• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL belom jadisdvreafvrevavrvasdv

N/A
N/A
kknpkm13 umj

Academic year: 2023

Membagikan "PROPOSAL belom jadisdvreafvrevavrvasdv"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL TUGAS AKHIR

“PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK MEMINIMASI PRODUK DEFECT PADA PT. GLADYS GIBRAN SEJAHTERA FASHION

MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA”

Sebagai syarat untuk mendapatkan Gelar Sarjana Program Studi Teknik Industri

Strata 1 (S-1)

Disusun Oleh :

Nama : Raihan Maulana Syarif NIM : 2019450047

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2023

(2)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi dan persaingan bisnis yang semakin pesat, banyak produsen yang berlomba lomba untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Dengan demikian, setiap perusahaan harus memenuhi target produksi yang telah ditetapkan sesuai dengan permintaan produk. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menjalankan strategi bisnisnyan dengan tepat agar mampu bertahan dalam menghadapi persaingan yang terjadi.

PT. GLADYS GIBRAN SEJAHTERA FASHION merupakan salah satu rumah produksi yang bergerak dalam bidang industri tekstil. Konveksi ini sudah menjadi kepercayaan beberapa produk baju ternama dalam pembuatan produk mereka. Ada beberapa produk yang dihasilkan oleh konveksi ini, seperti kemeja, outer, dan celana. Produk produk tersebut dibuat dengan sistem make to order. Banyaknya produk yang dihasilkan tentu harus ada pengelolaan produk dengan kualitas yang baik.

Dapat dilihat dari tabel diatas merupakan jumlah produksi maupun jumlah reject yang terjadi di PT. GLADYS GIBRAN SEJAHTERA FASHION selama 6 bulan terakhir. Dari data tersebut diketahui jumlah produk yang dihasilkan sebanyak pcs 51.411 pakaian dan memiliki jumlah reject selama proses produksi sebanyak 4112 pcs pakaian. Dengan perbandingan antara jumlah produksi dan jumlah reject maka dapat dikatakan persentase produksi di PT. GLADYS GIBRAN SEJAHTERA FASHION sebesar 10%.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa pokok permasalahan sebagai berikut:

Jumlah Produksi Jumlah Reject Persentase

51411 4112 8%

(3)

1. Apa yang menjadi penyebab reject dalam proses produksi di PT. GLADYS GIBRAN SEJAHTERA FASHION?

2. Bagaimana langkah-langkah perbaikan untuk menurunkan reject pada produksi di Konveksi Ajeng Laras?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut : 1. Mencari faktor penyebab Reject produk pada proses produksi di PT. GLADYS

GIBRAN SEJAHTERA FASHION menggunakan metode Six Sigma.

2. Membuat solusi usulan perbaikan untuk mencapai target Zero Defect produk pada proses produksi untuk meningkatkan kualitas produksi.

1.4 Pembatas Penelitian

Karena banyaknya faktor yang mempengaruhi optimalnya peningkatan kualitas, maka dalam pembahasan tidak menyimpang dari tujuan semula, maka penelitian yang dilakukan akan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan di PT. GLADYS GIBRAN SEJAHTERA FASHION, Pusat Industri Kecil, Cakung, Jakarta Timur selama 6 bulan

2. Produk yang dianalisa adalah produk dari merk GAUDI yang diproduksi di PT.

GLADYS GIBRAN SEJAHTERA FASHION

3. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data selama November 2022 – April 2023.

4. Penentuan tingkat kualitas produk menggunakan metode six sigma melalui DMAIC

1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Penelitian ini digunakan sebagai implementasi dari penerapan teori teori yang sebelumnya telah didapat selama kegiatan perkuliatn. Selain itu juga dapat mengevaluasi hasil teori teori untuk langsung terjun ke lapangan.

(4)

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat membantu melalui masukan masukan yang didapatkan dari hasil penelitian ini. Masukan-masukan tersebut merupakan usulan perbaikan karena adanya perbaikan, maka kualitas akan meningkat dan diharapkan dapat memberikan kepuasan tersendiri pada konsumen dan pemilik perusahaan.

1.6 Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan ini dibuat bertujuan untuk mempermudaah pembahasan dan penyampaian informasi, agar mudah dipahami dan dapat terstruktur dengan baik. Berikut sistematika penulisan Tugas Akhir (TA) :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelasakan mengenai latar belakang penelitian dilakukan. Bab ini berisikan Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Batasan Masalah, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab menjelaskan mengenai konsep dan teori yang berkaitan dengan topik pembahasan dan berisikan metode penyelesaian dari permasalah yang akan dibahas.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan mengenai tempat dan waktu penelitian, tahapan penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisis data dalam pemecahan masalah.

BAB IV : PENGUMPULAN DATA & PENGOLAHAN DATA

Bab ini menjelaskan mengenai pengumpulan data yang diperoleh selama melakukan penelitian yang berisikan mengenai informasi-informasi yang dibutuhkan untuk dilakukannya pengolahan data terhadap data yang telah dikumpulkan.

(5)

BAB V : ANALISIS

Bab ini menjelaskan mengenai analisis terhadap pengoalahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan teori yang ada pada bab tinjauan pustaka.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan mengenai hasil penelitian berdasarkan tujuan penelitian serta berisi saran-saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya.

(6)

BAB II

TINJAUN PUSTAKA

2.1 Kualitas Produk

Kualitas produk yaitu kondisi fisik dan fungsi atau sifat dari suatu produk baik barang maupun jasa yang didasari tingkat mutu yang diinginkan seperti durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, reparasi produk dan juga tribut produk lainnya dengan tujuan akhir yaitu memenuhi dan memuaskan kebutuhan pelanggan. Adapun menurut para ahli sebagai berikut :

1. Kotler dan Amstrong (2008)

Menurut Kotler dan Armstong, kualitas produk yaitu sekumpulan karakteristik dari barang ataupun jasa yang memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang merupakan gabungan dari daya tahan, keandalan, ketetapan, kemudahan pemeliharaan, serta atribut lainnya dari produk tersebut.

2. Nasution (2005)

Menurut Nasution, kualitas produk diartikan sebagai kondisi dinamis yang terkait dengan produk, manusia atau tenaga kerja, peroses dan tugas serta lingkungan yang bertujuan untuk memenuhi atau melebihi harapan dari kosumen.

3. Handoko (2002)

Menurut Handoko, kualitas produk ialah dimana kondisi dari barang yang didasari pada penilaian dan juga kesesuaiannya dengan standar ukut yang sudah diteteapkan. (Muchlisin Raidi, 2020).

2.2 Pengertian Pengendalian Kualitas

Pengendalian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sehingga apabila terjadi penyimpangan maka penyimpangan tersebut dapat dikoreksi dan harapan yang ditentukan bisa tercapai (Buffa, 1999). Kegiatan pengendalian dilakukan dengan cara meminitor keluaran, membandingkan dengan standard, menafsirkan

(7)

perbedaan dan mengambil tindakan yang menyesuaikan kembali proses itu sehingga sesuai dengan standard. Sedangkan kualitas menurut Assuri (1999) adalah faktur-faktur yang terdapat dalam suatu barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuatu dengan tujuan untuk apa barang atau hasil tersebut dibutuhkan. Jadi pengendalian kualitas adalah alat bagi manajemen untuk mempertahankan, memperbaiki, dan menjaga kualitas dnegan cara mengurangi jumlah roduk yang rusak sehingga memberi manfaat,dan memuaskan keinginan pelanggan (Mizuno, 1994). (Hani Sirine, Elisabeth Penti Kurniawati, 2007)

2.3 Tujuan Pengendalian Kualitas

Tujuan dari pengendalian kualitas ini ialah untuk menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas dengan menetapkan terlebih dahulu standar kualitas yang menjadi target keberhasilannya. Suatu perusahaan melaksanakan pengendalian kualitas dimaksudkan agar dapat mencerminkan spesifikasi standar kualitas yang telah ditetapkan sebelumnya dalam menghasilkan produk. Pengendalian kualitas perlu diadakan untuk mengetahui atau memeriksa apakah produk yang diproduksi telah sesuai dengan standar kualitas yang sudah ditetapkan atau belum. Menurut (Assauri 2013) tujuan pengendalian kualitas yaitu meliputi:

1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar mutu yang telah ditetapkan.

2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.

3. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan menggunakan mutu produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin.

4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin.

Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian kualitas sangat penting untuk dilakukan agar menghasilkan produk yang sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan biaya seminimal mungkin akan meningkatkan pasar dan diminati oleh banyak konsumen.

2.4 Metode Six Sigma

Six sigma adalah suatu visi peningkatan kualitas menuju target 3,4 kegagalan per sejuta kesempatan (DPMO) untuk setiap transaksi produk (barang dan atau jasa). Oleh

(8)

karena itu, six sigma dapat dikatakan sebagai upaya yang dilakukan menuju kesempurnaan (zero defect). (sembiring, kesatriya, 2011). Menurut Pande, Pete dan HolpP (2002:45-58), tahap-tahap implementasi peningkatan kualitas dengan six sigma terdiri dari lima langkah yaitu mengunakan metode DMAIC, atau Define, Measure, Analyse, Improve, dan Control. (Fandi Ahmad, 2019).

Masalah yang timbul pada proses produksi harus segera di cari faktor penyebabnya, kemudian di tindaklanjuti dengan perbaikan terhadap kualitas produk tersebut mengidentifikasi proses yang sudah tidak baik dari waktu ke waktu. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan metodologi DMAIC dari Six sigma. Metodologi DMAIC merupakan kunci pemecahan masalah six sigma yang meliputi langkah-langkah perbaikan secara berurutan, yang masing-masing tahapnya amat pentinf guna mencapai hasil yang diinginkan. Metode yang digunakan dalam six sigma memiliki nilai abadi, meskipun mereka akan dipasarkan dengan nama baru di masa depan.

Ide-ide ini dapat diintegrasikan dengan metode-metode perbaikan produk yang menunjukan adanya produk dalam persaingan global.(Fandi Ahmad, 2019).

(9)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di salah satu rumah produksi yang berlokasi di komplek Pusat Industri Kecil (PIK) Jl. Busana IV No. 104, Rt 2/10 Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konveksi berupa blazer, kemeja, dan lain lain. Objek penelitian ini merupakan adanya defect yang sering terjadi yaitu khususnya pada saat……

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitia ini dilakukan dengan mengumpulkan data berupa data primer maupun data sekunder. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan sejak November 2022 – April 2023

3.2 Metode Penelitian 3.3 Studi Pendahuluan 3.4 Studi Pustaka

3.5 Perumusan Masalah

Melalui tahap observasi, maka permasalahan yang akan diteliti adalah kerusakan produk pada proses produksi.

3.6 Tujuan Penelitian

Pada tahap ini dilakukan penentuan tujuan penelitian untuk mendapatkan konsep agar masalah dan tujuan penelitian dapat dicapai.

3.7 Pengumpulan Data 3.8 Pengolahan Data 3.9 Analisis

Tahap ini merupakan jawaban atau hasil dari pengolahan data yang sudah diilakukan sebelumnya.

(10)

3.10 Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan saran merupakan solusi dari sumber-sumber dan akar penyebab dari masalah kualitas yang teridentifikasi

Referensi

Dokumen terkait

Pengendalian kualitas merupakan usaha untuk mempertahankan kualitas produk dengan standar mutu yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta untuk menekan jumlah produk cacat

Pada suatu perusahaan pengendalian kalitas sangat penting karena hal ini menentukan produk yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas.. perusahaan atau

Berdasarkan uraian mengenai kategori biaya kualitas, dapat disimpulkan bahwa biaya pengendalian dikeluarkan untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan yang sesuai

agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pengendalian kualitas dalam suatu perusahaan merupakan salah satu unsur. yang mempunyai peranan penting

Berdasarkan uraian mengenai kategori biaya kualitas, dapat disimpulkan bahwa biaya pengendalian dikeluarkan untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan yang sesuai

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa pengendalian kualitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa pengendalian kualitas memiliki peranan yang penting dalam menjaga agar produk tersebut sesuai dengan

Pengendalian kualitas dilakukan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dalam pengendalian kualitas, setiap kriteria produk merupakan