• Tidak ada hasil yang ditemukan

metode perawatan fire hydrant di atas kapal mv.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "metode perawatan fire hydrant di atas kapal mv."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

MANFAAT PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA

  • REVIEW PENELITIAN
  • LANDASAN TEORI
  • PERATURAN KESELAMATAN UNTUK PENCEGAHAN
  • KERANGKA PENELITIAN

Menurut Suhardo dalam buku AFF (Advanced Fire Fighting) terbitan Politeknik Perhubungan Surabaya 2010, fire hydrant merupakan terminal air yang berfungsi sebagai pertolongan darurat ketika terjadi kebakaran. Hidran kebakaran ini juga berfungsi sebagai sumber air untuk memudahkan proses perawatan ketika terjadi bencana kebakaran. Hidran kebakaran berfungsi sebagai sumber air untuk memudahkan proses perawatan ketika terjadi bencana kebakaran.

Hydrant box ini dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu berupa hydrant internal (terletak di dalam gedung) atau hydrant eksternal (terletak di luar gedung). ), harus disertai dengan pemasangan bel alarm. Alat ini berfungsi untuk mengalirkan air dari sumber air dan mengalirkannya melalui selang pemadam kebakaran, sehingga air tersebut dapat dialirkan ke tempat-tempat yang terjadi kebakaran. Memastikan seluruh saluran keluar air dari sistem hidran kebakaran seperti tiang hidran dan lemari hidran tidak terhalang oleh benda-benda yang dapat menyulitkan petugas untuk memadamkan api, oleh karena itu area hidran harus sesteril mungkin. Mungkin.

Pasang semua perangkat, hidupkan pompa dan jalankan simulasi aliran air ke sistem hydrant. Pastikan semua komponen berfungsi dengan baik. Pipa, nosel, katup, dan perlengkapan lainnya bocor. Jika ada kebocoran, segera tambal atau ganti komponennya. Pemeliharaan hidran kebakaran terhadap kebocoran merupakan hal yang utama dan tidak dapat diabaikan, karena jika terjadi kebocoran maka aliran air yang keluar dari tangki mencapai ujung nosel, dan seiring berjalannya waktu kapasitas dan tekanannya semakin berkurang. Jika nozzle rusak atau rusak maka harus diganti agar sistem operasi fire hydrant dapat berfungsi maksimal.

Pastikan hidran kebakaran tidak terhalang oleh benda-benda yang menyulitkan petugas dalam melakukan pemadaman api, sehingga mudah dijangkau. Lakukan perawatan secara rutin agar hydrant box tidak berkarat dan bersihkan secara berkala agar tidak terkena debu selama berhari-hari bahkan bertahun-tahun, karena hal ini akan menyebabkan korosi pada hydrant box atau pelat shield hydrant box. Setelah melakukan perawatan pada komponen valve hydrant, petugas selanjutnya memasang seluruh perangkat pendukung hydrant dan mengaktifkan pompa agar pasokan air dapat mengalir untuk mensimulasikan sistem.

Sebaiknya segera ganti bagian-bagian perangkat dengan yang baru jika kerusakannya tidak dapat diperbaiki. Ketika semua perangkat telah diperbaiki atau diganti dan fungsi masing-masing perangkat telah dipastikan normal, jalankan kembali simulasi. Pastikan tidak terjadi kerusakan lagi terutama kerusakan akibat kebocoran karena kerusakan yang tergolong fatal, karena aliran air yang bocor dapat merusak instalasi sistem, menurunkan tekanan dan meningkatkan intensitas suplai air yang berasal dari nozzle, dapat mengganggu. Memastikan setelah dilakukan pemeliharaan atau pemeliharaan, kinerja sistem hidran kebakaran menjadi lebih baik dan tidak menimbulkan masalah atau kerusakan baru lainnya, mengingat pada saat melakukan pemeliharaan hidran kebakaran pada umumnya terdapat kemungkinan terjadinya kesalahan oleh petugas. . Air pada instalasi fire hydrant bergerak dengan tekanan yang konstan sehingga harus berhati-hati dalam setiap penggunaannya.

Untuk itu, selain perawatan rutin terhadap hidran kebakaran, pelatihan dasar penggunaan peralatan hidran kebakaran juga harus dilakukan kepada petugas pemadam kebakaran dan masyarakat di sekitar instalasi. Pada kapal dengan berat kotor 1.000 GT atau lebih terdapat minimal 5 selang pemadam kebakaran ditambah 1 selang cadangan.

Gambar 2.1Fire Hydrant
Gambar 2.1Fire Hydrant

METODE PENELITIAN

  • JENIS PENELITIAN
  • WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN
  • JENIS DAN SUMBER DATA
  • PEMILIHAN INFORMAN
  • TEKNIK PENGUMPULAN DATA
  • TEKNIK ANALISI DATA

Penulis pernah melakukan penelitian selama praktek berlayar di kapal niaga milik perusahaan pelayaran swasta. Data kualitatif adalah data yang memberikan kejelasan makna tentang fakta, objek atau kasus yang dilakukan (Bungis, 2011). Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama melalui prosedur dan dicatat.Penelitian ini memperoleh data primer melalui wawancara langsung dengan responden tentang cara perawatan hydrant kebakaran di kapal.Sumber data utama dalam penelitian ini adalah Nakhoda,Kapal III dan juga kru di kapal.

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber tidak langsung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip resmi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data nyata berdasarkan lokasi karena data yang ada di kapal tersedia, misalnya data kecelakaan apa saja yang terjadi di kapal akibat tidak disiapkannya hidran kebakaran pada saat darurat. Informan yang dipilih penulis dalam penelitian ini adalah nakhoda sebagai orang yang bertanggung jawab atas segala isi kapal termasuk kejadian-kejadian di kapal dan segala hal yang berkaitan dengan awak kapal, chief officer sebagai wakil nakhoda yang memegang peranan penting. dalam mengawasi awak kapal dan awak kapal itu sendiri yang menjadi objek penelitian.

Pemilihan informan sebagai sumber data dalam penelitian ini didasarkan pada prinsip subjek yang menguasai permasalahan, mempunyai data dan bersedia memberikan informasi yang lengkap dan akurat, informan yang berperan sebagai sumber data dan informasi harus memenuhi syarat-syarat yang akan yang menjadi informan informan (informan kunci) dalam penelitian ini adalah nakhoda dan anak buah kapal. Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penyusunan proposal ini adalah data yaitu informasi yang diperoleh penulis melalui observasi langsung di lapangan. Pengamatan yang penulis lakukan adalah dengan melakukan observasi langsung pada saat penulis akan melaksanakan praktek laut, mengamati jalannya prosedur darurat terutama pada saat dilakukan kegiatan yang berkaitan dengan hidran kebakaran, setelah itu petugas jaga akan melakukan pengecekan prinsip dan tindakan yang harus diambil ketika terjadi situasi darurat atau berbahaya.

Selanjutnya observasi merupakan pengumpulan data secara langsung dan sangat penting dalam penelitian deskriptif. Artinya, tulisan yang memuat penjelasan dan uraian tentang suatu obyek permasalahan yang timbul pada waktu tertentu. Instrumen pengumpulan data adalah alat yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data sehingga kegiatan tersebut menjadi sistematis dan memudahkannya.

Alat-alat sebagai alat bantu dalam menggunakan metode pengumpulan data adalah alat-alat yang dapat diwujudkan dalam objek, misalnya angket, alat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala, dan sebagainya. Instrumen memperoleh data yang merupakan bahan penting untuk menjawab permasalahan, mencari sesuatu yang akan digunakan untuk mencapai tujuan. Melakukan reduksi data dapat diartikan sebagai upaya merangkum dan memilih poin-poin penting serta memusatkan perhatian pada data yang relevan dengan permasalahan yang diperlukan.

Setelah data diminimalkan, langkah selanjutnya adalah menampilkan atau menyajikan data agar temuan dapat diuraikan secara utuh dan komprehensif sehingga bagian terpenting terlihat jelas untuk memudahkan interpretasi.Sugiyono (2010) berpendapat bahwa penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan melalui uraian singkat, grafik, hubungan antar kategori, diagram alir dan sejenisnya. Pada prinsipnya penarikan kesimpulan dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara, karena hasil data harus diverifikasi dan diperiksa keabsahannya dengan menggunakan berbagai teknik agar benar-benar menggambarkan kenyataan.

Gambar

Tabel 2. 1 Review Penelitian Sebelumnya
Gambar 2.1Fire Hydrant
Gambar 2.2Hydrant Box
Gambar 2.4Siamese Connection
+5

Referensi

Dokumen terkait

6 Tabel 2.1 Review Penelitian Sebelumnya NO Nama Penulis Judul Penelitian Hasil Penelitian 1 2 Akbar Sam Fajri, Rian Trikomara,2013 Yudhistira, Agus Wijaya 2017 Analisis