisiplinan Belajar

Menururt Sulistyowati agar seseorang siswa dapat belajar dengan baik maka ia harus bersikap disiplin terutama disiplin dalam hal-hal sebagai berikut :

1. Disiplin dalam menepati jadwal pelajaran

2. Disiplin dalam mengatasi akan godaan yang akan menunda waktu belajar

3. Disiplin terhadap diri sendiri

4. Disiplin dalam menjaga kondisi fisik agar selalu sehat dengan cara makan-makanan yang bergizi dan berolahraga dengan cara teratur

Oleh karena itu melihat penjelasan di atas sikap disiplin belajar haruslah dimilki oleh setiap individu maupun seorang siswa yang dimana nantinya akan terbentuk menjadi suatu habbit atau kebiasaan maka karena itu akan terbentuk sebuah etos belajar yang baik dalam diri seorang individu maupun siswa. 16

16 Senja Dwi Pradini, “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kedisiplina Belajar Anak Usia Dini di RA Al-Hikmah Prambon Dagangan Madiun”, ( Skripsi, FTK IAIN Ponogoro 2020), hlm. 14-15

(36)

c. Ciiri-ciri Kedisiplinan Belajar

Adapun ciri-ciri dari kedisipilinan belajar yaitu : 1. Mengarahka energy untuk belajar secara teratur 2. Melakukan belajar dengan kesungguhan

3. Patuh terhadap peraturan yang diterapkan oleh orang tua dalam belajar

4. Patuh dan taat terhadap tata tertib belajar di sekolah 5. Menunjukkan akan sikap antusias dalam belajar

6. Menyelesakan tugas-tugas yang diberikan guru dengan baik 7. Tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh guru17

d. Kriteria kriteria disiplin dalam belajar

Adapun kriteria kriteria disiplin dalam belajar anatara lain:

1. memilikinilai nilai ketaatan, kepatuhan terhadap peraturan yang ada di lingkungan

2. memiliki nilai keteraturan, kebiasaan melakukan kegiatan kegiatan dengan teratur.

3. memiliki pemahaman yang baik mengenai system aturan yang berlaku di masyarakat.

4. melakukan belajar dengan kesungguhan

5. patuh dan taat terhadap tata tertib belajar di sekolah

6. mengikuti kegiatan kegiatan pembelajaran di kelas dengan gairah dan partisifatif.18

17 Ibid, hlm. 16

(37)

e. Aspek aspek disiplin dalam belajar

Adapun aspek aspek dalam belajar diantaranya : 1. memiliki sikap mental yang baik.

2. ketepatan

3. mengerjakan pekerjaan dengan baik.

4. mematuhi peraturan peraturan dan norma norma yang berlaku di setiap wilayah atau tempat.19

H. Metode Penelitian

Dalam skripsi ini dimana peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena lebih menekankan pada makna dan proses dari pada suatu hasil aktivitas oleh karena itu untuk melakukan penelitian seseorang dapat menggunakan metode penelitian tersebut.

Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna akan lebih di tonjolkan dalam penelitian kualitatif.20

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif denga pendekatan fenomenologi yaitu dimana peneliti melihat gejala- gejala atau fenomena yang terjadi di dalam lapangan. Fenomenologi

18http://www.jejak pendidikan.com/2017/04/kriteria-disiplin-belajar, di akses pada 12 juni 2021

19 http://www.definisi-pengertian.com/2015/04/aspek-aspek kedisiplinan, di akses pada 12 juni 2021

20 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kualitatif, di ases pada tanggal 12 Juni tahun 2021

(38)

adalah sebuah disiplin ilmu dan studi inkuisri deskritif yang meletakkan perhatian pada studi atas penampakan atau fenomena.21

2. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dusun Jembe, Desa Saba, Kec, Janapria, Kab, Lombok Tenga, Nusa Tenggara Barat.

3. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitia ini jenis dan sumber data digunakan adalah kualitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak dalam bentuk angka melainka dalam bentuk kalimat.

4. Tehnik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian ini dapat diproleh melalui : a. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan tanya jawab secara lisan untuk meproleh suatu informnasi. Bentuk informasi yang di proleh dinyatakan dalam tulisan atau rekam secara auido, visual, audio visual. Wawancara merupakan kegiatan utama dalam kajian pengamatan. Pelaksanaan wawancara dapat bersifat langsung maupun tidak lagsung.22

b. Observasi

Observasi adalah aktifitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui

21https://id.m.wikipedia.org/wiki/Fenomenologi_(filsafat), di ases pada tanggal 12 Juni tahun 2021

22https://id.m.wikipedia.org/wiki/Wawancara , di ases pada tanggal 12 Juni tahun 2021

(39)

sebelumnya, untuk mendapatkan informasi informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.23

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan dokumen dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber sumber informasi khusus dari karangan atau tulisan, wasiat, buku, undang undang dan sebagainya. 24

5. Analisis Data

Dalam analisis data ini peneliti menggunakan analisis data kualitatif yakni upaya yang dilakukan peneliti dengan jalan bekerja dengan data mengorganisasikan data, memilah milahnya menjadi kesatuan yang dapat dikelola, mencari, menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dalam penelitian ini data yang akan diperoleh adalah tentang pola asuh orang tua dalam meningkatkan kedisipliunan belajar anak.

6. Uji keabsahan Data

Uji keabsahan data ini adalah usaha dalam membuktikan apa yang dilakukan oleh peneliti sesuai dengan kenyataan yang ada. Oleh karena itu ada kriteria kriteria tertentu yang digunakan untuk membuktikan

23 https://id.m.wikipedia.org/wiki/pengamatan , di ases pada tanggal 12 Juni tahun 2021

24 https://id.m.wikipedia.org/wiki/dokumentasi , di ases pada tanggal 12 Juni tahun 2021

(40)

keabsahan data yang telah di kumpulkan. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik triangulasi.

Triangulasi ini merupakan pemeriksaan keabsahan data yang memamfatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Triangulasi ini dilakukan dengan sumber data dan penelitian atau pengamat lain.

Teknik triangulasi yang digunakan adalah teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber wawancara dan triangulasi) dengan sumber berarti membandingkan dengan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam netode kualitatif.

(41)

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Dusun Jembe Desa Saba Kecamatan Janapria.

Desa Saba terletak diwilayah timur Kabupaten Lombok Tengah dengan luas wilayah 889,06 Ha pada ketinggian 900 – 1.400 M diatas permukaan laut (dpl). Suhu rata-rata harian berkisar antara 20 °c sampai dengan 22 °c. Curah hujan rata-rata 220 mm/th dengan jumlah bulan hujan 5 bulan pertahun. Bentang wilayah Desa Saba berbukit (perbukitan/pegunungan), warna tanah hitam, tekstur tanah lempungan, berpasir dan pada umumnya kondisinya subur.

Desa Saba terbagi menjadi 25 Dusun, yaitu Dusun Sengkerek Timur, Dusun Sengkerek, Dusun Janggawana Utara, Dusun Janggawana Barat, Dusun Janggawana Selatan, Dusun Janggawana Selatan I, Dusun Pengempok, Dusun Presak Sanggeng, Dusun Keruak Utara, Dusun Keruak, Dusun Gundu, Dusun Selek, Dusun Masjaya, Dusun Selek Direq, Dusun Jembe Utara, Dusun Jembe Barat, Dusun Jembe Timur, Dusun Melati, Dusun Lingkok Buak Barat, Dusun Lingkok Buak Tengah, Dusun Lingkok Buak Timur, Dusun Tenges-Enges, Dusun Terentem, Dusun Terentem I, dan Dusun Suangka.

Wilayah Desa Saba di sebelah utara berbatasan dengan Desa Jango Kecamatan Janapria, di sebelah timur berbatasan dengan Desa Sukarara Lotim, Di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Lekor Kecamatan

28

(42)

Janapria, Dan di sebelah Barat berbatasan dengan Dengan Desa Loang Maka Kecamatan Janapria.

Dilihat dari tata guna tanah, Desa Saba terbagi sebagai berikut : Luas Pemukiman 95 Ha, Luas Persawahan 670 Ha, Luas Perkebunan 5 Ha, Luas Kuburan 5,70 Ha, Luas Pekarangan 31,75 Ha, Luas Taman 0,00 Ha, Luas Perkantoran 0,11 Ha, Luas Prasarana Umum Lainnya 81,5 Ha.

Dari segi orbitrasi atau jarak desa dengan pusat pemerintahan, jarak dengan kecamatan Janapria ± 3 Km, jarak dengan Kabupaten Lombok Tengah ± 20 Km dan jarak dengan Propinsi Nusa Tenggara Barat ± 40 Km.

Kendaraan umum yang digunakan sebagai sarana angkutan ke pusat pemerintahan adalah mikrolet (Carry).

(43)

Gambar data pokok Desa Saba dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

KEMENTERIAN D

ALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA DATA POKOK DESA/KELURAHAN

Tahun 2017

Kode Desa (PUM) 5202072005

Desa/Kelurahan SABA

Kecamatan JANAPRIA

Kabupaten/Kota KABUPATEN LOMBOK TENGAH

Provinsi NUSA TENGGARA BARAT

Tahun Pembentukan 1956

Luas Desa/Kelurahan (Ha) 889,060000

Penetapan Batas Ada

Dasar Hukum Perdes No .

Dasar Hukum Perda No.

Peta Wilayah Ada

Koordinat 116.429329 BT / -8.712172 LS

T i p o l o g i PERSAWAHAN

K l a s i f i k a s i SWAKARYA

K a t e g o r i MADYA

Batas Wilayah :

a. Desa/Kelurahan Sebelah Utara DESA JANGO

b. Desa/Kelurahan Sebelah Selatan DESA LEKOR dan DESA BELEKA c. Desa/Kelurahan Sebelah Timur DESA LEKOR dan DESA SUKARARA d. Desa/Kelurahan Sebelah Barat DESA LOANG MAKA

A. PERSONIL

(44)

1. Kepala Desa/Lurah

-- Nama SAPRUDIN

-- Pangkat/Golongan

-- NIP

-- Pendidikan Terakhir SMA

-- Pelatihan yang pernah diikuti

-- Jenis Kelamin Laki-Laki

2. Sekretaris Desa/Kelurahan

-- Nama HENDRI ROSMAYADI, S.Pd

-- Pangkat/Golongan

-- NIP

-- Pendidikan Terakhir S-1

-- Pelatihan yang pernah diikuti

1. Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Desa 2. Pelatihan Pengelolaan Administrasi Desa 3. Pelatihan Pengelolaan Keuangan Desa 4. Dll

-- Jenis Kelamin Laki-Laki

3. Badan Permusyawaratan Desa

-- Nama H. KHERUDDIN

-- Pendidikan Terakhir SLTA

-- Pelatihan yang pernah diikuti

-- Jenis Kelamin Laki-Laki

B. DATA UMUM

1. Tataguna Lahan dan Produksi

a. Tataguna Lahan

-- Sawah (Ha) 670,0000

-- Tegal/Ladang (Ha) 11,0000

-- Pemukiman (Ha) 95,0000

-- Pekarangan (Ha) 31,7500

-- Tanah Rawa (Ha) 0,0000

-- Pasang Surut (Ha) 0,0000

(45)

-- Lahan Gambut (Ha) 0,0000

-- Situ/Waduk/Danau (Ha) 3,0000

-- Perkebunan (Ha) 5,0000

-- Tanah Kas Desa (Ha) 13,3700

-- Fasilitas Umum (Ha) 59,9400

-- H u t a n (Ha) 0,0000

-- Jumlah Luas Wilayah (Ha) 889,0600

b. Produksi

b.1. Total Nilai Produksi Pangan (Rp) 17.150.000,00

--- Komoditas Unggulan Berdasarkan Luas Panen

Ubi jalar --- Komoditas Unggulan Berdasarkan Nilai

Produksi

Ubi jalar b.2. Total Nilai Produksi Perkebunan (Rp) 252.000.000.000,00 --- Komoditas Unggulan Berdasarkan Luas

Panen

Tembakau --- Komoditas Unggulan Berdasarkan Nilai

Produksi

Tembakau

b.3. Total Nilai Produksi Perikanan (Rp) 0,00

--- Komoditas Unggulan Berdasarkan Produktivitas

Nila --- Komoditas Unggulan Berdasarkan Nilai

Produksi

b.4. Total Nilai Produksi Hasil Peternakan (Rp)

500.000.000,00 --- Komoditas Unggulan Berdasarkan Nilai

Produksi

Daging --- Komoditas Unggulan Berdasarkan

Populasi Ternak

Sapi --- Komoditas Unggulan Berdasarkan Jumlah

Peternak

Sapi

b.5. Total Hasil Produksi Buah-Buahan (Ton) 0,00

--- Komoditas Unggulan Berdasarkan Luas Panen

Alpokat --- Komoditas Unggulan Berdasarkan

Produktivitas

Alpokat

b.6. Total Hasil Produksi Apotik Hidup (Ton) 0,00

--- Komoditas Unggulan Berdasarkan Luas Panen

--- Komoditas Unggulan Berdasarkan Produktivitas

b.7. Komoditas Unggulan Hasil Hutan

(46)

2. Rawan Bencana dan Orbitasi

a. Rawan Bencana

-- Desa/Kelurahan Rawan Banjir (Ha) 0,0000

-- Desa/Kelurahan Potensial Tsunami (Ha) 0,0000

-- Desa/Kelurahan Rawan Jalur Gempa (Ha) 0,0000

b. Orbitasi

-- Jarak Ke Ibu Kota Kecamatan (Km) 2,0000

-- Waktu Tempuh dengan Kendaraan Bermotor (Jam) 0,05

-- Waktu Tempuh dengan Berjalan Kaki/Kendaraan Non Bermotor (Jam) 0,25

-- Kendaraan Umum Ke Ibu Kota Kecamatan (Unit) 5

-- Jarak Ke Ibu Kota Kabupaten/Kota (Km) 20,0000

-- Waktu Tempuh dengan Kendaraan Bermotor (Jam) 0,30

-- Waktu Tempuh dengan Berjalan Kaki/Kendaraan Non Bermotor (Jam) 3,00

-- Kendaraan Umum Ke Ibu Kota Kabupaten/Kota (Unit) 0

-- Jarak Ke Ibu Kota Provinsi (Km) 40,0000

-- Waktu Tempuh dengan Kendaraan Bermotor (Jam) 2,00

-- Waktu Tempuh dengan Berjalan Kaki/Kendaraan Non Bermotor (Jam) 6,00

-- Kendaraan Umum Ke Ibu Kota Provinsi (Unit) 0

3. Penduduk dan Kepala Keluarga

(47)

a. Jumlah Penduduk

Jumlah Laki-Laki (orang) 5.510

Jumlah Perempuan (orang) 5.954

Jumlah Total (orang) 11.464

Jumlah Kepala Keluarga (KK) 4.496

Kepadatan Penduduk (Jiwa/KM2) 1.289

b. Komposisi Usia Penduduk

Laki-Laki

Usia 0 - 6 Tahun 719

Usia 7 - 12 Tahun 626

Usia 13 - 18 Tahun 467

Usia 19 - 25 Tahun 459

Usia 26 - 40 Tahun 1.408

Usia 41 - 55 Tahun 1.186

Usia 56 - 65 Tahun 496

Usia 65 - 75 Tahun 353

Usia > 75 Tahun 15

Jumlah Laki-Laki (Orang)

5.714

Perempuan

Usia 0 - 6 Tahun 746

Usia 7 - 12 Tahun 645

Usia 13 - 18 Tahun 490

Usia 19 - 25 Tahun 484

Usia 26 - 40 Tahun 1.443

Usia 41 - 55 Tahun 1.228

Usia 56 - 65 Tahun 519

Usia 65 - 75 Tahun 360

Usia > 75 Tahun 20

Jumlah Perempuan (Orang)

5.915

c. Kesejahteraan Keluarga

Keluarga Prasejahtera (KK) 2.850

Keluarga Sejahtera 1 (KK) 1.240

Keluarga Sejahtera 2 (KK) 289

Keluarga Sejahtera 3 (KK) 71

Keluarga Sejahtera 3+ (KK) 46

Jumlah Kepala Keluarga 4.496

(48)

4. Pekerjaan/Mata Pencaharian

Jenis Pekerjaan Laki-Laki

(orang)

Perempuan (orang)

Jumlah (Orang)

Petani 2.890 3.027 5.917

Buruh Tani 2.481 1.596 4.077

Buruh Migran 45 12 57

Pegawai Negeri Sipil 43 8 51

Pedagang barang kelontong 12 48 60

Peternak 476 0 476

Montir 19 0 19

Bidan swasta 0 7 7

TNI 6 0 6

POLRI 8 0 8

Pengusaha kecil, menengah dan besar 35 0 35

Dosen swasta 4 0 4

Pedagang Keliling 5 30 35

Penambang 20 0 20

Pembantu rumah tangga 0 2 2

Dukun Tradisional 0 10 10

Arsitektur/Desainer 1 0 1

Karyawan Perusahaan Swasta 12 5 17

Wiraswasta 20 21 41

Sopir 8 0 8

Jasa penyewaan peralatan pesta 1 2 3

Pengrajin industri rumah tangga lainnya

0 15 15

Karyawan Honorer 74 18 92

Pemuka Agama 30 0 30

Jumlah Total (Orang) 6.190 4.801 10.991

(49)

5. Pendidikan dan Kesehatan a. Rasio Murid dan Guru

Kategori Tingkatan/Jenis Sekolah Jumlah Pengajar Jumlah Siswa Rasio

Sekolah Formal TK 28 280 10

SD 105 1.219 11

SMP 106 1.106 10

SMA 47 309 6

Sekolah Islam Ibtidayah 34 328 9

Tsanawiyah 46 453 9

Sekolah Non Formal

Bahasa 4 48 12

Jumlah Total 370 3.743

b. Sarana Kesehatan

Jenis Sarana Kesehatan Jumlah (Unit/Orang}

Dokter Umum 1

Bidan 8

Praktek Dokter 1

6. Tingkat Pendidikan Masyarakat

Tingkatan Pendidikan Laki-Laki (orang) Perempuan (orang) Jumlah (Orang)

Tamat SD/sederajat 592 655 1.247

Tamat SMP/sederajat 421 473 894

Tamat SMA/sederajat 745 532 1.277

Tamat D-2/sederajat 5 12 17

Tamat D-3/sederajat 15 20 35

Tamat S-1/sederajat 365 278 643

Tamat S-2/sederajat 4 0 4

Jumlah Total (Orang) 2.147 1.970 4.117

7. Sarana dan Prasarana a. Kantor Desa/Kelurahan

- Gedung Kantor Ada

- Kondisi Rusak

- Balai Desa/Kelurahan/Sejenisnya Ada

- Listrik Ada

- Air Bersih Ada

(50)

- Telepon Ada

b. Kesehatan

Jenis Prasarana Kesehatan Jumlah (Unit)

Puskesmas pembantu 1

Posyandu 13

Jumlah Rumah/Kantor Praktek Dokter 1

Rumah Bersalin 1

Jumlah Total (Unit) 16

c. Pendidikan

Jenis Gedung Sewa (Gedung) Milik Sendiri (Gedung) Jumlah (Gedung)

Gedung SMA/sederajat 0 2 2

Gedung SMP/sederajat 0 4 4

Gedung SD/sederajat 0 9 9

Gedung TK 0 5 5

Lembaga Pendidikan Agama 0 6 6

Perpustakaan Desa/Kelurahan 0 1 1

Jumlah Total (Gedung) 0 27 27

d. Peribadatan

Jenis Tempat Ibadah Jumlah

Masjid 14

Langgar/Surau/Mushola 25

Jumlah Total 39

e. Transportasi

Jenis Sarana/Prasarana Kondisi Baik (Km/Unit)

Kondisi Rusak (Km/Unit)

Jumlah (Km/Unit) Jalan Desa/Kelurahan

(Aspal)

6,00 0,00 6,00

Jalan Desa/Kelurahan (Tanah)

2,00 8,00 10,00

Jalan antar

Desa/Kelurahan/Kecamat

5,00 0,00 5,00

(51)

an (Aspal)

Jalan Kabupaten (Aspal) 5,00 0,00 5,00

Pangkalan Ojek 3,00 0,00 3,00

f. Air Bersih

Sumur Pompa (Unit) 1

Sumur Gali (Unit) 1.221

Hidran Umum (Unit) 62

Penampung Air Hujan (Unit) 2

Tangki Air Bersih (Unit) 0

Embung (Unit) 48

Mata Air (Unit) 1

Bangunan Pengolahan Air (Unit) 0

g. Irigasi

Panjang Saluran Primer (M) 2.680,00

Panjang Saluran Sekunder (M) 1.750,00

Panjang Saluran Tersier (M) 1.870,00

Pintu Sadap (Unit) 2,00

Pintu Pembagi Air (Unit) 5,00

h. Sanitasi

Sumur Resapan Air Rumah Tangga (Rumah) 1.347

MCK Umum (Unit) 6

Jamban Keluarga (KK) 3.986

Saluran Drainase/Saluran Pembuangan Air Limbah

Ada

Kondisi Saluran Drainase/Saluran 3

i. Olah Raga

Jenis Prasarana Olah Raga Jumlah (Unit/Gedung/Lokasi)

Lapangan sepak bola 1

Lapangan bulu tangkis 1

Lapangan voli 1

(52)

C. KEUANGAN

Pemasukan Anggaran

- APBD Kabupaten/Kota (Rp) 34.683.000

- Bantuan Pemerintah Kabupaten/Kota (Rp)

Gambar

Gambar data pokok  Desa Saba dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Referensi

Dokumen terkait

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan kasih sayang-NYA kepada umat dan alam semesta. Sholawat serta salam teruntuk Nabi Muhammad SAW

dilakukan dengan empat langkah. 2) Belajar kelompok dengan tahapan siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang, masing-masing anggota kelompok saling

11 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2011), h.. f) Masing-masing peserta didik menyampaikan apa yang telah mereka

Media adalah alat bantu pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi (Djamarah Syaiful. Wahana dari sumber pesan

Pada siklus I ini khususnya pada awal pertemuan, kegiatan berlangsung seperti biasanya, tidak ada perubahan-perubahan yang berarti dari sebelumnya. Hal ini terlihat dari sikap

Upaya yang dilakukan guru atau pendidik untuk meningkatkan nilai kedisiplinan pada anak usia dini dengan menerapkan metode bermain peran role playing untuk meningkatkan perilaku

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERNYATAAN KEASLIAN Saya bertanda tangan di bawah ini Nama : Alif Dian Putra Rudi NIM : 10533 06327 10

Pada tahap ini saya melaksanakan program yang telah direncanakan dengan tujuan memberikan perubahan terhadap klien, mulai dari pembagian kelompok sesuai dengan usia dengan mengajarkan