ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS CPO PADA PTPN III KEBUN RAMBUTAN TEBING TINGGI merupakan salah satu perusahaan pengolahan kelapa sawit. Analisis pengendalian ini dilakukan dengan mengolah data pemeriksaan persyaratan mutu CPO yaitu kadar asam lemak bebas (ALB), kadar air, dan kadar pengotor dengan menggunakan alat kendali mutu berupa diagram pareto, diagram kendali, dan diagram sebab akibat. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Analisis Pengendalian Mutu CPO Menggunakan Metode Control Chart di PTPN III Kebun Rambutan Tebing Tinggi”.
Tugas akhir ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk mengambil gelar sarjana di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Medan Area. Terima kasih kepada istri dan anak-anakku tercinta atas dukungan dan bantuannya selama penyusunan tugas akhir ini.
PENDAHULUAN
Sejarah Perusahaan
Pada tahun 1994 terjadi penggabungan manajemen PT Perkebunan III, IV dan V (Persero) yang dikelola oleh Direksi PT Perkebunan III. PT Perkebunan III (Persero) didirikan berdasarkan akta Notaris Harun Kamil, SH No. 36 tanggal 11 Maret 1996, kemudian mendapat persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-8331.HT. 01. tanggal 8 Agustus 1996.
Latar Belakang Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Pembatasan Masalah
- Asumsi-asumsi yang Digunakan
Faktor-faktor yang menentukan mutu CPO adalah kandungan asam lemak bebas, kadar air, dan kandungan pengotor. Hal ini terlihat dari data yang diperoleh pada bulan November hingga Desember, dimana untuk kadar asam lemak bebas terdapat 144 sampel data yang berada di luar batas normal kadar ALB yang ditetapkan perusahaan. Sedangkan kadar air 114 sampel data berada di luar batas kadar air normal yang ditetapkan perusahaan.
Data nilai baku normal kadar asam lemak bebas, kadar air dan kadar pengotor, baku mutu adalah CPO, SNI seperti dibawah ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur nilai rata-rata proses dan simpangan baku kandungan asam lemak bebas dan kandungan air.
Sistematika Penulisan
PENDAHULUAN
PROSES PRODUKSI
LANDASAN TEORI
PENELITIAN
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
PEMECAHAN MASALAH
KESIMPULAN DAN SARAN
Proses Pengolahan
- Stasiun Penerima Tandan Buah Segar (TBS) 1 Jembatan Timbang (Weigh Bridge)
- SortasiTBS
- Loadiang Ramp
- Lori TBS dan Sistem Transfer
- Stasiun Sterilizer
- Stasiun Penebahan (thresher) 1.Hoisting Crane
- Digester
- Stasiun Pengepakan (Press)
- Stasiun Pemurnian Minyak (Klarifikasi) 1. Proses Pemurnian Minyak
- Proses Pengambilan Minyak dari Sludge Hasil VCT
Mutu dan rendemen produk olahan sangat dipengaruhi oleh fraksi panen (derajat kematangan), kegiatan pemanenan dan proses pengolahan di pabrik akan sangat menentukan kuantitas dan kualitas minyak yang dihasilkan oleh PKS Rambutan yang mempunyai kapasitas terpasang 30. . ton/jam. Tandan buah segar (TBS) Stasiun Penerimaan II.1.1.1 Jembatan Timbang II.1.1.1 Jembatan Timbang. Mutu dan rendemen produk olahan sangat dipengaruhi oleh mutu tandan dan mutu hasil panen. Penyortiran TBS sebagai alat untuk menilai mutu hasil panen dilakukan pada setiap perkebunan yang mengolah buah di pabrik dengan memilih salah satu. Untuk pengiriman TBS dari pihak III, penyortiran dilakukan pada seluruh truk.
Setelah ditimbang, TBS dibawa ke jalur pemuatan dan dibuang ke setiap ruang jalur pemuatan. TBS yang akan diolah dimasukkan ke dalam truk berkapasitas 2,5 ton TBS dengan membuka pintu bay yang diatur dengan sistem pintu hidrolik. Lantai jalur pemuatan dibuat miring dan diberi kisi-kisi sehingga ketika TBS diturunkan dari truk atau TBS dibawa dari truk, sebagian besar kotoran jatuh melalui jeruji/keluar.
Truk yang digunakan berbobot 2,5 ton dan jika truk mengalami kendala pada bagian-bagiannya maka truk tersebut dapat tergelincir sehingga mengganggu kelancaran proses produksi. Akibat tergelincirnya truk dan kurangnya jumlah truk yang sibuk mengisi dan mengeluarkan buah dari rebusan, hal ini pasti akan terjadi. Fungsi Crane adalah untuk mengangkat truk dan menuangkan isi truk ke dalam Bunch Feeder dan menurunkan truk ke rel yang diinginkan. PKS Rambutan memiliki dua unit crane berkapasitas 5,5 ton, dengan satu crane sebagai cadangan.
Pada mashing boiler, buah sawit dihancurkan dengan menggunakan pisau tumbuk yang diputar pada suatu poros sehingga daging buahnya pecah dan terpisah dari bijinya. PKS Rambutan memiliki empat saluran pencernaan dengan volume 3000 liter dan diameter 110 - 130 cm. Mesin press yang digunakan oleh PKS Rambutan adalah mesin press ulir sebanyak 4 buah, tipe twin screw press (merek Laju, tipe LP 10-12) dengan kapasitas @ 10 - 12 ton/jam.
Sludge Tank
- Stasiun Kernel
- Cake Breaker Conveyor (CBC)
- Nut Polishing Drum
- Nut Elevator
- Pengolahan Limbah (Effluent Treatment)
- StasiunBoiler
Lumpur dari tangki pembersih vertikal terlebih dahulu disaring dalam vibro separator sebelum lumpur masuk ke tangki lumpur. Depericarp berupa drum lurus panjang yang pada ujungnya terdapat kipas penghisap dan silinder fiber. Dari cake breaker conveyor, press cake jatuh ke depericarper, kemudian pulp (fiber) dihisap ke dalam fibre cyclone kemudian diangkut oleh conveyor menuju bahan boiler, sedangkan biji yang lebih berat jatuh ke dalam polishing drum.
Dengan demikian, depericarp berfungsi memisahkan serat dari mur dan mengambil serat tersebut untuk dijadikan bahan bakar boiler. Benih yang telah dipisahkan dari lumpurnya masuk ke dalam drum pemoles mur dan dengan adanya putaran drum maka benih akan dipoles untuk melepaskan benang-benang yang masih tersisa di dalam benih dari pelat-pelat pada dinding dan batang. Fungsi nut elevator adalah untuk mengirim mur dari drum pemoles mur ke nut silo, nut elevator dilengkapi dengan cyclone dan boiler untuk menyerap mur.
Kecepatan jatuhnya mur pada nut conveyor diatur dengan mengatur airlock, agar mur tidak jatuh sekaligus. Wash pool berfungsi sebagai penampung sementara sebelum dialirkan ke menara pendingin dan apabila masih banyak minyak yang ada di kolam cuci, maka minyak tersebut akan terekstraksi dan selanjutnya lumpur akan dialirkan melalui menara pendingin menuju limbah. Pada kolam ini ditambahkan bakteri totamehi, kapur tohor dan urea dan didiamkan selama kurang lebih 24 jam.
Karena pH pada dudukan masih rendah, maka limbah harus dinetralkan dan dicampur dengan limbah (pipa pembuangan) dari kolam resirkulasi anaerobik pada hari masuk (inflow) ke dalam kolam anaerobik. Kolam anaerobik sekunder dianggap berfungsi dengan baik jika nilai parameter utama selalu berada pada tingkat pH 6-8. Pada kolam, cara oksigenasi dapat dilakukan secara alami atau dengan menggunakan aerator, kemudian dialirkan ke dalam tanah.
LANDASAN TEORI
- Pengertian Kualitas
- Pengambilan Sampel
- Cara Pengambilan Sampel
- Menghitung Rata-Rata Hitung
- Pengendalian Diagram Peta Kontrol Shewhart
- Diagram Kontrol Rata - rata X
- Diagram Kontrol Rentang R
- Diagram Kontrol p Chart
- Diagram Kontrol n p Chart
- Diagram Kontrol c Chart
Dengan pengendalian mutu diharapkan terjadinya penyimpangan dapat dikurangi dan proses diarahkan pada tujuan yang ingin dicapai. Mean atau mean aritmatika absolut, untuk data kuantitatif yang terdapat dalam suatu sampel, dihitung dengan membagi jumlah data dengan jumlah data. Simbol mean sampelnya adalah X, sedangkan simbol populasinya menggunakan simbol µ. dengan demikian
Selanjutnya dilakukan pengecekan terhadap mean sampel dengan menggunakan peta kendali Shewarht, dan nilai X mempunyai limit sebesar X2, sehingga variabel acak X2 dikatakan berdistribusi normal. Teknik yang paling umum digunakan dalam pengendalian kualitas statistik adalah dengan menggunakan peta kendali Shewart. Selain itu grafik ini juga digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan mengenai rata-rata variabel, pada saat proses produksi berlangsung, apakah proses tersebut boleh dilanjutkan atau dihentikan karena ada penyebab terjadinya variasi yang tidak wajar, kemudian dilakukan tindakan untuk melakukan perbaikan yang diperlukan. .
Untuk membuat diagram kendali Shewhart menggunakan mean X, properti distribusi sampling dari mean 𝑋̅ dapat digunakan. Dan jika Anda ingin probabilitas produk dalam kontrol adalah 0,9545, yang identik dengan grafik kontrol dua standar deviasi, maka. Untuk kemudahan penggunaan, garis tengah, BKA, dan BKB dari peta kendali tiga sigma untuk mengontrol mean X ditentukan oleh: Pusat = µ.
Untuk pengendalian kualitas mengenai penyebaran atau variasi, biasanya digunakan diagram kendali seri R, meskipun diagram kendali deviasi standar juga dapat digunakan. Penggunaan peta kendali 𝑋̅ dan peta kendali R secara bersamaan dalam suatu proses dimaksudkan untuk melakukan pengendalian mutu mengenai mean dan penyebaran proses. Seperti halnya pada diagram kendali X, diagram kendali R juga memerlukan jalur pusat yaitu BKA dan BKB.
Jika populasi berdistribusi normal dengan diketahui mean parameter u dan simpangan baku a, maka peta kendali R dibentuk oleh tiga garis. Peta ini memperlihatkan variasi rentang sampel serangkaian data yang diambil dari suatu alur kerja, sehingga diagram kendali R ditentukan oleh tiga garis.
- Analisis Pengendalian Kualitas
- Pengambilan Sampel
- Cara Pengambilan Sampel
- Menghitung Rata-Rata Hitung
- Asumsi Normalitas
- Pengendalian Diagram Peta Kontrol Shewhart
- Diagram Kontrol Rata - rata X
- Diagram Kontrol Rentang R
- Diagram Kontrol p Chart
- Diagram Kontrol n p Chart
- Diagram Kontrol c Chart
- Diagram Kontrol u Chart
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Rancangan Penelitian
- VariabelPenelitian
- KerangkaTeoritis
- Metode Pengumpulan Data
- Pengolahan Data
- Analisis Data danPemecahanMasalah
- Kesimpulandan Saran
Pengendalian kualitas yang dikombinasikan dengan pengendalian proses dapat membantu perusahaan dan karyawan mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab yang menghambat kelancaran proses. Pengendalian kualitas merupakan suatu prosedur untuk mencapai kualitas yang diinginkan dengan tujuan meningkatkan kualitas produk dan mengurangi biaya kualitas secara keseluruhan. Hakikat pengendalian mutu sebenarnya adalah mengendalikan mutu produk selama proses produksi hingga menjadi produk akhir atau mencegah produk tidak memenuhi mutu yang telah ditentukan dan tidak meningkatkan mutu setelah pengolahan.
V Feigenbaum, analisis pengendalian kualitas dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari pemeriksaan atau pengujian, analisis dan tindakan yang harus dilakukan dengan menggunakan kombinasi seluruh peralatan dan teknik untuk mengendalikan kualitas produk dengan biaya minimum sesuai dengan keinginan konsumen tertentu. Berdasarkan Standar Industri Jepang (JIS), pengendalian mutu diartikan sebagai suatu sistem metode produksi yang secara ekonomis menghasilkan produk/jasa berkualitas yang memenuhi persyaratan. Dengan demikian, pengertian perbaikan dan pengendalian manajemen mutu lebih menekankan pada aspek perbaikan proses industri dengan menggunakan data mutu yang dikumpulkan dan diinterpretasikan menggunakan alat analisis termasuk teknik statistik.
Dalam konteks pembahasan analisis data untuk perbaikan proses dengan menggunakan teknik statistik, terminologi kualitas diartikan sebagai peningkatan atau perbaikan dan pengurangan variasi karakteristik kualitas produk manufaktur secara terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan yang ditentukan dalam rangka peningkatan. kepuasan pelanggan. . Sampling adalah suatu proses pemilihan sejumlah kecil contoh dari keseluruhan (populasi) untuk diteliti dan dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan statistik. Tentukan nilai hasil kali frekuensi dan titik tengah (Fi, Xi) lalu cari nilai mean sampel X dengan membagi total hasil kali. FiXi) dengan jumlah frekuensi (Fi) yaitu.
C Untuk membuat diagram kendali Shewhart menggunakan mean X, properti distribusi sampling dari mean dapat digunakan. Penggunaan peta kendali dan peta kendali R secara simultan dalam suatu proses dimaksudkan untuk memberikan pengendalian kualitas terhadap rata-rata dan rentang proses.
Metodologi penelitian merupakan uraian langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam penelitian, yang dibuat berdasarkan latar belakang dan tujuan yang ingin dicapai dengan menggunakan teori-teori yang mendukung pemecahan masalah yang diteliti. Data yang dicakup adalah kadar asam lemak bebas (ALB), kadar air dan kadar pengotor minyak sawit mentah (CPO).